THE EFFECT PARTNER-RESISTED BACK SQUAT EXERCISE TOWARD STRENGHT OF LEG MUSCLE OF SMAN 2 PEKANBARU MAN VOLLYBALL CLUB

dokumen-dokumen yang mirip
THE EFFECT BOW JUMPS EXERCISE TOWARD EXPLOSIVE POWER OF LEG MUSCLE OF MUSTANK PEKANBARU VOLLEYBALL CLUB

THE EFFECT OF LEGS CIRCUITS EXERCISE TOWARD STRENGTH OF LIMBS MUSCLES OF SMA N 3 PEKANBARU WOMEN'S VOLLEYBALL TEAM

PENGARUH LATIHAN BENCH DIP TERHADAP KEKUATAN OTOT LENGAN DAN BAHU PADA PEMAIN TERATAI TENNIS CLUB PEKANBARU

SPORT COACHING EDUCATION FACULTY OF TEACHERS TRAINING AND EDUCATION RIAU UNIVERSITY

SPORT COACHING EDUCATION FACULTY OF TEACHERS TRAINING AND EDUCATION UNIVERSITY OF RIAU

PENGARUH LATIHAN STANDING ISO TOE RAISE TERHADAP KEKUATAN OTOT TUNGKAI PADA TIM VOLI PUTRA SMK NEGERI 5 PEKANBARU

PENGARUH LATIHAN DODGE BALL TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA PADA PEMAIN SEPAKBOLA SSB RUMBAI PRATAMA

THE EFFECT OF ONE LEG BODY WEIGHT CALF RAISE ON A STEP TRAINING TOWARD THE STRENGTH OF LEG MUSCLE OF SMP 25 VOLLEYBALL TEAM PEKANBARU

INTERVAL TRAINING EXERCISE EFFECT ON HEALTH RESISTANCE AND HEART AT TEAM BASKET PUTRA SMKN 7 PEKANBARU

PENGARUH LATIHAN X-PATTERN MULTI SKILL TERHADAP KELINCAHAN SISWA SSB RUMBAI PRATAMA PEKANBARU

THE EFFECT OF STANDING DUMBELL TRICEPS EXTENSION EXERCISE TOWARD THE STRENGTH OF ARMS AND SHOULDER MUSCLE OF 2014 FEMALE STUDENTS A OF RIAU UNIVERSITY

THE EFFECT OF SKIPPING ROPE EXERCISE ON THE LEG MUSCLE POWER IN MEN S BASKETBALL PLAYERS EXTRACULICULAR SMA HANDAYANI

Hubungan Daya Ledak Otot Tungkai dengam Akurasi Smash Pada Team Bola Voli Putra SMKN 5 Pekanbaru

THE INFLUENCE OF TRAINING CIRCUIT (CIRCUIT TRAINING) AGAINST RESISTANCE FROM THE CLUB BADMINTON PLAYER PB. SON STAR CITY PEKANBARU.

THE RELATIONSHIP ARM AND SHOULDER MUSCLE STRENGHT OVER UP SERVICE VOLLEY BALL RESULT AT MALE TEAM OF SMPN 10 TAPUNG KAMPAR REGENCY

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN BAHU DENGAN HASIL FREE THROW PADA PERMAINAN TIM BOLA BASKET PUTRA SMAN 14 PEKANBARU

THE CONTRIBUTION OF WRIST AND SERVICE ACCURACY COORDINATION IN VOLLEY BALL FOR FEMALE TEAM OF ANJUNGAN JUNIOR PEKANBARU

EFFECT OF PLYOMETRIC EXERCISES AGAINST EXPLOSIVE MUSCLE POWER LIMBS BLOCKING WHEN DOING ON WOMEN VOLLEYBALL TEAM SMAN 9 PEKANBARU

PENGARUH LATIHAN BEREDAR DENGAN BOLA TERHADAP KETEPATAN MENENDANG BOLA PADA PEMAIN U-17 SSB SATRIA ZAHRA PEKANBARU

DISUSUN OLEH : ADI DHARMA SAPUTRA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU

THE EFFECT OF SLALOM DRIBBLE EXERCISE ON THE DRIBBLING SKILLS SSB MUDA MANDIRI PLAYERS U-15 PEKANBARU

EFFECT OF WRIST COORDINATION AND MUSCLE POWER ARM BELOW SHOULDER OF THE PASSING ABILITY MEN S VOLLEYBALL TEAM SMK MUHAMMADIYAH 3 PEKANBARU

HUBUNGAN EXPLOSIVE POWER OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL AKURASI SMASH PADA TEAM BOLA VOLI PUTRA JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA UNIVERSITAS RIAU ANGKATAN 2010

THE EFFECT OF MULTIBALL TRAINING ON BACKHAND DRIVE SKILL OF TABLE TENNIS MALE ATHLETES IN STUDENT EDUCATION AND TRAINING CENTER (PPLP) RIAU

PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU

PENGARUH LATIHAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS ATAS DALAM PERMAINAN BOLAVOLI MAHASISWA PUTRA

BAB I PENDAHULUAN. Permainan bola voli dalam perkembangan di zaman modern ini semakin

PENGARUH METODE LATIHAN PLYOMETRIC

1. DR. NASUKA M.Kes 2. TB WIDYO ALPIES NS PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA, S1 FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG ABSTRAK

THE EFFECT OF COUPLE DOWN PASSING DRILLS TOWARD PASSING DOWN SKILLS TO VOLLEYBALL TEAM SMPN 06 SIAK HULU

PENGARUH LATIHAN SKIPPING TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI JURNAL. Oleh RULIYADI S

Pengaruh Latihan Reverse Curl Terhadap Ketepatan Smash pada Pemain Bulutangkis Siswa Sma Olahraga Pekanbaru.

