APLIKASI PUPUK ORGANIK CAIR GREEN PANTAS PADA BIBIT KOPI ROBUSTA (Coffea sp) Oleh

dokumen-dokumen yang mirip
PERSENTASE PERTUMBUHAN BIBIT TANAMAN KAKAO (Theobroma cacao L) DENGAN PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR. Oleh RIDIAH NIM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. A. Limbah Cair Industri Tempe. pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karna tidak

TINJAUAN PUSTAKA. (brassicaceae) olek karena itu sifat morfologis tanamannya hampir sama, terutama

PEMBERIAN PUPUK DAUN CAIR ANORGANIK UNTUK PERTUMBUHAN BIBIT TANAMAN KOPI ( Coffea sp)

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN HERBISIDA KONTAK TERHADAP GULMA CAMPURAN PADA TANAMAN KOPI

I. PENDAHULUAN. Pisang merupakan komoditas buah-buahan yang populer di masyarakat karena

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca Fakultas Pertanian Universitas

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Sistem perakaran tanaman bawang merah adalah akar serabut dengan

TINJAUAN PUSTAKA. Pakchoy (Brasicca chinensis L.) merupakan tanaman sayuran yang berasal dari

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. dicotyledoneae. Sistem perakaran kailan adalah jenis akar tunggang dengan

PEMBERIAN PUPUK KANDANG AYAM PADA PERTUMBUHAN BIBIT TANAMAN KOPI (Coffea sp) Oleh : DONNY SETIAWAN NIM

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KANDANG AYAM TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT TANAMAN KOPI (Coffea sp)

PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.) DENGAN PEMBERIAN PUPUK KANDANG AYAM. Oleh ANDRIANI NIM

II. TINJAUAN PUSTAKA. Selada merupakan tanaman semusim polimorf (memiliki banyak bentuk),

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kacang hijau termasuk suku (famili) leguminoseae yang banyak

Menurut van Steenis (2003), sistematika dari kacang tanah dalam. taksonomi termasuk kelas Dicotyledoneae; ordo Leguminales; famili

APLIKASI PUPUK UREA DENGAN DOSIS BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L)

II. TINJAUAN PUSTAKA. Panjang akarnya dapat mencapai 2 m. Daun kacang tanah merupakan daun

I. PENDAHULUAN. untuk dikembangkan di Indonesia, baik sebagai bunga potong maupun tanaman

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman jagung manis (Zea mays sacharata Sturt.) dapat diklasifikasikan

RIWAYAT HIDUP. SURYA MARJUANSYAH, lahir pada tanggal 7 Desember 1986 di. Sesayap, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Timur, anak keenam dari tujuh

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. diikuti oleh akar-akar samping. Pada saat tanaman berumur antara 6 sampai

TINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi Tanaman Teh Morfologi Tanaman Teh Syarat Tumbuh

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kedudukan tanaman gladiol dalam taksonomi tumbuhan sebagai berikut :

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Kopi Liberika (Coffea liberica)

APLIKASI PUPUK KOTORAN AYAM DENGAN DOSIS BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN LADA (Piper ningrum L) Oleh

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

PUPUK DAN PEMUPUKAN PADA BUDIDAYA CABAI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

TINJAUAN PUSTAKA. Sawi hijau sebagai bahan makanan sayuran mengandung zat-zat gizi yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PUPUK DAN PEMUPUKAN PADA BUDIDAYA BAWANG MERAH PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

ASPEK BIOLOGI TANAMAN KOPI Oleh : Abd. Muis, SP.

TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman bawang merah berakar serabut dengan sistem perakaran dangkal

BAB III TATALAKSANA TUGAS AKHIR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman mentimun ( Cucumis sativus L.) (Cahyono, 2006) dalam tata nama tumbuhan, diklasifikasikan kedalam :

TINJAUAN PUSTAKA. Dracaena adalah tanaman yang tumbuh tegak dengan bentuk batang bulat dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman Caisim diduga berasal dari Tiongkok (Cina) dan Asia Timur.

POTENSI PEMANFAATAN LIMBAH UDANG DALAM MENINGKATKAN PERTUMBUHAN TANAMAN CABAI

Pertumbuhan tanaman dan produksi yang tinggi dapat dicapai dengan. Pemupukan dilakukan untuk menyuplai unsur hara yang dibutuhkan oleh

I. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Suka Banjar Kecamatan Gedong Tataan

TINJAUAN PUSTAKA. diklasifikasikan sebagai berikut. Divisi: Spermatophyta; Subdivisi:

TINJAUAN PUSTAKA Pemupukan

I. PENDAHULUAN. Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan salah satu komoditi tanaman

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pakcoy merupakan tanaman dari keluarga Cruciferae yang masih berada

II. TINJAUAN PUSTAKA. Selada merupakan tanaman semusim polimorf (memiliki banyak bentuk),

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

I. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung, Bandar Lampung.

I. PENDAHULUAN. Tanaman pisang adalah salah satu komoditas yang dapat digunakan sebagai

TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai

PEMANFAATAN EKSTRAK DAUN KETEPENG DAN ABU SABUT KELAPA UNTUK PERTUMBUHAN TANAMAN KACANG HIJAU (Phaseolus radiatus L.)

