BAB I PENDAHULUAN. adalah mencari laba (profit) yang sebesar-besarnya. Komponen di dalam sebuah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terhadap fenomena yang terjadi dengan menerangkan pengaruh atau sebab akibat

BAB I PENDAHULUAN. persaingan usaha yang kompetitif. Menghadapi persaingan tersebut, perusahaan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

I. PENDAHULUAN. melupakan fakta bahwa sebagian besar kas suatu perusahaan berada dalam

BAB I PENDAHULUAN. akan semakin kompleks pula aktivitas bisnisnya. Jika usaha atau bisnis yang

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 1 PENDAHULUAN. sejenis. Kondisi ini menuntut perusahaan untuk selalu memperbaiki kelemahan yang

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. dengan cepat. Hal ini ditandai dengan banyaknya industri-industri baru yang telah

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan atau mengontrol kegiatan operasional berjalan secara efektif.

BAB I PENDAHULUAN. spesialisasi dalam perusahaan serta semakin banyaknya perusahaan-perusahaan. modal tersebut mengandung begitu banyak aspek.

LAMPIRAN 2 Data sempel penelitian DER, SIZE dan ROE

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini telah berkembang dunia usaha yang semakin bermunculan serta

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia telah memaksa perusahaan-perusahaan di Indonesia untuk sebisa

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dapat digolongkan menjadi: (a) peusahaan jasa; (b) perusahaan. pabrik (manufaktur); dan (c) peusahaan dagang.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha saat ini baik pada perusahaan jasa, perusahaan dagang, maupun perusahaan manufaktur semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan merupakan suatu unit kegiatan tempat kerja sama yang

BAB I PENDAHULUAN. diperoleh untuk mempertahankan kelangsungan hidup (going concern) dari

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan jumlah penduduk, maka volume kebutuhan terhadap Industri Barang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Pengertian Sumber Daya Perusahaan. 1) Sumber daya modal atau uang berhubungan dengan sejumlah uang

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi ekonomi yang berkembang semakin pesat merupakan harapan

BAB I PENDAHULUAN. Investasi pada saham-saham perusahaan sudah menjadi hal yang biasa saat ini

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya tujuan suatu perusahaan adalah untuk mencari keuntungan,

BAB I PENDAHULUAN. Industry) dan produk yang dihasilkan pun bermacam-macam dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN. menjaga kelangsungan hidup (going concern), dan pertumbuhan (growth). Oleh

BAB I PENDAHULUAN. bertambah ketat. Perusahaan yang tidak mampu bersaing maka tidak akan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Industri bidang pengolahan sektor makanan dan minuman (foods and

BAB I PENDAHULUAN. Bursa Efek Indonesia (BEI) merupakan pasar modal untuk berbagai

BAB I PENDAHULUAN. harus lebih memperhatikan keputusan-keputusan yang di ambil seperti keputusan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk merupakan jenis perusahaan manufaktur

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pencapaian tujuan yang telah ditetapkan, tujuan utama perusahaan adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan operasional sehari-hari maupun untuk membiayai investasi jangka

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan untuk mempertahankan hidup perusahaan semakin beraneka ragam.

BAB I PENDAHULUAN. Ini tercermin dengan banyaknya perusahaan-perusahaan baru yang bermunculan.

BAB I PENDAHULUAN. untuk terus mengikuti perkembangan usahanya. Begitu juga dengan setiap

I. PENDAHULUAN. Perusahaan makanan dan minuman merupakan salah satu kategori sektor industri

I. PENDAHULUAN. Perusahaan farmasi atau perusahaan obat-obatan adalah perusahaan bisnis

BAB I PENDAHULUAN. membuat strategi-strategi agar mampu bersaing di tingkat lokal maupun non lokal.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. segera dapat menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi. Masalah krisis

BAB I PENDAHULUAN. Kas dan piutang merupakan pos penting karena merupakan elemen dari asset

BAB I PENDAHULUAN. Dunia industri di era globalisasi ini berkembang cukup pesat. Banyak

