PENERAPAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA SISWA KELAS I SDN 88 PEKANBARU

dokumen-dokumen yang mirip
Eva Renlia, Otang Kurniaman, Hendri Marhadi

APPLICATION OF LEARNING INKUIRI LEARNING MODEL TO IMPROVE IPS LEARNING RESULT IN STUDENT CLASS IV SD NEGERI 15 PANGKALAN NYIRIH RUPAT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV C SD NEGERI I67 PEKANBARU

Penerapan Metode Diskusi untuk Meningkatkan Keterampilan Siswa Kelas V SD Negeri 111 Pekanbaru

Kurnia Restu, Lazim N, Zariul Antosa

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE GLOBAL PADA SISWA KELAS I SD NEGERI KAPUKANDA ARTIKEL JURNAL

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS III SD NEGERI 85 PEKANBARU

Zaharah, Otang Kurniaman, Lazim N

Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SDN 178 PEKANBARU

APPLICATION OF COOPERATIVE LEARNING MODELS TYPE WRITE A ROUND TO IMPROVE THE CAPABILITIES OF WRITING STUDENTS CLASS V SD NEGERI 5 TANJUNG PUNAK

IMPLEMENTATION PROBLEM SOLVING LEARNING METHOD TO INCREASE STUDY RESULT OF IPS IV CLASS STUDENTS IN SDN 163 PEKANBARU

Afriyenti, Hendri Marhadi, Lazim N HP:

Muhamad Midun, Hendri Marhadi, Zariul Antosa

THE IMPLEMENTATION OF COOPERATIVE INVESTIGATION GROUP TYPE TO INCREASE LEARNING IIIA STATE ELEMENTARY SCHOOL 017 SEDINGINAN

Nora Efmawati Syahrilfuddin, Hendri Marhadi,

METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN MEMBACA PERMULAAN DI KELAS I SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS V SDN 029 TELUK ERONG KECAMATAN RENGAT

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD NEGERI 105 PEKANBARU

APPLICATION INQUIRY LEARNING MODEL LEARNING TO IMPROVE RESULTS IPA CLASS IV SDN 016 SEKELADI KECAMATAN TANAH PUTIH

Education Elementary School Teacher Faculty Of Training and Education Sciener University Of Riau

PENGGUNAAN METODE SAS DENGAN MEDIA KARTU HURUF DALAM PENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN PADA SISWA KELAS I

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE ( TPS ) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS III SDN 011 BUKIT KAPUR.

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF MELALUI MEDIA PUZZLE PADA SISWA KELAS III SDN GRENDEN 02 PUGER JEMBER

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IVA SDN 4 PEKANBARU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V SD NEGERI 177 PEKANBARU

Mulim, Otang Kurniaman, Hendri Marhadi

Sriani, Hendri Marhadi, Eddy Noviana

THE APPLICATION OF INQUIRY LEARNING MODEL TO INCREASE THE SCHOOL LEARNING OUT COME OF THE FOURTH GRADE STUDENT AT SDN 67 PEKANBARU

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SDN 1 PEKANBARU

IMPLEMENTATION QUANTUM TEACHING MODEL TO IMPROVE RESULT OF IPS STUDIES STUDENT CLASS V SD NEGERI 031 TANJUNG SARI KECAMATAN PUJUD ROHIL

Rahman, Otang Kurniaman, Gustimal Witri

THE APPLICATION LEARNING CYCLE MODEL TO INCREASE STUDENTS RESULT ON NATURAL SUBJECT AT FIFTH GRADE OF ELEMENTARY SCHOOL 105 PEKANBARU

Oleh Rina Ermayanti 1, Otang Kurniaman 2, Lazim N 3

Eni Susanti, Otang Kurniaman, dan Lazim. N dan

PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI METODE LATIHAN SISWA KELAS IV SD NEGERI 009 AIR EMAS KECAMATAN UKUI

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING

THE USE OF MEDIA IMAGE SERIES TO IMPROVE WRITING NARRATIVE SKILLS OF THIRD GRADE STUDENTS AT SDN 94 PEKANBARU

Hengky Saputra, Gustimal Witri, Otang Kurniaman Otang. Cp.

APPLICATION OF DIRECT LEARNING TO IMPROVE RESULTS OF IPS CLASS III SD TANJUNG BUNGO KECAMATAN KAMPAR TIMUR

Meningkatkan Kemampuan Menyimak melalui Media Boneka Tangan pada Siswa Kelas II SDN Nogosari 04 Kecamatan Rambipuji Kabupaten Jember

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE KATA LEMBAGA SISWA KELAS I SD KARANGGAYAM ARTIKEL JURNAL

PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA MEMAHAMI ISI CERITA MELALUI METODE DISKUSI SISWA KELAS IV SDN NO. 2 TIBO KEC. SINDUE TOMBUSABORA

Dewi Santi Marlina, Zariul Antosa, Mahmud Alpusari HP:

Suriyati, Lazim,N, Eddy Noviana Suriyati

Prinawati, Syahrifuddin, Otang Kurniaman No.

