BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini, sudah seharusnya memberi dampak yang baik terhadap

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Berbicara tentang pendidikan tidak lepas dari berbicara tentang hasil

BAB I PENDAHULUAN. perubahan zaman. Hal ini sesuai dengan UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang diadakan di Negara tersebut. Pendidikan dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai warga negara perlu mengembangkan diri untuk dapat hidup

BAB I PENDAHULUAN. dengan kualitas, relevansi, dan efisiensi pendidikan. pendidikan diarahkan kepada pencapaian tujuan-tujuan tertentu yang disebut

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan bagi bangsa. Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dalam segi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dan tidak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan salah satu sarana untuk mengembangkan

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi

BAB 1 PENDAHULUAN. dijelaskan dalam Undang-undang (UU) No.12 tahun 2012 Bab I pasal I ayat 1,

BAB 1 PENDAHULUAN. karena tanpa pendidikan manusia akan mengalami banyak kesulitan dan

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan suatu tujuan pendidikan, sebagaimana dalam Undang-Undang RI

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB 1 PENDAHULUAN. nantinya akan membawa bangsa menuju kearah kemajuan karena di. taraf kemajuan peradapan suatu bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. lembaga pendidikan setiap individu dapat meningkatkan potensi yang ada

BAB I PENDAHULUAN. dari tujuan pendidikan, seperti yang tertuang dalam Undang-Undang No.20

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. Sebagai negara yang masih berkembang, pendidikan di Indonesia masih. sangat rendah dari segi Sumber Daya Manusia (SDM)

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Ekonomi Akuntansi. Oleh : Fistika Sari A

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan Ilmu Pengetahuan teknologi mempercepat modernsasi

BAB I PENDAHULUAN. tersebut. Untuk mencapai keberhasilan pembangunan suatu Negara perlu

SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh: NOERMANITA EKASARI

BAB I PENDAHULUAN. dicapai demi tercapainya tujuan. Masalah pendidikan telah disebutkan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan di dalam negeri maupun di luar negeri. Tentunya perubahan

BAB I PENDAHULUAN. serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. masa depan dengan segala potensi yang ada. Oleh karena itu hendaknya dikelola baik

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas pendidikan. daya manusia dan merupakan tanggung-jawab semua pihak, baik

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang berkaitan dengan eksistensi guru itu sendiri. meningkatkan pendidikan nasional ternyata masih banyak yang harus di

BAB I PENDAHULUAN. maju adalah dengan menempuh jalur pendidikan. Pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan Nasional di bidang pengembangan sumberdaya

SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. bangsa yang cerdas dapat dilihat dari tingkat prestasi belajar peserta didik.

PRESTASI PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) DAN MINAT MAHASISWA TERHADAP KOMPETENSI GURU PADA MAHASISWA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung secara terus-menerus seumur hidup, pertumbuhan dan. teknologi yang mempengaruhi pola pikir bangsa Indonesia untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu tolak ukur bagi kehidupan suatu bangsa. Bangsa

BAB I PENDAHULUAN. fisik, psikis dan emosinya dalam suatu lingkungan sosial yang senantiasa

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas adalah melalui pendidikan. Salah satu upaya membina dan membangun Sumber Daya Manusia (SDM)

BAB I PENDAHULUAN. tercapainya tujuan pembangunan nasional dibidang pendidikan yaitu. atau cara lain yang dikenal dan diakui oleh masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. waktu. Seperti tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20

BAB I PENDAHULUAN. keharusan bagi bangsa Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia. Karena keberhasilan pendidikan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan aktivitas dalam bidang-bidang pendidikan. Pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai bidang kehidupan. Untuk dapat mengikuti dan meningkatkan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu hal yang terpenting untuk. mempersiapkan kesuksesan seseorang dimasa depan, salah satunya dengan

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. bersaing secara terbuka di era global sehingga dapat meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi perkembangan ini dan harus berfikiran lebih maju. Ciri-ciri

BAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupan. Perubahan yang dialami akan berlangsung cepat dan

BAB I PENDAHULUAN. Nasional sebagai mana yang tercantum dalam UU No. 20 tahun 2003,

BAB I PENDAHULUAN alinea ke 4 yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Mencerdaskan kehidupan

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata 1 (S1) Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. menentukan arah kemajuan suatu bangsa. Dengan pendidikan yang berjalan

BAB I PENDAHULUAN. atau anak didik sesuai dengan kebutuhan dan perkembangannya.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

ANGKATAN 2009 NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : BAKHTIAR NUGROHO A FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 Program Studi Pendidikan Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. Maka dibutuhklan kesadaran dalam diri kita masing-masing untuk bertekat

Disusun oleh : Putri Setya Wardani A

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional dilaksanakan dalam rangka pembangunan manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era perdagangan bebas ASEAN 2016 sudah dimulai. Melahirkan tingkat

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Ekonomi Akuntansi

BAB 1 PENDAHULUAN. Perubahan dan perkembangan dalam berbagai aspek kehidupan perlu

PENGARUH SIKAP BELAJAR SISWA DAN MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SMP MUHAMMADIYAH 10 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2008/2009

BAB 1 PENDAHULUAN. mengembangkan pola kehidupan bangsa yang lebih baik. berorientasi pada masyarakat Indonesia seutuhnya, menjadikan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 2003, telah di gariskan bahwa:

PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. diimbangi dengan adanya peningkatan standar kualitas sumber daya manusia.

