Perda No.31 / 2004 Tentang Pembentukan,Kedudukan,Tugas,Fungsi, SOT Dinas Sosial Kab. Magelang PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 31 TAHUN 2004

dokumen-dokumen yang mirip
Perda No.36 / 2004 Tentang Pembentukan,Kedudukan,Tugas,Fungsi, SOT Dinas Lingkungan Hidup Kab. Magelang

Perda No.37 / 2004 Tentang Pembentukan,Kedudukan,Tugas,Fungsi, SOT Pertamben Kab. Magelang PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 37 TAHUN 2004

Perda No.30 / 2004 Tentang Pembentukan,Kedudukan,Tugas,Fungsi, SOT Dinas Nakertrans Kab. Magelang

Perda No. 27 / 2004 tentang Pembentukan, Kedudukan, Tupoksi Dinas Perhubungan dan UPT Dinas Perhubungan

Perda No. 25 / 2004 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, SOT Dinas Pasar dan UPT Dinas Pasar Kab. Magelang..

Perda No. 17/2004 tentang Pembentukan, Kedudukan, Tugas, Fungsi, SOT Bawasda PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 17 TAHUN 2004 TENTANG

Perda No. 20 / 2004 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, SOT Badan Pengelola Perpustaakaan, Kearsipan, dan DE.

Perda No. 18 / 2004 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, SOT BAPPEDA dan UPT Bappeda Kabupaten Magelang

Perda No. 16 / 2004 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, SOT SekretariatDPRD Kabupaten Magelang PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 16 TAHUN 2004

Perda No. 28 / 2004 tentang Pembentukan, Kedudukan, Tupoksi Dinas Kesehatan dan UPT Dinas Kesehatan

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 14 TAHUN 2002 TENTANG

Perda No. 15 / 2004 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, SOT Sekretariat Daerah Kabupaten Magelang

PEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 14 TAHUN 2003 TENTANG

Perda No. 19 / 2004 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, BPKKD dan UPT BPKKD Kabupaten Magelang PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 19 TAHUN 2004

Perda No. 27/2001 ttg Pembent, Keduduk, Tupoksi dan SOT Badan Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah Kab.Magelang.

B U P A T I T A S I K M A L A Y A

Perda No. 26/2001 tentang Pembentukan, Kedudukan, Tupoksi dan SOT Kantor Pelatihan Kerja Kab.Magelang.

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

Perda No. 03 / 2002 tentang Pembentukan, Kedudukan, Tupoksi, SOT Kantor Informasi Penyuluhan Pertanian dan Kehutanan

BUPATI SIDOARJO PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 65 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA

BUPATI PURWOREJO PROVINSI JAWA TENGAH

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN TAHUN 2005

PEMERINTAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 10 TAHUN

2. Undang-undang Nomor 6 Tahun 1974 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Kesejahteraan Sosial;

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS SOSIAL

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 54 Tahun : 2016

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA

PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS SOSIAL KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG,

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 62 TAHUN 2016

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR : 01 TAHUN 2004 SERI D PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 1 TAHUN 2004 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN MUARO JAMBI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR 6 TAHUN 2004 TENTANG

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 45 TAHUN 2008 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON

Perda No. 8 / 2003 tentang Susunan organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa di Kabupaten Magelang.

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 11 TAHUN 1995 TENTANG

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 94 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL KABUPATEN SRAGEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 18 TAHUN 2000 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN TAHUN 2005

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ACEH UTARA NOMOR : 16 TAHUN : 2005 SERI : D NOMOR : 16

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR : 14 TAHUN 2003 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH NOMOR : 23 TAHUN 2001 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 23 TAHUN 2000 SERI D NOMOR 10 PERATURAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 23 TAHUN 2000 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 53 TAHUN 2013 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 76 Tahun : 2016

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 60 TAHUN 2005 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN KOTA SURABAYA

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

BERITA DAERAH KOTA SOLOK NOMOR : 13 TAHUN 2011 PERATURAN WALIKOTA SOLOK NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 23 TAHUN 2005

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

2. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999.