ABSTRAK. Kata Kunci: Mind Mapping, Kosakata Bahasa Jawa

Primary Teacher Education Faculty of Teacher Training and Education University of Riau

IMPLEMENTATION INQUIRY LEARNING MODEL TO IMPROVE RESULTS IPA LEARNING CLASS VB SD STATE 023 SEDINGINAN

Junidar, Hendri Marhadi, Mahmud Alpusari CP

PENERAPAN METODE STRUKTURAL ANALISIS SINTESIS (SAS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN PADA SISWA KELAS I SD NEGERI 184 PEKANBARU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SDN 023 SUNGAI SEGAJAH KECAMATAN KUBU

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA TEKS PENDEK DENGAN PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS II SDN 03 SEDAU TAHUN PELAJARAN 2017/2018 JURNAL SKRIPSI

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAANDENGAN MENGGUNAKAN METODE SAS SISWA DI SDN 115 KAB. PINRANG GUSRI

LEARNING MODEL APPLICATION EXPLICIT INSTRUCTION TO INCREASE THE ABILITY OF MOTION ZAPIN DANCE BASIC CLASS V SDN 143 PEKANBARU

THE IMPLEMENTATION OF COOPERATIVE LEARNING MODEL TO INCREASE SOCIAL SCIENCE LEARNING RESULT OF GRADE V SDN 002 BANTAYAN

ARTIKEL PENELITIAN. oleh. RiaParamita NPM

PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF SISWA KELAS V SD NEGERI 033 KAMPAR TIMUR

PENINGKATAN PEMBELAJARAN DENGAN METODE EKSPERIMEN IPA DI KELAS IV SDN 20 GUNUNG TULEH PASAMAN BARAT

PENERAPAN PENDEKATAN KOMUNIKATIF UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS Vb SD NEGERI 113 PEKANBARU

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MENGGUNAKAN MEDIA KARTU KATA BERGAMBAR SISWA KELAS I SD NEGERI GEMBONGAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Padang

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PAIRED STORYTELLING

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

Rosa Yulia, Mahmud Alpusari, Lazim. N No. HP

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF NARASI MENGGUNAKAN MODEL CONCEPT SENTENCE JURNAL. Oleh ENDANG SRI JAYANTI SUWARJO SITI RACHMAH S

LINDA ROSETA RISTIYANI K

APLICATION CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TO IMPROVE THE RESULT OF SCIENCE STUDY OF STUDENTS OF SD NEGERI 001 SEIKIJANG BANDAR SEIKIJANG DISTRICT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA TEKS SISWA KELAS III.B SDN 1 PEKANBARU

PENGGUNAAN MEDIA POWER POINT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS II SDN 1 BUNGTIANG TAHUN PELAJARAN 2015/2016

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PANTUN MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI 7 PEKANBARU

PENERAPAN TEKNIK PARAFRASE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THE POWER OF TWO UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VC SD NEGERI 164 PEKANBARU

ARTIKEL PENELITIAN PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN

Abstrak. Kata Kunci : menyimak wawancara, model think pair share, penerapan model think pair share, peningkatan kemampuan menyimak wawancara.

PENERAPAN PEMBELAJARAN METODE LATIHAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS VI SD NEGERI 007 KAMPUNG BARU KECAMATAN UKUI

Fitria Mulia 1, Hamizi 2, H. Lazim N 3. : Cooperative Integrated Reading And Composition, reading Comprehension

Jufrina, Zariul Antosa, Mahmud Alpusari Cp

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS I SDN 77 PEKANBARU

Permata Puti Baydar, Mahmud Alpusari, Zariul Antosa

PENGGUNAAN METODE DRILL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS TEGAK BERSAMBUNG

Resti Hayati, Mahmud Alpusari, Lazim N ( )

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS IV MELALUI PENDEKATAN QUANTUM TEACHING SDN 15 V KOTO KAMPUNG DALAM

AMINAH Teacher at Primary School Petompon 2, Semarang

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL TALKING STICK PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV DI SDN 10 SUNGAI SAPIH PADANG

IMPLEMENTATION OF QUANTUM LEARNING TO IMPROVE SOCIAL SCIENCE LEARNING RESULTS OF CLASS V STUDENTS IN SDN 33 TAMERAN KECAMATAN BENGKALIS

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED TEACHING

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI MEDIA GAMBAR SERI DI KELAS I SDN 22 KAMPUNG LUAR SALIDO KAB.

Ijer.web.id Indonesian Journal on Education and Research - Volume 2 No

Keyword:Bermain Peran, Keterampilan Berbicara.

APPLICATION OF COOPERATIVE LEARNING MODEL THROWING SNOWBALL TYPE TO IMPROVE LEARNING OUTCOMES IPS CLASS III SDN 008 PEMATANG SEMUT

Fadilah et al., Peningkatan Keterampilan Berbicara... 1

Dasrul, Mahmud Alpusari, Drs. Lazim. N

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI TEKNIK PICK UP CARDS GAME DI SDN KEBONSARI 04 KABUPATEN JEMBER

Keyword : Cooperative Type Think Pair Share (TPS), Science Learning Outcomes.

PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV DENGAN METODE GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER DI SDN 43 SIGUNTUR MUDA PESISIR SELATAN

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IVB SD NEGERI 153 PEKANBARU

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V.E DENGAN MENGGUNAKAN MODEL WORD SQUARE DI SD KARTIKA I-10 PADANG

Transkripsi:

1 PENERAPAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA SISWA KELAS I SDN 88 PEKANBARU Dwi Indrianty, Otang Kurniaman, Gustimal Witri dwi_indrianty@yahoo.com, otang.kurniaman@gmail.com, gustimalwitri@gmail.com 081378926290 Education Elementary School Teacher Faculty of Teacher Training and Education Science University of Riau Abstract: SAS method (Structural Analytical Synthetic) in beginning reading skill improvement in I Grade Primary School. This research aim to describe: a step-bystep method of SAS (Structural Analytical Synthetic) that can improve beginning reading and improved reading skills beginning first grade elementary school students. This research uses classroom action research conducted in two cycles, each cycle includes the planning, implementation, observation and reflection. The results include: the use of measures SAS method can work well and improve the I grade read the beginning of elementary school. Background problem in this research is the low reading skills of students who do not reach KKM (Minimum Completeness Criteria) established by the school which is 72 to 21 the number of students who do not reach KKM 11 students (52.3%) and who completed 9 students (42, 8%). Based on the problem, the researchers conducted a PTK using SAS. In using this method, the quality of the learning process has increased. Based on data from this study can be seen from the observation of student activity in the first cycle with a percentage of 60% the first meeting enough categories, 75% meeting II both categories increased in the second cycle to 80% in the first meeting either category, and 95% meeting II category very well. Activities of teachers also increased from 75% in both categories dipertemuan I, 80% II meeting both categories in the first cycle and to 85% with very good category at the first meeting and 90% II meeting with the category very well in the second cycle. Preliminary data as the basis of a score of 21 students averaged 67.07, and the first cycle increased to 68.72 (2.46%), on the second cycle increased to 80.80 (20.47%). From the above data it can be concluded by applying SAS can improve the results of the reading skills of students of class I SDN 88 Pekanbaru. Keywords: beggining reading skill. SAS method

2 PENERAPAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA SISWA KELAS I SDN 88 PEKANBARU Dwi Indrianty, Otang Kurniaman, Gustimal Witri dwi_indrianty@yahoo.com, otang.kurniaman@gmail.com, gustimalwitri@gmail.com 081378926290 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau Abstrak: Metode SAS (Struktural Analitik Sintetik) dalam Peningkatan Membaca Permulaan di Kelas I Sekolah Dasar. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: langkah-langkah metode SAS (Struktural Analitik Sintetik) yang dapat meningkatkan membaca permulaan dan peningkatan keterampilan membaca permulaan siswa kelas I SDN 88 Pekanbaru. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus, masing-masing siklus mencakup tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Hasilnya meliputi: penggunaan langkah-langkah metode SAS dapat berjalan dengan baik dan meningkatkan membaca permulaan siswa kelas I SDN 88 pekanbaru. Latar belakang permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya keterampilan membaca siswa yang tidak mencapai KKM ( Kriteria Ketuntasan Minimal ) yang ditetapkan oleh sekolah yaitu 72 dengan jumlah siswa 21 yang tidak mencapai KKM 11 siswa (52,3 %) dan yang tuntas 9 siswa ( 42,8 %). Berdasarkan permasalahan maka peneliti melakukan PTK dengan menggunakan metode SAS. Dalam menggunakan metode ini, kualitas proses pembelajaran mengalami peningkatan. Berdasarkan data penelitian ini dapat dilihat dari hasil pengamatan aktivitas siswa pada siklus I dengan persentase 60% pertemuan I kategori cukup, 75% pertemuan II kategori baik meningkat pada siklus II dengan 80% pertemuan I kategori baik, dan 95% pertemuan II kategori sangat baik. Aktivitas guru juga mengalami peningkatan dari 75% dengan kategori baik dipertemuan I, 80% pertemuan II kategori baik pada siklus I dan menjadi 85% dengan kategori sangat baik pada pertemuan I dan 90% pertemuan II dengan kategori sangat baik pada siklus II. Data awal sebagai nilai skor dasar dari 21 siswa rata-ratanya 67,07 dan pada siklus I meningkat menjadi 68,72 (2,46%), pada siklus II meningkat menjadi 80,80 (20,47%). Dari data diatas dapat disimpulkan dengan menerapkan metode SAS dapat meningkatkan hasil keterampilan membaca siswa kelas I SDN 88 Pekanbaru. Kata Kunci: keterampilan membaca permulaan, metode SAS

