DAFTAR PUSTAKA. Alikodra, H.S Dasar-dasar Pembinaan Margasatwa. Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor. Bogor.

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. Semua lahan basah diperkirakan menutupi lebih dari 20% luas daratan Indonesia

UKURAN KELOMPOK MONYET EKOR PANJANG (Macaca fascicularis) DI HUTAN DESA CUGUNG KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN LINDUNG GUNUNG RAJABASA LAMPUNG SELATAN

I. PENDAHULUAN. Siamang (Hylobates syndactylus) merupakan salah satu jenis primata penghuni

Biologi dan Konservasi Primata Indonesia. Fakultas Pasca Sarjana IPB: Bogor.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Napier dan Napier (1967), klasifikasi monyet ekor panjang adalah

DAFTAR PUSTAKA. Alikodra H.A Pengelolaan satwa Liar Jilid I. Bogor: Yayasan Penerbit Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor.

I. PENDAHULUAN. Salah satu primata arboreal pemakan daun yang di temukan di Sumatera adalah

DAFTAR PUSTAKA. Alikodra, H.S Pengelolaan Satwa Liar. Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor. Bogor.

JUMLAH INDIVIDU DAN KELOMPOK BEKANTAN (Nasalis larvatus, Wurmb) Di TAMAN NASIONAL DANAU SENTARUM KABUPATEN KAPUAS HULU

I. PENDAHULUAN. dijadikan sebagai salah satu habitat alami bagi satwa liar. Habitat alami di

I. PENDAHULUAN. rawa, hutan rawa, danau, dan sungai, serta berbagai ekosistem pesisir seperti hutan

KAWASAN KONSERVASI UNTUK PELESTARIAN PRIMATA JURUSAN KONSERVASI SUMBERDAYA HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

I. PENDAHULUAN. paling tinggi di dunia. Menurut World Wildlife Fund (2007), keanekaragaman

PENDAHULUAN. Gambar 1 Bange (Macaca tonkeana) (Sumber: Rowe 1996)

III. METODE PENELITIAN. Kecamatan Menggala Timur Kabupaten Tulang Bawang Lampung (Gambar 2).

II. TINJAUAN PUSTAKA Biologi Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) Monyet ekor panjang merupakan mamalia dengan klasifikasi sebagai berikut

AKTIVITAS MENDAPATKAN MAKAN MONYET EKOR PANJANG (Macaca fascicularis Raffles) DI DESTINASI WISATA PURA LUHUR ULUWATU, BALI

I. PENDAHULUAN. Sumatera Barat merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang kaya dengan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan April 2014 di Desa Kibang Pacing. Kecamatan Menggala Timur Kabupaten Tulang Bawang.


II. TINJAUAN PUSTAKA. (perairan) lainnya, serta komplek-komplek ekologi yang merupakan bagian dari

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi Gedong Wani

I. PENDAHULUAN. Gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus) merupakan satwa dilindungi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Disampaikan Pada Acara :

Rahmi Fitri 1)*), Rizaldi 1), Wilson Novarino 2) Abstract

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Populasi Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis)

STUDI KELOMPOK SIAMANG (Hylobates syndactylus) DI REPONG DAMAR PAHMUNGAN PESISIR BARAT

BAB I PENDAHULUAN. Kukang di Indonesia terdiri dari tiga spesies yaitu Nycticebus coucang

DAFTAR PUSTAKA. Alikodra, H.S Pengelolaan Satwa Liar Jilid I. Fakultas Kehutanan IPB. Bogor. 302 hal.

SMP NEGERI 3 MENGGALA

BAB I PENDAHULUAN. Satwa dalam mencari makan tidak selalu memilih sumberdaya yang

PEMANFAATAN HABITAT OLEH MONYET EKOR PANJANG (Macaca fascicularis) DI KAMPUS IPB DARMAGA

Pola Aktivitas Harian Lutung (Presbytis cristata, Raffles 1821) di Hutan Sekitar Kampus Pinang Masak, Universitas Jambi

I. PENDAHULUAN. menguntungkan antara tumbuhan dan hewan herbivora umumnya terjadi di hutan

Aktivitas Harian Orangutan Kalimantan (Pongo pygmaeus) di Bali Safari and Marine Park, Gianyar

Struktur Populasi Monyet Ekor Panjang di Kawasan Pura Batu Pageh, Ungasan, Badung, Bali

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan jumlah spesies burung endemik (Sujatnika, 1995). Setidaknya

Ekologi Hidupan Liar HUTAN. Mengapa Mempelajari Hidupan Liar? PENGERTIAN 3/25/2014. Hidupan liar?

