BAB III METODE PELAKSANAAN 3.1 PENDAHULUAN Metode penelitian merupakan cara atau prosedur yang berisi tahapan tahapan yang jelas yang disusun secara sistematis dalam proses penelitian. Tiap tahapan maupun bagian yang menentukan tahapan selanjutnya sehingga harus dilalui dengan teliti. 3.2 LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN Langkah-langkah penelitian mulai dari percobaan hingga mendapatkan hasil penelitian dapat dilihat pada gambar berikut ini 38
START PENGUMPULAN INFORMASI PERSIAPAN BENDA KERJA DAN ALAT PERCOBAAN 1,2,3 DENGAN KECEPATAN (16,328) (9,734) (11,932) (6,908) PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN SELESAI Gambar 3.1 Diagral alir penelitian 39
3.3 METODE PELAKSANAAN Metode yang menjadi dasar dalam bentuk penelitian untuk memperoleh kondisi pemotongan yang memberikan umur pahat yang optimal ini adalah test cepat salah satu metode ini adalah Variable Speed Machining Test, penelitian ini dilakukan dengan memvariasikan kecepatan potong (Pawlik et.al. 8. 2001). 3.4 OBJEK PENELITIAN Objek penelitian yang akan diselidiki dalam penelitian ini adalah : A. Menganalisa keausan terhadap pahat HSS B. Pengaruh kecepatan potong yang di variasikan tehadap umur pahat C. Uji kekerasan setelah proses pembubutan 3.5 METODE PENGUKURAN Pengaruh variasi kecepatan potong terhadap umur pahat dilakukan dengan cara mengukur keausan untuk setiap variasi kecepatan potong. Hasil pengukuran dapat di tampilkan berupa grafik. Grafik yang dihasilkan merupakan hubungan antara dimensi keausan VB (sumbu Y) dan waktu pemotongan tc (sumbu x) penentuan umur pahat (TI) pada kecepatan potong (Vc). (Budiman, Analisis Umur dan Keausan Pahat Karbida) 40
A. Keausan Alat yang di gunakan untuk mengukur keausan tepi pahat adalah Toolmaker Microscope. Pengukuran keausan tepi dilakukan dengan meletakan dasar pahat pada meja ukur, dimana bidang mata potong Pas di atur sehingga tegak lurus sumbu optic. Dalam hal ini besarnya keausan tepi dapat diketahui dengan mengukur panjang VB (mm), yaitu jarak antara mata potong sebelum terjadi keausan ( mata potong terdekat dipakai sebagai referensi) sampai kegaris rata-rata bekas keausan pada bidang utama. B. Selain mengetahui keausan tepinya, Uji kekerasan sangatlah penting untuk mengetahui kekerasan terhadap pahat yang sudah digunakan. Pengujian kekerasan dengan metode Vickers bertujuan menentukan kekerasan suatu material dalam yaitu daya tahan material terhadap indentor intan yang cukup kecil dan mempunyai bentuk geometri berbentuk pyramid. beban yang dikenakan juga jauh lebih kecil dibanding dengan pengujian Rockwell dan brinel yaitu antara 1 sampai 1000 gram. C. Fenomena keausan Untuk melihat fenomena keausan yang terjadi dapat dilihat dengan alat mikroskop optic. Mikroskop optic pada penelitian ini digunakan untuk dapat melihat fenomena keausan yang terjadi (Budiman. 2007). 3.6 VARIABEL-VARIABEL PROSES DAN NILAINYA 41
Dalam pengujian ini veriabel yang ditentukan tingkat nilainya untuk diteliti adalah kecepatan potong (Vc). Variasi kecepatan potong dilakukan dengan cara memilih tingkatan untuk masing-masing daerah kecepatan potong rendah, sedang tinggi, cara ini cukup untuk melihat pengaruh factor tersebut dengan pendekatan analisis umur pahat dengan metoda Grafik Umur Pahat Taylor. Factor-faktor tersebut dan tingkatan nilainya dapat dipilih pada table 3.2. Tabel 3.2 Variabel Kecepatan potong (Vc) dan tingkatanya No Kecepatan Potong Gerak Kedalaman Makan (Vc) (f) (mm) Makan (a) 1 16,328 2 15 2 9,734 2 15 3 11,932 2 15 4 6,908 2 15 Susunan pengujian ini dilakukan pada material benda kerja dengan pemantauan keausan pada setiap proses pemotongan. Untuk variasi masing-masing kecepatan potong dilakukan proses pemotongan sebanyak 4 kali untuk melihat ketepatan hasil yang diperoleh. (JURNAL TEKNIK MESIN Vol. 9, No. 1, April 2007: 31 39) 3.7 PELAKSANAAN PENGUJIAN 42
Pelaksanaan pengujian variasi putaran dilakukan di Lab. Universitas Mercu Buana, Jakarta Barat, dan pengujian keausan tepi dan uji kekerasan dilaksanakan di Pusat Penelitian dan Teknologi (PUSPIPTEK) Serpong, Tangerang.setelah persiapan pengujian siap yang meliputi persiapan pahat, material benda kerja, mesin bubut dan alat ukur yang digunakan. Pahat yang digunakan adalah pahat HSS (High Speed Steel) Material benda kerja adalah besi dengan diameter 20 mm dan panjang permesinan 200 mm. mesin bubut yang digunakan untuk pengujian dengan spesifikasi sebagai berikut : - Merek : EMCO MAXIMAT - Tipe : M 300 - Sumber daya : 300 V, 3 fasa 50 Hz - Motor : 3 HP (4 kw), 1420 rpm - Putaran spindle maks : 2500rpm. - Alat ukur yang digunakan adalah Toolmaker Microscope untuk mengukur keausan tepi. Alat ukur kekesaran Surfles untuk mengukur keausan kawah dan mikroskop optic melihat fenomena proses keausan. 3.8 PROSEDUR PENGUJIAN A. Benda kerja besi ST 37 berbentuk poros dengan diameter 20 mm dan panjang permesinan 200 mm dicekamkan pada spindle mesin bubut. B. Pahat dipasangkan pada tool post, atur agar pahat tegak lurus terhadap sumbu spindle. 43
C. Lakukan pengujian proses bubut silindrik dengan variable proses permesinan yang telah ditentukan serta catat waktu sampai waktu pemotongan dengan menggunnakan stopwatch dengan lama pemantauan keausan sampai mencapai batas kritis keausan tepi (VB max = 0,2 mm). pada waktu yang telah ditentukan keausan pahat diukur. D. Hentikan mesin, lakukan pengukuran keausan pahat (keausan tepi) dengan menggunakan Toolmaker Microscope. E. Apabila pada pengukuran pertama batas keausan kritis belum tercapai, maka pemotongan dapat dilanjutkan kembali sampai batas keausan yang ditetapkan. Umur pahat merupakan seluruh waktu pemotongan sehingga dicapai batas keausan yang di tetapkan. F. Untuk percobaan kedua dilakukan kembali proses bubut dengan variable proses permesinan yang sesuai dengan susunan pengujian dilakukan kembali pengukuran keausan tepi. G. Pengujian ini diulangi sampai semua percobaan selesai.(budiman, Analisis Umur dan Keausan Pahat Karbida) 44