ANALISIS BEBAN PENDINGINAN DAN KALOR UNIT PENGKONDISIAN UDARA DAIHATSU XENIA

dokumen-dokumen yang mirip
REDESAIN SISTEM PENGKONDISIAN UDARA PADA ISUZU NEW PANTHER

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. selanjutnya jumlah dan kualitas dari udara yang dikondisikan tersebut dikontrol.

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Pengertian Sistem Heat pump

Sistem pendingin siklus kompresi uap merupakan daur yang terbanyak. daur ini terjadi proses kompresi (1 ke 2), 4) dan penguapan (4 ke 1), seperti pada

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Definisi Pengkondisian Udara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Air Conditioning (AC) adalah suatu mesin pendingin sebagai sistem pengkondisi

BAB II LANDASAN TEORI

PENGARUH KECEPATAN UDARA PENDINGIN KONDENSOR TERHADAP KOEFISIEN PRESTASI AIR CONDITIONING

LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSAING (Lanjutan tahun ke-2)

BAB II TEORI DASAR. 2.1 Pengertian Sistem Tata Udara

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. ABSTRAK... iii. DAFTAR GAMBAR... viii. DAFTAR TABEL... x. DAFTAR NOTASI... xi Rumusan Masalah...

Laporan Tugas Akhir 2012 BAB II DASAR TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi otomotif merupakan salah satu bidang yang perkembangan

PENGARUH MEDIA PENDINGIN AIR PADA KONDENSOR TERHADAP KEMAMPUAN KERJA MESIN PENDINGIN

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Rangkaian Alat Uji Dan Cara Kerja Sistem Refrigerasi Tanpa CES (Full Sistem) Heri Kiswanto / Page 39

BAB I PENDAHULUAN. semakin bertambahnya ketinggian jelajah (altitude) pesawat maka tekanan dan

TUGAS AKHIR ANALISA KINERJA CHILLER WATER COOLED PADA PROYEK SCIENTIA OFFICE PARK SERPONG

Penggunaan Refrigeran R22 dan R134a pada Mesin Pendingin. Galuh Renggani Wilis, ST.,MT

PENDINGINAN KOMPRESI UAP

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. manusia untuk selalu mempelajari ilmu pengetahuan dan teknologi. Pada suatu

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Rumusan Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGARUH BILANGAN REYNOLDS TERHADAP KARAKTERISTIK KONDENSOR VERTIKAL TUNGGAL TIPE CONCENTRIC TUBE COUNTER CURRENT

Program Studi Teknik Mesin BAB I PENDAHULUAN. berfungsi untuk melepaskan kalor. Kondensor banyak digunakan dalam

LAPORAN AKHIR FISIKA ENERGI II PEMANFAATAN ENERGI PANAS TERBUANG PADA MESIN AC NPM : NPM :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

HUBUNGAN TEGANGAN INPUT KOMPRESOR DAN TEKANAN REFRIGERAN TERHADAP COP MESIN PENDINGIN RUANGAN

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan pemanasan global yang berdampak pada alam seperti

BAB 5. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II LANDASAN TEORI. tropis dengan kondisi temperatur udara yang relatif tinggi/panas.

MESIN PENGERING HANDUK DENGAN ENERGI LISTRIK

Jurnal Ilmiah Widya Teknik Volume 15 Nomor ISSN INOVASI MESIN PENGERING PAKAIAN YANG PRAKTIS, AMAN DAN RAMAH LINGKUNGAN

BAB 6. RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

LAPORAN TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN DAN PENGUJIAN MODEL KONDENSOR TIPE CONCENTRIC TUBE COUNTER CURRENT TUNGGAL DIPASANG SECARA VERTIKAL

