BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

dokumen-dokumen yang mirip
BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 26 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KABUPATEN SUMBAWA

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI SUMBAWA BARAT

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI SUMBAWA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 70 TAHUN 2016

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 64 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 97 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARAA BARAT

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BULUNGAN,

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KABUPATEN SUMBAWA

BUPATI LAHAT PERATURAN BUPATI LAHAT NOMOR 69 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 30 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN SUMBAWA.

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 32 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA BATU

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 99 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SUMBAWA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG

-2- Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Re

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 32 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 103 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI SUMBAWA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 53 TAHUN 2016

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 41 TAHUN2016

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 32 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN DI KABUPATEN SUMBAWA.

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 72 Tahun : 2016

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

dipimpin oleh Kepala Sub Bidang yang berada di bawah dan

WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

TUGAS DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 29 TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN SUMBAWA.

BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

GUBERNUR BALI, Mengingat

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 55 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH, PENDIDIKAN, DAN PELATIHAN

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 29 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KANTOR PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN SUMBAWA

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 24 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 102 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SUMBAWA BARAT

-3- BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Gubernur ini, yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Provinsi Bali.

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 82 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 68 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 8 TAHUN 2008 T E N T A N G

BUPATI SUMBAWA BARAT

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 90 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TOBA SAMOSIR,

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 40 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 43 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Dalam Negeri;

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BUPATI LOMBOK UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK UTARA NOMOR 22 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN SUMBAWA.

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI SUMBAWA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 81 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

BUPATI MUARA ENIM PROVINSI SUMATERA SELATAN PERATURAN BUPATI MUARA ENIM NOMOR 31 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

Bupati Pandeglang PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 12 TAHUN 2008

BUPATI KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

Transkripsi:

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI SUMBAWA BARAT NOMOR 24 TAHUN 2017 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMBAWA BARAT, Menimbang : a. bahwa dengan ditetapkannya Peraturan Bupati Sumbawa Barat Nomor 50 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Pokok dan Fungsi serta Tata Kerja Inspektorat dan Badan Daerah Kabupaten Sumbawa Barat perlu menyusun Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Sumbawa Barat; b. berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Badan Kepegawaian Daerah; Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang -Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Sumbawa Barat di Provinsi Nusa Tenggara Barat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 145, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4340); 3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 4. Undang- Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 1

Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah beberapakali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lemb aran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 6. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesi Tahun 2014 Nomor 292, Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5601); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887); 8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang Produk Hukum Daerah ( Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 2036); 9. Peraturan Daerah Kabupaten Sumbawa Barat Nomor 11 tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Sumbawa Barat Tahun 2016 Nomor 11); 10. Peraturan Bupati Sumbawa Barat Nomor 50 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Pokok dan Fungsi serta Tata Kerja Inspektorat dan Badan Daerah Kabupaten Sumbawa Barat (Berita Daerah Kabupaten Sumbawa Barat Tahun 2016 Nomor 50); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH 2

BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Sumbawa Barat. 2. Pemerintah Daerah adalah Bupati/Wakil Bupati dan Perangkat Daerah Kabupaten Sumbawa Barat sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah. 3. Kepala Daerah adalah Bupati Sumbawa Barat. 4. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Sumbawa Barat. 5. Badan adalah Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Sumbawa Barat. 6. Kepala Badan adalah Kepala Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Sumbawa Barat. 7. Kelompok Jabatan Fungsional adalah sejumlah tenaga dalam jenjang jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahliannya. BAB II SUSUNAN ORGANISASI Pasal 2 (1).Susunan organisasi Badan adalah sebagai berikut : a. Kepala Badan; b. Sekretariat, terdiri dari 2 (dua) Subbagian yaitu 1. Subbagian Umum dan Kepegawaian; 2. Subbagian Koordinasi Penyusunan Program dan Keuangan. c. Bidang Pengembangan dan Informasi Pegawai, terdiri dari 3 (tiga) Subbidang yaitu : 1. Subbidang Formasi dan Pengadaan; 2. Subbidang Informasi Pegawai; 3. Subbidang Pendidikan dan Pelatihan. d. Bidang Mutasi, terdiri dari 3 (tiga) Subbidang yaitu : 1. Subbidang Kepangkatan dan Penggajian; 2. Subbidang Jabatan Fungsional dan Pemberhentian; 3. Subbidang Jabatan Pimpinan Tinggi dan Administrasi. e. Bidang Pengendalian dan Perlindungan Aparatur, terdiri dari 3 (tiga) Subbidang yaitu : 3

1. Subbidang Penilaian Kinerja Aparatur; 2. Subidang Pembinaan Disiplin Aparatur; 3. Subbidang Perlindungan Aparatur. f. Unit Pelaksana Teknis Badan. g. Kelompok Jabatan Fungsional. (2) Bagan struktur organisasi Badan sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan ini. BAB III KEDUDUKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI Bagian Kesatu Kedudukan Pasal 3 (1) Badan merupakan unsur penunjang tugas Kepala Daerah dalam urusan pemerintahan di bidang kepegawaian. (2) Badan dipimpin oleh seorang Kepala Badan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Bagian Kedua Tugas Pokok dan Fungsi Pasal 4 Badan mempunyai tugas membantu Bupati melaksanakan urusan pemerintahan di bidang kepegawaian yang menjadi kewenangan daerah, dan tugas pembantuan yang diberikan kepada Daerah. Pasal 5 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, Badan menyelenggarakan fungsi : a. penyusunan kebijakan teknis bidang kepegawaian; b. pelaksanaan tugas dukungan teknis bidang kepegawaian; c. pembinaan teknis penyelenggaraan bidang kepegawaian ; d. pembinaan, koordinasi, pengendalian dan fasilitasi pelaksanaan kegiatan pengembangan dan informasi pegawai, mutasi, serta pengendalian dan perlindungan aparatur, ; 4