BAB I PENDAHULUAN. berhasil memenangkan persaingan apabila dapat menghasilkan laba yang

BAB I PENDAHULUAN. organisasi bisnis membuat persaingan diantara perusahaan semakin ketat. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. keuangan perusahaan. ROA merupakan salah satu indikator untuk mengukur

BAB I PENDAHULUAN. Semakin banyaknya perkembangan dalam dunia usaha sekarang ini,

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan berlomba-lomba untuk dapat menghasilkan keuntungan atau laba yang

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin berkembangnya dunia usaha dewasa ini, maka persaingan

BAB I PENDAHULUAN. usahanya. Aktiva itu dibagi menjadi dua yaitu aktiva lancar dan aktiva tetap.

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan laba. Laba yang dicapai dapat dimaksimalkan melalui peningkatan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bagi setiap perusahaan modal kerja sangat penting karena berhubungan

BAB I PENDAHULUAN. maksimal seperti yang telah ditargetkan, perusahaan dapat berbuat banyak bagi

BAB I PENDAHULUAN. Dengan memperoleh laba yang maksimal, maka perusahaan dapat

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan inovasi produk, meningkatkan kinerja karyawan, dan melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini semakin ketatnya persaingan negara-negara di dunia berlombalomba

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan negara yang memiliki jumlah penduduk tertinggi ke-4

BAB I PENDAHULUAN. terhadap harga belinya. Emamgholipour et al. (2013), menyatakan bahwa tujuan

BAB 1 PENDAHULUAN. Melihat perkembangan dunia usaha yang tumbuh semakin cepat. menyebabkan meningkatnya persaingan yang kompetitif antar perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengikuti dan memenuhi kebutuhan pasar yang berubah-ubah dan bersaing

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. PT. PINDAD (persero) merupakan perusahaan industri manufaktur dalam

BAB I PENDAHULUAN. pembuatan produk. Perusahaan manufaktur terdiri dari tiga sektor yaitu: industri

BAB I PENDAHULUAN. yang cukup bagus dan cenderung diminati oleh investor sebagai salah satu target

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan- perusahaan milik negara maupun perusahaan- perusahaan milik

BAB I PENDAHULUAN. tinggi kepada para pemengang saham. Setiap perusahaan yang terdaftar di Bursa

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama investor dalam menanamkan modalnya di sebuah perusahaan yaitu

BAB II KAJIAN TEORI. A. Deskripsi Teori. 1. Return on Assets (ROA) a. Pengertian Return on Assets (ROA)

BAB 1 PENDAHULUAN. Lingkungan dunia usaha saat ini ditandai oleh perkembangan yang

BAB I PENDAHULUAN. sekarang, hal ini merupakan suatu bukti bahwa sudah semakin meningkatnya

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menjalankan operasinya setiap perusahaan selalu diarahkan pada

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi target yang telah ditetapkan. Artinya besar keuntungan haruslah

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya perdagangan antar negara berlangsung tanpa batas. Sehingga

BAB I PENDAHULUAN. tersebut sudah baik. Jika dinilai kinerja kurang baik maka diharapkan

BAB 1 PENDAHULUAN. melakukan investasi pada beberapa perusahaan melalui pembelian efek-efek yang

@UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Secara umum setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk meningkatkan nilai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pertumbuhan dan perkembangan industri manufaktur terutama pada sektor

BAB I PENDAHULUAN. dalam mewujudkan usahanya dan menjalankan aktivitas perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan yang relatif sulit dipecahkan. Dipandang dari sisi kreditur,

BAB I PENDAHULUAN. tersebut. Selain digunakan dalam operasi perusahaaan sehari-hari, modal kerja

BAB I PENDAHULUAN. Strategi dan keputusan yang tepat dapat menunjang tingkat laba yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin ketatnya persaingan di dunia bisnis menyebabkan setiap perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Kondisi dunia bisnis sekarang ini menuntut perusahaan-perusahaan yang ada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perusahaan merupakan suatu organisasi yang bertujuan untuk memperoleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. klaim dalam bentuk uang terhadap pihak lainnya, termasuk individu,