BAB II LANDASAN TEORI

Termodinamika II FST USD Jogja. TERMODINAMIKA II Semester Genap TA 2007/2008

PENGUJIAN UNJUK KERJA SOLAR ASSISTED HEAT PUMP WATER HEATER. MENGGUNAKAN HFC-134a DENGAN VARIASI INTENSITAS RADIASI

ANALISA KINERJA MESIN REFRIGERASI RUMAH TANGGA DENGAN VARIASI REFRIGERAN

PENGARUH JENIS REFRIGERANT DAN BEBAN PENDINGINAN TERHADAP KEMAMPUAN KERJA MESIN PENDINGIN

BAB II DASAR TEORI BAB II DASAR TEORI

KAJI EKSPERIMENTAL KARAKTERISTIK TERMODINAMIKA DARI PEMANASAN REFRIGERANT 12 TERHADAP PENGARUH PENDINGINAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (K. Chunnanond S. Aphornratana, 2003)

Ahad, 7 Mei :50:03 Artikel Iptek - Bidang Energi dan Sumber Daya Alam Perkembangan Terkini Teknologi Refrigerasi (1) Oleh Yuli Setyo Indartono

MESIN PENGERING PAKAIAN ENERGI LISTRIK DENGAN MEMPERGUNAKAN SIKLUS KOMPRESI UAP

LAPORAN AKHIR PERAWATAN & PERBAIKAN CHILLER WATER COOLER DI MANADO QUALITY HOTEL. Oleh : RIVALDI KEINTJEM

BAB IV ANALISA PEMBAHASAN

BAB II LANDASAN TEORI. Refrigerasi merupakan suatu media pendingin yang dapat berfungsi untuk

PERAWATAN DAN PERBAIKAN AC MOBIL

Gambar 2.21 Ducting AC Sumber : Anonymous 2 : 2013

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I. Pendahuluan. Daihatsu Charade pada generasi pertama yaitu Daihatsu Charade G10

AIR CONDITIONING SYSTEM. Oleh : Agus Maulana Praktisi Bidang Mesin Pendingin Pengajar Mesin Pendingin Bandung, 28 July 2009

BAB II STUDI PUSTAKA

Kampus Bina Widya Km 12,5 Simpang Baru Panam, Pekanbaru 28293, Indonesia 2 Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Bengkulu,

STUDI SPESIFIKASI TEKNIK WATER CHILLER VAC IEBE

ANALISIS KINERJA AIR CONDITIONING SEKALIGUS SEBAGAI WATER HEATER (ACWH)

BAB III SISTEM REFRIGERASI DAN POMPA KALOR

KAJI EKSPERIMENTAL KARAKTERISTIK PIPA KAPILER DAN KATUP EKSPANSI TERMOSTATIK PADA SISTEM PENDINGIN WATER-CHILLER

UNJUK KERJA MESIN PENDINGIN KOMPRESI UAP PADA BEBERAPA VARIASI SUPERHEATING DAN SUBCOOLING

BAB II DASAR TEORI. pengembangan dari teknologi mesin pendingin. Alat ini dipakai bertujuan untuk

Seminar Nasional Mesin dan Industri (SNMI4) 2008 ANALISIS PERBANDINGAN UNJUK KERJA REFRIGERATOR KAPASITAS 2 PK DENGAN REFRIGERAN R-12 DAN MC 12

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Blood Bank Cabinet

BAB II DASAR TEORI 0,93 1,28 78,09 75,53 20,95 23,14. Tabel 2.2 Kandungan uap air jenuh di udara berdasarkan temperatur per g/m 3

BAB II. Prinsip Kerja Mesin Pendingin

BAB II DASAR TEORI Prinsip Kerja Mesin Refrigerasi Kompresi Uap

SISTEM PENGKONDISIAN UDARA (AC)

Tugas akhir Perencanan Mesin Pendingin Sistem Absorpsi (Lithium Bromide) Dengan Tinjauan Termodinamika

BAB I PENDAHULUAN. Sistem refrigerasi telah memainkan peran penting dalam kehidupan

Studi Eksperimen Pemanfaatan Panas Buang Kondensor untuk Pemanas Air

BAB I PENDAHULUAN. Tugas Akhir ini diberi judul Perencanaan dan Pemasangan Air. Conditioning di Ruang Kuliah C2 PSD III Teknik Mesin Universitas

Analisa Performansi Sistem Pendingin Ruangan dan Efisiensi Energi Listrik padasistem Water Chiller dengan Penerapan Metode Cooled Energy Storage

