BAB I PENDAHULUAN. Salah satu usaha yang bisa dilakukan oleh orang dewasa untuk memberi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V SIMPULAN IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

Khatamul Anbiya (Penutup Para Nabi)

BAB I PENDAHULUAN. Allah Swt. menciptakan makhluk-nya tidak hanya wujudnya saja, tetapi

BAB I PENDAHULUAN. dalam al-qur an dan al-sunah ke dalam diri manusia. Proses tersebut tidak

BAB I PENDAHULUAN. Allah swt. kepada Nabi Muhammad saw. sebagai salah satu rahmat yang tidak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan batin baik di dunia maupun di akhirat. Sejak diturunkan kepada nabi Muhammad

BAB I LATAR BELAKANG PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. yang sangat penting dalam kehidupan manusia baik individu, maupun sebagai anggota

BAB I PENDAHULUAN. sebagai upaya untuk menyampaikan ajaran Islam kepada masyarakat. 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Islam adalah satu-satunya agama yang haq dan diridhoi Alloh SWT yang. disampaikan melalui nabi Muhammad SAW kepada seluruh umat manusia agar

Membahas Kitab Tafsir

BAB I PENDAHULUAN. maupun di akhirat. Dengan pendidikan seseorang akan memperoleh bekal

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran yang diharapkan. Metode pembelajaran merupakan cara yang

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan pertama (usia 0-12 tahun). Masa ini merupakan masa yang

BAB I PENDAHULUAN. mengantar seseorang untuk meraih kesejahteraan yang didambakan baik di dunia. dan keterampilan yang berguna dalam menjalani hidup.

BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur'an Hadits merupakan sumber utama ajaran Islam, dalarn arti

BAB I PENDAHULUAN. keadaan sementara seseorang seperti kelelhahan atau disebabkan obatobatan,

BAB I PENDAHULUAN. alam. Pedoman dalam mengajarkan ajarannya yaitu berupa Al-Qur an. Al-

LAPORAN PENELITIAN. Oleh: Tim Peneliti Jurusan Tafsir Hadis. Drs. H. Ahd. Zamani, M.Ag. (Ketua) Samsuni, M.A. (Anggota) Muhammad Arabi, M.A.

BAB I PENDAHULUAN. mengajar dengan materi-materi kajian yang terdiri dari ilmu-ilmu agama dan ilmu-ilmu

Landasan Sosial Normatif dan Filosofis Akhlak Manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Qur an Melalui Pendekatan Historis-Metodologis, ( Semarang: RaSAIL, 2005), hlm

BAB I PENDAHULUAN. merasakannya. Begitu pula bisa membaca Al-Qur an dengan fasih dan benar

BAB I PENDAHULUAN. lebih baik. Pada proses pembelajaran baca tulis Al-Qur an tersebut adalah dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi

BAB I PENDAHULUAN. Hayyie Al-Kattani, Gema Insani Press, Jakarta, cet III, 2001, h Yusuf Qardhawi, Berinteraksi dengan Al-Qur an, Terj.

BAB I PENDAHULUAN. memberikan bekal kepada peserta didik untuk memahami Al-qur an dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah proses untuk mendewasakan manusia atau dalam istilah lain,

Mendidik Anak Menuju Surga. Ust. H. Ahmad Yani, Lc. MA. Tugas Mendidik Generasi Unggulan

BAB I PENDAHULUAN. Sungguh, al-quran ini memberi petunjuk ke (jalan) yang paling lurus... (Q.S. Al-Israa /17: 9) 2

BAB I PENDAHULUAN. bahwa bangsa yang berada dalam tahap pembangunan dan perkembangan,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI. antaranya penelitian yang dilakukan oleh Erna Ruwanti, mahasiswa Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. muda agar kelak dapat menghadapi kehidupan seperti sekarang ini.