Education Coaching Sports Faculty of Teacher Training and Education Riau University

PENGARUH LATIHAN H-MOVEMENT TERHADAP KELINCAHAN PADA PEMAIN SEPAKBOLA SSB RUMBAI PRATAMA PEKANBARU

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL LOMPAT JAUH PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMP N 8 BENAI KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

FAIZAL HAQI NUSANTORO NPM

EFFECTS OF SKILLS TRAINING PENALTY AREA SHOTS ON SHOOTING ACCURACY OF TALENT IN SSB BINA BAKAT U-17 PEKANBARU

THE EFFECT TRAINING REACTIVE JUMP TO POWER LEG MUSCLE FOR EXTRACURRICULAR STUDENT SMA AN NAAS PEKANBARU

EFFECT OF CIRCUIT TRAINING EXERCISE (TRAINING CIRCUIT) FOOTBALL TEAM OF RESISTANCE SMP 29 PEKANBARU

AN EFFECT OF RUNNING COORDINATION EXERCISE WITH HIGH KNEE AND FOLLOWED BY SPRINT ON THE RUNNING SPEED 50 M OF THE ATHLETES SPRINT 100 M OF PPLP RIAU

PENGARUH LATIHAN FORMASI BERPUSAT TERHADAP KETERAMPILAN SERVIS SEPAK TAKRAW

Hubungan Daya Ledak Otot Tungkai dengan Akurasi Smash Bola Voli Pada Tim Voli Putra SMK Negeri 5 Pekanbaru Tahun 2013

Journal of Sport Sciences and Fitness

THE EFFECT OF TRAINING VARIATIONS ON SHOOTING PRECISION ON TEAM OF SMAN 2 TANAH PUTIH

THE INFLUENCE OF SKIPPING ON THE SPEED OF TABLE TENNIS MAN S TEAM SMA NEGERI OLAHRAGA RIAU PROVINCE

RELATIONSHIP OF LEG MUSCLE POWER AND WRIST COORDINATION WITH THE ACCURACY OF SMASH VOLLEYBALL CLUB MEN S SMK MUHAMMADIYAH 3 PEKANBARU

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pesat, sudah semestinya jika manusia menyadari arti pentingnya hidup sehat.

THE RELATIONSHIP OF BACK MUSCLE FORMATION AND HAND EYE COORDINATION TO THE SMASH ACCURACY OF THE VOLLEYBALL TEAM BOYS DISTRICTS RETEH

THE INFLUENCE OF BOX JUMP TRAINING TO LEG MUSCLES POWER ON SPORT LADIES STUDENTS IN THE SEMESTER OF 6 A YEAR 2013 RIAU UNIVERSITY

EFFECT OF EXERCISE ON THE PASSING DOWN TWO ARMS DOWN ON PASSING SKILLS VOLLEYBALL DAUGHTER TEAM SMPN 24 PEKANBARU.

BAB I PENDAHULUAN. smash, dimana hal yang mempengaruhi kemampuan smash adalah power otot

BAB I PENDAHULUAN. dan memiliki banyak penggemar di Indonesia. Perkembangan Bola Voli di

PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU

PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU ABSTRACT

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di lapangan Voli SMA Negeri I Tibawa.

HUBUNGAN KELINCAHAN DENGAN DRIBBLING SEPAKBOLA PADA TIM SMA 2 RAMBAH HILIR KABUPATEN ROKAN HULU JURNAL. Oleh ASRI

Journal of Physical Education, Health and Sport

BAB I PENDAHULUAN. (1990:3) dalam bukunya mengemukakan, permainan bola voly baru dapat di

UNDER THE INFLUENCE SERVICE TRAINING ON THE ABILITY OF THE SERVICE UNDER THE ABILITY OF THE SERVICE UNDER THE WOMEN S VOLLEYBALL TEAM MAN 1 PEKANBARU

MARPION SAPUTRA NIM

HUBUNGAN KELENTURAN PERGELANGAN TANGAN DENGAN HASIL PASSING ATAS PADA TIM BOLA VOLI PUTRI JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA UNIVERSITAS RIAU

PENGARUH LATIHAN PANTULAN KEDINDING TERHADAP KETERAMPILAN PASSING ATAS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI PADA SISWA SMA NEGERI 1 SURULANGUN RAWAS

BAB I PENDAHULUAN. Prinsip dasar permainan bola voli adalah untuk memenangkan. bola voli adalah memasukan bola ke daerah lawan untuk memperoleh

JURNAL. Oleh SIMAI ASPERA

EFFECT PLYOMETRIC EXERCISES (DOUBLE LEG BOUND) ON POWER ON LEG MUSCLE SON EXTRACURRICULAR FUTSAL TEAM SMA DHARMA LOKA PEKANBARU

THE EFFECT INTERVAL TRAINING EXERCISE TOWARD CARDIORESPIRATORY ENDURANCE OF FENCING MEN JUNIOR ATHLETE OF BENGKALIS FENCING CLUB

PENGARUH LATIHAN SKIPPING TERHADAP TINGGI LONCATAN VERTICAL PADA PEMAIN BOLA VOLI PUTERA DI MTS NEGERI 1 TELAGA BIRU KABUPATEN GORONTALO

HUBUNGAN TINGGI RAIHAN DENGAN KETEPATAN SMASH OPEN ATLET BOLA VOLI PUTRA KLUB YUSO SLEMAN

THE EFFECT OF UNDER THE BASKET SHOT TRAINING TO THE SKILL OF SHOOTING THE BASKETBALL GAME ON MALE OF CLUB ANGKASA JUNIOR TUALANG KABUPATEN SIAK

THE INFLUENCE OF CONTROLLED SPEED POLYGON EXERCISE TOWARD RESISTANCE IN FEMALE FUTSAL TEAM DABORIBO

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA TINGGI BADAN, KEKUATAN OTOT LENGAN, DAN KELENTUKAN TERHADAP KETEPATAN SMASH PADA KLUB BOLA VOLI PUTRI JUNIOR TULUNGAGUNG