3 PENDAHULUAN Membaca merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang harus dimiliki oleh semua peserta didik. Dengan membaca yang baik akan dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik. Pembelajaran keterampilan membaca merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang tidak bisa dipisahkan dengan keterampilan menulis, berbicara, dan menyimak. Dalam pelaksanaan pembelajaran, keempat keterampilan berbahasa itu harus diberikan secara seimbang dan terpadu. Membaca merupakan suatu kegiatan atau proses kognitif yang berupaya untuk menemukan berbagai informasi yang terdapat dalam tulisan. Tujuan membaca permulaan di kelas rendah adalah agar siswa dapat membaca kata-kata dan kalimat sederhana dengan lancar dan tepat. Kelancaran dan ketepatan anak membaca pada tahap belajar membaca permulaan dipengaruhi oleh keaktifan dan kreativitas guru yang mengajar di kelas rendah. Dengan kata lain, guru memegang peranan yang strategis dalam meningkatkan keterampilan membaca siswa. Kenyataan di lapangan, khususnya di kelas I SDN 88 Pekanbaru masih terdapat siswa yang kemampuan membacanya kurang. Hal ini terbukti dari hasil siswa dalam kemampuan membaca dibawah KKM 72. Jumlah siswa 21 yang tuntas 9 dengan persentase 42,8% dan yang tidak tuntas 11 dengan persentase 52,3% Faktor penyebabnya adalah kemampuan membaca siswa masih kurang, diantaranya kefasihan dalam membaca kurang lancar, pelafalan, dan intonasi dalam membaca belum tepat. Selain itu faktor penyebab lain diantaranya minat baca siswa kurang, bimbingan dari keluarga dan motivasi yang diberikan kepada siswa baik dari guru maupun keluarga masih kurang, serta teknik pembelajaran yang digunakan secara konvensional. Adapun rumusan masalah dalam penulisan ini adalah apakah penerapan metode SAS dapat meningkatkan keterampilan membaca siswa di kelas I SD Negeri 88 Pekanbaru? Penelitian ini bertujuan adalah untuk meningkatkan keterampilan membaca siswa melalui penerapan metode SAS di Kelas I SD Negeri 88 Pekanbaru. Manfaat Penelitian adalah bagi siswa memberikan pengalaman yang sangat berharga dalam hal pengembangan potensi minat dan bakat melalui pembelajaran yang menyenangkan. Sebagai wahana dan fasilitas untuk meningkatkan kemampuan membaca siswa. Memberikan motivasi untuk gemar belajar bahasa Indonesia, sehingga proses belajar siswa lebih terarah pada materi yang sedang dipelajari. Bagi guru Untuk memperoleh gambaran dan menjadikan suatu alternatif metode pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan membaca siswa. Menjadikan dorongan untuk lebih meningkatkan mutu pendidikan dengan melaksanakan pembelajaran yang bermakna. Memberikan pengalaman berupa mengatasi permasalahan pembelajaran melalui pelaksanaan penelitian tindakan kelas. Bagi sekolah hasil penelitian ini terutama untuk kepala sekolah dapat dipakai sebagai dasar untuk supervisi kelas sekaligus memberikan pembinaan bagi guru untuk memperbaiki metode pembelajaran sehingga akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar siswa khususnya dan kualitas pendidikan pada umumnya sesuai dengan yang diharapkan dalam sistem pendidikan nasional. Bagi peneliti lain Penelitian ini dapat memotivasi peneliti lain untuk melakukan penelitian sejenis sehingga dapat menghasilkan beragam metode pembelajaran baru dalam membaca khususnya dan dapat meningkatkan mutu pendidikan pada umumnya.

4 Tabel 1. Langkah-langkah Metode SAS (Struktural Analitik Sintetik) No Fase Prilaku Guru 1. Melakukan apersepsi dan motivasi kepada siswa dalam pembelajaran beberapa pertanyaan kepada siswa. 2. Membaca kalimat sederhana berdasarkan gambar dan kartu kalimat. 3. Melakukan analisis terhadap struktur kalimat. 4. Melakukan sintesis (menggabungan kembali struktur lengkap kalimat seperti semula) Guru membimbing siswa mengamati sebuah gambar yang ada dipapan tulis dan memberikan Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk membaca kalimat sederhana dengan membaca kalimat secara struktural. Caranya adalah menghilangkan gambar sehingga tinggallah kartukartu kalimat yang dibaca oleh siswa. Guru membimbing siswa melakukan analisis terhadap struktur dengan cara memisahmisahkannya menjadi kata, kata menjadi suku kata, dan suku kata menjadi huruf. Guru membimbing siswa melakukan proses sintesis dengan cara menggabungkan kembali setiap unsur tersebut menjadi struktur lengkap kalimat seperti semula. 5. Membuat kesimpulan Guru membimbing siswa dalam membuat kesimpulan. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di SDN 88 Pekanbaru kelas I dengan pelaksanaan penelitian di semester genap tahun ajaran 2015/2016. Rancangan penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Rancangan penelitian kelas ini akan dilakukan dengan 2 siklus dengan 4 tahap, yaitu : a) perencanaan, b) pelaksanaan, c) pengamatan, dan d) refleksi seperti pada gambar berikut ini (Arikunto, 2008) : Subjek penelitian ini adalah siswa kelas 1 SDN 88 Pekanbaru dengan jumlah siswa sebanyak 21 orang terdiri dari 11 orang siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan. Sumber data adalah data atau informasi yang paling penting untuk dikumpulkan dan dikaji dalam penelitian ini diperoleh dari data kuantitatif. Informasi data ini akan digali dari berbagai macam sumber data. Adapun sumber data yang akan dimanfaatkan dalam penelitian ini antara lain : Informasi data dari nara sumber yang terdiri dari siswa kelas I, Ulangan Harian, Hasil pengamatan pelaksanaan pembelajaran dengan metode SAS. Teknik pengumpulan data ini dikumpulkan dengan menggunakan teknik observasi dan tes keterampilan membaca siswa. Observasi dalam kegiatan belajar mengajar dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh gambaran, baik bersifat umum, maupun khusus yang berkenaan dengan aspek-aspek proses pendekatan yang dikembangkan. Aspek yang di observasi diantaranya ialah aktivitas siswa dalam belajar dan aktivitas guru dalam perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran. Teknik tes dilakukan pada akhir pembelajaran dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana kemamapuan membaca siswa terhadap materi pembelajaran setelah dilakukan tindakan. Tes ini dilengkapi dengan format penilaian yang disesuaikan dengan kompetensi yang ingin diraih setelah pembelajaran.

