BAB I PENDAHULUAN diperkirakan lansia menjapai 11,4% dari total jumlah penduduk atau

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. dengan gejala utama nyeri (Dewi, 2009). Nyeri Sendi merupakan penyakit

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung sesuai waktu dan umur (Irianto, 2014). Penyakit degeneratif. dan tulang salah satunya adalah asam urat (Tapan, 2005).

BAB I PENDAHULUAN. penduduknya di dunia. Program KB seharusnya menjadi prioritas. pembangunan di setiap daerah karena sangat penting untuk Human

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pemerintah dalam pembangunan nasional dapat dilihat dari

BAB I PENDAHULUAN. Lanjut usia (Lansia) adalah seseorang yang berusia di atas 60 tahun (UU 13

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. klinis, histologist, dan radiologi. Penyakit ini bersifat asimetris, tidak ada

BAB I PENDAHULUAN. fungsi organ tubuh tetapi lansia tetap dapat menjalani hidup sehat. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. juta jiwa dan diperkirakan pada tahun 2025, jumlahnya akan mencapai 36 juta

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tentunya keadaan ini juga akan berdampak pada penurunan kondisi fisik. World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa 40%

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Seiring dengan keberhasilan pemerintah dalam pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dilihat dari data Departemen Pendidikan dan Kesejahteraan Amerika

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan penduduk serta meningkatkan umur harapan hidup manusia.

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi, perbaikan lingkungan hidup, kemajuan ilmu pengetahuan, dan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. lansia di Indonesia dalam kurun waktu tahun , tergolong tercepat di

BAB I PENDAHULUAN. yang telah mencapai usia lebih dari 60 tahun (Maryam, 2008). Jumlah

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, dan tingkat pendapatan semakin meningkat. Salah satu penanda

BAB I PENDAHULUAN. menghilangnya secara perlahan lahan kemampuan jaringan lunak untuk. memperbaiki kerusakan yang dideritanya disebut menua aging

BAB I PENDAHULUAN. Osteoartritis (OA) penyakit sendi degeneratif atau artritis hipertropi.

BAB I PENDAHULUAN. telah mewujudkan hasil yang positif di berbagai bidang, yaitu adanya. dan bertambah cenderung lebih cepat (Nugroho, 2000).

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi yang sangat modern untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. lansia meningkat secara konsisten dari waktu ke waktu (Dinkes, 2011).

Dewasa ini didapati angka kehidupan masyarakat semakin meningkat. Hal ini

BAB 1 PENDAHULUAN. bisa dihindari. Lanjut usia (lansia) menurut Undang-Undang Republik

BAB I. tahun dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2000, jumlah

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian Quasi Eksperimental

BAB I LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. dari jumlah penduduk atau sekitar 19 juta jiwa. Menurut ramalan World

I. PENDAHULUAN. baru pada permukaan sendi (Khairani, 2012). Terjadinya osteoarthritis itu

SKRIPSI. Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Mendapatkan Gelar Sarjana Sains Terapan Fisioterapi. Diajukan Oleh: : LINA WULANINGSIH

BAB 1 PENDAHULUAN. organ dan jaringan tubuh terutama pada sistem muskuloskeletal dan jaringan

BAB I PENDAHULUAN. oleh lanjut usia dalam proses penyesuaian diri tersebut yaitu permasalahan dalam

BAB I PENDAHULUAN. kedokteran sehingga dapat memperbaiki kualitas kesehatan para penduduk

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS AISYIYAH YOGYAKARTA 2016

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Epilepsi merupakan kelainan kronik dari sistem saraf pusat yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar BelakangMasalah. bagian bawah adalah tungkai. Dan lutut merupakan salah satu sendi utama

BAB I PENDAHULUAN. diabetes mellitus semakin meningkat. Diabetes mellitus. adanya kadar glukosa darah yang tinggi (hiperglikemia)

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu gerak yang merupakan kebutuhan dasar manusia untuk beraktivitas

SENAM TAI CHI TERHADAP FLEKSIBILITAS PUNGGUNG LANSIA

PENATALAKSANAAN SINAR INFRA MERAH DAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI OSTEOARTHRITIS GENU BILATERAL DI RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA

EFEKTIFITAS DAN KENYAMANAN TRANSCUTANEUS ELECTRICAL NERVE STIMULATION

BAB 1 PENDAHULUAN. kanker yang paling tinggi di kalangan perempuan adalah kanker serviks. yang paling beresiko menyebabkan kematian.