e. pelaksanaan administrasi/penatausahaan Badan; f. pembinaan terhadap UPT Badan; g. pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas dukungan teknis bidang kepegawaian pendidikan dan pelatihan; dan h. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya. BAB IV RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI Bagian Kesatu Sekretariat Paragraf 1 Sekretaris Badan Pasal 6 (1) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris Badan yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Badan. (2) Sekretaris Badan mempunyai tugas mengkoordinasikan pelaksanaan penyusunan perencanaan, program, keuangan, kepegawaian, administrasi dan umum. Pasal 7 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6, Sekretariat meyelenggarakan fungsi : a. penyelenggaraan penyusunan perencanaan dan pelaporan; b. penyelenggaraaan pengelolaan administrasi perkantoran, administrasi keuangan dan administrasi kepegawaian; c. penyelenggaraan urusan umum dan perlengkapan, keprotokolan dan hubungan masyarakat; d. penyelenggaraan ketatalaksanaan, kearsipan dan perpustakaan; e. pelaksanaan koordinasi, pembinaan, pengendalian, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan unit kerja; dan f. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya. 5

Pasal 8 Rincian tugas Sekretaris Badan adalah sebagai berikut : a. merumuskan bahan kebijakan teknis bidang umum dan kepegawaian, keuangan dan perencanaan; b. memverifikasi bahan kebijakan umum dan kepegawaian, keuangan dan perencanaan; c. mengkoordinasikan pelaksanaan program dan kegiatan bidang umum dan kepegawaian, keuangan dan perencanaan; d. mempromosikan pelaksanaan program dan kegiatan bidang umum dan kepegawaian, keuangan dan perencanaan; e. memimpin pelaksanaan program dan kegiatan bidang umum dan kepegawaian, keuangan dan perencanaan; f. mengevaluasi pelaksanaan program dan kegiatan bidang umum dan kepegawaian, keuangan dan perencanaan; dan g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Paragraf 2 Kepala Subbagian Umum Dan Kepegawaian Pasal 9 (1) Subbagian Umum dan Kepegawaian dipimpin oleh seorang kepala subbagian yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Sekretaris Badan. (2) Subbagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas mengelola urusan ketatausahaan yang meliputi kepegawaian, keuangan, kearsipan, rumah tangga dan perlengkapan. Pasal 9 Rincian tugas Kepala Subbagian Umum dan Kepegawaian adalah sebagai berikut: a. melaksanakan penyusunan program dan rencana kerja Subbagian Umum dan Kepegawaian; b. melaksanakan urusan keprotokolan, hubungan masyarakat, penyiapan rapat-rapat Dinas dan dokumentasian kegiatan Badan; c. melaksanakan pengelolaan kearsipan data kepegawaian Badan; 6

d. melaksanakan urusan rumah tangga, ketertiban, keamanan dan kebersihan di lingkungan kerja; e. melaksanakan pemeliharaan dan perawatan kendaraan dinas, peralatan dan perlengkapan kantor dan aset lainnya; f. melaksanakan penyiapan rencana kebutuhan pengadaan sarana dan prasarana di lingkungan Badan; g. melaksanakan pengurusan pengadaan, penyimpanan, pendistribusian dan inventarisasi barang-barang inventaris; h. melaksanakan pengelolaan administrasi perkantoran ; i. melaksanakan pengumpulan, pengelolaan, penyimpanan dan pemeliharaan data dan kartu kepegawaian di lingkungan Badan; j. melaksanakan penyiapan dan pengusulan pegawai yang akan pensiun; k. melaksanakan penyiapan pengajuan bahan kenaikan pangkat, daftar urut kepangkatan dan gaji berkala ; l. melaksanakan penyiapan pengajuan pegawai yang akan mengikuti ujian dinas; m. melaksanakan pengelolaan absensi online; n. melakukan koordinasi pelaksanaan tugas Subbagian Umum dan Kepegawaian; o. melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan; p. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya. Paragraf 3 Kepala Subbagian Koordinasi Penyusunan Program Dan Keuangan Pasal 10 (1) Subbagian Koordinasi Penyusunan Program dan Keuangan dipimpin oleh Kepala Subbagian yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris Badan. (2) Kepala Subbagian Koordinasi Penyusunan Program dan Keuangan mempunyai tugas menyelenggarakan koordinasi penyusunan program dan keuangan. 7

Pasal 12 Rincian tugas Kepala Subbagian Koordinasi Penyusunan Program Dan Keuangan adalah sebagai berikut : a. melaksanakan penyusunan program dan rencana kerja Subbagian Koordinasi Penyusunan Program dan keuangan ; b. merencanakan bahan kebijakan bidang koordinasi penyusunan program dan keuangan; c. merancang, mengembangkan, membuat konsep, mengkaji ulang dan menganalisis bahan kebijakan bidang koordinasi penyusunan program dan keuangan; d. menyiapkan bahan penyusunan rencana strategis badan; e. mengumpulkan bahan-bahan dalam penyusunan program dan kegiatan Badan; f. melaksanakan pengolahan data dalam penyusunan program dan kegiatan tahunan Badan; g. melaksanakan pengelolaan data dan informasi program dan keuangan; h. melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan meliputi belanja rutin dan belanja pegawai; i. melaksanakan penyusunan prognosis realisasi keuangan; j. melaksanakan penyusunan laporan keuangan semesteran; k. melaksanakan penyusunan laporan keuangan akhir tahun; l. melaksanakan kegiatan perbendaharaan, verifikasi dan pembukuan keuangan anggaran belanja langsung dan belanja tidak langsung; m.melakukan koordinasi pelaksanaan tugas Subbagian Koordinasi Penyusunan Program dan keuangan; n. melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan; o. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya. 8