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN HIMPUNAN DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA

BAB I PENDAHULUAN. produktif. Di sisi lain, pendidikan dipercayai sebagai wahana perluasan akses.

BAB I PENDAHULUAN. kuantitas hal tersebut dapat tercapai apabila peserta didik dapat. manusia indonesia seutuhnya melalui proses pendidikan.

PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DITINJAU DARI PERSEPSI MAHASISWA TENTANG PENERAPAN METODE PEMBERIAN TUGAS DAN KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan hal yang positif untuk perkembagan pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lina Nurliana, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal maupun non formal. Pendidikan formal dapat berlangsung

BAB I PENDAHULUAN. ditengah-tengah masyarakat, apalagi dengan perkembangan teknologi

SKRIPSI. Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat. Guna Mencapai Gelar Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Pendidikan adalah sebuah proses dengan metode-metode tertentu

BAB I PENDAHULUAN. yang bagus, dibutuhkan proses pendidikan yang bagus pula. Setiap usaha

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Judul BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan paparan mengenai pendidikan tersebut maka guru. mengembangkan seluruh potensi yang ada dalam dirinya.

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung dengan sangat cepat. Langkah-langkah yang dilakukan untuk

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat sekarang ini, sudah seharusnya memberi dampak yang baik terhadap perkembangan sumber daya manusia. Sumber daya manusia yang berkualitas akan memberikan kontribusi yang besar dalam pencapaian keberhasilan pembangunan. Salah satu kunci keberhasilan pembangunan dalam suatu negara adalah kualitas pendidikan di negara tersebut. Untuk mencapai keberhasilan pembangunan suatu negara perlu meningkatkan kualitas pendidikan yang dalam pendidikan tersebut dituntut untuk dapat menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dan berprestasi. Istilah pendidikan itu sendiri mempunyai definisi seperti yang tercantum pada Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab I, yaitu : Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Keberhasilan pendidikan akan tercapai apabila prestasi belajar yang dihasilkan dalam proses pendidikan tersebut memuaskan. Prestasi belajar yang dihasilkan tentunya tidak lepas dari faktor-faktor yang mempengaruhinya. Menurut Muhibbin Syah (2010:129), Faktor-faktor yang 1

2 mempengaruhi belajar seorang individu terdiri dari tiga macam, yakni : faktor internal (faktor dari dalam individu), faktor eksternal (faktor dari luar individu), dan faktor pendekatan belajar (approach to learning). Dari faktorfaktor tersebut terdapat salah satu faktor internal yang mempengaruhi prestasi belajar yaitu kontinuitas dalam belajar. Dalam definisi belajar telah diketahui bahwa belajar merupakan suatu proses, yang tentu saja bertahap dan memerlukan waktu yang lama. Untuk mendapatkan hasil belajar yang memuaskan diperlukan usaha dalam kegiatan belajar, usaha tersebut misalnya melakukan kegiatan secara kontinu atau berkelanjutan. Proses belajar yang berlangsung secara kontinu akan membantu seseorang untuk memahami suatu materi sehingga dapat menunjang prestasi belajar yang akan dihasilkan. Dalam kontinuitas belajar, seorang individu atau dalam hal ini seorang mahasiswa mempunyai peranan langsung dalam pencapaian prestasi belajar yang baik. Hal ini dikarenakan dalam menumbuhkan kemauan mahasiswa untuk belajar diperlukan kesadaran diri sendiri untuk mencapai prestasi belajar sesuai dengan yang diinginkannya, sehingga mahasiswa mempunyai keinginan untuk belajar secara terus-menerus dan teratur agar mendapatkan prestasi belajar yang baik. Apabila mahasiswa telah memiliki keinginan untuk belajar secara teratur maka mahasiswa tersebut akan lebih banyak menyerap materi daripada mahasiswa yang belajarnya tidak teratur. Mahasiswa memiliki keterbatasan menyerap materi yang banyak dalam waktu yang singkat. Oleh karena itu, diperlukan adanya keteraturan dalam belajar agar materi tersebut dapat selalu lekat dalam ingatan seorang individu.