KARYA TULIS ILMIAH PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI OSTEOARTHRITIS KNEE DEXTRA DI RSUD KOTA SRAGEN

SKRIPSI. DiajukanSebagai Salah Satu Syarat Untuk Meraih Gelar sarjana Keperawatan. Oleh: JOKO PURNOMO J

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, mobilitas manusia menjadi. semakin tinggi. Dengan dampak yang diakibatkan, baik positif maupun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menuju masyarakat Indonesia sehat, tindakan yang harus dilakukan yaitu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Secara individu, pada usia diatas 55 tahun terjadi proses penuaan

BAB I PENDAHULUAN. kematian umum, angka kematian bayi, dan angka kelahiran. Hal ini. meningkatnya jumlah penduduk golongan lanjut usia.

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan disegala bidang selama ini sudah dilaksanakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. alamiah. Memasuki masa tua berarti mengalami perubahan baik secara fisiologi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. dilanjutkan ke 8 tahap mulai bayi (0-18 bulan), toddler (1,5 3 tahun), anakanak

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN DENGAN KEMANDIRIAN PELAKSANAAN AKTIVITAS HARIAN PADA KLIEN SKIZOFRENIA DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan untuk dapatbertahan hidup. (Nugroho,2008). struktur dan jumlah penduduk lanjut usia setelah RRC, India, dan Amerika

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Menua bukanlah suatu penyakit, tetapi merupakan proses yang berangsurangsur

BAB I PENDAHULUAN. pembunuh diam diam karena penderita hipertensi sering tidak. menampakan gejala ( Brunner dan Suddarth, 2002 ).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan merupakan hak dasar manusia dan merupakan salah satu

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. osteoarthritis. Usia paling muda terjadi pada usia 12 tahun, sedangkan usia

Disusun Oleh : Nama : Ariyanto Nim : J

BAB I PENDAHULUAN. kerusakan (Constantindes, 1994; Darmojo 2004, dalam Azizah, 2011).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang penulis lakukan bertujuan untuk mengetahui tingkat

tanda keberhasilan pembangunan di Indonesia. Semakin terjadinya peningkatan usia harapan hidup penduduk, dapat mengakibatkan jumlah

Disusun oleh : FITRIA NUR CANDRARINI NIM : J

BAB.I PENDAHULUAN. biologis, fisiologis, psikososial, dan aspek rohani dari penuaan. Penuaan

BAB 1 : PENDAHULUAN. mempengaruhi banyak jaringan dan organ, terutama menyerang fleksibel (sinovial) sendi, dan

KARYA TULIS ILMIAH. PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI OSTEOARTHRITIS KNEE SINISTRA DI RSAL Dr. RAMELAN SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keberhasilan pemerintah dalam pembangunan Nasional telah mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. yang mengenai mereka di usia lanjut atau usia dewasa dimana rawan kartilago yang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Pada tahun 2000 jumlah lansia di Indonesia diproyeksikan sebesar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tubuh untuk beradaptasi dengan stress lingkungan. Penurunan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. yaitu: usia pertengahan (middle age) adalah tahun, lanjut usia

BAB 1 PENDAHULUAN. 2007). Sebagaimana dalam hirarki kebutuhan Maslow, kenyamanan merupakan

PENATALAKSANAAN SHORT WAVE DIATHERMY DAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI OSTEOARTHRITIS GENU DEXTRA DI RSOP dr. SOEHARSO SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. al.(2008) merujuk pada ketidaksesuaian metabolisme yang ditandai oleh

BAB I PENDAHULUAN. menyangga tubuh. Bisa dibayangkan apabila tidak jeli untuk menjaga kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. memiliki berbagai peranan atau fungsinya masing-masing. Peran dari. memperindah wajah (Suryawati, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. darah secara kronis (dalam jangka waktu lama). Hipertensi diperkirakan

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan, begitu juga dalam bidang kesehatan. Salah satu Negara kita, yaitu dari

SKRIPSI PENGARUH TERAPI AKUPUNTUR TERHADAP PENURUNAN NYERI LUTUT PADA PASIEN DENGAN OSTEOARTRITIS DI PRAKTIK PERAWAT MANDIRI LATU USADHA ABIANSEMAL

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas hidup manusia, baik kemajuan dalam bidang sosioekonomi

BAB I PENDAHULUAN. kronis dimana tulang rawan sendi lutut mengalami degenerasi secara perlahan.