Bagian Kedua Bidang Pengembangan dan Informasi Pegawai Paragraf 1 Kepala Bidang Pengembangan Dan Informasi Pegawai Pasal 12 (1) Bidang Pengembangan Dan Informasi Pegawai dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Badan dan secara administratif dikoordinasikan oleh Sekretaris Badan. (2) Kepala Bidang Pengembangan Dan Informasi Pegawai yang mempunyai tugas pokok membantu Kepala Badan dalam bidang pengembangan dan informasi pegawai. Pasal 13 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (2), Bidang Pengembangan dan Informasi Pegawai menyelenggarakan fungsi : a. penyusunan bahan perumusan kebijakan teknis bidang analisis formasi dan pengadaan pegawai, penyajian informasi pegawai, dan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan; b. pengoordinasian pelaksanaan kebijakan teknis bidang analisis formasi dan pengadaan pegawai, penyajian informasi pegawai, dan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan; c. pelaksanaan kebijakan teknis bidang analisis formasi dan pengadaan pegawai, penyajian informasi pegawai, dan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan; d. pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan analisis formasi dan pengadaan pegawai, penyajian informasi pegawai, dan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan; dan e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Pasal 14 Rincian tugas Kepala Bidang Pengembangan Dan Informasi Pegawai adalah sebagai berikut: a. merumuskan kebijakan teknis bidang analisis formasi dan pengadaan pegawai, penyajian informasi pegawai, dan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan; 9

b. memverifikasi bahan kebijakan bidang analisis formasi dan pengadaan pegawai, penyajian informasi pegawai, dan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan; c. mengkoordinasikan bahan kebijakan bidang analisis formasi dan pengadaan pegawai, penyajian informasi pegawai, dan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan; d. mempromosikan bahan kebijakan bidang analisis formasi dan pengadaan pegawai, penyajian informasi pegawai, dan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan; e. memimpin pelaksanaan kegiatan bidang analisis formasi dan pengadaan pegawai, penyajian informasi pegawai, dan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan; f. menyusun bahan konsep pemetaan pegawai, kebutuhan pegawai dan usul Formasi CASN (Calon Apartaur Sipil Negara); g. melaksanakan proses kegiatan pengadaan dan seleksi CASN serta pengusulan NIP (Nomor Induk Pegawai) CASN; h. menyusun konsep Keputusan Bupati tentang Pengangkatan CASN dan Pegawai Tidak Tetap; i. menyiapkan rumusan kebijakan teknis pengelolaan informasi dan dokumentasi pegawai; j. menyelengarakan pengelolaan data, dokumentasi, dan informasi pegawai serta pengembangan Sistem Informasi pegawai; k. melaksanakan pembinaan dan mengkoordinasikan pengelolaan data, dokumentasi, dan informasi pegawai pada SKPD; l. membuat analisa kebutuhan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat); m. menyusun rencana program Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang; n. melaksanakan kegiatan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) prajabatan, penjenjangan dan teknis fungsional; o. melaksanakan evaluasi dan dokumentasi hasil kegiatan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat); p. melaksanakan kegiatan ujian dinas tingkat I dan tingkat II; 10

q. melaksanakan proses administrasi pemberian izin tugas belajar, izin belajar dan ikatan dinas; r. mengkoordinasikan pelaksanaan program dan kegiatan bidang analisis formasi dan pengadaan pegawai, penyajian informasi pegawai, dan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan; s. melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan bidang analisis formasi dan pengadaan pegawai, penyajian informasi pegawai, dan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan; dan t. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Paragraf 2 Kepala Subbidang Formasi Dan Pengadaan Pasal 15 (1) Subbidang Formasi Dan Pengadaan dipimpin oleh seorang kepala subbidang yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Pengembangan Dan Informasi Pegawai. (2) Kepala Subbidang Formasi dan Pengadaan mempunyai tugas melaksanakan analisis kebutuhan jumlah dan formasi pegawai dan pengadaan pegawai. Pasal 16 Rincian Tugas Subbidang Formasi dan Pengadaan adalah sebagai berikut: a. menyusun program dan rencana kerja Subbidang Formasi dan Pengadaan; b. menyusun bahan kebijakan teknis bidang analisis formasi dan pengadaan pegawai ; c. merencanakan bahan kebijakan teknis bidang analisis formasi dan pengadaan pegawai ; d. merancang bahan kebijakan teknis bidang analisis formasi dan pengadaan pegawai ; e. mengembangkan bahan kebijakan teknis bidang analisis formasi dan pengadaan pegawai; f. membuat konsep bahan kebijakan teknis bidang analisis formasi dan pengadaan pegawai; g. mengkaji ulang bahan kebijakan teknis bidang analisis formasi dan pengadaan pegawai; 11

