MODUL 10 DASAR KONVERSI ENERGI LISTRIK. Motor induksi

dokumen-dokumen yang mirip
ELECTRICAL MOTOR HASBULLAH, ST, MT. Bandung, Februari 2009

TUGAS TEKNIK TENAGA LISTRIK KELOMPOK 6 MOTOR INDUKSI 3 PHASA

I. Maksud dan tujuan praktikum pengereman motor induksi

Elektronika Lanjut. Motor Listrik. Elektronika Lanjut Missa Lamsani Hal 1

MESIN LISTRIK. 2. JENIS MOTOR LISTRIK Motor berdasarkan bermacam-macam tinjauan dapat dibedakan atas beberapa jenis.

BAB II MOTOR INDUKSI 3 FASA

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA

PRINSIP KERJA MOTOR. Motor Listrik

Bahan Kuliah Mesin-mesin Listrik II

BAB II DASAR TEORI. Motor asinkron atau motor induksi biasanya dikenal sebagai motor induksi

JOB SHEET MESIN LISTRIK 2. Percobaan Medan Putar dan Arah Putaran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA. biasanya adalah tipe tiga phasa. Motor induksi tiga phasa banyak digunakan di

ANALISIS PENGARUH JATUH TEGANGAN TERHADAP KINERJA MOTOR INDUKSI TIGA FASA ROTOR BELITAN (Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU)

MOTOR LISTRIK 1 FASA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS PERBANDINGAN TORSI START

BAB II MESIN INDUKSI TIGA FASA. 2. Generator Induksi 3 fasa, yang pada umumnya disebut alternator.

Generator arus bolak-balik dibagi menjadi dua jenis, yaitu: a. Generator arus bolak-balik 1 fasa b. Generator arus bolak-balik 3 fasa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. relevan dengan perangkat yang akan dirancang bangun yaitu trainer Variable Speed

STUDI PENGARUH PERUBAHAN TEGANGAN INPUT TERHADAP KAPASITAS ANGKAT MOTOR HOISTING ( Aplikasi pada Workshop PT. Inalum )

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA

MOTOR LISTRIK 1 & 3 FASA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA

MAKALAH ANALISIS SISTEM KENDALI INDUSTRI Synchronous Motor Derives. Oleh PUSPITA AYU ARMI

PENGUJIAN PERFORMANCE MOTOR LISTRIK AC 3 FASA DENGAN DAYA 3 HP MENGGUNAKAN PEMBEBANAN GENERATOR LISTRIK

BAB VII Generator Sinkron Kompetensi Dasar Menjelaskan prinsip kerja dan elemen-elemen dari generator sinkron

BAB II MOTOR INDUKSI 3 Ø

BAB II DASAR TEORI. searah. Energi mekanik dipergunakan untuk memutar kumparan kawat penghantar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Dasar Konversi Energi Listrik Motor Arus Searah

UNIT I MOTOR ARUS SEARAH MEDAN TERPISAH. I-1. JUDUL PERCOBAAN : Pengujian Berbeban Motor Searah Medan Terpisah a. N = N (Ia) Pada U = k If = k

BAB II MOTOR INDUKSI SATU PHASA. Motor induksi adalah motor listrik arus bolak-balik (ac) yang putaran

BAB 2II DASAR TEORI. Motor sinkron tiga fasa adalah motor listrik arus bolak-balik (AC) yang

Hubungan Antara Tegangan dan RPM Pada Motor Listrik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA. dengan putaran medan pada stator terdapat selisih putaran yang disebut slip.

Analisis Pengaruh Perubahan Tegangan Terhadap Torsi Motor Induksi Tiga Fasa Menggunakan Simulasi Matlab

Modul Kuliah Dasar-Dasar Kelistrikan Teknik Industri 1

Gerak Gaya Listrik (GGL) Electromotive Force (EMF)

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA

PERBANDINGAN PENGARUH TAHANAN ROTOR TIDAK SEIMBANG DAN SATU FASA ROTOR TERBUKA : SUATU ANALISIS TERHADAP EFISIENSI MOTOR INDUKSI TIGA FASA

BAB II MOTOR INDUKSI SATU FASA. Motor induksi adalah adalah motor listrik bolak-balik (ac) yang putaran

