BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN 1. Keanekaragaman Jenis imago capung di Telaga Madirda (TM) lebih tinggi dibanding dengan di Air Terjun Jumog (ATJ) yaitu berturut turut 16 spesies dan 10 spesies, diperkuat nilai Indeks Keanekaragaman Jenis Capung (Insecta: Odonata) di TM lebih tinggi (0,8275) dibandingkan di ATJ (0,6032), dengan rincian: Keanekaragaman imago capung di TM terdiri dari 2 Subordo (Anisoptera dan Zygoptera). Subordo Anisoptera terdiri dari 1 Family (Libellulidae). Family Libellulidae terdiri dari 9 species: Crocothemis servillia, Diplacodes trivialis, Neurothemis fluctuans, N. ramburii, N. terminata, Orthetrum luzonicum, O. Pruinosum, O. sabina, & Pantala flavescens. Subordo Zygoptera terdiri dari 4 family: Calopterygidae, Chlorocyphidae, Coenagrionidae, dan Euphaeidae. Family Calopterygidae: Vestalis luctuosa. Family Chlorocyphidae: Heliocypha fenestrata. Family Coenagrionidae: Agriocnemis femina, A. pygmaea, Ischnura senegalensis, dan Pseudagrion pruinosum. Family Euphaeidae: Euphaea variegata. Keanekaragaman imago capung di ATJ terdiri dari 2 Subordo (Anisoptera dan Zygoptera). Subordo Anisoptera terdiri dari 1 family (Libellulidae). Family Libellulidae terdiri dari 5 species: Neurothemis 49
ramburii, Orthetrum glaucum, O. sabina, Pantala flavescens dan Thritemis festiva. Subordo Zygoptera terdiri dari 4 family (Calopterygidae, Chlorocyphidae, Coenagrionidae, Euphaeidae). Family Calopterygidae: Vestalis luctuosa. Family Chlorocyphidae: Heliocypha fenestrata. Family Coenagrionidae: Agriocnemis femina dan A. Pygmaea. Family Euphaeidae: Euphaea variegata. Spesies khas yang ditemukan hanya adalah di ATJ adalah Orthetrum glaucum dan Thritemis festiva, sedangkan pada TM adalah Agriocnemis pygmaea dan Agriocnemis femina. 2. Keanekaragaman naiad capung (Insecta: Odonata) di TM dan ATJ hanya teridentifikasi sampai tingkat family dengan rincian: Pada TM terdiri dari family Libellulidae dari Subordo Anisoptera, family Coenagrionidae dan family Platycnemididae dari Subordo Zygoptera. Pada ATJ terdiri dari family Libellulidae dan family Aeshnidae dari Subordo Anisoptera, family Coenagrionidae dan family Platycnemididae (Subordo Zygoptera). 50
B. SARAN 1. Penelitian lanjutan dapat dilakukan pada musim kemarau untuk memberikan gambaran apakah ada perbedaan komposisi jenis imago dan naiad anggota Ordo Odonata. 2. Penelitian naiad untuk identifikasinya dapat dilakukan lebih akurat dengan sequensing DNA, dikarenakan untuk penelitian naiad masih belum ada referensi di Indonesia. 51
RINGKASAN Latar Belakang. Capung (Ordo Odonata) terdiri dari dua Subordo yaitu Anisoptera (dragonflies) dan Zygoptera (damselflies). Stadium immature (telur dan naiad) hidup di ekosistem perairan dan imago hidup di ekosistem terestrial. Capung sebagai bioindikator kualitas habitat, khususnya di perairan air tawar. Secara spesifik fungsi sebagai indikator dilihat dengan cara menganalisa komposisi spesies (jumlah individu setiap jenis) dan faktor lingkungan. Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah berada di lereng Gunung Lawu memiliki beberapa ekowisata perairan, perairan mengalir (lotik) Air Terjun Jumog (ATJ) dan perairan menggenang (lentik) Telaga Madirda (TM) yang dipilih sebagai lokasi penelitian. Keberadaan anggota Ordo Odonata akan memperkaya nilai biodiversitas di lokasi ekowisata. Penelitian biodiversitas di kedua lokasi tersebut belum ada, khususnya tentang keanekaragaman capung. Permasalahan. Bagaimana keanekaragaman jenis imago dan naiad capung (Insecta: Odonata) di kawasan ekowisata TM dan ATJ? Tujuan. Mengetahui keanekaragaman jenis imago dan naiad capung (Insecta: Odonata) di kawasan ekowisata Telaga TM dan ATJ. Tinjauan Pustaka dan Landasan Teori. Perbedaan secara umum yang dapat membandingkan dragonflies dan damselflies adalah dari ukuran tubuh, kondisi sayap ketika bertengger atau hinggap, jarak mata majemuk kanan dan kiri. Anggota Ordo Odonata telah teridentifikasi sebanyak 5680 spesies dari semua spesies yang di dunia, di Indonesia teridentifikasi sebanyak 900 jenis. Belum ada 52
