PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA INDONESIA DALAM KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X.1 ICT DAN X.3 SMA BATIK 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2009/2010 SKRIPSI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Suatu implikasi dari sumpah pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928,

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan dengan baik secara lisan maupun tulisan. Pembelajaran bahasa,

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sebagai alat komunikasi yang paling utama. Bahasa dibagi

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

BAB I PENDAHULUAN. memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap positif yang akan. baik dalam perkembangan pengetahuan, penguasaan keterampilan, dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PEMANFAATAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI SISWA KELAS V SD NEGERI I GEBANG NGUNTORONADI WONOGIRI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia terdapat empat aspek keterampilan

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA LAGU PADA SISWA KELAS VIIIB SMP NEGERI 1 NGUTER, SUKOHARJO

INTERFERENSI BAHASA JAWA DALAM KARANGAN NARASI BERBAHASA INDONESIA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 SAWIT BOYOLALI TAHUN AJARAN 2009/2010 SKRIPSI

I. PENDAHULUAN. semakin modern, diharapkan dapat meningkatkan aktivitas serta kreativitas

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Indonesia mencakup empat jenis keterampilan

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah.

BAB I PENDAHULUAN. apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia. Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. agar para siswa terampil berbahasa, yaitu terampil mendengarkan (listening skill),

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF NARATIF DENGAN TEKNIK PENIRUAN MODEL PADA SISWA KELAS X TKJ 1 SMK NEGERI 1 BANYUDONO KABUPATEN BOYOLALI

Shita Dwika Ratna Timory

BAB I PENDAHULUAN. diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan salah satu

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA DAN MENULIS PERMULAAN MELALUI PERMAINAN BAHASA PADA SISWA KELAS 1 SD NEGERI 03 SRINGIN KEC.

Skripsi Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Di susun oleh : Nur Rochman Prabowo ( A )

PENERAPAN METODE FIELD TRIP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPSI PADA SISWA KELAS X-1 SMA NEGERI 1 NGEMPLAK KABUPATEN BOYOLALI

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

BAB I PENDAHULUAN. yang tepat dan terencana dengan strategi pembelajaran yang efektif.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

TEKS WAWANCARA SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN MENULIS NARASI DENGAN PENDEKATAN QUANTUM LEARNING

2015 PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan berbicara, dan keterampilan menulis. Apabila menguasai keempat

KESALAHAN EJAAN DAN KETIDAKBAKUAN KATA PADA KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 SUKOHARJO Tahun Pelajaran 2008/2009 SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bahasa adalah sarana yang digunakan untuk berkomunikasi dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Memiliki bahasa adalah salah satu kemampuan spesial manusia.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. menulis. Menurut Tarigan (2008:21) Proses menulis sebagai suatu cara. menerjemahkannya ke dalam sandi-sandi tulis.

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN PADA SISWA KELAS VI SD PABELAN III TAHUN AJARAN 2009 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dalam merangkai kata. Akan tetapi, dalam penerapannya banyak orang

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF NARASI DENGAN TEKNIK REKA CERITA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KARANGDOWO KLATEN TAHUN AJARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam pengajaran bahasa dan sastra Indonesia terdapat empat keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dalam penerapan pendekatan, metode, dan teknik dalam pengajaran

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dapat disimpulkan terdapat hubungan

BAB I PENDAHULUAN. seseorang dituangkan melalui bahasa baik, lisan maupun tertulis.