3 Menurut Clark dalam Sudjana (2005:39), Prestasi belajar siswa di sekolah 70% dipengaruhi oleh kemampuan siswa, dan sebesar 30% dipengaruhi oleh lingkungan. Salah satu faktor internal yang sangat mempengaruhi prestasi belajar siswa adalah intelegensi. Intelegensi merupakan faktor yang cukup potensial dalam pengaruhnya terhadap prestasi belajar siswa. Salah satu definisi intelegensi menyebutkan bahwa intelegensi merupakan kemampuan untuk belajar, sehingga tidak mengherankan apabila siswa yang memiliki intelegensi tinggi diharapkan memperoleh prestasi belajar yang tinggi juga. Menurut Anni (2004:80), Dalam intelegensi terdapat dua kemampuan dasar yang dijadikan sebagai parameter, yaitu : kemampuan intelektual dan kemampuan berfikir seseorang. Dari pernyataan tersebut dapat dipahami bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi potensi perkembangan mahasiswa dalam pencapaian prestasi belajar akuntansi adalah kemampuan dasar. Kemampuan dasar merupakan kemampuan yang telah dimiliki mahasiswa sebelum mengikuti proses pembelajaran. Kemampuan dasar yang dimiliki seorang mahasiswa perlu diketahui sebelum proses pembelajaran berlangsung, sejauhmana mahasiswa mengetahui materi yang akan disampaikan oleh dosen sehingga dosen dapat merancang pembelajaran yang lebih baik. Dengan pembelajaran yang baik, mahasiswa akan memiliki motivasi untuk mengikuti kegiatan pembelajaran tersebut. Apabila mahasiswa telah tertarik dengan pembelajaran yang dilakukan oleh dosen maka mahasiswa tidak akan merasa bosan dan konsentrasinya akan terfokus pada

4 pembelajaran yang akan dilakukan. Hal tersebut akan menunjang pencapaian prestasi belajar yang memuaskan. Sesuai dengan salah satu tujuan program Pendidikan Ekonomi Akuntansi yang ingin menghasilkan tenaga kependidikan yang profesional dibidang ekonomi akuntansi maka dalam kurikulum program studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi FKIP UMS, mahasiswanya dibekali dengan ilmu pendidikan dan pengajaran dibidang ekonomi akuntansi. Selain itu, juga membekali mahasiswanya dengan keahlian akuntansi yang nantinya keahlian ini dapat digunakan oleh mahasiswa untuk menjadi tenaga ahli madya akuntansi atau menjadi wirausaha. Matakuliah yang menunjang keahlian dibidang akuntansi diantaranya Dasar Akuntansi Keuangan, Akuntansi Keuangan Menengah, Akuntansi Keuangan Lanjutan, Akuntansi Biaya. Matakuliah tersebut saling berkaitan dan pembelajarannya dilakukan secara bertahap. Sebelum menempuh matakuliah Akuntansi Keuangan Menengah, mahasiswa harus menempuh matakuliah Dasar Akuntansi Keuangan, matakuliah ini ditempuh dalam dua semester secara berurutan dengan bobot masing-masing 3 SKS. Matakuliah Dasar Akuntansi Keuangan 1 ditempuh pada semester dua dan Dasar Akuntansi Keuangan 2 ditempuh pada semester tiga yang masing-masing berbobot 3 SKS. Sama dengan matakuliah Akuntansi Keuangan Menengah 1 yang ditempuh dalam dua semester secara berurutan. Matakuliah Akuntansi Keuangan Menengah 1 ditempuh pada

5 semester empat dengan bobot 3 SKS, dan Akuntansi Keuangan Menengah 2 ditempuh pada semester lima dengan bobot juga 3 SKS. Akuntansi sebagai ilmu memiliki banyak konsep persamaan akuntansi dan juga rumus-rumusnya. Hal itu menuntut mahasiswa untuk paham bukan hanya sekedar tahu dan hafal rumusnya, namun apabila mahasiswa telah memahami materinya maka mahasiswa akan lebih mudah menyelesaikan soal-soal akuntansi. Dalam memahami materi memang tidak mudah, hal ini tergantung pada kemampuan mahasiswa itu sendiri dan usahanya untuk memahami materi. Kemampuan dari mahasiswa dapat berupa kemampuan dasar atau kemampuan awal mahasiswa. Menurut Abdul Gafur dalam Suryosubroto (2002:31), Kemampuan awal mahasiswa adalah pengetahuan dan ketrampilan yang relevan termasuk latar belakang karakteristik yang dimiliki mahasiswa pada saat akan mulai mengikuti suatu program pengajaran. Apabila kemampuan yang sudah dimiliki kemudian dilatih secara kontinu maka akan menghasilkan sesuatu yang memuaskan seperti misalnya prestasi belajar. Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH 1 DITINJAU DARI KONTINUITAS BELAJAR AKUNTANSI DAN KEMAMPUAN DASAR AKUNTANSI KEUANGAN PADA MAHASISWA PENDIDIKAN EKONOMI AKUNTANSI ANGKATAN 2009 FKIP UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA.