BUPATI BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUMAS,

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BURU NOMOR 05 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG INSPEKTORAT KABUPATEN TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BOGOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN

BUPATI PENAJAM PASER UTARA

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

BERITA DAERAH KABUPATEN SERANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN TAHUN 2008 NOMOR 18

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 43 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 102 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 03 TAHUN 2002 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI UNIT PENGELOLA PERPARKIRAN KOTA BANDUNG

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 95 TAHUN 2013 TENTANG

Menimbang : a. bahwa untuk membantu kelancaran tugas dan fungsi Dinas Pendidikan, Pemuda

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

BUPATI BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUMAS,

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

Transkripsi:

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 31 TAHUN 2004 TENTANG PEMBENTUKAN, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS SOSIAL DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KABUPATEN MAGELANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MAGELANG, Menimbang : a. bahwa dengan diterbitkannya Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2003 tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah, maka Peraturan Daerah kabupaten Nomor 19 Tahun 2000 tentang Pembentukan, Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi Lembaga Teknis Daerah Kabupaten perlu ditinjau kembali; b. bahwa peninjauan kembali sebagaimana tersebut di atas adalah untuk meningkatkan daya guna dan hasil guna penyelenggaraan kewenangan desentralisasi di bidang sosial, pemberdayaan perempuan dan masyarakat; c. bahwa sehubungan dengan hal tersebut di atas perlu disusun Peraturan Daerah Kabupaten tentang Pembentukan, Kedudukan, Tugas, Fungsi, Struktur Organisasi dan Tata Kerja Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten. Mengingat : 1. Undang Undang Nomor 13 Tahun 1950 jis Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Tengah (Berita Negara Tahun 1950) dan Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1982 tentang Pemindahan Ibukota Kabupaten Daerah Tingkat II dari wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II ke Kecamatan Mungkid di Wilayah Kabupaten Daerah Tingkat II (Lembaran Negara Tahun 1982 Nomor 36); 2. Undang Undang Nomor 8 Tahun Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang Undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3890);

3. Undang Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3839); 4. Undang Undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3848); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3952); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2003 tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 14, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4262) Dengan persetujuan DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN MAGELANG MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG TENTANG PEMBENTUKAN, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS SOSIAL DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KABUPATEN MAGELANG BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : a. Daerah adalah Kabupaten ; b. Pemerintah Kabupaten adalah Pemerintah Kabupaten ; c. Bupati adalah Bupati ; d. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten ; e. Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat adalah Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten ; f. Kepala Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat adalah Kepala Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten ; g. Jabatan Fungsional adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak seorang Pegawai Negeri Sipil dalam suatu satuan organisasi yang dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan pada keahlian dan atau keterampilan tertentu serta bersifat mandiri. BAB II PEMBENTUKAN Pasal 2 Dengan Peraturan Daerah ini dibentuk Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat.

BAB III KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI Bagian Pertama Kedudukan Pasal 3 (1) Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat merupakan unsur pelaksana Pemerintah Kabupaten di bidang sosial, pemberdayaan perempuan dan masyarakat. (2) Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Bagian Kedua Tugas Pasal 4 Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan kewenangan desentralisasi di bidang sosial, pemberdayaan perempuan dan masyarakat. Bagian Ketiga Fungsi Pasal 5 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 4, Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat menyelenggarakan fungsi : a. Perumusan kebijakan teknis di bidang sosial, pemberdayaan perempuan dan masyarakat; b. Penyelenggaraan pembinaan dan pengawasan teknis di bidang sosial, pemberdayaan perempuan dan masyarakat ; c. Pemberian perizinan dan pelaksanaan pelayanan umum di bidang sosial, pemberdayaan perempuan dan masyarakat. Bagian Keempat Struktur Organisasi Pasal 6 (1) Struktur Organisasi Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat meliputi : a. Kepala; b. Bagian Tata Usaha, terdiri dari: 1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian ; 2) Sub Bagian Keuangan. c. Bidang Bimbingan dan Bantuan Sosial, terdiri dari: 1) Pembinaan Kesejahteraan Sosial; 2) Bantuan Sosial. d. Bidang Rehabilitasi dan Pelayanan Sosial, terdiri dari: 1) Rehabilitasi Sosial; 2) Pelayanan Sosial.