BAB I PENDAHULUAN. dalam mengembangkan dirinya sehingga mampu menghadapi setiap perubahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI. menurut Muhammad Abduh dan Muhammad Quthb serta implikasinya

BAB I PENDAHULUAN. beragama yaitu penghayatan kepada Tuhan, manusia menjadi memiliki

BAB I PENDAHULUAN. spiritualitas, di samping membuktikan ajaran-ajaran Al-Qur an yang bersifat

BAB I PENDAHULUAN. melalui metode pengajaran dalam pendidikan islam di dalamnya memuat

Al-Qur an: Sumber Ajaran Islam Pertama

BAB I PENDAHULUAN. semua pihak terhadap pendidikan anak-anak, karena anak adalah amanah yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Masalah. perkembangan zaman yang berdasarkan Undang-undang pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. membawa kemaslahatan bagi umat manusia (rahmat lil alamin), baik di dunia

BAB I PENDAHULUAN. seorang pria dan seorang wanita sebagai suami istri. Ikatan lahir ialah

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini sangat berpengaruh pada kehidupan manusia. Berbagai penemuan

BAB I PENDAHULUAN. Kisbiyanto, Ilmu Pendidikan, Nora Media Enterprise : Kudus, Cet. 1, 2010, hal. 35.

BAB I PENDAHULUAN. yang juga memiliki kedudukan yang sangat penting. Akhlak merupakan buah

BAB I PENDAHULUAN. manusia, karena berkaitan dengan hubungan kita kepada Allah dan hubungan

A. Latar Belakang Masalah

ZAKAT HARTA ORANG YANG TIDAK CAKAP BERTINDAK SKRIPSI. Diajukan Oleh: ROHANA BINTI MAHUSSAIN. Mahasiswa Fakultas Syari ah

PENDAHULUAN. begitu pun keterkaitannya dengan Nabi-Nabi dan Rasul-Rasul-Nya sebagai

BAB I PENDAHULUAN. begitu, seorang guru pendidikan agama Islam harus mampu mendidik. keselamatan dunia maupun di akhirat kelak.

BAB IV ANALISA. masyarakat Jemur Wonosari yang beragama Islam meyakini bahwa al-qur an

BAB I PENDAHULUAN. antara lain pemerintah, guru, sarana prasarana, dan peserta didik itu sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. sampai pada periode modern, mengalami pasang surut antara kemajuan

Pembangunan modal insan menurut perspektif Al Quran. Sinopsis:

BAB I PENDAHULUAN. didik. Untuk menghadapi dampak negatif globalisasi, agar anak didik berkualitas,

BAB I PENDAHULUAN. dan kontrol dalam kehidupan. Hal inilah yang membedakan manusia dengan

BAB V PENUTUP. maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Ayat-ayat kawniyyah dalam pandangan al-ra>zi> adalah ayat-ayat yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. mencerminkan sosok manusia berkarakter. Beliau membawa misi risalahnya

MODEL PENELITIAN AGAMA

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai kecenderungan rasa ingin tahu terhadap sesuatu. Semua itu terjadi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu aspek yang mendapatkan perhatian

BAB I PENDAHULUAN. kekuasaan Allah swt. Semata. Al-Qur an juga mengandung nilai-nilai dan. ajaran-ajaran yang harus dilaksanakan oleh manusia.

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh pendidikan formal informal dan non-formal. Penerapan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu upaya untuk mencerdaskan kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Islam yang akan menjadikan pendidikan berkualitas, individu-individu yang

BAB I PENDAHULUAN. memungkinkan untuk dikembangkan (Ali, 2000: 13). Dalam hal ini,

BAB I PENDAHULUAN. sekaligus Rasul terakhir yaitu Muhammad Saw. dengan perantaraan malaikat Jibril,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu pilar dalam kemajuan bangsa, dan

BAB I. tujuan pendidikan nasional menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan

BAB I PENDAHULUAN. sebab itu, Islam dan pendidikan mempunyai hubungan yang sangat erat. 1

ISLAM MENJADI SUMBER MOTIVASI PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI

BAB I PENDAHULUAN. Proses pendidikan yang Islami secara tidak langsung telah diajarkan

