BAB I PENDAHULUAN. Peringkat obligasi juga berfungsi membantu kebijakan publik untuk

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Indonesia (BEI) merupakan satu-satunya pasar modal yang ada di Indonesia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang mendelegasikan pekerjaan dan agent sebagai pihak yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Era globalisasi telah menghapuskan batasan bagi perusahaan dalam melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. atau menerbitkan surat utang (obligasi). Obligasi (bond) dapat didefinisikan

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan pasar dari berbagai instrumen keuangan (sekuritas)

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan pertumbuhan perekonomian. Dalam melaksanakan fungsi. ekonomi, pasar modal menyediakan fasilitas untuk memindahkan dana

BAB I PENDAHULUAN. Setiap orang dihadapkan pada berbagai pilihan dalam menentukan sumber daya yang

BAB I PENDAHULUAN. dengan pihak yang membutuhkan dana dengan memperjualbelikan sekuritas.

BAB I PENDAHULUAN. baik peringkat obligasi yang diperdagangkan maka return yang diberikan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. lapangan usaha perbankan dan lembaga jasa keuangan lainnya. Menurut Mankiw

BAB I PENDAHULUAN. yang menjadi perusahaan go public. Salah satu jenis perusahaan go public

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal adalah pasar dari berbagai instrumen keuangan jangka

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah (Suad Husnan, 1994) dalam Adrian (2011). Menurut jawa pos

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan tempat bertemunya pihak yang mempunyai

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Para investor menanam modal dengan tujuan untuk memperoleh manfaat

I. PENDAHULUAN. penting. Pasar modal merupakan tempat bertemunya pihak yang memiliki. kelebihan dana dengan pihak yang kekurangan dana dengan cara

BAB I PENDAHULUAN. modal memfasilitasi berbagai sarana dan prasarana kegiatan jual-beli dan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. contohnya adalah saham dan obligasi (Manurung, 2009).

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendapatan tetap tersebut diperoleh dari pokok obligasi dan bunga yang akan

BAB I PENDAHULUAN. negara melalui kekuatan swasta dan mengurangi beban negara (Samsul, 2006:43).

BAB I PENDAHULUAN UKDW. membutuhkan dana dengan pihak yang kelebihan dana. Pasar modal dapat

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal menjalankan dua fungsi sekaligus, fungsi ekonomi dan fungsi

BAB I PENDAHULUAN. keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat hutang

BAB I PENDAHULUAN. modal menjadi pilar perekonomian negara-negara maju dan menjadi cermin. menentukan maju atau melemahnya ekonomi suatu negara.

BAB I PENDAHULUAN. panjang dalam memperoleh benefitnya. Investasi di Indonesia dapat dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. pada saat jatuh tempo. Bagi para emiten, obligasi merupakan sekuritas yang relatif

BAB I PENDAHULUAN. beberapa alternatif yang dapat dipilih oleh investor, salah satu alternatif yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan pertumbuhan perekonomian, pasar modal menjadi pilihan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Darmadji dan Fakhruddin (2011) (ekbis.sindonews.com) Harsono (2010)

BAB 1 PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara. Sedangkan bagi para investor, pasar modal (capital

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana (investor) dan pihak yang memerlukan dana ( issuer). Pasar modal

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatkan pertumbuhan perekonomian. Dalam melaksanakan fungsi ekonomi,

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh dana dari pemilik modal (investor), juga merupakan sarana bagi

BAB I PENDAHULUAN. yang memerlukan dana (issuer). Dengan adanya pasar modal maka pihak

BAB I PENDAHULUAN. keuangan jangka panjang yang bisa diperjual belikan, baik dalam bentuk utang

BAB I PENDAHULUAN. saat jatuh tempo dengan bunga yang tetap jika ada. Investasi obligasi

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan harus menerbitkan nilai sekuritas sebagai salah satu faktor

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan operasional termasuk ekspansi usaha selain kredit perbankan.

