BAB III PENERAPAN PAJAK DAN ZAKAT DI KALANGAN PNS UIN MALIKI MALANG PERSPEKTIF YUSUF QARDHAWI DAN MASDAR FARID MAS UDI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS PEMIKIRAN YUSUF QARDAWI DAN MASDAR FARID MAS UDI MENGENAI PENYATUAN ZAKAT DAN PAJAK SEBAGAI INSTRUMEN UNTUK KEMASLAHATAN UMAT

BAB I PENDAHULUAN. salah satu ibadah wajib. Selain zakat fitrah yang menjadi kewajiban setiap

BAB V PEMBAHASAN. berpengaruh terhadap minat membayar zakat di Badan Amil. Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Gresik.

BAB I PENDAHULUAN. Islam rahmatan lil alamin. Dimensi-dimensi ketuhanan serta kemanusian secara

BAB I PENDAHULUAN. minallah atau dimensi vertikal dan hablum minannas atau dimensi horizontal.

BAB I PENDAHULUAN. Segala puji bagi Allah Swt. yang mengatur dan memelihara segala sesuatu yang

BAB I PENDAHULUAN. Zakat, infaq, dan shadaqah merupakan kewajiban bagi setiap muslim yang

BAB IV ANALISIS KONSEP ZAKAT DAN PAJAK DALAM PEMIKIRAN MASDAR FARID MAS UDI. A. Analisis Terhadap Konsep Zakat dan Pajak Dalam Pemikiran Masdar Farid

RINGKASAN SKRIPSI A. ABSTRAK SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam memahami zakat masih sedikit di bawah shalat dan puasa.

BAB I PENDAHULUAN. zakat dan Infaq merupakan ibadah yang tidak hanya bersifat vertikal (hablun min

HAK ZAKAT BAGI PENGUNGSI

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 14 Tahun 2011 Tentang PENARIKAN, PEMELIHARAAN, DAN PENYALURAN HARTA ZAKAT

PENYALURAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH KEPADA PARA MU ALAF DI (BAZ) BADAN AMAL ZAKAT SUMSEL

KEPUTUSAN KOMISI B-1 IJTIMA ULAMA KOMISI FATWA MUI SE INDONESIA III tentang MASAIL FIQHIYYAH MU'ASHIRAH (MASALAH FIKIH KONTEMPORER)

ZAKAT LEMBAGA PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM. Disusun oleh DAVID SATRIA I

INTENSIFIKASI PELAKSANAAN ZAKAT FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA TENTANG

BAB IV ANALISIS MANAJEMEN PENGELOLAAN DANA SOSIAL PADA YAYASAN AL-JIHAD SURABAYA

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 8 Tahun 2011 Tentang AMIL ZAKAT

SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA NOMOR 4 TAHUN 2006 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQOH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PEMIMPIN. 1) Mengetahui atau mengepalai, 2) Memenangkan paling banyak, 3)

BAB I PENDAHULUAN. Zakat merupakan salah satu ibadah kepada Allah SWT setelah manusia

ZAKAT PENGHASILAN. FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 3 Tahun 2003 Tentang ZAKAT PENGHASILAN

BAB 1 PENDAHULUAN. diwajibkan oleh Allah SWT untuk diberikan kepada mustahik yang telah

PENDAYAGUNAAN ZAKAT PRODUKTIF DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM. (Studi Kasus Pada Lembaga Amil Zakat L-ZIS Assalaam Solo)

MUZAKKI DI KALANGAN SAHABAT RASULULLAH SAW. Oleh: M. Yakub Amin

BAB I PENDAHULUAN. teknologi yang begitu pesat membuat perusahaan harus mampu mengelola sumber. politik, lingkungan sekitar dan kondisi ekonomi makro.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT MELALUI LAYANAN M-ZAKAT DI PKPU (POS KEADILAN PEDULI UMAT) SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. khususnya dalam perannya pada aspek sosial-ekonomi yang sangat besar.