BAB V PENUTUP. 1. Metode yang dipergunakan dan yang dipilih dari penafsiran al-ṭabari dan al-

BAB I PENDAHULUAN. mencakup seluruh proses hidup dan segenap bentuk interaksi individu dengan

Bab 2 Iman Kepada Kitab-kitab Allah

PENGGUNAAN KATA TANYA/ ISTIFHANIAH DALAM ALQUR AN (SUATU KAJIAN TAFSIR TEMATIK DALAM TAFSIR AL MISHBAH PADA SURAT AL BAQARAH, ALI IMRAN, AN NISA )

BAB I PENDAHULUAN. dan sebaik-baik ciptaan dibanding dengan makhluk-makhluk Allah swt

BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur an adalah kitab suci penyempurna dari kitab-kitab yang diturunkan

Berpegang Teguh dengan Alquran dan Sunnah

Kata Kunci: Ajjaj al-khatib, kitab Ushul al-hadis.

SUMBER AJARAN ISLAM. Disampaikan pada perkuliahan PENDIDIKAN AGAMA ISLAM kelas PKK H. U. ADIL, SS., SHI., MH. Modul ke: Fakultas ILMU KOMPUTER

BAB I PENDAHULUAN. ajaran agama Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW, terkandung

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab pendidikan yang terpikul di pundak orang tua.

SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU DI KECAMATAN KALIWUNGU KABUPATEN SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. merupakan negara berkembang, dimana saat ini Indonesia mengerahkan segala

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia yang beriman dan bertakwa

BAB I PENDAHULUAN. proses optimalisasi yang memerlukan waktu serta tahapan-tahapan tertentu. yang memiliki ilmu pengetahuan yang luas dan berprestasi.

BAB I PENDAHULUAN. dapat menghadapi segala tantangan yang akan timbul, lebih-lebih dalam

UMMI> DALAM AL-QUR AN

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. meneruskannya dari generasi ke generasi, akan tetapi diharapkan dapat mengubah

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama yang ajaran-ajarannya diwahyukan Tuhan kepada

BAB I PENDAHULUAN. Maju tidaknya sebuah negara ditentukan oleh maju tidaknya. pendidikan di bangsa tersebut. Pendidikan adalah penentu sebuah bangsa

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu usaha yang bisa dilakukan oleh orang dewasa untuk memberi pengaruh dalam rangka mengembangkan potensi manusia menuju kepada kedewasaan diri agar mampu memiliki tanggungjawab moral dari segala perbuatan adalah melalui sarana yang bernama Pendidikan (Adz-Dzakiey, 2013: 641). Kata pendidikan berasal dari akar kata didik yang dimasukkan dalam kelompok kata kerja (Roslan, 2011: 60). Kosakata didik dalam bentuk kata kerja: mendidik, diartikan dengan memelihara, melatih atau mengajar, tuntunan dan perintah yang berkaitan dengan kecerdasan pikiran dan akhlak (Departemen Pendidikan Nasional, 2008: 353). Apabila kata tersebut diberi awalan pen dan akhiran an, menjadi pendidikan, maka dia memiliki arti sebagai suatu proses pengubahan sikap dan perilaku manusia dalam usaha pendewasaannya yang dilakukan melalui usaha mengajar dan melatih, berproses, menentukan cara dan metode dan mencontohkan perbuatan yang mendidik. Pendidikan merupakan satu sarana penyaluran ilmu dan pendidikan bertujuan untuk mendewasakan manusia. Maka, pendidikan didefinisikan sebagai usaha untuk mendewasakan manusia yang ditandai dengan perubahan sikap dan tata laku yang dilakukan oleh seseorang karena kewajibannya melalui proses pemeliharaan, pemberian latihan atau pengajaran, menuntun dan memimpin

