BAB VI ANALISA EKONOMI Pada perancangan pabrik sikloheksana ini dilakukan evaluasi atau penilaian investasi dengan maksud untuk mengetahui apakah pabrik yang dirancang menguntungkan atau tidak. Komponen terpenting dari perancangan ini adalah estimasi harga alat - alat, karena harga ini dipakai sebagai dasar untuk estimasi analisa ekonomi. Analisa ekonomi dipakai untuk mendapatkan perkiraan/estimasi tentang kelayakan investasi modal dalam suatu kegiatan produksi suatu pabrik dengan meninjau kebutuhan modal investasi, besarnya laba yang diperoleh, lamanya modal investasi dapat dikembalikan dan terjadinya titik impas. Selain itu analisis ekonomi dimaksudkan untuk mengetahui apakah pabrik yang dirancang dapat menguntungkan atau tidak jika didirikan. 6.1. Dasar Perhitungan Kapasitas produksi : 40.000 ton/tahun Satu tahun operasi : 330 hari Pabrik didirikan : 2018 Harga bahan baku benzena : US $ 1,266 / kg Harga bahan baku hidrogen : US $ 0,053 / kg Harga bahan pembantu Katalis nickel-alumina : US $ 5,177/ kg Dowtherm A : US $ 4,461 / kg Harga produk Sikloheksana : US $ 1,66 / kg 6.2. Penaksiran Harga Peralatan Harga peralatan proses tiap alat tergantung pada kondisi ekonomi yang sedang terjadi. Untuk mengetahui harga peralatan yang pasti setiap tahun sangat sulit sehingga diperlukan suatu metoda atau cara untuk memperkirakan harga 99
100 suatu alat dari data peralatan serupa tahun-tahun sebelumnya. Penentuan harga peralatan dilakukan dengan menggunakan data indeks harga. Tabel 6.1 Indeks Harga Alat Cost Indeks tahun Chemical Engineering Plant Index 2004 444,20 2005 468,20 2006 499,60 2007 525,40 2008 575,40 2009 521,90 2010 550,80 2011 585,70 2012 584,60 2013 607,30 Sumber : Chemical Engineering Plant Cost Index, 2015 650.00 600.00 y = 16.5812x - 32,767.0545 R² = 0.8609 Indeks Harga 550.00 500.00 450.00 400.00 2002 2004 2006 2008 2010 2012 2014 Tahun Gambar 6.1 Grafik Linierisasi Indeks Harga
101 Dengan asumsi kenaikan indeks linear, maka dapat diturunkan persamaan least square sehingga didapatkan persamaan berikut: Y = 16,5812X 32.767,05 (6-1) Tahun 2018 adalah tahun ke 18, sehingga indeks tahun 2018 adalah 693,8116. Harga alat dan yang lainnya diperkirakan pada tahun evaluasi (2018) dan dilihat dari grafik pada referensi. Untuk mengestimasi harga alat tersebut pada masa sekarang digunakan persamaan (Peters & Timmerhaus, 2003) : Ex Nx = Ey. Ny (6-2) Ex = Harga pembelian pada tahun 2016 Ey = Harga pembelian pada tahun referensi Nx = Indeks harga pada tahun 2016 Ny = Indeks harga pada tahun referensi 6.3. Penentuan Total Capital Investment (TCI) Asumsi dan ketentuan yang digunakan dalam analisa ekonomi : 1. Pembangunan fisik pabrik akan dilaksanakan pada tahun 2018 dan pabrik dapat beroperasi secara komersial pada akhir tahun 2017. 2. Proses yang dijalankan adalah proses kontinyu. 3. Kapasitas produksi adalah 40.000 ton/tahun. 4. Jumlah hari kerja adalah 330 hari per tahun. 5. Shut down pabrik dilaksanakan selama 30 hari dalam satu tahun untuk perbaikan alat-alat pabrik. 6. Modal kerja yang diperhitungkan selama 1 bulan. 7. Umur alat-alat pabrik diperkirakan 10 tahun, kecuali alat-alat tertentu (umur pompa adalah 5 tahun). 8. Nilai rongsokan (Salvage Value) adalah 0% dari FCI. 9. Situasi pasar, biaya dan lain-lain diperkirakan stabil selama pabrik beroperasi. 10. Upah buruh lokal Rp.162.500,00 per man hour.
