BAB V ANALISIS. berdasarkan analisis penulis, bahwa konsep distribusi menurut Shadr dipengaruhi

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISA PEMIKIRAN MUHAMMAD BAQIR ASH SHADR TENTANG TEORI DISTRIBUSI DAN KETERKAITANNYA DENGAN PRODUKSI

BAB V PENUTUP. diperoleh kesimpulan pemikiran Ba>qir al-s{adr dan Taqiy al-di>n al-nabha>niy

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan sendiri ditentukan konsep mashlahah yang pada dasarnya

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan syariah merupakan perbankan yang bebas bunga dan beroperasi

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam sistem perekonomian. Menurut Undang Undang Nomor

BAB I PENDAHULUAN. tentang perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang

BAB IV ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT MUSLIM SIDOMOJO KRIAN SIDOARJO MENGENAI BUNGA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KEGIATAN EKONOMI

BAB I PENDAHULUAN. Pertanian merupakan bidang penting dalam sebuah negara. Hasil-hasil

BAB I PENDAHULUAN. baik dalam politik, sosial maupun ekonomi. Berbicara masalah ekonomi berarti

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRODUK KEPEMILIKAN LOGAM MULIA (KLM) DI PT. BRI SYARIAH KCP SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama yang komprehensif ( rahmatan lil 'alamin) yang

BAB II Landasan Teori

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN. Perjanjian menurut pasal 1313 KUH Perdata adalah suatu perbuatan dengan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP MEKANISME PEMBAYARAN IMBALAN. A. Analisis Terhadap Mekanisme Pembayaran Imbalan

BAB III KARAKTERISTIK DAN BENTUK HUBUNGAN PERJANJIAN KONSINYASI. A. Karakteristik Hukum Kontrak Kerjasama Konsinyasi Distro Dan

RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 57/PUU-XII/2014 Penghitungan Pajak Penghasilan

Dalam ketiga bentuk penyewaan ini, sesuatu yang diakadkan adalah jasa yang terdapat dalam masing-masing darinya. Jadi, sesuatu yang padanya terjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Arthaloka Gf, 2006 ), hlm M. Nadratuzzaman Hosen, Ekonomi Syariah Lembaga Bisnis Syariah,(Jakarta: Gd

Nisbah ini mencerminkan imbalan yang berhak diterima oleh

SILABUS MATA KULIAH. Kode Mata Kuliah : Nama Mata Kuliah : Perbankan Syariah di Indonesia. Mata Kuliah Pra Syarat : Pengantar Ekonomi Syariah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. untuk meminjam uang atau kredit bagi masyarakat yang membutuhkannya.

BAB II LANDASAN TEORI. pelanggan perusahaan tidak berarti apa-apa. Bahkan sampai ada istilah yang

Kondisi umat Islam pada Ramadhan ini sepertinya tak berubah. Pandangan Anda?

BAB I PENDAHULUAN. yaitu menerima simpanan uang, meminjamkan uang, serta memberikan jasa

BAB I PENDAHULUAN. Bagaimana cara kita menemukan kembali jejak-jejak kebenaran akan sejarah,

BAB I PENDAHULUAN. Wawancara Kamituwo desa Golan Tepus. Pada tanggal 9 Maret 2016

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya. Pertumbuhan ini dapat dilihat dari semakin banyaknya bankbank

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangannya sistem ekonomi serta sistem yang menopangnya

BAB II LANDASAN TEORI

Asas Filsafat Nilai Dasar, Nilai Instrumental, Prinsip-prinsip, dan Faktor-Faktor Ekonomi Islam

BAB IV TINJAUAN TERHADAP METODE DISTRIBUSI MENURUT MUHAMMAD BAQIR ASH SHADR DALAM BUKU IQTISHADUNA

BAB 1 PENDAHULUAN. peningkatan adalah mekanisme pembagian keuntungannya. Pada bank syariah,

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan Syari ah menjelaskan, praktik perbankan syari ah di masa sekarang

BAB I PENDAHULUAN. menjadi kesenjangan. Pengalaman dengan dominasi sistem bunga selama ratusan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Hal tersebut sebagaimana dijelaskan Allah SWT

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang pekoperasian pada Pasal

BAB IV ANALISIS PENERAPAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BMT EL LABANA SERTA KAITANYA DENGAN FATWA DSN MUI NO.04 TAHUN 2000

EVALUASI PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN PADA PERBANKAN SYARIAH BERDASARKAN PSAK NO. 59 PADA PT. BANK SYARIAH MANDIRI Tbk

