BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan sensitif, serta bervariasi pada keadaan iklim, umur, seks, ras, dan lokasi

dokumen-dokumen yang mirip
ANATOMI KULIT Gambar 1. Anatomi Kulit Posisi Melintang Gambar 2. Gambar Penampang Kulit

BAB II. Penuaan Dini pada Wanita Jepang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (Wasitaatmadja, 1997). Ketebalan kulit berbeda-beda untuk tiap individu,

Struktur Kulit (Cutaneous Membran) EPIDERMIS DERMIS SUBCUTANEOUS/Hypodermis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Persea america sinonim dengan P.gratissima Gaertin atau P.drymifolia Schlect

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh sinar UV atau disebut photoaging pada kulit atau produk yang dapat

KULIT. Kulit adalah lapisan paling luar tubuh yang terdiri dari selsel hidup dan merupakan lapisan tipis yang penting bagi tubuh.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Minyak canola telah dipopulerkan beberapa ribu tahun yang lalu, dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi (Materia Medika Indonesia, 1989)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. luas. Ketebalan kulit bervariasi di berbagai bagian tubuh. Sel-sel kulit yang paling

Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka hipotesis dari penelitian ini. a. Minyak almond dapat diformulasikan dalam sediaan masker wajah.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut sejarahnya, tanaman anggur diduga sudah ada sejak zaman

Kulit adalah organ terluar dari tubuh yang melapisi seluruh tubuh manusia. Berat kulit diperkirakan sekitar 7 % dari berat tubuh total.

Struktur Anatomi Dan Fungsi Kulit Manusia Anatomi Kulit.

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 11. SISTEM EKSKRESI MANUSIAlatihan soal 11.2

HUBUNGAN LAMA PENGGUNAAN KRIM MALAM TERHADAP PENIPISAN KULIT WAJAH SKRIPSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dari Meksiko Selatan, Amerika Tengah, dan benua Amerika yang beriklim tropis.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. massa tubuh dan yang memungkinkan tubuh untuk berinteraksi dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan bertambahnya usia kulit akan mengalami proses penuaan. Penuaan disebabkan oleh berbagai faktor

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Lobak mulai dikenal bangsa China sekitar tahun 500 SM. Lobak sering

BAB I PENDAHULUAN. Melalui konsep Anti Aging Medicine, masalah-masalah penuaan dapat diatasi. sehingga kualitas hidup tetap terjaga dengan baik.

Luka dan Proses Penyembuhannya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ada lima spesies labu yang umum dikenal, yaitu Cucurbita maxima,

Proses Menua Intrinsik Proses Menua Ekstrinsik

Bila dulu scrubbing hanya dapat dilakukan sekali-sekali saja, namun, zaman sudah mulai berubah. Sehingga scrubbing dapat dilakukan kapan saja,

BAB I PENDAHULUAN. laki-laki. Keagungan dan kekuasaan laki-laki dapat jatuh dan bertekuk lutut di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. jenis yang dikenal saat ini. Strawberry yang dibudidayakan sekarang ini

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kacang hijau (Phaseolus radiatusl.) merupakan salah satu komoditas

Triple Stemcell kombinasi stemcell tanaman yang berasal dari : 1. Sel induk apel (apple stemcell), 2. Sel induk anggur (grape stemcell) dan 3.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Proses penuaan dapat dilihat dari perubahan beberapa organ terutama

Menjelaskan struktur dan fungsi sistem ekskresi pada manusia dan penerapannya dalam menjaga kesehatan diri

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. merupakan cermin kesehatan dan kehidupan. Sebagai pelindung utama tubuh dari kerusakan fisika, kimia dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. termasuk Indonesia. Tanaman anggur merupakan tanaman tropis bertipe iklim

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan batang menggantung dan kayu berbintik-bintik coklat.