BAB 1 PENDAHULUAN. Tujuan utama berdirinya sebuah perusahaan adalah untuk. dipastikan perusahaan beroperasi secara maksimal. Profitabilitas dapat

BAB I PENDAHULUAN. tidak dapat dipulihkan atau diperbaharui (non renewable resources). Salah satunya

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi di Indonesia adalah pasar modal. Pasar modal efektif

BAB I PENDAHULUAN. Sehubungan dengan semakin berkembangnya dunia usaha dewasa ini, maka persaingan antar perusahaan akan semakin kuat.

BAB I PENDAHULUAN. tujuan yang telah ditetapkan perusahaan. Tujuan akhir yang ingin dicapai suatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. akan meningkatkan daya saing antar perusahaan. Perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. penilaian untuk investasi dan kelayakan kredit oleh pihak investor dan kreditor.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Return On Asset (ROA) keuntungan. ROA mampu mengukur kemampuan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan mempunyai harta (aktiva) untuk mendukung kegiatan

BAB 1 PENDAHULUAN. memiliki resiko relatif rendah. Pasar modal muncul sebagai alternatif

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi ini menuntut perusahaan untuk terus meningkatkan kinerja

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada umumnya mendirikan sebuah perusahaan yang menjadi tujuan utama adalah mencari laba (profit) yang sebesar-besarnya. Komponen di dalam sebuah perusahaan pasti tidak terlepas dari peran orang-orang ahli yang terbentuk dalam sebuah manajemen yang bergerak dalam bidang keuangan, sumber daya manusia, pemasaran, operasi dan sistem informatika. Bagian keuangan adalah bagian yang paling tahu untuk melaporkan sejauh mana posisi perusahaan akan mendapatkan keuntungan atau justru sebaliknya mendapat kerugian. Namun tidak dapat dipungkiri jika semua bidang di dalam perusahaan adalah sama pentingnya. Dalam dunia bisnis pasti akan selalu ada persaingan antar perusahaan, dan persaingan itulah menuntut agar setiap perusahaan untuk terus berinovasi serta waspada dalam menganalisa sejauh mana kemampuan perusahaan agar dapat terus bertahan. Banyak cara perusahaan untuk menilai kinerja perusahaan, salah satunya dengan melihat laporan keuangan. Maka seorang manajer keuangan dituntut untuk bisa melakukan dan memahami analisis laporan keuangan. Setiap perusahaan dipastikan mempunyai harta atau aktiva untuk mendukung kegiatan usahanya. Karena kemajuan sebuah perusahaan akan diikuti dengan besarnya modal yang dibutuhkan untuk membiayai perusahaan. Karena semakin besar perusahaan tersebut semakin besar pula modal yang dibutuhkan. Aktiva tetap berfungsi untuk mendukung menjalankan kegiatan perusahaan, yaitu

2 kegiatan yang dilakukan perusahaan dalam rangka memperoleh dana. Pengelolaan aktiva secara efektif dan efisien otomatis dapat meningkatkan keuntungan atau profit perusahaan. Aktiva ini berfungsi untuk mendukung menjalankan kegiatannya, yaitu kegiatan yang dilakukan perusahaan dalam rangka memperoleh dana. Aktiva memiliki peranan penting dalam menyediakan informasi yang bermanfaat bagi kreditor dan investor. Maka dalam perusahaan manufaktur sebagian besar aktivanya merupakan aktiva tetap, karena jumlah investasi dalam modal kerjanya cukup besar. Seperti yang dikemukakan oleh Prihadi (2011:262) bahwa dalam bentuknya yang paling umum, investasi akan berupa aktiva tetap. Sedangkan perputaran aktiva tetap yaitu posisi aktiva tetap dan taksiran waktu perputaran aktiva tetap yang dinilai dengan menghitung tingkat perputaran aktiva tetap yaitu, dengan membagi penjualan dengan total aktiva tetap bersih. Maka dapat disimpulkan bahwa perputaran aktiva tetap ditentukan oleh dua faktor utama yaitu, penjualan dan total aktiva tetap bersih. Jadi semakin tinggi perputaran aktiva tetap berarti semakin efektif penggunaan aktiva tersebut. Perputaran piutang akan menentukan besar kecilnya keuntungan yang akan diperoleh perusahaan, sehingga hal ini akan mempengaruhi operasi perusahaan secara ekonomis serta mampu menunjang segala operasi perusahaan secara teratur. Perputaran piutang berasal dari lamanya piutang diubah menjadi kas. Piutang timbul karena adanya transaksi penjualan barang atau jasa secara kredit. Semakin tingginya persaingan bisnis di Indonesia harus memaksa perusahaan yang ada untuk sebisa mungkin mempertahankan kelangsungan