e. Bidang Pemberdayaan Perempuan, terdiri dari: 1) Peranan Perempuan; 2) Perlindungan Perempuan dan Anak. f. Bidang Pemberdayaan Masyarakat, terdiri dari: 1) Keswadayaan Masyarakat; 2) Usaha Ekonomi Masyarakat. g. Kelompok Jabatan Fungsional. (2) Bagian Tata Usaha dan Bidang-Bidang sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) huruf b, c, d,e dan f Pasal ini, masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat. (3) Sub-Sub Bagian sebagaimana dimaksud Ayat (1) huruf b angka 1 dan 2 Pasal ini, masingmasing dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Tata Usaha. (4) - sebagaimana dimaksud Ayat (1) huruf c angka 1 dan 2, huruf d angka 1 dan 2, huruf e angka 1 dan 2 serta huruf f angka 1 dan 2 Pasal ini, masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang yang bersangkutan. (5) Bagan Struktur Organisasi Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat adalah sebagaimana terdapat dalam lampiran dan merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. Pasal 7 Kepala Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat memimpin pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat sebagaimana tersebut dalam Pasal 4 dan 5. Pasal 8 Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat di bidang ketatausahaan. Pasal 9 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 8, Bagian Tata Usaha menyelenggarakan fungsi : a. Penyusunan perencanaan dan pelaporan kegiatan bidang ketatausahaan; b. Pengelolaan urusan surat menyurat, kearsipan dan dokumentasi kegiatan; c. Pengelolaan urusan perlengkapan dan rumah tangga; d. Pengelolaan administrasi keuangan; e. Pengelolaan administrasi kepegawaian; f. Penyiapan bahan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis bidang sosial, pemberdayaan perempuan dan masyarakat; g. Pengkoordinasian penyusunan, pengolahan dan pelayanan data; h. Pengkoordinasian perencanaan, evaluasi dan pelaporan kegiatan.

Pasal 10 (1) Sub Bagian Umum dan kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan dan pengelolaan urusan surat menyurat, kearsipan, dokumentasi, perlengkapan dan rumah tangga, pengelolaan administrasi kepegawaian, melaksanakan penyiapan bahan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis, mengkoordinasian penyusunan, pengolahan dan pelayanan data serta perencanaan, evaluasi dan pelaporan kegiatan bidang sosial, pemberdayaan perempuan dan masyarakat. (2) Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan dan pengelolaan administrasi keuangan. Pasal 11 Bidang Bimbingan dan Bantuan Sosial mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat di bidang pembinaan kesejahteraan sosial dan Bantuan Sosial. Pasal 12 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 11, Bidang Bimbingan dan Bantuan Sosial menyelenggarakan fungsi : a. Perumusan kebijakan teknis di bidang pembinaan kesejahteraan sosial dan bantuan sosial; b. Penyusunan rencana kegiatan di bidang pembinaan kesejahteraan sosial dan bantuan sosial; c. Penyelenggaraan pembinaan organisasi sosial, Pekerja Sosial Masyarakat, Karang Taruna/Lembaga Persatuan Pemuda, Wanita Pemimpin Kesejahteraan Sosial serta keluarga yang mempunyai Balita terlantar; d. Penyelenggaraan pembinaan perijinan dan pengumpulan sumbangan sosial serta pembinaan dunia usaha yang mempunyai kepedulian sosial; e. Penyelenggaraan penanganan korban bencana alam, korban bencana sosial, pekerja migran dan masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana; f. Penyelenggaraan evaluasi kegiatan bidang pembinaan kesejahteraan sosial dan bantuan sosial. Pasal 13 (1) Pembinaan Kesejahteraan Sosial mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis dan rencana kegiatan, menyelenggarakan pembinaan, pengawasan dan evaluasi teknis kegiatan organisasi sosial, Pekerja Sosial Masyarakat, Karang Taruna/Lembaga Persatuan Pemuda, Wanita Pemimpin Kesejahteraan Sosial, keluarga yang mempunyai Balita terlantar serta perijinan pengumpulan sumbangan sosial dan pembinaan dunia usaha yang mempunyai kepedulian sosial. (2) Bantuan Sosial mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis dan rencana kegiatan, menyelenggarakan pembinaan, pengawasan dan