Dasar Teori Generator Sinkron Tiga Fasa

BAB II MOTOR ARUS SEARAH

MODUL 3 TEKNIK TENAGA LISTRIK PRODUKSI ENERGI LISTRIK (1)

MOTOR INDUKSI 1. PENGGUNAAN MOTOR LISTRIK 2. JENIS JENIS MOTOR LISTRIK

BAB II MOTOR KAPASITOR START DAN MOTOR KAPASITOR RUN. Motor induksi adalah motor listrik arus bolak-balik (ac) yang putaran rotornya

Transformator (trafo)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DA S S AR AR T T E E ORI ORI

BAB II MOTOR INDUKSI

BAB II MOTOR INDUKSI SATU PHASA. Motor induksi adalah motor listrik arus bolak-balik (ac) yang putaran

MAKALAH MOTOR SINKRON

PENGENALAN MOTOR INDUKSI 1-FASA

DAFTAR ISI. Halaman Judul 1. Daftar Isi 2. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Maksud Dan Tujuan Sistematika Penulisan 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MESIN ASINKRON. EFF1 adalah motor listrik yang paling efisien, paling sedikit memboroskan tenaga, sedangkan.

Makalah Mata Kuliah Penggunaan Mesin Listrik

MEDIA ELEKTRIK, Volume 4 Nomor 2, Desember 2009

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

3/4/2010. Kelompok 2

BAB III PENDAHULUAN 3.1. LATAR BELAKANG

MESIN SINKRON ( MESIN SEREMPAK )

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Motor Sinkron Tiga Fasa. Motor sinkron tiga fasa adalah motor listrik arus bolak-balik (AC) yang

Generator listrik adalah sebuah alat yang memproduksi energi listrik dari sumber energi mekanik, biasanya dengan menggunakan induksi elektromagnetik.

PENGGUNAAN MOTOR INDUKSI SEBAGAI GENERATOR ARUS BOLAK BALIK. Ferdinand Sekeroney * ABSTRAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mekanis berupa tenaga putar. Dari konstruksinya, motor ini terdiri dari dua bagian

1BAB I PENDAHULUAN. contohnya adalah baterai. Baterai memberikan kita sumber energi listrik mobile yang

BAB II MOTOR ARUS SEARAH. searah menjadi energi mekanis yang berupa putaran. Pada prinsip

BAB II MOTOR INDUKSI SEBAGAI GENERATOR (MISG)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

STUDI PENGATURAN KECEPATAN MOTOR DC SHUNT DENGAN METODE WARD LEONARD (Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU)

BAB III PERANCANGAN SISTEM

9/10/2015. Motor Induksi

ANALISIS PENGARUH JATUH TEGANGAN JALA-JALA TERHADAP UNJUK KERJA MOTOR INDUKSI TIGA FASA ROTOR SANGKAR TUPAI

BAB II. 1. Motor arus searah penguatan terpisah, bila arus penguat medan rotor. dan medan stator diperoleh dari luar motor.

BAB III 3 METODE PENELITIAN. Peralatan yang digunakan selama penelitian sebagai berikut : 1. Generator Sinkron tiga fasa Tipe 72SA

INDUKSI ELEKTROMAGNETIK

BAB I PENDAHULUAN. Motor listrik dewasa ini telah memiliki peranan penting dalam bidang industri.

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA

Mekatronika Modul 7 Aktuator

MENGUBAH KUMPARAN MOTOR TIGA PHASA SATU KECEPATAN MENJADI EMPAT KECEPATAN

TUGAS PERTANYAAN SOAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II GENERATOR SINKRON. bolak-balik dengan cara mengubah energi mekanis menjadi energi listrik. Energi

MODUL I TRANSFORMATOR SATU FASA

BAB I PENDAHULUAN Manfaat Penulisan Tugas Akhir

Modul Kuliah Dasar-Dasar Kelistrikan Teknik Industri 1

ANALISIS MOTOR INDUKSI SATU FASA DENGAN METODE CYCLOCONVERTER BERBASIS MIKROKONTROLER AT89C51

BAB II LANDASAN TEORI. mempunyai banyak manfaat adalah daging buah (Palungkung, 2004). Berikut komposisi. Tabel.1 Komposisi Buah Kelapa