3 usahanya. Untuk meningkatkan profitabilitasnya maka perusahaan perlu memperbesar total pendapatan dengan melakukan penjualan secara kredit sehingga timbul piutang. Dengan demikian piutang dapat dikatakan sebagai aktiva yang timbul sebagai akibat dari pelaksanaan penjualan kredit. Dengan keadaan seperti itu, memicu setiap perusahaan untuk terus berinovasi dalam menghasilkan laba yang menjadi tujuan utama dari setiap usaha. Selain dengan melakukan efisiensi terhadap biaya-biaya produksi, hal lain yang dapat dilakukan perusahaan adalah dengan memberikan kemudahan dalam persyaratan pembayaran. Oleh karena itu penjualan secara kredit menjadi suatu kebutuhan bagi perusahaan dalam meningkatkan volume penjualannya dan dalam mempertahankan eksistensinya. Penjualan secara kredit ini tidak segera menghasilkan penerimaan kas, tetapi menimbulkan piutang dan akan berubah menjadi kas pada saat terjadi pelunasan piutang oleh konsumen. Menurut Syamsuddin (2011:49) berpendapat bahwa semakin tinggi tingkat perputaran piutang suatu perusahaan maka semakin baik pengelolaan piutangnya. Tujuan yang paling mendasar dari operasi perusahaan adalah perusahaan harus memperoleh laba (profit) yang besar. Alat yang digunakan oleh manajemen perusahaan dalam mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba yaitu melalui rasio Profitabilitas. Karena menurut Brigham (2006:107) mengemukakan bahwa hasil akhir dari sejumlah kebijakan dan keputusan yang dilakukan perusahaan merupakan profitabilitas.

4 Ada beberapa ukuran yang dipakai dalam menghitung rasio profitabilitas pada penelitian kali ini diwakili oleh rasio Return on assets (ROA). ROA digunakan untuk mengukur dan menilai tingkat pengembalian atas aktiva yang digunakan untuk memperoleh laba. Semakin besar ROA suatu perusahaan, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai perusahaan maka semakin baik posisi perusahaan dalam penggunaan assetnya. Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian yaitu perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2011. Data tersebut dapat dilihat pada Tabel 1.1, sebagai berikut: Tabel 1.1 Data Perputaran Aktiva Tetap, Perputaran Piutang dan ROA Pada perusahaan Manufaktur pada Tahun 2011 KODE PERUSAHAAN Perputaran Aktiva Tetap (kali) Perputaran Piutang (kali) ROA (%) RICY 3.62 4.27 1.90 BATA 4.00 28.44 10.96 PRAS 1.48 4.15 0.94 ASIL 5.64 13.59 13.91 UNTR 4.03 7.31 12.36 MASA 0.88 15.66 3.01 KBLM 3.06 5.99 2.96 SCCO 16.56 5.62 7.54 SMCB 0.91 12.38 9.63 SMGR 1.41 9.24 20.12 ETWA 14.01 8.15 11.75 AKRA 7.71 10.74 28.06 UNIC 7.23 6.98 2.21 MRAT 5.44 2.59 6.10 MBTO 9.62 3.55 7.88 ASGR 9.90 5.05 12.39.......

