BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting dalam kehidupan masa depan seseorang, dengan pendidikan seseorang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dan dikepung oleh tiga lempeng utama (Eurasia, Indo-Australia dan Pasifik),

BAB I PENDAHULUAN. Permukaan Bumi mempunyai beberapa bentuk yaitu datar, berbukit. atau bergelombang sampai bergunung. Proses pembentukan bumi melalui

Gempa atau gempa bumi didefinisikan sebagai getaran yang terjadi pada lokasi tertentu pada permukaan bumi, dan sifatnya tidak berkelanjutan.

BAB 1 PENDAHULUAN. individu membutuhkannya. Dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS,

BAB I PENDAHULUAN. dalam lingkaran gunung api (ring of fire). Posisi tersebut menyebabkan Indonesia

I. PENDAHULUAN. dan berada di jalur cincin api (ring of fire). Indonesia berada di kawasan dengan

GEMPA BUMI DAN AKTIVITASNYA DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN Posisi Indonesia dalam Kawasan Bencana

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan tempat dimana tiga lempeng besar dunia

POTENSI KERUSAKAN GEMPA BUMI AKIBAT PERGERAKAN PATAHAN SUMATERA DI SUMATERA BARAT DAN SEKITARNYA. Oleh : Hendro Murtianto*)

BAB I PENDAHULUAN. Secara geografis Indonesia terletak di daerah khatulstiwa dan berada pada

PENJELASAN ATAS RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG PENANGANAN BENCANA

BAB I PENDAHULUAN. tinggi. Secara historis, Indonesia merupakan Negara dengan tingkat

BAB I PENDAHULUAN. api pasifik (the Pasific Ring Of Fire). Berada di kawasan cincin api ini

BAB I PENDAHULUAN. bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. sampai Maluku (Wimpy S. Tjetjep, 1996: iv). Berdasarkan letak. astronomis, Indonesia terletak di antara 6 LU - 11 LS dan 95 BT -

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan letak astronomis, Indonesia terletak diantara 6 LU - 11 LS

BAB I PENDAHULUAN. Secara geografis Indonesia terletak di daerah khatulistiwa dan melalui

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. (Undang-undang nomor 24 tahun 2007). Australia yang bergerak relative ke Utara dengan lempeng Euro-Asia yang

BAB 1 PENDAHULUAN. mengenai bencana alam, bencana non alam, dan bencana sosial.

UNIT X: Bumi dan Dinamikanya

BAB I PENDAHULUAN. dengan lebih dari pulau yang tersebar dari Sabang sampai Merauke.

BAB 1 PENDAHULUAN. lempeng Indo-Australia, lempeng Eurasia dan Lempeng Pasifik. Gerakan ketiga

BAB I PENDAHULUAN. dan 10 Kelurahan, dengan luas ha. Kabupaten Klaten merupakan BT dan LS LS.

menyatakan bahwa Kabupaten Klaten memiliki karakter wilayah yang rentan terhadap bencana, dan salah satu bencana yang terjadi adalah gempa bumi.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2017 TENTANG OPERASI PENCARIAN DAN PERTOLONGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MODUL ONLINE 19.3 TEORI LEMPENG TEKTONIK PENDALAMAN MATERI BENTUK MUKA BUMI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. terletakm pada 3 pertemuan lempeng tektonik dunia, yaitu lempeng Euro-Asia

KETENTUAN PERANCANGAN KAWASAN PESISIR SEBAGAI MITIGASI TSUNAMI (Studi Kasus: Kelurahan Weri-Kota Larantuka-Kab. Flotim-NTT) TUGAS AKHIR

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 7. MENGANALISIS MITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA ALAMLATIHAN SOAL 7.3

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Peta Indeks Rawan Bencana Indonesia Tahun Sumber: bnpb.go.id,

BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG

No semua komponen bangsa, maka pemerintah bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan pencarian yang dalam pelaksanaannya dilakukan oleh Badan

SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 2. INDONESIA MASA PRA AKSARALatihan Soal 2.2

BAB I PENDAHULUAN. baik oleh faktor alam, atau faktor non-alam maupun faktor manusia sehingga

BAB I PENDAHULUAN. tiga lempeng tektonik dunia yaitu Hindia-Australia di Selatan, Pasifik di

BAB I PENDAHULUAN. A. Later Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pada 6`LU- 11` LS dan antara 95` BT - 141` BT1. Sementara secara geografis

