Hafida Satya Aryani. Universitas Gadjah Mada, Jl. Humaniora No.1 Yogyakarta

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang membutuhkan dana. Transaksi yang dilakukan dapat dengan

BAB I PENDAHULUAN. (subprime mortgage crisis) telah menimbulkan dampak yang signifikan secara

Mayorove., Pengaruh Rasio Profitabilitas, Solvabilitas, Likuiditas, dan Aktivitas terhadap return...

Firman, Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Makanan dan...

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia khususnya dalam bidang investasi saham. Pasar modal merupakan sarana

PENGARUH KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN REAL ESTATE DAN PROPERTY YANG TERDAFTAR DI KOMPAS 100 PERIODE

ANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peran besar bagi perekonomian suatu negara karena pasar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mendorong peneliti untuk melakukan penelitian kembali:

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP RETURN

BAB I PENDAHULUAN. investasi di Indonesia serta ketidak stabilan mata uang dollar terhadap rupiah.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha saat ini semakin pesat, menimbulkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. banyak diminati masyarakat saat ini. Menerbitkan saham merupakan salah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. beberapa penelitian terdahulu yang mrendukung penelitian ini : 1. Danny Oktanto dan Muhammad Nuryatno (2014)

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. tentang pengaruh kinerja keuangan terhadap harga saham.

BAB I PENDAHULUAN. Secara teoritis pasar modal (capital market) didefinisikan sebagai perdagangan

BAB I PENDAHULUAN. hotel, pusat pusat perbelanjaan dan fasilitas fasilitas lainnya semakin

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini globalisasi telah menjangkau kehidupan. Dampak yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebelumnya yang mengambil topik mengenai Pengaruh Rasio Keuangan. Terhadap Perubahan Laba Perusahaan antara lain penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. berbagai jenis tabungan di bank, digunakan untuk modal usaha sendiri maupun

BAB 1 PENDAHULUAN. lembaga profesi yang berkaitan dengan efek. dividen atau Capital Gain. Dividen merupakan pembagian keuntungan yang

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan banyaknya perusahaan real estate dan properti yang go

BAB I PENDAHULUAN. yang luar biasa secara global. Krisis ini tentunya berdampak negatif bagi

BAB I PENDAHULUAN. Efek Indonesia (Kristiana dan Sriwidodo, 2012). Pasar modal merupakan sarana

PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha di Indonesia yang semakin ketat saat ini mendorong banyak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan perusahaan di Indonesia yang semakin lama semakin pesat

The influence of Mergers and Acquisitions To Performance Businesses on Listed Companies in Indonesia Stock Exchange Period

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KINERJA KEUANGAN (PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG GO PUBLIC DI BEI) ADIN FEBRIANO

ANALISIS PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN PROPERTI DAN REAL ESTATE DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. dari manajemen perusahaan. Manajemen perusahaan akan berusaha sebaikbaiknya

BAB I PENDAHULUAN. (sekuritas), berupa surat utang (obligasi), saham, reksa dana, dan lain-lain.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

profitabilitas, rasio likuiditas, rasio aktivitas, dan rasio solvabilitas. Salah satu indikator penting dalam penilaian prospek sebuah perusahaan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan uraian-uraian teori, hasil penelitian, dan analisis baik secara

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu fungsi utama pasar modal adalah sebagai sarana untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pasar modal merupakan penghubung antara investor (pihak yang memiliki

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB II LANDASAN TEORI. kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebagai pedoman agar dapat digunakan didalam penelitian ini. Sebagai berikut

BAB I PENDAHULUAN. debt to equity ratio, rasio profitabilitas yaitu return on equity, earning per

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha, keputusan melakukan investasi sangat penting untuk

Bab II. Tinjauan Pustaka

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. mempermudah investor dalam mengembangkan saham yang akan dibutuhkan

Jl. Tamansari No.1 Bandung

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi ini, keadaan perekonomian semakin tidak stabil. Dimana

BAB 1 PENDAHULUAN. Banyaknya perusahaan dalam industri, serta kondisi perekonomian saat ini

BAB I PENDAHULUAN. jangka panjang seperti obligasi saham, dan lainnya (Wikipedia). penjualan saham meningkat secara signifikan.

