P E R A T U R A N D A E R A H

dokumen-dokumen yang mirip
P E R A T U R A N D A E R A H

BUPATI HULU SUNGAI TENGAH

BUPATI HULU SUNGAI SELATAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 9 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA TEKNIS DAERAH DAN SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN INDRAMAYU

LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 11 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 11 TAHUN 2008

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DEMAK TAHUN 2008 NOMOR : 7

BUPATI DONGGALA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI DONGGALA,

PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO

PEMERINTAH KABUPATEN LUWU TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2008 NOMOR 17 SERI D

PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA BANJARBARU NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KOTA BANJARBARU

LEMBARAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 10 TAHUN 2008

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN

PEMERINTAH KABUPATEN POSO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PESAWARAN NOMOR 06 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN PESAWARAN

SALINAN NOMOR 14 TENTANG. ketentuan Peraturan. daerah

BUPATI TANAH BUMBU PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN LANDAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR 15 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH, INSPEKTORAT,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA SELATAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

PEMERINTAH KABUPATEN SAMBAS

PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

PEMERINTAH KOTA MADIUN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TIMOR TENGAH UTARA NOMOR 9 TAHUN 2008

BUPATI NGAWI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI NGAWI,

PEMERINTAH KABUPATEN POSO

LEMBARAN DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN 2008 NOMOR 6 PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN INDRAGIRI HULU

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan U

PEMERINTAH KABUPATEN KOLAKA UTARA

PERATURAN DAERAH KOTA DUMAI NOMOR 15 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KOTA DUMAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA BANJARBARU NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG

NOMOR : 6 TAHUN 2008 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR : 6 TAHUN 2010 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KERINCI TAHUN 2012 NOMOR 2

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN BANYUMAS

PEMERINTAH KABUPATEN MAMUJU UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAMUJU UTARA NOMOR: 7 TAHUN 2010 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN TAHUN 2008 NOMOR 14

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA BENGKULU NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN SUSUNAN ORGANISASI LEMBAGA TEKNIS DAERAH KOTA BENGKULU

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO

LEMBARAN DAERAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH DATAR NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKULU SELATAN NOMOR : 08 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN BENGKULU SELATAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN ROKAN HILIR NOMOR 13 TAHUN 2007

PEMERINTAH KOTA BATU

PEMERINTAH KABUPATEN JENEPONTO

PEMERINTAH KABUPATEN PARIGI MOUTONG

LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON

PEMERINTAH KABUPATEN BREBES LEMBARAN DAERAH NO. 9 TAHUN 2011

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 27 TAHUN 2009 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN BANYUMAS

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

BUPATI HULU SUNGAI SELATAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PEMERINTAH KOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TUBAN Nomor 3 Tahun 2008 Seri D

BUPATI BONDOWOSO PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONDOWOSO NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH

-1- PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI PAKPAK BHARAT PROVINSI SUMATERA UTARA

PEMERINTAH KOTA DUMAI

BUPATI BANGKA SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR : 6 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SABU RAIJUA NOMOR 17 TAHUN 2011

LEMBARAN DAERAH KOTA SUNGAI PENUH NOMOR 22 TAHUN 2010

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TOJO UNA - UNA PERATURAN DAERAH KABUPATEN TOJO UNA-UNA NOMOR 11 TAHUN 2008 T E N T A N G

BUPATI PESISIR SELATAN PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN PESISIR SELATAN NOMOR 5 TAHUN 2014

PEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

SEKRETARIAT DAERAH Jalan Jenderal Sudirman No. 78 Telepon (0421) Fax. (0421) 24330

BUPATI SIGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIGI,

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN POLEWALI MANDAR NOMOR 9 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR : 04 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPANULI SELATAN NOMOR 14 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN TAPANULI SELATAN

PEMERINTAH KOTA KEDIRI KEDIRI KEDIRI

RANCANGAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA TAHUN 2011 NOMOR 10 PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG NOMOR 25 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG ORAGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN KABUPATEN BREBES