SISTEM EKSKRESI MANUSIA 2: INTEGUMEN. by Ms. Evy Anggraeny SMA Regina Pacis Jakarta

BAB I PENDAHULUAN. Minyak canola (Brasicca napus L.) adalahminyak yang berasal dari biji

10 LANGKAH MENJAGA KULIT TETAP SEHAT

Kulit menyediakan proteksi terhadap tubuh dalam berbagai cara sebagai yaitu berikut:

1. Sklera Berfungsi untuk mempertahankan mata agar tetap lembab. 2. Kornea (selaput bening) Pada bagian depan sklera terdapat selaput yang transparan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Munculnya kerutan halus pada wajah, timbul spot-spot hitam, merupakan ciri-ciri

BAB 1 PENDAHULUAN. didefenisikan sebagai masa kehidupan pertama ekstrauterin sampai dengan usia 28

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hingga setinggi 5-10 m dengan daun-daunan yang membentuk berupa spiral pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. memperlakukan penuaan seperti penyakit sehingga dapat dicegah, dihindari dan

BAB I PENDAHULUAN. jumlah paparannya berlebihan. Kerusakan kulit akibat paparan sinar matahari

Perawatan Kulit Wajah Manual Pada Kulit Berjerawat (Acne)

2. STRUKTUR RAMBUT. Gambar 1.2 Struktur Rambut Sumber web :

Hubungi Kami: LINE : brtcofficial. SMS Pin BB : : 2AF92EE7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. madu, mengandung resin dan lilin lebah, bersifat lengket yang dikumpulkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bagian kulit yang kelihatan dari luar yang disebut epidermis beratnya 0,05-0,5 kg

BAB I PENDAHULUAN. yaitu radiasi UV-A ( nm), radiasi UV-B ( nm), dan radiasi UV-C

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. kekeringan, keriput sampai kanker kulit (Tranggono dan Latifah, 2007).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kulit merupakan organ terbesar, terluas pada tubuh kita.rata-rata orang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi pangan semakin maju seiring dengan perkembangan zaman. Berbagai inovasi pangan dilakukan

Sistem Ekskresi Manusia

ABSTRAK PENGARUH LIDAH BUAYA ( ALOE VERA ) TERHADAP PENUAAN KULIT

BAB I PENDAHULUAN. organ tubuh (termasuk kulit) secara perlahan untuk memperbaiki atau mengganti

I. PENDAHULUAN. wajah yang dapat dibantu dengan bahan-bahan kosmetika. Peranan gizi dan

RINGKASAN. SINTESIS, KARAKTERISASI, MEKANISME DAN UJI PREKLINIK NANOGOLD SEBAGAI MATERIAL ESENSIAL DALAM KOSMETIK ANTI AGING Titik Taufikurohmah

BAB 1 PENDAHULUAN. disukai oleh masyarakat mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, hingga

BAB I PENDAHULUAN. terkena polusi dan zat zat yang terdapat di lingkungan kita. Kulit merupakan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA. berat kering beras adalah pati. Pati beras terbentuk oleh dua komponen yang

PENGARUH PENGGUNAAN GALVANI TERHADAP HASIL PENGURANGAN KERUTAN PADA PERAWATAN KULIT WAJAH MENUA DENGAN EKSTRAK KACANG KEDELAI

Sistem Eksresi> Kelas XI IPA 3 SMA Santa Maria Pekanbaru

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. batang, benang sari kuning kehijauan, kelopak hijau, mahkota lonjong berwarna

Journal of Beauty and Beauty Health Education

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bagian luar badan (kulit, rambut, kuku, bibir dan organ kelamin bagian luar), gigi

KULIT SEBAGAI ORGAN PROTEKSI DAN ESTETIK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pembentukan lapisan tanduk secara terus-menerus (keratinisasi dan pelepasan selsel

BAB I PENDAHULUAN. Kosmetik memiliki sejarah panjang dalam kehidupan manusia. Berdasarkan hasil penggalian arkeologi, diketahui bahwa kosmetik telah

BAB I PENDAHULUAN. hidup. Ketika kulit mengalami penuaan, akan terjadi berbagai masalah seperti

BAB I PENDAHULUAN. Kulit adalah organ tubuh yang terletak paling luar dan membatasinya dari

TINJAUAN PUSTAKA. bagian yang bersentuhan langsung dengan lingkungan, Fungsi utama kulit adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Buah tomat (Solanum lycopersicum) berasal dari Amerika tropis, ditanam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berfungsi dengan baik. Kulit yang mengalami penuaan oleh karena aging

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. panjang, umurnya dapat mencapai 600 tahun. Satu pohon zaitun bisa

SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pertukaran gas, perlindungan terhadap patogen, dan memiliki fungsi barrier untuk