ABSTRACT. Key words: banks, provision of credit, Financial Ratios. Universitas Kristen Maranatha

PENGARUH RASIO PASAR TERHADAP RETURN SAHAM PERBANKAN DI BEI PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. dapat mereka peroleh dengan melakukan penerbitan saham kepada masyarakat luas yang

BAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan oleh pengguna informasi. Akuntansi menghasilkan informasi

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat (investor) yang kemudian disalurkan kepada sektor-sektor yang

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan yang membutuhkan dana dapat menjual sebagian sahamnya kepada

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Teori Pesinyalan ( Signalling Theory ) Teori pesinyalan menunjukkan adanya asimetri informasi antara

Disusun Oleh: NURUL FAJRINA B

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi mengenai

BAB I PENDAHULUAN. dapat berkembang. Untuk mencapai hal tersebut tentu diperlukan biaya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian tentang pengaruh faktor ekonomi makro dan faktor

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di era ekonomi modern seperti sekarang ini, perusahaan sangat membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. yang digunakan cukup besar jumlahnya. Sumber dana tersebut dapat dikelompokkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan tersebut terutama perusahaan yang sudah go public.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP PERTUMBUHAN LABA PADA INDUSTRI ROKOK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. memaksimalkan hasil (return) yang diharapkan dalam batas risiko yang dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Dimana ketidakstabilan mata uang dollar terhadap rupiah membuat melemahnya

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. TOKO GUNUNG AGUNG, Tbk TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. mahal, hal ini dikarenakan jumlah populasi yang terus meningkat sehingga

BAB I PENDAHULUAN. ringan pada tahun Krisis keuangan di Amerika Serikat yang bermula dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. kondisi ekonomi negara tersebut saat ini: apakah ekonominya sedang booming

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS

BAB V SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN. 1. Profitabilitas (net profit margin) tidak berpengaruh signifikan terhadap dividend

BAB 1I TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP DIVIDEN PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN TRANSPORTASI DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE TAHUN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini berjudul Pengaruh Profitabilitas, Leverage, Dan Likuiditas

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi seperti saat ini, dimana persaingan usaha sangat ketat

Bagus et al, Pengaruh likuiditas, Leverage dan Profitabilitas Terhadap Kebijakan Deviden...

ABSTRAK. vii. Universitas Kristen Maranatha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1) Ni Luh Putu Ari Cintya Devi dan Luh Komang Sudjarni (2012)

:Anggun Kartika Wati Npm :

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang. Seiring dengan laju perekonomian Indonesia yang terus mengalami

I. PENDAHULUAN. suatu perusahaan, alat ukur yang utama digunakan adalah laporan keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Horne dan Wachowicz (1997:135), rasio likuiditas membandingkan

BAB I PENDAHULUAN. modal harus bersifat likuid dan efisien. Suatu pasar modal dikatakan likuid

BAB I PENDAHULUAN. memaksimalkan tingkat pengembalian (return) (Arista). Tujuan perusahaan yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. Return investasi dapat berupa return realisasi dan return ekspektasi. Return

BAB I PENDAHULUAN. dari tantangan-tantangan yang harus di hadapi, para pelaku bisnis property di

ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM (Studi Kasus Pada PT. Indosat Tbk Periode )

BAB I PENDAHULUAN. kepada pemerintah pusat, namun semua itu perlu diperhatikan bahwa pertambangan

BAB 1 PENDAHULUAN. khususnya bagi pemegang saham sebagai pemilik perusahaan, dengan

K.K. Zamzami, M. N. Afif Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Djuanda

