BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. tahun. Lanjut usia biasanya mengalami perubahan-perubahan fisik yang wajar,

BAB I PENDAHULUAN. psikologis, sosial, dan ekonomi Menurut (BKKBN 2006). WHO dan Undang-

BAB I PENDAHULUAN. lansia meningkat secara konsisten dari waktu ke waktu. Jumlah penduduk pada

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan disegala bidang selama ini sudah dilaksanakan oleh

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan uraian pada hasil penelitian dan pembahasan, peneliti menyimpulkan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. Menurut laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa (2011), pada tahun

PEMENUHAN KEBUTUHAN TIDUR LANSIA: TERAPI AKUPRESUR. Ambarsari, Siti Aisyah 1 Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surabaya 1

BAB I PENDAHULUAN. telah mewujudkan hasil yang positif di berbagai bidang, yaitu adanya. dan bertambah cenderung lebih cepat (Nugroho, 2000).

HUBUNGAN KEBIASAAN MANDI AIR HANGAT DENGAN GANGGUAN POLA TIDUR PADA USIA LANJUT DI DESA CANDEN KRAJAN KALIKOTES KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. (ageing population). Adanya ageing population merupakan cerminan dari

ANGKA KEJADIAN GANGGUAN CEMAS DAN INSOMNIA PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA WANA SERAYA DENPASAR BALI TAHUN 2013

Skripsi RIKA RAUDHATUL JANNAH NIM : S RINA AGUSTINA NIM: S

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pemerintah dalam pembangunan nasional dapat dilihat dari

HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN GANGGUAN KARDIOVASKULAR YANG DIRAWAT DIRUANGAN ALAMANDA TAHUN 2015

PERAN FUNGSI SOSIAL TERHADAP TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DI PANTI WERDHA PANGESTI LAWANG SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Lansia adalah individu yang berusia di atas 60 tahun. Lansia umumnya

Priyoto Dosen S1 Keperawatan STIKes Bhakti Husada Mulia Madiun ABSTRAK

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMANDIRIAN LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA PROVINSI GORONTALO

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit yang berkaitan dengan faktor penuaanpun meningkat, seiring

HUBUNGAN TERAPI MANDI AIR HANGAT SEBELUM TIDUR DENGAN PENURUNAN KEJADIAN INSOMNIA PADA USIA LANJUT DI DESA TANJUNGAN WEDI KLATEN

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PRAKTIK PERAWATAN RAMBUT PADA LANSIA DI DESA PATALAN, KECAMATAN JETIS, KABUPATEN BANTUL.

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TERJADINYA INSOMNIA PADA LANJUT USIA (LANSIA) DI DESA GAYAM KECAMATAN SUKOHARJO KABUPATEN SUKOHARJO SKRIPSI

HUBUNGAN PERSONAL HYGIENE TERHADAP KEJADIAN SKABIES PADA SISWA-SISWI SDN 1 SOKONG KECAMATAN TANJUNG KABUPATEN LOMBOK UTARA SKRIPSI OLEH :

GAMBARAN KUALITAS TIDUR DAN GANGGUAN TIDUR PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI LUHUR KOTA JAMBI

Hubungan Tingkat Ekonomi Keluarga Dengan Status Gizi Pada Lansia Di Posyandu Bina Keluarga Karang Wreda Kusuma Kecamatan Mojoroto Kota Kediri

Senam Lansia dan Tingkat Stres pada Lansia di Dusun Polaman Argorejo Kecamatan Sedayu 2 Kabupaten Bantul Yogyakarta

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN. mempunyai kualitas hidup baik. Hubungan antara aktivitas fisik dengan kualitas

HUBUNGAN POLA TIDUR TERHADAP TEKANAN DARAH PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI SEJAHTERA MARTAPURA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : Diah Luki Yunita Sari J

DESKRIPTIF TENTANG KARAKTERISTIK LINGKUNGAN YANG BERISIKO TERJADINYA JATUH PADA LANSIA DI DESA SUSUKAN KECAMATAN SUSUKAN KABUPATEN SEMARANG

ABSTRAK PENGARUH PELAKSANAAN SENAM LANSIA TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA DI PUSKESMAS KALUKU BODOA MAKASSAR TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menua atau menjadi tua adalah suatu keadaan yang terjadi di dalam

DAFTAR PUSTAKA. 1. Wardha, Nahendra. Mereka Lansia Mereka Berdaya.

GLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 3, September 2017 ISSN

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN DENGAN KECENDERUNGAN INSOMNIA PADA LANSIA DI PANTI WREDHA DHARMA BAKTI SURAKARTA

SENAM TAI CHI TERHADAP FLEKSIBILITAS PUNGGUNG LANSIA

STUDI KOMPARASI TINGKAT STRES LANJUT USIA YANG MENGIKUTI DAN TIDAK MENGIKUTI SENAM BUGAR LANSIA (SBL) DI DUSUN MRISI DESA TIRTONIRMOLO KASIHAN BANTUL

PENGARUH TERAPI OKUPASIONAL TERHADAP PENURUNAN TINGKAT DEPRESI LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI LUHUR KOTA JAMBI TAHUN 2014

BAB 7 KESIMPULAN & SARAN

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP) Mata Kuliah : Psikologi Gerontik

GAMBARAN KARAKTERISTIK LANSIA DENGAN GANGGUAN TIDUR (INSOMNIA) DI RW 1 KELURAHAN BANGSAL KOTA KEDIRI

PERBANDINGAN ANTARA KUALITAS TIDUR LANSIA JALANAN DENGAN LANSIA PANTI WERDHA GRIYA ASIH LAWANG

BAB I PENDAHULUAN. panjang dibandingkan dengan negara berkembang. Perbandingan tersebut

Kata kunci: lansia, senam lansia, kemampuan fungsional.

HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN KEJADIAN INSOMNIA PADA USIA LANJUT DI POSYANDU LANSIA DESA BENERWETAN RW 01 DAN 02 AMBAL KEBUMEN

KOMPRES HANGAT MENURUNKAN NYERI PERSENDIAN OSTEOARTRITIS PADA LANJUT USIA

DETERMINAN DEPRESI PADA LANJUT USIA DI PANTI JOMPO HARAPAN JAYA MARELAN MEDAN

HUBUNGAN STRES LANSIA DENGAN INSOMNIA PADA LANSIA DI DUSUN PURWOSARI MLATI SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan suatu bangsa seringkali dinilai dari umur harapan hidup penduduknya

DAFTAR PUSTAKA. Adelina, D. (2007). Hubungan Kecerdasan Ruhaniah dengan Kesiapan. Menuju Kematian. Skripsi Ilmiah. Yogyakarta : Fakultas Psikologi

PENGARUH TERAPI RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP KUALITAS TIDUR LANSIA DI UPT WREDHA BUDI DHARMA PONGGALAN GIWANGAN UMBULHARJO YOGYAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan promotif dan preventif baik sehat maupun sakit.

E-Jurnal Sariputra, Juni 2016 Vol. 3(2)

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT STRES DENGAN INSOMNIA PADA LANSIA DI DESA TAMBAK MERANG GIRIMARTO WONOGIRI

NASKAH PUBLIKASI PENGARUH SENAM LANSIA TERHADAP TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DI POSYANDU LANSIA TERATAI DUSUN NGRENAK KIDUL 10 SIDOMOYO GODEAN SLEMAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

HUBUNGAN TINGKAT KESEPIAN DENGAN AKTIVITAS SEKSUAL PADA LANSIA DI DESA BANJARHARJO KALIBAWANG KULON PROGO YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

Restu Reva Mikanuwa, Anonius Catur S. S.Kep., Ns., M.Kep. Prodi S-1 Keperawatan 2015

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA YANG DILAKUKAN HOME CARE

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia adalah salah satu negara berkembang yang memiliki umur

2015 GAMBARAN PENGETAHUAN LANSIA MENGENAI SENAM LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI PERTIWI KOTA BANDUNG

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT DEPRESI LANSIA DENGAN INTERAKSI SOSIAL LANSIA DI DESA SOBOKERTO KECAMATAN NGEMPLAK BOYOLALI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta * ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. dibuahi dan pembuahan ovum akhirnya berkembang sampai menjadi fetus

