Jurnal Teknologi Vol.18 No. 2 Halaman Juni-Desember 2015 ISSN :

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR ASKEB II PADA MAHASISWA KEBIDANAN TINGKAT 2 DI STIKes MITRA KENCANA TASIKMALAYA

HUBUNGAN MOTIVASI MENJADI PERAWAT DENGAN PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA AKPER YPIB MAJALENGKA TAHUN 2015

dalam suatu pendapat yang perumusanya bermacam-macam.

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN HASIL EVALUASI BELAJAR TERHADAP MATA KULIAH ANATOMI DI AKADEMI KEBIDANAN BUDI MULIA PRABUMULIH PALEMBANG

HUBUNGAN KUALITAS MODEL PEMBELAJARAN STUDENT CENTERED LEARNING

HUBUNGAN ANTARA MINAT DAN MOTIVASI DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWI TINGKAT II PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN STIKES U BUDIYAH BANDA ACEH

*Korespondensi Penulis. Telp: , ISSN: ABSTRAK

HUBUNGAN KEHAMILAN POSTTERM DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD ABDUL MOELOEK

Lies Indarwati Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali ABSTRAK

HUBUNGAN PERAN PEMBIMBING AKADEMIK DENGAN HASIL BELAJAR MAHASISWA TINGKAT II D- III KEBIDANAN STIKES RANAH MINANG PADANG TAHUN 2014

HUBUNGAN PELAKSANAAN ASUHAN SAYANG IBU DENGAN PROSES PERSALINAN DI RUANG BERSALIN BLUD RUMAH SAKIT KABUPATEN KONAWE

HUBUNGAN MOTIVASI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP NILAI EVALUASI BELAJAR MAHASISWA SEMESTER III AKADEMI KEPERAWATAN PRIMA JAMBI TAHUN AJARAN 2012/2013

HUBUNGAN MINAT MENGIKUTI PENDIDIKAN DIII KEBIDANAN DENGAN PRESASI BELAJAR MAHASISWA SEMESTER IV FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA

Immanuel Jurnal Ilmu Kesehatan Volume 9, Nomor 2, Desember 2015 ISSN X

HUBUNGAN STATUS GIZI IBU DENGAN BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT SOEDARSO PONTIANAK ABSTRAK

PENDAHULUAN. Keywords: Learning Environment, Students Learning Motivation and Students Learning Interest

BAB III METODE PENELITIAN. beberapa variabel. Dengan teknik korelasi dapat diketahui hubungan variasi

HUBUNGAN UMUR DAN PARITAS DENGAN LAMANYA PELEPASAN PLASENTA PADA IBU BERSALIN DI RUMAH BERSALIN AL-AMIN DONOYUDAN KALIJAMBE SRAGEN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini membahas tentang metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian

Volume 4 No. 2, September 2013 ISSN :

Sartika Tolingguhu NIM :

Dinamika Kebidanan vol. 2 no.2. Agustus 2012

BAB IV METODE PENELITIAN

Oleh : Dra. Hj. Syarifah, M.Kes. ABSTRAK

PENGARUH DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PERILAKU IBU DALAM BERSALIN KE BIDAN

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DIII KEBIDANAN TINGKAT I POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN HASIL BELAJAR ASUHAN PERSALINAN II MAHASISWA SEMESTER III PRODI D IV BIDAN PENDIDIK STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA

HUBUNGAN ANTARA PENDAMPINGAN PERSALINAN OLEH KELUARGA DENGAN LAMANYA PERSALINAN KALA II DI BPS HJ. YUSFA F. ZUHDI GEMPOL PADING PUCUK

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN TALI PUSAT BERHUBUNGAN DENGAN WAKTU LEPAS TALI PUSAT

BAB III METODE PENELITIAN. adalah analitik, dengan menggunakan rancangan penelitian cross sectional yaitu mengukur

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PENDIDIKAN BIDAN DENGAN PENGGUNAAN PARTOGRAF DI PUSKESMAS PAGADEN PERIODE MARET SAMPAI JULI 2008

HUBUNGAN MOTIVASI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP NILAI EVALUASI BELAJAR MAHASISWA SEMESTER III AKADEMI KEPERAWATAN PRIMA JAMBI TAHUN AJARAN 2012/2013

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN FORMAL DENGAN KEPATUHAN IBU DALAM PEMERIKSAAN ANTENATAL CARE (ANC) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS AMPEL I BOYOLALI

HUBUNGAN SENAM HAMIL TERHADAP LAMANYA PROSES PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAYAT KLATEN

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Ruang kebidanan RSUD.Dr.M.M

PENGARUH PENGETAHUAN TERHADAP KETERAMPILAN DAN SIKAP PRAKTIK SISWA KELAS XII PADA MATA PELAJARAN POWER TRAIN DI SMK N 1 WADASLINTANG

Yeni Yuniarti 2, Suesti 3 INTISARI

Volume 4 No. 1, Maret 2013 ISSN : HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RSUD R.A KARTINI JEPARA INTISARI

PENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR, KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KESIAPAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS SMA N 5 PADANG E-JURNAL

Volume 3 No. 1 Maret 2012 ISSN :

BAB III METODE PENELITIAN

Promotif, Vol.4 No.2, April 2015 Hal 86-94

Laila Rahmi Stikes Syedza Saintika Padang ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN ANTENATAL CARE TERINTEGRASI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KRUENG BARONA JAYA KABUPATEN ACEH BESAR

HUBUNGAN ANTARA KEHAMILAN SEROTINUS DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD INDRAMAYU PERIODE 01 SEPTEMBER-30 NOVEMBER TAHUN 2014

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PPKn OLEH:

HUBUNGAN PENAMBAHAN BERAT BADAN IBU SELAMA HAMIL DENGAN KEJADIAN BBLR DI RUMAH SAKIT DR. NOESMIR BATURAJA TAHUN 2014

HUBUNGAN PENGETAHUAN MAHASISWA KEBIDANAN TINGKAT III TENTANG SADARI DENGAN FREKUENSI MELAKUKAN SADARI. Nanik Nur Rosyidah

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR MATA KULIAH ASUHAN KEBIDANAN II MAHASISWA SEMESTER III

HUBUNGAN ANTARA IBU HAMIL PRE EKLAMSI DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RSUD SLEMAN YOGYAKARTA TAHUN

ABOUT PARTOGRAPH WITH APPLICATION IN DIII STUDY PROGRAM OF MIDWIFERY AT STIKES A. YANI YOGYAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN. mengapa fenomena kesehatan itu terjadi. Kemudian melakukan analisis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan sektor pendidikan mutlak dilakukan, karena secara

BAB III METODE PENELITIAN. Saryono, 2010, p.84) dengan menggunakan rancangan cross sectional atau

HUBUNGAN KEJADIAN PRE EKLAMSIA DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT ISLAM KLATEN

BAB III METODE PENELITIAN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG AMBULASI DINI DI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2012

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI BPS ERNAWATI BOYOLALI

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. bersifat survey analitik, dengan menggunakan desain penelitian cross sectional,

Dinamika Kebidanan vol. 1 no.2 Agustus 2011 EFEKTIFITAS MENYUSUI PADA PROSES INVOLUSIO UTERI IBU POST PARTUM 0-10 HARI DI BPS KOTA SEMARANG

Jurnal Kesehatan Metro Sai Wawai Volume IV No.1 Edisi Juni 2011, ISSN: X

HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG TANDA BAHAYA PADA KEHAMILAN DI PUSKESMAS SIDOHARJO KABUPATEN SRAGEN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. metode survei dengan pendekatan Cross Sectional. Cross Sectional adalah data

Jurnal Ilmiah Kebidanan STIKes Medika Cikarang Volume 9 No. 2 Desember 2014

HUBUNGAN BERAT BADAN LAHIR DENGAN DERAJAT RUPTUR PERINEUM PADA PERSALINAN NORMAL DI RSIA KUMALA SIWI PECANGAAN JEPARA. Oleh :

HUBUNGAN FAKTOR- FAKTOR PENGHAMBAT DENGAN TINGKAT KEBERHASILAN DALAM MEMBERIKAN KONSELING PADA PELAYANAN KEBIDANAN DI PUSKESMAS WILAYAH SLEMAN

BAB III KERANGKA PENELITIAN. membentuk suatu teori yang menjelaskan keterkaitan antara variabel, baik variabel yang

HUBUNGAN PARITAS DAN RIWAYAT SC DENGAN KEJADIAN PLASENTA PREVIA PADA IBU BERSALIN DI RSUD ABDOEL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2016

ABSTRAK. Kata kunci: Peran ibu dalam pemenuhan kebutuhan dasar anak, perkembangan anak usia prasekolah

BAB III KERANGKA PENELITIAN. Kerangka konsep adalah suatu hubungan atau kaitan antara konsep satu

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang memegang peranan sangat penting

Oleh : Merlly Amalia ABSTRAK

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan adalah Cross Sectional yaitu metode

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL SUAMI TERHADAP POLA PANTANG MAKAN IBU NIFAS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KARANGDOWO KLATEN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

HUBUNGAN UMUR DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN ABORTUS INKOMPLIT DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAHARIFIN ACHMAD PEKANBARU TAHUN 2012

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BERSALIN DENGAN INISIASI MENYUSU DINI DI BIDAN PRAKTEK SWASTA BENIS JAYANTO NGENTAK KUJON CEPER KLATEN. Wahyuningsih ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan cross sectional. Pendekatan cross sectional ialah suatu

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Diare Pada Balita di Kelurahan Jaya Mekar Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA MANAJEMEN WAKTU DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA SEMESTER IV KELAS EKSTENSI DI PROGRAM STUDI KEPERAWATAN POSO. Selvia Malonda 1 1.

Oleh : R Noucie Septriliyana dan Wiwi Endah Sari Stikes A. Yani Cimahi

ABSTRAK. Kata Kunci : Hasil Belajar

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERDARAHAN POSTPARTUM PRIMER DI RSUD ROKAN HULU TAHUN 2010

BAB III METODA PENELITIAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

PERSETUJUAN PEMBIMBING HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS BUHU KECAMATAN TIBAWA KABUPATEN GORONTALO JURNAL

HUBUNGAN RIWAYAT BBLR DENGAN RETARDASI MENTAL DI SLB YPPLB NGAWI Erwin Kurniasih Akademi Keperawatan Pemkab Ngawi

HUBUNGAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR MATA KULIAH ASUHAN KEBIDANAN DI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGETAHUAN IBU TENTANGPIJAT BAYI DI BPS JAUNIWATI INDRAPURI KABUPATEN ACEH BESAR TAHUN 2013

Program Studi Diploma IV Bidan Pendidik Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Aisyiyah Yogyakarta

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK USIA 3-4 TAHUN DI POSYANDU BUDI LESTARI DESA TLOGOREJO GUNTUR DEMAK.