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini di kenal dua macam cara berkomunikasi, yaitu komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. khususnya bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran yang penting dan

BAB I PENDAHULUAN. dan jenjang pendidikan, mulai dari taman kanak-kanak sampai Perguruan Tinggi

BAB I PENDAHULUAN. interaksi antara guru-siswa dan komunikasi timbal balik yang berlangsung dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pelajaran Bahasa Indonesia merupakan salah satu pelajaran wajib bagi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar (SD) mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. yang bermanfaat bagi kehidupan manusia, khususnya para siswa. Pada saat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada hakikatnya, pembelajaran bahasa adalah belajar berkomunikasi,

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dalam bahasa Indonesia, baik secara lisan maupun tertulis.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan formal di sekolah memegang peranan yang sangat besar dalam

BAB I PENDAHULUAN. sehingga pembelajaran dapat berlangsung dengan mengoptimalkan dan

BAB I PENDAHULUAN. Peserta didik memerlukan suatu sistem pendidikan yang memberikan

KATA CINTA DALAM BAHASA INDONESIA KAJIAN MORFOLOGI DAN SEMANTIK

BAB 1 PENDAHULUAN. Proses kegiatan belajar mengajar dikatakan berhasil apabila siswa dianggap

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. pesat pada era globalisasi membawa perubahan yang sangat radikal. Perubahan itu

BAB I PENDAHULUAN. pun sudah didapat para siswa sejak duduk di sekolah dasar yang dikemas. bahwa Bahasa Indonesia adalah pelajaran yang mudah, namun

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. secara tidak langsung dan tidak secara tatap muka dengan orang lain. Secara tidak

BAB I PENDAHULUAN. yang dimilikinya. Makin kaya kosakata yang dimiliki, makin besar pula

BAB I PENDAHULUAN. Penguasaan kemampuan berbahasa Indonesia sangat penting sebagai

Bahasa Indonesia merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus. dipelajari dan diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan

BAB I PENDAHULUAN. untuk menyampaikan pendapat, gagasan, atau ide yang sedang mereka. muka bumi ini harus diawali dengan bahasa.

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan pendidikan selalu muncul bersamaan dengan. berkembang dan meningkatkanya kemampuan siswa, situasi dan kondisi

I. PENDAHULUAN. pidato. Ketika menulis teks pidato, banyak faktor yang perlu diperhatikan seperti kosa kata,

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan seseorang dalam melakukan komunikasi sangat tergantung

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam

GAYA BAHASA PERSONIFIKASI PADA KARANGAN SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 9 GEMOLONG SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa sebagai sarana untuk berkomunikasi memunyai peranan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam masyarakat modern seperti sekarang ini dikenal dua macam cara

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi sosial yang bersifat konvensional dan arbitreir.

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah.

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan keterampilan yang harus dikuasai setiap orang melalui proses yang cukup

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-I Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran bahasa Indonesia adalah menyimak, berbicara, membaca, dan. kesatuan dari aspek bahasa itu sendiri (Tarigan, 2008: 1).

BAB I PENDAHULUAN. orang lain, memengaruhi atau dipengaruhi orang lain. Melalui bahasa, orang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Pelajaran Bahasa Indonesia memiliki empat aspek keterampilan, yaitu

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi dan seni. Peningkatan pengetahuan berbahasa Indonesia berhubungan

BAB I PENDAHULUAN. secara sadar dengan tujuan untuk menyampaikan ide, pesan, maksud,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kata merupakan bentuk atau unit yang paling kecil dalam bahasa yang

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan siswa yang memiliki watak tangguh serta kompetitif.

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN PERSUASI DENGAN MEDIA POSTER IKLAN BERTEMA LINGKUNGAN PADA SISWA

BAB I PENDAHULUAN. membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang

BAB I PENDAHULUAN. empat aspek, yakni mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. Dalam

SKRIPSI. Disusun dan Diajukan untuk Memenuhi Syarat Mendapatkan. Gelar Sarjana Pendidikan Sekolah Dasar. Oleh SITI JULAEHA NIM A.

KETERAMPILAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI SEBAGAI KREATIVITAS MENGARANG SISWA: STUDI KASUS SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. dua, yaitu bahasa lisan dan bahasa tulis. Kedua bahasa tersebut mempunyai. hubungan yang erat satu dengan lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. salah satu dari empat keterampilan berbahasa (skills). Dalam keterampilan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. terampil berbahasa. Adapun keterampilan berbahasa itu mencakup empat

BAB 1 PENDAHULUAN. sulit menuangkan pikiran secara teratur dan baik). Selain itu siswa juga

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam hal berpikir kritis peserta didik dimulai dari jenjang Sekolah Dasar sampai dengan

I. PENDAHULUAN. secara kreatif dapat memikirkan sesuatu yang baru. berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan hendaknya berupa kata-kata

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemampuan berbahasa erat hubungannya dengan kemampuan berpikir.

