1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Listrik sudah menjadi salah satu kebutuhan primer. Hampir seluruh aktifitas manusia memerlukan listrik. Dari aktifitas rumah tangga, perkantoran, pendidikan maupun aktifitas di bidang yang lain. Setiap tahun kebutuhan listrik selalu mengalami peningkatan seiring dengan bertambahnya populasi manusia. Peningkatan kebutuhan listrik ini mengharuskan pihak penyedia listrik mampu menyalurkan kebutuhan listrik konsumen agar aktifitas masyarakat tidak mengalami hambatan. Karena jika kebutuhan listrik konsumen tidak dipenuhi, maka konsumen akan mengalami kerugian. Listrik yang disalurkan ke konsumen terbagi menjadi beberapa tipe, mulai dari konsumen perumahan, perkantoran maupun perindustrian. Ketiga tipe konsumen ini mempunyai karakteristik beban yang berbeda-beda. Seperti pada tipe perumahan mempunyai karakteristik beban puncak pada malam hari, sedangkan pada tipe perkantoran mempunyai karakteristik beban puncak pada siang hari. Perubahan kebutuhan listrik konsumen pada setiap waktu akan membentuk pola beban. Pola beban setiap daerah akan berbeda tergantung dari tipe konsumen dari daerah tersebut. Untuk wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta mempunyai pola beban dimana beban puncak terjadi pada malam hari. Karena wilayah Jawa Tengah & DIY mempunyai konsumen tipe perumahan yang lebih banyak. 1
2 Dalam kenyataannya, energi listrik yang dibangkitkan oleh pusat listrik tidak dapat disimpan, melainkan langsung habis digunakan oleh konsumen. Oleh karena itu, daya yang dibangkitkan harus selalu sama dengan daya yang digunakan oleh konsumen. Apabila pembangkitan daya tidak mencukupi kebutuhan konsumen, maka hal ini akan ditandai oleh turunnya frekuensi dalam sistem. Sebaliknya, apabila pembangkitan daya lebih besar daripada kebutuhan konsumen, maka frekuensi sistem akan naik. Penyedia tenaga listrik, misalnya PLN, harus menyediakan tenaga listrik dengan frekuensi yang konstan, yaitu 50 Hz atau dalam batas penyimpangan yang masih diizinkan. Karena kebutuhan daya oleh konsumen terus berubah sepanjang waktu, maka untuk mempertahankan frekuensi agar tetap 50 Hz, daya yang dibangkitkan di pusat listrik harus diubah ubah di sepanjang waktu untuk menyesuaikan daya tersebut dengan kebutuhan konsumen agar frekuensi bisa konstan. Pengaturan pembangkitan tenaga listrik yang berubah ubah untuk mengikuti perubahan kebutuhan daya dari konsumen memerlukan perencanaan operasi pembangkitan yang cukup rumit dan menyangkut biaya bahan bakar yang tidak kecil, diperlukan peramalan beban atau peramalan kebutuhan daya konsumen sebagai dasar perencanaan operasi. Tidak ada rumus yang eksak untuk membuat peramalan beban ini. Oleh karena itu, perlu ada teknik membuat peramalan beban yang umumnya mengacu kepada statistik masa lalu dan atas dasar analisis karakteristik beban yang lalu. Teknik peramalan beban memerlukan suatu metode peramalan yang mampu memperkirakan daya yang harus disalurkan oleh pembangkit ke konsumen agar didapat efektifitas antara daya yang dihasilkan pembangkit dengan daya yang
3 digunakan oleh konsumen. Sehingga kelebihan ataupun kekurangan tegangan dalam sistem tenaga listrik mampu diminimaliskan. Selain itu mampu meningkatkan efektifitas biaya yang harus dikeluarkan oleh pihak penyedia listrik. 1.2 Rumusan Masalah Permasalahan dalam peramalan beban adalah tidak adanya rumus eksak yang mampu menghitung perkiraan kebutuhan listrik konsumen. Sudah banyak dikembangkan metode yang digunakan untuk meramalkan beban listrik. Namun dari sekian banyak metode yang dikembangkan, sebagian besar mempunyai perhitungan yang cukup rumit. Banyak juga variabel yang harus diperhitungkan seperti cuaca, suhu, dan variabel lain yang bisa mempengaruhi perubahan kebutuhan listrik konsumen. Sehingga diperlukan suatu metode peramalan yang mempunyai tingkat akurasi tinggi dan perhitungan yang mudah. 1.3 Batasan Masalah Batasan masalah dalam penelitian ini adalah cara-cara pembuatan peramalan beban jangka pendek tahun 2012 menggunakan metode double seasonal exponential smoothing. Dengan demikian pembahasan dan pembuatan laporan tidak keluar dari judul yang sudah ditentukan. Untuk itu, batasan-batasan yang akan digunakan dalam tulisan ini adalah sebagai berikut : 1. Peramalan beban dengan metode double seasonal exponential smoothing. 2. Peramalan beban harian untuk tahun 2012 dan data realisasi beban tahun 2012.
4 3. Perangkat lunak Microsoft Excel 2007 untuk melakukan peramalan beban listrik. 1.4 Manfaat dan Tujuan Penelitian Manfaat dari penelitian ini bisa menghasilkan suatu metode alternatif untuk peramalan beban listrik. Metode peramalan dengan perhitungan yang mudah dan tidak membutuhkan variabel lain dalam melakukan proses peramalan. Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : Untuk mempelajari apakah metode double seasonal exponential smoothing cocok digunakan untuk meramalkan beban listrik harian di Jawa Tengah & DIY Untuk mengetahui tingkat akurasi hasil peramalan beban listrik menggunakan metode double seasonal exponential smoothing. 1.5 Sistematika Penelitian Untuk memberikan gambaran dan memudahkan pemahaman materi pembahasan, Penulis menggunakan sistematika penulisan yang terdiri dari lima bab dengan susunan sebagai berikut : Bab I PENDAHULUAN Berisi uraian mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan masalah, manfaat dan tujuan penelitian dan sistematika penelitian. Bab II TINJAUAN PUSTAKA
5 Berisi uraian mengenai konsep dasar tentang beban listrik, peramalan beban listrik, karakteristik beban listrik Jawa Tengah dan DIY dan dasar teori double seasonal exponential smoothing. Bab III METODOLOGI PENELITIAN Berisi tentang pemaparan data yang diperlukan dan teknis peramalan beban listrik menggunakan metode double seasonal exponential smoothing. Bab IV ANALISIS HASIL SIMULASI Berisi tentang analisa hasil simulasi peramalan beban listrik dan perbandingan akurasi dari metode double seasonal exponential smoothing. Bab V PENUTUP Berisi kesimpulan dan saran dari penulis.