KESEHATAN KULIT RAMBUT DAN KUKU

BAB I PENDAHULUAN. vitamin dan mineral, sayuran juga menambah ragam, rasa, warna dan tekstur

PERAN PRESSURE GARMENT DALAM PENCEGAHAN JARINGAN PARUT HIPERTROFIK PASCA LUKA BAKAR

Paryono/Anatomi/Poltekkes Surakarta TUJUAN PEMBELAJARAN :

BAB I PENDAHULUAN. Kosmetik berasal dari kata Yunani kosmein artinya berhias. Kosmetik digunakan

BAB I PENDAHULUAN. 200 tahun. Kenyataannya, Biro Kependudukan Amerika Serikat meramalkan pada

BAB I PENDAHULUAN. jumlah banyak akan menimbulkan stres oksidatif yang dapat merusak sel yang pada

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BIOKIMIA NUTRISI. : PENDAHULUAN (Haryati)

BAB I PENDAHULUAN. xerosis yang akan menyebabkan berkurangnya elastisitas kulit sehingga lapisan

BAB I PENDAHULUAN. bahan dalam pembuatan selai adalah buah yang belum cukup matang dan

BAB I PENDAHULUAN. Kosmetika berasal dari kata kosmein (Yunani) yang berarti berhias. Bahan

Nutrisi Pakan pada Pendederan kerapu

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kulit Kulit adalah organ tubuh yang terletak paling luar dan membatasinya dari lingkungan hidup manusia. Kulit merupakan organ yang esensial dan vital serta merupakan cermin kesehatan dan kehidupan. Kulit juga sangat kompleks, elastis dan sensitif, serta bervariasi pada keadaan iklim, umur, seks, ras, dan lokasi tubuh (Wasitaatmadja, 1997). Secara umum kulit mempunyai berbagai fungsi, antara lain sebagai alat proteksi tubuh dari benda luar, untuk melakukan absorbsi, antara lain absorbsi air, mineral, dan cahaya; alat ekskresi, untuk membantu pengaturan suhu tubuh; tempat terjadinya pembentukan pigmen; tempat terjadinya proses pembentukan vitamin D; dan tempat terjadinya keratinisasi atau pengelupasan kulit mati dan pembentukan sel kulit baru (Ellis, 2010). 2.1.1 Struktur kulit Kulit terbagi atas tiga lapisan utama, yaitu epidermis, dermis, dan subkutis (subkutan) (Tranggono dan Latifah, 2007). 1. Lapisan epidermis Adalah kulit yang paling luar. Lapisan ini terdiri atas: - Stratum corneum Terdiri atas beberapa lapisan sel yang pipih, mati, tidak memiliki inti, tidak mengalami proses metabolisme, tidak berwarna, dan sangat sedikit mengandung air. Lapisan ini sebagian besar terdiri atas keratin, jenis 5

protein yang tidak larut dalam air, dan sangat resisten terhadap bahanbahan kimia. Hal ini berkaitan dengan fungsi kulit untuk memproteksi tubuh dari pengaruh luar. - Stratum lucidum Terletak tepat di bawah stratum corneum, merupakan lapisan tipis, jernih, mengandung eleidin, sangat tampak jelas pada telapak tangan dan kaki. - Stratum granulosum Tersusun oleh sel-sel keratinosit yang berbentuk poligonal, berbutir kasar, berinti mengkerut. - Stratum spinosum (malphigi layer) Memilki sel yang berbentuk kubus dan seperti berduri. Intinya besar dan oval. Setiap sel berisi filamen-filamen kecil yang terdiri atas serabut protein. - Stratum germinativum (membran basalis) Adalah lapisan terbawah epidermis. Di dalam stratum germinativum juga terdapat sel-sel melanosit yaitu sel-sel yang membentuk pigmen melanosit. 2. Lapisan dermis Merupakan lapisan di bawah epidermis yang jauh lebih tebal dari pada epidermis terbentuk oleh jaringan elastik dan fibrosa padat dengan elemen selular, kelenjar, dan rambut sebagai adneksa kulit. Lapisan ini terdiri atas: - Pars papilaris, yaitu bagian yang menonjol ke dalam epidermis, berisi ujung serabut saraf dan pembuluh darah. 6