STUDI PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA SELAMA MASA NIFAS (Di Desa Pomahan Janggan Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan 2015)

PENGARUH MINAT BELAJAR DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA. KELAS VIII MTs MUHAMMADIYAH WARU TAHUN AJARAN 2013/2014

Transkripsi:

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI INSTRINSIK DAN EKSTRINSIK DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH ASKEB II (PERSALINAN) MAHASISWA D4 BIDAN PENDIDIK UNIVERSITAS NASIONAL Andi Julia Rifiana 1), Nur arifah Hakim 2) 1,2) Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Nasional Jakarta Jl. Sawo Manila No.61 Pejaten, Pasar Minggu-Jakarta Selatan ABSTRAK Motivasi belajar mahasiswa memegang peranan sangat penting dalam pencapaian prestasi belajar. Motivasi belajar meliputi motivasi instrinsik dan ektrinsik. Keberhasilan belajar mahasiswa D4 Bidan Pendidik dengan tercapainya penguasaan segala aspek penilaian meliputi kognitif, psikomotor dan afektif untuk setiap mata kuliah. Mata kuliah Askeb II (Persalinan) adalah mata kuliah yang menjadi kompetensi inti bidan dan harus dikuasai oleh mahasiswa. Tujuan penelitian yang dilakukan untuk mengetahui hubungan motivasi instrinsik dan ekstrinsik dengan prestasi belajar mata kuliah Askeb II (Persalinan) mahasiswa D4 Bidan Pendidik Universitas Nasional tahun 2013. Populasi penelitian adalah mahasiswa prodi D4 Bidan Pendidik jalur regular Universitas Nasional semester IV-VIII sebanyak 56 orang dan teknik pengambilan sampel penelitian dengan cara total sampling. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner dan dokumentasi. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat menggunakan bantuan komputerisasi dengan rumus chi square (χ2). Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 35.7% mahasiswa memiliki prestasi belajar tinggi dan 64.3% memiliki prestasi belajar rendah, motivasi instrinsik responden tinggi sebanyak 30.4% dan rendah 69.6%, motivasi ekstrinsik responden yang tinggi sebanyak 10.7% dan rendah sebanyak 89.3%. Ada hubungan signifikan antara motivasi instrinsik dan ekstrinsik dengan prestasi belajar mata kuliah Askeb II (Persalinan) mahasiswa D4 Bidan Pendidik Universitas Nasional tahun 2013. Semakin tinggi motivasi instrinsik dan ekstrinsik yang dimiliki mahasiswa maka semakin tinggi prestasi belajar yang dicapai. Kata kunci : Motivasi Instrinsik, Ekstrinsik, Prestasi Belajar A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu usaha yang dilakukan untuk mengembangkan kemampuan dan kepribadian individu melalui proses atau kegiatan tertentu (pengajaran, bimbingan atau latihan) serta interaksi individu dengan lingkungannya untuk mencapai manusia seutuhnya (Arifin, 2011). Menurut Undang-Undang No. 2 tahun 1989 menyatakan bahwa pendidikan nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti yang luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri, serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan (Syah, 2010). Pendidikan memegang peranan penting dalam kehidupan suatu bangsa karena pendidikan adalah proses penyampaian kebudayaan dari suatu generasi ke generasi berikutnya, yang didalamnya termasuk keterampilan, pengetahuan, sikap-sikap, dan nilainilai, serta perilaku tertentu (Arifin, 2011). Belajar adalah istilah kunci yang paling fundamental dalam setiap usaha pendidikan, sehingga tanpa belajar sesungguhnya tidak Hubungan Antara Motivasi Instrinsik Dan Ekstrinsik Dengan Prestasi Belajar... 103

pernah ada pendidikan (syah, 2010). Evaluasi belajar erat dikaitkan dengan prestasi belajar dalam setiap proses belajar (Arikunto, 2012). Prestasi atau hasil belajar merupakan realisasi atau pemekaran dari kecakapankecakapan potensial atau kapasitas yang dimiliki oleh seseorang. Penguasaan belajar dapat dilihat dari perilakunya, baik perilaku dalam penguasaan pengetahuan, keterampilan dalam berpikir dan keterampilan motorik. Hasil belajar mahasiswa di perguruan tinggi dilihat dari penguasaan materi perkuliahan yang ditempuh. Tingkat penguasaan terhadap materi perkuliahan tersebut dilambangkan dengan angka-angka atau huruf (Sukmadinata, 2001). Motivasi belajar mahasiswa memegang peranan yang sangat penting dalam pencapaian prestasi belajar. Motivasi belajar ini sangat menentukan hasil belajar siswa (TIM Pengembang Ilmu Pendidikan FIP-UPI, 2007). Nasution (1993, dalam Djamarah, 2011) menyatakan bahwa motivasi adalah kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Penemuan-penemuan penelitian menunjukkan bahwa prestasi belajar akan meningkat jika motivasi untuk belajar bertambah. Banyak bakat yang dimiliki seseorang tidak berkembang karena tidak diperolehnya motivasi yang tepat (Purwanto, 2010). Kuat lemahnya motivasi belajar seseorang turut mempengaruhi keberhasilan belajar. Keberhasilan belajar dalam program D4 Bidan Pendidik jalur regular adalah dengan tercapainya penguasaan materi setiap mata perkuliahan yang dibebankan kepada mahasiswa D4 Bidan Pendidik jalur regular setiap semester. Salah satu mata kuliah yang sangat penting dan merupakan kompetensi inti yang harus dimiliki oleh mahasiswa kebidanan adalah Asuhan Kebidanan II (Persalinan). Mata kuliah Askeb II (Persalinan) adalah mata kuliah yang menjelaskan tentang asuhan kebidanan pada ibu dalam persalinan dengan pendekatan manajemen kebidanan didasari konsep-konsep, sikap dan keterampilan serta hasil evidance based dengan pokok bahasan konsep dasar persalinan (silabus mata kuliah Askeb II). Persalinan adalah proses dimana bayi, plasenta, dan selaput ketuban keluar dari uterus ibu (JPNK-KR, 2008). Komplikasi persalinan yang dapat berisiko pada kematian ibu sering terjadi dalam proses persalinan. Berdasarkan data Kemenkes tahun 2012, angka kematian ibu akibat persalinan sebesar 68%. Rendahnya kompetensi tenaga kesehatan, khususnya bidan merupakan salah satu penyebab tidak langsung tingginya angka kematian ibu tersebut sebesar 32%. Pencapaian kompetensi bidan sesuai Kepmenkes 900/2002 tidaklah mudah. Hal ini disebabkan karena wewenang yang diberikan Kementrian Kesehatan mengandung tuntutan terhadap kompetensi bidan sebagai tenaga profesional dan mandiri. Pencapaian kompetensi bidan tersebut dapat diawali dari institusi pendidikan yang berpedoman pada kompetensi inti bidan. Menurut data yang diperoleh dari Universitas Nasional mengenai prestasi belajar mata kuliah Askeb II (Persalinan) didapatkan sebesar 3.6% mahasiswa yang memiliki prestasi belajar sangat baik, 32.1% mahasiswa memiliki prestasi belajar baik, dan sebesar 64.3% mahasiswa memiliki prestasi belajar cukup. Mahasiswa dinyatakan lulus mata kuliah Askeb II (Persalinan) jika memiliki prestasi belajar minimal baik. Hal ini menunjukkan kurangnya kemampuan bidan dalam menguasai mata kuliah Askeb II (Persalinan). Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang Hubungan Antara Motivasi Instrinsik dan Ekstrinsik dengan Prestasi Belajar Mata Kuliah Askeb II (Persalinan) Mahasiswa D4 Bidan Pendidik Universitas Nasional Tahun 2013. 2. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian dalam latar belakang di atas maka dapat dirumuskan masalah penelitian yaitu Apakah ada Hubungan Antara Motivasi Instrinsik dan Ekstrinsik dengan Hubungan Antara Motivasi Instrinsik Dan Ekstrinsik Dengan Prestasi Belajar... 104