BUPATI BANGKA TENGAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI BARAT NOMOR 04 TAHUN 2009

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 2 TAHUN 2016 SERI D.2 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN

BUPATI MAMUJU UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MAMUJU UTARA,

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 91 TAHUN : 2008 SERI : D PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 10 TAHUN 2008 TENTANG

Transkripsi:

P E R A T U R A N D A E R A H KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 30 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH DAN SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI HULU SUNGAI SELATAN, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan Ketentuan Pasal 2 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 dan dipandang perlu untuk menata kembali Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Hulu Sungai Selatan; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a, perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah dan Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Hulu Sungai Selatan; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1959 tentang Penetapan Undang-undang Darurat Nomor 3 Tahun 1953 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1820); 2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041) Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 3. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389); 1

4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah Menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548); 5. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 92, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4660); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3547); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Dalam Jabatan Sruktural (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 197, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4018) sebagaimana diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2002 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Dalam Jabatan Struktural (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4194); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 15, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4263); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pedoman Satuan Polisi Pamong Praja (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4428); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, Dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741); 12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat Provinsi dan Kabupaten/Kota Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN dan BUPATI HULU SUNGAI SELATAN 2

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH DAN SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksudkan dengan: 1. Daerah adalah Kabupaten Hulu Sungai Selatan; 2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah Kabupaten Hulu Sungai Selatan; 3. Bupati adalah Bupati Hulu Sungai Selatan; 4. Lembaga Teknis Daerah adalah unsur pendukung tugas kepala daerah, melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah yang bersifat spesifik yang terdiri dari Badan, Kantor dan Rumah Sakit; 5. Satuan Polisi Pamong Praja adalah satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Hulu Sungai Selatan. BAB II PEMBENTUKAN, KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI Bagian Kesatu Pembentukan Pasal 2 Dengan Peraturan Daerah ini dibentuk Lembaga Teknis Daerah dan Satuan Polisi Pamong Praja sebagai berikut: a. Inspektorat; b. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah; c. Badan Kepegawaian Daerah, Pendidikan dan Pelatihan; d. Badan Penyuluhan dan Ketahanan Pangan; e. Badan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Masyarakat dan Perempuan; f. Kantor Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat; g. Kantor Perpustakaan, Dokumentasi dan Arsip Daerah; h. Kantor Pengelola Pasar; i. Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu; j. Rumah Sakit Umum Daerah Brigjend. H. Hasan Basry Kandangan; 3

k. Satuan Polisi Pamong Praja. Bagian Kedua Kedudukan Pasal 3 (1) Inspektorat adalah unsur lembaga teknis yang melaksanakan salah satu tugas spesifik yang karena sifatnya tidak tercakup oleh sekretariat Daerah dan Dinas Daerah untuk mendukung pelaksanaan tugas-tugas Pemerintahan Daerah yang dipimpin oleh Inspektur yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. (2) Badan Daerah adalah unsur Lembaga Teknis Daerah yang melaksanakan salah satu tugas spesifik yang karena sifatnya tidak tercakup oleh Sekretariat Daerah dan Dinas Daerah untuk mendukung pelaksanaan tugas-tugas Pemerintah Daerah yang dipimpin oleh Kepala Badan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. (3) Kantor adalah unsur Lembaga Teknis Daerah yang melaksanakan salah satu tugas spesifik yang karena sifatnya tidak tercakup oleh Sekretariat Daerah dan Dinas Daerah untuk mendukung pelaksanaan tugas-tugas Pemerintah Daerah yang dipimpin oleh Kepala Kantor yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. (4) Rumah Sakit Umum Daerah adalah unsur pelaksana tugas spesifik dibidang pelayanan kesehatan masyarakat dipimpin oleh seorang Direktur yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. (5) Satuan Polisi Pamong Praja adalah unsur pelaksana tugas spesifik di bidang ketentraman dan ketertiban umum serta menegakkan Peraturan Daerah dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Bagian Ketiga Tugas Pokok Pasal 4 (1) Inspektorat mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan rumah tangga Daerah dan tugas pembantuan dibidang pengawasan serta tugas-tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku. (2) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan rumah tangga daerah dan tugas pembantuan dibidang ekonomi, sosial budaya, fisik dan prasarana dan bidang pengendalian, pelaporan, penelitian dan pengembangan serta tugas-tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku. (3) Badan Kepegawaian Daerah dan Pendidikan & Pelatihan mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan rumah tangga daerah dan tugas pembantuan dibidang formasi dan mutasi, pengembangan karier, kududukan hukum dan kesejahteraan pegawai, pendidikan dan pelatihan serta tugas-tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku. 4