5 Tabel 1.1 Data Perputaran Aktiva Tetap, Perputaran Piutang dan ROA Pada perusahaan Manufaktur pada Tahun 2011 (lanjutan) MYOR 4.64 6.37 7.33 MLBI 3.40 7.77 41.56 ULTJ 1.96 9.42 4.65 STTP 1.77 9.08 4.57 TIRA 4.66 5.76 3.33 LMSH 10.26 9.19 11.12 KRAS 4.08 10.48 4.75 BTON 15.60 9.46 16.09 KAEF 8.16 9.39 9.57 KONI 3.16 6.45 4.09 MDRN 31.12 5.92 5.34 IGAR 18.31 5.62 15.56 BRNA 2.02 5.04 7.37 TRST 1.64 5.78 6.75 TOTO 2.82 4.62 16.33 HMSP 13.73 60.48 41.55 GGRM 5.11 45.84 12.68 TRIS 9.63 8.35 3.95 STAR 0.61 4.56 0.36 SULI 0.47 22.43 (18.58) TKIM 1.17 5.63 2.76 FASW 1.10 9.54 2.68 EKAD 4.41 9.07 11.68 KDSI 6.55 6.75 4.02 Rata-rata Industri 6.29 10.66 9.28 Sumber: www.idx.co.id & Indonesian Capital Market Directory 2012 (data telah diolah)

6

7 Pada grafik diatas terlihat ROA terendah dimiliki oleh kode perusahaan SULI bahkan mencapai titik negatif (-), kode perusahaan SULI yang bernama PT. Sumalindo Lestari Jaya Tbk. yang mempunyai nilai (-18,58) jauh dari nilai ratarata industri. Sedangkan perputaran piutang yang mempunyai nilai tertinggi ada pada kode MLBI dan HMSP yang bebeda hanya 0,01% saja. MLBI bernama PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk sedangkan HMSP bernama PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. Naik jauh dari rata-rata industri yang ada pada titik 41.56 dan 41.55%. Sedangkan nilai Perputaran aktiva tetap tertinggi jauh dari rata-rata industri ada pada kode perusahaan MDRN yang bernama PT. Modern Internasional Tbk yang mempunyai nilai perputaran sebanyak 31.12 kali sedangkan perputaran piutang terbesar ada pada kode perusahaan HMSP yang bernama PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk, yang mempunyai perputaran sebanyak 60.48 kali. Berdasarkan tabel 1.1. dapat dilihat ada 18 perusahaan yang mempunyai nilai ROA terendah. Kedelapan belas perusahaan tersebut memiliki nilai ROA terendah jauh dibawah rata-rata industri. Diketahui bahwa semakin tinggi angka perputaran aktiva tetap dan perputaran piutang maka semakin tinggi pula rasio ROA pada suatu perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa semakin baik kinerja efektivitas dan efisiensi manajemen dalam operasionalisasi kegiatan penjualan maka semakin baik pula laba yang diperoleh perusahaan dan juga dapat meningkatkan ROA, begitu juga sebaliknya. Namun yang terjadi pada keempat perusahaan tersebut tidak sesuai dengan teori yang ada. Dapat dilihat di tabel 1.1. ada juga perusahaan yang mempunyai angka perputaran aktiva tetap dan perputaran piutang berada di bawah rata-rata industri