II. TINJAUAN PUSTAKA. Mentimun dapat diklasifikasikan kedalam Kingdom: Plantae; Divisio:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keluarga remput-rumputan dengan spesies Zea mays L. Secara umum, klasifikasi jagung dijelaskan sebagai berikut :

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada di lahan sawah milik warga di Desa Candimas

II. TINJAUAN PUSTAKA. luas di seluruh dunia sebagai bahan pangan yang potensial. Kacang-kacangan

III. METODOLOGI TUGAS AKHIR (TA)

TINJAUAN PUSTAKA. Sistematika tanaman tebu adalah sebagai berikut : kingdom : Plantae ;

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung (POLINELA). Waktu

III. BAHAN DAN METODE

II. TINJAUAN PUSTAKA. Subhan dkk. (2005) menyatakan bahwa pertumbuhan vegetatif dan generatif pada

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di rumah kaca Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tomat

II. TINJAUAN PUSTAKA. Padi termasuk golongan tumbuhan Graminae dengan batang yang tersusun

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas

Pupuk Organik Cair AGRITECH

Cara Menanam Tomat Dalam Polybag

PRINSIP AGRONOMIK BUDIDAYA UNTUK PRODUKSI BENIH. 15/04/2013

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai

I. PENDAHULUAN. Selada (Lactuca sativa L.) merupakan salah satu tanaman sayur yang dikonsumsi

PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR DENGAN KONSENTRASI BERBEDA PADA PERTUMBUHAN BIBIT KOPI ROBUSTA (Coffea canephora) DIAN RATNA RIYANTI NIM.

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Tanaman Tebu Saccharum officinarum

RESPON TANAMAN JAGUNG MANIS AKIBAT PEMBERIAN TIENS GOLDEN HARVEST. Oleh : Seprita Lidar dan Surtinah

BAHAN METODE PENELITIAN

TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman melon sebagai berikut: Kingdom: Plantae, Divisio:

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. B. Bahan dan Alat Penelitian. Penah atau pensil, Buku pengamatan. C.

EFEKTIFITAS PERTUMBUHAN STEK KOPI ROBUSTA DENGAN PEMBERIAN ZAT PERANGSANG TUMBUH URINE SAPI. Oleh SUWARDI NIM

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di rumah kaca dan laboratorium Ilmu Tanah Fakultas

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian. Bahan dan Alat

TINJAUAN PUSTAKA Pupuk dan Pemupukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Cabai (Capsicum sp ) merupakan tanaman semusim, dan salah satu jenis

I. PENDAHULUAN. cruciferae yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Sawi memiliki nilai gizi yang

I. PENDAHULUAN. Gladiol merupakan salah satu komoditas hortikultura sebagai penghasil bunga potong

TINJAUAN PUSTAKA. yang baik yaitu : sebagai tempat unsur hara, harus dapat memegang air yang

III. BAHAN DAN METODE

II. TINJAUAN PUSTAKA. green bean dan mung. Di Indonesia, kacang hijau juga memiliki beberapa nama

I. PENDAHULUAN. Mentimun (Cucumis sativus L.) merupakan salah satu tanaman sayuran yang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan pada bulan Sebtember - Desember

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA Deskripsi Kacang Tanah

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Menurut Haryanto, Suhartini dan Rahayu (1996), klasifikasi tanaman

TINJAUAN PUSTAKA. kedalaman tanah sekitar cm (Irwan, 2006). dan kesuburan tanah (Adie dan Krisnawati, 2007).

APLIKASI KOTORAN AYAM DENGAN KOMPOSISI MEDIA TUMBUH YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN STEK TANAMAN LADA (Piper nigrum L) Oleh :

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Bawang Merah. yang merupakan kumpulan dari pelepah yang satu dengan yang lain. Bawang

Pola Pemupukan dan Pemulsaan pada Budidaya Sawi Etnik Toraja di Pulau Tarakan

II. TINJAUAN PUSTAKA. vegetatif dan generatif. Stadia pertumbuhan vegetatif dihitung sejak tanaman

I. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicon esculentum mill) merupakan tanaman yang berasal dari

Transkripsi:

1 APLIKASI PUPUK ORGANIK CAIR GREEN PANTAS PADA BIBIT KOPI ROBUSTA (Coffea sp) Oleh YUHAYATI NIM. 070 500 092 PROGRAM STUDI BUDIDAYA TANAMAN PERKEBUNAN JURUSAN PENGELOLAAN HUTAN POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA SAMARINDA 2010

2 APLIKASI PUPUK ORGANIK CAIR GREEN PANTAS PADA BIBIT KOPI ROBUSTA (Coffea sp) Oleh YUHAYATI NIM. 070 500 092 Karya Ilmiah Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Sebutan Ahli Madya Pada Program Diploma III Politeknik Pertanian Negeri Samarinda PROGRAM STUDI BUDIDAYA TANAMAN PERKEBUNAN JURUSAN PENGELOLAAN HUTAN POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA SAMARINDA 2010

3 HALAMAN PENGESAHAN Judul Karya Ilmiah : APLIKASI PUPUK ORGANIK CAIR GREEN PANTAS PADA BIBIT KOPI ROBUSTA (Coffea sp) Nama : Yuhayati NIM : 070 500 092 Program Studi Jurusan : Budidaya Tanaman Perkebunan : Pengelolaan Hutan Menyetujui, Dosen Pembimbing Dosen Penguji Ir. Budi Winarni, MSi NIP. 19610914 199001 2 001 Ir. Syarifuddin, MP NIP. 19650706 200112 1 001 Mengesahkan, Direktur Politeknik Pertanian Negeri Samarinda Ir.Wartomo, MP NIP. 19631028 198803 1 003 Lulus Ujian Pada Tanggal 23 Agustus 2010