(4) Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan rumah tangga daerah dan tugas pembantuan dibidang kelembagaan dan sarana prasarana penyuluhan, penyelenggaraan penyuluhan, ketersediaan dan distribusi pangan, konsumsi dan keamanan pangan serta tugas-tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai ketentuan perundangundangan yang berlaku. (5) Badan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Masyarakat dan Perempuan mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan rumah tangga daerah dan tugas pembantuan dibidang keluarga berencana, keluarga sejahtera dan pengolahan data analisis dan informasi program, pemberdayaan masyarakat, pemberdayaan perempuan serta tugas-tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku. (6) Kantor Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan rumah tangga daerah dan tugas pembantuan dibidang kesatuan bangsa, hubungan antar lembaga, perlindungan masyarakat serta tugas-tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai ketentuan perundangundangan yang berlaku. (7) Kantor Perpustakaan, Dokumentasi dan Arsip Daerah mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan rumah tangga daerah dan tugas pembantuan dibidang perpustakaan, dokumentasi dan arsip daerah serta tugas-tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku. (8) Kantor Pengelolaan Pasar mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan rumah tangga daerah dan tugas pembantuan dibidang pengelolaan pasar, penataan dan pengendalian pedagang serta tugas-tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku. (9) Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan rumah tangga daerah dan tugas pembantuan dibidang data dan informasi,pelayanan perizinan dan non perizinan serta tugas-tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku. (10) Rumah Sakit Umum Daerah Brigjend. H. Hasan Basry Kandangan mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan rumah tangga daerah dan tugas pembantuan dibidang penunjang pelayanan, keperawatan, pelayanan serta tugas-tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku. (11) Satuan Polisi Pamong Praja mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan rumah tangga daerah dan tugas pembantuan dibidang pembinaan ketertiban umum, koordinasi dan pengawasan operasional, penegakan perda, peraturan Bupati dan keputusan Bupati serta tugas-tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Bagian Keempat Fungsi Pasal 5 Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana yang dimaksudkan dalam Pasal 4, masing-masing Lembaga Teknis Daerah mempunyai fungsi sebagai berikut: a. Inspektorat mempunyai fungsi: 1. perumusan kebijakan teknis dan pembinaan dibidang pengawasan pemerintahan bidang pembangunan,pemerintahan dan kemasyarakatan, berdasarkan kebijakan umum yang ditetapkan oleh Bupati sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku; 5