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Umum. Motor arus searah (motor DC) ialah suatu mesin yang berfungsi mengubah

Universitas Medan Area

BAB II GENERATOR SINKRON

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

MODUL 10 DASAR KONVERSI ENERGI LISTRIK Motor induksi Motor induksi merupakan motor yang paling umum digunakan pada berbagai peralatan industri. Popularitasnya karena rancangannya yang sederhana, murah dan mudah didapat, dan dapat langsung disambungkan ke sumber daya AC. a. Komponen Motor induksi memiliki dua komponen listrik utama (Gambar 1): Rotor. Motor induksi menggunakan dua jenis rotor: - Rotor kandang tupai terdiri dari batang penghantar tebal yang dilekatkan dalam petak-petak slots paralel. Batang-batang tersebut diberi hubungan pendek pada kedua ujungnya dengan alat cincin hubungan pendek. - Lingkaran rotor yang memiliki gulungan tiga fase, lapisan ganda dan terdistribusi. Dibuat melingkar sebanyak kutub stator. Tiga fase digulungi kawat pada bagian dalamnya dan ujung yang lainnya dihubungkan ke cincin kecil yang dipasang pada batang as dengan sikat yang menempel padanya. Stator. Stator dibuat dari sejumlah stampings dengan slots untuk membawa gulungan tiga fase. Gulungan ini dilingkarkan untuk sejumlah kutub yang tertentu. Gulungan diberi spasi geometri sebesar 120 derajat. Gambar 1. Motor induksi 1

c. Klasifikasi motor induksi Motor induksi dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok utama : Motor induksi satu fase. Motor ini hanya memiliki satu gulungan stator, beroperasi dengan pasokan daya satu fase, memiliki sebuah rotor kandang tupai, dan memerlukan sebuah alat untuk menghidupkan motornya. Sejauh ini motor ini merupakan jenis motor yang paling umum digunakan dalam peralatan rumah tangga, seperti fan angin, mesin cuci dan pengering pakaian, dan untuk penggunaan hingga 3 sampai 4 Hp. Motor induksi tiga fase. Medan magnet yang berputar dihasilkan oleh pasokan tiga fase yang seimbang. Motor tersebut memiliki kemampuan daya yang tinggi, dapat memiliki kandang tupai atau gulungan rotor (walaupun 90% memiliki rotor kandang tupai); dan penyalaan sendiri. Diperkirakan bahwa sekitar 70% motor di industri menggunakan jenis ini, sebagai contoh, pompa, kompresor, belt conveyor, jaringan listrik, dan grinder. Tersedia dalam ukuran 1/3 hingga ratusan Hp. d. Kecepatan motor induksi Motor induksi bekerja sebagai berikut. dipasok ke stator yang akan menghasilkan medan magnet. Medan magnet ini bergerak dengan kecepatan sinkron disekitar rotor. Arus rotor menghasilkan medan magnet kedua, yang berusaha untuk melawan medan magnet stator, yang menyebabkan rotor berputar. Walaupun begitu, didalam prakteknya motor tidak pernah bekerja pada kecepatan sinkron namun pada kecepatan dasar yang lebih rendah. Terjadinya perbedaan antara dua kecepatan tersebut disebabkan adanya slip/geseran yang meningkat dengan meningkatnya beban. Slip hanya terjadi pada motor induksi. Untuk menghindari slip dapat dipasang sebuah cincin geser/ slip ring, dan motor tersebut dinamakan motor cincin geser/ slip ring motor. Persamaan berikut dapat digunakan untuk menghitung persentase slip/geseran. Dimana: Ns = kecepatan sinkron dalam RPM Nb = kecepatan dasar dalam RPM % Slip = Ns Nb x 100 Ns 2

e. Hubungan antara beban, kecepatan dan torque Gambar 2 menunjukan grafik torque-kecepatan motor induksi AC tiga fase dengan arus yang sudah ditetapkan. : Mulai menyala ternyata terdapat arus nyala awal yang tinggi dan torque yang Rendah ( pull-up torque ). Mencapai 80% kecepatan penuh, torque berada pada tingkat tertinggi ( pull-out torque ) dan arus mulai turun. Pada kecepatan penuh, atau kecepatan sinkron, arus torque dan stator turun ke nol. Gambar 2. Grafik Torque-Kecepatan Motor Induksi AC 3-Fase 3