- Pars retikular, yaitu bagian bawah dermis yang berhubungan dengan subkutis, terdiri atas serabut penunjang kolagen, elastin dan retikulin (Wasitaatmadja, 1997). 3. Lapisan subkutan/hipodermis Lapisan subkutan adalah kelanjutan dermis atas jaringan ikat longgar, berisi sel-sel lemak di dalamnya (Wasitaatmadja, 1997). Lapisan ini terdiri atas jaringan konektif, pembuluh darah, dan sel-sel penyimpan lemak yang memisahkan dermis dengan otot, tulang dan struktur lain. Lapisan ini berfungsi sebagai cadangan makanan dan bantalan untuk melindungi tubuh dari benturanbenturan fisik serta berperan pula dalam pengaturan suhu tubuh (Putro,1998). 2.1.2 Fungsi kulit Kulit memiliki berbagai fungsi bagi tubuh, diantaranya adalah (Muliyawan dan Suriana, 2013): 1. Proteksi (pelindung) Kulit berfungsi untuk melindungi organ-organ tubuh dari pengaruh lingkungan luar. Misalnya sinar matahari, zat-zat kimia, perubahan suhu, dan lain-lain. 2. Thermoregulasi (menjaga keseimbangan temperatur tubuh) Kulit akan menjaga suhu tubuh agar tetap optimal. Keringat yang keluar saat suhu udara panas berfungsi untuk mendinginkan tubuh. Keluarnya keringat adalah salah satu mekanisme tubuh untuk menjaga stabilitas temperatur. 3. Organ sekresi Kulit juga berfungsi sebagai organ untuk melepaskan kelebihan air dan zatzat lainya, seperti NaCl, amonia, dan lain-lain 7

4. Persepsi sensori (menerima rangsangan) Sebagai alat peraba, kulit akan bereaksi pada perbedaan suhu, sentuhan, rasa sakit, dan tekanan. 5. Absorpsi Beberapa zat tertentu bisa diserap masuk ke dalam tubuh melalui kulit. 6. Hal yang lainnya Seperti menggambarkan status emosi seseorang yaitu memerah ketika marah, memucat ketika takut, dan merona ketika bahagia. 2.1.3 Jenis kulit Menurut Wasitaatmadja (1997), ditinjau dari sudut pandang perawatan, kulit terbagi atas tiga bagian: 1. Kulit normal Merupakan kulit ideal yang sehat, tidak kusam dan mengkilat, segar dan elastis dengan minyak dan kelembaban yang cukup. 2. Kulit berminyak Kuit yang menpunyai kadar minyak dipermukaan kulit yang berlebihan sehingga tampak mengkilap, kotor, kusam, biasanya pori-pori kulit lebar sehingga kesannya kasar dan lengket. 3. Kulit kering Kulit yang mempunyai lemak permukaan kulit yang kurang ataupun sedikit lepas dan retak, kaku, tidak elastis dan terlihat kerutan. 8

2.2 Penuaan Dini Penuaan adalah suatu proses alami yang merupakan penuaan intrinsik dan photoaging mengarah secara progresif kepada kehilangan integritas struktural dan fungsi fisiologis dari kulit. Penuaan intrinsik (penuaan kronologik atau biologis) adalah secara definisi, tidak dapat dihindari karena oleh pengaruh waktu biologis pada kulit, yang tidak dipengaruhi oleh paparan matahari berulang. Paparan kronik berulang dari sinar matahari UV kepada kulit manusia menyebabkan yang ditandai dengan perubahan morfologis, histologis, biokimia, biofisika yang diuraikan sebagai photoaging (Barel, et al., 2009). Penuaan merupakan proses yang alamiah dan tidak ada seorang pun yang dapat menghindarinya. Seiring bertambahnya usia, maka tanda-tanda penuaan pada wajah mulai bermunculan. Seperti munculnya kerutan atau garisgaris halus yang muncul di area sudut mata, kening, dan di sekitar bibir (smilling lines). Bila garis-garis halus di sana mulai muncul, maka menjadi petunjuk bahwa wajah membutuhkan perawatan yang lebih (Muliyawan dan Suriana, 2013). Proses penuaan kulit pada dasarnya ada dua macam, yaitu (Muliyawan dan Suriana, 2013): 1. Penuaan kronologi (chonological aging) Penuaan kronologi terjadi seiring dengan bertambahnya usia. Proses ini terjadi karena adanya perubahan struktur, fungsi, dan metabolik kulit khususnya lapisan dermis dan epidermis seiring dengan pertambahan usia. Perubahan ini ditandai oleh berkurangnya kelenjar minyak, kulit tampak kering, munculnya kerutan dan bintik-bintik hitam tanda penuaan. 9