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan bebas di Asia (ASEAN Free Trade Area) untuk negara-negara

BAB I PENDAHULUAN. Dalam melakukan pengembangan usaha dan perluasan jaringan suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. ekuity (saham), reksa dana, instrumen derivatif maupun instrumen lainnya. Pasar

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Dalam melaksanakan fungsinya, pasar modal menjadi penghubung bagi pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. pada barang modal untuk menciptakan dan memperbanyak alat-alat produksi dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan agar dapat menguasai pasar, maka harus mampu bersaing dan dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. bisa bersifat tarif tetap (fixed rate), tarif mengambang (floating rate) maupun

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat luas melalui pasar modal. dua kelompok yakni aset finansial yang marketable dan yang non

BAB I PENDAHULUAN. 2003). Instrumen pasar modal yang utama yaitu saham dan obligasi.

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pengertian pasar modal yang lebih spesifik, yaitu Kegiatan yang

BAB I PENDAHULUAN. yang tergolong Surat Berharga Pasar Modal dengan Pendapatan Tetap (fixed-income

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai salah satu alternatif investasi guna memperoleh keuntungan. modal dapat memberikan imbal hasil berupa dividen atau dapat

BAB I PENDAHULUAN. diminati investor, karena obligasi memiliki pendapatan yang bersifat tetap

BAB I PENDAHULUAN. Investasi pada dasarnya adalah uang yang dipakai untuk menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. penambahan modal agar perusahaan yang dijalankan terus berlanjut. Aktivitas

BAB I. Salah satu bentuk pendanaan yang dapat dilakukan oleh suatu perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilihat pada sektor pasar modal syariah. Semakin banyaknya nilai

BAB I PENDAHULUAN. sekarang dan masa yang akan datang. Perusahaan go public dalam melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia investasi di Indonesia saat ini berkembang dengan

BAB I PENDAHULUAN. lurus dengan risiko yang diperoleh. Return setiap jenis asset akan dijadikan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Obligasi merupakan surat berharga atau sertifikat yang berisi kontrak

BAB I PENDAHULUAN. instrumen keuangan yang diminati. Minat yang cukup tinggi dari para investor

BAB I PENDAHULUAN. Tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance)

2. TELAAH HIPOTESIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perekonomian, laporan keuangan merupakan suatu media penting

(Setyapurnama dan Norpratiwi, 2006).

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan pasar dari beberapa instrumen keuangan jangka

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dewasa kini banyak peringkat obligasi yang dikeluarkan oleh agen pemeringkat

BAB 1 PENDAHULUAN. pendapatan tetap bagi pemegangnya. Salah satu bentuk informasi yang dapat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. modal sebagai salah satu alternatif investasi untuk memperoleh keuangan.

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh imbalan berupa return. Untuk memperoleh return yang diharapkan

TINJAUAN PUSTAKA. Calon investor yang akan berinvestasi pada obligasi suatu perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. risk 3 Investor yang mempunyai sifat konservatif cenderung melakukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Pasar modal merupakan lembaga perantara (intermediaries) dan sarana untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. bahwa investor pemegang obligasi memberikan pinjaman utang bagi emiten

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan sumber dana atau alternatif pembiayaan kegiatan bisnisnya.

BAB I PENDAHULUAN. dana (investor) dan pihak yang memerlukan dana (issuer). Dengan adanya pasar

BAB I PENDAHULUAN. bagi para investor dan salah satu sumber dana bagi perusahaan (emiten). Pasar

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan investor yang berorientasi pertumbuhan. nilai nominal (nilan pari/par value) dan jangka waktu jatuh tempo tertentu.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pasar modal merupakan sarana diperjualbelikannya berbagai macam

1 PENDAHULUAN. Tabel 1 Perkembangan obligasi korporasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebelumnya yang berkaitan dengan obyek yang akan diteliti.