h. menganalisis bahan kebijakan teknis bidang analisis formasi dan pengadaan pegawai; i. menyusun konsep rencana anggaran dan kegiatan Subbidang Formasi dan Pengadaan; j. melaksanakan kegiatan pengadaan dan seleksi Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) serta pengusulan NIP CASN; k. menyiapkan bahan konsep Keputusan Bupati tentang Pengangkatan CASN dan Pegawai Tidak Tetap; l. menyiapkan dan menyusun konsep pemetaan pegawai; m. menyiapkan dan menganalisis data dan bahan terkait formasi CASN dan formasi Jabatan; n. menyiapkan bahan konsep kebutuhan pegawai; o. melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan Subbidang Formasi Dan Pengadaan; dan p. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Paragraf 3 Kepala Subbidang Informasi Pegawai Pasal 17 (1) Subbidang Informasi Pegawai dipimpin oleh seorang kepala subbidang yang berkedudukan di bawah daan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Pengembangan Dan Informasi Pegawai. (2) Kepala Subbidang Informasi Pegawai mempunyai tugas menyelenggarakan, membina, dan mengoordinasikan pengelolaan informasi pegawai dan dokumentasi. Pasal 18 Rincian tugas Subbidang Informasi Pegawai adalah sebagai berikut: a. menyusun program dan rencana kerja Subbidang Informasi Pegawai ; b. menyusun bahan kebijakan teknis penyajian dan pengelolaan informasi pegawai dan dokumentasi ; c. merencanakan bahan kebijakan teknis penyajian dan pengelolaan informasi pegawai dan dokumentasi; d. merancang bahan kebijakan teknis penyajian dan pengelolaan informasi pegawai dan dokumentasi; 12

e. mengembangkan bahan kebijakan teknis penyajian dan pengelolaan informasi pegawai dan dokumentasi; f. membuat konsep bahan kebijakan teknis penyajian dan pengelolaan informasi pegawai dan dokumentasi; g. mengkaji ulang bahan kebijakan teknis penyajian dan pengelolaan informasi pegawai dan dokumentasi; h. menganalisis bahan kebijakan teknis penyajian dan pengelolaan informasi pegawai dan dokumentasi; i. menyusun konsep rencana anggaran dan kegiatan Subbidang Informasi Pegawai; j. enyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis penyajian dan pengelolaan informasi pegawai dan dokumentasi; k. menyelenggarakan pengelolaan data, dokumentasi, dan informasi pegawai; l. menyelenggarakan pengelolaan dan pengembangan Sistem informasi pegawai; m. melaksanakan pembinaan dan mengkoordinasikan pengelolaan data, dokumentasi, dan informasi pegawai pada SKPD; n. melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan Subbidang Informasi Pegawai; dan o. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Paragraf 4 Kepala Subbidang Pendidikan Dan Pelatihan Pasal 19 (1) Subbidang Pendidikan Dan Pelatihan dipimpin oleh seorang kepala Subbidang yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Pengembangan Dan Informasi Pegawai. (2) Kepala Subbidang Pendidikan Dan Pelatihan mempunyai tugas merumuskan dan melaksanakan kebijakan teknis pengelolaan pendidikan dan pelatihan jabatan pimpinan tinggi dan administrasi, pengelolaan pendidikan dan pelatihan teknis dan fungsional. Pasal 20 Rincian tugas Subbidang Pendidikan dan Pelatihan adalah sebagai berikut: a. menyusun program dan rencana kerja Subbidang Pendidikan dan Pelatihan; 13

b. menyusun bahan kebijakan teknis pengelolaan pendidikan dan pelatihan jabatan pimpinan tinggi dan administrasi, dan pelatihan teknis dan fungsional Aparatur Sipil Negara (ASN); c. merencanakan bahan kebijakan teknis pengelolaan pendidikan dan pelatihan jabatan pimpinan tinggi dan administrasi, dan pelatihan teknis dan fungsional ASN; d. merancang bahan kebijakan teknis pengelolaan pendidikan dan pelatihan jabatan pimpinan tinggi dan administrasi, dan pelatihan teknis dan fungsional ASN; e. mengembangkan bahan kebijakan teknis pengelolaan pendidikan dan pelatihan jabatan pimpinan tinggi dan administrasi, dan pelatihan teknis dan fungsional ASN; f. membuat konsep bahan kebijakan teknis pengelolaan pendidikan dan pelatihan jabatan pimpinan tinggi dan administrasi, dan pelatihan teknis dan fungsional ASN; g. menganalisis bahan kebijakan teknis pengelolaan pendidikan dan pelatihan jabatan pimpinan tinggi dan administrasi, dan pelatihan teknis dan fungsional ASN ; h. melaksanakan pengelolaan pendidikan dan pelatihan jabatan pimpinan tinggi dan administrasi, serta pelatihan teknis dan fungsional ASN sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan; i. melakukan analisis kebutuhan pendidikan dan pelatihan penjenjangan; j. melaksanakan pendidikan dan pelatihan pra jabatan; k. menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan kepemimpinan; l. menyelenggarakan pendidikan aparatur dengan pola kemitraan; m. menyelenggarakan ujian dinas Tingkat I dan Tingkat II, dan ujian penyesuaian ijazah; n. menyelenggarakan seleksi ASN tugas belajar dan izin belajar; o. melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan Subbidang Pendidikan dan Pelatihan; dan p. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya. 14

