BAB 1 PENDAHULUAN. energi listrik yang ada di Indonesia. Dengan meningkatnya kebutuhan akan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN ANALISIS Pemodelan Sistem Turbin Angin. menggunakan software MATLAB SIMULINK. Turbin Angin Tersusun

BAB I PENDAHULUAN. sumber energi tenaga angin, sumber energi tenaga air, hingga sumber energi tenaga

SKRIPSI IMPLEMENTASI MAXIMUM POWER POINT TRACKER (MPPT) PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN MENGGUNAKAN METODE PERTURB AND OBSERVE

BAB I Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

1 BAB I PENDAHULUAN. Selama ini sumber energi utama yang dikonversi menjadi energi listrik

Maximum Power Point Tracking (MPPT) Pada Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Angin Menggunakan Buck-Boost Converter

BAB I PENDAHULUAN 1.1 L atar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. panas yang dihasilkan oleh pembakaran bahan bakar menjadi energi mekanik, dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gambar 1.1 Sumber energi di Indonesia (Overview Industri Hulu Migas, 2015)

BAB I PENDAHULUAN. adalah lebih hemat energi. Untuk menghidupkan lampu LED tersebut dapat

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan sumber energi listrik terus meningkat seiring meningkatnya

Optimasi Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Angin Menggunakan Maximum Power Point Tracker (MPPT) dengan Metode Gradient Approximation

Maximum Power Point Tracking (MPPT) Pada Variable Speed Wind Turbine (VSWT) Dengan Permanent Magnet Synchronous Generator

BAB I. bergantung pada energi listrik. Sebagaimana telah diketahui untuk memperoleh energi listrik

1 BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari, listrik telah menjadi salah satu kebutuhan

1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGGUNAAN TEKNOLOGI MPPT (MAXIMUM POWER POINT TRACKER) PADA SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN (PLTB)

Novitasari, et al., Optimalisasi Daya Output Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Angin...

Desain Maximum Power Point Tracking untuk Turbin Angin Menggunakan Modified Perturb & Observe (P&O) Berdasarkan Prediksi Kecepatan Angin

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Latar belakangi saya mengambil judul Perancangan Pembangkit Listrik

DESAIN SISTEM HIBRID PHOTOVOLTAIC-BATERAI MENGGUNAKAN BI-DIRECTIONAL SWITCH UNTUK CATU DAYA KELISTRIKAN RUMAH TANGGA 900VA, 220 VOLT, 50 HZ

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini energi listrik adalah kebutuhan utama bagi semua orang di dunia.

DESAIN DAN IMPLEMENTASI MAXIMUM POWER POINT TRACKER (MPPT) MIKROKONTROLLER AVR. Dosen Pembimbing

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

TUGAS AKHIR PENGATURAN PITCH ANGLE TURBIN ANGIN BERBASIS KENDALI LOGIKA FUZZY. (Aplikasi Pada Data Angin Daerah Medan Tuntungan dan Sekitarnya)

IMPLEMENTASI MAXIMUM POWER POINT TRACKER (MPPT) UNTUK OPTIMASI DAYA PADA PANEL SURYA BERBASIS ALGORITMA INCREMENTAL CONDUCTANCE

BAB I PENDAHULUAN. adanya tambahan sumber pembangkit energi listrik baru untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan suatu energi, khususnya energi listrik di Indonesia semakin

Dimana ρ = kerapatan udara (biasanya 1.22 kg/m 3 ) λ = tip-speed ratio β = pitch angle (dalam derajat) Cp = koefisien daya dari wind turbine

1. BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Inverter merupakan suatu rangkaian elektronik yang berfungsi sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi konverter elektronika daya telah banyak digunakan pada. kehidupan sehari-hari. Salah satunya yaitu dc dc konverter.