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP RETURN SAHAM LQ 45 DI BURSA EFEK INDONESIA TERKAIT DENGAN KRISIS GLOBAL 2008 SEBAGAI VARIABEL MODERATING Hafida Satya Aryani Universitas Gadjah Mada, Jl. Humaniora No.1 Yogyakarta 55281 e-mail: hafida.aryani@yahoo.com Abstract The purpose of this study are to identify 2008 global crisis in moderating influence of liquidity ratio, influence of solvency, influence of profitability ratio, influence of activity ratio to LQ45 stock return during 2006-2010 in Indonesia Stock Exchange. This study used secondary datac from company annual report is included in LQ45 during 2006-2010. This study used secondary data. Sources of data derived from company annual report is included in LQ45 category shares during 2006-2010. Variables used in this study are Stock Return, Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Return on Assets (ROA), and Total Asset Turnover (TATO), and the Global Crisis (KG). Stock return is dependent variable and Global Crisis as a moderating variable. This study used descriptive analysis and multiple linear regression analysis.based on used of analysis model is known that there are no problems of classical assumptions include linearity, multicollinearity, autocorrelation, heteroscedasticity, and normality. This study shows that simultaneous variable liquidity, solvency, profitability, and activity affect LQ45 stock return. Partially, the global crisis did not affect the relation between liquidity ratios, solvency ratios, profitability ratios and activity ratios of LQ45 stock return. Key words: Determinants, Stock Return, LQ 45, Global Crisis 57

Equilibrium, volume 11, Nomor 1, April 2013, hlm. 57-69 PENDAHULUAN Latar Belakang Pasar modal merupakan sarana penghubung antara pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang kekurangan dana untuk berinvestasi (Tandelilin, 2001). Dengan adanya pasar modal, investor dapat menginvestasikan dananya dengan membeli sejumlah saham untuk memperoleh keuntungan atau return di masa datang (Nathaniel,2008). Investor sangat memperhatikan return di masa yang akan datang dalam melakukan investasi karena investor cenderung menghindari risiko. Hal ini berimplikasi bagi investor untuk melakukan penilaian sebelum membeli saham dimana penilaian tersebut diklasifikasikan menjadi dua, analisis teknikal dan analisis fundamental. Dalam pengurangan tingkat risiko, investor memerlukan informasi baik yang diperoleh dari kinerja perusahaan yang tercermin dari laporan keuangan terutama profitabilitas perusahaan (Kurniawati, 2006). Laporan keuangan dapat mencerminkan kinerja perusahaan dalam menghasilkan laba yang merupakan fokus utama dan menjadi indikator penilaian dalam menilai prestasi perusahaan. Apabila laba perusahaan tinggi akan menghasilkan tingkat return yang tinggi sehingga akan mendorong investor untuk membeli saham perusahaan tersebut, apabila laba perusahaan rendah akan menghasilkan tingkat return yang rendah sehingga menurunkan minat investor untuk membeli saham perusahaan tersebut (Kurniawati, 2006). Setelah investor melakukan penilaian yang didasarkan atas kedua analisis tersebut, selanjutnya investor memutuskan akan membeli saham tersebut atau tidak didasarkan pada saham mana yang memberi return yang tinggi bagi investor. Investor akan memilih saham yang memiliki tingkat return yang positif dan tinggi karena dapat meningkatkan kesejahteraan investor (Tandelilin, 2001:4). Semakin tinggi permintaan investor terhadap suatu saham, maka semakin tinggi pula harga saham tersebut, hal ini tentu saja akan berdampak pada tingginya tingkat return yang akan diterima investor yang merupakan penjumlahan dari devidend yield dan capital gain (Jogiyanto,2003:110). Dalam ranah faktor determinan, harga saham dipengaruhi oleh beberapa faktor yang bersifat fundamental, teknis, faktor sosial, ekonomi, dan politik (Wulandari,2009). Dari variabel-variabel tersebut akan mempengaruhi transaksi saham yang ada di pasar modal (Wulandari et al.,2009). Sedangkan dalam ranah faktor lain, krisis keuangan global yang terjadi pada Agustus 2007, mengakibatkan kondisi keuangan di negara-negara seperti Amerika Serikat, Eropa, Asia, Australia, maupun Timur Tengah mengalami kelesuan yang ditandai turunnya harga saham di 58