BAB I PENDAHULUAN. meninggal dunia dan mengingat susunan kehidupan dan pola perekonomian

BAB IV PERSAMAAN DAN PERBEDAAN ANTARA HUKUM ISLAM DAN HUKUM POSITIF TERHADAP PRAKTEK OPER SEWA RUMAH KONTRAKAN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi Islam saat ini cukup pesat, ditandai dengan berkembangnya

Perbedaan Antara Bank Syariah dan Bank Konvensional


murtahin dan melibatkan beberapa orang selaku saksi. Alasan

AKAD MURABAHAH DAN APLIKASINYA

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan Al-Qur an dan Hadist Nabi Muhammad SAW. Al-Qur an dan

BAB I PENDAHULUAN. mereka melakukan perseroan dalam pekerjaan yang mereka lakukan dengan tangantangan

BAB I PENDAHULUAN. adalah perbankan yang dalam sistem pelaksanaannya berdasarkan ketentuan

BAB IV ANALISIS DATA. Yogyakarta, 2008, hlm Dimyauddin Djuwaini, Pengantar fiqh Muamalah, Gema Insani,

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai peranan penting didunia

MUDHARABAH dan MUSYARAKAH. Disusun untuk Memenuhi Tugas Manajemen Pembiayaan Bank Syariah C. Dosen Pengampu : H. Gita Danupranata, SE., MSI.

Bab Delapan Kesimpulan

BAB IV ANALISA DATA A. Praktek Gadai Sawah di Kelurahan Ujung Gunung Kecamatan Menggala Kabupaten Tulang Bawang

BAB I PENDAHULUAN. melalui aktivitas ekonomi, dan ekonomi yang dikenal dalam Islam adalah

dan masyarakat sebagai pengguna jasa Bank Syariah.

BAB I PENDAHULUAN. Tatanan serta operasionalisasi ekonomi yang berprinsip syariah di

BAB I PENDAHULUAN. di dalam mewujudkan cita-cita atau tujuan pembangunan nasional, sub sektor ini

BAB I PENDAHULUAN. tabungan dan pembiayaan, Bank Syariah, Baitul Mal wat Tamwil (BMT),

BAB I PENDAHULUAN. harga-harga produksi guna menjalankan sebuah perusahaan bertambah tinggi

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, banyak pula bermunculan lembaga-lembaga keuangan sejenis

ANALISIS KONSEP PRODUKSI MENURUT BAQIE AL-SHADR SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

BAB I PENDAHULUAN. melalui jasa kredit yang sangat dibutuhkan masyarakat dalam menjalankan

BAB I PENDAHULUAN. 1 Subandi, Ekonomi Koperasi, (Bandung: Alfabeta, 2015), 14

BAB I PENDAHULUAN. atas kemiskinan negara lain sehingga terus-menerus terjadi kesenjangan.

BAB I PENDAHULUAN. program tersebut adalah PNPM Mandiri Perdesaan. PNPM Mandiri adalah. pemberdayaan sebagai pendekatan yang dipilih.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kolonisasi barat atas dunia Islam tidak hanya melahirkan kemunduran

KONSEP PUBLIK DALAM KEBIJAKAN DR. NIMMI ZULBAINARNI STAF PENGAJAR DEPARTEMEN PSP-FPIK, IPB

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Sukuk Ijarah. 1 Al Ma'ayir as Syar'iyyah, hal Dr. Hamid Mirah, Sukuk al Ijarah, hal

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG PENANGUNG JAWAB ATAS TANGGUNGAN RESIKO IJARAH. perbolehkan penggunaanya, Jelas, mempunyai tujuan dan maksud, yang

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat adalah kegiatan pinjam-meminjam. Pinjam-meminjam

BAB 1 PENDAHULUAN. bawah. Terutama menyangkut tempat tinggal yang merupakan papan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Muamalat Indonesia pada 1 November 1991 (Antonio, 2011:25). Pada mulanya,

Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Ukraina

pengetahuan yang kurang, oleh Karena itu untuk mendorong terciptanya

Religion Pandangan Islam Mengenai Asuransi

BAB I PENDAHULUAN. yang dahulu. Namun prinsip-prinsip pertukaran barang dan pinjam-meminjam

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. yang mengatur semua aspek kehidupan manusia, baik aqidah, ibadah, akhlak. membeda-bedakan antara muslim dan non muslim.