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan korban jiwa, kerugian harta benda kerusakan lingkungan,

BAB I PENDAHULUAN. imbas dari kesalahan teknologi yang memicu respon dari masyarakat, komunitas,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil semakin jelas dengan disahkannya peraturan pelaksanaan UU No. 27 Tahun 2007 berupa PP No 64 Tahun 2010 tentan

Masyarakat perlu diberikan pelatihan mengenai caracara menyelamatkan diri saat bencana terjadi. Sebenarnya di Indonesia banyak perusahaan tambang dan

BAB I PENDAHULUAN. lempeng raksasa, yaitu Lempeng Eurasia, Lempeng Indo-Australia, dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mengenang kembali peristiwa erupsi Gunung Merapi hampir dua tahun lalu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Oleh : Upi Supriatna, S.Pd

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PEMETAAN SISTEM KONFIGURASI JARINGAN KOMUNIKASI DAN INFORMASI TANGGAP DARURAT BENCANA DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Geografis Indonesia merupakan negara kepulauan yang terletak pada

Museum Gempa Bumi Yogyakarta BAB I

BAB 1 : PENDAHULUAN. bumi dan dapat menimbulkan tsunami. Ring of fire ini yang menjelaskan adanya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Kelompok VI Karakteristik Lempeng Tektonik ATRIA HAPSARI DALIL MALIK. M HANDIKA ARIF. P M. ARIF AROFAH WANDA DIASTI. N

Note : Kenapa Lempeng bergerak?

BAB I PENDAHULUAN. lempeng tektonik besar yaitu lempeng Indo-Australia, Eurasia dan Pasifik. Daerah

BAB I PEDAHULUAN. yang disebabkan, baik oleh faktor alam atau faktor non alam maupun. Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007 ).

BAB I PENDAHULUAN. empat lempeng raksasa, yaitu lempeng Eurasia, lempeng Hindia-Australia,

BAB I PENDAHULUAN. karena itu Indonesia memiliki potensi bencana gempa bumi dan dapat menimbulkan ancaman bencana yang sangat besar.

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB I PENDAHULUAN. termasuk wilayah pacific ring of fire (deretan Gunung berapi Pasifik), juga

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2017 TENTANG OPERASI PENCARIAN DAN PERTOLONGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. letusan dan leleran ( Eko Teguh Paripurno, 2008 ). Erupsi lelehan menghasilkan

Penyebab Tsunami BAB I PENDAHULUAN

PAPER LABORATORIUM PALEONTOLOGI, GEOLOGI FOTO DAN GEOOPTIK PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 1. Pengetahuan Dasar GeografiLatihan Soal Objek studi geografi. Objek formal. Objek material.

BAB I PENDAHULUAN. yaitu Lempeng Euro-Asia dibagian Utara, Lempeng Indo-Australia. dibagian Selatan dan Lempeng Samudera Pasifik dibagian Timur.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan daerah pertemuan 3 lempeng tektonik besar, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. dari 30 gunung api aktif terdapat di Indonesia dengan lereng-lerengnya dipadati

BAB I PENDAHULUAN. 1

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia menempati wilayah zona tektonik tempat pertemuan tiga

BAB I BENTUK MUKA BUMI

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan kita, Hal ini berarti

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 7. MENGANALISIS MITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA ALAMLATIHAN SOAL 7.2

GEOGRAFI REGIONAL INDONESIA 1

BAB 1 PENDAHULUAN. Gempa bumi merupakan bencana alam yang relatif sering terjadi di

BAB I PENDAHULUAN. (Ring of fire) dan diapit oleh pertemuan lempeng tektonik Eurasia dan

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 4. Dinamika Lithosferlatihan soal 4.4

BAB 1 PENDAHULUAN. tingkat kepadatan penduduk nomor empat tertinggi di dunia, dengan jumlah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. satu bukti kerawanan gempa tersebut adalah gempa tektonik yang terjadi pada

BAB I PENGANTAR. Wilayah Indonesia terletak pada jalur gempa bumi dan gunung berapi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kepulauan Indonesia secara geografis terletak di 6 LU - 11 LS dan

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Klaten merupakan daerah dengan potensi bencana yang

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia baik secara materi atau secara spiritual. Bencana sering terjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. bencana disebabkan oleh faktor alam, non alam, dan manusia. Undang- bencana alam, bencana nonalam, dan bencana sosial.