4 ABSTRAK YUHAYATI, APLIKASI PUPUK ORGANIK CAIR PADA BIBIT KOPI ROBUSTA (Coffea sp) (dibawah bimbingan Budi Winarni). Kopi adalah salah satu tanaman perkebunan yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi karena banyak digemari oleh masyarakat di dunia. Selain aromanya yang khas, kopi mampu meningkatkan konsentrasi dalam belajar dan bekerja. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pertumbuhan bibit kopi yang dipupuk dengan pupuk organik cair merk Green Pantas. Penelitian dilakukan di areal persemaian Politeknik Pertanian Negeri Samarinda dan dilaksanakan selama dua bulan, terhitung dari awal bulan Februari 2010 hingga akhir bulan April 2010, meliputi persiapan, pelaksanaan, pengambilan data dan pengolahan data. Penelitian ini terdiri dari 2 perlakuan yaitu kontrol (K0), dan pemberian pupuk organik cair Green Pantas dengan dosis 2 ml/liter (K1). Masing-masing perlakuan terdiri dari 15 ulangan. Dari hasil penelitian pemberian pupuk organik cair green pantas dengan dosis 2 ml/liter air menunjukkan hasil pertumbuhan rata-rata yang lebih tinggi dari semua parameter yang diamati yaitu tinggi 11,3 cm, dan jumlah daun 3,2 helai. Sedangkan hasil yang terendah ditunjukan oleh tanaman tanpa perlakuan, dengan rata-rata pertumbuhan tinggi tanaman 8,6 cm, dan jumlah daun tanaman 2,5 helai.

5 RIWAYAT HIDUP YUHAYATI, lahir pada tanggal 7 Juli 1987 di Kunyit, Kalimantan Timur, anak pertama dari dua bersaudara dari pasangan Elyakim dan Martha. Pendidikan dimulai di SDN 016 Kunyit, Lulus pada tanggal 11 April 2000, kemudian melanjutkan ke SLTP Terbuka 1 Nunukan dan lulus pada tanggal 10 Juni 2003. Melanjutkan ke SMK Sehati Malinau dan lulus pada tanggal 16 Juni 2007. Pendidikan Tinggi dimulai pada tahun 2007 di Politeknik Pertanian Negeri Samarinda Program Studi Budidaya Tanaman Perkebunan, Jurusan Manajemen Hutan. Pada tanggal 10 Maret 2010 sampai 10 Mei 2010 mengikuti kegiatan Praktek Kerja Lapang (PKL) di PT. Karangjuang Hijau Lestari, Kecamatan Sebuku, Kabupaten Nunukan, Propinsi Kalimantan Timur.

6 DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... vi vii viii ix x I. PENDAHULUAN... 1 II. TINJAUAN PUSTAKA... 3 A. Taksonomi dan Morfologi Tanaman Kopi... 3 B. Tinjauan Umum Pupuk Organik Cair Green Pantas... 6 III. METODE PENELITIAN... 9 A. Tempat dan Waktu... 9 B. Alat dan Bahan... 9 C. Prosedur Penelitian... 9 D. Pengambilan dan Analisis Data... 10 E. Pengolahan Data... 11 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN... 12 A. Hasil... 12 B. Pembahasan... 15 V. KESIMPULAN DAN SARAN... 17 A. Kesimpulan... 17 B. Saran... 17 DAFTAR PUSTAKA... 18 LAMPIRAN... 19

7 DAFTAR LAMPIRAN Nomor Halaman 1. Pengukuran tinggi (cm) bibit kopi... 20 2. Pertambahan tinggi (cm) bibit kopi... 21 3. Pengukuran jumlah daun (helai) bibit kopi... 22 4. Pertambahan jumlah daun (helai) bibit bibit kopi... 23 5. Layout Penelitian... 24 6. Pupuk organik cair Green Pantas... 25 7. Persiapan bibit kopi... 25 8. Aplikasi pupuk organik cair Green Pantas... 26 9. Pengukuran tinggi bibit kopi... 26

8 DAFTAR TABEL Nomor Halaman 1. Unsur-unsur yang terkandung dalam pupuk Green Pantas... 7 2. Rata-rata pertumbuhan tinggi bibit tanaman kopi (Coffea sp)... 12 3. Rata-rata pertumbuhan jumlah daun bibit tanaman kopi (Coffea sp).. 13

9 DAFTAR GAMBAR Nomor Halaman 1. Diagram pertumbuhan tinggi tanaman (cm) masing-masing perlakuan umur ke 2, 4, 6, dan 8 minggu... 13 2. Diagram pertambhan jumlah daun (helai) masing-masing perlakuan umur ke 2, 4, 6, dan 8 minggu... 14