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan yang cukup signifikan. Menurut outlook perbankan syariah 2012 yang

BAB I PENDAHULUAN. dari bahasa Yunani yaitu oikos dan nomos. Oikos adalah rumah tangga dan nomos

I. PENDAHULUAN. keberadaan bank sebagai lembaga keuangan telah bertansformasi menjadi dua

BAB IV PERBANDINGAN PANDANGAN ANTARA ISLAM DAN KRISTEN TENTANG PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan adalah salah satu lembaga yang melaksanakan tiga fungsi utama

Porsi. Nasabah. Porsi. Bank. SUMBER DANA: Giro Wadiah Tab Wadiah Tab. Mudharabah Dep. Mudharabah Equity. Profit Distribution.

Kedudukan Mu amalah Konsep Dasar Mu amalah Landasan Perekonomian Islam Kegiatan dan Pengembangan Perekonomian Prinsip-prinsip dalam Penataan Ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. Kemiskinan juga berarti akses yang rendah dalam sumber daya dan aset produktif untuk

BAB I PENDAHULUAN. sendi kehidupan manusia termasuk masalah ekonomi. Kegiatan perekonomian

[FIKA ASHARINA KARKHAM,SH]

BAB II PERJANJIAN JUAL BELI MENURUT KUHPERDATA. antara dua orang atau lebih. Perjanjian ini menimbulkan sebuah kewajiban untuk

BAB I PENDAHULUAN. Segala puji bagi Allah Swt. yang mengatur dan memelihara segala sesuatu yang

BAB I PENDAHULUAN. terletak pada aturan keseluruhan yang menentukan kegiatan-kegiatan ekonomi bagi semua

Bank Syariah PIEw14 1

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga keuangan perbankan mempunyai peranan penting dalam

Transkripsi:

BAB V ANALISIS Setiap aliran pemikir ekonomi mempunyai pendekatan kajian tentang ekonomi yang berbeda-beda. banyak faktor yang dapat mempengaruhi pemikiran itu. 1 Sebelum penulis menganalisa konsep distribusi menurut Shadr, berdasarkan analisis penulis, bahwa konsep distribusi menurut Shadr dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya faktor pendidikan, politik dan kondisi pada masa hidup beliau, dan faktor latar belakang dan riwayat hidup tokoh ini. Muhammad Baqr Ash Shadr juga seorang akademisi. Di samping itu, Shadr melengkapi pengetahuannya dengan mendalami filsafat, teologi, sejarah, budaya,kepemerintahan, politik dan ekonomi. Penguasaannya terhadap ekonomi dan filsafat terbukti dalam karyanya yang monumental, seperti Iqtishaduna (ekonomi kita) dan Falsafatuna (filsafat kita). Maka tidaklah mengherankan kalau pemikiran Shadr dalam bidang ekonomi bercorak ekonomi normatif. A. Pandangan Muhammad Baqir Ash ShadrTentangDistribusi Muhammad Baqr Ash Shadr di dalam buku Iqtishaduna pada pembahasan teori distribusi membagi distribusi pada dua tahap yaitu, distribusi praproduksi dan distribusi pascaproduksi. Sedangkan dari segi tingkatannya mengenai distribusi Shadr membaginya 1 Ahmad M Saefuddin, Ekonomi dan MasyarakatDalam Perspektif Islam, (Jakarta: Rajawali Pers, 2001 h. 54. 89

90 kepada dua tingkatan yaitu, distribusi sumber-sumber produksi dan distribusi kekayaan produktif. 2 Dengan kata lain Shadr berpendapat bahwasanya proses distribusi sumber-sumber yang dasar itu mendahului proses produksi. Alasannya kegiatan produksi tidak akan pernah berlangsung tanpa adanya distribusi sumbersumber produksi. Karena makna distribusi menurut Shadr tidak terfokus kepada distribusi hasil produksi (pada umumnya) akan tetapi mencakup distribusi sumber-sumber produksi (kekayaan alam). 3 Pemikiran Shadr sangat bertolak belakang dengan pemikir para ekonom Kapitalis yang menempatkan kegiatan produksi sebagai bahasan pertama dalam perekonomian. Hal ini disebabkan karena para ekonom Kapitalis hanya mengkaji masalah-masalah distribusi dengan kerangka Kapitalis, mereka tidak melihat kekayaan masyarakat secara keseluruhan dan sumber-sumber produksinya. Yang mereka kaji hanyalah masalah-masalah distribusi kekayaan yang dihasilkan, yakni pendapatan nasional dan bukan kekayaan nasional secara keseluruhan. 4 Maksud pendapatan nasional dalam ekonomi Kapitalis adalah seluruh 2 Muhammad Baqr Ash Shadr, Our Economics,terj. Yudi, h. 149 3 Ibid., h. 152 4 Ibid., h. 150