2. Paparan cahaya (photoaging) Adapun photoaging terjadi karena berkurangnya kolagen dan serat elastis kulit akibat paparan sinar ultraviolet. Kolagen adalah komposisi utama lapisan kulit dermis (lapisan bawah dermis). Lapisan dermis merupakan lapisan kulit yang berperan untuk bertanggungjawab pada sifat elastisitas dan halusnya kulit. Kedua sifat ini merupakan kunci suatu kulit disebut indah dan awet muda. Apabila produksi kolagen menurun pada lapisan dermis kulit (dan pasti menurun seiring pertambahnya usia dan faktor lingkungan), maka kulit akan terlihat kering dan tidak elastis lagi. Beberapa kasus penuaan itu terjadi lebih cepat. Tanda-tanda penuaan mulai tampak pada usia yang relatif muda sekitar umur 20 tahun. Proses penuaan yang berlangsung lebih cepat dari yang seharusnya inilah yang dikenal dengan penuaan dini. Penuaan dini ini disebabkan oleh dua faktor yaitu: (Muliyawan dan Suriana, 2013) 1. Faktor internal, diantaranya yaitu genetik, asupan nutrisi yang kurang, dan sakit berkepanjangan. 2. Faktor eksternal, diantaranya yaitu polusi, asap rokok, sinar matahari, dan efek dari gaya hidup tidak sehat. 2.2.1 Tanda-tanda penuaan dini Ciri-ciri fisik penuaan dini menurut Noormindhawati (2013) adalah: 1. Keriput dan mengendur Seiring bertambahnya usia jumlah kolagen dan elastin kulit semakin berkurang, akibatnya kulit kehilangan elastisitasnya sehingga tampak keriput dan mengendur. 10

2. Muncul age spot (noda hitam) Muncul di area yang sering terpapar sinar matahari seperti wajah, lengan, dan tangan. 3. Kulit kasar Rusaknya kolagen dan elastin akibat sinar matahari membuat kulit menjadi kering dan kasar. 4. Pori-pori membesar Akibat penumpukan sel kulit mati, pori-pori kulit menjadi membesar. 2.2.2 Proses terjadinya penuaan dini Paparan sinar matahari yang berlebihan merupakan salah satu faktor penyebab menurunnya produksi kolagen dalam dermis kulit, karena paparan sinar matahari yang berlebih pada kulit menyebabkan munculnya enzim proteolisis dari radikal bebas yang terbentuk. Enzim inilah yang selanjutnya akan merusak kulit, menghancurkan kolagen, dan jaringan penghubung yang ada di bawah kulit dermis. Akibatnya, paparan cahaya UV yang berlebih akan menyebabkan proses penuaan pada kulit berlangsung lebih cepat (Muliyawan dan Suriana, 2013). Wajah dan tengkuk leher serta punggung tangan sering terpapar sinar matahari dan menjadi kasar dan sangat bergaris. Kulit yang terpapar kuat sinar matahari dalam waktu yang lama menunjukkan perubahan karakteristik ini. Tanda-tanda penuaan yang disebabkan oleh sinar UV disebut photoaging. Kulit pada orang tua yang tidak terpapar sinar matahari, seperti perut dan punggung bawah berbeda dalam struktur internal dari kulit yang terpapar matahari pada orang yang sama. Umumnya dalam penuaan intrinsik, penurunan banyak fungsi dan perubahan atropi terjadi pada kulit seperti penurunan aktivitas selular dan 11