BAB I PENDAHULUAN. telah meningkatkan kualitas hidup manusia dan menjadikan rata-rata umur

BAB I PENDAHULUAN. lingkungannya. Sesaat setelah lahir, bayi biasanya tidur selama jam

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia prevalensi OA lutut yang tampak secara radiologis mencapai 15,5%

BAB I PENDAHULUAN. yang membutuhkan perhatian lebih dalam setiap pendekatannya. Berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. diperkirakan menjadi sekitar 11,34%. Hasil Sensus Penduduk tahun 2010 menyatakan

BAB I PENDAHULUAN. (komprehensif dan holistik) yang berfokus pada kepuasan pasien.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Remaja atau young people adalah anak yang berusia tahun (World

BAB I PENDAHULUAN. faktor genetik yang menjadi potensi dasar dan faktor lingkungan yang. hambatan pada tahap selanjutnya (Soetjiningsih, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. diprediksikan jumlah lansia sebesar 28,8 juta jiwa (11,34%) dengan usia

BAB I PENDAHULUAN. Terdapat 125 juta orang dengan usia 80 tahun bahkan lebih. (World Health

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan kesehatan ditunjukkan pada upaya penurunan angka

BAB I PENDAHULUAN. Dzahabiy dalam At Talkhish berdasarkan syarat Bukhari-Muslim. Syaikh Al

BAB I PENDAHULUAN. tersebut tinggi. Undang-Undang No.14 Tahun 1998 tentang kesejahteraan lansia

BAB I PENDAHULUAN. periode dewasa akhir atau usia tua. Lansia merupakan bagian dari anggota

PENGARUH SENAM OTAK (BRAIN GYM) TERHADAP TINGKAT DEMENSIA PADA LANSIA

BAB I PENDAHULUAN. Pada tahun 2007, jumlah penduduk lanjut usia sebesar 18,96 juta

BAB I PENDAHULUAN. yang mengenai mereka di usia lanjut atau usia dewasa dimana rawan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia sebagai salah satu negara di Asia yang mengalami peningkatan jumlah penduduk lansia (60 tahun keatas) yang cukup pesat. Dalam kurun waktu sekitar 50 tahun peningkatannya sudah mencapai tiga kali lipat. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah lansia di Indonesia pada tahun 1971 sekitar 4,9% dari jumlah penduduk, sedangkan pada tahun 1990 naik menjadi sekitar 6,7%, pada tahun 2000 naik menjadi 7,6%. Pada tahun 2020 diperkirakan lansia menjapai 11,4% dari total jumlah penduduk atau sekitar 22 juta jiwa (Muttaqin, 2010). Pada tahun 2000, WHO melansirkan data bahwa 40% penduduk dunia yang berusia diatas 70 tahun akan menderita osteoarthritis sendi lutut. Tepat setelah itu, ditahun 2000-2010 telah dicanangkan sebagai dekade sendi dan tulang di Indonesia, dimana pada tahun 2010 diperkirakan akan terjadi peningkatan jumlah penderita gangguan sendi. Dampak dari hal-hal tersebut adalah munculnya penyakit-penyakit degeneratif, yang salah satunya adalah osteoarthritis (OA) sendi lutut. Berdasarkan survey pendahuluan yang dilakukan peneliti pada bulan Juli 2011, didapatkan data pada tahun 2010, terdapat 195 lansia yang terdaftar diposyandu desa Palur dan 97 orang diantaranya terdiagnosa Osteoarthritis oleh dokter Puskesmas Mojolaban. Sedangkan pada tahun 2011 diketahui 1

2 terjadi peningkatan. Terdapat 200 lansia yang terdaftar dan masih aktif di 8 posyandu di desa Palur. Sedangkan 120 lansia diantaranya terdiagnosa Osteoarthritis oleh dokter Puskesmas Mojolaban, data ini berdasarkan catatan dari posyandu setempat. Para lansia mengeluhkan nyeri pada beberapa persendian, diantaranya lutut dan panggul. Nyeri sendi pada lanjut usia penderita Osteoarthritis memang sudah menjadi hal yang wajar, karena proses degeneratif menyebabkan kartilago menjadi lebih tipis, sehingga permukaan tulang tumbuh semakin dekat satu sama lain. Hal ini mengakibatkan deformitas sendi yang secara khas dihubungkan dengan tanda-tanda inflamasi seperti nyeri tekan, pembengkakan, dan kehangatan, terlebih pada penggunaan sendi berlebihan atau penyakit sendi sebelumnya (Stanley, 2007). Meski demikian, tingkat kekambuhan nyeri pada lanjut usia penderita Osteoarthritis masih bisa dikendalikan dengan berbagai upaya pencegahan kekambuhan. Oleh karena itu penting untuk diadakan penelitian tentang adanya hubungan antara upaya pencegahan kekambuhan osteoarthritis oleh lansia dengan tingkat kekambuhan pada lansia di desa Palur Mojolaban Sukoharjo. B. Rumusan Masalah Rumusan masalah pada penelitian ini adalah Adakah Hubungan Antara Upaya Pencegahan Kekambuhan Osteoartritis oleh Lansia dengan Tingkat Kekambuhan Pada Lansia di Desa Palur Mojolaban Sukoharjo?