91 barang modal dan jasa yang dihasilkan, atau dalam istilah yang lebih jelas, nilai uang (cash) dari seluruh kekayaan yang dihasilkanselama satu tahun. 5 B. Teori Distribusi Praproduksi Dalam pembahasan mengenai teori praproduksi Shadr memfokuskan pemikirannya pada hak kepemilikan atas kekayaan alam. Karena itu perlu untuk mendifinisikan istilah-istilah tersebut. 6 1. Prinsip beragam bentuk kepemilikan (the principle of diverse forms of ownership). Ini adalah suatu prinsip kepemilikan dalam Islam, prinsip ini meyakini tiga bentuk kepemilikan, kepemilikan pribadi (private ownership), kepemilikan negara (state ownership), dan kepemilikan publik (public ownership). 2. Kepemilikan negara (state ownership). Ialah hak penguasaan atas properti milik pemegang mandat ilahiah negara Islam, yakni Nabi saw. Atau imam misalnya, penguasaan atas tambang. 3. Kepemilikan publik (public ownership). Hak penguasaan atas properti milik umat atau masyarakat keseluruhan. a. Kepemilikan umat (ownership of the ummah). Salah satu jenis kepemilikan publik, milik seluruh umat Islam. Misalnya, 5 Ibid., h. 151 6 Ibid., h. 147

92 penguasaan atas properti yang didapat dari jihad. b. Kepemilikan masyarakat (people s ownership). Ini juga salah satu jenis kepemilikan publik. 4. Kepemilikan bersama (common ownership). Shadr menggunakan istilah ini untuk merujuk jenis kepemilikan yang mencangkup kepemilikan negara serta kedua jenis kepemilikan publik (kepemilikan umat dan kepemilikan masyarakat), yangmana berlawanan dengan kepemilikan pribadi. 5. Kepemilikan pribadi (private ownership). Shadr menggunakan istilah ini untuk merujuk jenis kepemilikan dimana seorang individu atau pihak tertentu berhak menguasai suatu properti secara eksklusif, dan berhak mencegah individu atau pihak lain dari menikmati manfaat tersebut dalam bentuk apapun. Kecuali bila ada kebutuhan atau keadaan yang tidak memungkinkan. Contohnya properti yang berada dibawah kepemilikan pribadi adalah kayu dari hutan yang ditebang sendiri oleh seseorang. Contoh lain, seseorang mengambil air dari sungai dengan tangannya sendiri. 6. Hak pribadi (private right). Menurut Shadr hak pribadi adalah penguasaan dalam artian analisis sekaligus hukum. Sedangkan kepemilikan pribadi adalah penguasaan langsung atas suatu properti. Sementara hak pribadi adalah pengasaan yang merupakan hasil dan turunan dari penguasaan lain akibat kesinambungannya. Pada sisi hukum, kepemilikan pribadi memberi hak kepada pemilik properti

93 untuk mencegah orang lain mengambil manfaat dari properti tersebut. Sementara hak pribadi tidak mesti demikian, dimana individu atau pihak lain dapat mengambil manfaat dari properti tersebut dengan cara yang telah diatur syariah. 7. Kepemilikan publik yang bebas untuk semua (public property free to all). Ini adalah aturan hukum yang membolehkan seorang individu untuk mengambil manfaat dari properti tertentu dan untuk menguasainya secar eksklusif. Jenis properti yang dimaksud di sini adalah seperti burung-burung di udara dan ikan-ikan di laut. 7 Shadr menentukan posisi Islam berkenaan dengan distribusi sumbersumber dasar, yakni distribusi kekayaan alam ialah: a). Alam b). Modal (barang-barang modal) c). Kerja Menurut Shadr dengan cara inilah distribusi sumber-sumber alam untuk produksi dijalankan, yakni dengan membagi sumber-sumber tersebut ke dalam tiga institusi kepemilikan, kepemilikan pribadi, kepemilikan publik atau kepemilikan bersama, dan kepemilikan negara. 8 Sistem manajemen kepemilikan ini memiliki dampak yang sangat besar dan nyata terhadap proses distribusi. Maksudnya adalah keadilan dalam distribusi 7 Ibid., h. 149 8 Ibid., h. 156