2 dalam pembenaran akhlak dan kecerdasan pikiran sehingga objeknya mampu bersosialisasi dengan lingkungan di sekitar dia berada. Definisi tersebut mengisyaratkan betapa manusia sangat memerlukan pendidikan. Hal ini didasarkan pada tiga alasan penting, yaitu pertama dalam kehidupan bermasyarakat pasti ada upaya mewariskan nilai kebudayaan dari generasi tua kepada para pemuda di sekitarnya agar nilai-nilai tersebut tidak hilang dan terus berlanjut serta terpelihara. Kedua, sebagai individu, manusia pasti memiliki kecenderungan untuk mengembangkan potensi yang terdapat di dalam diri mereka semaksimal mungkin. Ketiga, titik temu dari kedua alasan tersebut adalah pada sarana pencapaiannya yang dapat melalui pendidikan. Jelaslah bahwa pendidikan menjadi kebutuhan penting bagi setiap warga negara manapun, baik yang berada di pemerintah secara umum maupun sekolah pada khususnya (Ar-rifa i, 1999: 789). Pendidikan menjadi sarana penyalur ilmu yang merupakan faktor substansial pembangunan peradaban Islam. Ruang lingkup ilmu pengetahuan sama luasnya dengan peradaban itu sendiri. Ilmu juga merupakan asas dan identitas peradaban seluruhnya, karena yang dibahas bukan hanya mengenai problema yang melingkupi peradaban Islam, akan tetapi juga langkah nyata dan dasar dalam membangunnya kembali. Oleh karena penjelasan inilah maka perlu adanya konsep pendidikan yang matang yang harus dipersiapkan dan dijalankan, terutama dalam penyelenggaraan pendidikan Islam (ISLAMIA, 2005: 1). Al-Attas (2010: 141) menyebutkan bahwa ilmu meliputi aqidah dan keimanan. Prinsip dari ilmu itu adalah harus dibarengi oleh amal, karena dia tidak

3 akan berguna tanpa diamalkan, dan amal harus berdasarkan ilmu, sebab amal tidak bermanfaat jika tanpa memiliki ilmunya (140). Tujuan akhir dari menuntut ilmu dalam Islam adalah menjadikan manusia lebih baik, bukan menciptakan warga negara yang memenuhi negara agar menjadi sekuler semata. Karenanya, al- Attas (1991: 43) mengemukakan proses Islamisasi ilmu harus melibatkan dua hal utama, pertama proses pemisahan unsur-unsur dan konsep utama Barat dari ilmu tersebut. Kedua memadukan unsur dan konsep utama Islam ke dalamnya. Maksudnya bahwa ilmu harus digabungkan dan dihantarkan dengan pengetahuanpengetahuan ajaran yang utama dalam Islam setelah pengetahuan dasar dalm ilmu Barat dihilangkan dari setiap rantingnya. Unsur-unsur dan konsep (pengetahuan) utama dalam Islam yang dikemukakan oleh al-attas (2010: 156) terdiri dari manusia, agama, ilmu dan ma rifat, konsep hikmah, adil, amal sebagai adab dan konsep universitas. Ilmu berasal dari kosa kata Bahasa Arab yang Allah swt wahyukan melalui firman dalam kitab suci Al-Qur`a n yang tidak hanya dimiliki manusia secara parsial, akan tetapi juga dimiliki oleh Allah swt sehingga ilmu tersebut bersifat universal (baca al-baqarah: 31-33), bahkan ilmu dapat menunjukkan sifat yang dimiliki oleh Allah swt. Demikianlah maka terdapat satu masalah darinya yang sangat mendasar; apabila manusia hendak mengkaji suatu ilmu dalam perspektif Islam, maka harus dikembalikan kepada kalam ilahi sebagai sumber ilmu yang paling utama, yaitu Al-Qur`a n (Ali, 2009: 2-3). Oleh sebab isu yang sampai saat ini masih bergaung, masalah pendidikan yang menjadi satu problem yang tidak pernah habis untuk diperbincangkan,