evaluasi teknis penanganan korban bencana alam, korban bencana sosial, pekerja migran dan masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana. Pasal 14 Bidang Rehabilitasi dan Pelayanan Sosial mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Kesejahteraan Sosial dan Keluarga Berencana di bidang penyelenggaraan rehabilitasi sosial dan pelayanan sosial. Pasal 15 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 14, Bidang Rehabilitasi dan Pelayanan Sosial menyelenggarakan fungsi : a. Perumusan kebijakan teknis di bidang penyelenggaraan rehabilitasi sosial, pelayanan sosial penyandang masalah kesejahteraan sosial/ masyarakat; b. Penyusunan rencana kegiatan di bidang penyelenggaraan rehabilitasi sosial, pelayanan sosial penyandang masalah kesejahteraan sosial/ masyarakat; c. Penyelenggaraan rehabilitasi sosial bagi anak jalanan, anak cacat, anak nakal, penyandang cacat, Tuna Susila, pengemis serta gelandangan; d. Penyelenggaraan rehabilitasi sosial bagi penderita penyakit kronis, korban penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan berbahaya serta mantan narapidana; e. Penyelenggaraan pelayanan sosial bagi lanjut usia terlantar,anak terlantar, fakir miskin, orang terlantar; f. Penyelenggaraan pelayanan sosial bagi keluarga rentan, wanita rawan sosial ekonomi serta lanjut usia, wanita dan anak korban tindak kekerasan; g. Penyelenggaraan evaluasi kegiatan bidang penyelenggaraan rehabilitasi sosial dan pelayanan sosial penyandang masalah kesejahteraan sosial/ masyarakat. Pasal 16 (1) Rehabilitasi Sosial mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis dan rencana kegiatan, menyelenggarakan pembinaan, pengawasan dan evaluasi teknis kegiatan penyelenggaraan rehabilitasi sosial bagi anak jalanan, anak cacat, anak nakal, penyandang cacat, Tuna Susila, pengemis, gelandangan, penderita penyakit kronis, korban penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan berbahaya serta mantan narapidana. (2) Pelayanan Sosial mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis dan rencana kegiatan, menyelenggarakan pembinaan, pengawasan dan evaluasi teknis kegiatan pelayanan sosial bagi lanjut usia terlantar,anak terlantar, fakir miskin, orang terlantar, keluarga rentan, wanita rawan sosial ekonomi serta lanjut usia, wanita dan anak korban tindak kekerasan. Pasal 17 Bidang Pemberdayaan Perempuan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat di bidang pemberdayaan perempuan, peningkatan kesejahteraan dan perlindungan perempuan dan anak dalam pembangunan berperspektif gender.

Pasal 18 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 17, Bidang Pemberdayaan Perempuan menyelenggarakan fungsi : a. Perumusan kebijakan teknis di bidang pemberdayaan perempuan; b. Penyusunan rencana kegiatan di bidang pemberdayaan perempuan; c. Penyelenggaraan usaha dan fasilitasi pengembangan peran aktif perempuan, peningkatan kesejahteraan perempuan dan anak serta perlindungan perempuan dan anak dalam pembangunan berperspektif gender; d. Penyelenggaraan usaha peningkatan peranserta masyarakat di bidang pengembangan peran aktif perempuan, peningkatan kesejahteraan perempuan dan anak serta perlindungan perempuan dan anak dalam pembangunan berperspektif gender; e. Pengkoordinasian kegiatan instansi pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat serta lembaga-lembaga lainnya dalam rangka pengembangan peran aktif perempuan, peningkatan kesejahteraan perempuan dan anak serta perlindungan perempuan dan anak dalam pembangunan berperspektif gender; f. Penyelenggaraan evaluasi kegiatan bidang pemberdayaan perempuan. Pasal 19 (1) Peranan Perempuan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis dan rencana kegiatan, menyelenggarakan pembinaan, pengawasan dan evaluasi teknis kegiatan pengembangan peran aktif perempuan dan kesetaraan gender. (2) Perlindungan Perempuan dan Anak mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis dan rencana kegiatan, menyelenggarakan pembinaan, pengawasan dan evaluasi teknis usaha peningkatan kesejahteraan perempuan dan anak serta usaha perlindungan hak-hak perempuan dan anak. Pasal 20 Bidang Pemberdayaan Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat di bidang pemberdayaan masyarakat. Pasal 21 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 20, Bidang Pemberdayaan Masyarakat menyelenggarakan fungsi : a. Perumusan kebijakan teknis di bidang pemberdayaan masyarakat; b. Penyusunan rencana kegiatan di bidang pemberdayaan masyarakat; c. Penyelenggaraan Koordinasi kegiatan usaha pemberdayaan keswadayaan masyarakat, pengembangan usaha ekonomi masyarakat, pengentasan kemiskinan dan pemanfaatan sumber daya alam; d. Penyelenggaraan usaha pemberdayaan keswadayaan masyarakat;