Prestasi Belajar Mata Kuliah Askeb II (Persalinan) Mahasiswa D4 Bidan Pendidik Universitas Nasional Tahun 2013?. 3. Tujuan Penelitian Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara motivasi instrinsik dan ekstrinsik dengan prestasi belajar mata kuliah Askeb-II (Persalinan) mahasiswa D4 Bidan Pendidik Universitas Nasional tahun 2013. Sementara tujuan khususnya adalah untuk mengetahui : a. Distribusi frekuensi prestasi belajar mata kuliah Askeb II (Persalinan) mahasiswa D4 Bidan Pendidik Universitas Nasional tahun 2013. b. Distribusi frekuensi motivasi instrinsik dan ekstrinsik mahasiswa D4 Bidan Pendidik Universitas Nasional tahun 2013. c. Hubungan motivasi instrinsik dan ekstrinsik dengan prestasi belajar mata kuliah Askeb II (Persalinan) mahasiswa D4 Bidan Pendidik Universitas Nasional tahun 2013. B. KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS DAN DEFINISI OPERASIONAL 1. Kerangka Konsep Kerangka konsep pada penelitian ini menjelaskan hubungan antara motivasi instrinsik dan ekstrinsik dengan prestasi belajar mata kuliah Askeb II (Persalinan) mahasiswa D4 Bidan Pendidik Universitas Nasional tahun 2013 (Syah, 2010). Variabel Independen Variabel Dependen Motivasi Instrinsik Motivasi Ekstrinsik Prestasi belajar mahasiswa pada mata kuliah Askeb II (persalinan) Gambar-1. Kerangka Konsep Hubungan Antara Motivasi Instrinsik dan Ekstrinsik dengan Prestasi Belajar Mata kuliah Askeb II (Persalinan) Mahasiswa D4 Bidan Pendidik Universitas Nasional Tahun 2013 2. Hipotesis Penelitian ini menggunakan 2 jenis hipotesis yaitu hipotesis nol (H 0 ) dan hipotesis alternatif (H a ). Hipotesis nol (H 0 ) adalah hipotesis yang menyatakan tidak terdapatnya hubungan atau perbedaan (signifikan) antara 2 variabel, sedangkan hipotesis alternatif (H a ) adalah hipotesis yang menyatakan adanya hubungan atau perbedaan (signifikan) antara dua variabel atau lebih (Hidayat, 2011). Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Hipotesis Nol (H 0 ) 1) Tidak ada hubungan motivasi instrinsik dengan prestasi belajar mata kuliah Askeb II (Persalinan) mahasiswa D4 Bidan Pendidik Universitas Nasional tahun 2013. 2) Tidak ada hubungan motivasi ekstrinsik dengan prestasi belajar mata kuliah Askeb II (Persalinan) mahasiswa D4 Bidan Pendidik Universitas Nasional tahun 2013. b. Hipotesis Alternatif (H a ) 1) Ada hubungan motivasi instrinsik dengan prestasi belajar mata kuliah Askeb II (Persalinan) mahasiswa D4 Bidan Pendidik Universitas Nasional tahun 2013. 2) Ada hubungan motivasi ekstrinsik dengan prestasi belajar mata kuliah Askeb II (Persalinan) mahasiswa D4 Bidan Pendidik Universitas Nasional tahun 2013. 3. Definisi Operasional Tabel-1 Definisi Operasional Hubungan Antara Motivasi Instrinsik dan Ekstrinsik dengan Prestasi Belajar Mahasiswa D4 Bidan Pendidik Universitas Nasional Tahun 2013 Hubungan Antara Motivasi Instrinsik Dan Ekstrinsik Dengan Prestasi Belajar... 105