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Reni Ratna Nurul Fauziah, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. secara terus-menerus, dan berkesinambungan. Proses penuan ini akan. sehingga akan mempengaruhi fungsi dan kemampuan tubuh secara

EFEKTIFITAS PEMBERIAN TERAPI MUSIK TERHADAP PENURUNAN GEJALA INSOMNIA PADA LANSIA DI PANTI WERDA RINDANG ASIH II BONGSARI SEMARANG

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KECEMASAN PADA LANSIA DI DUSUN BIBIS LUMBUNGREJO TEMPEL SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

Oleh Sherli Mariance Sari Program Studi Ilmu Keperawatan STIK Bina Husada Palembang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dalam kriteria penelitian atau masuk dalam drop out sehingga tersisa 105

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi, perbaikan lingkungan hidup, kemajuan ilmu pengetahuan, dan teknologi

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEMAMPUAN AKTIVITAS DASAR LANSIA DI PUSKESMAS KEDUNGJATI KABUPATEN GROBOGAN. Manuscript

HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK LANJUT USIA DENGAN PENGETAHUAN TENTANG HIPERTENSI DI KELURAHAN SRIWIDARI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CIPELANG KOTA SUKABUMI

Survey inkontinensia urin yang dilakukan oleh Departemen Urologi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga RSU Dr. Soetomo tahun 2008 terhadap 793 pen

KINERJA PERAWAT DALAM PEMBERIAN ASUHAN KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT TK II PUTRI HIJAU MEDAN

POLA KOMUNIKASI KELUARGA DAN TINGKAT DEPRESI LANSIA DI KELURAHAN PADANG BULAN MEDAN

SRI REJEKI J

HUBUNGAN MEKANISME KOPING DENGAN SUBJECTIVE WELL-BEING PADA LANSIA DI PSTW YOGYAKARTA UNIT BUDI LUHUR

ANALISIS HUBUNGAN BEBAN KERJA DAN LAMA MASA KERJA DENGAN STRES PADA PERAWAT DI PUSKESMAS BLOOTO KOTA MOJOKERTO. Arief Fardiansyah 1 *)

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEJADIAN INSOMNIA PADA LANSIA DI DUSUN KRODAN MAGUWOHARJO DEPOK SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

Hubungan Antara Dukungan Keluarga dengan Kepuasan Hidup Lansia di Kelurahan Bebel Kecamatan Wonokerto Kabupaten Pekalongan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Peningkatan usia harapan hidup bangsa Indonesia diperkirakan

BAB I PENDAHULUAN. perubahan kondisi fisik, psikologis maupun sosial yang saling berinteraksi satu

PENGARUH RELAKSASI PROGRESIF TERHADAP KEJADIAN INSOMNIA PADA LANJUT USIA DI UPT PANTI WREDHA BUDHI DHARMA PONGGALAN YOGYAKARTA

PENGARUH RELAKSASI OTOT PROGRESIF TERHADAP PENINGKATAN JUMLAH KEBUTUHAN TIDUR PADA LANJUT USIA INSOMNIA

BAB III METODE PENELITIAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURANGNYA PERHATIAN PADA LANSIA DI DESA SENGKLEYAN JENGGRIK KEDAWUNG SRAGEN. Oleh : Ade Pratiwi

HUBUNGAN PENGETAHUAN LANSIA TENTANG OSTEOPOROSIS DENGAN PERILAKU MENGKONSUMSI MAKANAN BERKALSIUM DI PANTI WREDHA X YOGYAKARTA

Tingkat Depresi dengan Kejadian Insomnia pada Lanjut Usia di Panti Werdha Budhi Dharma Ponggalan Umbulharjo Yogyakarta

BAB 1 PENDAHULUAN. penduduk Indonesia mencapai usia 66,2 tahun, tahun 2008 UHH penduduk

HUBUNGAN PENGETAHUAN HIPERTENSI DENGAN POLA HIDUP SEHAT LANSIA DI UNIT REHABILITASI SOSIAL PUCANG GADING SEMARANG ABSTRAK