5 Analisis data aktivitas guru dan siswa Analisis data tentang aktivitas guru dan siswa didasarkan pada hasil yang diperoleh pada lembar pengamatan yang diambil pada saat proses pembelajaran berlangsung dengan melihat kesesuaian perencanaan dan pelaksanaan tindakan. Aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran dihitung dengan rumus sebagai berikut : NR = x 100% Keterangan : NR = Persentase rata-rata aktivitas guru/siswa JS = Jumlah skor aktivitas yang dilakukan guru/siswa SM = Skor maksimal yang didapat dari aktivitas guru/siswa Tabel 2. Interval dan Katagori Aktivitas Guru dan Siswa Konversi Nilai Klasifikasi 81 100 sangat baik 61 80 baik 51 60 cukup 00 50 kurang (Sumber: Syahrilfuddin,dkk, 2011:82) Analisis Keterampilan Membaca siswa. Analisis data tentang peningkatan mental activities belajar siswa. Kemudian dianalisis menggunakan analisis persentase. Ketuntasan belajar secara individu telah tercapai oleh hasil yang tercapai oleh siswa tes adalah 70 % atau lebih. Data aktivitas belajar siswa dihitung dengan menggunakan rumus deskriptif persentase sebagai berikut : (Ali. M, 1984:184) keterangan : Keterampilan membaca n = Jumlah skor yang diperoleh dari data N = Jumlah skor maksimal

6 Tabel 2. Interval Keterampilan Membaca Siswa Interval Kategori 80-100 Sangat terampil 65 84 Terampil 50 64 Cukup 40-49 Kurang Tes dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal dan kemampuan akhir siswa dalam membaca. Kriteria penilaian berdasarkan aspek: a. Kewajaran lafal. b. Kewajaran intonasi. c. Kelancaran. d. Kejelasan suara. Pedoman penilaian membaca ini terdiri atas empat aspek yang kemudian dari masing-masing aspek diberi skor yang disesuaikan dengan tingkat kesulitan dari masing-masing aspek. Tabel 3. Rubrik Penilaian Keterampilan Membaca Siswa No. Aspek Penilaian Unsur yang dinilai Skor a. Siswa membaca dengan lafal yang benar 3 1. Kewajaran lafal b. Siswa membaca dengan lafal yang kurang benar c. Siswa membaca dengan lafal yang tidak benar 2 1 2. Kewajaran intonasi 3. Kelancaran 4. Kejelasan suara a. Siswa membaca dengan intonasi yang benar b. Siswa membaca dengan intonasi yang kurang benar c. Siswa membaca dengan intonasi yang tidak benar a. Siswa lancar dalam membaca a. Siswa kurang lancar dalam membaca b. Siswa tidak lancar dalam membaca c. Kejelasan suara baik b. Kejelasan suara cukup baik c. Kejelasan suara kurang baik Jumlah skor 100 3 2 1 3 2 1 3 2 1 Untuk mengetahui nilai rata-rata keterampilan membaca maka dapat dilakukan dengan cara membandingkan jumlah nilai seluruh siswa dengan jumlah seluruh siswa. (dalam Ridwan, dkk 2011: 38)