102 11. Kurs rupiah yang dipakai Rp. 13.247,00. (Sumber: www.bca.go.id) 12. Semua produk sikloheksana habis terjual. 6.3.1. Modal Tetap (Fixed Capital Investment) Tabel 6.2 Modal Tetap No. Keterangan US $ Rp 1. Harga pembelian peralatan 1,982.400,42 26.260858.311,24 2. Instalasi alat alat 722.912,76 9.576.425.302,56 3. Pemipaan 1.547.225,59 20.496.097.373,42 4. Instrumentasi 570.435,23 7.556.555.536,26 5. Isolasi 137.289,50 1.818.673.965,68 6. Listrik 276.057,53 3.656.934.047,46 7. Bangunan 594.720,12 7.878.257.493,37 8. Tanah dan perbaikan lahan 1.040.839,44 13.788.000.000,00 9. Utilitas 1.760.692,01 23.323.887.091,99 Physical Plant Cost 8.632.572,59 114.355.689.121,97 10. Engineering & Construction 1.726.514,52 22.871.137.824,39 Direct Plant Cost 10.359.087,11 137.226.826.946,36 11. Contractor s fee 828.726,97 10.978.146.155,71 12. Contingency 2.071.817,42 27.445.365.389,27 Fixed Capital Invesment (FCI) 13.259.631,50 175.650.338.491,34
103 6.3.2. Modal Kerja (Working Capital Investment) Tabel 6.3 Modal Kerja 1. Persediaan bahan baku 2.538.391,54 33.626.072.780,15 2. Persediaan bahan dalam proses 206.994,59 2.742.057.328,39 3. Persediaan Produk 2.069.945,90 27.420.573.283,86 4. Extended Credit 5.528.499,37 73.236.031.149,72 5. Available Cash 4.139.891,79 54.841.146.567,72 Working Capital Investment (WCI) 14.483.723,19 191.865.881.109,52 Total Capital Investment (TCI) = FCI + WCI = Rp 367.516.219.600,86 6.4. Penentuan Manufacturing Cost (TMC) 6.4.1. Direct Manufacturing Cost (DMC) Tabel 6.4 Direct Manufacturing Cost 1. Harga Bahan Baku 41.674.664,92 552.064.286.157,06 2. Gaji Pegawai 334.264,36 4.428.000.000,00 3. Supervisi 117.762,51 1.560.000.000,00 4. Maintenance 795.577,89 10.539.020.309,48 5. Plant Supplies 119.336,68 1.580.853.046,42 6. Royalty & Patent 663.419,92 8.788.323.737,93 7. Utilitas 514.993,05 6.822.112.868,18 Direct Manufacturing Cost (DMC) 44.220.019,33 585.782.596.119,07
104 6.4.2. Indirect Manufacturing Cost (IMC) Tabel 6.5 Indirect Manufacturing Cost 1. Payroll Overhead 66.852,87 885.600.000,00 2. Laboratory 66.852,87 885.600.000,00 3. Plant Overhead 284.124,71 3.763.800.000,00 4. Packaging 3.317.099,62 43.941.618.689,64 Indirect Manufacturing Cost (IMC) 3.734.930,07 49.476.618.689,64 6.4.3. Fixed Manufacturing Cost (FMC) Tabel 6.6 Fixed Manufacturing Cost 1. Depresiasi 1.325.963,15 17.565.033.849,13 2. Property Tax 265.192,63 3.513.006.769,83 3. Asuransi 132.596,32 1.756.503.384,91 Fixed Manufacturing Cost (FMC) 1.723.752,10 22.834.544.003,87 Total Manufacturing Cost (TMC) = DMC + IMC + FMC = Rp 658.093.758.812,59 6.5. General Expense (GE) Tabel 6.7 General Expense 1. Administrasi 278.478,15 3.689.000.000,00 2. Sales 6.634.199,24 87.883.237.379,28 3. Research 1.326.839,85 17.576.647.475,86 4. Finance 1.417.770,03 18.781.199.545,50 General Expense (GE) 9.657.287,27 127.930.084.400,64