ARTIKEL EFEKTIVITAS PENGGUNAAN TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RUANG CEMPAKA RSUD UNGARAN

HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN DERAJAT INSOMNIA PADA LANJUT USIA DI POSYANDU LANJUT USIA MEKAR SARI MOJO SURABAYA TAHUN 2016

Jurnal Harapan Bangsa Vol. 1 No. 1, Juli 2013

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan untuk dapatbertahan hidup. (Nugroho,2008). struktur dan jumlah penduduk lanjut usia setelah RRC, India, dan Amerika

HUBUNGAN ANTARA SENAM LANSIA (SENAM TERA) DENGAN KESEGARAN JASMANI PADA LANSIA DI POSDAYA MAHKOTA SARI KELURAHAN KINGKING-TUBAN

The 7 th University Research Colloqium 2018 STIKES PKU Muhammadiyah Surakarta

Transkripsi:

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Dari penelitian mengenai hubungan tingkat kecemasan dengan derajat insomnia pada Lansia di Posyandu Lanjut Usia Mekar Sari Mojo Surabaya, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: Gambaran karakteristik para Lansia di Posyandu Mojo dapat disimpulkan: a. Karakteristik lansia yang paling banyak di Posyandu Mojo adalah Lanjut Usia (Elderly) usia 60-74 tahun dan sebagian besar di dominasi oleh responden yang berjenis kelamin perempuan karena laki-laki sedang bekerja diluar rumah sehingga tidak dapat ikut berpartisipasi mengikuti kegiatan di Posyandu Mojo. Selain itu para lansia di Posyandu Mojo paling banyak 118

adalah yang memiliki status pernikahan janda karena Usia Harapan Hidup (UHH) lebih tinggi pada perempuan dibandingkan pada laki-laki. Lansia di Posyandu Mojo cenderung tidak memiliki pekerjaan karena banyak di antara mereka yang telah pensiun dan kebutuhan hidup sehari-hari para lansia didapatkan dari anak. Tetapi para lansia tetap memiliki pendapatan bulanan walaupun banyak di antara mereka banyak yang sudah tidak bekerja, pendapatan tersebut didapatkan dari biaya pensiun. Pendapatan yang paling banyak didapatkan para lansia setiap bulannya sekitar 1 3 juta. Hubungan interaksi sosial para lansia di Posyandu Mojo dalam rutinitas keagamaan dalam bentuk doa (sholat/ibadah/sembayang) dan rasa syukur adalah hubungan sosial yang 119

paling sering mereka lakukan setiap harinya. Lansia tidak juga luput dari perubahan fisik dikarenakan faktor usia mereka seperti nyeri sendi, mata kabur, kolesterol tinggi dan mudah lelah, walaupun demikian mereka tetap melakukan aktivitas mereka sehari-hari dengan semangat. Lansia juga memiliki kebiasaan atau gaya hidup yang sering mereka lakukan seperti tidur malam, hal ini disebabkan karena mereka mengalami insomnia yaitu kesulitan untuk memulai tidur, mempertahankan tidur dan bangun lebih awal daripada biasanya. b. Karakteristik Tingkat Kecemasan pada Lansia berdasarkan Hamilton Rating Scale for Anxiety (HRS-A) lebih banyak para lansia yang tidak mengalami kecemasan karena mereka lebih banyak bersyukur dan berserah kepada Tuhan 120

dalam hal ini berkaitan dengan hubungan dengan Tuhan dalam rutinitas keagamaan yang sering mereka lakukan dibandingkan hubungan dengan tetangga maupun keluarga tetapi ada juga sebagian dari mereka yang mengalami kecemasan sedang dan kecemasan berat. c. Karakteristik Derajat Insomnia pada Lansia berdasarkan Insomnia Severity Index (ISI) yaitu lansia yang tidak mengalami insomnia dan mengalami insomnia sedang sama banyak, lansia sering mengeluhkan kesulitan untuk tidur pada malam hari tetapi dalam hal ini para lansia menganggap keluhan sulit untuk tidur pada malam hari adalah hal yang wajar sesuai dengan bertambahnya usia. d. Berdasarkan hasil uji analisis Tingkat Kecemasan dan Derajat Insomnia pada Lansia 121