No. variabel 1 Prestasi belajar mata kuliah Askeb II (Persalinan) 2 Motivasi instrinsik 3 Motivasi ekstrinsik Definisi Operasional Bukti keberhasilan yang telah dicapai oleh mahasiswa dalam mata kuliah Askeb II (Persalinan) dalam bentuk nilai akhir. Motif-motif yang aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu, seperti minat dan hasrat untuk belajar. Motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena adanya perangsang dari luar, seperti memberikan hadiah, pujian, peraturan, dukungan orang tua dan keluarga. Cara ukur Hasil ukur Dokumenta Tinggi : nilai > si nilai B akhir mata kuliah Rendah : nilai < B Askeb II (Persalina) Kuesioner Tinggi : > 75% Rendah < 75 % Kuesioner Tinggi : > 75% Rendah < 75 % Skala ukur Ordina l Ordina l Ordina l C. METODE PENELITIAN 1. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional yaitu suatu penelitian yang mempelajari hubungan antara faktor risiko (independen) dengan faktor efek (dependen), dimana peneliti akan melakukan observasi dan pengukuran variabel sekali dan pada waktu yang bersamaan (Riyanto, 2011). 2. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada mahasiswa D4 Bidan Pendidik jalur regular di Universitas Nasional, yang dilaksanakan pada semester genap, dimulai pada bulan Maret-Juli 2013. 3. Populasi dan Sampel penelitian Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua mahasiswa prodi D4 Bidan Pendidik jalur regular di Universitas Nasional yang telah melalui mata perkuliahan Asuhan Kebidanan II (persalinan) yaitu mahasiswa semester IV- VIII, sebanyak 56 orang. Dalam penelitian ini semua populasi dijadikan sampel penelitian (total sampling) karena jumlah populasi penelitian kurang dari 100 orang. Sehingga, besar sampel dalam penelitian ini sebanyak 56 orang. 4. Instrumen Penelitian a. Angket/ kuesioner Kuesioner merupakan metode pengumpulan data yang dilaksanakan dengan cara mengajukan daftar pertanyaan yang harus dijawab oleh responden. Penelitian ini akan mengukur 2 variabel independen yakni motivasi instrinsik dan ekstrinsik mahasiswa D4 Bidan Pendidik jalur regular di Universitas Nasional. b. Dokumentasi Dalam penelitian ini dokumentasi digunakan untuk memperoleh data yang diambil dari data sekunder, yaitu melihat hasil belajar mata perkuliahan Askeb II (Persalinan) mahasiswa D4 Bidan Pendidik jalur regular di Universitas Nasional. Hubungan Antara Motivasi Instrinsik Dan Ekstrinsik Dengan Prestasi Belajar... 106

c. Prosedur Penelitian Pengumpulan data dilakukan dengan pengisian kuesioner oleh responden untuk mengidentifikasi hubungan antara motivasi instrinsik dan ekstrinsik dengan prestasi belajar mata kuliah Askeb II (Persalinan) pada mahasiswa D4 Bidan Pendidik jalur regular di Universitas Nasional. Prosedur pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan mengajukan surat permohonan izin penelitian pada Institusi Pendidikan D4 Bidan Pendidik Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Nasional Jakarta. Setelah mendapatkan izin dari Institusi Pendidikan, peneliti akan melaksanakn pengumpulan data selama 3 hari pada mahasiswa D4 Bidan Pendidik Universitas Nasional Jakarta. Sebelum pengumpulan data, peneliti menjelaskan kepada responden tentang tujuan, manfaat penelitian, dan cara pengisian kuesioner agar tidak terjadi kesalahan pada saat pengisian kuesioner. d. Pengolahan Data Data diperiksa setelah diisi dengan benar dan semua item sudah dijawab oleh responden. Kemudian dilakukan pengolahan data dengan cara : Pemeriksaan Data (editing), Pengkodean Data (coding), Memasukkan Data (entry), Pembersihan data (cleaning) e. Analisis Data Analisis Univariat Analisis univariat dilakukan untuk mengetahui distribusi frekuensi variabel yang diteliti yaitu prestasi belajar mata kuliah Askeb II (Persalinan), motivasi instrinsik dan ekstrinsik mahasiswa. Frekuensi pada masing-masing kategori dari variabel independen yang diteliti tersebut dihitung dalam persen (%) dengan menggunakan rumus menurut Budiarto (2001) : P = x 100% Keterangan: P = proporsi; F = jumlah kategori sampel; N = jumlah populasi sampel Hasil pengolahan data disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi. Hasil perhitungan persentase dimasukkan ke dalam kriteria objektif, yaitu : 1) Variabel dependen (Prestasi belajar mahasiswa pada mata kuliah Askeb II Persalinan) ; tinggi jika nilai > B dan rendah jika < B (UNAS, 2011). 2) Variabel independen (motivasi instrinsik dan motivasi ekstrinsik) ; tinggi > 75% dan rendah < 75% (Hidayat, 2007). Analisis Bivariat Analisis bivariat bertujuan untuk mengetahui hubungan antara variabel-variabel bebas dan terikat. Dalam penelitian ini, analisis bivariat dilakukan dengan menggunakan uji Chisquare (Χ 2 ) dengan tingkat kepercayaan 95% atau tingkat kemaknaan sebesar 5% (α 0.05). Rumus Chi Square yaitu: Keterangan : O = Observed; E = Expected Bila hasil uji menunjukkan p-value > 0.05, maka Ha ditolak (tidak ada hubungan), sedangkan bila p-value < 0.05, maka Ha diterima (ada hubungan) berarti hasil perhitungan statistik bermakna atau menunjukkan adanya hubungan antara motivasi instrinsik dan ekstrinsik dengan prestasi belajar mata kuliah Askeb II (Persalinan) mahasiswa D4 Bidan Pendidik jalur regular di Universitas Nasional 2013 (Sugiyono, 2009). Hubungan Antara Motivasi Instrinsik Dan Ekstrinsik Dengan Prestasi Belajar... 107