PENGARUH LATIHAN LONCAT TALI TERHADAP DAYA TAHAN DALAM PERMAINAN BADMINTON PADA CLUB RIAU TELEVISI PEKANBARU

PENGARUH MODIFIKASI LATIHAN LOMPAT BALOK DAN LATIHAN BOLA GANTUNG TERHADAP KEMAMPUAN SMASH

Bayu Puspayuda*,Made Darmada**, Putu Citra Permana Dewi***

Education of physical training Faculty of teachers training and educational science University of riau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Prinsip dasar permainan bola voli adalah untuk memenangkan

THE EFFECT OF PHONE BOX TRAINING IN DRIBBLING ABILITY ON FOOT BALL PLAYERS IN SSB PERSUBATIM ROKAN HULU

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU

THE EFFECT OF BENCH PRESS EXERCISE ON ARM MUSCLE AND SHOULDER STRENGTH AGAINST PUNCHING AT MALE BOXING ATHLETE DENPAL BOXING CAMP PEKANBARU

Abstract. Keywords : Squat Jump Exercise, Step Up and Leg Muscle Strength

THE EFFECT OF EXERCISE DUMBBLE CURL ON THE POWER OF ART ARM AND SHARE ATLET PRINCIPLES FPTI PEKANBARU

MHD. ARIF

THE EFFECT OF SIDE TO SIDE BOX SHUTTLE EXECISE ON LEG MUSCLE EXPLOSIVE POWER AS SEEN IN BADMINTON GAME U CLUB PB ANGKASA PEKANBARU

PENGARUH LATIHAN SPLIT SQUAT JUMP TERHADAP PENINGKATAN POWER TUNGKAI DAN SMASH DALAM OLAHRAGA BOLA VOLI PADA SISWA SMA NEGERI I TAPA.

/ Handphone:

RELATIONS LEG MUSCLE STRENGTH WITH PRECISION SHOOTING TOWARD THE GOAL IN THE GAME FOOTBALL STUDENT EXTRACURRICULAR SMP DA WAH PEKANBARU

BAB I PENDAHULUAN. tehnik dasar dalam bola voli yaitu ; servis, passing atas, passing bawah, smash,

BAB I PENDAHULUAN. badan sesuai dengan fungsinya masing-masing. Manusia sadar dengan

HUBUNGAN ANTARA TINGGI BADAN, KEKUATAN OTOT LENGAN, DAN KELENTUKAN TERHADAP KETEPATAN SMASH PADA KLUB BOLA VOLI PUTRI JUNIOR KOTA KEDIRI

PENGARUH LATIHAN FINDERS KEEPERS TERHADAP KECEPATAN LARI PADA ATLET ATLETIK KABUPATEN SIAK

BAB I PENDAHULUAN. internasional dan membangkitkan rasa kebangaan nasional. Pendidikan

EFFECT OF EXERCISE MUSCLE STRENGTH BENCH PRESS ARM AGAINST STUDENTS EXTRACURRICULAR VOLLEYBALL SMP 29 PEKANBARU

PROFIL KONDISI FISIK PEMAIN SEPAKBOLA PERKUMPULAN SEPAKBOLA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Riska Bhakti Utomo ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perkembangan yang sangat cepat. Manusia dalam berolahraga

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia olahraga yang sedang naik daun/yang sedang menjadi favorite

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI DAN KECEPATAN LARI TERHADAP KCEPATAN TENDANGAN PENALTI JURNAL. Oleh SINGGIH PRADITO

Transkripsi:

1 THE EFFECT PARTNER-RESISTED BACK SQUAT EXERCISE TOWARD STRENGHT OF LEG MUSCLE OF SMAN 2 PEKANBARU MAN VOLLYBALL CLUB Muhamad Khoirudin 1, Drs. Ramadi,S.Pd, M.Kes, AIFO 2, Ni Putu Nita Wijayanti, S.Pd. M.Pd 3 Email: Rudin_93@yahoo.com, No HP:081358165737, Ramadi59@yahoo.co.id, Nitawijayanti87@yahoo.com PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU Abstract : This research want to know is there any effect of Partner-Resisted Back Squat exercise toward the strenght of leg mucle of SMAN 2 Pekanbaru man vollyball club, so when do smash, the player get the good jump.this research was experimental research. The population in this research was the man athletes off vollyball SMAN 2 Pekanbaru,while the sample was all of the man athletes SMAN 2 Pekanbaru, the total of 12. The instrument was used leg dynamometer, the purpose is to measure the strenght of leg muscle. The data was analyzed by using statistic to examine the normality with liliefors test on the significant level α 0,05. The submitted hyphothesis was there is a significant effect of Partner-Resisted Back Squat exercise toward the strenght of leg muscle. It shows that the data was normal.based on the data analysis, t-test showed T count was 7,49 and T table was 1,796. It means that T count > T table. Based on the statistic data analysis, the average of preetest was 91,96 and the average of posttest was 94,88. In conclusion, there was a significant effect of Partner-Resisted Back Squat exercise toward the strenght of leg muscle of SMAN 2 Pekanbaru man vollyball club. Keywords : Partner-Resisted Back Squat, the strenght of leg muscle.