BAB IV DASAR PERTIMBANGAN MAHKAMAH AGUNG TERHADAP PUTUSAN WARIS BEDA AGAMA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB IV PARADIGMA SEKUFU DI DALAM KELUARGA MAS MENURUT ANALISIS HUKUM ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kekayaan mereka tersedia hak peminta-minta dan orang-orang yang hidup


LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Menciptakan. Manifestasi dari kesadaran tersebut, bagi manusia akan tercapai

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan praktik Lembaga Keuangan Syariah, baik dalam lingkup

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 4 Tahun 2003 Tentang PENGGUNAAN DANA ZAKAT UNTUK ISTITSMAR (INVESTASI)

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 15 Tahun 2011 Tentang PENARIKAN, PEMELIHARAAN, DAN PENYALURAN HARTA ZAKAT

MANAJEMEN DANA ZAKAT DI BADAN AMIL ZAKAT DAERAH (BAZDA) KABUPATEN KENDAL

BAB I PENDAHULUAN. Zakat merupakan rukun Islam ketiga yang menjadi salah satu fondasi penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. yang berlawanan dengan semangat dan komitmen Islam terhadap. yang sejahtera dan baik yang menjadi tujuan utama mendirikan Negara.

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENYALURAN ZAKAT FITRAH UNTUK KEPENTINGAN MASJID DI DESA SOLOKURO KECAMATAN SOLOKURO KABUPATEN LAMONGAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 15 Tahun 2011 Tentang PENYALURAN HARTA ZAKAT DALAM BENTUK ASET KELOLAAN

BAB IV KEMASLAHATAN UMAT

BAB I PENDAHULUAN. benda tapi tidak sampai batas nisab zakat, namun ada pula yang tidak memiliki harta

A. Ringkasan atau Isi Penting dari Artikel

BAB I PENDAHULUAN. Islam secara bahasa berasal dari Bahasa Arab, yaitu dari kata salima yang

BAB I PENDAHULUAN. membayar zakat pulalah baru diakui komitmen ke-islaman seseorang. Hal ini

BAB IV ANALISA PEMIKIRAN IMAM SYATIBI

BAB I PENDAHULUAN. dengan sesama manusia atau hablun minannas. Hubungan manusia dengan

BAB I PENDAHULUAN. Agama Islam merupakan agama yang membawa kesejahteraan, kedamaian,

BAB I PENDAHULUAN. pajak bagi negara maka penerimaan pajak sebesar-besarnya sesuai ketentuan

Mendidik Anak Menuju Surga. Ust. H. Ahmad Yani, Lc. MA. Tugas Mendidik Generasi Unggulan

BAB I PENDAHULUAN. material inilah yang disebut dengan sejahtera. Dalam upaya mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. tidak dapat dilepaskan dari tanggung-jawab pemerintah, yang dalam ajaran Islam. bertujuan untuk mensejahterakan masyarakatnya.

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam kehidupan sehari-hari perlu berhubungan dengan manusia lain,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT

Definisi Keuangan Negara

SKRIPSI. Oleh: Abdul Malik NIM

Sambutan Presiden RI pada Peringatan Nuzulul Qur'an 1433 H, Jakarta, 7 Agustus 2012 Selasa, 07 Agustus 2012

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam zakat terdapat dua unsur, yaitu ta abbudi dan ta aqquli.

SEKRETARIAT DAERAH Jalan Jenderal Sudirman No.5 Telepon K I S A R A N

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT

BAB I PENDAHULUAN. Zakat merupakan salah satu instrumen kebijakan fiskal yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Zakat merupakan ibadah yang mengandung dua dimensi yaitu dimensi hablum minallah atau

RELASI ZAKAT DAN PAJAK PASCA UNDANG-UNDANG NO. 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT

ZAKAT HARTA ORANG YANG TIDAK CAKAP BERTINDAK SKRIPSI. Diajukan Oleh: ROHANA BINTI MAHUSSAIN. Mahasiswa Fakultas Syari ah

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu permasalahan yang sering dihadapi oleh negara-negara

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 1999 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERSATUAN DAN KERUKUNAN

Lahirnya ini disebabkan munculnya perbedaan pendapat

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT

BAB I PENDAHULUAN. Di tengah problem sosial masyarakat Indonesia dan tuntutan terhadap

BAB I PENDAHULUAN. untuk kesejahteraan masyarakat, selain itu juga dapat berupa shodaqoh