GEMPA DAN TSUNAMI GEMPA BUMI

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia berada di tiga lempeng tektonik dunia, yaitu: Lempeng Indo-

2016 ANALISIS POLA MORAL SISWA SD,SMP,SMA,D AN UNIVERSITAS MENGENAI ISU SAINS GUNUNG MELETUS D ENGAN TES D ILEMA MORAL

MELIHAT POTENSI SUMBER GEMPABUMI DAN TSUNAMI ACEH

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting dalam kehidupan masa depan seseorang, dengan pendidikan seseorang dapat memiliki ilmu yang dapat menjadi pedoman dalam menjalani kehidupan, mengembangkan diri dan dapat bermanfaat bagi kehidupan di lingkungannya. Semakin berkembangnya zaman dan majunya teknologi semakin banyak cara yang dilakukan oleh pendidik dalam melakukan kegiatan proses belajar mengajar, diantaranya semakin banyak metode dan strategi pembelajaran yang digunakan, seorang pendidik juga memerlukan materi bahan ajar dan media bahan ajar yang efektif dan sesuai dengan karakter peserta didik. Sekolah memiliki tanggung jawab untuk menyelenggarakan pendidikan. Sekolah secara sadar dan terencana melakukan upaya mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. Pentingnya akan pendidikan maka perlu diimbangi dengan mutu pendidikan yang baik yaitu dengan cara meningkatkan kualitas mutu pembelajaran yang lebih baik, salah satunya dengan meningkatkan materi bahan ajar pendidikan yang dapat membantu untuk mempermudah peserta didik dalam memahami materi pembelajaran serta dapat menunjang kualitas pendidikan. Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru/instruktur dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas. Bahan yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis. Bahan ajar merupakan informasi, alat dan teks yang diperlukan guru/instruktur untuk perencanaan dan penelaahan implementasi pembelajaran. (Ali Mudlofir, 2011). 1

2 Bahan ajar merupakan peranan penting dalam pendidikan khususnya dalam proses kegiatan belajar mengajar, karena bahan ajar merupakan sumber untuk memberikan materi kepada peserta didik, oleh karena itu, penulis akan mencoba untuk mengeksperimen materi bahan ajar dari buku yang telah ada yaitu buku Seri Bencana : Gunung Meletus untuk mengetahui efektivitas penggunaan buku tersebut dalam peningkatan hasil belajar siswa. Buku Seri Bencana : Gunung Meletus diterbitkan oleh PT. Remaja Rosdakarya Bandung, penulis buku tersebut adalah Sari Pusparini Soleh, dan buku ini terbit pada tahun 2011, buku tersebut sesuai digunakan untuk melakukan pembelajaran pada materi vulkanisme siswa kelas VII SMP dikarenakan materi yang ada di dalam buku tersebut mudah dipahami, dibuku ini terdapat banyak gambar yang dapat mempermudah siswa dalam memahami materi pembelajaran. Gambar 1.1 Cover Buku Seri Bencana: Gunung Meletus

3 Indonesia dapat diibaratkan sebagai daratan yang mengapung dikerak bumi, dikepung oleh tiga lempeng, yaitu lempeng Eurasia,lempeng Indo- Australia, dan lempeng Pasifik. Dikawasan lempeng tektonik ini terjadi aktivitas magmatisme berupa penambahan landas samudra. Aktivitas vulkanisme ini memunculkan gunung api, oleh karena itu Indonesia disebut dengan negara ring of fire (cincin api) yaitu negara yang dikelilingi dengan gunung api hampir diseluruh pulau di Indonesia, yang tersebar mulai dari bagian barat Pulau Sumatra, Sumatra Utara ke arah selatan, bersambung dengan gunung api di Jawa bagian selatan, Bali, Lombok, Sumbawa, Sumba, Flores, Alor, Sawu, dan Ambon, berbelok melalui Sulawesi terus ke Pulau Andaman-Nikobar, karena banyaknya gunung api yang menyebar hampir diseluruh pulau di Indonesia, maka tidak heran di Indonesia sering terjadi bencana gunung meletus. Bencana menurut Undang-undang Bencana No. 24 Tahun 2007 adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor non alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis. Gunung api di Indonesia dapat terbentuk karena adanya pergerakan lempeng tektonik, kerak atau kulit bumi selalu bergerak perlahan dalam waktu yang sangat lama. Karena pergerakan tersebut, lapisan bumi paling luar (litosfer), terpecah menjadi sekitar 13 permukaan padat yang luas dan memiliki ketebalan sekitar 100 km. Permukaan padat ini disebut dengan lempeng. Bagian lempeng bumi yang tinggi disebut benua, sedangkan bagian lempeng yang rendah dan tertutup air disebut samudra atau lautan. Arah pergerakan lempeng dibedakan menjadi 3, yaitu: 1) Dua lempeng yang saling mendekat dan bertumbukan (subduction zones) 2) Dua lempeng yang saling menjauh (divergent junctions) 3) Dua lempeng yang saling bersinggungan (transform fault)