D. HASIL PENELITIAN 1. Analisis Univariat a. Prestasi Belajar Mata Kuliah Askeb II (Persalinan) Tabel-2. Distribusi frekuensi Mahasiswa D4 Bidan Pendidik Universitas Nasional Tahun 2013 Berdasarkan Prestasi Belajar Mata Kuliah Askeb II (Persalinan) No. Prestasi Belajar Frekuensi Persentase (%) 1 Tinggi 20 35.7 2 Rendah 36 64.3 Jumlah 56 100% Pada tabel-2 dapat dilihat bahwa dari seluruh responden yang berjumlah 56 orang diperoleh responden dengan prestasi belajar tinggi sebanyak 20 orang (35.7%) dan prestasi belajar rendah sebanyak 36 orang (64.3%). b. Motivasi Instrinsik Tabel-3. Distribusi frekuensi Mahasiswa D4 Bidan Pendidik Universitas Nasional Tahun 2013 Berdasarkan Motivasi Instrinsik Motivasi No Frekuensi Persentase (%) Instrinsik 1 Tinggi 17 30.4 2 Rendah 39 69.6 Jumlah 56 100 Pada tabel-3 dapat dilihat bahwa dari seluruh responden yang berjumlah 56 orang, diperoleh responden dengan motivasi instrinsik tinggi sebanyak 17 orang (30.4%) dan motivasi instrinsik rendah sebanyak 39 orang (69.6%). c. Motivasi Ekstrinsik Tabel-4. Distribusi frekuensi Mahasiswa D4 Bidan Pendidik Universitas Nasional Tahun 2013 Berdasarkan Motivasi Ekstrinsik Motivasi No Frekuensi Persentase (%) Ekstrinsik 1 Tinggi 6 10.7 2 Rendah 50 89.3 Jumlah 56 100 Tabel-4 menunjukkan bahwa dari seluruh responden yang berjumlah 56 orang, diperoleh responden dengan motivasi ekstrinsik tinggi sebanyak 6 orang (10.7%) dan motivasi ekstrinsik rendah sebanyak 50 orang (89.3%). 2. Analisis Bivariat a. Hubungan Motivasi Instrinsik dengan Prestasi Belajar Mata Kuliah Askeb II (Persalinan) Tabel-5. Hubungan Motivasi Instrinsik dengan Prestasi Belajar Mata Kuliah Askeb II (Persalinan) Mahasiswa D4 Bidan Pendidik Universitas Nasional Tahun 2013 Prestasi belajar mata kuliah Motivasi Askeb II (Persalinan) Total P Instrinsik Tinggi Rendah Value OR N % N % N % Tinggi 12 70.6 5 29.4 17 100 Rendah 8 20.5 31 79.5 39 100 0.001 0.108 Jumlah 20 35.7 36 64.3 56 100 Berdasarkan hubungan motivasi instrinsik dengan prestasi belajar mata kuliah Askeb II (Persalinan) diperoleh hasil dari 20 responden dengan prestasi belajar tinggi terdapat 12 orang (70.6%) memiliki motivasi instrinsik tinggi dan 8 orang (20.5%) memiliki motivasi instrinsik rendah. Sedangkan, dari 36 responden dengan prestasi belajar rendah terdapat 5 Hubungan Antara Motivasi Instrinsik Dan Ekstrinsik Dengan Prestasi Belajar... 108

orang (29.4%) memiliki motivasi instrinsik tinggi dan 31 orang (79.5%) memiliki motivasi instrinsik rendah. Berdasarkan uji statistik chi square test didapatkan p value = 0.001, maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara motivasi instrinsik dengan prestasi belajar mata kuliah Askeb II (Persalinan). Diperoleh nilai OR = 0.108, artinya mahasiswa dengan motivasi instrinsik yang rendah mempunyai peluang 0.108 kali untuk mencapai prestasi belajar tinggi dibandingkan dengan mahasiswa yang memiliki motivasi instrinsik tinggi. b. Hubungan Motivasi Ekstrinsik dengan prestasi belajar mata kuliah Askeb II (Persalinan) Tabel-6. Hubungan Motivasi Ekstrinsik dengan Prestasi Belajar Mata Kuliah Askeb II (Persalinan) Mahasiswa D4 Bidan Pendidik Universitas Nasional Tahun 2013 Motivasi Prestasi belajar mata kuliah Askeb II (Persalinan) Total Ekstrinsik Tinggi Rendah N % N % N % Tinggi 6 100 0 0 6 100 Rendah 14 28 36 72 50 100 Jumlah 20 35.7 36 64.3 56 100 P Value 0.001 Berdasarkan analisis hubungan motivasi ekstrinsik dengan prestasi belajar mata kuliah Askeb II (Persalinan) diperoleh hasil dari 20 responden dengan prestasi belajar tinggi terdapat 6 orang (100%) memiliki motivasi ekstrinsik tinggi dan 14 (28%) memiliki motivasi ekstrinsik rendah. Sedangkan, dari 36 orang (72%) responden dengan prestasi belajar rendah memiliki motivasi ekstrinsik yang rendah dan tidak ada responden yang memiliki motivasi ekstrinsik tinggi. Berdasarkan hasil uji statistik chi square test didapatkan p value = 0.001 (p value < 0.05), maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara motivasi ekstrinsik dengan prestasi belajar mata kuliah Askeb II (Persalinan). E. PEMBAHASAN 1. Analisis Univariat Responden yang memiliki prestasi belajar tinggi untuk mata kuliah Askeb II (Persalinan) sebanyak 35.7% dan rendah sebanyak 64.3%. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa yang memiliki prestasi belajar rendah lebih banyak dari pada yang memiliki prestasi belajar tinggi untuk mata kuliah Askeb II (Persalinan). Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada mahasiswa D4 Bidan Pendidik Universitas Nasional yang berjumlah 56 orang, diperoleh responden yang motivasi instrinsiknya tinggi sebanyak 30.4% dan rendah sebanyak 69.6%. Sedangkan, responden yang memiliki motivasi ekstrinsik yang tinggi sebanyak 10.7% dan rendah sebanyak 89.3%. Prestasi belajar adalah hasil belajar atau hasil penilaian yang menyeluruh, meliputi kemampuan pengetahuan dan pengertian. keterampilan intelektual dan keterampilan sosial, serta sikap atau nilai (Syah, 2010). Prestasi belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor eksternal seperti lingkungan dan instrumental, dan faktor internal seperti fisiologis dan psikologis mahasiswa. Faktor psikologis siswa meliputi kecerdasan, bakat dan motivasi. Motivasi adalah suatu perubahan energi di dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. Motivasi dapat berupa motivasi instrinsik seperti minat, keinginan belajar dan cita-cita. Selain itu juga, motivasi ekstrinsik yang berupa hadiah atau pujian, peraturan dan dukungan orang tua serta keluarga. Mahasiswa yang termotivasi akan menunjukkan proses kognitif yang tinggi dalam belajar. Artinya, mahasiswa yang memiliki motivasi tinggi dalam belajar akan mencapai prestasi belajar yang tinggi dibandingkan dengan mahasiswa yang memiliki motivasi belajar rendah. Hubungan Antara Motivasi Instrinsik Dan Ekstrinsik Dengan Prestasi Belajar... 109