e. Penyelenggaraan pengembangan usaha ekonomi masyarakat, pengentasan kemiskinan dan pemanfaatan sumber daya alam; f. Penyelenggaraan evaluasi kegiatan usaha di bidang pemberdayaan masyarakat. Pasal 22 (1) Keswadayaan Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis dan rencana kegiatan, menyelenggarakan pembinaan, pengawasan dan evaluasi teknis usaha pemberdayaan keswadayaan masyarakat. (2) Usaha Ekonomi Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis dan rencana kegiatan, menyelenggarakan pembinaan, pengawasan dan evaluasi teknis pengembangan usaha ekonomi masyarakat, pengentasan kemiskinan dan pemanfaatan sumber daya alam. Pasal 23 (1) Kelompok Jabatan Fungsional pada Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas teknis Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat sesuai dengan keahliannya. (2) Kelompok Jabatan Fungsional pada Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat sebagaimana tersebut pada Ayat (1) Pasal ini, dipimpin oleh seorang tenaga fungsional selaku Ketua Kelompok yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat. (3) Jumlah tenaga dalam Jabatan Fungsional pada Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat ditentukan berdasarkan sifat, jenis dan beban kerja. (4) Pembinaan terhadap tenaga dalam Jabatan Fungsional pada Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat dilakukan sesuai dengan peraturan perundang Undangan yang berlaku. BAB IV TATA KERJA Pasal 24 Kepala Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat dalam melaksanakan tugasnya, berdasarkan kebijakan yang ditetapkan oleh Bupati. Pasal 25 Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat, Kepala Bagian Tata Usaha, Kepala Bidang, Kepala Sub Bagian, Kepala, dan Kelompok Jabatan Fungsional pada Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat wajib menerapkan prinsip, koordinasi, integrasi, sinkronisasi secara vertikal maupun horisontal baik dalam lingkungan masing-masing maupun dengan instansi lain sesuai dengan bidang tugasnya. BAB V KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 26 Penjabaran Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat akan diatur lebih lanjut dengan Keputusan Bupati. Pasal 27 (1) Pada Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat dapat dibentuk Unit Pelaksana Teknis Dinas sebagai unsur pelaksana operasional. (2) Pembentukan Unit Pelaksana Teknis Dinas pada Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) Pasal ini, ditetapkan dengan Peraturan Daerah. BAB VI KETENTUAN PENUTUP Pasal 28 (1) Pelaksanaan Peraturan Daerah ini mulai berlaku secara efektif paling lama 6 (enam) bulan setelah diundangkan. (2) Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka ketentuan yang dimuat dalam Pasal 3 huruf b angka 10, paragraf keduabelas pasal 48,49,50, 51 dan Lampiran XII serta pasal 3 huruf b angka 18, paragraf kedua puluh pasal 80, 81, 82, 83 dan Lampiran XX Peraturan Daerah Kabupaten No 19 Tahun 2000 tentang Pembentukan, Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi Lembaga Teknis Daerah Kabupaten, dinyatakan dicabut dan tidak berlaku lagi. Pasal 29 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar supaya setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten. Ditetapkan di Kota Mungkid. Pada tanggal 10 Juli 2004 BUPATI MAGELANG TTD. SINGGIH SANYOTO Diundangkan di Kota Mungkid Pada tanggal 12 Juli 2004 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN MAGELANG Pelaksana Tugas Ttd. HARTONO Wakil Bupati

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2004 NOMOR 45 SERI D NOMOR 17 PENJELASAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 31 TAHUN 2004 TENTANG PEMBENTUKAN, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS SOSIAL DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KABUPATEN MAGELANG I. PENJELASAN UMUM Pembentukan, Kedudukan, Tugas, Fungsi, Struktur Organisasi dan Tata Kerja Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat ini merupakan tindak lanjut dari ketentuan yang diamanatkan oleh Peraturan Pemerintah Nomor Tahun 2003 tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah. Pengaturan Kelembagaan Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat ini didasarkan pada hasil evaluasi terhadap penyelenggaraan kewenangan desentralisasi bidang sosial yang selama ini diselenggarakan oleh Kantor Kesejahteraan Sosial serta bidang pemberdayaan masyarakat dan pemberdayaan perempuan yang diselenggarakan oleh Kantor Pemberdayaan Masyarakat Desa. Dengan Penetapan Pembentukan, Kedudukan, tugas, Fungsi, Struktur Organisasi dan Tata Kerja Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat ini, diharapkan akan lebih meningkatkan daya guna dan hasil guna serta lebih meningkatkan mutu pelayanan penyelenggaraan kewenangan desentralisasi bidang sosial pemberdayaan perempuan dan pemberdayaan masyarakat di wilayah Kabupaten. II. PENJELASAN PASAL DEMI PASAL Pasal 1 : Cukup jelas. Pasal 2 : Cukup jelas. Pasal 3 : Ayat (2) : Pertanggungjawaban Kepala Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah adalah pertanggungjawaban administratif. Pengertian "melalui" bukan berarti Kepala Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat merupakan bawahan langsung Sekretaris Daerah. Secara struktural Kepala Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat berada langsung di bawah Bupati. Pasal 4 : Cukup Jelas.