10 KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala Rahmat dan Karunia-Nya maka karya ilmiah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini penulis ucapkan banyak terima kasih atas peran dan bantuan yang telah diberikan kepada : 1. Keluarga tercinta yang telah memberikan motivasi baik secara moril maupun materil. 2. Ir. Wartomo, MP selaku Direktur Politeknik Pertanian Negeri Samarinda. 3. Ir. Budi Winarni, MSi selaku Ketua Program Studi Budidaya Tanaman Perkebunan dan dosen pembimbing. 4. Ir. Syarifuddin, MP selaku dosen penguji. 5. Seluruh staf dosen dan teknisi Program Studi Budidaya Tanaman Perkebunan. 6. Rekan-rekan mahasiswa/i yang telah membantu di dalam kegiatan penelitian hingga penyusunan karya ilmiah. Penyusunan Karya Ilmiah ini sebagai salah satu persyaratan bagi penulis untuk menyelesaikan Studi Diploma III di Politeknik Pertanian Negeri Samarinda, Penulis berharap agar Karya Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.. Kampus Sei Keledang 23 Agustus 2010 Penulis

11 I. PENDAHULUAN Kopi merupakan salah satu komoditi yang banyak diusahakan di wilayah Indonesia. Sudah beberapa abad lamanya, kopi menjadi bahan perdagangan, karena kopi dapat dimasak menjadi bahan minuman yang lezat rasannya. Tanaman kopi juga mempunyai fungsi sosial, sebab dengan adanya perkebunan kopi yang besar, berarti pula membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat di sekitarnya. Saat ini pemerintah telah menetapkan kebijakan pengembangan perkopian dengan cara meningkatkan mutu dan produktivitas serta memperluas areal kopi. Kebijakan ini diharapkan dapat meningkatkan harga kopi yang diterima oleh petani dan sekaligus dapat menambah devisa Negara. Syarat agar tanaman tumbuh dengan baik adalah tersedianya unsur hara di dalam tanah. Untuk menjaga tersedianya unsur hara di dalam tanah, maka dilakukan pemupukan, baik menggunakan pupuk organik maupun pupuk anorganik Salah satu pupuk cair organik adalah pupuk dengan merk Green Pantas. Dalam pemberian pupuk organik cair Green Pantas perlu diketahui dosis yang diberikan agar efisien dalam pemakaian pupuk sehingga tanaman tumbuh dengan optimal.

12 Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pertumbuhan bibit kopi yang dipupuk dengan pupuk organik cair merk Green Pantas. Dari hasil penelitian diharapkan dapat memberikan informasi kepada para praktisi pertanian tentang pengaruh aplikasi pupuk organik cair merk Green Pantas terhadap pertumbuhan bibit kopi.

13 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Taksonomi dan Morfologi Tanaman Kopi 1. Taksonomi tanaman kopi Menurut Wikipedia (2010) Tanaman Kopi (Coffea sp) termasuk ke dalam : Divisi Kelas Sub kelas Ordo Famili Genus Spesies : Spermatophyta : Angiospermae : Dicotyledonea : Gentianales : Rubiaceae : Coffea : Coffea sp 2. Morfologi Tanaman Kopi a. Akar Secara alami tanaman kopi memiliki akar tunggang sehingga tidak mudah rebah. Tetapi akar tunggang tersebut hanya dimiliki oleh tanaman kopi yang bibitnya berupa bibit semaian atau bibit okulasi yang batang bawahnya merupakan semaian. Tanaman kopi yang bibitnya berasal dari bibit setek, cangkokan, atau bibit okulasi yang batang bawahnya merupakan bibit setek tidak memiliki akar tunggang sehingga relatif mudah rebah (Najiati dan Danarti, 2001).

14 b. Batang dan cabang Tanaman itu tumbuh dari bijinya, batang pokok sudah mulai tampak dan tumbuh terus menjadi besar. Batang yang tumbuh dari biji disebut batang pokok dan tumbuhnya beruas-ruas. Ruas-ruas tersebut tampak jelas pada saat tanaman itu masih muda. Adapun cabang tanaman kopi ada dua macam yaitu : 1) Cabang yang tumbuh tegak lurus atau vertikal. Cabang ini dapat menggantikan kedudukan batang, bila batang itu dalam keadaan patah atau dipotong. Cabang demikian disebut orthotrop. 2) Cabang yang tumbuhnya kesamping atau horizontal dan cabang ini disebut juga cabang plagiotrop (AAK, 1988). c. Daun Daun tanaman kopi mempunyai bentuk bulat telur, ujungnya agak meruncing sampai bulat. Daun tersebut tumbuh pada batang, cabang dan ranting-ranting tersusun berdampingan. d. Bunga Bunga tanaman kopi tumbuh pada cabang primer atau cabang sekunder, tersususn berkelompok-kelompok. Tiap-tiap kelompok terdiri atas 4-6 kuntum bunga, bunga yang sudah mekar berwarna putih. e. Buah Sebagian besar buah terdapat pada cabang primer atau skunder sebagai mana halnya dengan bunga. Buah kopi yang muda berwarna

15 hijau, setelah tua berwarna kuning dan kalau masak warnanya menjadi merah f. Biji Biji tanaman kopi terdapat di dalam buah yang terdiri dari dua bagian yaitu : 1) Kulit biji yang merupakan selaput tipis membalut biji yang disebut selaput perak atau kulit ari. 2) Putih lembaga (endosperma). 3. Syarat Tumbuh Kopi Robusta a. Iklim Tumbuh sangat baik pada ketinggian 400-700 m dpl, tetapi masih toleran. Pada ketinggian kurang dari 400 m dpl (Najiati dan Danarti, 2001). b. Tanah Tanaman kopi robusta aslinya tumbuh di hutan belantara dengan keadaan tanaman yang sangat padat dan dapat hidup dari permukaan laut sampai pada ketinggian 1.500 meter. Temperatur yang dikehendaki sekitar 21-24 0 C (AAK, 1988). c. Curah hujan Tanaman kopi tumbuh optimal di daerah dengan curah hujan 2000-3000 mm (Najiati dan Danarti, 2007). Di Indonesia curah hujan terletak antara 2000-3500 mm.