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB II DASAR TEORI. Laporan Tugas Akhir BAB II DASAR TEORI

OPTIMASI SISTEM PENGKONDISIAN UDARA PADA KERETA REL LISTRIK

BAB II DASAR TEORI. Tabel 2.1 Daya tumbuh benih kedelai dengan kadar air dan temperatur yang berbeda

PENGARUH STUDI EKSPERIMEN PEMANFAATAN PANAS BUANG KONDENSOR UNTUK PEMANAS AIR

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Cooling Tunnel

MULTIREFRIGERASI SISTEM. Oleh: Ega T. Berman, S.Pd., M,Eng

Simposium Nasional Teknologi Terapan (SNTT) 2013 ISSN X

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH KECEPATAN PUTAR POROS KOMPRESOR TERHADAP PRESTASI KERJA MESIN PENDINGIN AC

Pengaruh Pipa Kapiler yang Dililitkan pada Suction Line terhadap Kinerja Mesin Pendingin

ANALISA WAKTU SIMPAN AIR PADA TABUNG WATER HEATER TERHADAP KINERJA AC SPLIT 1 PK

PENENTUAN EFISIENSI DAN KOEFISIEN PRESTASI MESIN PENDINGIN MERK PANASONIC CU-PC05NKJ ½ PK

Recovery Energi pada Residential Air Conditioning Hibrida sebagai Pemanas Air dan Penyejuk Udara yang Ramah Lingkungan

BAB II DASAR TEORI BAB II DASAR TEORI

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH BEBAN PENDINGIN TERHADAP TEMPERATUR SISTEM PENDINGIN SIKLUS KOMPRESI UAP DENGAN PENAMBAHAN KONDENSOR DUMMY

BAB II DASAR TEORI. BAB II Dasar Teori

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS BEBAN PENDINGIN PADA RUANG KULIAH PRODI NAUTIKA JURUSAN KEMARITIMAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 sistem Blast Chiller [PT.Wardscatering, 2012] BAB II DASAR TEORI

BAB II DASAR TEORI. Pengujian sistem refrigerasi..., Dedeng Rahmat, FT UI, Universitas 2008 Indonesia

Transkripsi:

LAPORAN TUGAS AKHIR ANALISIS BEBAN PENDINGINAN DAN KALOR UNIT PENGKONDISIAN UDARA DAIHATSU XENIA Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Jurusan Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta Disusun oleh: WAHJU HARY WIBOWO NIM: D 200 050 188 JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2010

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kondisi bumi yang semakin panas, memaksa orang untuk mencari berbagai macam cara untuk menghindarkan diri dari rasa panas. Demikian juga dalam berkendara, seringkali dirasakan panasnya udara dalam kabin mobil menjadikan orang berusaha untuk mewujudkan kondisi udara yang segar serta nyaman dalam perjalanan. Pada zaman sekarang dimana pola hidup masyarakat mulai bertambah maju, kenyamanan dalam berkendaraan menjadi kebutuhan yang cukup penting. Salah satu solusi dari permasalahan tersebut adalah dengan menggunakan sistem refrigerasi. Kerja dari mesin refrigerasi membutuhkan suatu refrigeran yang berfungsi sebagai medium pembawa panas yang menyerap panas pada tingkat temperatur rendah dan melepaskan panas yang diserapnya pada tingkat temperatur yang lebih tinggi. Dengan semakin banyak ditemukanya refrigeran yang ramah lingkungan dan juga berbagai penelitian dibidang refrigerasi, maka aplikasi sistem refrigerasi berkembang cukup pesat dan meliputi bidang yang sangat luas. Berbagai jenis mesin refrigerasi dapat ditemui dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari keperluan rumah tangga, pertanian, sampai ke industri gas, petrokimia, perminyakan, dan sebagainya.