2. pembinaan, pengawasan dan evaluasi penyelenggaraan kegiatan pembangunan; 3. pembinaan, pengawasan dan evaluasi penyelenggaraan kegiatan pemerintahan; 4. pembinaan, pengawasan dan evaluasi penyelenggaraan kegiatan kemasyarakatan; 5. pengelolaan urusan kesekretariatan. b. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah mempunyai fungsi: 1. perumusan kebijakan teknis dan pembinaan dibidang ekonomi, sosial budaya, fisik dan prasarana serta pengendalian, pelaporan, penelitian dan pengembangan berdasarkan kebijakan umum yang ditetapkan oleh Bupati sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku; 2. pembinaan, pengawasan dan evaluasi penyelenggaraan kegiatan ekonomi; 3. pembinaan, pengawasan dan evaluasi penyelenggaraan kegiatan sosial budaya; 4. pembinaan, pengawasan dan evaluasi penyelenggaraan kegiatan fisik dan prasarana; 5. pembinaan, pengawasan dan evaluasi penyelenggaraan kegiatan pengendalian, pelaporan, penelitian dan pengembangan; 6. pengelolaan urusan kesekretariatan. c. Badan Kepegawaian Daerah dan Pendidikan & Pelatihan mempunyai fungsi: 1 perumusan kebijakan teknis dan pembinaan dibidang formasi dan mutasi, pengembangan karier, kedudukan hukum dan kesejahteraan pegawai, pendidikan dan pelatihan berdasarkan kebijakan umum yang ditetapkan oleh Bupati sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku; 2 pembinaan, pengawasan dan evaluasi penyelenggaraan kegiatan formasi dan mutasi; 3 pembinaan, pengawasan dan evaluasi penyelenggaraan kegiatan pengembangan karier, kedudukan hukum dan kesejahteraan pegawai; 4 pembinaan, pengawasan dan evaluasi penyelenggaraan kegiatan pendidikan dan pelatihan; 5 pengelolaan urusan kesekretariatan. d. Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan mempunyai fungsi: 1. perumusan kebijaksanaan teknis dan pembinaan dibidang kelembagaan dan sarana prasarana penyuluhan, penyelenggaraan penyuluhan, ketersediaan dan dinstribusi pangan, konsumsi dan keamanan pangan berdasarkan kebijakan umum yang ditetapkan oleh Bupati sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku; 2. pembinaan, pengawasan dan evaluasi penyelenggaraan kegiatan kelembagaan dan sarana prasarana; 3. pembinaan, pengawasan dan evaluasi penyelenggaraan kegiatan penyelenggaraan penyuluhan; 4. pembinaan, pengawasan dan evaluasi penyelenggaraan kegiatan ketersediaan dan distribusi pangan; 5. pembinaan, pengawasan dan evaluasi penyelenggaraan kegiatan konsumsi dan keamanan pangan; 6

6. pengelolaan urusan kesekretariatan. e. Badan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Masyarakat dan Perempuan mempunyai fungsi: 1. perumusan kebijakan teknis dan pembinaan dibidang keluarga berencana, keluarga sejahtera dan pengolahan data analisis dan informasi program, pemberdayaan masyarakat dan pemberdayaan perempuan berdasarkan kebijakan umum yang ditetapkan oleh Bupati sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku; 2. pembinaan, pengawasan dan evaluasi penyelenggaraan kegiatan keluarga berencana; 3. pembinaan, pengawasan dan evaluasi penyelenggaraan kegiatan keluarga sejahtera dan pengolahan data analisis dan informasi program; 4. pembinaan, pengawasan dan evaluasi penyelenggaraan kegiatan pemberdayaan masyarakat; 5. pembinaan, pengawasan dan evaluasi penyelenggaraan kegiatan pemberdayaan perempuan; 6. pengelolaan urusan kesekretariatan. f. Kantor Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat mempunyai fungsi: 1. perumusan kebijakan teknis dan pembinaan dibidang kesatuan bangsa, hubungan antar lembaga dan perlindungan masyarakat berdasarkan kebijakan umum yang ditetapkan oleh Bupati sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku; 2. pembinaan, pengawasan dan evaluasi penyelenggaraan kegiatan kesatuan bangsa; 3. pembinaan, pengawasan dan evaluasi penyelenggaraan kegiatan hubungan antar lembaga; 4. pembinaan, pengawasan dan evaluasi penyelenggaraan kegiatan perlindungan masyarakat; 5. pengelolaan urusan kesekretariatan. g. Kantor Perpustakaan, Dokumentasi dan Arsip Daerah mempunyai fungsi: 1. perumusan kebijakan teknis dan pembinaan dibidang perencanaan dan evaluasi, perpustakaan, dokumentasi dan Kearsipan berdasarkan kebijakan umum yang ditetapkan oleh Bupati sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku; 2. pembinaan, pengawasan dan evaluasi penyelenggaraan kegiatan perencanaan dan evaluasi; 3. pembinaan, pengawasan dan evaluasi penyelenggaraan kegiatan perpustakaan; 4. pembinaan, pengawasan dan evaluasi penyelenggaraan kegiatan dokumentasi dan kearsipan; 5. pengelolaan urusan kesekretariatan. 7