Aryani, Analisis Faktor-Faktor... semua sektor. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor determinan minat investor dalam membeli saham LQ45 di Bursa Efek Indonesia. Berdasarkan fenomena dan teori di atas, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berpengaruh terhadap minat investor untuk membeli saham. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh krisis global 2008 dalam memoderasi pengaruh rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio profitabilitas dan rasio aktivitas terhadap return saham LQ45 di Bursa Efek Indonesia tahun 2006-2010. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai sumber informasi akademis untuk memperluas wawasan mengenai pasar modal dan return saham di Indonesia serta untuk pengambilan keputusan pelaku pasar dalam perilaku pembelian saham di pasar saham. TELAAH PUSTAKA Return Saham Menurut Jogiyanto (2003), return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Menurut Tandelilin (2001), return merupakan keuntungan atas investasi. Return dibagi menjadi 2, yaitu return yang diharapkan (expected return) dan return yang terjadi (realized return). Return yang diharapkan (expected return) merupakan tingkat return yang diantisipasi investor di masa datang. Return yang terjadi (realized return) merupakan return yang telah diperoleh investor pada masa lalu. Sedangkan return total merupakan capital gain (loss) ditambah dengan yield. Return saham dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut (Jogiyanto,2003): Keterangan: P t = harga saham pada periode t P t-1 = harga saham pada periode t-1 59

Equilibrium, volume 11, Nomor 1, April 2013, hlm. 57-69 Rasio Keuangan Dalam menilai kinerja dari suatu perusahaan, dapat menggunakan rasio keuangan. Sehingga dari rasio keuangan tersebut, investor dapat melihat apakah saham tersebut dapat memberi tingkat return yang sesuai dengan preferensinya. Menurut Gumanti (2007), rasio keuangan dibagi menjadi 4, yaitu sebagai berikut: 1. Rasio likuiditas Rasio likuiditas merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan untuk melunasi kewajiban jangka pendeknya. Rasio likuiditas dibagi menjadi 3, yaitu: a. Current ratio Merupakan rasio untuk mengukur sejauh mana aset yang dimiliki perusahaan mampu digunakan untuk melunasi kewajiban jangka pendek perusahaan. b. Quick ratio Rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana perusahaan mampu melunasi kewajiban jangka pendeknya menggunakan aset yang lebih likuid. c. Working capital Rasio yang dihitung dengan mengurangi aset lancar dengan kewajiban lancar. Working capital = aset lancar kewajiban lancar 2. Rasio solvabilitas Rasio solvabilitas merupakan rasio yang mengukur sejauh mana kemampuan perusahaan untuk membiayai semua kewajibannya. a. Debt to Equity Ratio (DER) Rasio yang menunjukkan kemampuan modal sendiri dalam melunasi semua kewajiban perusahaan. b. Debt Ratio Rasio yang mengukur sejauh mana total aset yang dimiliki perusahaan berasal dari hutang. 60

Aryani, Analisis Faktor-Faktor... c. Time Interest Earned Ratio Rasio yang mengambarkan sejauh mana laba perusahaan mampu untuk membayar hutang bunga. d. Financial Leverage (LEV) Rasio yang menunjukkan besarnya utang perusahaan untuk membiayai aset dari perusahaan tersebut. 3. Rasio profitabilitas Rasio profitabilitas merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba. Rasio profitabilitas dibagi menjadi 3, yaitu: a. Net Profit Margin (NPM) Rasio yang menggambarkan perbandingan laba bersih yang dihasilkan perusahaan dengan total pendapatan. b. Return on Equity (ROE) Rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan bagi para pemegang saham. c. Return on Asset (ROA) Rasio yang menggambarkan sejauh mana tingkat produktifitas asset yang dimiliki perusahaan. 4. Rasio aktivitas Rasio yang menggambarkan efektifitas perusahaan untuk memanfaatkan sumber daya yang dimiliki (Weston dan Brigham,1993:63). Rasio ini dibagi menjadi 4, yaitu: a. Rasio perputaran persediaan Rasio perputaran persediaan didefinisikan sebagai penjualan dibagi dengan persediaan. 61