4 karena pendidikan berkaitan dengan problema hidup manusia dalam rangka memberi manfaat hikmah dan arah moral bagi kelanjutan fitrahnya (Ilyas, 1999: xi)., maka para pakar pendidikan banyak memberikan sumbangan pemikiran mengenai hakikat, makna dan tujuan pendidikan yang kemudian dikembangkan, namun pastinya pemikiran tersebut tidak luput dari pengaruh pemikiran dan gaya hidup serta nilai-nilai kebudayaan yang dipegang. Tetapi dari segala perbedaan tersebut mereka sepakat mengenai satu hal, yaitu pendidikan memiliki tujuan untuk memberi bekal moril, kecerdasan dan keterampilan kepada manusia agar siap menyambut masa depan dengan rasa percaya diri. Pendidikan Islam diharapkan pula dapat menghasilkan manusia yang berdaya guna bagi diri dan masyarakat di sekitarnya. Menjadikan insan yang gemar dan senang melakukan amal dan mengamalkan ilmu Islam saat berinteraksi dan berkomunikasi dengan Allah swt dan sesama manusia. Ia pula mampu memanfaatkan alam semesta di lingkungannya demi kepentingan dunia masa kini dan di akhirat kelak (Daradjat, 2008: 29). Oleh sebab latar belakang di atas maka perlu adanya perhatian yang lebih terhadap pendidikan terutama dari segi materi dan metode pendidikannya. Karena materi dan metode mendidik inilah yang biasanya menjadi tolak ukur terpenting dalam kualitas seseorang dari hasil suatu pendidikan. Selain itu pula karena dari cara mengajar yang menyenangkan dan kreatif lagi efektif akan menghasilkan pemahaman yang mendalam, berbeda dengan metode mengajar yang lain. Maka dari itu dalam menyampaikan materi pendidikan yang nantinya selaras dengan tujuan pendidikan yang hendak dicapai, sebuah pendidikan, terutama dalam hal

5 ini seorang pendidiknya, diharapkan memiliki metode mengajar yang menarik perhatian anak didiknya. Allah swt telah memberikan solusi dari kenyataan di atas dengan menurunkan wahyu kepada Nabi Muhammad saw berupa kisah seorang pendidik yang menjadi contoh dalam pengembangan pendidikan hingga kini, salah satunya adalah yang tertuang dalam Surat Luqman. Dalam kaitannya dengan permasalahan ini, ayat yang membicarakan tentang materi dan metode mengajar ini disampaikan dalam ayat 12 hingga 19. Maka dari itu, perlu adanya penelaahan ayat-ayat tersebut untuk meneliti materi dan metode apa yang dilakukan Sang tokoh dalam mengajarkan ilmu. Ayat-ayat tersebut tidak bisa hanya dilihat secara tersurat, melainkan harus dianalisis melalui penafsiran atasnya. Kitab tafsir yang menjadi rujukan dalam penelitian ini adalah Tafsi r al- Muni r dan Tafsi r Al-Qur`a n al- Az im. Kedua kitab ini memiliki karakter dan ciri khas tersendiri yang menurut peneliti saling menyempurnakan satu dengan yang lainnya. Tafsi r al-muni r merupakan kitab tafsir kontemporer yang menafsirkan ayat-ayat dengan bahasa yang kekinian dan sesuai dengan keadaan zaman yang semakin maju. Di sinilah poin penting yang menjadi alasan pengambilan tafsiran dari kitab ini. Penulis Tafsi r Al-Qur`a n al- Az im dalam menafsirkan suatu ayat selalu mencari ketersesuaiannya dengan sumber yang lain; apabila tidak ada ayat yang setema, maka beliau mengambil penjelasan dari hadiṡ Nabi saw. Apabila masih minim penjelasannya, beliau akan mencari pendapat-pendapat para ulama pendahulunya (Ad-Dimasyqiy, 2000: 8). Poin penting mengapa peneliti