h. Kantor Pengelola Pasar mempunyai fungsi: 1. perumusan kebijakan teknis dan pembinaan dibidang pengelolaan pasar, penataan dan pengendalian pedagang berdasarkan kebijakan umum yang ditetapkan oleh Bupati sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku; 2. pembinaan, pengawasan dan evaluasi penyelenggaraan kegiatan Pasar Negara 3. pembinaan, pengawasan dan evaluasi penyelenggaraan kegiatan Pasar Kandangan; 4. pembinaan, pengawasan dan evaluasi penyelenggaraan kegiatan penataan dan pengendalian pedagang pasar; 5. pengelolaan urusan kesekretariatan. i. Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu mempunyai fungsi: 1. perumusan kebijaksanaan teknis dan pembinaan dibidang data dan informasi, pelayanan perizinan dan non perizinan berdasarkan kebijakan umum yang ditetapkan oleh Bupati sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku; 2. pembinaan, pengawasan dan evaluasi penyelenggaraan kegiatan data dan informasi; 3. pembinaan, pengawasan dan evaluasi penyelenggaraan kegiatan pelayanan perizinan dan non perizinan; 4. pengelolaan urusan kesekretariatan. j. Rumah Sakit Umum Daerah Brigjend. H.Hasan Basry Kandangan mempunyai fungsi: 1. perumusan kebijakan teknis dan pembinaan dibidang penunjang pelayanan, keperawatan dan pelayanan berdasarkan kebijakan umum yang ditetapkan oleh Bupati sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku; 2. pembinaan, pengawasan dan evaluasi penyelenggaraan kegiatan penunjang pelayanan; 3. pembinaan, pengawasan dan evaluasi penyelenggaraan kegiatan keperawatan; 4. pembinaan, pengawasan dan evaluasi penyelenggaraan kegiatan pelayanan; 5. pengelolaan urusan kesekretariatan. k. Satuan Polisi Pamong Praja mempunyai fungsi: 1. perumusan kebijakan teknis dan pembinaan dibidang pembinaan ketertiban umum, koordinasi dan pengawasan operasional, penegakan Perda, Peraturan Bupati dan Keputusan Bupati berdasarkan kebijakan umum yang ditetapkan oleh Bupati sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku; 2. pembinaan, pengawasan dan evaluasi penyelenggaraan kegiatan pembinaan ketertiban umum; 3. pembinaan, pengawasan dan evaluasi penyelenggaraan kegiatan koordinasi dan pengawasan operasional; 8

4. pembinaan, pengawasan dan evaluasi penyelenggaraan kegiatan penegakan Perda, Peraturan Bupati dan Keputusan Bupati; 5. pengelolaan urusan kesekretariatan. BAB II SUSUNAN ORGANISASI Pasal 6 Susunan Organisasi Inspektorat terdiri dari: a. Sekretariat: 1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian 2. Sub Bagian Perencanaan 3. Sub Bagian Keuangan b. Inspektur Pembantu Wilayah I: 1. Seksi Pengawasan Pemerintahan Bidang Pembangunan 2. Seksi Pengawasan Pemerintahan Bidang Pemerintahan 3. Seksi Pengawasan Pemerintahan Bidang Kemasyarakatan c. Inspektur Pembantu Wilayah II; 1. Seksi Pengawasan Pemerintahan Bidang Pembangunan 2. Seksi Pengawasan Pemerintahan Bidang Pemerintahan 3. Seksi Pengawasan Pemerintahan Bidang Kemasyarakatan d. Inspektur Pembantu Wilayah III; 1. Seksi Pengawasan Pemerintahan Bidang Pembangunan 2. Seksi Pengawasan Pemerintahan Bidang Pemerintahan 3. Seksi Pengawasan Pemerintahan Bidang Kemasyarakatan e. Inspektur Pembantu Wilayah IV; 1. Seksi Pengawasan Pemerintahan Bidang Pembangunan 2. Seksi Pengawasan Pemerintahan Bidang Pemerintahan 3. Seksi Pengawasan Pemerintahan Bidang Kemasyarakatan f. Kelompok Jabatan Fungsional Pasal 7 Susunan Organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah terdiri dari: a. Sekretariat: 1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian 2. Sub Bagian Perencanaan 3. Sub Bagian Keuangan 9