BAB I PENDAHULUAN. maupun dilihat dari sisi pembangunan kesejahteraan umat. 1 Zakat berarti suci,

PERATURAN DAERAH KOTA PRABUMULIH NOMOR 4 TAHUN 2004

PEMIKIRAN M. ABDUL MANNAN TENTANG KEBIJAKAN FISKAL DALAM EKONOMI ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. harta dan dilarang untuk memubazirkan dan menyia-nyiakannya, karena

BAB IV ANALISIS ZAKAT PADA PRODUK WADI <AH (TABUNGAN HAJI) DI BANK BPRS BAKTI MAKMUR INDAH KRIAN

BAB I PENDAHULUAN. membayar zakat pulalah baru diakui komitmen ke-islaman seseorang. Hal ini

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG. Nomor 24 Tahun 2004 Seri E PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 24 TAHUN 2004 TENTANG

الز كاة. وحج البيت. وصىم رمضان. 1

ARTIKEL WEBSITE KONSEP ZAKAT DAN PEMBERDAYAAN EKONOMI DALAM MASYARAKAT ISLAM. Oleh : Drs. Kgs. H. M. Daud, M.Hi (Widyaiswara Madya BDK Palembang)

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

BAB IV ANALISIS DATA. Yogyakarta, 2008, hlm Dimyauddin Djuwaini, Pengantar fiqh Muamalah, Gema Insani,

Ditulis oleh Prof. Dr. DUSKI SAMAD, M.Ag./ Dekan dan Guru Besar Fakultas Tarbiyah dan Keguruan IAIN Imam Bonjol Padang Rabu, 06 Agustus :11

BAB I PENDAHULUAN. mampu menghilangkan kesenjangan sosio-ekonomi masyarakat. 1

PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali Indonesia. Krisis ekonomi yang melanda Indonesia tahun 1997 telah

TINJAUAN MAQASHID AL-SYARI AH SEBAGAI HIKMAH AL-TASYRI TERHADAP HUKUM WALI DALAM PERNIKAHAN

MENDAMAIKAN PERSAUDARAAN SEIMAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang pemilihan judul

BAB I PENDAHULUAN. itulah kenyataan hidup di sepanjang sejarah dunia. Jika diperhatikan, kemiskinan

Persatuan Dalam al-quran dan Sunnah

BAB IV ANALISIS MANAJEMEN PENGUMPULAN DANA ZAKAT DI BAZNAS KOTA PEKALONGAN. Analisis manajemen pengumpulan dana zakat di BAZNAS Kota Pekalongan

PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH

ANALISIS FIQH SIYASAH TENTANG PERAN BADAN ANGGARAN DPRD KOTA SURABAYA DALAM MEREALISASIKAN FUNGSI BUDGETING

Transkripsi:

51 BAB III PENERAPAN PAJAK DAN ZAKAT DI KALANGAN PNS UIN MALIKI MALANG PERSPEKTIF YUSUF QARDHAWI DAN MASDAR FARID MAS UDI A. Deskripsi Surat Nomor Un.03./HM.01/1744/2010 Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim (Maliki) Malang sebagai Perguruan Tinggi Islam memiliki visi menjadi Universitas Islam terkemuka dalam penyelenggaraan pendidikan, pengajaran, dan pengabdian kepada masyarakat untuk menghasilkan lulusan yang memiliki kedalaman spiritual, keluhuran akhlak, keluasan ilmu dan kematangan profesional, dan menjadi pusat pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni bernafaskan Islam serta menjadi penggerak kemajuan masyarakat. 73 Sejalan dengan itu semua, untuk mewujudkan pengabdian kepada masyarakat serta menjadi uswatun hasanah bagi institusi yang lain, pimpinan UIN Maliki Malang mencanangkan gerakan memberi kepada Civitas Akademika yang dikemas 73 Pedoman Pendidikan Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, 2008. 4