3 C. Tujuan Penelitian Penelitian ini memiliki tujuan antara lain : 1. Tujuan Umum Mengetahui hubungan antara upaya pencegahan kekambuhan osteoarthritis oleh lansia dan keluarga dengan kejadian kekambuhan pada lansia di desa Palur wilayah puskesmas Mojolaban Sukoharjo. 2. Tujuan Khusus a. Untuk mengetahui upaya pencegahan kekambuhan osteoarthritis oleh lansia di desa Palur wilayah puskesmas Mojolaban Sukoharjo. b. Untuk mengetahui kejadian kekambuhan osteoarthritis pada lansia di desa Palur wilayah puskesmas Mojolaban Sukoharjo. c. Untuk mengetahui hubungan antara upaya pencegahan kekambuhan osteoarthritis oleh lansia dengan tingkat kekambuhan pada lansia di desa Palur wilayah puskesmas Mojolaban Sukoharjo. D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi ilmu pengetahuan khususnya dibidang keperawatan tentang upaya-upaya pencegahan kekambuhan osteoarthritis. 2. Manfaat Praktis Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dibidang ilmu keperawatan sehingga dapat pula bermanfaat untuk tenaga kesehatan lainnnya, sekaligus masyarakat pada umumnya.

4 E. Penelitian Sejenis Berdasarkan penelusuran pustaka, peneliti menemukan beberapa penelitian tentang osteoarthritis dan yang berhubungan dengan lansia. Namun belum dijumpai penelitian dengan judul hubungan antara upaya pencegahan kekambuhan osteoarthritis oleh lansia dan keluarga terhadap kejadian kekambuhan osteoarthritis pada lansia. Penelitian terdahulu tentang osteoarthritis dan lansia diantaranya dilakukan oleh : 1. Widyastuti, Y (2008) pengaruh pendidikan kesehatan tentang penyakit osteoarthritis terhadap tingkat pengetahuan dan sikap pasien osteoarthritis di wilayah kerja puskesmas gondangrejo Karanganyar. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dalam pemberian pendidikan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan dan sikap pasien osteoarthritis. Perbedaan dengan penelitian ini, penelitian di atas menggunakan metode quasi eksperimen dengan rancangan pretest posttest with control group design, sedangkan pada penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode korelasi dengan rancangan deskriptif. 2. Wulaningsih, L. 2008. Perbedaan Pengaruh Pemberian Transcutanus Electrical Nerve Stimulation Dengan Infra Red Terhadap Pengurangan Nyeri pada Kasus Ostheoartritis di Puskesmas II Kartasura. Perbedaan dengan penelitian ini, pada penelitian di atas menggunakan metode Quasi Eksperimental Two Group Pre And Post Test Design, dengan melakukan pencatatan sebelum dan sesudah terapi. Sedangkan pada penelitian ini

5 adalah penelitian kuantitatif dengan metode korelasi dengan rancangan deskriptif. 3. Paryanti, Y. 2011. Hubungan Antara Pengetahuan Lanjut Usia Tentang Senam Dengan Keaktifan Dalam Mengikuti Senam di Posyandu Desa Ngargorejo Ngemplak Boyolali. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan lansia tentang senam dengan keaktifan dalam mengikuti kegiatan senam di Posyandu Kondang Warasdesa Ngargorejo, Ngemplak Boyolali. Perbedaan dengan penelitian ini, penelitian diatas menggunakan variabel tingkat pengetahuan dan keaktifan. Sedangkan pada penelitian ini menggunakan variabel upaya pencegahan kekambuhan dan tingkat kejadian kekambuhan osteoarthritis.