10.1. Karakteristik Motor Induksi Motor Rotor Sangkar Bila daya pertama kali diberikan pada motor dalam keadaan diam, stator bereaksi sebagai lilitan primer transformator dengan menghasilkan fluksi magnit yang berputar dengan kecepatan sinkron. Rotor yang menjadi kumparan sekunder yang dihubung singkat, akan mengalir arus sirkulai yang tinggi dan sebagai akibatnya arus start pada stator juga tinggi. Setelah rotor berputar searah dengan putaran medan stator, selisih putaran antara rotor dengan medan putar stator menjadi kecil, menyebabkan arus sirkulasi rotor turun dan arus stator juga berkurang. Hubungan antara arus stator dan kecepatan putaran rotor ditunjukan pada gambar. arus sesaat pada rotor dipengaruhi oleh frekuensi suplai, tahanan dan induktansi rotor adalah impedansi rotor yang menjadi factor yang membatasi besarnya arus rotor. Karena pada motor, frekuensi rotor akan berubah saat kecepatan motor berubah, maka sebagai konsekuensinya torsi yang dihasilkan dapat berubah. Hubungan antara torsi dengan kecepatan putaran rotor ditunjukkan pada gambar. 4

Motor Rotor Lilit Ada tiga pengaruh nilai tahanan pada rangkaian rotor motor induksi yaitu: Mengurangi arus rotor, dan sebagai akibatnya arus stator juga menjadi berkurang. Torsi start dapat naik karena arus rotor dan medan magnit stator mendekati sefasa. Slip speed naik Dengan mengubah tahanan rotor melalui tahanan asut dari rangkaian luar pada motor slip-ring dengan rotor lilit maka torsi yang dihasilkan dapat diatur. Karakteristik torsi-putaran dari motor slip-ring dengan tiga tahapan pengaturan tahanan rotor ditunjukkan pada gambar 5

10.2. Prinsip Kerja Motor Induksi Prinsip kerja motor induksi tiga fase berdasarkan induksi elektrmagnetis, yakni bila belitan / kumparan stator diberi sumber tegangan bolak balik 3 fase maka arus akan mengalir pada kumparan tersebut, menimbulkan medan putar (garis garis gaya fluks) yang berputar dengan kecepatan sinkron dan akan mengikuti persamaan. Dengan : Ns= kecepatan putar dari medan putar stator dalam rpm. F = frekuensi arus dan tegangan stator P = banyaknya kutub. Garis garis fluks dari stator tersebut yang berputar akan memotong penghantar penghantar rotor sehingga pada penghantar penghantar tersebut timbul EMF (Elektro Motoris Force) atau GGL (Gaya Gerak ) atau tegangan induksi. Berhubung kumparan rotor merupakan rangkaian yang tertutup maka pada kumparan tersebut mengalir arus. Arus yang mengalir pada penghantar rotor yang berada dalam medan magnit berputar dari stator, maka pada penghantar rotor tersebut timbul gaya gaya yang berpasangan dan berlawanan arah, gaya tersebut menmbulkan torsi yang cenderung memutar motornya, rotor akan berputar dengan kecepatan putar (Nr) mengikuti putaran medan putar stator (NS). 10.3. Slip Slip timbul karena perbedaan perputaran medan putar stator dan perputaran rotor : Ada tiga macam slip: Slip mutlak, dinyatakan oleh persamaan : 6

10.4. Frekuensi Arus Rotor Latihan soal Name plate suatu motor induksi mengandung data sebagai berikut; 25 HP, 220/380 volt, fase tiga, 50 Hz, 1440 ppm, 38 amp. Jika motor mengambil daya 20800 Watt dari jala jala, hitung : a) Selip, b) cos phi, c) Kopel Jawab : a) Selip = 0,04 b) Cos phi = 0,83 c) Kopel = 123,7 Newton meter 7

8