52 dalam bentuk kebijakan menunaikan zakat profesi bagi Dosen dan Karyawan atau Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan UIN Maliki Malang. Gerakan memberi dipelopori sendiri oleh Rektor UIN Maliki Malang (Imam Suprayogo) dengan mengeluarkan kebijakan menunaikan zakat profesi di lembaga kajian zakat dan wakaf (el-zawa) yang tertuang dalam surat Nomor Un.03./HM.01/1744/2010 tentang pembayaran zakat. Kebijakan tersebut mewajibkan para Dosen dan Karyawan atau Pegawai Negeri Sipil (PNS) UIN Maliki Malang golongan III dan IV yang telah terkena nishab untuk menunaikan zakat profesi (penghasilan) sebesar 2,5 % dari gaji kotor yang akan dipotong secara langsung setiap bulannya oleh bagian keuangan, kemudian dikelola dan dikembangkan oleh (el-zawa) sebagai zakat produktif. Dengan diterapkannya kebijakan tersebut, maka terjadilah penerapan pajak dan zakat di kalangan PNS UIN Maliki secara bersamaan. Karena sebelumnya para dosen dan karyawan UIN Maliki Malang telah membayar pajak penghasilan sebagai warga Negara yang telah diatur dalam Undang-undang No. 17 Tahun 2000 tentang pajak penghasilan yang merupakan perubahan atas Undang-undang No. 10 Tahun 1994. Pajak penghasilan sendiri merupakan salah satu jenis pajak yang cukup besar mengingat pajak ini dipungut dari wajib pajak yang meliputi perorangan/pribadi, warisan yang belum dibagi, bentuk usaha tetap dan badan usaha, dengan tarif yang beragam yaitu 5%, 10%, 15%, 25% dan 35% sebagaimana diatur dalam pasal 17 UU No. 17 Tahun 2000. Demikian inilah yang dimaksud peneliti beban ganda (double duties) kepada kaum muslimlin.

53 Dengan demikian, secara tidak langsung terjadilah beban ganda (double duties) bagi dosen dan karyawan (muslim), padahal di zaman Rasullah tidak dikenal beban ganda (pajak dan zakat secara bersamaan bagi kaum muslimin). Sebagaimana yang telah peneliti paparkan pada pembahasan sebelumnya, zakat dikenakan untuk kaum muslimin, sedangkan non-muslim dikenakan pajak. Surat Nomor Un.03./HM.01/1744/2010 tentang pembayaran zakat beredar pada bulan Juli 2010 dengan isi pemberitahuan bahwa banyak usulan dari Dosen dan Karyawan agar setiap PNS di UIN Maliki Malang dipungut zakatnya setiap bulan 2,5% dari gaji yang diterima. Usulan tersebut didasari oleh setidaknya tiga alasan: 1. Agar gaji yang diterima setiap bulan menjadi bersih setelah dikeluarkan zakatnya. 74 Pada alasan pertama adalah agar harta yang diperoleh setiap bulannya menjadi bersih sebagaimana tujuan dari zakat untuk membersihkan harta, karena di dalam harta seseorang terdapat hak orang yang berhak menerimanya (mustahiq). Firman Allah SWT surat al-taubah ayat 103: 75 Artinya: Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. dan Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui. 76 74 Surat Nomor Un.03./HM.01/1744/2010 75 Departemen Agama Republik Indonesia, al-qur an dan Terjemah (Surabaya: Karya Agunng, 2006) 76 Departemen Agama Republik Indonesia, al-qur an dan Terjemah (Surabaya: Karya Agunng, 2006

54 Dengan jelas ayat tersebut menunjukkan bahwa pengambilan zakat dari para muzakki adalah untuk mensucikan harta yang dimilikinya. 2. Agar Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang sebagai lembaga pendidikan Islam, benar-benar tampil menjadi tauladan bagi yang lainnya dalam memenuhi kewajiban sebagi seorang muslim. 77 Sebagai Universitas Islam yang terkemuka maka tidak heran jika UIN Maliki Malang menjadi tauladan bagi instansi lain, dan bahkan menjadi proyek contoh akan kebesaran dan kepesatan pembangunannya. Hal ini menjadi penting karena sekicil apapun kebijakan yang diterapkan akan menjadi sorotan dan jika baik akan menjadi uswatun hasanah bagi institusi lain. Disamping itu kewajiban seorang muslim yang telah mencapi nishab dalam hal ini PNS golongan III dan IV adalah wajib hukumnya membayar zakat. Yang nantinya akan dikelola dan digunakan untuk kesejahteraan mustahiq dan diharapkan mampu menjawab masalah kemiskinan yang melanda Negara-negara di Dunia khususnya Indonesia. Hali ini selaras dengan apa yang telah penulis paparkan di kajian pustaka tentang syarat-syarat wajib zakat yaitu seorang muslim. 3. Pimpinan memiliki kewenangan dan sekaligus kewajiban untuk mengajak para bawahannya menunikan kewajiban dan ajaran agamanya 78. Sebagaimana firman Allah SWT surat al-taubah ayat 103 bahwa kata khudz merupakan fi il amr yang berarti kata kerja perintah, sedangkan perintah (خز) adalah dari atasan ke bawahan. Pempinan sebagai atasan disini memilki peran 77 Surat Nomor Un.03./HM.01/1744/2010 78 Surat Nomor Un.03./HM.01/1744/2010