Bagian Ketiga Bidang Mutasi Paragraf 1 Kepala Bidang Mutasi Pasal 21 (1) Bidang Mutasi dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Badan dan secara administratif dikoordinasikan oleh Sekretaris Badan. (2) Kepala Bidang Mutasi mempunyai tugas pokok membantu Kepala Badan dalam urusan pemerintahan bidang mutasi kepangkatan dan penggajian, jabatan fungsional dan pemberhentian, dan pimpinan tinggi dan administrasi. Pasal 22 Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 ayat (2), Bidang Mutasi menyelenggarakan fungsi: a. penyusunan bahan perumusan kebijakan teknis bidang mutasi kepangkatan dan penggajian, jabatan fungsional dan pemberhentian, pimpinan tinggi dan administrasi; b. pengkoordinasian pelaksanaan kebijakan teknis bidang mutasi kepangkatan dan penggajian, jabatan fungsional dan pemberhentian, pimpinan tinggi dan administrasi; c. pelaksanaan kebijakan teknis bidang mutasi kepangkatan dan penggajian, jabatan fungsional dan pemberhentian, pimpinan tinggi dan administrasi; d. pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan bidang mutasi kepangkatan dan penggajian, jabatan fungsional dan pemberhentian, pimpinan tinggi dan administrasi; dan e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Pasal 23 Rincian tugas Kepala Bidang Mutasi adalah sebagai berikut : a. merumuskan kebijakan teknis bidang mutasi kepangkatan dan penggajian, jabatan fungsional dan pemberhentian, jabatan pimpinan tinggi dan administrasi; 15

b. memverifikasi bahan kebijakan bidang mutasi kepangkatan dan penggajian, jabatan fungsional dan pemberhentian, jabatan pimpinan tinggi dan administrasi; c. mengkoordinasikan bahan kebijakan bidang mutasi kepangkatan dan penggajian, jabatan fungsional dan pemberhentian, jabatan pimpinan tinggi dan administrasi; d. mempromosikan bahan kebijakan bidang mutasi kepangkatan dan penggajian, jabatan fungsional dan pemberhentian, jabatan pimpinan tinggi dan administrasi; e. memimpin pelaksanaan kegiatan bidang mutasi kepangkatan dan penggajian, jabatan fungsional dan pemberhentian, jabatan pimpinan tinggi dan administrasi; f. melaksanakan proses pengangkatan CASN menjadi ASN: g. melaksanakan pengusulan kenaikan pangkat, ujian kenaikan pangkat penyesuaian ijazah dan peninjauan masa kerja ASN; h. melaksanakan proses kenaikan gaji berkala; i. melaksanakan proses seleksi terbuka pengisian jabatan pimpinan tinggi pratama; j. melaksanakan kegiatan perencanaan dan pertimbangan dalam pengangkatan, pemindahan dan pemberhentian dalam dan dari jabatan administrasi, dan jabatan fungsional kepada Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan Kabupaten; k. melaksanakan proses pemberhentian dengan hormat sebagai PNS (Pegawai Negeri Sipil) dengan hak pensiun atau tanpa hak pensiun atas permintaan sendiri; l. melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan bidang mutasi kepangkatan dan penggajian, jabatan fungsional dan pemberhentian, pimpinan tinggi dan administrasi ; dan m. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya. 16

Paragraf 2 Kepala Subbidang Kepangkatan Dan Penggajian Pasal 24 (3) Subbidang Kepangkatan Dan Penggajian dipimpin oleh seorang kepala subbidang yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Mutasi. (4) Kepala Subbidang Kepangkatan Dan Penggajian yang mempunyai tugas melaksanakan, merencanakan dan evaluasi kenaikan pangkat dan gaji berkala. Pasal 21 Rincian tugas Subbidang Kepangkatan dan Penggajian adalah sebagai berikut: a. menyusun program dan rencana kerja Subbidang Kepangkatan dan Penggajian ; b. menyusun, merencanakan, merancang, dan mengembangkan membuat konsep, menganalisis bahan kebijakan teknis pelayanan administrasi kepangkatan dan penggajian bagi aparatur Pemerintah Daerah; c. membuat konsep dan menganalisis bahan kebijakan teknis pelayanan administrasi kepangkatan dan penggajian bagi aparatur Pemerintah Daerah; d. memberikan pelayanan administrasi kenaikan pangkat, kepada aparatur Pemerintah Daerah sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan; e. memberikan pelayanan administrasi kenaikan gaji berkala kepada aparatur Pemerintah Daerah sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan; f. memberikan pelayanan administrasi ujian kenaikan pangkat penyesuaian ijazah; g. memberikan pelayanan administrasi peninjauan masa kerja kepada aparatur Pemerintah Daerah sesuai ketentuan peraturan perundangundangan; h. memproses penerbitan SK Bupati tentang Peninjauan Masa Kerja Aparatur; i. melaksanakan proses pengangkatan CASN menjadi ASN: j. melakukan pengumpulan, pemeriksaan dan memproses berkas usulan kenaikan pangkat aparatur sesuai ketentuan peraturan perundangundangan; 17

k. melakukan pemeriksaan dan memproses berkas usulan kenaikan gaji berkala aparatur sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan; l. melakukan pemeriksaan dan memproses berkas usulan peninjauan masa kerja aparatur sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan; m. melaksanakan impassing perubahan gaji ASN sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; n. melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan Subbidang Kepangkatan Dan Penggajian; dan o. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Paragraf 3 Kepala Subbidang Fungsional Dan Pemberhentian Pasal 22 (1) Subbidang Jabatan Fungsional dan Pemberhentian dipimpin oleh seorang kepala subbidang yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Mutasi. (2) Kepala Subbidang Jabatan Fungsional Dan Pemberhentian mempunyai tugas melaksanakan kebijakan teknis pengembangan pola karier jabatan fungsional dan Pemberhentian Aparatur. Pasal 23 Rincian tugas Sub Bidang Jabatan Fungsional Dan Pemberhentian adalah sebagai berikut: a. menyusun program dan rencana kerja Subbidang Jabatan Fungsional dan Pemberhentian; b. merencanakan, merancang, menyusun, mengembangkan bahan kebijakan teknis pengembangan pola karier jabatan fungsional dan pemberhentian aparatur; c. membuat konsep dan menganalisis bahan kebijakan teknis pengembangan pola karier jabatan fungsional dan pemberhentian aparatur ; d. melaksanakan administrasi pengangkatan dan pemberhentian ASN dalam dan dari jabatan fungsional sesuai peraturan perundang-undangan; 18

