W A L I K O T A B A N J A R M A S I N PERATURAN DAERAH KOTA BANJARMASIN NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA BANJARMASIN NOMOR 34 TAHUN 2004 TENTANG IZIN USAHA REKREASI DAN HIBURAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANJARMASIN, Menimbang : a. bahwa Peraturan Daerah Kota Banjarmasin Nomor 34 Tahun 2004 tentang Izin Usaha Rekreasi dan Hiburan Umum perlu direvisi karena ada beberapa ketentuan yang disesuaikan Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a di atas, perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kota Banjarmasin Nomor 34 Tahun 2004 tentang Izin Usaha Rekreasi dan Hiburan Umum; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1959 tentang Penetapan Undang- Undang Darurat Nomor 3 Tahun 1953 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1953 Nomor 9) sebagai Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1820); 2. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1990 tentang Kepariwisataan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1990 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3427); 3. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3685) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 246, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4048); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3699);
2 5. 6. 7. 8. 9. 10 11 12 13 14. 15. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389); Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah Menjadi Undang- Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); Peraturan Pemerintah Nomor 67 Tahun 1996 tentang Penyelenggaraan Kepariwisataan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1996 Nomor 101, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3658); Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3838); Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2001 tentang Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 119, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4139); Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Propinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Banjarmasin Nomor 16 Tahun 1992 tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Kotamadya Daerah Tingkat II Banjarmasin (Lembaran Daerah Tahun 1993 Nomor 3 Seri D Nomor 2); Peraturan Daerah Kota Banjarmasin Nomor 1 Tahun 2003 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Tahun 2003 Nomor 2); Peraturan Daerah Kota Banjarmasin Nomor 13 Tahun 2003 tentang Larangan Kegiatan Bulan Ramadhan (Lembaran Daerah Tahun 2003 Nomor 19) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Banjarmasin Nomor 4 Tahun 2005 (Lembaran Daerah Tahun 2005 Nomor 5); Peraturan Daerah Kota Banjarmasin Nomor 11 Tahun 2004 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pariwisata, Seni dan Budaya Kota Banjarmasin (Lembaran Daerah Tahun 2004 Nomor 19, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 8 );
3 16. Peraturan Daerah Kota Banjarmasin Nomor 12 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Yang menjadi Kewenangan Pemerintah Kota Banjarmasin (Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 2, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 10)). Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA BANJARMASIN dan WALIKOTA BANJARMASIN MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH KOTA BANJARMASIN TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA BANJARMASIN NOMOR 34 TAHUN 2004 TENTANG IZIN USAHA REKREASI DAN HIBURAN. Pasal I Beberapa ketentuan dalam Peraturan Daerah Kota Banjarmasin Nomor 34 Tahun 2004 tentang Izin Usaha Rekreasi dan Hiburan (Lembaran Daerah Kota Banjarmasin Tahun 2004 Nomor 43, Tambahan Lembaran Daerah Kota Banjarmasin Nomor 28 ) diubah dan berbunyi sebagai berikut: 1. Ketentuan Pasal 1 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut : Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kota Banjarmasin. 2. Pemerintah Kota adalah Pemerintah Kota Banjarmasin. 3. Walikota adalah Walikota Banjarmasin. 4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Banjarmasin adalah Lembaga Legislatif Kota Banjarmasin. 5. Usaha Rekreasi dan Hiburan Umum adalah setiap usaha komersial yang ruang lingkup kegiatannya meliputi jenis pertunjukan, permainan dan atau keramaian dengan nama dan bentuk apapun yang ditonton atau dinikmati oleh setiap orang dengan dipungut bayaran. 6. Pimpinan Usaha adalah pengusaha dan atau orang lain yang ditunjuk yang memimpin sehari-hari bertanggungjawab atas pengelolaan kegiatan/usaha. 7. Izin Usaha adalah izin yang diberikan oleh Walikota untuk menyelenggarakan kegiatan/usaha. 8. Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan adalah sanitasi dan kesehatan yang mencakup perorangan, makanan dan minuman serta lingkungan. 9. Diskotik adalah salah satu usaha tempat hiburan malam yang menyediakan sarana untuk refresing bagi orang-orang yang senang melantai atau berdisko, dan adapun sebagai pengiringnya adalah DISK JOCKEY (DJ) yang mengemas berbagai macam irama musik sesuai dengan perkembangan zaman atau irama yang lagi trend.