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan menerbitkan obligasi dengan tujuan untuk menghindari risiko yang

BAB I PENDAHULUAN. Bentuk pembiayaan yang berasal dari eksternal salah satunya yaitu dana dari

BAB I PENDAHULUAN. menginvestasikan dana tersebut dengan harapan memperoleh imbalan (return)

BAB I PENDAHULUAN. pembayaran bunga secara periodik. Menurut Abdul Halim (2015 : 9) obligasi

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebanyak 25 perusahaan baru di tahun 2011, 23 perusahaan baru di

I PENDAHULUAN. fungsi keuangan. Dengan adanya pasar modal maka perusahaan publik dapat

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. keputusan investasi perusahaan, dimana pada setiap sumber pendanaan ada biaya

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seorang investor yang berminat membeli obligasi, sudah seharusnya memperhatikan peringkat obligasi karena peringkat tersebut dapat memberikan informasi tentang probabilitas kegagalan hutang suatu perusahaan. Peringkat obligasi merupakan skala resiko dari semua obligasi yang diperdagangkan atau merupakan indikator ketepat waktuan pempayaran pokok dan bunga utang obligasi. Peringkat dinilai sangat penting bagi investor karena dapat dimanfaatkan untuk memutuskan apakah obligasi tersebut layak untuk dijadikan investasi serta mengetahui tingkat resikonya. Peringkat obligasi juga berfungsi membantu kebijakan publik untuk membatasi investasi spekulatif para investor institusional seperti bank, perusahaan asuransi dan dana pensiun. Investor dapat memanfaatkan jasa agen pemeringkat obligasi untuk mengetahui informasi mengenai peringkat obligasi yang beredar. Informasi pemeringkat obligasi memiliki tujuan untuk menilai suatu kualitas kredit dan kinerja dari perusahaan penerbit (Margreta dan Nurmayanti,2009). Bagi investor obligasi merupakan media investasi alternatif diluar dari deposito bank. Investasi obligasi merupakan salah satu investasi yang banyak diminati oleh para pemodal karena memiliki pendapatan yang bersifat tetap. Pendapatan tetap tersebut merupakan pendapatan yang diperoleh dari bunga 1

2 yang akan diterima secara periodik serta pokok obligasi pada saat jatuh tempo. Penerbitan obligasi juga dilakukan untuk menghindari penilaian jelek investor dibandingkan dengan perusahaan menerbitkan saham baru (Virmaniati, 2014). Obligasi adalah surat utang jangka menengah panjang yang dapat dipindahtangankan yang berisi janji dari pihak yang menerbitkan untuk membayar imbalan berupa bunga pada periode tertentu dan melunasi pokok utang pada waktu yang telah ditentukan pada pihak pembeli obligasi tersebut Sari (2007). Dari pengertian tersebut maka obligasi bisa dikatakan sebagai produk pasar modal yang dapat memberikan pendapatan tetap (fixed-income securities). Keuntungan dari perusahaan apabila menerbitkan obligasi dibandingkan menerbitkan saham antara lain tidak adanya campur tangan pemilik dana terhadap perusahaan dan tidak ada controlling interest oleh pemilik obligasi terhadap perusahaan seperti halnya perusahaan yang menerbitkan saham (Suta,2000) dalam (Sejati,2010). Obligasi yang ada di pasar modal Indonesia terdapat dua lembaga sekuritas utang yaitu PT PEFINDO dan PT Kasnic Credit Rating Indonesia. Peringkat obligasi diperbarui secara reguler untuk mencerminkan perubahan signifikan dari kinerja keuangan dan bisnis perusahaan. Penelitian ini mengacu kepada PT PEFINDO karena emiten-emiten yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) lebih banyak yang menggunakan PT PEFINDO sebagai lembaga pemeringkat obligasinya (Mahfudhoh dan Cahyonowati,2014).