8 akan tetapi tidak diikuti dengan rendahnya ROA. Ada pula perusahaan yang mempunyai angka perputaran aktiva tetap dan perputaran piutang berada diatas rata-rata industri namun angka ROA tersebut ada dibawah rata-rata industri. Hal ini dapat mengindikasikan bahwa perputaran aktiva tetap dan perputaran piutang tidak berpengaruh terhadap tinggi rendahnya rasio ROA. Hal ini juga berbanding terbalik dengan teori semakin tinggi turnover yang diperoleh, maka semakin efisien dan efektif perusahaan dalam melaksanakan operasinya dan juga semakin besar tingkat profitabilitasnya. Maka berdasarkan uraian-uraian di atas yang menggerakkan pikiran penulis untuk turut membahas tentang perputaran aktiva tetap dan perputaran piutang terhadap return on assets. Dan sesuai dengan kemampuan dan pengetahuan penulis, maka penulis tertarik untuk menulis skripsi dengan judul PENGARUH PERPUTARAN AKTIVA TETAP DAN PERPUTARAN PIUTANG TERHADAP RETURN ON ASSETS (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011). 1.2. Identifikasi Masalah Berdasarkan pemaparan yang telah dijelaskan di latar belakang maka penulis akan membatasi masalah yang menjadi pokok penelitian, diantaranya: 1. Semakin tinggi perputaran aktiva tetap berarti semakin efektif penggunaan aktiva, terlihat dari perkembangan setiap perusahaan perputaran aktiva tetap cenderung berfluktuatif, namun ada 26 perusahaan yang nilainya ada dibawah rata-rata industri itu memberitahukan bahwa perusahaan tersebut tidak menggunakan aktiva secara efektif.

9 2. Perputaran piutang yang tinggi berarti semakin cepat dana yang diinvestasikan pada piutang dan dapat ditagih menjadi uang tunai atau menunjukkan modal kerja yang ditanam dalam piutang rendah. Ada 33 perusahaan yang memiliki perputaran piutang yang rendah itu berarti perusahaan tersebut menunjukkan bahwa modal kerja yang ditanam dalam piutang tinggi. 3. Ada empat perusahaan yang memiliki nilai ROA jauh dibawah rata-rata industri, perusahaan tersebut mengalami peningkatan dalam perputaran aktiva tetap dan perputaran piutang tetapi tidak disertai dengan meningkatnya return on assets seharusnya jika perputaran aktiva dan piutang meningkat maka ROA juga meningkat. 1.3. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas maka rumusan masalah penelitian ini sebagai berikut: 1. Seberapa besar pengaruh perputaran aktiva tetap terhadap return on assets pada perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2011? 2. Seberapa besar pengaruh perputaran piutang terhadap return on assets pada perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2011? 3. Seberapa besar pengaruh perputaran aktiva tetap dan perputaran piutang secara simultan terhadap return on assets pada perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2011?

10 1.4. Tujuan Penelitian Tujuan dilaksanakan penelitian ini adalah untuk memperoleh data-data terkait dengan variabel-variabel penelitian yang diteliti, yaitu perputaran aktiva tetap, perputaran piutang dan return on assets. Adapun tujuan dari penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui besarnya pengaruh perputaran aktiva tetap terhadap return on assets pada perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2011. 2. Untuk mengetahui besarnya pengaruh perputaran piutang terhadap return on assets pada perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2011. 3. Untuk mengetahui besarnya pengaruh perputaran aktiva tetap dan perputaran piutang secara simultan terhadap return on assets pada perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2011. 1.5. Kegunaan Penelitian 1. Kegunaan Akademis 1. Bagi peneliti Penelitian ini dapat membantu peneliti untuk lebih menambah wawasan, memahami dan mengerti mengenai pengaruh perputaran aktiva tetap dan perputaran piutang terhadap return on assets pada perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2011.

11 2. Bagi Peneliti Lain Penelitian ini dapat membantu peneliti lain untuk memberikan masukan dan menjadi bahan referensi untuk lebih memahami dan mengerti mengenai pengaruh perputaran aktiva tetap dan perputaran piutang terhadap return on assets. 3. Bagi Pengembangan Ilmu Manajemen Diharapkan dapat dijadikan sebagai pembanding antara ilmu-ilmu manajemen dengan ilmu-ilmu lain (secara teori) dengan keadaan dilapangan (praktek) dengan adanya pembanding tersebut akan dapat lebih memajukan ilmu manajemen khususnya manajemen keuangan yang membahas perputaran aktiva tetap dan perputaran piutang terhadap return on assets. 2. Kegunaan Praktis Dengan hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sumber referensi atau informasi yang ada kaitannya dengan perputaran aktiva tetap dan perputaran piutang terhadap return on assets pada perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2011. 1.6. Kerangka Pemikiran Situasi persaingan dalam dunia bisnis di Indonesia saat ini sangatlah ketat. Oleh karena itu perusahaan diperlukan untuk lebih berinovasi dan menggali potensi yang dimilikinya untuk senantiasa meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan. Untuk melakukan operasional suatu perusahaan maka dibutuhkan dana yang cukup dan perlu adanya pertimbangan serta penilaian terhadap berbagai