peneliti Indonesia yang memiliki konsentrasi khusus pada anggota Ordo Odonata. Buku panduan identifikasi terbitan Indonesia pun belum ada. Pada penelitian Sato & Riddiford (2008) menyatakan terdapat hubungan antara jenis anggota Ordo Odonata dengan faktor lingkungan. Faktor lingkungan terdiri dari lingkungan abiotik dan lingkungan biotik. Metode Penelitian. Prosedur kerja yang dilakukan adalah 1. Survei Pendahuluan: menentukan lokasi penelitian, dan mencatat imago anggota jenis Ordo Odonata di seluruh kawasan penelitian, 2. Penelitian Lapangan: a) pengambilan sampel spesimen dan pengamatan sampel spesimen imago diambil dengan menggunakan insect-net maupun hand sweeping (penangkapan tangan langsung). Sampel naiad spesimen naiad menggunakan D-net; b) pengukuran faktor lingkungan biotik dan abiotik; c) pengawetan spesimen; spesimen imago (awetan kering) dan spesimen naiad (awetan basah -alhokol 70%); d) identifikasi. Hasil Pembahasan. Family Libellulidae (Anisoptera) dan Coenagrionidae (Zygoptera) memiliki jumlah jenis imago yang paling banyak tercatat di kedua lokasi, di TM (perairan menggenang) lebih tinggi bila dibandingkan di ATJ (perairan mengalir). Libellulidae dan Coenagrionidae memiliki proporsi besar untuk spesies telah terdeskripsi di dunia bila dibandingkan family lain khususnya di daerah tropis. Beberapa penelitian menyatakan bahwa Libellulidae dan Coenagrionidae merupakan family yang paling mendominasi keberadaan di perairan yang menggenang karena mengingat siklus hidup yang pendek dan persebaran yang serta toleransi dalam berbagai jenis habitat. 53
Keanekaragaman jenis imago capung dilihat dari jumlah jenisnya ( taxon (spesies)) maka pada TM memiliki jumlah jenis yang lebih besar yaitu 16 species dibandingkan pada ATJ yaitu 10 species, kemudian diperkuat dengan nilai IKJ imago Capung di TM juga lebih tinggi (0,8275) dibandingkan di ATJ (0,6032). Keanekaragaman jenis dikatakan tinggi apabila nilai Indeks Diversitas Simpsons berada di atas 0,50, semakin tinggi IKJ maka semakin stabil ekosistem di tempat tersebut. Keanekaragaman dikaitkan dengan kondisi habitat di kedua lokasi tersebut. Kondisi habitat dapat berupa adanya vegetasi air dan ada tidaknya naungan pohon. Vegetasi air ATJ tercatat sangat rendah dibandingkan dengan beragamnya vegetasi air yang berada di TM. Vegetasi di tepi sungai menyediakan tempat untuk bertengger dan kebiasaan oviposisi yang berperan terhadap distribusinya. Habitat banyak naungan memiliki kemelimpahan jenis anggota Ordo Odonata lebih rendah bila dibandingkan lahan basah tanpa naungan. Hasilnya adalah adanya naungan mengurangi pemilihan habitat capung. Kesimpulan. Keanekaragaman Jenis Imago Capung di TM lebih tinggi dibanding dengan di ATJ, diperkuat nilai IKJ Capung di TM lebih tinggi (0,8275) dibandingkan di ATJ (0,6032), menunjukkan ekosistem masih dalam kondisi stabil (IKJ lebih dari 0,5). Kedua lokasi terdiri dari Family Libellulidae (Anisoptera) serta Calopterygidae, Chlorocyphidae, Coenagrionidae, dan Euphaeidae (Zygoptera). Keanekaragaman Naiad Capung di TM terdiri dari Family Libellulidae (Anisoptera) dan Coenagrionidae, Platycnemididae (Zygoptera); dan di ATJ 3 family tersebut ditambah Aeshnidae (Anisoptera). 54
SUMMARY Background. Odonate (Order Odonata) consists of two suborder, they are Anisoptera (dragonflies) and Zygoptera (damselflies). Immature stage (egg and Naiad) living in aquatic ecosystems and imago life in terrestrial ecosystems. Dragonfly as bio-indicators of habitat quality, especially in freshwater. Specifically the functions as an indicator seen by analyzing the species composition (the number of individuals of each species) and environmental factors. Ngargoyoso sub-district, Karanganyar, Central Java, on the slopes of Mount Lawu have some ecotourism, flowing-waters (lotic) at Jumog Waterfall (ATJ) and still-waters (lentic) at