7 Keterangan : _ X = Mean /rata-rata keterampilan membaca seluruh siswa Xi = Jumlah tiap data/ jumlah nilai seluruh siswa N = Jumlah data /jumlah seluruh siswa Peningkatan keterampilan membaca siswa Peningkatan Keterampilan membaca siswa dianalisis dengan menggunakan rumus presentase sebagai berikut : x 100 % (Zainal Aqib, 2011:53 Keterangan : P = Persentase Peningkatan Poserate = Nilai rata-rata sesudah tindakan Baserate = Nilai rata-rata sebelum tindakan Ketuntasan klasikal Untuk mengetahui ketuntasan klasikal dapat menggunakan rumus : Keterangan : PK = Persentase Klasikal JT = Jumlah siswa yang tuntas JS = Jumlah siswa seluruhnya HASIL DAN PEMBAHASAN Pelaksanaan tindakan yang dilaksanakan pada siklus ke-1dan siklus ke-2 merupakan hasil dari pertemuan pertama dan pertemuan kedua. Pertemuan pertama dan kedua dilaksanakan pada tanggal 08, 12 April 2016. Siklus ke- 2 ini dilaksanakan pada tanggal 14, 15 April 2016. Ulangan Harian siklus I dan ulangan harian siklus II dilaksanakan 13 April 2016, 16 April 2016. Pelaksanaan tindakan pada siklus ini meliputi perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Pada pembelajaran ini, peneliti melakukan tiga langkah teknik pembelajaran yaitu kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir. Kegiatan belajar pada siklus ini membahas mengenai wacana keluarga dan lingkungan. Melakukan apersepsi dan motivasi kepada siswa dalam pembelajaran. Kegiatan

8 awal : Apresepsi/ Motivasi : Mengisi absensi kelas, berdoa, mempersiapkan materi ajar, model, alat peraga. Guru menyampaikan tujuan dan langkah langkah pembelajaran. Guru menyajikan sebuah gambar dan mengajukan pertanyaan : Apakah siswa mengetahui gambar tersebut?, Bagaimana cara menjaga kebersihannya? Membaca kalimat sederhana berdasarkan gambar dan kartu kalimat. Kegiatan inti : Siswa memperhatikan gambar dan teks kalimat sederhana yang telah disediakan. Siswa membaca teks sederhana tersebut dengan suara nyaring secara struktural. Caranya adalah menghilangkan gambar sehingga tinggallah kartu-kartu kalimat yang dibaca oleh siswa. Melakukan analisis terhadap struktur kalimat. Guru membimbing siswa melakukan analisis terhadap struktur kalimat dengan cara memisah-misahkannya menjadi kata, kata menjadi suku kata, dan suku kata menjadi huruf. Contoh nya : Ini rumah Abi I- ni Ru - mah A-bi I n - i R - u - m - a - h A- b- i Melakukan sintesis (menggabungan kembali struktur lengkap kalimat seperti semula). Guru membimbing siswa melakukan proses sintesis dengan cara menggabungkan kembali setiap unsur tersebut menjadi struktur lengkap kalimat seperti semula. contohnya : I n - i R - u - m - a - h A- b- i I- ni Ru - mah A-bi Ini rumah Abi Analisis Aktivitas Guru Aktivitas guru dari pertemuan pertama sampai pertemuan keempat, secara umum sudah sangat baik. Hal ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 4. Peningkatan Rata-rata Aktivitas Guru Siklus I dan II Siklus Pertemuan Jumlah Skor Persentase Kategori I II I II I II 15 16 17 18 75% 80% 85% 90% Baik Baik Sangat baik Sangat baik Sumber : Lembar Aktivitas Guru

9 Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat peningkatan aktivitas guru pada siklus I dan II dengan menerapkan metode SAS untuk meningkatkan keterampilan membaca siswa. Pada pertemuan pertama siklus I aktivitas guru memperoleh skor 15 dengan persentase 75% atau kategori baik dan pada pertemuan kedua aktivitas guru memperoleh 16 dengan persentase 80% atau kategori baik. Sedangkan pada pertemuan pertama dan kedua siklus II aktivitas guru semakin meningkat yaitu memperoleh skor 17 dengan persentase 85% atau kategori sangat baik, pertemuan kedua semakin baik memperoleh skor 18 dengan persentase 90% atau kategori sangat baik. Aktivitas siswa Aktivitas siswa dari pertemuan pertama sampai pertemuan keempat, secara umum sudah sangat baik. Hal ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 5. Peningkatan Rata-rata Aktivitas Siswa Siklus I dan II Siklus Pertemuan Jumlah Skor Persentase Kategori I II I II I II 12 15 16 19 60% 75% 80% 95% Cukup Baik Baik Sangat baik Sumber : Lembar Aktivitas Siswa Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat peningkatan aktivitas siswa pada siklus I dan II dengan menerapkan metode SAS untuk meningkatkan keterampilan membaca siswa. Pada pertemuan pertama siklus I aktivitas siswa memperoleh skor 12 dengan persentase 60% atau kategori cukup. Sedangkan pada pertemuan kedua siklus I aktivitas siswa memperoleh skor 15 dengan persentase 75% atau kategori baik. Pertemuan pertama siklus II aktivitas siswa memperoleh skor 16 dengan persentase 80% atau kategori baik. Sedangkan pada pertemuan kedua siklus II aktivitas siswa memperoleh skor 19 dengan persentase 95% atau kategori sangat baik. Peningkatan Keterampilan Membaca Siswa Untuk peningkatan hasil keterampilan membaca siswa kelas I pada SDN 88 Pekanbaru dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 6. Peningkatan Rata-rata Keterampilan Membaca Siswa Hasil Keterampilan Peningkatan Keterampilan SiswaSD Rata Rata Membaca Siswa Membaca SD UH I UH II Skor Dasar 67,07 UH Siklus I 68,72 (2,46 %) (20,47%) UH Siklus II 80,80 Sumber : Hasil Tes Keterampilan Membaca Siswa

