BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Waktu penelitian yang akan digunakan oleh peneliti dalam melakukan penelitian ini sekitar 3 bulan tercatat dimulai dari bulan maret 2015 hingga bulan juni 2015, dan perusahaan yang menjadi objek dari penelitian ini adalah bank-bank BUMN yang terdaftar di BEI, dengan menggunakan data laporan keungan bank BUMN yang terdaftar di BEI periode 2009-2014 3.2 Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kausal yang menurut Sugiyono (2009: 5) yaitu jenis penelitian yang bertujuan untuk melakukan pengujian terhadap hipotesis tentang pengaruh satu atau beberapa variabel (variabel independent) terhadap variabel lainnya (variabel dependent). 3.3 Definisi dan Operasionalisasi Variabel 3.3.1 Definisi Variabel Agar penelitian ini dapat dilaksanakan sesuai dengan yang diharapkan, maka perlu dilengkapi dengan variabel penelitian. Menurut Sugiyono (2009:58) variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi 31
tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini, terdapat dua variabel yang digunakan yaitu: a. Variabel Independent (X) Variabel independen adalah variabel yang menjadi sebab terjadinya atau terpengaruhnya variabel dependen (dependent variable). Dalam penelitian ini yang merupakan variabel independennya adalah: Loan Assets Ratio (LAR) Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) Capital Adequacy Ratio (CAR) b. Variabel Dependent (Y) Variabel dependen adalah variabel yang nilainya dipengaruhi oleh variabel independen. Dalam penelitian ini yang merupakan variabel dependennya adalah Return on Assets (ROA). 3.3.2 Operasionalisasi Variabel Berikut ini akan dijelaskan variabel operasional yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. a. Return on Assets (ROA) Return On Assets (ROA) adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam menghasilkan income dan pengelolaan asset dengan rumus sebagai berikut: 32
ROA = Laba Bersih x 100% Total Aktiva Semakin besar Return On Assets (ROA), semakain besar tingkat keuntungan yang dicapai bank dan semakin baik posisi bank tersebut dari segi penggunaan assets. b. Loan on Assets Ratio (LAR) Loan asset ratio (LAR) merupakan rasio untuk mengukur jumlah kredit yang disalurkan dengan jumlah harga yanag dimiliki bank. Semakin tinggi tingkat rasio menunjukan semakin rendahnya tingkat likuiditas bank, dengan rumus untuk menghitung Loan Asset Ratio (LAR) adalah sebagai berikut : LAR = Total Loans x 100% Total asset c. BOPO (Biaya Operasional Pendapatan Operasional) Rasio Beban Operasional (BOPO), yaitu perbandingan antara beban operasional dengan pendapatan operasional. Rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi bank dalam melakukan kegiatan operasinya. Semakin tinggi rasio ini menunjukan ketidak efisienan dari kegiatan operasional bank dan sebaliknya Dengan rumus perhitungan sebagai berikut : 33
BOPO = Total Biaya Operasional x 100% d. Capital Adequacy Ratio (CAR) Total Pendapatan Operasional Merupakan rasio yang menunjukkan seberapa jauh seluruh aktiva bank yang mengandung risiko ikut dibiayai dari dana modal sendiri bank disamping memperoleh dana-dana dari sumber-sumber di luar bank, atau rasio kinerja bank untuk mengukur kecukupan modal yang dimilki bank untuk menunjang aktiva yang mengandung risiko. Rumusnya adalah sebagai berikut: CAR = Modal x 100% ATMR Tabel 3.1 Operasional Variabel Variabel Konsep Variabel Indikator Rumus Skala Loan Assets Ratio (LAR) merupakan rasio untuk mengukur jumlah kredit yang disalurkan dengan jumlah harta yang Total pinjaman yang disalurkan dan total assets yang dimiliki Rasio 34
dimiliki bank BOPO Rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi bank dalam melakukan kegiatan operasinya Capital Adequacy Ratio (CAR) Rasio kewajiban pemenuhan modal minimum yang harus dimiliki oleh bank Biaya operasional dan pendapatan operasional Modal dan Aktiva Mengandung Resiko (ATMR) Rasio Rasio Return on rasio yang Pendapatan Assets digunakan sebelum Pajak untuk dan Total mengukur kemampuan manajemen bank dalam menghasilk Assets an income dan pengelolaan asset Sumber : Manajemen Perbankan edisi Revisi 2008, Kasmir Rasio 3.4 Populasi Penelitian 35