Madirda Pond (TM) are selected as the study site. The existence of the Order Odonata will enrich the value of biodiversity at the site of ecotourism. Biodiversity research in both locations not yet exist, particularly concerning the diversity of odonate. Problems. How are the diversity of odonate s imago and naiad (Insecta: Odonata) on TM and ATJ? Purpose. Knowing the diversity of odonate s imago and naiad (Insecta: Odonata) on TM and ATJ. Review of Literature and Theory Basis. Differences in general were able to compare dragonflies and damselflies are of the size of the body, the condition of the wings when the perch or perch, distance compound eyes right and left. Order Odonata members have identified as many as 5680 species of all species in the world, in Indonesia identified as many as 900 types. There are no Indonesian 55
researchers who have special concentration on the Order Odonata. There has been no Guide Book (for Identification of Odonate) published in Indonesia. In the study Sato & Riddiford (2008) states there is a relationship between the type member of the Order Odonata with environmental factors. Environmental factors consist of environmental abiotic and biotic environment. Research Methods. The procedure were done are: 1. Survey Introduction: specify the location of the study, and noted the members of the Order Odonata s imago throughout the study area, 2. Research Field: a) sampling of specimens and observations. Odonate s imago collected using the insect-net or hand sweeping (catching hand directly). Odonate s naiad collected using a D-net; b) measurements of biotic and abiotic as environmental factors; c) preservation of specimens; imago specimens (dry preserved) and naiad specimens (wet preserved-alhokol 70%); d) identification. Results and Discussion. Family Libellulidae (Anisoptera) and Coenagrionidae (Zygoptera) have a lot of species number of imago were most recorded on both locations, on TM (stagnant waters) higher than on ATJ (water flow). Libellulidae and Coenagrionidae has a large proportion of species have been describe in the world when compared to the other family, especially at tropics. Some studies suggest that the family Libellulidae and Coenagrionidae was the most dominating presence in still-waters because given the short life cycles and distribution also tolerance in various types of habitat. Odonate s imago diversity seen from the number of species (Σ taxon (species)) then the TM had greater number of species are 16 species compared to 56
the ATJ 10 species, and then reinforced that Simpson s diversity index of odonate s imago value in TM was also higher (0.8275 ) than in ATJ (0.6032). Said high species diversity when the value is above 0.50, the higher Simpson s diversity index the more stable ecosystem in the area. Diversity is associated with habitat conditions in both locations. Habitat conditions can be either the presence or absence of aquatic vegetation and shade of trees. Aquatic vegetation on ATJ recorded very low compared to the variety of aquatic vegetation on TM. Vegetation on the river bank provides a place to perch and oviposition habits that contribute to their distribution. Habitat much shade has less abundance member of the Order Odonata than wetlands without shade. The result is their shade reduces the dragonfly habitat selection. Conclusion. Diversity of odonate s imago (Insecta: Odonata) on TM higher than on ATJ, reinforced grades Simpson s diversity index of odonate s imago on TM (0.8275) higher than on ATJ (0.6032), demonstrating the ecosystem are still in a stable condition (Simpson s diversity index more than 0.5). Both locations consist of Family Libellulidae (Anisoptera) and Calopterygidae, Chlorocyphidae, Coenagrionidae, and Euphaeidae (Zygoptera). Diversity of odonate s naiad on TM consists of Family Libellulidae (Anisoptera) and Coenagrionidae, Platycnemididae (Zygoptera); and on ATJ third of that families plus Aeshnidae (Anisoptera). 57