1 Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali di Indonesia. Menipisnya bahan bakar fosil sebagai sumber energi, sistem

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PEMODELAN DAN SIMULASI MAXIMUM POWER POINT TRACKER

1. BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. energi tanpa mengeluarkan biaya yang relatif banyak dibanding dengan

BAB I PENDAHULUAN. negara yang kaya akan potensi sumber daya alam yang melimpah, baik matahari,

Materi 3: ELEKTRONIKA DAYA (2 SKS / TEORI) SEMESTER 106 TA 2016/2017 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA

BAB I PENDAHULUAN. Ketersediaan akan energi listrik dalam jumlah yang cukup dan pada saat

BAB I PENDAHULUAN. digunakan, dari mulai jam, perangkat portabel hingga mobil listrik yang mulai

1 BAB I PENDAHULUAN. semakin berkurang. Kebutuhan energi yang meningkat turut mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. konsumsi energi itu sendiri yang senantiasa meningkat. Sementara tingginya kebutuhan

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

Kendali Sistem Pengisi Baterai Tenaga Surya Metode Incremental Conductance Berbasis Mikrokontrol

Raharjo et al., Perancangan System Hibrid... 1

PERANCANGAN STAND ALONE PV SYSTEM DENGAN MAXIMUM POWER POINT TRACKER (MPPT) MENGGUNAKAN METODE MODIFIED HILL CLIMBING

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

APLIKASI MATLAB UNTUK PERAMALAN BEBAN JARINGAN DISTRIBUSI DI UPJ RANDUDONGKAL TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu keharusan yang harus dipenuhi. Ketersediaan energi listrik yang

RANCANG BANGUN MODEL PEMBANGKIT ENERGI LISTRIK ALTERNATIF DENGAN MEMANFAATKAN PUTARAN KUBAH MASJID TERKENDALI MIKRO AT89S52

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Penelitian Terkait

Adanya Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Angin yang bisa diaplikasikan di daerah pemukiman tersebut tanpa melalui taman nasional

Simulasi Maximum Power Point Tracking pada Panel Surya Menggunakan Simulink MATLAB

BAB I PENDAHULUAN. Energi listrik adalah energi yang mudah dikonversikan ke dalam bentuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. sumber daya alam tersebut adalah batubara. Selama beberapa dasawarsa terakhir. kini persediaan minyak bumi sudah mulai menipis.

1. Pendahuluan. diketahui bahwa jumlahnya terus menipis dan menghasilkan polusi yang cukup

II. TINJAUAN PUSTAKA. alternatif seperti matahari, angin, mikro/minihidro dan biomassa dengan teknologi

1 BAB I PENDAHULUAN. terbarukan hanya sebesar 5.03% dari total penggunaan sumber energi nasional.

BAB I. PENDAHULUAN. daya listrik dipengaruhi oleh banyak faktor. Diantaranya adalah kualitas daya

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan tingkat kehidupan dan perkembangan teknologi, kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. kv, yang membentang sepanjang Pulau Jawa-Bali. Sistem ini merupakan

ANALISA PENGARUH PUTARAN ROTOR PADA TURBIN ANGIN TERHADAP DAYA YANG DIHASILKAN OLEH SIMULASI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN LUCAS-NUELLE

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Besarnya konsumsi listrik di Indonesia semakin lama semakin meningkat.

ANALISIS PEMBANGKIT LISTRIK HIBRIDA (PLH), DIESEL DAN ENERGI TERBARUKAN DI PULAU MANDANGIN, SAMPANG, MADURA MENGGUNAKAN SOFTWARE HOMER

Tujuan dari proyek akhir ini adalah merencanakan, membuat dan menganalisa hasil alat sebagai pengembangan sistem kontrol suhu yang

BAB I PENDAHULUAN. hampir setiap kehidupan manusia memerlukan energi. Energi ada yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. resistor, kapasitor ataupun op-amp untuk menghasilkan rangkaian filter. Filter analog

Manajemen Hybrid Photovoltaic System Dengan Memanfaatkan Peramalan Beban dan Penyinaran Matahari

Perancangan dan Simulasi Chopper Buck Boost pada Aplikasi Pembangkit Listrik Tenaga Angin

BAB I PENDAHULUAN. perhatian utama saat ini adalah terus meningkatnya konsumsi energi di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGATURAN PITCH ANGLE TURBIN ANGIN BERBASIS KENDALI LOGIKA FUZZY (Aplikasi Pada Data Angin Daerah Medan Tuntungan dan sekitarnya)