3 PEFINDO merupakan salah satu lembaga penunjang pasar modal di Indonesia. Tugas utama PEFINDO adalah untuk menyediakan suatu peringkat atas risiko kredit yang objektif, independen, serta dapat dipertanggung jawabkan atas penerbitan surat hutang yang diperdagangkan kepada masyarakat luas. Disamping melaksanakan kegiatannya dalam melakukan pemeringkat surat hutang, PEFINDO juga menerbitkan dan mempublikasikan informasi kredit sehubungan dengan pasar perdagangan efek. Publikasi ini terdiri dari oponi kredit atas perusahaan-perusahaan penerbit obligasi beserta sektor acuannya. Menurut Amalia (2013) suatu rating umumnya terdiri dari 2 bagian, yaitu rating dan outlook. Rating menunjukkan kemampuan membayar hutang. Sedangkan outlook menunjukkan pandangan dari perusahaan pemeringkat apakah rating akan naik, turun, atau tetap pada periode penilaian berikutnya. Pada prinsipnya semakin rendah rating maka akan semakin tinggi risiko gagal bayar dan berarti semakin besar pula return yang diharapkan oleh investor. Pemilihan PT PEFINDO diharapkan dapat memberikan informasi yang relevan karena sebagian perusahaan menggunakan jasa tersebut yang berarti perusahaan telah memiliki kepercayaan yang tinggi atas penilaian agen rating tersebut. Informasi mengenai peringkat obligasi yang baik akan memberikan tingkat kepercayaan bagi investor untuk berinvestasi obligasi pada perusahaan yang mengeluarkan obligasi dan digunakan untuk mencegah terjadinya default.

4 Rasio keuangan merupakan ekspresi hubungan antara angka-angka laporan keuangan sehingga menghasilkan informasi yang lebih bermakna. Analisis rasio keuangan ini merupakan salah satu perwujudan ketentuan Statement of Financial Accounting Concept (SFAC) No. 1, yang pada intinya menyebutkan bahwa laporan keuangan harus menyajikan informasi bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan dalam membuat keputusan yang rasional. Rasio keuangan merupakan kegiatan membagikan angkaangka yang ada dalam laporan keuangan dengan cara membagi satu angka dengan angka lainnya. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi peringkat obligasi yang sangat bergam seperti faktor profitabilitas, likuiditas, ukuran perusahaan, leverage, dan jaminan (Virmaniati, 2014). Rasio keuangan adalah ukuran yang digunakan dalam interprestasi dana analisis laporan finansial suatu perusahaan. Rasio yang biasa digunakan dalam hal untuk mengukur kinerja keuangan bank adalah rasio leverage, likuiditas, dan profitabilitas. Kinerja keuangan suatu perusahaan dapat dinilai berdasarkan analisis laporan keuangan maupun analisis rasio keuangan perusahaan yang bersangkutan. Teori manajemen keuangan menyediakan banyak variasi indeks untuk mengukur kinerja suatu bank, salah satunya adalah rasio keuangan. Laverage merupakan rasio keuangan yang menunjukkan proporsi penggunaan utang yang digunakan untuk mengukur sejauh mana suatu perusahaaan menggunakan utang dalam membiayai investasinya. Rasio ini juga dapat digunakan sebagai alat untuk mengukur keseimbangan proporsi