Pengkondisian udara merupakan salah satu aplikasi penting dalam teknologi refrigerasi. Teknologi ini bisa menghasilkan dua hal esensial yang diperlukan dalam pengkondisian udara; yakni pendinginan (cooling) dan pemanasan (heating). Mesin pengkondisian udara yang bekerja sebagai pendingin biasanya disebut sebagai AC (Air Conditioning), sedangkan pada saat bekerja sebagai pemanas disebut sebagai pompa kalor (heat pump). Dalam hal berkendaraan, keberadaan AC mobil memberikan dua fungsi penting bagi pengguna kendaraan. Pertama di saat hari yang panas, AC mobil dapat mempertahankan temperatur serta kelembaban kabin pada kondisi nyaman sepanjang perjalanan. Kedua saat kondisi jalan dalam keadaan hujan AC mobil dapat menjaga temperatur permukaan kaca depan di bawah titik embun sehingga mencegah terbentuknya titik embun pada kaca depan bagian dalam. Di daerah tropis seperti Indonesia, musim panas yang terjadi lebih lama dibandingkan dengan musim penghujan. Temperatur lingkungan pada musim panas cukup tinggi, sehingga sistem pengkondisian udara untuk pendingin ruangan terutama ruangan pada kendaraan (automobile) sangat dibutuhkan dalam berbagai suasana. Berbagai tipe mobil ditawarkan di Indonesia, dari mobil pribadi sampai dengan mobil keluarga. Kapasitas penumpang maupun dimensi dari kabin mobil tersebut berbeda antara tipe yang satu dengan yang lain, sehingga desain AC yang tepat akan mampu untuk menciptakan

kenyamanan dalam kabin mobil tersebut. Untuk selanjutnya dalam tugas akhir ini pembahasan pengkondisian udara adalah pendingin ruangan pada kendaraan (automobile). 1.2 Tujuan Penulisan Merencanakan pengkondisian udara pada kendaraan (automobile air conditioning system) Daihatsu Xenia, dengan sistem pendinginan sentral tipe kompresi uap. Perencanaan ini membahas tentang perhitungan beban pendingin dan komponen-komponen pendukung unit pengkondisian udara. 1.3 Pembatasan Masalah Pembatasan masalah tugas akhir ini adalah: 1. Mobil Daihatsu Xenia Li warna silver. 2. Unit pengkondisian udara pada Daihatsu Xenia Li menggunakan fluida R-22. 3. Mobil dikendarai di kota solo, pada jam 12 siang, dan dengan jumlah penumpang sebanyak 5 orang. 4. Mobil bergerak ke arah barat. 5. Perencanaan komponen utama meliputi ; evaporator, kondensor, kompresor, dan katup ekspansi. 1.4 Metode Penyelesain Masalah

Dalam melaksanakan perencanaan pengkondisian udara ini, dilakukan dengan beberapa metode, yaitu : Metode observasi, yaitu dengan mengamati, menganalisa dan mencari data-data langsung di lapangan. Metode studi literatur, dilakukan untuk memperoleh dasar-dasar teori yang menggunakan persamaan atau rumus-rumus dari referensi yang ada. Metode interview, yaitu memperoleh keterangan dan data-data dengan bertanya langsung pada nara sumber yang berkaitan. 1.5 Sistematika Penulisan Tugas akhir ini terdiri dari 7 bab. Secara garis besar pada masingmasing bab memuat hal-hal sebagai berikut : Bab I PENDAHULUAN Bab ini berisi latar belakang masalah, tujuan, pembatasan masalah, metode penyelesaian masalah dan sistematika penulisan. Bab II TEORI DASAR REFRIGERASI Bab ini mengurakan tentang pengertian refrigerasi secara umum, daur refrigerasi Carnot, sistem kompresi uap dan refrigeran. Bab III BEBAN PENDINGINAN Pada bab ini diuraikan tentang analisis beban pendinginan

Bab IV PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA Bab ini membahas tentang perencanaan evaporator, kompesor, kondensor, dan katup ekspansi beserta pemilihan dan perhitungannya dari masing-masing komponen tersebut. Bab V PERALATAN BANTU Bab ini membahas tentang peralatan pendukung komponen utama. Bab VI PENGOPERASIAN DAN PERAWATAN Pada bab ini diuraikan tentang pengoperasian unit pengkondisian udara serta perawatan secara periodik. Bab VII KESIMPULAN Bab ini berisi kesimpulan dan data analisis perhitunngan.