penipisan kulit. Sebaliknya kulit menua yang disebabkan oleh sinar UV adalah menebal, dan ada berbagai gejala disebut elastosis yang menampilkan kulit yang menebal dengan jumlah besar, serat elastis terdegradasi menjadi kusut. Tabel 2.1 dan Tabel 2.2 menunjukkan perubahan karakteristik dalam kedua kasus. Photoaging dan penuaan intrinsik terjadi pada kulit wajah, tetapi tingkat perubahan penuaan yang berbeda jelas dari individu ke individu karena photoaging dipengaruhi oleh gaya hidup, seperti lamanya waktu terpapar sinar matahari dan jenis perawatan harian pelindung kulit dan penuaan intrinsik dipengaruhi oleh faktor genetik dan faktor internal lainnya (Mitsui, 1997). Fitur karakteristik dari penuaan kulit adalah kemampuan untuk regenerasi kulit yang menurun. Pergantian epidermis membutuhkan 28 hari pada kulit dewasa muda dan bisa meningkat sampai 40-60 hari seiring bertambahnya usia (Barel, et al., 2009). Tabel 2.1 Perbedaan anatomi antara penuaan intrinsik dan photoaging pada perubahan epidermis Bagian kulit Akibat photoaging Akibat penuaan intrinsik Lapisan epidermis - Tebal - Tipis Sel-sel epidermis (keratinosit) Stratum korneum Melanosit Sel-sel Langerhans - Sel-sel tidak seragam - Sel-sel terdistribusi tidak merata - Pembesaran berkala - Peningkatan lapisan sel - Ukuran serta bentuk korneosit bervariasi - Peningkatan jumlah sel - Sel-sel bervariasi - Peningkatan produksi melanosom - Pengurangan sel dalam jumlah yang besar - Sel-sel bervariasi - Sel-sel seragam - Sel-sel terdistribusi secara merata - Pembesaran mendadak - Lapisan sel normal - Ukuran dan bentuk korneosit seragam - Pengurangan jumlah sel - Sel-sel seragam - Penurunan produksi melanosom - Pengurangan sel dalam jumlah yang kecil - Sel-sel seragam (Mitsui, 1997). 12

Tabel 2.2 Perbedaan anatomi antara penuaan intrinsik dan photoaging pada perubahan dermis Bagian kulit Akibat photoaging Akibat penuaan intrinsik Jaringan elastis - Meningkat secara drastis - Berubah menjadi massa yang tidak berbentuk - Meningkat tetapi masih dalam keadaan normal Kolagen - Serat kolagen dan jaringan ikat menurun jumlahnya Pembuluh kapiler - Abnormal - Normal 2.3 Anti Penuaan (Anti-aging) - Serat kolagen tidak beraturan, jaringan ikat menebal (Mitsui, 1997). Anti-aging atau anti penuaan adalah produk kosmetik yang digunakan secara topikal yang mampu mengobati/menghilangkan gejala photoaging pada kulit atau produk yang dapat mengurangi/memperlama timbulnya gejala-gejala photoaging (Barel, et al., 2009). 2.3.1 Fungsi dan manfaat anti-aging Berikut ini adalah beberapa fungsi dan manfaat dari produk anti-aging menurut Muliyawan dan Suriana (2013): 1. Fungsi anti-aging a. Menyuplai antioksidan bagi jaringan kulit. b. Menstimulasi proses regenerasi sel-sel kulit. c. Menjaga kelembaban dan elastisitas kulit. d. Merangsang produksi kolagen. 2. Manfaat anti-aging a. Mencegah kulit dari kerusakan degeratif yang menyebabkan kulit terlihat kusam dan keriput. b. Kulit tampak lebih sehat, cerah, dan awet muda. 13

c. Kulit tampak kenyal, elastis, dan jauh dari tanda-tanda penuaan dini. 2.3.2 Pencegahan penuaan dini Pencegahan yang dapat dilakukan untuk mencegah proses penuaan yang berlangsung lebih cepat daripada semestinya sebagai berikut (Prianto, 2014): Untuk yang memilki tipe kulit kering gunakan pelembab. Pelembab akan melindungi tekstur dan elastisitas kulit Menghindari paparan langsung matahari dan menggunakan losion atau krim tabir surya yang memiliki SPF. Menghindari kebiasaan merokok atau berada di lingkungan sekitar yang penuh dengan asap rokok. Asap rokok bisa menyebabkan kulit kering dan kusam. Menghindari konsumsi alkohol. Efek dari alkohol yang menarik air dari dalam tubuh akan menyebabkan kekeringan pada kulit. Mengkonsumsi makanan yang mengandung vitamin C dan E yang saat ini sangat populer sebagai anti-aging dan konsumsi cukup air minum. Beristirahat dengan cukup dan menghindari tidur melewati tengah malam. Seperti organ lainnya, kulit juga butuh istirahat dan membentuk sel baru. menghindari mengerutkan wajah karena ekspresi ini akan membentuk garis yang permanen menjelang umur 45 tahun. Biasanya ditemui garis ekspresi pada daerah dahi karena pengaruh ekspresi dari bagian alis mata ke arah atas. 2.3.3 Vitamin C sebagai antioksidan Mekanisme pertahanan antioksidan vitamin C dengan menetralisir radikal bebas dengan mendonasikan satu elektronnya. Molekul antioksidan yang telah kehilangan satu elektronnya akan menjadi radikal bebas yang baru, namun 14