I. PENDAHULUAN. udara yang masih mempunyai sifat-sifat liar, baik yang hidup bebas maupun yang

I. PENDAHULUAN. liar di alam, termasuk jenis primata. Antara tahun 1995 sampai dengan tahun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi Menurut Napier dan Napier (1985) monyet ekor panjang dapat. Superfamili : Cercopithecoidea

II. TINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi Morfologi Umum Primata

DAFTAR PUSTAKA. Alikodra, H. S Dasar-Dasar Pembinaan Margasatwa. Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor. Bogor.

PENDAHULUAN Latar Belakang

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS)

sebagai Kawasan Ekosistem Esensial)

KEPADATAN INDIVIDU KLAMPIAU (Hylobates muelleri) DI JALUR INTERPRETASI BUKIT BAKA DALAM KAWASAN TAMAN NASIONAL BUKIT BAKA BUKIT RAYA KABUPATEN MELAWI

i:.l'11, SAMBUTAN PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR KOTAK... GLOSARI viii xii DAFTAR SINGKATAN ...

DAFTAR PUSTAKA. Departemen Kehutanan Buku Informasi 50 Taman Nasional di Indonesia. Jakarta: Departemen Kehutanan Republik Indonesia

II. TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi ilmiah siamang berdasarkan bentuk morfologinya yaitu: (Napier and

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Prosiding Seminar Nasional Biotik 2017 ISBN:

BAB I PENDAHULUAN. ditemukan di Indonesia dan 24 spesies diantaranya endemik di Indonesia (Unggar,

KEANEKARAGAMAN JENIS PRIMATA DIURNAL DI DALAM AREAL IUPHHK-HT PT. BINA SILVA NUSA KECAMATAN BATU AMPAR KABUPATEN KUBU RAYA PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BAB VII KAWASAN LINDUNG DAN KAWASAN BUDIDAYA

I. PENDAHULUAN. Primata merupakan salah satu satwa yang memiliki peranan penting di alam

BAB I PENDAHULUAN. dijumpai disetiap tempat dan mempunyai posisi penting sebagai salah satu

I. PENDAHULUAN. Kawasan lahan basah Bujung Raman yang terletak di Kampung Bujung Dewa

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang .

V. KESIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini menemukan empat jenis burung madu marga Aethopyga di

Penyelamatan Ekosistem Sumatera Dalam RTR Pulau Sumatera

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1 Hewan primata penghuni hutan tropis

BAB I PENDAHULUAN. (Firdaus, 2012). Pembentukan wilayah pengelolaan hutan dilakukan pada

KAJIAN KEBERADAAN TAPIR (Tapirus indicus) DI TAMAN NASIONAL WAY KAMBAS BERDASARKAN JEBAKAN KAMERA. Surel :

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Sebaran Geografi Populasi Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) di Semenanjung Badung

DAFTAR PUSTAKA. Alikodra, S. H Pengelolaan Satwa Liar Jilid I. Pusat Antar Universitas Ilmu Hayat. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

I. PENDAHULUAN. masyarakat Kota Bandar Lampung dan Kabupaten Pesawaran. Selain itu taman

ANALISIS PERUBAHAN LUAS EKOSISTEM MANGROVE DI KABUPATEN BARRU

PELESTARIAN BAB. Tujuan Pembelajaran:

19 Oktober Ema Umilia

KEANEKARAGAMAN JENIS POHON DAN BURUNG DIBEBERAPA AREAL HUTAN KOTA MALANG SEBAGAI SUMBER BELAJAR BIOLOGI SKRIPSI

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Title : Analisis Polaruang Kalimantan dengan Tutupan Hutan Kalimantan 2009