Equilibrium, volume 11, Nomor 1, April 2013, hlm. 57-69 b. Rasio perputaran piutang Rasio untuk mengukur berapa kali perputaran piutang dalam satu periode. c. Rasio perputaran total aset Rasio yang mengukur seluruh aset yang dimiliki oleh perusahaan. d. Rasio tingkat perputaran aset tetap Rasio yang digunakan untuk mengukur efektifitas perusahaan dalam penggunaan aset tetap yang dimilikinya. Hipotesis Pengaruh rasio likuiditas terhadap return saham Prihantini (2009) melakukan penelitian yang hasilnya menunjukkan bahwa Current Ratio (CR) berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham. Dalam penelitian ini menambahkan krisis global tahun 2008 sebagai variabel moderating yang memoderasi pengaruh antara Current Ratio terhadap return saham. H 1 : Krisis global memoderasi pengaruh antara rasio likuiditas terhadap return saham. Pengaruh rasio solvabilitas terhadap return saham Debt to Equity Ratio (DER) termasuk salah satu rasio solvabilitas yang merupakan perbandingan antara total hutang dengan total modal sendiri dimana semakin rendah rasio Debt to Equity Ratio (DER), kondisi perusahaan semakin baik (Nathaniel, 2008). Dalam penelitian ini menambahkan krisis global tahun 2008 sebagai variabel moderating yang memoderasi pengaruh antara Current Ratio terhadap return saham. H 2 : Krisis global memoderasi pengaruh antara rasio solvabilitas terhadap return saham. Pengaruh rasio profitabilitas terhadap return saham Return on Asset (ROA) merupakan salah satu rasio profitabilitas yang menggambarkan besarnya laba yang dihasilkan perusahaan dibandingkan dengan 62

Aryani, Analisis Faktor-Faktor... total aset sehingga semakin tinggi ROA nya maka kinerja perusahaan semakin baik (Astuti,2010). Dalam penelitian ini menambahkan krisis global tahun 2008 sebagai variabel moderating yang memoderasi pengaruh antara Current Ratio terhadap return saham. H 3 : Krisis global memoderasi pengaruh antara rasio profitabilitas terhadap return saham. Pengaruh rasio aktivitas terhadap return saham Astuti (2006) melakukan penelitian yang hasilnya menunjukkan bahwa Total Assets Turn Over (TATO) mempunyai pengaruh yang signifikan positif terhadap return saham.dalam penelitian ini menambahkan krisis global tahun 2008 sebagai variabel moderating yang memoderasi pengaruh antara Current Ratio terhadap return saham. H 4 : Krisis global memoderasi pengaruh antara rasio aktivitas terhadap return saham. METODE PENELITIAN Populasi dan Sampel Populasi adalah sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu yang mempunyai karakteristik tertentu (Indriantoro dan Supomo,1999:115). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh saham perusahaan yang termasuk dalam LQ 45 periode 2006-2010. Sampel adalah bagian dari elemen-elemen populasi (Indriantoro dan Supomo,1999:115). Dalam penelitian ini pengambilan sampel dilakukan menggunakan metode purpossive sampling yaitu pengambilan sampel secara tidak acak (Indriantoro dan Supomo,1999:121). Kriteria sampel yang digunakan antara lain: 1) termasuk dalam Indeks LQ45 yang terdaftar secara berturut turut di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2006-2010; 2) perusahaan berturut-turut menerbitkan laporan tahunan selama periode 2006-2010; 3) Saham perusahaan tersebut aktif dan diperdagangkan selama periode 2006-2010; 4) Perusahaan tersebut bukan termasuk dalam kategori Bank dan Lembaga Keuangan, serta bukan termasuk dalam kategori perusahaan asuransi. Definisi Operasional Variabel Dalam penelitian ini terdapat beberapa definisi operasional variabel antara lain: 63