6 menggunakan Tafsi r Al-Qur`a n al- Az im disebabkan karena sikapnya terhadap israiliyat. Di antara banyak kitab tafsir, yang selalu diulang-ulang para peneliti dalam membedakan kitab ini dengan yang lain karena ibn Kaṡi r menyikapi kisah ini dengan sangat tegas. Beliau mengklasifikasikan israiliyat menjadi tiga jenis. (1) riwayat yang shahih, kisah tersebut dinilai sesuai dengan apa yang diajarkan oleh Islam, maka boleh untuk diambil. (2) riwayat yang bersebrangan dengan Islam, maka dengan kisah yang seperti ini kita diwajibkan untuk menolaknya, karena termasuk dusta. (3) riwayat yang masih belum pasti sumbernya, maka kisah yang demikian harus ditangguhkan dahulu sampai diketahui riwayat shahihnya. Jika bertemu dengan riwayat seperti itu, maka dituntut sikap untuk tidak meyakini 100% dan tidak menolak 100% juga. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana penafsiran Surat Luqman ayat 12 sampai 19 menurut Tafsi r al-muni r dan Tafsi r Al-Qur`a n al- Az im? 2. Bagaimana materi dan metode pengajaran yang terkandung dalam surat Luqman ayat 12 sampai 19? C. Tujuan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk: 1. Menganalisa tafsiran surat Luqman ayat 12 sampai 19 dalam kitab Tafsi r al-muni r dan Tafsi r Al-Qur`a n al- Az im. 2. Menganalisa konsep pendidikan Islam yang difokuskan mengenai materi dan metode pengajaran dari isi kandungan surat Luqman ayat 12 sampai 19.

7 D. Kegunaan Penelitian Penelitian yang dilakukan ini diharapkan memiliki daya guna seperti yang ada di bawah ini: 1. Diharapkan penelitian ini mampu menjadi khazanah ilmiah dan referensi dalam dunia pendidikan, terkhusus bagi pendidikan Islam, lebih khusus lagi di Indonesia untuk meningkatkan atau mengembangkan pendidikan Islam yang lebih berkualitas melalui penafsiran dari surat Luqman ayat 12-19. 2. Selain itu, diharapkan pula penelitian ini menjadi satu bahan pengajaran yang terkait dengan konsep pendidikan maupun referensi tambahan bagi pembaca dalam pengembangan pengetahuan mengenai konsep pendidikan atau penafsiran Al-Qur`a n surat Luqman. E. Sistematika Pembahasan Penelitian ini akan ditulis dan diteliti dengan sistematika pembahasan sebagai berikut: Bab I adalah pendahuluan yang meliputi latar belakang masalah yang mengurai alasan pengambilan tema penelitian, rumusan masalah yang menjadi fokus pembahasan, tujuan dan kegunaan penelitian dan sistematika pembahasan. Bab II berisi tinjauan pustaka yaitu pencarian penelitian-penelitian sebelumnya yang hampir atau sama dengan tema penelitian yang dilakukan. Selanjutnya dalam bab ini ada juga kerangka teori, mengurai tema yang relevan dengan masalah yang diteliti.

8 Bab III memuat rincian metode penelitian, mencakup 4 poin yaitu (1) pendekatan yang dalam hal ini menggunakan kualitatif, deskriptif-analitis dan (2) sumber data primer berupa kitab Tafsi r al-muni r dan Tafsi r Al-Qur`a n al- Az im dan sekundernya berupa buku atau tulisan yang setema dengan penelitian ini, (3) teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan librabry reaserch (4) tahap terakhir data yang dikumpulkan kemudian diolah menjadi karya ilmiah. Bab IV adalah hasil penelitian yang dimulai dengan biografi penulis dari kedua kitab tafsir, kemudian menampilkan ayat 12-19 surat Luqman beserta penafsirannya menurut Tafsi r al-muni r dan Tafsi r Al-Qur`a n al- Az im, kemudian dianalisis mengenai konsep pendidikan yang terdapat di dalamnya. Bab V merupakan penutup, yaitu kesimpulan pembahasan dalam Bab IV yang dilakukan dan saran atau rekomendasi demi kemajuan penelitian selanjutnya.