Lampiran 3. Interpretasi dari Korelasi Peraturan Perundangan dengan Nilai Konservasi Tinggi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

DAFTAR PUSTAKA. Heyne K. 1987a. Tumbuhan Berguna Indonesia I. Yayasan Sarana Wanajaya. Jakarta

I. PENDAHULUAN. tinggi adalah Taman Hutan Raya Wan Abdurahman. (Tahura WAR), merupakan

BAB II BAGAIMANA KETENTUAN HUKUM INTERNASIONAL TERHADAP SUAKA MARGASATWA KARANG GADING DAN LANGKAT TIMUR LAUT (KGLTL)

Modul 1. Hutan Tropis dan Faktor Lingkungannya Modul 2. Biodiversitas Hutan Tropis

I. PENDAHULUAN. Alam Hayati dan Ekosistemnya dijelaskan bahwa suaka margasatwa, adalah

BAB I PENDAHULUAN. ekologis yaitu untuk melakukan pemijahan (spawning ground), pengasuhan (nursery

PERLINDUNGAN KEANEKARAGAMAN HAYATI

I. PENDAHULUAN. Burung merupakan salah satu jenis satwa liar yang banyak dimanfaatkan oleh

Azhari Purbatrapsila, Entang Iskandar, Joko Pamungkas. Kata Kunci: Macaca fascicularis, pola aktivitas, stratifikasi vertikal, Pulau Tinjil

BAB I PENDAHULUAN. untuk pengadaan konservasi hewan. Suaka Margasatwa Paliyan memiliki ciri

I. PENDAHULUAN. Seluruh jenis rangkong (Bucerotidae) di Indonesia merupakan satwa yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia dianugerahi oleh Tuhan Yang Maha Esa kekayaan sumber daya

I. PENDAHULUAN. Berkurangnya luas hutan (sekitar 2 (dua) juta hektar per tahun) berkaitan

POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN EKOWISATA SATWALIAR PADA HUTAN KONSERVASI (Kasus : SM. Barumun, Sumatera Utara)

JENIS-JENIS KADAL (LACERTILIA) DI KAWASAN KAMPUS UNIVERSITAS ANDALAS LIMAU MANIH PADANG SKRIPSI SARJANA BIOLOGI OLEH HERLINA B.P.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang ada di Kepulauan Mentawai, Sumatra Barat. Distribusi yang

Oleh. Firmansyah Gusasi

BAB I PENDAHULUAN. Sokokembang bagian dari Hutan Lindung Petungkriyono yang relatif masih

Aktivitas Harian Bekantan (Nasalis larvatus) di Cagar Alam Muara Kaman Sedulang, Kalimantan Timur

I. PENDAHULUAN. Sumatera merupakan pulau yang memiliki luas hutan terbesar ketiga setelah pulau

2. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Napier dan Napier (1967), klasifikasi ilmiah simpai sebagai berikut :

1. PENDAHULUAN. Indonesia (Sujatnika, Jepson, Soeharto, Crosby, dan Mardiastuti, 1995). terluas di Asia (Howe, Claridge, Hughes, dan Zuwendra, 1991).

Transkripsi:

DAFTAR PUSTAKA Alikodra, H.S. 1990. Dasar-dasar Pembinaan Margasatwa. Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor. Bogor. Alikodra, H.S. 2002. Pengelolaan Satwa Liar Jilid I. Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor. Bogor. Arikunto, S. 2011. Prosedur Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta. Rineka Cipta. Badan Pusat Statistik. 2011. Menggala Timur dalam Angka 2013. Badan Pusat Statistik Tulang Bawang. Tulang Bawang. Badan Pusat Statistik. 2013. Tulang Bawang dalam Angka 2013. Badan Pusat Statistik Tulang Bawang. Tulang Bawang. Bennett, B. T., R. C. Abee, and R. Henrickson. 1995. Nonhuman Primates in Biomedical Research Biology and Management. Academic Press, New York. Bismark, M. 1984. Biologi dan Konservasi Primata di Indonesia. Penerbit Fakultas Pascasarjana IPB. Bogor. Bismark, M. 2009. Biologi Konservasi Bekantan (Nasalis larvatus). Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan dan Konservasi Alam. Bogor. Carter, W.V. 1978. Mamalia Darat Indonesia. Intermasa. Jakarta. Chandra, D. 2006. Analisis Habitat Monyet Ekor Panjang (Macaca fscicularis) di Bukit Banten Kelurahan Sidodadi Kecamatan Kedaton Bandar lampung. Skripsi Jurusan Kehutanan Universitas Lampung. Bandar Lampung. Chivers, D.J. 1980. Malayan Forest Primates; Ten Year s Study in Trofical Rain Forest. Plenum Press. New York and London.. 1992, Diet and Guts, pp.60-64, Cambridge. University Press, Cambridge.