b. Bidang Ekonomi: 1. Sub Bidang Pertanian, Sumber Daya Alam dan Energi 2. Sub Bidang Perindustrian perdagangan koperasi, Penanaman Modal dan UKM c. Bidang Sosial Budaya: 1. Sub Bidang Sosial 2. Sub Bidang SDM dan Budaya d. Bidang Fisik dan Prasarana: 1. Sub Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup 2. Sub Bidang Sarana dan Prasarana e. Bidang Pengendalian, Pelaporan, Penelitian dan Pengembangan: 1. Sub Bidang Pengendalian dan Pelaporan 2. Sub Bidang Penelitian dan Pengembangan f. Kelompok Jabatan Fungsional. Pasal 8 Susunan Organisasi Badan Kepegawaian Daerah Pendidikan & Pelatihan terdiri dari: a. Sekretariat: 1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian 2. Sub Bagian Perencanaan 3. Sub Bagian Keuangan b. Bidang Formasi dan Mutasi: 1. Sub Bidang Formasi dan Seleksi 2. Sub Bidang Mutasi, Kepangkatan dan Pensium c. Bidang Pengembangan Karier, Kedudukan Hukum dan Kesejahteraan Pegawai: 1. Sub Bidang Pengembangan Karier Pegawai 2. Sub Bidang Kedudukan Hukum dan Kesejahteraan Pegawai d. Bidang Pendidikan dan Pelatihan: 1. Sub Bidang Pendidikan dan Pelatihan Struktural 2. Sub Bidang Pendidikan dan Pelatihan Teknis Fungsional e. Kelompok Jabatan Fungsional. Pasal 9 Susunan Organisasi Badan Penyuluhan dan Ketahanan Pangan terdiri dari: a. Sekretariat: 1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian 2. Sub Bagian Perencanaan 3. Sub Bagian Keuangan 10

b. Bidang Kelembagaan dan Sarana Prasarana Penyuluhan: 1. Sub Bidang Kelembagaan Penyuluhan 2. Sub Bidang Sarana dan Prasarana Penyuluhan c. Bidang Penyelenggaraan Penyuluhan: 1. Sub Bidang Program Penyuluhan 2. Sub Bidang Informasi Penyuluhan d. Bidang Ketersediaan dan Distribusi Pangan: 1. Sub Bidang Ketersediaan dan Kerawanan Pangan 2. Sub Bidang Distribusi Pangan e. Bidang Konsumsi dan Keamanan Pangan: 1. Sub Bidang Konsumsi Pangan 2. Sub Bidang Keamanan Pangan f. Kelompok Jabatan Fungsional. Pasal 10 Susunan Organisasi Badan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Masyarakat dan Perempuan terdiri dari: a. Sekretariat: 1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian 2. Sub Bagian Perencanaan 3. Sub Bagian Keuangan b. Bidang Keluarga Berencana: 1. Sub Bidang KIE dan Pelayanan Kontrasepi 2. Sub Bidang Pembinaan Institusi c. Bidang Keluarga Sejahtera dan Pengolahan Data Analisis dan Informasi Program: 1. Sub Bidang Pembinaan Keluarga Sejahtera 2. Sub Bidang Pengolahan Data Analisis dan Informasi Program d. Bidang Pemberdayaan Perempuan: 1. Sub Bidang Bina Organisasi Perempuan 2. Sub Bidang Peningkatan Sumber Daya Perempuan e. Bidang pemberdayaan Masyarakat: 1. Sub Bidang Bina Ketahanan Masyarakat dan Kelembagaan 2. Sub Bidang Bina Ekonomi dan Pembangunan Masyarakat f. Kelompok Jabatan Fungsional. 11