e. memproses persyaratan dan mengusulkan pemberhentian dengan hormat dengan hak pensiun dan tanpa hak pensiun; f. menyiapkan konsep keputusan bupati tentang pengangkatan, pemindahan dan pemberhentian dalam jabatan fungsional, dan pemberhentian dengan hormat dengan hak pensiun atau tanpa hak pensiun sesuai kewenangan bupati; g. memproses pemberhentian sementara dan pengaktifan kembali PNS yang diangkat menjadi pejabat negara; komisioner atau anggota lembaga nonstruktural; h. melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan Subbidang Jabatan Fungsional Dan Pemberhentian; dan i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Paragraf 4 Kepala Subbidang Jabatan Pimpinan Tinggi Dan Administrasi Pasal 24 (1) Subbidang Jabatan Pimpinan Tinggi Dan Administrasi dipimpin oleh seorang kepala subbidang yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Mutasi. (2) Kepala Subbidang Jabatan Pimpinan Tinggi Dan Administrasi mempunyai tugas melaksanakan kebijakan teknis pengembangan pola karier jabatan pimpinan tinggi dan administrasi. Pasal 25 Rincian tugas Subbidang Jabatan Pimpinan Tinggi Dan Administrasi adalah sebagai berikut: a. menyusun program dan rencana kerja Subbidang Jabatan Pimpinan Tinggi dan Administrasi; b. merencanakan, merancang, menyusun dan mengembangkan bahan kebijakan teknis pengembangan pola karier jabatan pimpinan tinggi dan administrasi; c. membuat konsep dan menganalisis bahan kebijakan teknis pengembangan pola karier jabatan pimpinan tinggi dan administrasi; 19

d. menyiapkan data dan memproses usulan pemindahan antar instansi; e. menyiapkan dokumen pengisian jabatan pimpinan tinggi pratama untuk dikoordinasikan dengan Komisi ASN; f. menyiapkan bahan pembentukan panitia seleksi pengisian jabatan pimpinan tinggi pratama; g. menyiapkan data dan mengusulkan pengangkatan, pemindahan dan pemberhentian dalam jabatan administrator dan jabatan pengawas sebagai bahan Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan; h. menyiapkan konsep keputusan bupati tentang pengangkatan, pemindahan dan pemberhentian dalam jabatan pimpinan tinggi pratama, administrator dan jabatan pengawas; i. menyiapkan data dan mengusulkan pelaksanaan uji kompetensi pengisian jabatan pimpinan tinggi pratama, administrator dan pengawas; j. menyiapkan dokumen pengambilan sumpah dan pelantikan jabatan pimpinan tinggi pratama, administrator dan pengawas; k. menyiapkan data dan mengusulkan pemindahan jabatan pelaksana dalam instansi; l. melakukan pengumpulan, pemeriksaan dan memproses berkas administrasi pemindahan pegawai antar instansi sesuai peraturan perundang-undangan; m. melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan Subbidang Jabatan Pimpinan Tinggi dan Administrasi; dan n. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Bagian Keempat Bidang Pengendalian Dan Perlindungan Aparatur Paragraf 1 Kepala Bidang Pengendalian Dan Perlindungan Aparatur Pasal 26 (1) Bidang Pengendalian Dan Perlindungan Aparatur dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan dan secara administratif dikoordinasikan oleh Sekretaris Badan. 20

(2) Kepala Bidang Pengendalian Dan Perlindungan Aparatur mempunyai tugas pokok membantu Kepala Badan dalam urusan pemerintahan bidang pengendalian dan perlindungan aparatur. Pasal 27 Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 ayat (2), Bidang Pengendalian dan Perlindungan Aparatur menyelenggarakan fungsi: a. penyusunan bahan perumusan kebijakan teknis bidang penilaian kinerja aparatur, pembinaan disiplin aparatur, dan perlindungan aparatur ; b. pengoordinasian pelaksanaan kebijakan teknis bidang penilaian kinerja aparatur, pembinaan disiplin aparatur, dan perlindungan aparatur; c. pelaksanaan kebijakan teknis bidang penilaian kinerja aparatur, pembinaan disiplin aparatur, dan perlindungan aparatur; d. pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan bidang penilaian kinerja aparatur, pembinaan disiplin aparatur, dan perlindungan aparatur; dan e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Pasal 28 Rincian Tugas Kepala Bidang Pengendalian Dan Perlindungan Aparatur adalah sebagai berikut : a. merumuskan kebijakan teknis bidang penilaian kinerja aparatur, pembinaan disiplin aparatur, dan perlindungan aparatur; b. memverifikasi bahan kebijakan bidang penilaian kinerja aparatur, pembinaan disiplin aparatur, dan perlindungan aparatur; c. mengkoordinasikan bahan kebijakan bidang penilaian kinerja aparatur, pembinaan disiplin aparatur, dan perlindungan aparatur; d. mempromosikan bahan kebijakan bidang penilaian kinerja aparatur, pembinaan disiplin aparatur, dan perlindungan aparatur; e. memimpin pelaksanaan kegiatan bidang penilaian kinerja aparatur, pembinaan disiplin aparatur, dan perlindungan aparatur; f. merumuskan standar kinerja dan disiplin aparatur; g. mengkoordinasikan penilaian prestasi kerja aparatur; h. melaksanakan kegiatan pemberian reward dan punishment bagi aparatur; 21