12 aspek agar setiap tujuan perusahaan dapat tercapai. Salah satunya dari segi dana pembiayaan, dana tersebut sebisa mungkin dapat dikelola dengan baik agar keberlangsungan perusahaan dapat terus terjaga, dana tersebut dikelola digunakan untuk membiayai operasional perusahaan sesuai dengan kebutuhan dan dari kegiatan usaha tersebut perusahaan dapat memperoleh laba. Tinggi rendahnya penggunaan biaya operasional ini akan mempengaruhi tinggi rendahnya tingkat keuntungan yang akan diperoleh sebuah perusahaan. Selisih antara jumlah pendapatan yang diterima perusahaan dari penjualan dengan biaya-biaya operasional akan menimbulkan laba atau rugi. Jika terjadi selisih lebih maka akan menghasilkan laba begitu sebaliknya jika terjadi selisih kurang maka akan menghasilkan kerugian. Aktiva tetap merupakan peranan penting dalam suatu perusahaan, tanpa aktiva tetap tersebut proses produksi tidak akan mungkin bisa berjalan dengan baik. Sebagai pedoman umum, seperti yang dikemukakan oleh Syamsuddin (2011:409) dapat dikatakan bahwa semakin besar rasio aktiva tetap atas total aktiva, maka semakin intensive keadaan suatu perusahaan. Penelitian-penelitian yang menyangkut pengaruh kinerja perusahaan sudah banyak dilakukan. Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Taufik Satria Rahman Manda Manggala (2011) dalam skripsinya yang berjudul Perputaran Aktiva Tetap dan Perputaran Piutang Berpengaruh terhadap Tingkat Profitabilitas pada PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung. Hasil penelitiannya menunjukkan secara simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas.

13 Ada juga jurnal yang dibuat oleh Dian Julian Rahmi yang berjudul Pengaruh Perputaran Aktiva Tetap, Perputaran Persediaan, Perputaran Piutang terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Listing di BEI. Hasil penelitiannya bahwa ada pengaruh antara aktiva tetap terhadap profitabilitas sedangkan perputaran persediaan dan perputaran piutang tidak berpengaruh terhadap profitabilitas. Aktiva tetap mempunyai masa hidup lebih dari satu tahun, sehingga penanaman modal dalam aktiva tetap adalah merupakan suatu investasi jangka panjang. Aktiva tetap juga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi peningkatan ekonomi dan kelangsungan hidup bagi suatu perusahaan. Banyak perusahaan menginvestasikan dananya dalam aktiva tetap, guna menunjang kelancaran operasional bagi perusahaan khususnya dalam hal penjualan. Untuk mengetahui cara yang digunakan dalam menunjang penjualan tersebut yaitu melalui rasio perputaran aktiva tetap. Dalam perputaran aktiva tetap ini, dana yang tertanam akan kembali diterima beberapa tahun kemudian secara berangsur-angsur melalui penyusutan. Proses penyusutan inilah memadukan beban penyusutan dengan pendapatan yang dihasilkan dalam jangka waktu pemakaian aktiva dan penyusutan aktiva tetap juga menyebabkan penurunan kegunaan ekonomis aktiva tetap tersebut. Menurut Syamsuddin (2011:255), piutang yaitu sesuatu yang timbul karena adanya transaksi secara kredit oleh perusahaan kepada para langganannya. Penjualan kredit akhirnya akan menimbulkan hak penagihan atau piutang kepada para langganannya. Sekalipun dalam pengumpulan piutang seringkali tidak tepat