16 d. Penyinaran Pada umumnya, kopi tidak menyukai sinar matahari langsung dalam jumlah banyak, tetapi menghendaki sinar matahari teratur. Sengatan sinar matahari langsung dalam jumlah banyak akan meningkatkan penguapan dari tanah dan daun sehingga menggangu keseimbangan proses fotosintesis. e. Angin Angin berpengaruh besar terhadap jenis kopi yang bersifat steril. Peranan angin adalah membantu berpindahnya serbuk sari bunga dari tanaman satu ke putik bunga kopi yang berbeda. Dengan demikian, terjadinya penyerbukan yang dapat menghasilkan buah. B. Tinjauan Umum Pupuk Organik Cair Green Pantas Pupuk adalah semua bahan yang diberikan pada tanaman dengan maksud untuk memperbaiki sifat fisik, biologi dan kimia tanah. Sedangkan pupuk organik adalah pupuk yang terbuat dari sisa-sisa makhluk hidup yang diolah melalui proses pembusukan (dekomposisi) oleh bakteri pengurai. Pupuk organik dapat dibedakan dari bentuknya berupa pupuk organik padat dan pupuk organik cair (Novizan, 2002). Pupuk organik cair Green Pantas merupakan pupuk pelengkap cair yang mengandung unsur makro dan mikro lengkap plus vitamin lainnya yang sangat berguna untuk menyuburkan dan merangsang pertumbuhan tanaman baik daun, bunga, maupun buah.

17 Keuntungan penggunaan pupuk Green Pantas antara lain: 1. Menyuburkan daun, mempercepat terbentuknya tunas baru. 2. Mencegah daun berkerut/keriting. 3. Meningkatkan hasil panen. 4. Memperbaiki mutu dan kualitas panen. 5. Memperkokoh tanaman dan memberikan daya tahan terhadap serangan hama dan penyakit. Tabel 1. Unsur-unsur yang terkandung dalam pupuk Green Pantas. No. Unsur hara Kandungan 1. Nitrogen 3,52 % 2. P2O5 0,41 % 3. K2O 0,19 % 4. Mg 0,08 % 5. Zn 0,16 % 6. Fe 0,02 % 7. S 0,11 % 8. Ca 0,23 % 9. Cu 7 ppm 10. Mn 3 ppm 11. B 20 ppm 12. Mo 3 ppm Sumber: Label pupuk organik cair Green Pantas Pupuk Green Pantas digunakan dengan dosis 1-2 ml Green Pantas dalam 1 liter air. Lalu larutan disemprotkan secara merata keseluruh bagian tanaman. Interval pemakaian 5-7 hari atau disesuaikan dengan keadaan iklim setempat.

18 Menurut Sudarmo (1988), dosis adalah jumlah pestisida dalam liter atau kg yang digunakan untuk mengendalikan hama atau penyakit tiap satuan luas tertentu atau tiap tanaman yang dilakukan dalam satu kali aplikasi atau lebih. Ada pula yan mengartikan dosis adalah jumlah pestisida yang telah dicampur atau diencerkan dengan air, yang digunakan untuk menyemprot hama atau penyakit dengan luas tertentu.

19 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilakukan di areal persemaian Politeknik Pertanian Negeri Samarinda. Waktu yang digunakan dalam penelitian ini adalah selama dua bulan terhitung dari awal bulan Februari 2010 hingga akhir bulan April 2010, meliputi persiapan, pengambilan data dan pengolahan data. B. Alat dan Bahan Alat yang digunakan adalah : Gembor, sprayer, gelas ukur, kamera, label, alat tulis, penggaris. Bahan yang digunakan adalah : Pupuk Green Pantas, polybag, dan bibit tanaman kopi umur 3 bulan. Bibit tanaman kopi yang ada di polybag diberi perlakuan sebagai berikut : K0: Kontrol. K1 : Pemberian pupuk Green Pantas dengan dosis 2 ml/liter. Selanjutnya masing-masing perlakuan pada bibit tanaman kopi diulang sebanyak 15 kali. Sehingga jumlah tanaman adalah 30 tanaman. C. Prosedur Penelitian a. Persiapan Tanaman Tanaman yang digunakan adalah bibit yang berasal dari perbanyakan secara vegetatif (setek) berumur 3 bulan, dipilih bibit yang tidak terserang hama maupun penyakit..

20 2. Aplikasi pupuk Green Pantas Pupuk diaplikasikan dengan cara disemprot merata menggunakan sprayer dengan dosis 2 ml/liter untuk 15 polybag. Untuk 1 liter pupuk Green Pantas yang telah dicairkan tersebut digunakan untuk 2 kali periode penyemprotan. Penyemprotan pupuk cair dilakukan 1 kali seminggu. 3. Pemeliharaan Penyiraman dilakukan dua kali sehari yaitu pagi dan sore hari atau disesuaikan dengan kondisi tanah di polybag. Penyiangan dilakukan hanya apabila terdapat gulma disekitar tanaman. D. Pengambilan dan Analisis Data Data diambil sebanyak 5 kali dengan rentang waktu 2 minggu. Parameter yang diukur adalah: 1. Tinggi tanaman (cm) Tinggi tanaman diukur mulai dari pangkal batang 1 cm di atas permukaan tanah sampai pada ujung tunas tertinggi dengan menggunakan penggaris. 2. Jumlah daun (helai) Jumlah daun yang diamati adalah daun yang sudah membuka sempurna. Data pertambahan tinggi tanaman dan pertambahan jumlah daun pada minggu 2, 4, 6, dan 8 didapat dari pengurangan tinggi tanaman atau jumlah daun pada minggu tersebut dengan minggu 0. Data minggu 0 digunakan sebagai dasar perhitungan pertambahan pertumbuhan tanaman (tinggi tanaman dan jumlah daun).