BAB I PENDAHULUAN. tidak langsung dan juga suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif.

I. PENDAHULUAN. dapat dipisahkan antara satu sama lain. Keempat komponen itu ialah keterampilan

Transkripsi:

1 PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA INDONESIA DALAM KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X.1 ICT DAN X.3 SMA BATIK 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2009/2010 SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah Oleh: YUNI PERMITA SARI A 310 060 129 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2010

2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Merupakan suatu implikasi dari sumpah pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928, akhirnya bahasa Indonesia dijadikan bahasa persatuan, bahasa nasional, bahkan menjadi bahasa resmi negara. Bahasa Indonesia mempunyai banyak fungsi, yang salah satunya adalah sebagai bahasa pengantar di lembaga-lembaga pendidikan. Ini menunjukkan betapa pentingnya bahasa Indonesia bagi bangsa Indonesia, sebagai alat komunikasi yang efektif, lebih-lebih bagi mereka yang terpelajar, mereka harus mampu berbahasa Indonesia dengan baik dan benar. Karena didalam mereka mencari dan menggali ilmu pengetahuan, syarat yang harus dipenuhi terlebih dahulu adalah bahasa. Dalam hal ini penghantarnya adalah bahasa Indonesia. Dalam pembinaan kebudayaan nasional yang baru, bahasa Indonesia memainkan peranan penting sebagai wadah penampungan yang baru itu. Segala ilmu pengetahuan dan kebudayaan harus diajukan dan dikembangkan dengan menggunakan bahasa Indonesia sebagai mediumnya. (Gorys, 1979: 17). Peningkatan mutu pendidikan merupakan suatu masalah yang menuntut perhatian banyak pihak, karena pendidikan memegang peranan penting bagi kelangsungan hidup manusia. Peningkatan mutu pendidikan sangat tergantung kepada kualitas guru dan praktik pembelajarannya. 1

3 Peningkatan kualitas pembelajaran dipengaruhi banyak faktor diantaranya faktor guru dan faktor siswa. Dalam pembelajaran guru memegang peranan utama karena materi pembelajaran dapat diterima, dipahami dengan mudah oleh siswa, jika guru dalam menyampaikan materi pelajaran menggunakan teknik-teknik pembelajaran yang disesuaikan dengan materi yang akan diajarkan. Dalam melakukan proses pembelajaran guru memilih dan menggunakan beberapa teknik-teknik pembelajaran. Pemilihan teknik-teknik pembelajaran perlu memperhatikan beberapa hal seperti materi yang disampaikan, tujuan pembelajaran, waktu yang tersedia, jumlah siswa, fasilitas, kondisi lingkungan siswa, tingkat kemampuan yang dimiliki siswa, serta hal-hal yang berkaitan dengan keberhasilan siswa dalam proses pembelajaran. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik dalam berkomunikasi. Komunikasi tersebut tentunya dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis, serta menumbuhkan apresiasi terhadap karya sastra Indonesia. Agar dapat berkomunikasi secara baik, seseorang perlu belajar cara berbahasa yang baik dan benar. Hal tersebut akan lebih baik jika diajarkan sejak dini dan berkesinambungan. Setiap peserta didik dituntut untuk mampu menguasai bahasa yang mereka pelajari terutama bahasa resmi yang digunakan oleh negara yang ditempati peserta didik.