55 serta untuk mengajak dan memerintahkan bawahan agar patuh dan taat dalam menjalani perintah-perintah agama. Dengan tiga alasan di atas, maka bulan Agustus 2010 yang lalu, secara otomatis gaji PNS UIN Maliki Malang terpotong oleh pihak keuangan. Adapun hasil zakat tersebut diserahkan untuk dikelola oleh pusat kajian zakat dan wakaf (el-zawa) UIN Maliki Malang. B. Perspektif Yusuf Qardhawi Yusuf Qardhawi sebagai representatif ulama masa kini yang mengupas tuntas zakat dalam bukunya fiqhu al-zakah berijtihad bahwa pajak dan zakat sebagai entitas yang berbeda dan tidak dapat disatukan mekipun ada beberapa kesamaan di dalamnya. Menurut Yusuf Qardhawi, beberapa ulama mendukung pengintegrasian zakat-pajak, tetapi baru pada batas niat saja. Imam Nawawi dari mazhab Syafi'i, Imam Ahmad, dan Ibn Taimiyah berpendapat bahwa membayar pajak dengan niatan zakat dibolehkan, dan karenanya kaum muslim cukup membayar pajak. Sementara Ibn Hajar al-haysyami dari mazhab Syafi'i, Ibn Abidin dari mazhab Hanafi, dan Syeikh Ulaith dari mazhab Maliki berpendapat sebaliknya, zakat dan pajak adalah dua hal yang berbeda, dan karenanya pembayaran atas pajak tidak menggugurkan kewajiban zakat 79. Yusuf Qardhawi dalam menyikapi problemetika antara zakat dan pajak beranggapan bahwa pajak tidak bisa menggantikan zakat, di mana bagi orang yang telah membayar pajak sesuai dengan kewajibannya tidaklah berarti menggugurkan kewajiban untuk membayar zakat. Pajak merupakan hal yang hanya menyangkut urusan duniawi, sedangkan zakat bukan saja masalah hablum minannas (hubungan 79 Yusuf Qardhawi, Hukum Zakat, Diterjemahkan oleh Didin Hafiudin (ed,) et. Al., (Jakarta: Liter Antarnusa, 1987), 1109-1115

56 antara sesama manusia) tetapi juga mengandung muatan hablum minallah (hubungan antara manusia dengan Tuhan. Dalam kaitannya dengan penerapan pajak dan zakat di kalangan PNS di UIN Maliki Malang yang tertuang dalam kebijakan (surat Nomor Un.03./HM.01/1744/2010 ) jika dianalisis menurut Perspektif Yusuf Qardhawi, maka ada beberapa ijtihad beliau yang perlu diperhatikan terkait dengan kebijakan tersebut. Kewajiban pajak di samping zakat menurut Yusuf Qardhawi harus memenuhi dalil-dalil yang membolehkan, yaitu: a. Karena jaminan atau solidaritas sosial merupakan satu kewajiban. b. Sasaran zakat itu terbatas sedangkan pembiayaan Negara itu banyak sekali. c. Kaidah-kaidah umum syara. d. Jihad dengan harta dan tuntutannya atas biaya yang besar. e. Kerugian dibalas dengan keuntungan 80. Dengan demikian penerapan pajak dan zakat di kalangan PNSdi UIN Maliki Malang telah memenuhi syarat-syarat yang telah difatwakan Yusuf Qardhawi. Peneliti mengatakan demikian karena melihat dari alasan yang melatarbelakangi penerepannya kemudian disingkronkan dengan ijtihad Yusuf Qardhawi. Setidaknya dari lima alasan sebagai syarat dapat berlakunya kewajiban pajak disamping zakat adalah pertama, Karena jaminan atau solidaritas sosial merupakan satu kewajiban. Sebagaimana yang telah peneliti paparkan di atas, bahwa kebijakan pembayaran zakat adalah untuk menciptakan gerakan memberi kepada Civitas Akademika UIN Maliki Malang yang nantinya akan dikelola oleh lembaga zakat dan wakaf el-zawa sebagai zakat produktif untuk memecahkan permasalahan-permasalahan sosial, 80 Ibid, 1073-1078