94 tidak mungkin terealisasi jika terdapat kerancuan dalam institusi kepemilikan. Sementara itu Shadr membagi sumber-sumber alam untuk produksi ke dalam beberapa kategori. a). Tanah b). Subtansi-subtansi primer c). Aliran air (sungai) alam d). Berbagai kekayaan alam lainnya Selanjutnya dalam pembahasan mengenai teori distribusi praproduksi, teori Shadr mempunyai aspek negatif dan aspek positif. Sisi negatif teori ini mengatakan bahwa tanpa tenaga kerja tidak ada hak kekayaan pribadi, contohnya seorang individu tidak memiliki sebidang tanah jika ia tidak menghidupkannya, tidak pula tambang kecuali ia membukanya, tidak juga hewan liar kecuali apabila ia berburu. Dapat disimpulkan bahwa semua itu membutuhkan kerja. 9 Sisi positif teori ini paralel (mirip) dengan sisi negatifnya. Sisi ini berpegang pada keyakinan bahwa kerja adalah sebuah dasar yang sah bagi perolehan hak-hak dan penguasaan eksklusif atas properti yang berupa kekayaan alam. Pelimpahan hak penguasaan eksklusif atas kekayaan alam dengan berbasis kerja inilah yang menjadi sisi positif teori ini. 10 Dari uraian di atas (sisi positif dan sisi negatif) tentang distribusi praproduksi maka lahirlah teori distribusi pascaproduksi sebagai berikut: 1). Dengan bekerja seseorang bisa memiliki kekayaan alam, dan 9 Ibid., h. 248 10 Ibid., h. 251

95 mempunyai peluang untuk memanfaatkan kekayaan alam hasil kerjanya tersebut. 2). Usaha untuk memanfaatkan atau mengambil keuntungan dari kekayaan alam apapun membuat si pekerja memperoleh hak untuk mencegah individu lain untuk mengambil manfaat atau keuntungan darinya. Dengan catatan selama si pekerja itu terus memanfaatkan dan melakukan kerja utilitas pada kekayaan tersebut. Dapat dianalisa dari uraian penulis di atas mengenai distribusi menurut Muhammad Baqir Ash Shadr dalam buku Iqtishaduna adalah mencangkup segala kepemilikan, kepemilikan tersebut ialah kepemilikan pribadi, kepemilikan umum atau publik, dan kepemilikan negara. Dapat peneliti simpulkan bahwa distribusi menurut Muhammad Baqir Ash Shadr dalam buku Iqtishaduna mencangkup dua hal utama yaitu kerja dan pemanfaatan. Distribusi kepemilikan dan pemanfaatan yang dikaji dalam teori praproduksi dominan mengkaji masalah kekayaan alam (tanah, subtansi-subtansi primer, air, dan berbagai kekayaan alam lainnya). Semua itu Shadr sandarkan pada prinsip aturan syariah. Sebagaimana diketahui bahwa tujuan utama syariah ialah meningkatkan kesejahteraan seluruh manusia, baik muslim maupun nonmuslim. C. Teori Distribusi Pascaprodukasi Dari seluruh uraian Shadr tentang distribusi pascaproduksi penulis dapat

96 nenganalisis bahwa Shadr mendasarkan pikirannya atas teori wikalah atau perwakilan. 11 Contohnya jika seseorang memerintahkan orang lain sebagai wakil untuk menebang kayu di hutan atau sejenisnya untuk kepentingannya, maka perwakilan dalam hal ini tidak sah. Orang yang memerintah itu tidak menjadi pemilik kayu yang ditebang. Alasanya menurut Shadr ialah pekerjaan menebang kayu di hutan pada dasarnya tidak menghasilkan pengaruh atau hak khusus apa pun bagi seseorang, kecuali bila ia sendiri yang melakukan pekerjaan itu. Arti perwakilan di sini adalah pemberian sarana kepeda pekerja untuk mendapatkan pemasukan bagi pekerja dan bagi pemilik sarana. Mekanisme seperti ini jikaditerapkan jelas akan memberikan konstribusi dalam perekonomian khususnya di bidang distribusi. Karena yang kaya mau membantu yang miskin dan memberikan modal demi mewujudkan usaha produktif. Kegiatan distribusi terutama kekayaan dalam pemikiran Shadr merupakan kritikan atas sistem ekonomi Kapitalis. Jika teori distribusi milik Kapitalis berusaha mendapatkan uang atau imbalan jasa atas pekerjaan dengan jalan bunga, upah, biaya sewa dan profit. Maka menurut Shadr Islam mendasarkan seluruh kegiatan untuk mendapatkan keuntungan atau distribusi pascaproduksi hanya dilaksanakan dengan cara atau fasilitas untuk orang yang mengerjakan pekerjaan yang dimaksud. Dalam teori Islam mengenai distribusi pascaproduksi Shadr berpendapat 11 Ibid., h. 313