4 Tujuan pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah tidak semata-mata siswa lulus dalam ujian akhir, tapi siswa tidak mampu atau tidak menguasai keterampilan berbicara, menyimak, menulis, dan membaca untuk alat komunikasi. Oleh karena itu, keterampilan menulis harus diajarkan terutama di sekolah-sekolah agar siswa dapat mempergunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Tujuan menulis adalah untuk mengungkapkan fakta, perasaan,sikap, dan isi pikiran secara jelas dan efektif kepada pembaca. Proses pembelajaran harus memungkinkan terjadinya proses belajar yang memang harus memungkinkan proses hasil belajar yang baik. Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa untuk penguasaan kosa kata. Seseorang yang akan menulis paling tidak harus menguasai masalah yang akan ditulis. Untuk dapat menguasai masalah yang akan ditulis seseorang dituntut untuk menguasai kosakata sebagai bekal untuk menyampaikan gagasan, pemikiran, dan mengatakan pesan. Karena telah diketahui dengan kata-kata seseorang dapat berfikir, menyatakan perasaan serta gagasan. Dalam hal ini yang dimaksudkan dengan menuangkan gagasan ialah memberi bentuk kepada segala sesuatu yang kita pikirkan dan melalui pikiran kita, segala sesuatu yang kita rasakan, berupa rangkaian kata, khususnya dan teristimewa kata tertulis, yang tersususn dengan sebaikbaiknya sehingga gagasan kita itu dapat dipahami dan dipetik manfaatnya dengan mudah oleh orang lain. Dengan kata lain, menuangkan gagasan secara tertulis itu ialah mengarang.

5 Mengarang adalah kegiatan yang kompleks. Mengarang dapat kita pahami sebagai keseluruhan rangkaian kegiatan seseorang menggungkapkan gagasan dan menyampaikannya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami tepat seperti yang dimaksudkan oleh pengarang (definisi akademi kepengarangan) (Widyamartaya, 1990: 9). Mengarang berarti menggunakan bahasa untuk menyatakan isi hati dan buah pikiran secara menarik yang mengena pada pembaca. Ide yang jelas dan tertentu mesti ada sebelum mulai mengarang, agar jangan membuangbuang waktu dan bicara hilir mudik tanpa tujuan. Karangan yang bermutu selalu berpangkal tolak pada pemikiran yang tepat dan jelas. Hal ini akan tercermin antara lain dalam pemilihan kata-kata, dalam tata susunan kalimat dan gamblang dari seluruh uraian itu. Keahlian mengarang lebih cepat diperoleh dengan memperbaiki teknik mengarang daripada dengan mengoreksi kesalahan-kesalahan saja. Kesalahan akan hilang dengan sendirinya, jika pengarang belajar bersikap kritis terhadap buah tulisannya. Mempelajari tata bahasa akan mempertinggi kepandaian menggunakan bahasa. Maka berusahalah menguasai tata bahasa Indonesia, kalau ingin berhasil mengarang dalam bahasa Indonesia. Penggunaan katakata yang biasa merupakan dasar ungkapan dan karena itulah dasar bahasa. Maka, kalau memang mengarang pilihlah bahasa yang biasanya digunakan oleh orang baik-baik, orang-orang terpelajar dan bukan bahasa pasaran. Kosakata atau perbendaharaan kata merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari aspek-aspek bahasa lainya, seperti fonem sistem,

6 gramatik, sistem penulisan, lafal dan pembuatan istilah. Jadi, kalau bermaksud untuk mengembangkan bahasa Indonesia mau tidak mau perlu kita kembangkan aspek kosakata atau perbendaharaan kata. Penguasaan kosakata atau perbendaharaan kata pada usia sekolah sangat penting serta merupakan dasar yang kuat untuk penguasaan pada tingkat usia selanjutnya dan meningkatkan kemampuan membuat kalimat. Karena pada saat itu anak diisi dan dibimbing dengan teratur dan sistematik dalam proses menyadari dunia alam sekitarnya, bahkan keluar alam sekitarnya yang disebut proses belajar. Upaya untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas kosakata berarti pula meningkatkan proses berfikir kritis dan memperluas pandangan hidup siswa. Kekayaan kosakata seseorang turut menentukan kualitas keterampilan berbahasa orang tersebut. Seseorang dikatakan mempunyai kosakata yang kaya apabila orang itu memahami serta menguasai makna kata-kata tersebut. Keterampilan siswa dalam menguasai kosakata akan berpengaruh dalam proses pembelajaran, khususnya pembelajaran mengarang. Dimana siswa bisa paham dengan materi mengarang dan menyalurkan ide gagasannya dalam sebuah bentuk karangan, baik itu karangan narasi, eksposisi, deskripsi, persuasi, maupun argumentasi. Argumentasi adalah sebuah bentuk retorika yang berusaha untuk mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain, agar mereka itu percaya dan akhirnya bertindak sesuai dengan apa yang diinginkan oleh penulis atau pembicara. Argumentasi sebenarnya termasuk dalam eksposisi, hanya sifatnya