2 PENGARUH LATIHAN PARTNER-RESISTED BACK SQUAT TERHADAP KEKUATAN OTOT TUNGKAI PADA TIM BOLA VOLI PUTRA SMA NEGERI 2 PEKANBARU Muhamad Khoirudin 1, Drs. Ramadi,S.Pd, M.Kes, AIFO 2, Ni Putu Nita Wijayanti, S.Pd. M.Pd 3 Email: Rudin_93@yahoo.com, No HP:081358165737, Ramadi59@yahoo.co.id, Nitawijayanti87@yahoo.com PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU Abstrak : Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada pengaruh latihan Partner-Resisted Back Squat terhadap kekuatan otot tungkai pada tim bola voli putra SMAN 2 Pekanbaru, sehingga pada saat melakukan lompatan smash mendapatkan hasil lompatan yang maksimal.bentuk penelitian ini adalah penelitian dengan perlakuan percobaan (Eksperimental), dengan populasi pemain bola voli putra SMAN 2 Pekanbaru, data dalam penelitian ini adalah seluruh populasi yang berjumlah 12 orang. Instrumen yang dilakukan dalam penelitian ini adalah tes leg dynamometer, yang bertujuan untuk mengukur kekuatan otot tungkai. Setelah itu, data diolah dengan statistik, untuk menguji normalitas dengan uji lilifors pada taraf signifikan 0,05α.Hipotesis yang diajukan adalah adanya pengaruh latihan Partner-Resisted Back Squat terhadap kekuatan otot tungkai.berdasarkan analisis uji t menghasilkan T hitung sebesar 7,49 dan T tabel 1,796, berarti T hitung >T tabel. Berdasarkan analisis data statistik, terdapat rata-rata pree-test sebesar 91,96 dan rata-rata post-test sebesar 94,88, maka data tersebut normal. Dengan demikian, terdapat Pengaruh Latihan Partner-Resisted Back Squat Terhadap Kekuatan Otot Tungkai Pada Tim Bola Voli Putra SMAN 2 Pekanbaru. Kata Kunci: Partner-Resisted Back Squat, Kekuatan Otot Tungkai

3 PENDAHULUAN Perhatian pemerintah terhadap olahraga cukup mengembirakan, hal ini tidak terlepas dari tujuan peranan olahraga itu sendiri. Olahraga memiliki beberapa tujuan seperti membentuk manusia Indonesia yang sehat jasmani dan rohani, memiliki pengetahuan dan keterampilan, membentuk manusia yang cerdas, dan berbudi pekerti luhur. Mengingat tujuan olahraga yang beragam seperti yang telah dikemukakan di atas, oleh sebab itu perlu disebar luaskan keseluruh lapisan masyarakat Indonesia. Dengan demikian masyarakat Indonesia akan memiliki minat yang cukup tinggi terhadap olahraga. Di samping menjadi suatu kebutuhan untuk mencapai kebugaran jasmani, Olahraga juga dikembangkan untuk pencapaian prestasi di masing-masing cabang Olahraga yang dibina dan dikembangkan. Dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, para pakar Olahraga banyak menemukan penemuan-penemuan baru, baik itu dari segi teori-teori Olahraga, teknik-teknik latihan maupun dalam penemuan peralatan yang canggih yang sangat menunjang untuk meningkatkan prestasi olahraga. Seperti yang tercantum pada Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional, khususnya pasal 20 yang menyatakan: Olahraga prestasi dilaksanakan melalui proses pembinaan dan pengembangan secara terencana, berjenjang, dan berkelanjutan dengan dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi keolahragaan. Prestasi Olahraga merupakan sebuah kata yang sangat mudah diucapkan dan merupakan dambaan setiap atlit, namun cukup sulit untuk mencapainya. Faktor kelengkapan yang harus dimiliki atlet bila ingin mencapai prestasi Olahraga yang optimal, Yaitu: 1. Pengembangan teknik, 2. Pengembangan mental, 3.Kematangan jiwa, 4. Pengembangan fisik, (Sajoto 1995 :07). Uutuk meningkatkan prestasi diperlukan pembinaan atlet yang serius dan selalu diperhatikan semua aspeknya salah satunya yang paling utama yaitu kondisi fisik. Karena kondisi fisik sangat berpengaruh terhadap pencapaian prestasi yang optimal. Kondisi fisik merupakan salah satu syarat yang sangat dibutuhkan dalam meningkatkan prestasi dan kualitas atlet, bahkan bisa dikatakan tolak ukur suatu olahraga. Kondisi fisik memegang peranan yang sangat penting dalam program latihan atlet, terutama saat pertandingan. Kondisi fisik adalah satu kesatuan yang utuh dari komponen-komponen yang tidak dapat dipisahkan begitu saja, baik peningkatan maupun pemeliharaan. (Sajoto : 1995:8). Maka dapat dikatakan bahwa untuk meningkatkan kondisi fisik seluruh komponen tersebut harus dikembangkan. Adapun komponen-komponen tersebut diantaranya 1 yaitu : 1. Daya tahan (endurance), 2. Kekuatan (strength), 3. Kecepatan (speed), 4. Kelincahan (agility), 5. Daya ledak (explosive power), 6. Ketepatan (accuracy), 7.Kelenturan (flexibility), 8. Keseimbangan (balance), 9. Koordinasi (coordination), dan 10. Reaksi (reation). Salah satu cabang olahraga yang perlu mendapat perhatian kondisi fisik yang baik yang bertujuan untuk meningkatkan prestasi adalah cabang bola voli. Bola voli adalah suatu permainan yang menggunakan bola untuk dipantulkan diudara diatas net dengan maksud dapat menjatuhkan bola didalam petak daerah lapangan lawan dalam rangka mencari kemenangan. Menurut Nuril Ahmadi (2007: 20), Bola voli merupakan permainan beregu yang bertujuan untuk memukul bola ke arah bidang lapangan lawan untuk mendapatkan poin dan merupakan jenis permainan yang kompleks Sebab dalam permainan bola voli dibutuhkan koordinasi gerak yang baik.