57 tentunya ini adalah bentuk dari rasa solidaritas sosial untuk menciptakan kesejahteraan sosial dalam menjawab persoalan kemiskinan yang tidak kunjung usai. Kedua, Sasaran zakat itu terbatas sedangkan pembiayaan Negara itu banyak sekali. Zakat dan pajak adalah harta khusus dan tujuan tertentu baik tujuan sosial, agama, akhlak, politik. Oleh karena itu, zakat hanya terbatas pada delapan golongan ansaf yang telah ditentukan al-qur an, kemudian dikelola oleh amil, jelasnya untuk kemashlahatan dan merealisasikan maqasid syari ah. Sedangkan pajak yang cakupannya lebih luas diharapkan mampu saling menutupi persoalan-persoalan yang ada, juga sebagai penstabil roda pemerintahan. Dengan demikian zakat dibutuhkan menejemen khusus dan tidak diperbolehkan bercampur dengan sumber pendapatan lain. 81 Pajak penghasilan di kalangan PNS UIN Maliki Malang ditarik langsung oleh menteri keuangan melalui direktorat pajak nasiaonal serta dikelola oleh Negara untuk kepentingan pemerintahan. Adapun zakat dikelola oleh lembaga zakat dan wakaf el- Zawa untuk didistribusikan kepada yang berhak (mustahiq). Ini menunjukkan bahwa penerapan pajak dan zakat telah sesuai dengan syarat yang kedua karena pajak dan zakat dikelola dan didistribusikan sesuai dengan mestinya demi kepentingan agama dan Negara. Ketiga, kaidah-kaidah umum hukum syara, kaidah yang dimaksud adalah memelihara kepentingan umum, menolak bahaya didahulukan atas besar manfaatnya dari dua hal yang sama-sama bermanfaat, memilih sesuatu yang bahaya lebih kecil dari kedua keadaan yang sama-sama berbahaya. Kebijakan penerapan pembayaran zakat disamping pajak di kalangan PNS UIN Maliki Malang telah menyebabkan kewajiban ganda (double duties). Akan tetapi ini semua untuk kemaslahatan, demi 81 Ibid. 1074

58 mewujudkan kesejahteraan. Dan ini sesuai dengan pendapat Ghazali dan maupun Syatibi yang membolehkan mewajibkan pajak atau memberikannya kepada mereka yang kaya dalam situasi yang mereka sebutkan adalah didasarkan pada kaidah kewajiban memilkul bahaya yang kecil untuk menghindari bahaya yang lebih besar 82 pajak diperlukan untuk jalannya roda pemerintahan dan zakat diperlukan sebagai jaminan sosial kemasyarakatan. Melaksanakan keduanya secara beriringan jelas akan menimbulkan manfaat dari pada tidak diberlakukan, karena akan mengancam kenyamanan dalam beragama dan bernegara. Keempat, Jihad dengan harta dan tuntutannya atas biaya yang besar. Salah satu alasan kenapa penerapan zakat ini dilakukan padahal telah diberlakukan pajak penghasilan di kalangan PNS UIN Maliki Malang. Ini adalah sebuah upaya menjalankan perintah Allah dan sunnah Rasulullah serta para salafussalih, firman Allah SWT dalam surat at-taubah ayat 41: Artinya: Berangkatlah kamu baik dalam Keadaan merasa ringan maupun berat, dan berjihadlah kamu dengan harta dan dirimu di jalan Allah. yang demikian itu adalah lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui 83. Menurut Quraish Shihab didahulukannya harta atas jiwa pada ayat tersebut merupakan bentuk penekanan perlunya menyumbang harta benda, baik dalam keadan sulit maupun berkecukupan, kuat ataupun lemah. Hal ini dicontohkan oleh 82 Ibid, 1076 83 Departemen Agama Republik Indonesia, al-qur an dan Terjemah (Surabaya: Karya Agunng, 2006)