Pasal 11 Susunan Organisasi Kantor Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat terdiri dari: a. Sub Bagian Tata Usaha. b. Seksi Kesatuan Bangsa. c. Seksi Hubungan Antar Lembaga. d. Seksi Perlindungan Masyarakat. e. Kelompok Jabatan Fungsional. Pasal 12 Susunan Organisasi Kantor Perpustakaan, Dokumentasi dan Arsip Daerah terdiri dari: a. Sub Bagian Tata Usaha. b. Seksi Perencanaan dan Evaluasi. c. Seksi Perpustakaan. d. Seksi Dokumentasi & Kearsipan. e. Kelompok Jabatan Fungsional. Pasal 13 Susunan Organisasi Kantor Pengelola Pasar terdiri dari: a. Sub Bagian Tata Usaha. b. Seksi Pasar Kandangan. c. Seksi Pasar Negara. d. Seksi Penataan dan Pengendalian Pedagang. e. Kelompok Jabatan Fungsional. Pasal 14 Susunan Organisasi Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu terdiri dari: a. Sub Bagian Tata Usaha b. Seksi Data dan Informasi c. Seksi Pelayanan Perizinan dan non Perizinan d. Kelompok Jabatan Fungsional Pasal 15 Susunan Organisasi Rumah Sakit Umum Daerah Brigjend. Hasan Basry Kandangan terdiri dari: a. Bagian Tata Usaha: 1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian 2. Sub Bagian Perencanaan 3. Sub Bagian Keuangan 12

b. Bidang Penunjang Pelayanan: 1. Seksi Penunjang Pelayanan Medik 2. Seksi Penunjang Pelayanan Non Medik c. Bidang Keperawatan: 1. Seksi Asuhan Keperawatan 2. Seksi SDM dan Logistik Keperawatan d. Bidang Pelayanan: 1. Seksi Pelayanan Medis 2. Seksi Mutu Pelayanan e. Kelompok Jabatan Fungsional. Pasal 16 Susunan Organisasi Satuan Polisi Pamong Praja terdiri dari: a. Sub Bagian Tata Usaha. b. Seksi Pembinaan Ketertiban Umum. c. Seksi Koordinasi dan Pengawasan Operasional. d. Seksi Penegakan Perda dan Peraturan Bupati dan Keputusan Bupati. e. Kelompok Jabatan Fungnsional. Pasal 17 Bagan Struktur Organisasi Lembaga Teknis Daerah dan Satuan Polisi Pamong Praja sebagaimana tercantum dalam Lampiran I dan II dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. BAB IV TATA KERJA Pasal 18 Dalam melaksanakan tugasnya Lembaga Teknis Daerah Satuan Polisi Pamong Praja wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi, baik dalam lingkungan masing-masing maupun antar satuan organisasi sesuai tugas masingmasing. BAB V PEMBIAYAAN Pasal 19 (1) Segala biaya yang dibutuhkan untuk pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh Lembaga Teknis Daerah dan Satuan Polisi Pamong Praja dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Hulu Sungai Selatan. 13