4 10. Karaoke adalah suatu usaha tempat hiburan malam yang menyediakan tempat, peralatan dan fasilitas untuk menyanyi yang diiringi musik rekaman, lampu serta dapat dilengkapi dengan penyediaan jasa pelayanan makanan dan minuman. 11. Pub adalah setiap usaha komersial yang ruang lingkupnya mehidangkan makan dan minum, dengan menyelenggarakan musik hidup berupa Band/Keyboard tunggal. 12. Bar adalah setiap usaha komersil yang ruang lingkup kegiatannya menghidangkan minuman untuk umum ditempat usahanya dan menyelenggarakan musik hidup. 13. Pertunjukan/Show Biz adalah kegiatan pertunjukan ditempat-tempat hiburan baik dipanggung tertutup maupun terbuka dengan mendatangkan artis-artis dari dalam atau luar negeri. 14. Bioskop/Studio adalah suatu usaha yang menyediakan tempat dan fasilitas tempat duduk untuk menikmati pertunjukan film serta dapat dilengkapi dengan penyediaan jasa pelayanan makanan dan minuman. 15. Arena Permainan Ketangkasan adalah suatu usaha yang menyediakan tempat, peralatan/mesin dan fasilitas untuk bermain ketangkasan yang bersifat hiburan bagi anak-anak dan dewasa serta dapat dilengkapi dengan penyediaan jasa pelayanan makanan dan minuman. 16. Atraksi Wisata adalah suatu usaha yang menyelenggarakan pertunjukan kesenian, olahraga, pameran/promosi dan bazaar di tempat tertutup maupun di tempat terbuka yang bersifat temporer baik komersil maupun tidak komersil. 17. Tempat Konvensi, Gedung Pameran, dan Balai Pertemuan adalah suatu usaha yang menydiakan tempat dan fasilitas untuk mengadakan pertemuan berupa konferensi, seminar, lokakarya, upacara, pameran, bazaar dan sejenisnya. 18. Pameran adalah suatu kegiatan untuk menyebarluaskan informasi dan promosi produk atau jasa yang berkaitan dengan penyelenggaraan konvensi dan atau pariwisata. 19. Kolam Pemancingan adalah suatu usaha yang meyediakan tempat dan fasilitas untuk memancing ikan serta dapat dilengkapi dengan penyediaan jasa pelayanan makanan dan minuman. 20. Gelanggang Renang adalah suatu usaha yang menyediakan tempat dan fasilitas untuk berenang dan dapat dilengkapi dengan taman dan arena bermain anak serta penyediaan jasa pelayanan makanan dan minuman. 21. Gelanggang Bola Gelinding (Bowling) adalah suatu usaha yang menyediakan tempat, peralatan, dan fasilitas olahraga untuk bermain bola gelinding serta dapat dilengkapi dengan penyediaan jasa pelayanan makanan dan minuman. 22. Arena Bola Sodok (Billiard) adalah suatu usaha yang menyediakan tempat, peralatan dan fasilitas untuk bermain bola sodok (billiard) serta dapat dilengkapi dengan penyediaan jasa pelayanan makanan dan minuman. 23. Fitness dan Sport Club adalah suatu usaha yang menyelenggarakan kegiatan olahraga serta menyediakan jasa pelayanan dan makan minum. 24. Usaha Olahraga adalah segala kegiatan yang bergerak dalam bidang usaha dan fasilitas olahraga baik berupa ketangkasan maupun yang dapat meningkatkan kebugaran. 2. Ketentuan Pasal 4 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut : Pasal 4 Termasuk usaha rekreasi dan hiburan umum adalah : 1. Diskotik. 2. Karaoke biasa. 3. Karaoke keluarga.