Pasal 5 : Berdasarkan kebutuhan daerah dan dalam rangka memberikan kemudahan pelayanan kepada masyarakat, penyelenggaraan sebagian tugas pemberian perizinan dan pelayanan umum bidang sosial pemberdayaan perempuan dan pemberdayaan masyarakat dapat dilimpahkan kepada perangkat daerah lainnya sesuai dengan tugas dan fungsi yang dimiliki oleh perangkat daerah yang bersangkutan. Terhadap sebagian tugas yang dilimpahkan tersebut, Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat mempunyai wewenang untuk menyelenggarakan fasilitasi, pembinaan teknis, koordinasi dan pemantauan atas pelaksanaannya. Pengaturan lebih lanjut terhadap sebagian tugas pemberian perizinan dan pelayanan umum bidang sosial pemberdayaan perempuan dan pemberdayaan masyarakat yang dilimpahkan kepada perangkat daerah lainnya, ditetapkan dengan Keputusan Bupati. Pasal 6 : Ayat (3) : Cukup jelas. Ayat (4) : Cukup jelas. Ayat (5) : Cukup jelas. Pasal 7 : Cukup jelas. Pasal 8 : Cukup jelas. Pasal 9 : Cukup jelas. Pasal 10 : Pasal 11 : Cukup jelas. Pasal 12 : Cukup jelas. Pasal 13 : Pasal 14 : Cukup jelas. Pasal 15 : Cukup jelas. Pasal 16 : Pasal 17 : Cukup jelas. Pasal 18 : Cukup jelas.

Pasal 19 : Pasal 20 : Cukup jelas. Pasal 21 : Cukup jelas. Pasal 22 : Pasal 23 : Ayat (3) : Cukup jelas. Ayat (4) : Cukup jelas. Pasal 24 : Pasal 25 : Cukup jelas. Pasal 26 : Cukup jelas. Pasal 27 : Pasal 28 : Ayat (2) : Cukup jelas. Pasal 29 : Cukup jelas. III. PENJELASAN TAMBAHAN Bahwa Peraturan Daerah ini telah dibahas dalam Rapat Panitia Khusus Dewan Perwakilan Rakyat Daerah pada tanggal 31 Mei sampai dengan 23 Juni 2004 dan dan Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah tanggal 26 April, 6 Mei, 13 Mei dan 28 Juni 2004 serta telah mendapat persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dengan Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Nomor 16/DPRD/2004 tentang Persetujuan Penetapan Peraturan Daerah Pembentukan, Kedudukan, Tugas, Fungsi, Struktur Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten, tanggal 28 Juni 2004. 2004 Dihimpun oleh Dollut Tuge

Staf Teknis SJDI Hukum Kabupaten

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS SOSIAL DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KABUPATEN MAGELANG LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGEL NOMOR : 31 TAHUN 2004 TANGGAL : 10 JULI 2004 Kepala Bagian Tata Usaha Kelompok Jabatan Fungsional Sub Bagian Umumdan Kepegawaian Sub Bagian Keuangan Bidang Bimbingan dan bantuan Sosial Bidang Rehabilitasi dan Pelayanan Sosial Bidang Pemberdayaan Perempuan Bidang Pemberdayaan Masyarakat Pembinaan Kesejahteraan Sosial Rehabilitasi Sosial Peranan Perempuan Keswadayaan Masyarakat Bantuan Sosial Pelayanan Sosial Perlindungan Perempuan dan Anak Usaha Ekonomi Masyarakat BUPATI MAGELANG TTD SINGGIH SANYOTO PROPERAT

PROPERAT