(2) Dengan tidak mengurangi ketentuan sebagimana dimaksud pada ayat (1) Lembaga Teknis Daerah dan Satuan Polisi Pamong Praja dapat menerima bantuan lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. BAB VI ESELON, PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN Bagian Kesatu Eselon Pasal 20 Eselon jabatan Lembaga Teknis Daerah dan Satuan Polisi Pamong Praja adalah: a. Kepala Badan/Inspektur adalah jabatan struktural eselon II b; b. Sekretaris Badan/Sekretaris Inspektorat adalah Jabatan struktural eselon III a ; c. Kepala Kantor/ Inspektur Pembantu adalah jabatan struktural eselon III a ; d. Direktur RSUD adalah jabatan struktural eselon III a ; e. Kepala Satuan Polisi Pamong Praja adalah jabatan struktural eselon III a ; f. Kepala Bidang/Kepala Bagian TU RSUD adalah jabatan struktural eselon III b; g. Kepala Sub Bagian adalah jabatan struktural eselon IV a; h. Kepala Sub Bidang adalah jabatan struktural eselon IV a; i. Kepala Seksi adalah jabatan struktural eselon IV a. Bagian Kedua Pengangkatan dan Pemberhentian Pasal 21 Pengangkatan dan pemberhentian Kepala Lembaga Teknis Daerah dan Satuan Polisi Pamong Praja Pejabat Struktural di bawahnya dan Jabatan Fungsional dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. BAB VII KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL Pasal 22 Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Lembaga Teknis Daerah dan Satuan Polisi Pamong Praja sesuai keahlian dan kebutuhan. 14

BAB VIII KETENTUAN PERALIHAN Pasal 23 Segala ketentuan yang mengatur pelaksanaan urusan pembentukan organisasi dan tata kerja Lembaga Teknis Daerah dan Satuan Polisi Pamong Praja yang sudah ada sepanjang tidak bertentangan dengan Peraturan Daerah ini, masih tetap berlaku sampai diatur dengan ketentuan yang baru berdasarkan Peraturan Daerah ini. BAB IX KETENTUAN PENUTUP Pasal 24 Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini sepanjang mengenai pelaksanaannya akan diatur dengan Peraturan Bupati. Pasal 25 Pada saat diberlakukannya Peraturan Daerah ini, maka Peraturan Daerah Kabupaten Hulu Sungai Selatan Nomor 15 Tahun 2003 tentang Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Hulu Sungai Selatan (Lembaran Daerah Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun 2003 Nomor 34 Seri D Nomor Seri 3, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Hulu Sungai Selatan Nomor 54) dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi. Pasal 26 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Ditetapkan di Kandangan pada tanggal 29 Nopember 2007 BUPATI HULU SUNGAI SELATAN, Cap Ttd, MUHAMMAD SAFI I 15

Diundangkan di Kandangan pada tanggal 29 Nopember 2007 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN, ACHMAD FIKRY LEMBARAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN TAHUN 2008 NOMOR 30 16

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 30 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN I. U M U M Dengan berlakunya Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang organisasi Perangkat Daerah, maka Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2003 tentang Pedoman organisasi Perangkat Daerah yang menjadi payung hukum Peraturan Daerah Kabupaten Hulu Sungai Selatan Nomor 15 Tahun 2003 dinyatakan tidak berlaku lagi. Sehubungan dengan hal tersebut, dalam rangka penyelenggaraan Pemerintahan Daerah sesuai Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dipandang perlu menetapkan kembali unsur perencana dan yang bersifat spesifik yang ditangani oleh Badan, Kantor sesuai ketentuan yang berlaku. Berdasarkan pertimbangan dimaksud, dengan memperhatikan kebutuhan dan kemampuan daerah dipandang perlu menetapkan kembali Peraturan Daerah tentang Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Hulu Sungai Selatan. II. PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Pasal 2 Pasal 3 Pasal 4 17

Pasal 5 Pasal 6 Pasal 7 Pasal 8 Pasal 9 Pasal 10 Pasal 11 Pasal 12 Pasal 13 Pasal 14 Pasal 15 Pasal 16 Pasal 16 Pasal 17 Pasal 18 Pasal 19 Pasal 20 Pasal 21 Pasal 22 18

Pasal 23 Pasal 24 Pasal 25 Pasal 26 TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 113 19