105 Biaya Produksi Total (TPC) = TMC + GE = Rp 786.023.843.213,23 6.6. Keuntungan Produksi Penjualan selama 1 tahun : Sikloheksana = US $ 66.341.992,44 = Rp 878.832.373.792,85 Biaya produksi per tahun = Rp 786.023.843.213,23 Keuntungan sebelum pajak = Rp 92.808.530.579,62 Pajak = 30 % dari keuntungan = Rp 27.842.559.173,89 (Direktorat Jendal Pajak : PPH pasal 21) Keuntungan setelah pajak = Rp 64.965.971.405,74 6.7. Analiasa Kelayakan 1. % Profit on Sales (POS) POS adalah persen keuntungan penjualan produk terhadap harga jual produk itu sendiri. POS Keuntungan Penjualan tahunan 100% Besarnya POS pabrik sikloheksana ini adalah : POS sebelum pajak = 10,56% POS setelah pajak = 7,39% 2. % Return on Investment (ROI) ROI adalah tingkat pengembalian modal dari pabrik ini, dimana untuk pabrik yang tergolong high risk, mempunyai batasan ROI minimum sebelum pajak sebesar 44 % (Aries, 1954). ROI sebelum pajak = 52,84% ROI setelah pajak = 36,99 %
106 3. Pay Out Time POT POT adalah jumlah tahun yang diperlukan untuk mengembalikan Fixed Capital Investment berdasarkan profit yang diperoleh. Besarnya POT untuk pabrik yang beresiko tinggi sebelum pajak adalah maksimal 2 tahun (Aries, 1954). POT sebelum pajak = 1,59 tahun POT setelah pajak = 2,13 tahun 4. Break Event Point (BEP) BEP adalah titik impas, suatu keadaan dimana besarnya kapasitas produksi dapat menutupi biaya keseluruhan. Besarnya BEP untuk pabrik sikloheksana ini adalah 42,40 % 5. Shut Down Point (SDP) SDP adalah suatu titik dimana pabrik mengalami kerugian sebesar Fixed Cost yang menyebabkan pabrik harus ditutup. Besarnya SDP untuk pabrik sikloheksana ini adalah 28,22 % 6. Discounted Cash Flow (DCF) DCF adalah perbandingan besarnya persentase keuntungan yang diperoleh terhadap capital investment dibandingkan dengan tingkat bunga yang berlaku di bank. Tingkat bunga dasar kredit koperasi adalah 10.25% dan suku bunga tabungan adalah 5,25% (www.bankmandiri.co.id, 2016). Besarnya DCF yang diperoleh untuk pabrik sikloheksana ini adalah 26,21%. Dari perhitungan diperoleh : a. Fixed manufacturing cost (Fa) = Rp 22.834.544.003,87 b. Variable cost (Va) = Rp 611.616.341.451,81 c. Regulated cost (Ra) = Rp 151.572.957.756,54 d. Sales (Sa) = Rp 878.832.373.792,85
107 Tabel 6.8 Analisis kelayakan No. Keterangan Perhitungan Batasan 1. 2. 3. 4. 5. Return On Investment (% ROI) ROI sebelum pajak ROI setelah pajak Pay Out Time (POT) POT sebelum pajak POT setelah pajak Break Even Point (BEP) Shut Down Point (SDP) Discounted Cash Flow (DCF) 52,84 % 36,99 % 1,59 tahun 2,13 tahun 42,40 % 28,22 % 26,21 % min 44 % 40 60 % min. 10,25% Adapun kurva analisa kelayakan tersebut dapat dilihat pada Gambar 6.2. Dari analisis ekonomi yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan bahwa pendirian pabrik sikloheksana dengan kapasitas 40.000 ton/tahun layak dipertimbangkan untuk direalisasikan pembangunannya.