2. Analisis Bivariat a. Hubungan Motivasi Instrinsik dengan Prestasi Belajar Berdasarkan analisis hubungan motivasi instrinsik dengan prestasi belajar mata kuliah Askeb II (Persalinan) diperoleh hasil dari 20 orang responden dengan prestasi belajar tinggi terdapat 70.6% memiliki motivasi instrinsik tinggi dan 20.5% memiliki motivasi instrinsik rendah. Sedangkan, dari 36 orang responden dengan prestasi belajar rendah terdapat 29.4% memiliki motivasi instrinsik tinggi dan 79.5% memiliki motivasi instrinsik rendah. Hasil uji statistik chi square test didapatkan p value = 0.001 (p value < 0.05). Hasil yang diperoleh pada p value menunjukkan bahwa motivasi instrinsik memiliki pengaruh yang signifikan terhadap prestasi belajar mata kuliah Askeb II (Persalinan). Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi motivasi instrinsik yang dimiliki oleh mahasiswa akan semakin tinggi prestasi belajar yang dicapai dibandingkan dengan mahasiswa yang memiliki motivasi instrinsik rendah. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Rochayati (1991) yang menyatakan bahwa ada hubungan yang bermakna antara motivasi belajar instrinsik dengan prestasi belajar. Selanjutnya, Danar (2008) juga menyatakan adanya hubungan positif dan signifikan antara motivasi belajar intrinsik siswa dengan prestasi belajar. Motivasi instrinsik yang tinggi berarti mahasiswa memiliki keinginan yang tinggi untuk melakukan sebuah tindakan demi mencapai apa yang menjadi tujuannya. Keinginan itu dilatarbelakangi oleh pemikiran positif bahwa mata pelajaran yang dipelajari sekarang akan dibutuhkan dan sangat berguna kini dan di masa datang. Hal ini akan memunculkan kesadaran untuk melakukan aktifitas belajar demi mencapai hasil yang optimal. Dorongan untuk belajar tersebut bersumber dari kebutuhan dan keharusan untuk menjadi orang yang terdidik dan berpengetahuan. Oleh karena itu, mahasiswa yang memiliki motivasi instrinsik cenderung akan menjadi orang yang terdidik, berpengetahuan, dan mempunyai keahlian dibandingkan yang tidak memiliki motivasi instrinsik. b. Hubungan Motivasi Ekstrinsik dengan Prestasi Belajar Berdasarkan analisis hubungan motivasi ekstrinsik dengan prestasi belajar mata kuliah Askeb II (Persalinan) diperoleh hasil dari 20 responden dengan prestasi belajar tinggi terdapat 100% memiliki motivasi ekstrinsik tinggi dan 28% memiliki motivasi ekstrinsik rendah. Sedangkan, 72% orang responden dengan prestasi belajar rendah memiliki motivasi ekstrinsik yang rendah dan tidak ada responden yang memiliki motivasi ekstrinsik tinggi. Hasil uji statistik chi square test didapatkan p value = 0.001 (p value < 0.05). Hasil pada p value tersebut menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara motivasi ekstrinsik dengan prestasi belajar mata kuliah Askeb II (Persalinan). Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi motivasi ekstrinsik yang dimiliki mahasiswa akan semakin tinggi prestasi belajar yang dicapai dibandingkan dengan mahasiswa yang memiliki motivasi ekstrinsik rendah. Rochayati (1991) dalam penelitiannya juga mengungkapkan bahwa motivasi ekstrinsik memiliki pengaruh yang signifikan terhadap prestasi belajar. Danar (2008) juga menyatakan adanya hubungan positif dan signifikan antara motivasi belajar ekstrinsik siswa dengan prestasi belajar siswa. Motivasi ekstrinsik merupakan hal yang sangat penting selain motivasi instrinsik dalam rangka seseorang mejalankan hal-hal yang berkaitan dengan pengembangan dirinya, termasuk dalam belajar. Motivasi ekstrinsik diperlukan bila ada diantara mahasiswa yang kurang berminat mengikuti pelajaran dalam jangka waktu tertentu. Peranan motivasi ekstrinsik ini cukup besar untuk membimbing mahasiswa dalam belajar. Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsi karena adanya perangsang dari luar seperti hadiah, pujian dan dukungan orang tua serta keluarga. Hadiah, pujian dan dukungan tersebut merupakan alat untuk memotivasi mahasiswa untuk senantiasa Hubungan Antara Motivasi Instrinsik Dan Ekstrinsik Dengan Prestasi Belajar... 110