Crockett, M.C. and Wilson. 1980. The Ecological Separation of Macaca Nemestrina and Macaca Fascicularis in Sumatra. In: The Macaques: Studies in Ecology, Behavior and Evolution, D. G. Linburg (ed). Van Nostrand Reinhold. New York. Pp. 148-181. Departemen Kehutanan. 1989. Pedoman Pengelolaan Burung Air Langka. Direktorat Jendral Perlindungan Hutan dan Pelestarian Alam. Bogor. Dewi, B.S. dan Harianto, S.P. 2009. Biokonservasi satwa di Pekon Pahmungan Krui Lampung Barat. Laporan Penelitian Dipa Penelitian. Universitas Lampung. Dewi, B.S. 2012. Agroforestry Pattern And Fauna Change In Repong Damar Krui West Lampung Indonesia. Seminar Nasional Agroforestri III, 29 Mei 2012. Fakhri, K., Priyono, B. dan Rahayuningsih, M. 2012. Studi Awal Populasi dan Distribusi Macaca fascicularis Ulolanang. Unnes Journal of Life Science ISSN 2252-6277. Farida, H. 2008. Aktivitas Makan Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) di Bumi Perkemahan Pramuka Cibubur Jakarta. Skripsi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahun Alam Institut Pertanian Bogor.. Febrianti, D. 2010. Studi Perilaku Harian Kelompok Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) di Pulau Condong Desa Rangai Kecamatan Ketibung Kabupaten Lampung Selatan. Skripsi Jurusan Kehutanan Universitas Lampung. Bandar Lampung. Tidak dipublikasikan. Fitri, R., Rizaldi dan Novarino, W. 2013. Kepadatan Populasi dan Struktur Kelompok Simpai (Presbytis melalophos) serta Jenis Tumbuhan Makanannya di Hutan Pendidikan dan Penelitian Biologi (HPPB) Universitas Andalas. Jurnal Biologi Universitas Andalas (J. Bio. UA.) 2(1) Maret 2013 : 25-30 (ISSN : 2303-2162). Indriyanto. 2005. Ekologi Hutan. Bumi Aksara. Jakarta. Irianto, F.2009. Perkembangan Populasi dan Pola Aktivitas Harian Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis Raffles, 1821) di Hutan Monyet Tirtosari Kelurahan Sumur Batu Kecamatan Teluk Betung Utara Bandar Lampung. Skripsi Jurusan Kehutanan Universitas Lampung. Bandar Lampung. Tidak dipublikasikan Jasa, N.D. 2006. Studi Populasi Burung Kuntul Besar (Egreta alba) di Rawa Pacing Dusun Kibang Pacing Jaya Kecamatan Menggala Kabupaten Tulang Bawang Provinsi Lampung. Skripsi Jurusan Kehutanan Universitas Lampung. Bandar Lampung. Tidak dipublikasikan.