7 yang jauh lebih sulit dengan mengajukan pembuktian-pembuktian. Dalam tipe ini termasuk analisa, baik yang menyangkut pemecahan suatu pokok persoalan atas bagian-bagianya, maupun penggabungan masalah-masalah yang terpisah menjadi suatu klasifikasi yang lebih luas (Gorys Keraf, 1971: 110). Dari uraian diatas, peneliti terdorong untuk melakukan penelitian yang berjudul Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia Dalam Karangan Argumentasi Siswa Kelas X.1 ICT dan X.3 SMA Batik 2 Surakarta Tahun Pelajaran 2009/2010 B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana perencanaan penguasaan kosakata bahasa Indonesia dalam karangan argumentasi siswa kelas X.1 ICT dan X.3 SMA Batik 2 Surakarta tahun pelajaran 2009/2010? 2. Bagaimana kendala penguasaan kosakata bahasa Indonesia dalam karangan argumentasi siswa kelas X.1 ICT dan X.3 SMA Batik 2 Surakarta tahun pelajaran 2009/2010? 3. Bagaimana upaya penguasaan kosakata bahasa Indonesia dalam karangan argumentasi siswa kelas X.1 ICT dan X.3 SMA Batik 2 Surakarta tahun pelajaran 2009/2010?

8 C. Tujuan Penelitian Dari latar belakang dan rumusan masalah diatas, didapat tujuan sebagai berikut: 1. Mendeskripsikan perencanaan penguasaan kosakata bahasa Indonesia dalam karangan argumentasi siswa kelas X.1 ICT dan X.3 SMA Batik 2 Surakarta tahun pelajaran 2009/2010. 2. Mendeskripsikan kendala penguasaan kosakata bahasa Indonesia dalam karangan argumentasi siswa kelas X.1 ICT dan X.3 SMA Batik 2 Surakarta tahun pelajaran 2009/2010. 3. Mendeskripsikan upaya penguasaan kosakata bahasa Indonesia dalam karangan argumentasi siswa kelas X.1 ICT dan X.3 SMA Batik 2 Surakarta tahun pelajaran 2009/2010. D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk memperluas wawasan dan khasanah keilmuan tentang pembelajaran bahasa terutama penguasaan kosakata dalam karangan argumentasi. 2. Manfaat Praktis a. Bagi guru 1. Menciptakan pembelajaran yang inovatif dan menyenangkan sehingga dapat menarik perhatian siswa. 2. Sebagai sarana bagi guru untuk meningkatkan minat dan motivasi.

9 b. Bagi siswa 1. Memberikan motivasi yang positif pada diri siswa selama proses pembelajaran, khususnya pembelajaran menulis karangan. 2. Siswa akan lebih mudah dalam pengusaan kosakata, khususnya dalam menulis karangan argumentasi. c. Bagi peneliti 1. Menambah pengalaman dan wawasan tentang pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia khususnya tentang keterampilan menulis karangan. 2. Menambah pengalaman dam wawasan tentang pembendaharaan kosakata bahasa Indonesia. d. Bagi sekolah 1. Mendorong guru lain untuk menerapkan proses pembelajaran yang menarik dan inovatif. 2. Menjadikan pembelajaran penguasaan kosakata bahasa Indonesia menjadi sesuatu yang sangat penting dalam pembelajaran disekolah.