4. Pub. 5. Bar. 6. Pertunjukan/Show Biz. 7. Bioskop/Studio. 8. Arena Permainan Ketangkasan. 9. Atraksi Wisata. 10. Tempat konvensi, Gedung Pameran, dan Balai Pertemuan. 11. Pameran. 12. Kolam Pemancingan. 13. Gelanggang Renang. 14. Gelanggang Bola Gelinding (Bowling). 15. Arena Bola Sodok (Billiard). 16. Fitness dan Sport Club. 5 3. Di antara BAB IV dan BAB V disisipkan 1 (satu) bab, yakni BAB IV A sehingga berbunyi sebagai berikut : BAB IV A KRITERIA TEMPAT HIBURAN MALAM Pasal 4 A (1) Kriteria umum jenis usaha diskotik memiliki persyaratan sebagai berikut : a. Fasilitas yang harus dimiliki : - Dipungut charge (tiket masuk) - Ruangan besar (Hall) - Tersedia ruangan duduk tamu dengan meja dan kursi - Ruangan kedap suara - Lighting (lampu)/laser - DJ Lokal/luar - Tempat orang berdisko - Lagu House Music (CD, MP3, LD, DVD) - Sound system power high (alat DJ) - Konser DJ dan Tarian - Snack/Soft drink - Pelayan - Manager - Bartender - Keadaan ruangan cukup terang - Ada petugas keamanan b. Kegiatan : - Minum-minuman - Melantai sambil berdisko (2) Kriteria umum jenis usaha karaoke memiliki persyaratan sebagai berikut : a. Fasilitas yang harus dimiliki : - Dipungut charge (tiket masuk) - Ruangan Hall dengan tempat duduk kursi dan meja berkapasitas 20 orang lebih - Room atau kamar lengkap dengan fasilitas karaoke minimal untuk 4 orang - Ruangan harus kedap suara dan full AC - Ada pelayan (weiter dan weitres) - Ada tempat duduk/sofa - Sound system dan operator - Manager
- Petugas keamanan - Ruangan cukup terang. 6 b. Kegiatan - Nyanyi - Makan dan Minum. (3) Kriteria umum jenis usaha Pub memiliki persyaratan sebagai berikut : a. Fasilitas yang harus dimiliki : - Dipungut charge (tiket masuk) - Ruangan besar (Hall) - Tersedia ruangan duduk tamu dengan meja dan kursi dengan minimal kapasitas 20 orang - Musik Band live prioritas - Lighting ada dan biasa - Ada tempat dansa dan nyanyi - Konser artis lokal/luar negeri - Ada makanan snack/softdrink - Manager - Ada petugas keamanan - Keadaan ruangan cukup terang b. Kegiatan : - Makan dan minum - Nonton pertunjukan - Melantai 4. ketentuan Pasal 10 ayat (1) huruf d dihapus, huruf b dan e diubah, sehingga keseluruhan berbunyi sebagai berikut : Pasal 10 (1) Syarat-syarat permohonan izin usaha : a. bukti diri yang sah (KTP yang masih berlaku); b. melampirkan Surat Keterangan Tempat Usaha (SKTU); c. melampirkan izin gangguan (HO); d. dihapus e. Izin Mendirikan Bangunan/IMB Alih Fungsi. (2) Untuk usaha rekreasi dan hiburan umum yang meliputi permainan dan sejenisnya, diskotik, karaoke, pusat kesehatan dan kebugaran jarak minimal dengan kantor, instansi, sekolahan dan tempat ibadah 150 m (seratus limapuluh meter). 5. ketentuan Pasal 18 ayat (2) dihapus, sehingga keseluruhan Pasal 18 berbunyi sebagai berikut : Pasal 18 (1) Pencabutan Izin Usaha Rekreasi dan Hiburan Umum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 huruf a, b, dan c Peraturan Daerah ini dilaksanakan paling lama 10 (sepuluh) hari kerja setelah diberikan peringatan sebanyak 3 (tiga) kali. (2) Dihapus (3) Pemberian peringatan atau pencabutan izin dilaksanakan oleh Walikota.