Judih. 2006. Keanekaragaman Jenis Burung Di Hutan Mangrove KPH Muara Gembong BKPH Ujung Krawang KPH Bogor Perum Perhutani. (Skripsi). Jurusan Kehutanan. Universitas Lampung. Bandar Lampung. Tidak dipublikasikan. Karyawati, A.T. 2012. Tinjauan Umum Tingkah Laku Makan pada Hewan Primata. Jurnal Penelitian Sains. Volume 15 Nomer 1(D) 15110. Lekagul, B and Mc. Neely. 1977. Mamals of Thailand. Kurusapha Ladprao Press, Bangkok. Nainggolan, V dan Dewi, B. S. 2011. Analisis Populasi Jenis Primata di Repong Damar Pekon Pahmungan Kecamatan Pesisir tengan Kabupaten Lampung Barat. Skripsi Jurusan Kehutanan Universitas Lampung Tidak dipublikasikan. Bandar Lampung. Napier, J. R. and P. H. Napier. 1967. A handbook of living primate Morphology Ecology and Behavior of Human Primates. Academicpress london. New York.. 1985. The Natural History of the Primates. The MIT. Press, Cambridge, Massachusetts. Nirarita, C., E., Wibowo., dan Padmawinata. 1996. Ekosistem Lahan Basah Indonesia: Buku Panduan Untuk Guru dan Praktisi Pendidikan. Asian Wetlands Bureau. Bogor. Nugraha, B. 2014. Peta Titik Peta Administrasi Kecamatan Menggala Timur Kabupaten Tulang Bawang Provinsi Lampung April 2014. Tidak dipublikasikan. Bandar Lampung. Nurdawati, S. dan Prasetya, D. 2007. Fauna Ikan Ekosistem Hutan Rawa di Sumetra Selatan. Jurnal Iktiologi Indonesia. V0l 7 No 1 juni 2007. Palembang. Payne, J., Francis. C.M., Philips. K. dan Kartikasari. S.N. 2000. Mamalia di Kalimantan, Sabah, Serawak dan Brunei Darussalam. Prims Centra. Jakarta. Perwitasari, R.R.D.. 2007. Makanan Primata. Bahan Ajar. IPB. Bogor. Pramono, A.A. 2010. Analisis Perubahan Nilai Ekonomi Lahan Pada Konversi Hutan Rakyat Di Daerah Aliran Sungai Ciliwung Hulu. Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol. 7 No. 3 September 2010, Hal. 209 220. Profil Desa Kibang Pacing Kecamatan Menggalatimur Kabupaten Tulang Bawang. 2013. Tulang Bawang. Lampung.

Rianto, T. 2006. Review Faktor Pembatas Ekologi Dalam Upaya Pengembalian Populasi Liar Jalak Bali (Leucopsar Rothschildi) Taman Nasional Bali Barat. Program Magang CPNS Departemen Kehutanan Formasi Tahun 2004 di Balai Taman Nasional Bali Barat. Balai Taman Nasional Bali Barat. Departemen Kehutanan. Richard, A.S. 1985. Primates in Nature. Hal 522-523. Risdiyansah, Nurcahyani, N dan Harianto, S.P. 2013. Studi Populasi Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) di Pulau Condong Darat Desa Rangai Kecamatan Ketibung Kabupaten Lampung selatan. Jurnal Sylva Lestari ISSN 2339-0913 Vol. 2 No. 1. Januari 2014 (41 48). Rivando, R. 2012. Interaksi Antara Monyet Ekor Panjang Dengan Masyarakat Di Bukit Banten Kelurahan Sidodadi Kecamatan Kedaton Kota Bandar Lampung. Skripsi Jurusan Kehutanan Universitas Lampung. Tidak dipublikasikan. Bandar Lampung. Rowe, N. 1996. The Pictorial Guide to The Living Primatas. Pogonias Press. New York. Sajuthi D. 1983. Satwa Primata sebagai Hewan Laboratorium. Bogor. Sajuthi, D., F. P. A. Lelana, D. Iskandriati dan B. Joeniman. 1993. Karakteristik satwa primata sebagai hewan model untuk penelitian biomedis. Makalah Seminar. Bogor. Sinaga, S.M., Pranoto, U., Surono, H., dan Nadila, A. 2010. Pemanfaatan Habitat Oleh Monyet Ekor Panjang (Macaca Fascicularis) di kampus IPB Darmaga. IPB. Bogor. Sibuea, T.T.H.1997. Populasi dan distribusi primata dalam kebun damar resort Pahmongan Krui Lampung Barat Sumatera. Jurnal Biota Volume II (2): 88-95, Agustus 1997. ISSN 0853-8670. Smith, J. B. dan S. Mangkoewidjojo. 1988. Pemeliharaan, Pembiaakan dan Penggunaan Hewan Percobaan di Daerah Tropis. Penerbit Universitas Indonesia, Jakarta. Soegianto, A. 1994. Ekologi Kuantitatif: Metode Analisis Populasi dan Komunitas. Usaha Nasional. Jakarta. Soehartono, T. dan Mardiastuti. A. 2003. Pelaksanaan Konvensi CITES di Indonesia. JICA. Jakarta.