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu bagian penting dari sistem tenaga listrik adalah operasi sistem

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan energi listrik tersebut terus dikembangkan. Kepala Satuan

DC-DC Step-Up Converter Rasio Tinggi Kombinasi Charge Pump dan Boost Converter untuk Catu Daya Motor Induksi pada Mobil Listrik

DRAF PATEN. 10 Judul Usulan Invensi: BILAH TURBIN ANGIN DENGAN PENGENDALIAN SUDUT PITCH BILAH. Oleh: Dr. Ramadoni Syahputra, S.T., M.T.

PENGARUH JARAK LENSA KONVEKS TERHADAP DAYA KELUARAN PANEL TENAGA SURYA TUGAS AKHIR

Optimalisasi Daya Pembangkit Listrik Tenaga Angin Turbin Sumbu Horizontal dengan Menggunakan Metode Maximum Power Point Tracker

Desain. Oleh : Banar Arianto : NIM UNIVERS SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1 BAB I PENDAHULUAN. listrik. Di Indonesia sejauh ini, sebagian besar kebutuhan energi listrik masih disuplai

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Indonesia masih menghadapi persoalan untuk mencapai target

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan

STUDI KOMPARASI MPPT ANTARA SOLAR CONTROLLER MPPT M10-20A DENGAN MPPT TIPE INCREMENTAL CONDUCTANCE SEBAGAI CHARGER CONTROLLER LAPORAN TUGAS AKHIR

Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1 BAB I PENDAHULUAN. mikrohidro (PLTMh) contohnya yang banyak digunakan di suatu daerah terpencil

Transkripsi:

1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam kehidupan manusia energi memiliki peran yang sangat penting. Seiring dengan itu maka kebutuhan akan energi menjadi meningkat dan diikuti dengan semakin mahalnya harga bahan bakar minyak, khususnya energi listrik yang ada di Indonesia. Dengan meningkatnya kebutuhan akan energi listrik maka dibutuhkan pula sumber energi listrik alternatif selain dari PLN. Kondisi geografis negara Indonesia yang terdiri atas ribuan pulau dan kepulauan, tersebar dan tidak meratanya pusat-pusat beban listrik, rendahnya tingkat permintaan listrik di beberapa wilayah, tingginya biaya marginal pembangunan sistem suplai energi listrik serta terbatasnya kemampuan finansial, merupakan faktor-faktor penghambat penyediaan energi listrik dalam skala nasional. Kebutuhan energi dan masalah lingkungan tersebut akan mengharuskan adanya sistem pembangkit energi baru dengan efisiensi yang lebih besar dan lebih bersahabat dengan lingkungan. Sehingga perlu dilakukan usaha-usaha untuk mengurangi ketergantungan pada sumber energi minyak bumi melalui diversivikasi sumber energi termasuk pengembangan energi alternatif yang memenuhi persyaratan energi masa depan yang murah, tersedia dalam jumlah melimpah, fleksibel dalam penggunaan dan ramah terhadap lingkungan. 1

2 Ada banyak macam sumber energi terbarukan yang ada seperti sumber energi angin yang tersedia melimpah di alam dan ramah lingkungan. Berdasarkan data dari Departemen ESDM tahun 2006, Indonesia mempunyai potensi energi angin sebesar 9.29 GW dan sudah terpasang sebesar 0.0005 GW. Saat ini pemerintah telah mengeluarkan roadmap pemanfaatan energi terbarukan yang menargetkan kapasitas terpasang energy terbarukan hingga tahun 2025 mencapai 17% [1]. Ada beberapa cara untuk meningkatkan kapasitas daya listrik Pembangkit Listrik Tenaga Angin yaitu yang pertama dengan menambah jumlah pembangkit atau yang kedua dengan cara mengoprasikan Pembangkit Listrik Tenaga angin secara optimal. Dalam penelitian ini, digunakan teknologi MPPT untuk mengoptimalkan daya keluaran Pembangkit Listrik Tenaga Angin dengan cara mencari daya listrik maksimum pada laju angin yang telah ditentukan. Terdapat 19 algoritma MPPT antara lain Hill Climbing, Peturb and Observe, Fuzzy Logic Control, Neural Network, dan lain-lain [2]. Dengan algoritma MPPT tersebut dapat digunakan untuk menelusuri daya maksimal yang dapat dihasilkan pembangkit listrik. Algoritma MPPT ini diimplementasikan pada suatu rangkaian DC-DC converter yang berfungsi sebagai rangkaian pengendali titik kerja wind turbine. Ada beberapa jenis rangkaian DC-DC converter, seperti Boost