Equilibrium, volume 11, Nomor 1, April 2013, hlm. 57-69 a. Return saham LQ45 adalah hasil yang diperoleh dari investasi. Harga saham yang digunakan untuk menghitung return dalam penelitian ini menggunakan harga saham penutupan pada tanggal 31 Desember. b. Current ratio (CR) merupakan rasio likuiditas yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aset yang dimiliki perusahaan mampu digunakan untuk melunasi kewajiban jangka pendek perusahaan. c. Debt to Equity Ratio (DER) termasuk salah satu rasio solvabilitas yang merupakan rasio perbandingan antara total hutang dengan total modal sendiri perusahaan LQ 45 listed di Bursa Efek Indonesia periode 2006-2010. d. Return on Asset (ROA) merupakan salah satu rasio profitabilitas yang menggambarkan sejauh mana kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba perusahaan LQ 45 listed di Bursa Efek Indonesia periode 2006-2010. e. Total asset turnover (TATO) merupakan salah satu rasio aktivitas yang menggambarkan sejauh mana perusahaan mampu mengunakan aset yang dimilikinya. f. Krisis global fenomena dalam sector keuangan yang mengakibatkan harga saham di Bursa Efek Indonesia mengalami penurunan. Pengukuran variabel ini dengan menggunakan dummy variabel dimana nilai 0 untuk sebelum terjadi krisis global yaitu sebelum tahun 2008 dan nilai 1 untuk sisanya. g. CRDKG merupakan interaksi antara variabel Current ratio (CR) dengan krisis global. h. Variabel DERDKG merupakan interaksi antara variabel Debt to Equity Ratio (DER) dengan krisis global. i. ROADKG merupakan interaksi antara variabel Return on Asset (ROA) dengan krisis global. j. TATODKG merupakan interaksi antara variabel Total asset turnover (TATO) dengan krisis global. Teknik Analisis Data Dalam penelitian ini digunakan alat analisis dengan persamaaan regresi linier berganda. Alat analisis tersebut bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Dalam penelitian ini, menggunakan dummy tahun sebagai variabel moderating. Keterangan: Return i = return saham LQ 45 perusahaaan-i pada periode t 64

Aryani, Analisis Faktor-Faktor... β 0 = konstanta β 1,2,3,4,5,6 = koefisien regresi CR it = Current ratio perusahaan i pada periode t DER it = DER perusahaaan i pada periode t ROA it = ROA perusahaaan i pada periode t TATO it = Total Asset Turnover perusahaan i KG it = Krisis global di Indonesia. Variabel ini dinyatakan dalam nilai 0 untuk tahun 2006 dan 2007, sedangkan 1 untuk tahun 2008-2010 = error term it ANALISIS DAN PEMBAHASAN Krisis global tidak memoderasi pengaruh antara rasio likuiditas terhadap return saham.hal ini ditunjukkan oleh nilai probabilitas sebesar 0,178 yang lebih besar dari α sebesar 1 %, 5 % dan 10 %. Hal ini menunjukkan bahwa krisis global tidak memoderasi pengaruh antara Current Ratio (CR) terhadap return saham. Selanjutnya, krisis global juga tidak memoderasi pengaruh antara rasio solvabilitas terhadap return saham. Hal ini ditunjukkan nilai probabilitas DERDKG yang merupakan interaksi antara variabel Debt to Equity Ratio (DER) dengan krisis global sebesar 0,834 yang lebih besar dari α sebesar 1 %, 5 % dan 10 %. Hal ini menunjukkan bahwa krisis global tidak memoderasi pengaruh antara Debt to Equity Ratio (DER) terhadap return saham. Krisis global tahun 2008 tidak memoderasi pengaruh antara rasio profitabilitas terhadap return saham. Hal ini ditunjukkan oleh nilai probabilitas ROADKG yang merupakan interaksi antara variabel Return on Asset (ROA) dengan krisis global sebesar 0,463 yang lebih besar dari α sebesar 1 %, 5 % dan 10 %. Hal ini menunjukkan bahwa krisis global tidak memoderasi pengaruh antara Return on Asset (ROA) terhadap return saham. Krisis global juga tidak memoderasi pengaruh antara rasio aktivitas terhadap return saham. Fenomena ini ditunjukkan dari nilai probabilitas variabel TATODKG yang merupakan interaksi antara variabel Total Asset Turnover (TATO) dengan krisis global sebesar 0,839 yang lebih besar dari α sebesar 1 %, 5 % dan 10 %. Hal ini menunjukkan bahwa krisis global tidak memoderasi pengaruh antara Total Asset Turnover (TATO) terhadap return saham. 65