10 Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan terjadi peningkatan berdasarkan skor dasar, ulangan harian pada siklus I, dan ulangan harian pada siklus II. Terlihat bahwa pada skor dasar dengan rata-rata 67,07 kemudian mengalami peningkatan yaitu dengan jumlah rata-rata 68,72 pada siklus I. Pada siklus II terjadi lagi peningkatan dengan ratarata 80,80. Hal ini terjadi dikarenakan dengan penggunaan media yang lebih menarik sehingga siswa dapat lebih fokus dalam pembelajaran. Ketuntasan Siswa Secara Klasikal Kriteria ketuntasan minimal yang ditetapkan oleh SDN 88 Pekanbaru pada mata pelajaran bahasa Indonesia adalah 72. Hasil analisis ketuntasan keterampilan membaca siswa secara klasikal dari skor dasar, ulangan harian siklus I dan ulangan harian siklus II pada tema keluarga dan lingkungan dalam mengunakan metode SAS dapat dilihat tabel 12 dibawah ini : Tabel 7.Hasil Analisis Ketuntasan Keterampilan Membaca Siswa Secara Klasikal Tahapan Jumlah siswa Tuntas Ketuntasan Hasil Belajar Tidak tuntas Klasikal SD Siklus I Siklus II 21 9 10 17 12 11 4 42,8% ( TT ) 47,6 % ( TT ) 80.8 % ( T ) Jika kita lihat dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa pada skor dasar yang tuntas 9 orang dan yang tidak tuntas 12 orang dengan ketuntasan klasikal mencapai 42,8%. Pada siklus ke I siswa yang tuntas 10 dan yang tidak tuntas 11 dengan ketuntasan klasikal 47,6% selanjutnya mengalami peningkatan pada siklus II, siswa yang tuntas 17 sedangkan tidak tuntas 4 orang dengan kentusan klasikal 80,8%. Pembahasan Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SDN 88 Pekanbaru. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana keterampilan membaca siswa permulaan kelas I. Kegiatan dilakukan dalam dua siklus masing- masing siklus terdiri dari dua kali pertemuan. Berdasarkan hasil pelaksanaan dan refleksi yang dilakukan selama dua siklus mengalami kenaikan secara bertahap. Hal ini terlihat pada hasil nilai pada saat pra, siklus I maupun siklus II. Nilai keterampilan membaca siswa kelas I sudah mencapai KKM 72. Penerapan Metode SAS ini merupakan salah satu metode agar anak bisa dengan mudah mempelajari membaca. Dilihat dari hasil observasi pembelajaran membaca permulaan menunjukkan bahwa guru juga mengalami peningkatan dalam membimbing, memotivasi dan memfasilitasi siswa. Pada pra siklus, guru tidak menggunakan media, guru tidak melibatkan siswa sehingga siswa merasa bosan. Pembelajaran belum dilaksanakan secara efektif sehingga keterampilan membaca s iswa masih sangat rendah. Hal ini terbukti masih