3 Converter, Buck Converter, Buck-Boost Converter, dan Cuck Converter. Tiap Jenis converter memiliki fungsi dan karakteristik masing-masing. Dalam penelitian ini akan digunakan metode Perturb and Observe untuk menelusuri daya maksimum yang mampu dihasilkan oleh Pembangkit Listrik Tenaga Angin. 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana memodelkan Sistem Turbin Angin yang dilengkapi dengan MPPT? 2. Bagaimana pengaruh laju angin terhadap daya listrik keluaran yang dihasilkan oleh Sistem Turbin Angin? 3. Bagaimana perbandingan daya keluaran yang didapatkan oleh Sistem Turbin Angin yang dilengkapi MPPT dengan metode Perturb and Observe? 4. Bagaimana perbandingan Sistem Turbin Angin yang dilengkapi MPPT dengan Sistem Turbin Angin yang tidak dilengkapi MPPT? 1.3. Batasan Masalah Agar masalah yang akan dibahas menjadi jelas dan tidak banyak menyimpang dari topik maka penulis menekankan pada beberapa hal, yaitu :

4 1. Simulasi dan analisis dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak MATLAB. 2. Sistem yang akan dirancang dalam penelitian ini adalah Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Angin, yang akan di analisis daya keluaran yang dihasilkan oleh Sistem Turbin Angin yang dilengkapi MPPT dengan metode Perturb and Observe. Kemudian akan dilakukan perbandingan dengan Sistem Turbin Angin tanpa dilengkapi MPPT. 3. Pitch angle pada turbin bernilai konstan. 4. Penggunaan baterai sebagai penyimpanan dari Pembangkit Listrik Tenaga Angin tidak dibahas secara mendalam. 1.4. Tujuan Tujuan penelitian tugas akhir ini adalah : 1. Memodelkan dan mensimulasikan Sistem Turbin Angin yang dilengkapi MPPT dengan metode Perturb and Observe untuk mendapatkan daya keluaran yang maksimal, menggunakan perangkat lunak MATLAB/Simulink. 2. Menganalisis daya yang dapat dihasilkan oleh Sistem Turbin Angin yang dilengkapi MPPT dengan Metode Perturb and Observe. 3. Mengetahui perbandingan daya keluaran antara Sistem Turbin Angin tanpa dilengkapi MPPT dengan Sistem Turbin Angin dengan dilengkapi MPPT.

5 1.5. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan skripsi ini terdiri dari lima bab, dengan sistematika sebagai berikut : BAB 1 PENDAHULUAN Berisi mengenai latar belakang, tujuan penulisan, perumusan masalah, pembatasan masalah,manfaat penulisan, dan sistematika penulisan. BAB 2 TINJUAN PUSTAKA Mendeskripsikan teori dasar mengenai Angin, Pembangkit Listrik Tenaga Angin, Turbin Angin serta jenisnya, PMSG, Penyearah, Baterai, Konverter DC-DC, Inverter, MPPT dan Metode Perturb and Observe. BAB 3 METODE PENELITIAN Membahas mengenai metodologi penelitian yang akan dilakukan meliputi studi literatur, alat dan bahan penelitian, pemodelan Sistem Turbin Angin pada simulink, pemodelan DC-DC Konverter, implementasi algoritma Perturb and Observe pada MPPT dan analisis Sistem Turbin Angin. BAB 4 HASIL DAN ANALISIS Berisi mengenai hasil simulasi yang akan dianalisis. BAB 5 PENUTUP Berisi kesimpulan dan saran hasil dari penelitian.

6