Dalam permainan bola voli dibutuhkan berbagai cara atau teknik agar sebuah tim dapat memenangkan sebuah pertandingan, untuk mencapai prestasi yang baik dalam bola voli, maka harus dilakukan dengan pembinaan. Adapun pembinaan tersebut meliputi pelatihan-pelatihan dalam pengembangan teknik dasar, pendirian pusat latihan dari masing-masing tingkatan, pendidirian PPLP/PPLM guna pengembangan Atlet agar mempunyai potensi dan prestasi yang maksimal dan membanggakan. Sebagai cabang olahraga prestasi kemenangan dalam permainan ini ditentukan oleh banyak faktor, tiga diantaranya adalah,(1) memiliki kondisi fisik dan daya tahan tubuh yang baik; (2) penguasaan teknik secara individual; (3) kerjasama tim yang baik antara satu dengan yang lainnya dalam satu regu. Kondisi fisik dan daya tahan tubuh yang baik merupakan salah satu faktor dalam peningkatan prestasi dalam permainan bola voli, oleh sebab itu, maka penting bagi atlet dalam menjaga dan mengembangkan kualias fisiknya, sehingga peek performance atau puncak prestasi dapat terwujud. Selain kondisi fisik yang baik, pengembangan prestasi permainan bola voli di pengaruhi oleh Teknik Individual. Dengan penguasaan teknik yang baik dan benar, atlet Bola voli dapat mencapai prestasi yang maksimal. Pengembangan kualitas teknik dalam permainan bola voli mengacu pada tingkat penguasaan teknik dasar. Teknik dasar ini erat hubungannya dengan kemampuan gerak, kondisi fisik, taktik dan mental. Dalam permainan bola voli tehnik mempunyai arti yang penting, tanpa tehnik yang baik permainan tidak bisa di kembangkan secara bervariasi. Adapun tehnik dalam permainan bola voli yaitu: passing, (bawah dan atas), servis, pukulan serangan (smash), bendungan (block) dan pertahanan lapangan (Syfruddin,2004;55). Dari beberapa macam tehnik tersebut harus disertai dengan kondisi fisik yang bagus. Menurut Sajoto (1995 : 08-10) kondisi fisik adalah satu kesatuan utuh dari komponen-komponen yang tidak dapat di pisahkan begitu saja, baik peningkatan maupun pemeliharaannya. Artinya, bahwa di dalam usaha peningkatan kondisi fisik maka seluruh komponen tersebut harus di kembangkan. Adapun 10 komponen kondisi fisik tersebut yaitu kekuatan, daya tahan, daya otot, kecepatan, daya lentur, kelincahan, koordinasi, keseimbangan, ketepatan, dan reaksi. Jadi, jelas untuk mendapatkan prestasi atau hasil yang optimal dalam permainan bola voli adalah kondisi atlet hendaklah terjaga dengan baik. Beberapa komponen kebugaran sering ditemui dan diperlukan dalam permainan bola voli adalah : a. Kelincahan (agility), b. Keseimbangan (balance), c. Kecepatangerak reaksi d. Koordinasi (coordination), e. Daya tahan-otot-kardiovaskuler (endurance), f. Kelentukan (flexibility), dan g. Kekuatan (strength), (Faruq, 2009 : 20). Dalam banyak cabang olahraga kekuatan merupakan komponen fisik yang esensial. Kekuatan menjadi faktor penentu di dalam cabang olahraga bola voli,. Kekuatan di butuhkan oleh seseorang dalam menghadapi situasi tertentu dan kondisi pertandingan yang menuntut unsur kekuatan. Kekuatan (Strength) adalah komponen kondisi fisik seseorang tentang kemampuannya dalam mempergunakan otot untuk menerima beban sewaktu bekerja (Sajoto : 1995 : 8). Salah satu teknik khusus terpenting dalam permainan bola voli adalah teknik melakukan smash, karena dengan smash yang baik dan mematikkan akan dapat menambah point atau angka bagi suatu tim serta dapat menentukan kemenangan dalam pertandingan, dan sebaliknya kegagalan dalam melakukan smash akan memberikan point dan kesempatan bagi lawan untuk melakukan serangan balasan. Dalam melakukan smash diperlukan lompatan yang tinggi agar dapat menjangkau bola dan melakukan 4

5 pukulan smash yang menukik kelapangan permukaan lawan. Dengan demikian lompatan sangat diperlukan dan salah satu faktor pendukung yang harus dimiliki oleh smasher. Salah satu unsur kondisi fisik yang mempengaruhi lompatan adalah Kekuatan otot tungkai. Alasan dari peneliti tidak memfokuskan pada power otot tungkai melainkan kekuatan otot tungkai yaitu karena mengingat sampel penelitian masih pemula dan lemahnya kekuatan saat melakukan lompatan smash, maka peneliti focus mengambil kekuatan otot tungkai. Berdasarkan Observasi yang telah penulis lakukan pada Tim Bola Voli Putra SMA 2 Pekanbaru, Penulis menemukan masalah, yaitu : kurangnya kemampuan teknik dsar dalam melakukan smash, tinggi badan dari atlet yang kurang memadai, dan masih lemahnya kekuatan otot tungkai saat melakukan lompatan dalam smash Bola voli. Adapun latihan yang dapat diberikan untuk meningkatkan kekuatan otot lengan dan bahu menurut William j. kraemer PHD - steven j. fleck, PHD (1993:61) diantaranya adalah latihan Partner-Resisted Back squat, latihan partner-resisted knee curl, latihan body weight squat, latihan front squat, dan lain sebagainya. Dari berbagai latihan yang dapat diberikan, penulis fokus pada satu bentuk latihan dan ingin meneliti lebih lanjut dengan judul Pengaruh Latihan Partner -Resisted Back Squat Terhadap Kekuatan Otot Tungkai Pada Tim Bola Voli Putra SMA N 2 Pekanbaru. METODE PENELITIAN Rancangan penelitian ini adalah preetest posttest one group design yang diawali dengan melakukan preetest leg dynamometer.(ismaryati, 2008:116).Setelah itu orang coba diberikan program latihan Partner-Resisted Back Squat selama 16 kali pertemuan. Setelah diberikan latihan selama 16 kali pertemuan, maka dilakukan posttest leg dynamometer.(ismaryati, 2008:105). Untuk melihat apakah ada peningkatan setelah melakukan latihan Partner-Resisted Back Squat terhadap kekuatan otot tungkai pada Tim Bola Voli Putra Sma Negeri 2 Pekanbaru. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada rancangan sebagai berikut : 0 1 X 0 2 Ket : 0 1 = preetest X = perlakuan 0 2 =posttest Populasi dalam penelitian ini adalah Tim Bola Voli SMA Negeri 2 Pekanbaru yang berjumlah 12 orang yang terdiri dari kelompok putra. Berhubung jumlah sampel hanya 12 orang, maka penulis mengambil seluruh sampel dalam penelitian ini. Pengambilan sampel ditetapkan dengan mengambil seluruh populasi dijadikan sampel (total sampling). Teknik pengambilan sampel dengan cara sampling jenuh yaitu teknik