21 E. Pengolahan data Data yang telah diambil dianalisis menggunakan rataan hitung sederhana dengan rumus: x =? n x x n x = rata-rata hitung = banyaknya data = variasi yang diteliti? = jumlah

22 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil 1. Tinggi tanaman Hasil penelitian aplikasi pupuk organik cair Green Pantas terhadap pertumbuhan tinggi bibit tanaman kopi robusta (Coffea sp) dengan dosis 0 ml, dan 2 ml dapat di lihat pada Tabel 2. Tabel 2. Rata-rata pertambahan tinggi bibit tanaman kopi. Pertambahan tinggi (cm) pada minggu ke Perlakuan 2 4 6 8 K0 0,41 0,68 1,45 1,91 K1 0,45 1,07 1,52 2,15 Tabel 2 menunjukkan bahwa rata-rata pertumbuhan tinggi bibit tanaman kopi yang dipupuk menggunakan pupuk Green Pantas dengan dosis 2 ml (K1) menunjukkan hasil yang tertinggi yaitu dengan rata-rata pertambahan tinggi tanaman 2,15 cm pada akhir penelitian. Sedangkan rata-rata pertumbuhan bibit kopi yang terendah ditunjukkan oleh tanaman tanpa perlakuan (K0) dengan rata-rata pertambahan tinggi tanaman 1,91 cm pada akhir penelitian. Untuk memperjelas pebedaan pertambahan tinggi bibit tanaman kopi yang di beri perlakuan tanpa pemberian pupuk (K0) dan pemberian pupuk organik Green Pantas (K1) dapat dilihat pada Gambar 1.

23 3 Pertambahan tinggi (cm) 2 1 0.45 1.07 0.68 1.52 1.45 2.15 1.91 0 0.41 0 2 4 6 8 Waktu pengamatan (minggu) K0 K1 Gambar 1. Diagram pertambahan tinggi tanaman (cm) masing-masing perlakuan umur ke 2, 4, 6,GD 8 minggu. 2. Jumlah daun Hasil penelitian aplikasi pupuk organik cair Green Pantas terhadap pertumbuhan jumlah daun bibit tanaman kopi robusta (Coffea sp) dengan dosis 0 ml, dan 2 ml dapat di lihat pada Tabel 3. Tabel 3. Rata-rata pertumbuhan jumlah daun bibit tanaman kopi (Coffea sp). Perlakuan Pertambahan jumlah daun (helai) pada minggu ke 2 4 6 8 K0 0,13 0,67 1,2 1,6 K1 0,8 1,2 1,33 2,13 Tabel 3 menunjukkan bahwa rata-rata pertambahan jumlah daun bibit tanaman kopi yang dipupuk menggunakan pupuk Green Pantas dengan dosis 2 ml (K1) menunjukkan hasil yang tertinggi yaitu dengan rata-rata jumlah daun 2,13 helai pada akhir penelitian.

24 Sedangkan rata-rata pertambahan jumlah daun bibit kopi yang terendah ditunjukkan oleh tanaman tanpa perlakuan (K0) dengan rata-rata jumlah daun 1,6 helai pada akhir penelitian. Perbedaan pertambahan jumlah daun pada kedua perlakuan tersebut untuk lebih jelasnya ditampakkan pada Gambar 2. 3 Pertambahan jumlah daun (helai) 2 1 0 2.13 1.33 1.2 1.6 1.2 0.8 0.67 0.13 0 2 4 6 8 Waktu pengamatan (minggu) K0 K1 Gambar 2. Diagram pertambahan jumlah daun (helai) masing-masing perlakuan umur ke 2, 4, 6, GDQ 8 minggu.

25 B. Pembahasan Dari hasil pengamatan, pemberian pupuk organik cair Green Pantas menunjukkan bahwa rata-rata pertumbuhan bibit tanaman kopi mengalami perbedaan yang jelas dalam hal pertumbuhan tinggi tanaman dan jumlah daun, yang mana pertumbuhan didefinisikan sebagai pertambahan bobot dan ukuran suatu organisme yang tidak dapat balik. Berdasarkan hasil pengamatan di atas jelas terlihat bahwa pemberian pupuk organik cair Green Pantas dengan dosis 2 ml/liter air menunjukkan hasil pertumbuhan rata-rata yang lebih tinggi dilihat dari pertumbuhan tinggi tanaman dan jumlah daun, daripada tanaman tanpa perlakuan. Bibit tanaman kopi tanpa aplikasi pupuk organik cair Green Pantas mengalami pertumbuhan yang kurang baik, hal ini disebabkan karena kurangnya ketersediaan unsur hara yang dibutuhkan tanaman. Dengan menggunakan pupuk organik cair Green Pantas, kekurangan unsur hara yang ada di dalam tanah dapat ditambahkan sehingga pertumbuhan tanaman menjadi optimal. Nitrogen (N) yang terkandung dalam pupuk organik cair Green Pantas sebanyak 3,52% bermanfaat bagi pertumbuhan tanaman terutama pada fase vegetatif yaitu pertumbuhan tunas, cabang, daun dan batang. Nitrogen juga bermanfaat di dalam pembentukan zat hijau daun atau klorofil. Klorofil sangat berguna untuk membantu proses fotosintesis (Parnata, 2004). Posfor (P) yang terkandung dalam pupuk organik cair Green Pantas sebanyak 0,41% dalam bentuk P 2 O 5. Menurut Bengkelden (2008), posfor (P) bermanfaat untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan akar.