59 sahabat Utsman bin Afan yang menyumbang untuk biaya perang Tabuk, di mana kaum muslim sangat membutuhkannya - sampai-sampai perang tersebut dinamakan sa at al- Usrah/masa krisis, karena banyaknya musuh, jauhnya perjalanan lagi sulitnya situasi. Dalam keadaan ini Ustman bin Afan menyumbang sebanyak seribu dirham, satu jumlah yang sangat banyak ketika itu, sampai-sampai Rasulullah berdo a saat itu: Ya Allah ridhahilah Ustman karena sesungguhnya aku telah ridha kepadanya. 84 Selain itu Yusuf Qardhawi mengatakan bahwa islam telah mewajibkan kaum muslimin untuk berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwa. Hal ini juga terdapat dalam al-qur an surat al-hujarat: 15. Artinya: Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu hanyalah orang-orang yang percaya (beriman) kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjuang (berjihad) dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah. mereka Itulah orang-orang yang benar. 85 Artinya: Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik. 86 84 Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah, vol V (Jakarta: Penerbit Lentera Hati, 2002), 42 85 Departemen Agama Republik Indonesia, al-qur an dan Terjemah (Surabaya: Karya Agunng, 2006) 86 Departemen Agama Republik Indonesia, al-qur an dan Terjemah (Surabaya: Karya Agunng, 2006)

60 Dengan mewajibkan zakat disamping pajak dianggap semacam jihad dengan harta, agar individu dapat memperkuat bangsanya dan menjaga negaranya. Sehingga dengan demikian, dirinya menjadi kuat, agamanya terpelihara, begitu pula darah, harta, dan kehormatannya 87. Penerapan pajak dan zakat di Kalangan PNS UIN Maliki Malang adalah wujud dari jihad presfektif Yusuf Qardhawi dan Masdar Farid Mas udi. Kelima, kerugian dibalas dengan keuntungan. Penunaian pajak dan zakat yang dikelola dari lembaga yang berbeda dan untuk didistribusikan kepada kemaslahatan adalah sebuah upaya UIN Maliki Malang sebagai lembaga pendidikan Islam, benarbenar tampil menjadi tauladan bagi yang lainnya dalam memenuhi kewajiban sebagi seorang muslim. Pemerataan kekayaan demi kekuatan agama dan Negara adalah suatu kebijakan yang mulia,. Ini merupakan timbal balik dari kewajiban penyerahan harta dengan kerugian dibalas keuntungan (alghurmu bilhgurmi). Dari kelima syarat yang difatwakan Yusuf Qardhawi, maka kebijakan yang telah dilakukan UIN MALIKI Malang tidak bertentangan karena sesuai dengan kelima syarat tersebut. Kebijakan pimpinan (Surat Nomor Un.03./HM.01/1744/2010) menurut prespektif Yusuf Qardhawi bisa diterapkan dan sesuai dengan cita-cita islam sebagai rahmat bagi seluruh alam (rahmatan lil-alamin). C. Perspektif Masdar Farid Berbeda dengan Yusuf Qardhawi yang menfatwakan bahwa pajak dan zakat berbeda walaupun ada beberapa kesamaan, dan bisa diimplementasikan beriringan sesuai dengan lima syarat yang telah peneliti paparkan di atas. Masdar Farid Mas udi berijtihad bahwa zakat dan pajak adalah entitas yang satu tidak terpisahkan, zakat 87 Yusuf Qardhawi, Op. Cit., 1077