i. melaksanakan administrasi pemberian izin dan cuti bagi aparatur; j. merumuskan strategi pembinaan disiplin kepada aparatur; k. melaksanakan kegiatan administrasi kesejahteraan aparatur berupa TASPEN (Tabungan dan Asuransi Pensiun), KARIS (Kartu Isteri), KARSU (Kartu Suami), Taperum (Tabungan Perumahan), ASKES (Asuransi Kesehatan)/BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) Ketenagakerjaan, dan dana pensiun ASN daerah; l. meningkatkan kapasitas organisasi aparatur dan organisasi profesi aparatur; m. melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan bidang penilaian kinerja aparatur, pembinaan disiplin aparatur, dan perlindungan aparatur; dan n. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Paragraf 2 Kepala Subbidang Penilaian Kinerja Aparatur Pasal 29 (1) Subbidang Penilaian Kinerja Aparatur dipimpin oleh seorang kepala bubbidang yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Pengendalian Dan Perlindungan Aparatur. (2) Kepala Subbidang Penilaian Kinerja Aparatur mempunyai tugas merencanakan dan melaksanakan kegiatan penilaian kinerja aparatur. Pasal 30 Rincian tugas Subbidang Penilaian Kinerja Aparatur adalah sebagai berikut: a. Menyusun program dan rencana kerja Subbidang Penilaian Kinerja Aparatur; b. menyusun bahan kebijakan teknis penilaian kinerja aparatur ; c. merencanakan bahan kebijakan teknis penilaian kinerja aparatur ; d. merancang bahan kebijakan teknis penilaian kinerja aparatur ; e. mengembangkan bahan kebijakan teknis penilaian kinerja aparatur ; f. membuat konsep bahan kebijakan teknis penilaian kinerja aparatur; g. menganalisis bahan kebijakan teknis penilaian kinerja aparatur; h. menyusun standar penilaian kinerja aparatur 22

i. Memprogramkan dan mendokumentasikan hasil penilaian prestasi kerja aparatur; j. memfasilitasi dan mengembangkan kapasitas organisasi pegawai dan organisasi profesi pegawai; k. meproses pemberian penghargaan (reward) bagi aparatur berprestasi; l. melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan Subbidang Penilaian Kinerja Aparatur; dan m. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Paragraf 3 Kepala Subbidang Pembinaan Disiplin Aparatur Pasal 31 (1) Subbidang Pembinaan Disiplin Aparatur dipimpin oleh seorang Kepala Subbidang yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Pengendalian Dan Perlindungan Aparatur. (2) Kepala Subbidang Pembinaan Disiplin Aparatur mempunyai tugas merencanakan dan melaksanakan kegiatan pembinaan disiplin aparatur. Pasal 31 Rincian tugas Subbidang Pembinaan Disiplin Aparatur adalah sebagai berikut: a. Menyusun program dan rencana kerja Subbidang Pembinaan Disiplin Aparatur; b. menyusun bahan kebijakan teknis pembinaan disiplin aparatur ; c. merencanakan bahan kebijakan teknis pembinaan disiplin aparatur ; d. merancang bahan kebijakan teknis pembinaan disiplin aparatur ; e. mengembangkan bahan kebijakan teknis pembinaan disiplin aparatur ; f. membuat konsep bahan kebijakan teknis pembinaan disiplin aparatur; g. menganalisis bahan kebijakan teknis pembinaan disiplin aparatur; h. menyusun standar pembinaan disiplin aparatur; i. melakukan pembinaan disiplin kepada aparatur; j. melaksanakan kegiatan pemberian sanksi (punishment) bagi aparatur yang melakukan pelanggaran aparatur ; k. mendokumentasikan hasil pembinaan disiplin aparatur; l. melakukan sosialisasi peraturan kepegawaian; m. menyelenggarakan kegiatan pengambilan sumpah PNS; n. melaksanakan pendistribusian dan mendokumentasikan laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN). 23

o. memfasilitasi menyelesaikan sengketa rumah tangga aparatur; p. melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan Subbidang Pembinaan Disiplin Aaparatur ; dan q. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya. Paragraf 4 Kepala Subbidang Perlindungan Aparatur Pasal 32 (1) Subbidang Perlindungan Aparatur dipimpin oleh seorang Kepala Subbidang yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Pengendalian Dan Perlindungan Aparataur. (2) Kepala Subbidang Perlindungan Aparatur mempunyai tugas merencanakan dan melaksanakan kegiatan pelayanan administrasi identitas dan perlindungan aparatur. Pasal 33 Rincian tugas Subbidang Perlindungan Aparatur adalah sebagai berikut: a. menyusun program dan rencana kerja Subbidang Perlindungan Aparatur ; b. memproses pemberian izin dan cuti bagi aparatur; c. memproses pengurusan KARPEG (Kartu Pegawai), TASPEN, KARIS, KARSU, dan TAPERUM aparatur; d. memproses pengurusan jaminan hari tua, jaminan kecelakaan kerja dan jaminan kematian aparatur; e. memberikan dukungan dan pendampingan bagi aparatur yang terlibat tindakan pidana; f. memproses pengusulan pembayaran gaji pertama pensiun, klaim asuransi pensiun dan Bapertarum (Badan Pertimbangan Tabungan Perumahan); g. melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan Subbidang Perlindungan Aparatur; h. melaksanakan pelayanan administrasi untuk menyiapkan bahan dan menerbitkan ijin Pegawai Negeri Sipil Daerah yang melaksanakan usaha diluar kedinasan; dan i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya 24