26 Kalium (K) yang terkandung dalam pupuk organik cair Green Pantas sebanyak 0,19% dalam bentuk K 2 O menurut Bengkelden (2008), kalium (K) berfungsi untuk memperkuat jaringan tanaman, serta meningkatkan daya tahan terhadap penyakit. Kalsium (Ca) yang terkandung di dalam pupuk organik cair Green Pantas sebanyak 0,23%. Menurut Mamur (2008), kalsium (Ca) berfungsi untuk mengaktifkan pembentukan bulu-bulu akar dan biji serta menguatkan batang. Membantu keberhasilan penyerbukan. Membantu pemecahan sel. membanti aktivitas beberapa enzim pertumbuhan. Serta menetralisir senyawa dan kondisi tanah yang merugikan. Magnesium (Mg) yang terkandung di dalam pupuk organik cair Green Pantas sebanyak 0,08%. Menurut Parnata (2004), magnesium (Mg) membantu pembentukan hijau daun atau klorofil. Selain itu, berfungsi untuk membentuk karbohidrat, lemak dan minyak. Mg membantu proses transportasi fospat dalam tanaman. Sulfur (S) yang terkandung di dalam pupuk organik cair Green Pantas sebanyak 0,11%. Menurut Novizan (2002), sulfur (S) sangat membantu tanaman dalam pembentukan bintil akar, selain itu juga membantu dalam pembentukan berbagai jenis asam amino yang dapat memacu pertumbuhan akar, tunas dan daun.

27 V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Pemberian pupuk organik cair Green Pantas dengan dosis 2 ml/liter air diduga dapat meningkatkan pertumbuhan stek kopi (Coffea sp). B. Saran 1. Untuk mendapatkan pertumbuhan bibit tanaman kopi yang optimal dapat digunakan pupuk organik cair Green Pantas dengan dosis 2ml/liter air. Selain dapat mengoptimalkan pertumbuhan bibit tanaman kopi, penggunaan pupuk organik cair Green Pantas juga bisa membantu mengatasi pencemaran oleh penggunaan pupuk anorganik yang bisa menyebabkan polusi air dan bisa merusak struktur tanah bila digunakan secara terus menerus. 2. Untuk mendapatkan konsentrasi pemupukan yang optimal perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan penggunaan dosis yang lebih tinggi, karena dari penelitian ini terlihat bahwa tanaman yang dipupuk memberikan pertumbuhan yang lebih baik daripada tanaman yang tidak dipupuk.

28 DAFTAR PUSTAKA AAK. 1988. Budidaya Tanaman Kopi. Kanisius. Yogyakarta. Bengkelden. 2008. Manfaat Unsur-Unsur Hara. http://bengkelden.blogspot. com/april 2008. Mamur, H. 2008. Jenis dan Kegunaan Unsur Hara http://hamidahmamur. wordpress.com/maret 2008 Najiati dan Danarti. 2001. Kopi Budidaya dan Penanganan Lepas Panen. Penebar Swadaya. Jakarta Novizan. 2002. Petunjuk Pemupukan yang Efektif. Agro Media Pustaka. Jakarta Parnata. 2004. Pupuk Organik Cair Aplikasi Dan Manfaatnya. Agro Media Pustaka. Depok. Setyamidjaja. 1986. Pupuk dan Pemupukkan. Penerbit CV. Simplex. Jakarta. Sudarmo, S. 1988. Pestisida Tanaman. Kanisius. Yogyakarta. Wikipedia. 2010. http://id.wikipedia.org/wiki/kopi/12 Agustus 2010.

LAMPIRAN 29

30 Lampiran 1. Pengukuran tinggi (cm) bibit kopi Sampel Minggu 0 Minggu 2 Minggu 4 Minggu 6 Minggu 8 K1 K2 K1 K2 K1 K2 K1 K2 K1 K2 1 7,5 8,6 7,6 8,7 7,7 8,8 7,8 8,9 7,9 9 2 6,6 6,7 6,7 7,3 6,8 7,4 6,9 8 7 9 3 5,5 13,5 6 13,6 6,7 13,7 7 13,8 7,1 14 4 6,1 15,9 7 16 7,1 16,1 7,2 16,2 7,3 16,6 5 8,7 4,6 8,9 4,7 9 4,8 10 5,2 11 6 6 12,1 14,4 12,2 17,5 12,2 22,2 12,4 23 13,8 24 7 4,9 13,1 5 13,2 5,3 13,5 9 14,5 11 15 8 2,6 9,5 5,5 9,6 5,8 9,7 9 10,6 10 10,9 9 10 11,1 10,5 11,2 10,7 11,3 11,1 13 11,2 14,5 10 10,9 6,1 11 7 11,5 7,8 13 8 13,1 8,3 11 3,2 11,7 3,3 11,8 3,8 13,5 3,9 14 4 14,2 12 9,2 7,8 9,3 7,9 9,6 8 9,8 8,1 10 8,5 13 10,9 10,4 12,2 10,5 11,5 11 11,6 11,1 11,7 11,5 14 5,9 11,1 6 11,2 6,3 11,3 6,7 11,4 6,9 11,7 15 8,2 5 8,3 6 8,5 6,4 8,7 6,5 9 8,5? 112,3 149,5 118,5 156,2 122,6 165,5 134,1 172,3 141 181,7 x 7,5 10 7,9 10,4 8,2 11 9 11,5 9,4 12,1