4 Salah satu gunung api yang aktif di Indonesia adalah Gunung Api Merapi di Provinsi DIY dan Jawa Tengah. Daerah yang rawan terkena dampak dari bencana gunung meletus dari Gunung Merapi salah satunya adalah Kabupaten Boyolali, khususnya wilayah/ daerah yang terletak di lereng Gunung Merapi. Kecamatan Cepogo adalah salah satu daerah yang rawan terkena dampak gunung meletus karena terletak pada radius ±11-15 km dari puncak Gunung Merapi. Pada tahun 2010 abu vulkanik yang dikeluarkan dari Gunung menutupi atap dan halaman ratusan rumah penduduk di seluruh wilayah di Kecamatan Cepogo, debu vulkanik juga merusak tanaman warga di area persawahan dan perkebunan. Akibat dari gunung meletus, masyarakat yang bertempat tinggal pada radius 5-20 km dari puncak Merapi mengungsi di daerah yang lebih rendah, yaitu di Kecamatan Boyolali, sampai keadaan benar-benar dinyatakan aman oleh pihak berwenang. Kecamatan Cepogo merupakan daerah yang sesuai untuk melakukan penelitian ini dan dengan adanya bahan ajar ini diharapkan dapat meningkatkan minat dan hasil belajar siswa siswa, serta dapat lebih mengetahui tentang bencana alam yang terjadi di Indonesia khususnya tentang bencana gunung meletus. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang ada, masalah tersebut meliputi : 1. Bahan ajar yang digunakan dalam pembelajaran masih kurang menarik, diperlukan bahan ajar yang lebih bervariasi agar dalam proses belajar mengajar dapat mencapai tujuan yang diinginkan dan dapat terlaksana secara efektif. 2. Masih kurangnya interaksi atau minat belajar siswa terhadap bahan ajar yang ada, sehingga diperlukan bahan ajar yang lebih kreatif, efektif dan efisien agar dapat menarik minat belajar siswa, khususnya dalam membaca bahan ajar yang sesuai dengan SK dan KD.

5 3. Perlunya bahan ajar tambahan khususnya bahan ajar kebencanaan, agar siswa dapat lebih mengetahui potensi bencana alam di Indonesia. C. Pembatasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah di atas, yang menjadi pembatasan masalah dalam penelitian ini meliputi : 1. Buku Seri Bencana : Gunung Meletus belum pernah digunakan sebagai bahan ajar tambahan dalam pembelajaran IPS SMP Kelas VII khususnya pada materi vulkanisme. 2. Penelitian ini didasarkan pada materi gunung berapi dibuku Buku Seri Bencana : Gunung Meletus. D. Rumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah di atas menghasilkan rumusan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana efektivitas buku Gunung Meletus terhadap hasil belajar siswa kelas VII SMP Negeri 1 Cepogo? 2. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa di kelas VII SMP Negeri 1 Cepogo yang menggunakan buku Gunung Meletus dari Rosdakarya dengan kelas yang tidak menggunakan buku tersebut? E. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah : 1. Mengetahui efektivitas bahan ajar Gunung Meletus yang berpengaruh terhadap hasil belajar siswa kelas VII SMP Negeri 1 Cepogo. 2. Mengetahui perbedaan hasil belajar siswa di kelas VII SMP Negeri 1 Cepogo yang menggunakan buku Gunung Meletus dari Rosdakarya dengan kelas yang tidak menggunakan buku tersebut. F. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut : Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pada peningkatan hasil belajar siswa dari hasil eksperimen bahan ajar. 2. Manfaat Praktis

6 Hasil penelitian ini dapat bermanfaat dari segi praktis antara lain: a. Terhadap guru Mempermudah bagi guru dalam memberikan pembelajaran dengan menggunakan bahan ajar yang bervariasi. b. Terhadap siswa Menambah minat belajar siswa dengan adanya bahan ajar yang lebih menarik, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.