14 pada waktu yang telah ditetapkan namun sebagian besar piutang akan terkumpul dalam jangka waktu kurang dari satu tahun. Piutang merupakan transaksi paling umum karena penjualan produk berbentuk barang atau jasa dilakukan secara kredit. Perputaran piutang yaitu peredaran dana yang menunjukkan berapa kali tiap tahunnya dana yang tertanam dalam piutang berputar dari bentuk piutang ke bentuk uang tunai, kemudian kembali ke bentuk semula. Tingkat perputaran piutang yang tinggi berarti pengembalian dana yang tertanam dalam piutang berlangsung secara cepat sehingga risiko kerugian piutang dapat diminimalkan. Pada tingkat perputaran piutang yang tinggi maka dapat meminimalkan biaya yang dikeluarkan, sehingga laba bersih yang diterima akan tinggi jumlahnya. Tingginya laba akan mempertinggi pula tingkat profitabilitas. Return on assets merupakan salah satu pengukuran bagi kinerja suatu perusahaan, return on assets suatu perusahaan menunjukan kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba selama periode tertentu pada tingkat penjualan, aktiva dan modal saham tertentu. Return on assets suatu perusahaan dapat dinilai melalui berbagai cara tergantung pada laba dan aktiva atau modal yang akan diperbandingkan satu dengan lainnya. Menurut Husnan dan Pudjiastuti (2006:72), return on assets merupakan rasio yang mengukur kemampuan aktiva perusahaan memperoleh laba dari operasi di suatu perusahaan. Jadi dengan return on assets bisa mengukur bagaimana manajemen dalam suatu perusahaan bekerja untuk menghasilkan laba sebesar mungkin dengan cara investasi, dimana laba tersebut didapatkan dari aktivitas yang telah dilakukan

15 perusahaan. Cara yang digunakan perusahaan untuk mengukur efektivitas penggunaan aktiva untuk memperoleh laba adalah rasio return on assets. Seperti yang diungkapkan oleh Rusdin (2008:142) bahwa return on assets yaitu rasio untuk mengukur efektivitas suatu perusahaan di dalam menghasilkan suatu keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. Berdasarkan dari uraian diatas, diambil paradigma pemikiran untuk penelitian yang akan dilakukan dan dapat dibuat skema paradigma pemikiran sebagai berikut: PERPUTARAN AKTIVA TETAP (Variabel X1) Perputaran aktiva tetap = Penjualan aktiva tetap bersih PERPUTARAN PIUTANG (Variabel X2) Perputaran Piutang = Penjualan kredit Piutang rata rata RETURN ON ASSETS (Variabel Y) ROA = EAT x 100 % Total aktiva Gambar 1.1 Paradigma Penelitian 1.7. Hipotesis Berdasarkan pokok permasalahan yang telah dirumuskan dan beberapa kajian teoritis yang telah dikemukakan berikut ini diajukan hipotesis sebagai berikut perputaran aktiva tetap dan perputaran piutang berpengaruh terhadap Return on assets pada perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2011.

16 Berdasarkan uraian-uraian di atas, maka peneliti mengajukan hipotesis sebagai berikut: Hipotesis I Ho: Perputaran Aktiva Tetap tidak berpengaruh positif terhadap return on assets pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2011. Ha: Perputaran Aktiva Tetap berpengaruh positif terhadap return on assets pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2011. Hipotesis II Ho: Perputaran Piutang tidak berpengaruh positif terhadap return on assets pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2011. Ha: Perputaran Piutang berpengaruh positif terhadap return on assets pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2011. Hipotesis III Ho: Perputaran Aktiva Tetap dan Perputaran Piutang secara simultan tidak berpengaruh positif terhadap return on assets pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2011. Ha: Perputaran Aktiva Tetap dan Perputaran Piutang secara simultan berpengaruh positif terhadap return on assets pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2011.