6 penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel (Sugiyono, 2008:124). Berdasarkan penentuan sampel diatas maka didapat sampel sebanyak 12 orang pemain voli putra SMA Negeri 2 Pekanbaru. Data yang diinginkan dalam penelitian ini adalah dilakukan dua kali tes yaitu tes awal (pree-test) tes leg dynamometer sebelum melakukan latihan Partner-Resisted Back Squat dan tes akhir (post-test) tes leg dynamometer setelah melakukan latihan Partner- Resisted Back Squat selama 16 kali pertemuan, dari bulan Oktober 2015 sampai dengan bulan November 2015. Sampel berjumlah sebanyak 12 orang pemain voli putra SMA Negeri 2 Pekanbaru. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data yang diperoleh sebagai hasil penelitian adalah data kualitas melalui test sebelum dan sesudah perlakuan latihan Partner-Resisted Back Squat terhadap Kekuaatan Otot Tungkai Pada Tim Bola Voli Putra SMA Negeri 2 Pekanbaru. Variabel-variabel yang ada pada penelitian ini yaitu latihan Partner-Resisted Back Squat yang dilambangkan dengan X sebagai variabel bebas, sedangkan dengan Kekuatan Otot Tungkai dilambangkan dengan Y sebagai variabel terikat. 1. Data Hasil Pre-test Leg Dynamometer Setelah dilakukan test Leg Dynamometer sebelum dilaksanakan metode latihan Partner-Resisted Back Squat maka didapat data awal dengan perincian dalam Analisis Hasil Pree-test Leg Dynamometer sebagai berikut. Tabel 4.1. Analisis Pree-test Leg Dynamometer No Data Statistik Pree-test 1 Sampel 12 2 Mean 91,958 3 Std. Deviation 21,84 4 Variance 476,84 5 Minimum 61,5 6 Maximum 122 7 Sum 1103,5 Berdasarkan analisis terhadap data Pree-test Leg Dynamometer diatas dapat disimpulkan sebagai berikut : skor tertinggi 122, skor terendah 61,5, dengan mean

7 91,958, standar deviasi 21,84, dan varian 476,84. Analisis data yang tertuang dalam Distribusi frekuensi sebagai berikut: Table 4.2. Nilai Interval Data Pree-test Leg Dynamometer Nilai Interval Data Hasil Pree-test Leg Dynamometer Nilai Interval Frequency Frequency Comulative 61,5-74,76 3 25,00 74,77-88,03 4 33,33 88,04-101, 30 1 8,33 101,31-114,57 1 8,33 114,58-127,84 3 25,00 Jumlah Sampel 12 100,00 Berdasarkan tabel frekuensi diatas hanya 3 orang (25,00) memperoleh kekuatan dengan nilai interval 61,5-74,76, 4 orang (33,33) dengan nilai interval 74,77-88,03, 1 orang (8,33) dengan nilai interval 88,04-101, 30, 1 orang (8,33) dengan nilai interval 101,31-114,57, dan 3 orang (25,00) dengan nilai interval 114,58-127,84. 35 Pree-test 30 25 20 15 10 Frecuency Frecuency Comulatif 5 0 61,5-74,76 74,77-88,03 88,04-101, 30 101,31-114,57 114,58-127,84 Gambar 4.1 Histogram Hasil Pree-test Leg Dynamometer 1. Hasil Post-test Leg Dynamometer Setelah dilakukan test Leg Dynamometer sebelum dilaksanakan metode latihan Partner-resisted Back Squat maka didapat data awal dengan perincian dalam Analisis Hasil Pree-test Leg Dynamometer sebagai berikut.

8 Tabel 4.3. Analisis Hasil Post-test Leg Dynamometer. No Data Statistik Pree-test 1 Sampel 12 2 Mean 94,88 3 Std. Deviation 21,50 4 Variance 462,19 5 Minimum 63 6 Maximum 124 7 Sum 1138,5 Berdasarkan Analisis Hasil post-test Leg Dynamometer sebagai berikut : skor tertinggi 124, skor terendah 63, dengan mean 94,88, standar deviasi 21,50, dan varian 462,19 Analisis data yang tertuang dalam Distribusi frekuensi sebagai berikut: Table 4.4 Nilai Interval Data Post-test Leg Dynamometer Nilai Interval Data Hasil Post-test Leg Dynamometer Nilai Interval Frequency Frequency Comulative 63-76,36 3 25,00 76,37-89,73 4 33,33 89,74-103,10 1 8,33 103,11-116,47 1 8,33 116,48-129,94 3 25,00 jumlah sampel 12 100,00 Berdasarkan table distribusi frekuensi diatas hanya 3 orang (41,67) memperoleh kekuatan dengan nilai interval 63-76,36, 4 orang (33,33) memperoleh kekuatan dengan nilai interval 76,37-89,73, 1 orang (16,67) memperoleh kekuatan dengan nilai interval 89,74-103,10, 1 orang (8,33). memperoleh kekuatan dengan nilai interval 103,11-116,47, 3 0rang (25,00) memperoleh kekuatan dengan nilai interval 116,48-129,94.