31 Lampiran 2. Pertambahan tinggi (cm) bibit kopi Sampel K1 0 2 4 6 8 0 2 4 6 8 K2 1 0 0,1 0,2 0,3 0,4 0 0,1 0,2 0,3 0,4 2 0 0,1 0,2 0,3 0,4 0 0,6 0,7 1,3 2,3 3 0 0,5 1,2 1,5 1,6 0 0,1 0,2 0,3 0,5 4 0 0,9 1 1,1 1,2 0 0,1 0,2 0,3 0,7 5 0 0,2 0,3 1,3 2,3 0 0,1 0,2 0,6 1,4 6 0 0,1 0,1 0,3 1,7 0 3,1 7,8 8,6 9,6 7 0 0,1 0,4 4,1 6,1 0 0,1 0,4 1,4 1,9 8 0 2,9 3,2 6,4 7,4 0 0,1 0,2 1,1 1,4 9 0 0,5 0,7 1,1 1,2 0 0,1 0,2 1,9 3,4 10 0 0,1 0,6 2,1 2,2 0 0,9 1,7 1,9 2,2 11 0 0,1 0,6 0,7 0,8 0 0,1 1,8 2,3 2,5 12 0 0,1 0,4 0,6 0,8 0 0,1 0,2 0,3 0,7 13 0 0,3 0,6 0,7 0,8 0 0,1 0,6 0,7 1,1 14 0 0,1 0,4 0,8 1 0 0,1 0,2 0,3 0,6 15 0 0,1 0,3 0,5 0,8 0 1 1,4 1,5 3,5? 0 6,2 10,2 21,8 28,7 0 6,7 16 22,8 32,2 x 0 0,41 0,68 1,45 1,91 0 0,45 1,07 1,52 2,15

32 Lampiran 3. Pengukuran jumlah daun (helai) bibit kopi Sampel Minggu 0 Minggu 2 Minggu 4 Minggu 6 Minggu 8 K1 K2 K1 K2 K1 K2 K1 K2 K1 K2 1 2 2 2 2 4 2 4 2 4 2 2 2 2 4 2 4 2 4 4 4 4 3 0 2 0 4 0 4 2 4 2 4 4 6 0 6 2 6 2 6 2 6 2 5 2 0 2 0 2 4 2 4 4 4 6 2 0 2 2 4 2 4 2 4 6 7 4 4 4 4 4 4 6 4 6 4 8 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 9 2 0 2 0 2 0 2 0 4 6 10 2 2 2 2 4 2 4 2 4 2 11 2 4 2 4 4 4 6 4 4 4 12 4 0 4 2 4 2 4 2 4 2 13 2 0 2 2 2 2 2 2 4 2 14 0 0 0 0 0 2 2 2 2 2 15 2 0 2 2 2 2 2 2 4 4? 34 18 36 30 44 36 52 38 58 50 x 2,27 1,2 2,4 2 2,93 2,4 3,47 2,53 3,87 3,33

33 Lampiran 4. Pertambahan jumlah daun (helai) bibit kopi Sampel K1 0 2 4 6 8 0 2 4 6 8 K2 1 0 0 2 2 2 0 0 0 0 0 2 0 2 2 2 2 0 0 0 2 2 3 0 0 0 2 2 0 2 2 2 2 4 0 0 0 0 0 0 2 2 2 2 5 0 0 0 0 2 0 0 4 4 4 6 0 0 2 2 2 0 2 2 2 6 7 0 0 0 2 2 0 0 0 0 0 8 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 9 0 0 0 0 2 0 0 0 0 6 10 0 0 2 2 2 0 0 0 0 0 11 0 0 2 4 2 0 0 0 0 0 12 0 0 0 0 0 0 2 2 2 2 13 0 0 0 0 2 0 2 2 2 2 14 0 0 0 2 2 0 0 2 2 2 15 0 0 0 0 2 0 2 2 2 4? 0 2 10 18 24 0 12 18 20 32 x 0 0,13 0,67 1,2 1,6 0 0,8 1,2 1,33 2,13

34 Lampiran. Layout Penelitian u K2 5 K1 10 K2 4 K1 9 K2 10 K1 15 K1 5 K2 3 K1 8 K2 2 K1 7 K1 3 K1 13 K2 8 K2 9 K1 14 K1 4 K1 12 K1 2 K2 7 K2 1 K1 6 K1 1 K1 11 K2 6 K2 15 K2 14 K2 13 K2 12 K2 11

35 Lampiran 6. Pupuk organik cair Green Pantas. Lampiran 7. Persiapan bibit kopi.

36 Lampiran 8. Aplikasi pupuk organik cair Green Pantas. Lampiran 9. Pengukuran tinggi bibit kopi.