97 bahwa pekerja adalah pemilik sebenarnya dari produk yang dihasilkan, yang berupa bahan mentah alami. 12 Shadr memandang si pekerjasebagai debiturdari para pemilik sarana kreditur yang ia gunakan dalam aktifitas produksi. Maka, debitur wajib membayar kompensasi kepada kreditur atas sarana yang debitur gunakan. Adapun kesimpulan dari teori distribusi pascaproduksi menurut Shadr adalah: 1). Tidak sah bagi prinsipal (si penunjuk wakil) mengambil buah si pekerja yang menjadi wakilnya dalam mendapatkan bahan-bahan mentah alami. 2). Kontrak upah adalah seperti kontrak perwakilan. Si prinsipal tidak menjadi pemilik material yang didapat wakilnya dari alam. Hal ini dikarenakan bahan-bahan mentah alami tidak bisa bisa dimiliki kecuali lewat kerja langsung. 3). Si pekerja dalam usahanya mendapatkan bahan-bahan mentah alami menggunakan alat-alat atau instrumen produksi milik orang lain, maka tidak ada bagian alat-alat ini dalam bahan-bahan mentah alami yang didapatkan si pekerja. Hanya saja si pekerja menjadi debitur dan wajib membayar kompensasi kepada kreditur atas alat-alat yang ia gunakan dalam aktifitas produksi. 12 Ibid., h. 321

98 D. Relevansi pemikiran Muhammad baqir Ash Shadr dalam buku Iqtishaduna dengan perekonomian masa kini Dalam mewujudkan gagasan keadilan distribusi menurut Islam, Shadr mendasarkan pada dua faktor. Pertama, faktor primer yang terdiri dari kerja dan kebutuhan. Kedua, faktor turunan berupa kepemilikan. Bekerja dalam Islam adalah suatu kewajiban untuk memenuhi kebutuhan hidupnya serta memiliki harta kekayaan, namun yang menjadi permasalahan menurut Shadr adalah mereka bekerja tetapi tidak dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Mengenai hal ini teori distribusi pascaproduksi bisa diterapkan dalam pandangan Sadr teori ini atas dasar wikalah (perwakilan), seseorang yang tidak mempunyai modal bisa mempunyai usaha, yang dulunya tidak mempunyai penghasilan akan mendapat penghasilan dengan adanya teori wikalah ini, contohnya orang yang mau bekerja dan mempunyai keahlian tetapi tidak mempunyai modal bisa di ikat dengan orang yang mempunyai modal dengan ikatan akad mudharabah, musyarakah dan sebagainya. Dengan terikatnnya mereka dan mempunyai konsekuensi atas perjanjian yang mereka buat. Kedua belah pihak ini akan sama-sama mendapatkan keuntungan dari usaha yang mereka perjanjikan. Dalam konteks diatas yang berlaku menurut Shadr ialah kebutuhan, artinya berapapun kebutuhan pokok komunitas masyarakat tersebut menjadi tanggung jawab bersama baik lewat jaminan sosial maupun solidaritas sesama muslim.

99 Berkenaan dengan jaminan sosial Shadr berpendapat bahwa Islam telah menegaskan negara untuk menyediakannya, guna memelihara standar hidup seluruh individu dalam masyarakat Islam. Lazimnya, negara menunaikan kewajibannya ini dalam dua bentuk. Pertama, memberi individu kesempatan yang luas untuk melakukan kerja yang produktif. Namun, apabila ia tidak bisa melakukan kerja produktif dan memenuhi kebutuhannya dari usaha tersebut, atau ketika ada keadaan khusus dimana negara tidak bisa menyediakan kesempatan kerja baginya, maka berlakulah bentuk kedua dimana negara mengaplikasikan prinsip jaminan sosial dengan cara menyediakan uang dalam jumlah yang cukup untuk membiayai kebutuhan individu tersebut dan untuk memperbaiki standar hidupnya. 13 13 Muhammad Baqr Ash Shadr, Our Economics,terj. Yudi, h. 455