9 35 Post Test 30 25 20 15 10 Frecuency Frecuency Comulatif 5 0 63-76,36 76,37-89,73 89,74-103,10 103,11-116,47 116,48-129,94 Gambar 4.2. Histogram Hasil post-test Leg Dynamometer A. Pengujian Persyaratan Analisis Pengujian persyaratan analisis di maksudkan untuk menguji asumsi awal yang dijadikan dasar dalam menggunakan teknik analisis variansi. Asumsi adalah data yang dianalisis dan diperoleh dari sampel yang mewakili populasi berdistribusi normal, dan kelompok-kelompok yang dibandingkan berasal dari populasi yang homogen.untuk itu pengujian yang digunakan yaitu uji normalitas. Uji normalitas dilakukan dengan uji lilliefors dengan taraf signifikan 0,05 dengan hasil dari pengujian persyaratan sebagai berukut : Uji normalitas dilakukan dengan uji Lilliefors, hasil uji normalitas terhadap variabel penelitian yaitu latihan Partner-resisted Back Squat(X) Kekuatan Otot Tungkai (Y) dapat dilihat pada table 5 sebagai berikut : Dari tabel 5 dibawah, terlihat bahwa data hasil pree-test Leg Dynamometer setelah dilakukan perhitungan menghasilkan Lhitung sebesar 0,167 dan Ltabel sebesar 0,242 Ini berarti Lhitung lebih kecil dari Ltabel. Dapat disimpulkan penyebaran data hasil preetest Leg Dynamometer adalah berdistribusi normal. Untuk pengujian data hasil Leg Dynamometer post-test menghasilkan Lhitung 0,163 lebih kecil dari Ltabel sebesar 0,242. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa penyebaran data hasil Leg Dynamometer posttest adalah berdistribusi normal.

10 Tabel 4.5. Uji Normalitas Data Hasil Leg Dynamometer Variabel L Hitung L Tabel Keterangan Hasil Pree-test Leg Dynamometer Hasil Post-test Leg Dynamometer 0,167 0,242 Normal 0,163 0,242 Normal B. Uji Hipotesis Hipotesis yang diuji dalam penelitian ini adalah : H0 :Terdapat pengaruh yang signifikan latihan Partner-resisted Back Squat(X) Terhadap Kekuatan Otot Tungkai (Y) Pada Tim Bola Voli Putra SMA Negeri 2 Pekanbaru. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif, maka selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis penelitian yang telah diajukan sesuai masalah yaitu: terdapat pengaruh latihan Partner-resisted Back Squat (X) yang signifikan dengan Hasil Terhadap Kekuatan Otot Tungkai (Y). Berdasarkan analisis uji t menghasilkan thitung sebesar 7,49 dan ttabel sebesar 1,796. Berarti thitung > ttabel.dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima. Dari hasil analisis diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan latihan Partner-resisted Back Squat(X) Terhadap Kekuatan Otot Tungkai (Y) Pada Team Bola Voli Putra SMA Negeri 2 Pekanbaru. pada taraf alfa (α) 0,05 dengan tingkat kepercayaan 95%. t Hitung t Tabel Keterangan Hasil analisis 7,49 1,796 H0 ditolak dan H1 diterima B. Pembahasan Setelah dilaksanakan penelitian yang diawali dari pengambilan data hingga pada pengolahan data yang akhirnya dijadikan patokan sebagai pembahasan hasil penelitian sebagai berikut :terdapat pengaruh latihan Partner-resisted Back Squat terhadap Kekuatan Otot Tungkai pada tim voli putra SMA Negeri 2 Pekanbaru. Latihan merupakan suatu proses yang dilakukan secara teratur guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Tujuan utama latihan dalam olahraga prestasi adalah untuk mengembangkan kemampuan biomotorik ke standart yang paling tinggi, atau dalam arti fisiologis atlet berusaha mencapai tujuan perbaikan sistem organisme dan fungsinya untuk mengoptimalkan prestasi atau penampilan olahraganya. Latihan Partner-resisted Back Squat adalah latihan ini dilakukan secara bertahap dengan melakukan pergerakan yang diinstruksi dari pelatih, jika pelatih meniupkan