7 6. Ketentuan Pasal 20 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut : Pasal 20 (1) Setiap orang atau badan usaha yang telah memperoleh izin usaha dipungut retribusi. (2) Besarnya retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini adalah sebagai berikut : a Diskotik Rp. 10.000.000, (Sepuluh juta b Karaoke: - Kelas Eksekutif (VIP) Rp. 1.000.000,- (Satu juta - Kelas Deluxe (VIP) - Kelas Hall (Tanpa VIP) ribu Rp. 2.000.000,- (Dua juta c Pub Rp. 5.000.000,- (Lima juta d Bar/ Cafe Rp. 3.000.000,- (Tiga juta e f Pertunjukan/Show Biz; Bioskop/Studio Rp. 2.000.000,- (Dua juta Rp. 1.000.000,- (Satu juta g Arena Permainan Ketangkasan h Atraksi Wisata Rp. 100.000,- (Seratus ribu ribu i Tempat konvensi, Gedung Pameran, dan Balai Pertemuan Rp. 1.000.000,- (Satu juta j Pameran Rp. 1.000.000,- (Satu juta k Kolam Pemancingan: - Luas kolam di bawah 400m 2 Rp. 200.000,- (Duaratus ribu - Luas kolam di atas 400m 2 Rp. 300.000,- (Tigaratus ribu l Gelanggang Renang ribu m Gelanggang Bola Gelinding (Bowling) Rp. 100.000,- (Seratus ribu
8 n Arena Bola Sodok (Billiard) o Fitness dan Sport Club p Usaha Olah Raga. Rp. 100.000,- (Seratus ribu ribu ribu (3) Untuk kegitan pertunjukan atau show biz sebagaimana yang diatur dalam ayat (2) huruf e dikenakan retribusi setiap event dengan ketentuan sebagai berikut : a. Dengan artis lokal ribu b. Dengan artis luar daerah Rp. 1.000.000,- (Satu juta c. Dengan artis asing Rp. 2.500.000,- (Dua juta limaratus ribu (4) Ketentuan mengenai tata cara dan persyaratan izin usaha rekreasi dan hiburan umum diatur lebih lanjut oleh Walikota. (5) Hasil pungutan retribusi sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini disetorkan ke kas Daerah 7. Di antara BAB XII dan BAB XIII disisipkan 1 (satu) bab, yakni BAB XII A sehingga berbunyi sebagai berikut : BAB XII A KETENTUAN JAM OPERASIONAL Pasal 21 A (1) Untuk waktu jam kegiatan operasional Tempat Hiburan Malam berupa Diskotik, Karaoke, Karaoke keluarga dan pub di atur lebih lanjut oleh Walikota (2) Khusus untuk Tempat Hiburan Malam sebagaimana dimaksud ayat (1) di tutup pada setiap malam jum at dan hari-hari besar keagamaan sesuai dengan agama yang diakui di Indonesia. 8. Di antara Pasal 26 dan Pasal 27 disisipkan 1 (satu) Pasal, yakni Pasal 26 A sehingga berbunyi sebagai berikut : Pasal 26 A Dengan diberlakukannya Peraturan Daerah ini, maka Peraturan Walikota Banjarmasin Nomor 15 Tahun 2005 tentang Jam Operasional Tempat Hiburan Malam Kota Banjarmasin masih tetap berlaku, kecuali ditentukan lain dalam Peraturan Perundang -Undangan yang berlaku.
9 Pasal II Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kota Banjarmasin. Ditetapkan di Banjarmasin pada tanggal 2 Juni 2008 WALIKOTA BANJARMASIN, Ttd. H.A.YUDHI WAHYUNI Diundangkan di Banjarmasin pada tanggal 14 Agustus 2008 SEKRETARIS DAERAH KOTA BANJARMASIN, Ttd. H. DIDIT WAHYUNIE LEMBARAN DAERAH KOTA BANJARMASIN TAHUN 2008 NOMOR 20