dianggap relatif stabil atau akan dinetralisir oleh antioksidan lain. Vitamin C sangat esensial dalam biosintesis kolagen dan mampu menurunkan sintesis pigmen dengan menghambat enzim tirosinase dan dianggap mampu mengurangi keluhan kelopak mata yang gelap. Vitamin C juga merupakan senyawa reduktor terbanyak di tubuh dan merupakan antioksidan yang paling dominan di kulit. Vitamin C mampu mendaur ulang radikal bebas vitamin E. Dosis harian vitamin C bervariasi dari 40 60 mg/hari sampai 100 mg/hari (Ardhie, 2011). 2.4 Buah Stroberi Tabel 2.3 Kandungan nutrisi (gizi) dalam setiap 100 gram buah stroberi segar No Kandungan gizi Proporsi (Jumlah) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Kalori (kal) Protein (g) Lemak (g) Karbohidrat (g) Kalsium (mg) Fosfor (mg) Zat besi (mg) Vitamin A (SI) Vitamin B1 (mg) Vitamin B2 (mg) Niasin (mg) Vitamin C (mg) Vitamin E (mg) Air (g) Bagian dapat dimakan (bdd, %) 37,00*) 0,80 0,50 8,30 28,00 27,00 0,80 60,00 0,03 - - 60,00 40,00 89,90 96,00 37,00**) 0,80 0,50 8,30 28,00 27,00 0,80 60,00 0,03 0,07 0,03 60,00 40,00 - - (Rukmana, 1998). Tanaman stroberi telah dikenal sejak zaman Romawi, tetapi bukan jenis yang dikenal saat ini. Stroberi yang dibudidayakan sekarang disebut sebagai stoberi modern (komersial) dengan nama ilmiah Fragaria x ananassa var duchesne (Budiman dan Saraswati, 2008). 15

Buah stroberi berkhasiat bagus untuk kesehatan tubuh seperti untuk mencegah kanker payudara dan leher rahim. Dengan kandungan ellegic acid pada buah stroberi, perkembangan kanker dapat dihambat. Stroberi memiliki aktivitas antioksidan yang tinggi karena mengandung quersetin, ellagic acid, antosianin, dan kaemferol. Antioksidan berperan sebagai pelindung tubuh dari radikal bebas, termasuk diantaranya sel kanker. Zat tersebut mencegah terbentuknya senyawa karsinogen, menghambat proses karsinogenesis, dan menekan pertubuhan tumor. Fungsi antioksidan stroberi diperoleh dari kandungan vitamin C 60 mg per 100 g (Budiman dan Saraswati, 2008). 2.5 Skin Analyzer Menurut Aramo (2012), pengukuran yang dapat dilakukan menggunakan skin analyzer, yaitu: moisture (kadar air), evenness (kehalusan), pore (pori), spot (noda), wrinkle (keriput), dan wrinkle s depth (kedalaman keriput) juga terdeteksi dengan alat ini. Tabel 2.4 menunjukkan parameter hasil pengukuran dengan menggunakan skin analyzer. Tabel 2.4 Parameter hasil pengukuran dengan skin analyzer Analisa Moisture (kadar air) (%) Evenness (Kehalusan) Pore (Pori) Spot (Noda) Wrinkle (Keriput) Parameter Dehidrasi Normal Hidrasi 0 29 30 50 51 100 Halus Normal Kasar 0 31 32 51 52 100 Kecil Beberapa besar Sangat besar 0 19 20 39 40 100 Sedikit Beberapa noda Banyak noda 0 19 20 39 40 100 Tidak berkeriput Berkeriput Banyak keriput 0 19 20 52 53 100 (Aramo, 2012). 16