6 B. Pembatasan Masalah Agar pembahasan lebih mendalam dan terpusat pada tujuan yang telah ditetapkan serta untuk mendapatkan hasil yang optimal, perlu adanya pembatasan masalah. Adapun pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Kontinuitas belajar akuntansi yang dibatasi pada aktivitas belajar mahasiswa yang kontinu ketika proses pembelajaran akuntansi berlangsung dan pada saat mahasiswa belajar di rumah. 2. Kemampuan Dasar Akuntansi Keuangan atau kemampuan awal mahasiswa yang telah dimiliki sebelum mengikuti matakuliah Akuntansi Keuangan Menengah 1. Kemampuan ini dibatasi pada nilai matakuliah Dasar Akuntansi Keuangan 1 dan 2 yang tercantum dalam transkrip. 3. Prestasi Belajar matakuliah Akuntansi Keuangan Menengah 1 yang tercantum pada KHS mahasiswa Pendidikan Ekonomi Akuntansi semester IV angkatan 2009 FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta. C. Perumusan Masalah Berdasarkan pada latar belakang masalah dan pembatasan masalah seperti yang dikemukakan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Apakah ada pengaruh kontinuitas belajar akuntansi terhadap prestasi belajar AKM 1?

7 2. Apakah ada pengaruh kemampuan Dasar Akuntansi Keuangan terhadap prestasi belajar AKM 1? 3. Apakah ada pengaruh kontinuitas belajar akuntansi dan kemampuan Dasar Akuntansi Keuangan terhadap prestasi belajar AKM 1? D. Tujuan Penelitian Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui pengaruh kontinuitas belajar akuntansi terhadap prestasi belajar AKM 1 pada mahasiswa Pendidikan Ekonomi Akuntansi semester IV angkatan 2009 FKIP UMS. 2. Untuk mengetahui pengaruh kemampuan Dasar Akuntansi Keuangan terhadap prestasi belajar AKM 1 pada mahasiswa Pendidikan Ekonomi Akuntansi semester IV angkatan 2009 FKIP UMS. 3. Untuk mengetahui pengaruh kontinuitas belajar akuntansi dan kemampuan Dasar Akuntansi Keuangan terhadap prestasi belajar AKM 1 pada mahasiswa Pendidikan Ekonomi Akuntansi semester IV angkatan 2009 FKIP UMS. E. Manfaat Penelitian 1. Bagi Mahasiswa Diharapkan mahasiswa dapat meningkatkan kemampuan dasar akuntansi yang dimiliki dan melakukan kontinuitas dalam belajar sehingga dapat

8 menunjang keberhasilan belajarnya terutama pada mata kuliah Akuntansi Keuangan Menengah 1. 2. Bagi Penulis Dari penelitian ini akan mengetahui pengaruh kontinuitas belajar akuntansi dan kemampuan Dasar Akuntansi Keuangan terhadap prestasi belajar Akuntansi Keuangan Menengah 1. 3. Bagi Pihak Lain Sebagai bahan pertimbangan dan bahan masukan untuk meneliti permasalahan lain atau referensi lain terhadap penelitian yang hampir sama atau sejenis. F. Sistematika Penelitian BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi latar belakang masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan skripsi. BAB II LANDASAN TEORI Bab ini berisi pengertian prestasi belajar Akuntansi Keuangan Menengah 1, faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar Akuntansi Keuangan Menengah 1, pengertian kontinuitas belajar akuntansi, tujuan kontinuitas belajar akuntansi, fungsi kontinuitas belajar akuntansi, hal-hal yang perlu diperhatikan dalam kontinuitas belajar akuntansi, upaya membangun kontinuitas belajar akuntansi, pengertian kemampuan Dasar Akuntansi Keuangan, indikator kemampuan Dasar Akuntansi Keuangan, pengaruh

9 kontinuitas belajar akuntansi dan kemampuan Dasar Akuntansi Keuangan terhadap prestasi belajar Akuntansi Keuangan Menengah 1, kerangka pemikiran dan hipotesis. BAB III METODE PENELITIAN Bab ini berisi metode penelitian, jenis penelitian, tempat penelitian, populasi, sampel, sampling, sumber data, variabel penelitian, instrument penelitian, teknik pengumpulan data, uji instrument, uji prasyarat analisis, dan teknik analisis data. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi gambaran umum mengenai objek penelitian, analisis data, pengujian hipotesis dan pembahasannya. BAB V PENUTUP Bab ini berisi kesimpulan dan saran.