mempertahankan prestasi belajar. Dan tidak menutup kemunginan akan mendorong mahasiswa lain untuk ikut berkompetisi dalam belajar. Sehingga semua mahasiswa termotivasi untuk selalu meningkatkan prestasi belajarnya. F. PENUTUP 1. Simpulan a. Sebanyak 35.7% responden memiliki prestasi belajar yang tinggi dalam mata kuliah Askeb II (Persalinan), dan 64.3% memiliki prestasi belajar rendah. Data motivasi instrinsik yang diproleh yaitu sebesar 30.4% memiliki motivasi instrinsik tinggi dan 69.6% memiliki motivasi instrinsik rendah. Hasil tentang motivasi ekstrinsik yaitu sebesar 10.7% responden memiliki motivasi ekstrinsik tinggi dan 89.3% memiliki motivasi ekstrinsik rendah. b. Ada hubungan signifikan antara motivasi instrinsik dan ekstrinsik dengan prestasi belajar mata kuliah Askeb II (Persalinan) mahasiswa D4 Bidan Pendidik Universitas Nasional tahun 2013. Semakin tinggi motivasi instrinsik dan ekstrinsik yang dimiliki oleh mahasiswa maka semakin tinggi prestasi belajar yang dicapai. 2. Saran a. Bagi Mahasiswa. Agar dapat terus meningkatkan prestasi belajar khususnya mata kuliah Askeb II (Persalinan) dengan meningkatkan motivasi belajar baik yang bersifat instrinsik maupun ekstrinsik sehingga mencapai prestasi belajar yang diinginkan. b. Bagi Peneliti. Perlu dilakukannya penelitian lebih lanjut dengan meninjau faktorfaktor lain yang mungkin juga dapat mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa, sehingga diharapkan dapat mengurangi bias dan hasilnya lebih representatif dengan kondisi yang sebenarnya. c. Bagi Institusi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Nasional. Diharapkan agar lebih memperhatikan dan memberikan motivasi kepada mahasiswa dengan cara meningkatkan metode pembelajaran dan sarana prasarana dalam rangka usaha untuk meningkatkan prestasi belajar mahasiswa khususnya dalam mata kuliah Askeb II (Persalinan) sehingga prestasi belajar dapat dicapai secara optimal. DAFTAR PUSTAKA Arifin, Z. 2011. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Arikunto, S. 2012. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan edisi 2. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Arsinah,. Putri, S.S., Sulistyorini, D., Ima. 2010. Asuhan kebidanan pada masa persalinan. Yogyakarta: Graha Ilmu. Budiarto, E. 2001. Biostatistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: EGC. Dalyono, M. 1997. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Djamarah, S. B. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Danar, V. F. 2008. Hubungan antara Motivasi Instrinsik dan Ekstrinsik dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas X Kompetensi Keahlian Teknik Audio Video SMK Ma arif 1 Wates. Yogyakarta: Perpustakaan Universitas Negeri Yogyakarta. Fakultas Kedokteran Unpad. 1983. Obstetri Fisiologi. Bandung: Eleman. Hakimi, M. 2010. Ilmu Kebidanan Patologi dan Fisiologi Persalinan. Yogjakarta: Yayasan Essentia Medica. Hamalik, O. 1992. Psikologi Belajar dan Mengajar Bandung: Sinar Baru. Hastono, S. P. 2001. Analisis Data. Jakarta: FKM UI. Hidayat, A. A. 2007. Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta: Salemba Medika. Mochtar, R. 1998. Sinopsis Obstetri. Jakarta: EGC Prawirohardjo, S. 2009. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Bina Pustaka. Hubungan Antara Motivasi Instrinsik Dan Ekstrinsik Dengan Prestasi Belajar... 111

Profil Kesehatan Indonesia 2008, (2013, http://www.kemenkesri.com, dperoleh 24 April, 2013). Purwanto, N. 2010. Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Riyanto. 2011. Aplikasi Metodologi Penelitian Kesehatan., Yogyakarta: Nuha Media. Rochayati, A. S. 1991. Hubungan antara Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar Siswa di SPK Depkes Cirebon Jawa Barat. Semarang: Perpustakaan Universitas Diponegoro. Rohani., Saswita, R., Marisah. 2011. Asuhan Kebidanan Pada Masa Persalinan. Jakarta: Salemba Medika. Saefullah, U. 2012. Psikologi Perkembangan dan Pendidikan. Bandung: CV. Pustaka Setia. Saifuddin, B. 2006. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: YBP-SP. Sastrawinata, S. 2004. Obstetri Patologi Ilmu Kesehatan Reproduksi. Jakarta: EGC. Slameto. 1991. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Sudjana, N. 2002. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo. Sugiyono. 2009. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Alfabeta. Sukmadinata, N.S., 2001. Pengembangan kurikulum: teori dan praktik. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Sumarah, Yani, W., Nining, W. 2008. Perawatan Ibu Bersalin (Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin). Yogyakarta: Fitramaya. Syah, M. 2010. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP-UPI, 2007. Ilmu Dan Aplikasi Pendidikan Bagian III : Pendidikan Disiplin Ilmu. Bandung : PT Imperial Bhakti Utama. Hubungan Antara Motivasi Instrinsik Dan Ekstrinsik Dengan Prestasi Belajar... 112