Equilibrium, volume 11, Nomor 1, April 2013, hlm. 57-69 Tabel 1. Hasil Analisis Variabel Krisis Global Tahun 2008 Sebagai Variabel Moderasi Hubungan CR,DER,ROA,TATO Terhadap Return Saham LQ 45 Konstanta dan Variabel Koefisien Standart Error T-stat Sig Konstanta 1,005 0,379 2,648 0,010*** CR 0,099 0,143 0,692 0,492 DER -0,449 0,196-2,291 0,026*** ROA 0,475 1,320 0,360 0,720 TATO 0,149 0,203 0,735 0,466 CRDKG -0,221 0,162-1,365 0,178 DERDKG -0,043 0,202-0,211 0,834 ROADKG 1,051 1,423 0,739 0,463 TATODKG -0,084 0,410-0,204 0,839 F-Stat 3,643 0,00*** R-Square 0,342 Adj R-Square 0,248 Keterangan: *Signifikan pada α sebesar 10 % ** Signifikan pada α sebesar 5 % *** Signifikan pada α sebesar 1 % Berdasarkan hasil penelitian hanya variabel DER yang signifikan berpengaruh terhadap return saham LQ 45 berdasarkan α sebesar 1 %, 5 % dan 10 % sedangkan variabel lain tidak signifikan berpengaruh terhadap return saham LQ 45. Hal ini ditunjukkan oleh hasil analisis regresi linear berganda. Sedangkan, Apabila ditinjau dari nilai F hitung sebesar 3,643 dengan tingkat signifikansi di bawah 0,05 yaitu 0,002. Berdasarkan F tabel, diperoleh nilai sebesar 2,18. Hal ini menunjukkan variabel Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Return On Asset (ROA), dan Total Asset Turnover (TATO) secara bersama-sama berpengaruh terhadap return saham. Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa nilai Adjusted R 2 sebesar 0,248. Ini berarti pengaruh variabel independen yang dalam penelitian ini diwakili oleh variabel Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Return On Asset (ROA), dan Total Asset Turnover (TATO) terhadap variabel dependen yaitu return saham yang dapat dijelaskan oleh model ini adalah sebesar 24,8%, sedangkan sisanya 75,2% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini. 66

Aryani, Analisis Faktor-Faktor... Debt to Equity Ratio (DER) termasuk salah satu rasio solvabilitas yang merupakan perbandingan antara total hutang dengan total modal sendiri dimana semakin rendah rasio Debt to Equity Ratio (DER), kondisi perusahaan semakin baik (Nathaniel,2008). Sebab hal ini menunjukkan bahwa modal yang dimiliki perusahaan dapat digunakan untuk membayar hutang perusahaan. Kondisi perusahaan yang baik, akan mendorong investor untuk membeli saham tersebut. Karena semakin rendah rasio Debt to Equity Ratio (DER) menandakan modal yang dimiliki perusahaan tidak berasal dari hutang. Jika jumlah hutang berkurang, menandakan tingginya rasio solvabilitas perusahaan. Apabila rasio solvabilitas perusahaan tinggi, akan menghasilkan tingkat return yang tinggi. Sehingga koefisien variabel Debt to Equity Ratio (DER) memiliki arah koefisien yang negatif telah sesuai dengan teori. Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap return saham. Sebab rasio Debt to Equity Ratio (DER) termasuk dalam salah satu rasio solvabilitas yang mengukur kemampuan perusahaan dalam membiayai semua kewajibannya. Semakin rendah rasio solvabilitas artinya kinerja perusahaan semakin bagus. Hal ini akan mendorong investor untuk membeli saham dengan harapan akan memperoleh tingkat return yang tinggi. Sehingga Debt to Equity Ratio (DER) menjadi salah satu penilaian investor dalam memutuskan untuk membeli saham. Namun, dengan adanya krisis global tidak memoderasi pengaruh antara Debt to Equity Ratio (DER) terhadap return saham. Hal ini terbukti dengan nilai signifikansi DERDKG sebesar 0,834. Artinya Debt to Equity Ratio (DER) saham LQ45 tidak terpengaruh terhadap krisis global. Ini dikarenakan saham LQ45 termasuk jenis saham blue-chip yang memiliki reputasi tinggi, sebagai leader di industri sejenis, memiliki pendapatan yang stabil dan konsisten dalam membayar deviden sehingga meskipun terjadi krisis global, namun tidak menurunkan tingkat kepercayaan investor dalam membeli saham. Krisis keuangan yang terjadi di Amerika Serikat pada Agustus 2007 berawal dari banyaknya lembaga keuangan pemberi kredit properti di Amerika Serikat yang menyalurkan kredit kepada masyarakat yang tidak memiliki kemampuan ekonomi untuk memenuhi kredit yang mereka lakukan hal tersebut memicu terjadinya kredit macet di sektor properti (subprime mortgage). Kondisi ini berimbas pada jatuhnya pasar modal Amerika Serikat yang sudah berkembang pesat dan memegang peranan penting (Herliansyah, 2008). Namun hal ini tidak berpengaruh terhadap kondisi pasar modal di Indonesia, sebab pasar modal di Indonesia hanya berkontribusi 20% terhadap perekonomian Indonesia (Hadi, 2009). Sehingga krisis global tidak memoderasi pengaruh antara rasio solvabilitas terhadap return saham. 67