11 peluit, maka sampel menurutkan berat badan yang bertumpu pada otot tungkai dan tegak ke posisi semula. Dari hasil diatas, jelas bahwa perbedaan kedua Kekuatan Otot Tungkai sebelum dan sesudah melakukan latihan Partner-resisted Back Squat nampak jelas peningkatan. Berdasarkan hasil diatas, jelas bahwa latihan yang baik dapat meningkatkan kemampuan kondisi fisik yang diinginkan seperti Kekuatan Otot Tungkai. Partnerresisted Back Squat adalah salah satu bentuk latihan untuk meningkatkan Kekuatan Otot Tungkai. Agar tercapai tujuan dari latihan Partner-resisted Back Squat diperlukan suatu program latihan yang tepat, untuk itu perlu disusun program latihan dengan dosis latihan yang tepat dengan mempertimbangkan prinsip-prinsip. Dengan latihan berbeban secara teratur, continiu dan terprogram akan memberikan pengaruh Kekuatan otot tungkai yang baik. Latihan Partner-Resisted Back Squat Latihan Partner-Resisted Back Squat merupakan bentuk latihan yang menggunakan beban berupa teman sendiri yang digendong di belakang. Tujuannya adalah untuk membentuk kekuatan otot tungkai, Latihan ini diberikan untuk mendukung dalam usaha peningkatan kekuatan otot tungkai pada saat melakukan lompatan smash pada permainan bola voli. Dengan demikian dalam melukukan lompatan smash pada permainan bola voli faktor kekuatan otot tungkai merupakan salah satu hal dalam mencapai keberhasilan dalam melakukan lompatan smash. Smash yang baik dan mematikkan akan dapat menambah point atau angka bagi suatu team serta dapat menentukan kemenangan dalam pertandingan, dan sebaliknya kegagalan dalam melakukan smash akan memberikan point dan kesempatan bagi lawan untuk melakukan serangan balasan. Dalam melakukan smash diperlukan lompatan yang tinggi agar dapat menjangkau bola dan melakukan pukulan smash yang menukik kelapangan permukaan lawan. Dengan demikian lompatan sangat diperlukan dan salah satu faktor pendukung yang harus dimiliki oleh smasher. Adapun metode pelaksanaan dalam melakukan latihan Partner-Resisted Back Squat adalah : a. Posisi Awal Atlet berdiri tegak dengan punggung lurus, mata kedepan, kaki di buka selebar bahu dan jari-jari kaki menunjuk lurus kedepan atau sedikit keluar, latihan dilakukan, kedua tangan meraih paha teman dengan posisi badan teman tepat dibelakang punggung, latihan ini hanya menggunakan berat badan dan tekanan teman yang membantu pada saat perlakuan. b. Gerakan Pertama menarik nafas dan secara perlahan atlet menekuk lutut dan pinggul sampai paha sejajar dengan dengan lantai, kemudian atlet kembali keposisi awal gerakan dengan meluruskan lutut dan pinggul. Kaki harus tetap menempel dilantai. Dan ketika kembali keposisi awal usahakan badan tetap tegak, dan leher harus sejajar dengan tulang belakang selama melakukan latihan. Ulangi gerakan sesuai dengan repetisi, jaga lutut agar tetap sejalan dengan bahu dan pinggul. Latihan ini dilakukan sebanyak 3 set setiap latihan dengan diawali 6 repetisi dan diakiri dengan 9 repetisi persetnya dan waktu jeda istirahat 60 detik antara setiap set.

12 Berdasarkan hasil pembahasan penelitian diatas, dapat disimpulkan bahwa terdapatpengaruh Latihan Partner-resisted Back Squat terhadap Kekuatan otot tungkai pada tim Bola Voli Putra SMA Negeri 2 Pekanbaru. SIMPULAN DAN REKOMENDASI Simpulan Berdasarkan analisis uji t menghasilkan t hitung sebesar 7,49 dan t tabel 1,796 Berarti t hitung > t tabel, Dan berdasarkan analisis data statistik terdapat rata-rata pre-test sebesar 91,96 dan rata-rata post-test sebesar 94,88. Berdasarkan uji t setelah dihitung dasar terdapat perbedaan angka yang meningkat atau naik dengan rata-rata yaitu 2,92. dapat disimpulkan bahwa Kekuatan otot Tungkai Atlet berpengaruh dengan latihan Partner-resisted Back Squat yang dibutuhkan untuk mendukung frekuensi saat melakukan latihan dalam meningkatkan Kekuatan otot tungkai.berdasarkan hasil temuan dan pengolahan data diatas dapat disimpulkan sebagai berikut: Terdapat Pengaruh yang signifikan antara Latihan Partner-resisted Back Squat(X) terhadap Kekuatan otot tungkai(y) pada tim Bola Voli Putra SMA Negeri 2 Pekanbaru. Rekomendasi Berdasarkan kesimpulan penelitian ini penulis dapat memberikan saran kepada pembaca sebagai berikut : 1. Diharapkan agar penelitian ini bermanfaat sebagai bahan masukkan dalam menyusun strategi latihan dalam olahraga yang mampu meningkatkan penguasaan teknik olahraga di kalangan para siswa. 2. Diharapkan bagi Tim Bola Voli Putra SMA Negeri 2 Pekanbaru, agar lebih kreatif menggali dan mengembangkan metode pembelajaran yang lebih efektif dan efisien. 3. Tidak menutup kemungkinan bagi peneliti lain untuk mengadakan penelitian yang bertema sama dengan sampel lain.. 4. Bagi peneliti yang sejenis, hasil ini dapat dijadikan sebagai pembanding. 5. Untuk melatih Kekuatan Otot Tungkai yang diperlukan pada cabang olahraga yang memerlukan Kekuatan Team Bola Voli Putra SMA Negeri 2 Pekanbaru disarankan menggunakan latihan Partner-Resisted Back Squat. 6. Diharapkan untuk penelitian selanjutnya agar tingkat keberartian penelitian lebih terjaga. Disarankan mencantumkan validitas dan reabilitas alat ukur.

13 DAFTAR PUSTAKA Ahmadi, Nuril (2007). Panduan Olahraga Bola Voli.Solo : ERA PUSTAKA UTAMA. Harsono, (1988). Couching dan aspek-aspek Psikologis dalam couching. Ismaryati, (2008). Tes dan pengukuran olahraga. Lembaga pengembangan pendidikan (LPP) UNS dan UPT penerbitan dan pencetakan UNS (UNS PRESS). Surakarta Jawa Tengah Koasih Engkos, (1993). Teknik dan program latihan olahraga. Jakarta: AKADEMIKA PRESINDO Muhammad muhyi faruq, (2009), Meningkatkan kebugaran jasmani melalui permainan dan olahraga bola voli. PT. Gramedia widiasarana indonesia. M. Yunus, (1992). Permainan Bola Voli. Jakarta. Ritonga, zulfan. (2007). Statistika untuk ilmu ilmu sosial. Cendikia insani. Pekanbaru Sajoto, (1995). Peningkatan dan pembinaan kekuatan kondisi fisik dalam olahraga. Semarang: dahara prize. Sugiono, (2008). Metode penelitian pendidikan (pendekatan kuantitatif, kualitatif dan R&D). Alpabeta. Bandung. Syafruddin, (2004). Permainan Bola Voli (Training teknik taktik). Padang. Syafruddin. (2011). Ilmu Kepelatihan Olahraga. Padang. William J.Kraemer, PhD dan Steven J.Fleck, PhD (1993), Strenght Training For Young Athletes