61 dan pajak memang beda, tetapi bukan terpisah. Zakat adalah ruh, sedangkan pajak adalah badannya. Sebagi konsep keruhanian zakat bersifat ruhaniah dan personal. Sementara konsep kelembagaan zakat itu sendiri yang bersifat sosial dan profan. Tidak lain adalah ada pada yang kita kenal selama ini yaitu pajak. Dengan bahasa yang sederhana Masdar Farid Mas udi mengatakan pajak dengan roh zakat adalah konsep yang pernah diterapkan oleh Rasulullah dan Khulafa al-rasyidin, walaupun pada perkembangnnya terpisah dari entitasnya setelah melewati berbagai gesakan dogmatis a-sosial, formalistis a-historis dan kandas di tangan feodal keagamaan. Selama ini zakat dipahami sebagai salah satu pendapat sebagia umat islam yang diperoleh dari wajib zakat (muzakki), diperuntukkan kepada mustahiq (delapan golongan asnaf yang berhak menerima zakat). Sedangkan pajak dikenal sebagai salah satu sumber pendapatan Negara yang dipergunakan untuk membiayai roda pemerintahan dan membangun sarana dan prasarana umum. Hal ini yang Menurut Masdar Farid Mas udi keliru karena telah terjebak dalam pemahaman yang keliru. Pajak dan zakat memang pernah berjalan beriringan yang mana pajak pada mulanya dipungut dari kalangan non muslim atas jaminan keamanan yang mereka terima dari Negara. Ini diperjelas oleh Masyfuk Zuhdi yang mengatakan pada zaman Rasulullah SAW dan al-khulafa al-rasyidun zakat dikenakan kepada penduduk yang beragama Islam, sedangkan non-muslim diwajibkan jizyah (pajak), tidak ada penduduk yang terkena double duties (kewajiban rangkap) berupa pajak dan zakat. 88 88 Masyfuk Zuhdi, Masail Fiqhiyah (Jakarta: Haji Masagung, 1988), 131

62 Ada tiga alasan mendasar diterapkannya pajak dan zakat di kalangan PNS UIN Maliki Malang secara bersamaan, yaitu: a. Agar gaji yang diterima setiap bulan menjadi bersih setelah dikeluarkan zakatnya. b. Agar Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang sebagai lembaga pendidikan Islam, benar-benar tampil menjadi tauladan bagi yang lainnya dalam memenuhi kewajiban sebagi seorang muslim. c. Pimpinan memiliki kewenangan dan sekaligus kewajiban untuk mengajak para bawahannya menunikan kewajiban dan ajaran agamanya. Walaupun demikian, kebijakan (Surat Nomor Un.03./HM.01/1744/2010) tentang pembayaran zakat secara tidak langsung telah menyebabkan terjadinya penerapan pajak dan zakat di kalangan PNS UIN Maliki Malang secara bersamaan, dalam prespektif Masdar Farid Mas udi kebijakan ini merupakan salah satu praktik beban ganda (double duties). Terlepas dari berbagai alasan diterapkannya kebijakan tersebut, yang jelas penerapannya telah menyebabkan kewajiban ganda bagi PNS UIN Maliki Malang (muslimin), dan ini sangat memberatkan karena tidak mengandung unsur keadilan. Menurut prespektif Masdar Farid Mas udi penerapan pajak dan zakat di kalangan PNS UIN Maliki Malang tidak bisa dibenarkan karena telah terjadi beban ganda (double duties). Dan tidak ada beban ganda (double duties) yang dibebankan kepada kaum muslimin seperti yang berlaku di UIN Maliki Malang pada zaman Rasulullah dan al-khulafa al-rasyidun. Sebagaimana yang telah peneliti katakan, bahwa pada zaman Rasulullah SAW dan al-khulafa al-rasyidun zakat diwajibkan

63 kepada penduduk yang beragama Islam (muslim), sedangkan non-muslim diwajibkan jizyah dan Kharaj (pajak), tidak ada penduduk yang terkena double duties (kewajiban rangkap) berupa pajak dan zakat sebagaimana yang berlaku di UIN Maliki Malang sat ini. Apabila PNS UIN Maliki Malang sudah membayar pajak maka gugur kewajiban membayar zakat, begitu juga sebaliknya karena pajak dan zakat adalah sama. Zakat adalah ruh, sedangkan pajak adalah badannya. Keduanya bisa berjalan beriringan tetapi tidak bisa menyebabkan beban ganda (double duties), karena pajak itu zakat.