Bagian Kelima Unit Pelaksana Teknis Badan Pasal 34 (1) Di bawah struktur kelembagaan Badan dibentuk Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan sebagai pelaksana sebagian kegiatan teknis operasional dan atau kegiatan teknis penunjang tertentu. (2) Ketentuan lebih lanjut mengenai pembentukan UPT Badan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan peraturan Bupati. Bagian Keenam Kelompok Jabatan Fungsional Pasal 35 Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan tugas sesuai dengan bidang tenaga fungsional masing-masing sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pasal 36 (1) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud Pasal 34, terdiri dari sejumlah tenaga dalam jenjang jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahliannya. (2) Setiap Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud ayat (1) dipimpin oleh seorang pejabat fungsional yang ditunjuk oleh Bupati. (3) Jumlah tenaga fungsional ditentukan sesuai kebutuhan dan beban kerja. (4) Jenis dan jenjang Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. BAB V JABATAN PERANGKAT DAERAH Pasal 37 (1) Kepala Badan merupakan jabatan pimpinan tinggi pratama atau setara eselon IIb. (2) Sekretaris Badan merupakan jabatan administrator atau setara eselon IIIa. (3) Kepala Bidang merupakan jabatan administrator atau setara eselon IIIb. (4) Kepala Subbagian, Kepala Subbidang dan Kepala UPT Badan merupakan jabatan pengawas atau setara eselon IVa. 25

BAB VI KEPEGAWAIAN Pasal 38 Para pejabat di lingkungan Badan diangkat dan diberhentikan oleh Bupati sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. BAB VII PEMBIAYAAN Pasal 39 Segala biaya yang diperlukan untuk pelaksanaan tugas Badan dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Sumbawa Barat serta sumber lain yang sah. BAB VIII TATA KERJA Pasal 40 Dalam melaksanakan tugasnya, setiap pimpinan unit kerja dalam satuan kerja Badan dan kelompok jabatan fungsional, wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik dalam lingkungan unit kerja masing-masing maupun antar unit kerja dalam lingkungan Badan serta instansi lain sesuai dengan tugas masing-masing. Pasal 41 Setiap pimpinan unit kerja dalam lingkungan Badan, wajib mengawasi bawahannya masing-masing dan bila terjadi penyimpangan agar mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku. Pasal 42 Setiap pimpinan unit kerja dalam lingkungan Badan bertanggung jawab dalam memimpin dan membina bawahan masing-masing dan memberikan bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya. 26

Pasal 43 Setiap pimpinan unit kerja dalam lingkungan Badan dalam menyelenggarakan tugas dan fungsi, wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan bertanggung jawab kepada atasan masing-masing dan hasil pelaksanaan tugas dilaporkan tepat pada waktunya. Pasal 44 Kepala Badan dan pimpinan unit kerja dalam lingkungan Badan, wajib mengadakan rapat staf secara berkala dalam rangka pemberian arahan, petunjuk dan bimbingan kepada bawahan untuk kelancaran pelaksanaan tugas. Pasal 45 Kepala Badan dalam melaksanakan tugas, wajib menyampaikan laporan kepada Bupati dan tembusan laporan disampaikan kepada satuan kerja perangkat daerah dan instansi lainnya yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja. Pasal 46 (1) Apabila Kepala Badan berhalangan dalam melaksanakan tugasnya, maka diwakili oleh Sekretaris Badan ; (2) Apabila Sekretaris Badan berhalangan dalam melaksanakan tugasnya, maka diwakili oleh Kepala Bidang dalam lingkungan Badan Kepegawaian Daerah dengan memperhatikan senioritas kepangkatan; Pasal 47 Badan dalam melaksanakan tugas pembantuan: a. wajib berkoordinasi dengan badan penyelanggara urusan pemerintahan yang sama dan atau instansi lain yang relevan di tingkat Provinsi Nusa Tenggara Barat; dan b. menyampaikan laporan pelaksanaan tugas kepada Bupati dengan tembusan kepada Menteri dan badan penyelenggara urusan pemerintahan yang sama dan atau instansi lain yang relevan di tingkat Provinsi Nusa Tenggara Barat. 27

BAB IX PENUTUP Pasal 48 Pada saat Peraturan Bupati ini mulai berlaku, Peraturan Bupati Sumbawa Barat Nomor 33 Tahun 2014 tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (Berita Daerah Kabupaten Sumbawa Barat Tahun 2014 Nomor 33), dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 49 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Sumbawa Barat. Ditetapkan di Taliwang pada tanggal 20 Maret 2017 BUPATI SUMBAWA BARAT, dto W.MUSYAFIRIN Diundangkan di Taliwang pada tanggal 20 Maret 2017 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT, dto A.AZIS BERITA DAERAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT TAHUN 2017 NOMOR 24 28

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH LAMPIRAN PERATURAN BUPATI SUMBAWA BARAT NOMOR 24 TAHUN 2017 TANGGAL 20 MARET 2017 KEPALA BADAN KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL SEKRETARIAT SUB BAGIAN UMUM & KEPEGAWAIAN SUB BAGIAN KOORDPENY. PROG& KEU. BIDANG PENGEMB. DAN INFORM. PEGAWAI BIDANG MUTASI BIDANG PENGENDALIAN & PERLNDNGN APARATUR SUBBID FORMASI & PENGADAAN SUBBID INFORMASI PEGAWAI SUBBID PENDIDIKAN & PELATIHAN SUBBID KEPANGKATAN & PENGGAJIAN SUBBID JBTN FNGSNAL & P-BHENTIAN SUBBID JBTN PIMP. TINGGI & ADM. SUBBID PNLAIAN KNRJ APARATUR SUBBID PEMBI. DISIP. APARTUR SUBBID PERLIND. APARATUR UPTB BUPATI SUMBAWA BARAT, dto W. MUSYAFIRIN 29