Soma, I.G, Wandia, I.N, Putra, A, dan Silta, R. 2013. Profil Darah Monyet Ekor Panjang(Macaca fascicularis) Liar di Habitat Alami. Jurnal Ilmu dan Kesehatan Hewan, Pebruari 2013 Vol. 1, No.1: 22-28. Soemarwoto, O. 1983. Ekologi Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Jakarta. Djambatan. Supriatna, J. dan Wahyono, E. H. 2000. Panduan Lapangan Primata Indonesia. Yayasan Obor Indonesia. Jakarta Suratmo, F.G. 1979. Prinsip Dasar Tingkah Laku Satwa Liar. Fakultas Kehutanan IPB. Bogor. Sutardi, T. 1980. Landasan Ilmu Nutrisi. Jilid 1. Depatemen Ilmu Makanan Ternak Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Whitten, A.J. 1982. Home Range Use by Kloss Gibbons (Hylobates klossi) on Siberut Island. Anim. Behav. Whitten, T. Soeriaatmadja, R.E. dan Affif, S.A. 1995. Ekologi Jawa dan Bali. Prehalido. Jakarta. Wibowo, A. 2012. Konversi Hutan Menjadi Tanaman Kelapa Sawit Pada Lahan Gambut: Implikasi Perubahan Iklim Dan Kebijakan. Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol. 7 No. 4 Edisi Khusus, Hal. 251 260. Wilson, C. C. dan W. L Wilson. 1975. The Influence of Selective Logging on Primates and Some Other Animal in East Kalimantan Folia Primates. Folia Primatologica 23 (4): 245-27. Yayasan Ekosistem Lestari. 2008. Suaka Margasatwa Rawa singkil. Mutiara di Pantai Barat Aceh. Tim Penyusun Yayasan Ekosistem Lestari.

Sumber Pustaka dari Internet: Alamendah.2011 Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) Monyet Populer. http://alamendah.org/2011/03/08/monyet-ekor-panjang-macacafascicularis-monyet-populer/comment-page-3/. Diakses pada 15 mei 2014. Irwanto, 2006. Perencanaan Perbaikan Satwa Liar Burung Pasca Bencana Alam Gunung Meletus. http://www.geocities.com/irwantoforester/habitat_ burung.doc. Diakses pada 23 Desember 2013. Monita, M. 2012. Pengertian dan Definisi Hutan Rawa. Http://pengertiankultur jaringan.blogspot.com/2012/03/pengertian-dan-definisi-hutan-rawa.html. Diakses tanggal 12 Maret 2014. Rahmad. 2010. Lahan Basah Indonesia. www.peat-portal.net/view_file. cfm?fileid=406. Riyadi, S. 2012. Profil kecamatan di kabupaten tulang Bawang Provinsi lampung. http://sabarriyadi.blogspot.com/2012/05/profil-kecamatan-di-kabupatentulang.html. Diakses 30 Juni 2014. Seponada, F. 2010. Hutan Monyet Lembah Sarijo. http://wisata.kompasiana.com/ jalan-jalan/2010/04/25/hutan-monyet-lembah-sarijo/. Diakses tanggal 9 Januari 2014. WALHI. 2006. Rawa Pacing Memenuhi Kriteria sebagai Kawasan Konservasi. http://www.antaranews.com/berita/39243/rawa-pacing-memenuhi-kriteriasebagai-kawasan-konservasi. Diakses tanggal 22 Juni 2014. Watala. 2011. Rawa pacing. http//watala.org/new/?p=224. Diakses tanggal 22 Juni 2014. Yulianti, A. 2013. Ektum hutan Rawa. http://andiyuliantiuvri011.blogspot.com// 2013/12/ektum-hutan-rawa.html. Diakses tanggal 22 Juni 2014.