Populasi adalah keseluruhan objek yang diteliti. Sugiyono (2009: 55) menyatakan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah bank BUMN yang terdaftar di BEI periode 2009-2014. Yaitu terdapat 4 populasi bank BUMN yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2014 antara lain PT Bank Mandiri (Persero).Tbk, PT Bank Negara Indonesi (Persero).Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia(Persero)Tbk dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Dari populasi yang ada akan digunakan semua populasi tersebut menjadi objek dalam penelitian ini. 3.4 Jenis dan Sumber Data Dalam Penelitian ini jenis data yang akan digunakan dalam penilitian ini merupakan data sekunder. Data sekunder merupakan data yang telah dikumpulkan oleh lembaga pengumpul data dan dipublikasikan kepada masyarakat pengguna data. Data Sekunder yang digunakan diperoleh dari laporan keuangan bank go public periode 2009 2014 yang dipublikasikan dalam website www.idx.co.id www.bi.go.id, www.bankmandiri.co.id, www.bni.co.id, www.bri.co.id dan www.btn.co.id. 36
3.5 Teknik Pengumpulan Data Teknik Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Studi Kepustakaan Yaitu Metode yang dilakukan dengan cara mempelajari, meneliti dan menelah berbagai sumber berupa literatur yang mempunyai hubungan dengan pembuatan skripsi dengan tujuan untuk mendapatkan landasan teori yang dapat mendukung penelitian ini. b. Studi Dokumenter Metode ini adalah teknik pengumpulan data yang berseumber dari website lembaga terkait. Yaitu pengumpulan data sekunder berupa laporan keungan bank yang dijadikan obyek dalam penelitian ini. 3.6 Metode Analisis Teknik analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda dengan bantuan program SPSS. Sebelum melakukan uji hipotesis dengan analisis regresi linier berganda terlebih dahulu dilakukan uji asumsi klasik dan setelah itu dilakukan pengujian hipotesis dengan uji F dan uji t. 37
3.6.1. Uji Statistik Deskriptif Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum dan minimum. 3.6.2. Uji Asumsi Klasik Pengujian asumsi klasik yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah uji normalitas, uji multikolonieritas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi. a. Uji Normalitas Uji Normalitas atau uji distribusi normal adalah uji untuk mengukur apakah data empiric yang didapatkan dari lapangan itu sesuai dengan distribusi teoritik tertentu. Metode klasik dalam pengujian normalitas berdasarkan pengalaman empiris beberapa pakar statistic, data yang banyaknya lebih dari 30 angka ( n>30) maka sudah dapat diasumsikan berdistribusi normal, bisa dikatakan sebagai sampel besar. Dan untuk mendapat kepastian apakah data yang didapat memiliki sebaran yang normal maka bisa dilakukan dengan cara menggunakan metode analisis grafik, baik dengan melihat grafik secara histogram maupun dengan melihat secara Normal Probability Plot dari standartdized residual cumulative probability dengan identifikasi apabila sebarannya berada di sekitar garis normal, maka asumsi kenormalan dapat dipenuhi. Selain itu Uji Kolmogorov Smirnov juga dapat dipergunakan untuk melihat 38
kenormalan dengan identifikasi jika nilai p-value lebih besar dari alpha, maka asumsi kenormalan dapat diterima. b. Uji Multikoliniearitas Pengujian multikoloniearitas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Multikolinieritas juga dapat diukur berdasarkan nilai tolerance (TOL) dan Variance Inflation Factor (VIF). Nilai tolerance (TOL) adalah besarnya variasi dari satu variabel independen yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Sedangkan VIF menjelaskan derajat suatu variabel independen yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Antara nilai TOL berkebalikan dengan nilai VIF, nilai yang digunakan dalam menentukan terjadinya multikolinieritas antara variabel independent yaitu nilai TOL<0.10 atau sama dengan nilai VIT>10. c. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari satu pengamatan kepengamatan yang lain. Jika varians dari residual dari satu pengamatan kepengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas. Dan jika varians berbeda, disebut heteroskedastisitas. 39
Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2005). Untuk melihat terjadinya atau tidaknya heteroskedastisitas dalam variabel yang digunakan dalam penelitian ini maka dapat dilakukan dengan cara. membaca grafik scatterplot dengan dasar analisis dan heteroskedastisitas terjadi apabila Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heterokedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas. 3.6.3. Uji Autokorelasi Autokorelasi adalah hubungan antara nilai suatu variabel dengan nilai variabel yang sama tetap terjadi pada periode sebelumnya. Gejala autokorelasi tidak boleh terjadi dalam analisis regresi. Untuk mendeteksi masalah autokorelasi pada model regresi di SPSS dapat diamati melalui uji Durbin-Watson (DW). Hasil kesimpulan ada atau tidaknya autokorelasi adalah berdasarkan: 40
Tabel 3.2 Kriteria Pengujian Autokorelasi Kurang dari 1,08 Durbin Watson Ada autokorelasi Kesimpulan 1,08 1,66 Tanpa kesimpulan 1,66 2,34 Tidak Ada Autokorelasi 2,34 2,92 Tanpa kesimpulan Lebih dari 2, 92 Ada autokorelasi Sumber : Ghozali, 2005 3.6.4. Analisis Regresi Linier Berganda Menurut Sugiyono (2013:277) analisis regresi linier berganda digunakan oleh peneliti, bila peneliti bermaksud meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependen, bila dua atau lebih variabel independen sebagai faktor prediktor dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya). Hubungan fungsi Hubungan fungsi antara satu variabel dependen dengan lebih dari satu variabel independen dapat dilakukan dengan analisis regresi linier berganda, dimana Return on Assets (ROA) yang menjadi variabel dependent dalam penelitian ini sedangkan LAR, BOPO dan CAR menjadi variabel independent. 41
Rumusan persamaan regresi linier dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + e Keterangan : Y a b 1 -b 3 X 1 X 2 X 3 e = Return on Assets = Konstanta = Koefisien Regresi = Loan Assets Ratio (LAR) = BOPO = Capital Adequacy Ratio (CAR) = Eror 3.6.5. Pengujian Hipotesis Setelah melakukan serangkaian pengujian diatas dan sekarang saatnya pengujian hipotesis dari penelitian ini, didalam penelitian ini model pengujian hipotesis yang digunakan adalah model penyajian secara simultan (uji F), pengujian secara parsial (uji t), dan koefisien determinasi (R2). 3.6.4.1. Uji secara simultan (statistik F) Uji statistik F menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen (Ghozali, 2011). Derajat kepercayaan atau taraf kesalahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebesar 0,05 atau 5%. Dalam menyatakan apakah 42
Ho 4 diterima dan Ha 4 ditolak bila Nilai F hasil perhitungan lebih kecil dari nilai F menurut tabel. Dan Ha 4 diterima sedangkan Ho 4 ditolak apabila nilai F hasil perhitungan lebih besar dari nilai F menurut tabel. Hipotesis untuk uji F dalam penelitian ini adalah ; Ho 4 : LAR, BOPO dan CAR tidak berpengaruh terhadap ROA. Ha 4 : LAR, BOPO dan CAR berpengaruh terhadap ROA. 3.6.4.2. Uji secara parsial (statistik t) Uji t digunakan untuk membuktikan pengaruh variabel bebas terhadap variabel tidak bebas secara individu, Yaitu pengaruh dari variabel-variabel independent LAR,BOPO dan CAR terhadap variabel dependent ROA. Dasar pengambilan keputusan yang digunakan adalah dengan membandingkan nilai signifikan atau probabilitas dibandingkan dengan nilai α atau nilai t hitung dibandingkan dengan nilai t tabel. Taraf kepercayaan yang digunakan 5% Distribusi t dengan derajat kebebasan n-k-1 (n adalah jumlah kasus dan k adalah jumlah variabel independen); t tabel = tα/2 ; (n-k-1) sedangkan t hitung diperoleh dengan tingkat signifikansi 0,05 (α = 5 persen) Bandingkan t hitung dengan t tabel dengan nilai t hitung > t tabel maka H 0 ditolak, dan apabila nilai t hitung < t tabel maka H 0 diterima. 43
Bandingkan dengan nilai probabilitas, jika signifikan < 0,05 maka H 0 ditolak dan jika signifikan > 0,05 maka H 0 diterima. Hipotesis penelitian yang akan diujikan dengan metode uji t ini adalah sebagai berikut: Ho 1 : LAR tidak berpengaruh terhadap ROA. Ha 1 : LAR berpengaruh terhadap ROA. Ho 2 : BOPO tidak berpengaruh terhadap ROA. Ha 2 : BOPO berpengaruh terhadap ROA. Ho 3 : CAR tidak berpengaruh terhadap ROA Ha 3 : CAR berpengaruh terhadap ROA. 44