Equilibrium, volume 11, Nomor 1, April 2013, hlm. 57-69 SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dapat diberikan beberapa kesimpulan dari penelitian mengenai faktor faktor yang berpengaruh terhadap return saham LQ45, yaitu Secara simultan variabel likuiditas, solvabilitas, profitabilitas, dan aktivitas berpengaruh terhadap return saham LQ45. Namun, krisis global tidak memoderasi hubungan seluruh rasio yang mencakup rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio profitabilitas serta rasio aktivitas terhadap return saham LQ45. Saran Penelitian selanjutnya diharapkan menggunakan periode waktu lebih panjang sehingga hasil yang diperoleh dapat lebih akurat. Di sisi lain, penelitian selanjutnya dapat menambah jumlah sampel perusahaan dalam LQ45 yang berkaitan dengan industry keuangan dan asuransi dengan variabel earning per share, net profit margin, dan faktor fundamental yang lain. DAFTAR PUSTAKA Astuti, L.D. 2010. Analisis Pengaruh Beberapa Variabel Fundamental terhadap Harga Saham pada Perusahaan Perbankan dan Lembaga Keuangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Skripsi. Universitas Jember. Jember Astuti, S.P. 2006. Analisis Pengaruh Faktor-Faktor Fundamental, EVA, DAN MVA Terhadap Return Saham: Studi Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta Periode 2001-2003. Tesis. Universitas Diponegoro. Semarang. Gumanti, A.T. 2007. Manajemen Investasi: Konsep, Teori, dan Aplikasi. Center for Society Studies. Jember. Jogiyanto. 2003. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi Ketiga. BPFE. Yogyakarta. Indriantoro, N dan Bambang.. 1999. Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen. BPFE. Yogyakarta. Kurniawati, I. 2006. Analisis Pengaruh Pengumuman Earning Terhadap Abnormal Return dan Tingkat Likuiditas Saham, JAA: 10(2):173-183. Nathaniel S.D. 2008. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Return Saham: Studi Pada Saham-Saham Real Estate and Property di Bursa Efek Indonesia Periode 2004-2006. Tesis. Universitas Diponegoro. Semarang. 68

Aryani, Analisis Faktor-Faktor... Prihantini, R. 2009. Analisis Pengaruh Inflasi, Nilai Tukar, ROA, DER, dan CR Terhadap Return Saham: Studi Kasus Saham Industri Real Estate and Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2003-2006. Tesis. Universitas Diponegoro. Semarang. Subalno. 2009. Analisis Pengaruh Faktor Fundamental dan Kondisi Ekonomi terhadap Return Saham: Studi Kasus pada Perusahaan Otomotif dan Komponen yang Listed di Bursa Efek Indonesia Periode 2003-2007. Tesis. Universitas Diponegoro. Semarang. Tandelilin, E. 2001. Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio. BPFE. Yogyakarta. Wulandari, D. 2009. Analisis Pengaruh Variabel-variabel Fundamental dan Teknikal Terhadap Harga Saham: Studi Pada Industri Tekstil Yang Go Public di Bursa Efek Jakarta, Wacana, 12(2):245-255. 69