5 antara aktiva yang didanai oleh kreditor dan yang didanai oleh pemilik perusahaan. leverage dapat memberikan pengaruh dalam memprediksi peringkat obligasi, karena semakin rendahnya leverage pada suatu perusahaan, semakin baik peringkat yang diberikan pada perusahaan Adam & Hardwick (1998) dalam Sari (2007). Hal ini dapat mengindikasikan perusahaan dengan semakin tinggi leverage maka sebagian besar aset akan didanai dari hutang sehingga kondisi tersebut menyebabkan perusahaan dihadapkan pada default risk atau peringkat obligasi yang rendah. Karena besar kemungkinan perusahaan tidak dapat mengembalikan pokok pinjaman dan bunga secara berkala dikarenakan besarnya hutang yang dimiliki oleh perusahaan tersebut (Widowati, 2013). Likuiditas adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban finansial jangka pendek tepat pada waktunya. Likuiditas ditunjukkan oleh besar kecilnya aset lancar yaitu aset yang dapat diubah dengan mudah menjadi kas, surat berharga piutang dan persediaan. Semakin tinggi likuiditas perusahaan maka kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya semakin baik. Pihak Peminjam menggunakan aset paling liquid sebagai sumber pembayaran utama dan bunga sekuritas dalam asset finanaced. Jadi semakin perusahaan banyak memiliki aset yang liquid maka secara tidak langsung akan mempengaruhi pelunasan kewajiban jangka panjangnya atau pelunasan obligasi yang diharapkan dapat mengurangi default risk (Almilia dan Devi, 2007).

6 Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri. Profitabilitas ini memberikan gambaran seberapa efektif perusahaan beroperasi sehingga memberikan keuntungan bagi perusahaan. Semakin tinggi tingkat profitabilitas perusahaan maka semakin rendah risiko ketidakmampuan membayar (default) dan semakin baik peringkat yang diberikan terhadap perusahaan tersebut. Menurut Sejati (2010) memberikan hasil bahwa jika laba perusahaan tinggi maka peringkat obligasi juga tinggi. Hal itu dikarenakan laba perusahaan dapat digunakan untuk melunasi kewajiban perusahaan termasuk obligasi dengan demikian tingkat profitabilitas dapat digunakan pengukur risiko default perusahaan. Terdapat beberapa penelitian terdahulu mengenai peringkat obligasi yang telah dilakukan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada Mahfudhoh dan Cahyonowati (2014) dengan leverage sebagai variabel independen memberikan hasil bahwa leverage berpengaruh positif terhadap peringkat obligasi. Hal ini didukung oleh penelitian Sari (2007) bahwa leverage berpengaruh positif terhadap peringkat obligasi. Sedangkan penelitian yang dilakukan Widowati (2013) memberikan hasil bahwa leverage berpengaruh negatif terhadap peringkat obligasi. Hal ini didukung oleh penelitian Pandutama (2012) bahwa leverage berpengaruh negatif terhadap peringkat obligasi. Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian Mahfudhoh dan Cahyonowati (2014) mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi peringkat

7 obligasi. Replikasi ini dilakukan karena ada perbedaan dari hasil penelitian terdahulu. Penelitian Mahfudhoh dan Cahyonowati (2014) mengenai faktorfaktor yang mempengaruhi peringkat obligasi memberikan hasil bahwa leverage berpengaruh positif terhadap peringkat obligasi. Sedangkan pada penelitian ini leverage berpengaruh negatif terhadap peringkat obligasi karena semakin tinggi leverage sebagian besar modal yang dimiliki perusahaan didanai oleh hutang sehingga akan mengakibatkan semakin sulitnya perusahaan untuk memperoleh pinjaman dikarenakan perusahaan berada dalam default risk. Menurut Mahfudhoh dan Cahyonowati (2014), Likuiditas berpengaruh positif terhadap peringkat obligasi. Hal ini didukung oleh penelitian Widowati (2013) dan Sari (2007) bahwa likuiditas berpengaruh positif terhadap peringkat obligasi. Profitabilitas berpengaruh positif terhadap peringkat obligasi Mahfudhoh dan Cahyonowati (2014). Hal ini didukung oleh penelitian Widowati (2013) dan Pandutama (2012) bahwa profitabilitas berpengaruh positif terhadap peringkat obligasi. Penelitian ini mengacu pada penelitian Mahfudhoh dan Cahyonowati (2014), yang meneliti tentang analisis faktor-faktor yang mempengaruhi peringkat obligasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Perbedaan penelitian ini dengan pebelitian Mahfudhoh dan Cahyonowati (2014) terletak pada penggunaan variabel dan perusahaan. Penelitian Mahfudhoh dan Cahyonowati (2014) menggunakan variabel analisis faktor-faktor akuntansi