11 banyak siswa yang belum mencapai KKM. Ketika pra tindakan siswa masih suka bermain sendiri. Pada kegiatan pra tindakan guru belum membimbing siswa. Guru hanya mengejar materi sehingga penyampaianya terlalu cepat. Dari hasil yang diperoleh siswa ketika pra tindakan baru 9siswa yang memenuhi KKM. Hal ini membuktikan bahwa nilai pada pra tindakan masih sangat rendah, rata-rata ketuntasan klasikal yaitu 42,8% dan KKMnya adalah 72. Pada siklus I diberikan tindakan yang telah direncanakan. Guru menerapkan metode SAS dalam pembelajaran membaca permulaan, walaupun masih banyak kekurangan namun pembelajaran berjalan dengan baik. Ada siswa yang ketika membaca hanya menebak-nebak dan ternyata tidak sesuai dengan yang dibaca, berarti dia belum sepenuhnya dapat membaca tulisan dengan benar, siswa masih membaca terputus- putus (masih mengeja), membaca dengan hafalan (hanya meniru ucapan dari guru dengan cara menghafal), membaca dengan pengucapan bantuan guru. Namun secara keseluruhan siswa sudah mulai antusias dalam mengikuti pembelajaran karena guru dalam menyampaikan materi sudah menggunakan media. Pada siklus I sudah mulai mengalami peningkatan ini terbukti dengan beberapa siswa yang nilainya memenuhi KKM. Dalam pembelajaran siklus I, nilai rata- rata kelas meningkat sebesar sebesar 2,46% dari pratindakan 67,07 meningkat menjadi 68,72. Dari pembelajaran siklus II meningkat sebesar 20,47% dari siklusi 68,72 menjadi 80,80. Pada siklus I peneliti memperhatikan kelemahan- kelemahan sehingga pada siklus II pembelajaran lebih maksimal. Hasil penelitian pada siklus II guru lebih aktif membimbing siswa. Siswa aktif dalam mengikuti pembelajaran, ketika diberikan tugas mereka melakukan dengan penuh tanggung jawab dan lebih percaya diri Kegiatan pada siklus II guru memberikan tindakan sesuai yang telah direncanakan. Guru menggunakan media, guru berusaha secara maksimal dalam menerapkan metode SAS. Pada siklus II guru benar- benar aktif dengan memberikan bantuan kepada siswa. Guru memberikan contoh dalam membaca secara berulangulang. Ketika anak diminta maju untuk membaca siswa selalu diberikan reward. Sehingga anak merasa senang dan bangga. Pelaksanaan tindakan pada siklus II dengan metode SAS sudah optimal dibandingkan dengan siklus sebelumnya. Dengan penerapan metode SAS siswa sangat terbantu ketika belajar membaca. Siswa juga merasa senang ketika mengikuti pelajaran Bahasa Indonesia. Dari hasil yang didapat pada siklus II sudah menunjukkan keberhasilan yaitu sudah lebih dari 75% siswa mencapai nilai rata- rata kelas, sehingga peneliti tidak perlu melanjutkan ke siklus berikutnya. SIMPULAN DAN REKOMENDASI Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh, maka peneliti dapat mengambil simpulan, yaitu : 1. Perencanaan pembelajaran melalui metode SAS dalam mengatasi kesulitan membaca pada kelas I SDN 88 Pekanbaru telah dilakukan dengan baik. 2. Implementasi metode SAS dalam mengatasi kesulitan d a la m membaca pada kelas 1 SDN 88 Pekanbaru telah dilakukan dengan baik. 3. Pada implementasi pembelajaran keaktifan siswa meningkat dari siklus I meningkat menjadi lebih aktif pada siklus II. Kreativitas semakin berkembang,

12 serta inovasi anak mulai muncul. Efektifitas pembelajaran benar-benar bisa diterapkan dan suasana pembelajaran benar-benar menjadi lebih menyenangkan. 4. Model pengajaran dengan menggunakan metode SAS telah berhasil mengatasi kesulitan dalam membaca di kelas I SDN 88 Pekanbaru. Hasil prestasi dan keterampilan telah meningkat yakni ketuntasan membaca pada siklus 1 mencapai 47,6% dan meningkat secara signifikan pada siklus 2 sebesar 80,8% siswa telah berhasil dalam membaca. Oleh karena itu hipotesis yang menyatakan jika siswa kelas I dibelajarkan dengan penerapan model pembelajaran melalui metode SAS maka kesulitan membaca pada mata pelajaran bahasa Indonesia kelas I di SDN 88 Pekanbaru dapat diatasi dan bisa diterima. Adapun rekomendasi yang dapat peneliti sampaikan disini adalah : a. Guru perlu memberikan latihan membaca yang lebih variatif dan perlu memberikan PR membaca lebih sering. b. Guru perlu memberikan penghargaan baik bentuk pujian maupun penilaian terhadap kerja siswa. c. Siswa yang belum bisa membaca lancar diberikan PR dalam membaca. a. Kepala Sekolah perlu mendukung pembelajaran Bahasa Indonesia dengan inovasi baru dalam peningkatan keterampilan membaca siswa dengan cara lebih meningkatkan lagi minat baca siswa. d. Kepala Sekolah perlu memberikan fasilitas sarana dan prasarana yang dibutuhkan guru sehingga proses belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar. DAFTAR PUSTAKA Achmad. 2013. Cepat Pintar Membaca (Inovasi Belajar Membaca dan Menulis Dengan Metode SAS).Jawa Timur : CV. Grafika Offset Mandiri Dalman. 2013. Keterampilan Membaca.Jakarta : PT RajaGrafindo Persada Depdikbud. 2006. Kurikulum 2006 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP) Jakarta :Depdikbud. Kusumah, Wijaya dan Dwitagama. 2012. Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : PT Indeks. Nugraheni, Sri, Aninditya. 2012. Pengajaran Bahasa Indonesia Berbasis Karakter.Yogyakarta : Mentari Pustaka Suprijono, Agus. 2014. Cooperative Learning ( Teori & Aplikasi PAIKEM). Yogyakarta : Pustaka Pelajar

13 Syahrilfuddin, dkk. 2011. Modul Penelitian tindakan kelas.pekanbaru: Cendikia Insani Tampubolon. 2008. Kemampuan Membaca ( Teknik Membaca Efektif dan Efesien ). Bandung : PT Angkasa. Tarigan, Guntur, Henry. 2008.Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Membaca.Bandung : PT Angkasa.