8 dan non akuntansi. Sedangkan penelitian ini menggunakan variabel analisis rasio keuangan. Perusahaan pada penelitian Mahfudhoh dan Cahyonowati (2014) menggunakan perusahaan non-keuangan yang terdaftar di BEI periode 2009-2012. Sedangkan penelitian ini menggunakan perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI periode 2012-2014. Alasan peneliti memilih perusahaan perbankan karena perbankan merupakan tulang punggung dalam sistem perekonomian dan keuangan. Dimana fungsi dari perbankan yaitu intermediary institusion yaitu lembaga yang mampu memberikan dana dari pihak unit ekonomi yang kelebihan dana kepada pihak ekonomi yang mengalami defisit. Berbeda dengan penelitian sebelumnya yang menggunakan perusahaan non-keuangan memilih obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan yang tidak termasuk dalam industri keuangan, perbankan dan asuransi karena industri tersebut memiliki risiko default yang lebih rendah sebab mendapatkan jaminan dari pemerintah. Peringkat obligasi menarik untuk dikaji karena dapat dijadikan sebagai sarana informasi maupun pengetahuan tentang bagaimana keadaan hutang perusahaan di Indonesia, karena tingkat hutang suatu perusahaan dengan mengeluarkan obligasi akan dinilai tinggi dan rendahnya di PT PEFINDO yaitu lembaga pemeringkat obligasi. Dengan kata lain semakin tinggi tingkat perusahaan dalam membayar hutangnya maka akan semakin bagus perusahaan tersebut dan memiliki peringkat obligasi yang baik.

9 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini, yaitu : 1. Apakah leverage berpengaruh negatif terhadap peringkat obligasi? 2. Apakah likuiditas berpengaruh positif terhadap peringkat obligasi? 3. Apakah profitabilitas berpengaruh positif terhadap peringkat obligasi? 1.3 Pembatasan Masalah Berdasarkan rumusan masalah yang telah disampaikan, maka penelitian ini dibatasi oleh : 1. Populasi pada penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang obligasinya diperingkat oleh PT PEFINDO. 2. Sampel pada penelitian ini adalah laporan keuangan perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2012-2014. 3. Penelitian ini dibatasi pada variabel leverage, likuiditas dan profitabilitas, terhadap peringkat obligasi perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2012-2014 1.4 Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan yang telah dijelaskan dalam perumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian yang hendaknya dicapai adalah : 1. Untuk menguji bahwa leverage berpengaruh negatif terhadap peringkat obligasi.

10 2. Untuk menguji bahwa likuiditas berpengaruh positif terhadap peringkat obligasi. 3. Untuk menguji bahwa profitabilitas berpengaruh positif terhadap peringkat obligasi. 1.5 Manfaat Penelitian Dari tujuan penelitian diatas, maka manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah : 1. Bagi perusahaan Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pertimbangan perusahaan untuk meningkatkan kinerja dan memberikan informasi kepada investor mengenai analisis rasio keuangan yang mempengaruhi peringkat obligasi. 2. Bagi investor Penelitian ini diharapkan dapat membantu dalam menganalisis dan menentukan keputusan dalam berinvestasi di instrumen obligasi perusahaan. 3. Bagi Akademik Penelitian ini diharapkan dapat menjadi pengetahuan baru serta dapat digunakana sebagai referensi mengenai rasio keuangan yang mempengaruhi peringkat obligasi.

11 4. Bagi peneliti Penelitian ini sebagai sumber wawasan dan informasi mengenai teori-teori yang telah diperoleh setelah menempuh proses kuliah. Selain itu juga untuk membuktikan secara empiris rasio keuangan yang mempengaruhi peringkat obligasi.