dengan menggunakan uji statistic Korelasi Rank Spearman didapatkan hasil bahwa ada hubungan antara tingkat kecemasan lansia dengan derajat insomnia yang dikeluhkan mereka. 6.2 Saran Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, saran yang dapat diusulkan agar para lansia dapat mengatasi masalah kecemasan dan insomnia yang dihadapinya yaitu diharapkan para lansia untuk selalu berpikiran positif dan menerima berbagai perubahan yang terjadi dan hal tersebut dapat dijadikan motivasi untuk tetap menjalani hidup yang lebih baik kedepannya. Para lansia juga diharapkan melakukan berbagai aktivitas sehari-hari dan rutin berolahraga agar dapat mengurangi kecemasan yang dirasakan dan juga melancarkan sirkulasi darah, memperkuat otot, memperkuat daya ingat dan mencegah pengeroposan tulang. 122

Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi untuk penelitian selanjutnya. Banyak faktor lain yang tidak ikut diteliti dalam penelitian ini seperti tidak dilakukannya uji regeresi dalam penelitian ini sehingga tidak dapat mengetahui hubungan sebab-akibat dari tingkat kecemasan dan derajat insomnia dan juga perlunya dilakukan uji analisis korelasi antara umur, jenis kelamin, status pernikahan, status pekerjaan dan status penghasilan dengan tingkat kecemasan agar dapat mengetahui faktor yang mempengaruhi tingkat kecemasan. 123

Daftar Pustaka 1. Wiyono, Wahyu. Hubungan Antara Tingkat Kecemasan Dengan Kecenderungan Insomnia Pada Lansia Di Panti Wredha Dharma Bakti. 2009. Surakarta: Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah. Diunduh dari : http://eprints.ums.ac.id/3972/1/j210040024.pdf 2. Dhin, Ayu Fiaka. Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Kejadian Insomnia Pada Lanjut Usia Di Posyandu Lansia Flamboyan Dusun Jetis Tamantirto Kasihan Bantul. 2013. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan AISYIYAH. Diunduh dari : http://opac.say.ac.id/52/1/ayu%20full%20scriptshit.pdf 3. Website Badan Pusat Statistik. Diunduh dari : http://www.bps.go.id/linktabelstatis/view/id/1517 124

4. Amir, M. T. (2010). Inovasi Pendidikan melalui Problem Based Learning. Jakarta: Prenada Media Grup. 5. Fauziah, Fitri dan Julianti, Widuri. 2005. Psikologi Abnormal Klinis Dewasa. Jakarta: UI; 2007. P.73. 6. Lumbantobing. Gangguan Tidur. Jakarta: Balai Penerbit FKUI; 2004. p.1-2 & p.32. 7. Potter, P. A., & Perry, A. G. (2006). Buku ajar fundamental keperawatan: konsep, proses, dan praktik. Alih bahasa, Renata Komalasari. Ed-4. Jakarta. ECG. 8. Nugroho, W. (2008). Keperawatan gerontik dan geriatrik. Edisi 3. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran ECG. 9. InkaPuty Larasati dan Arief Wibowo. Pengaruh Keikutsertaan Senam Hamil Terhadap Kecemasan Primigravida Trimester Ketiga Dalam Menghadapi 125

Persalinan. 2012. Surabaya: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga. Diunduh dari : http://www.journal.unair.ac.id/filerpdf/3.inka%20 Puty%20Larasati- Arief%20Wibowo%20%28Volume%201%20nom or%201%29.pdf 10. Potter, Patricia A. 2005. Buku ajar fundamental keperawatan: konsep, proses dan praktik Jakarta: EGC. 11. Siregar, Mukhlidah Hanum. 2011. Mengenal sebab-sebab, akibat-akibat, dan cara terapi insomnia. Flashbooks: Jogjakarta. 12. Pranaka H, Kris P. Buku Ajar Boedhi-Darmojo Geriatri: Ilmu Kesehatan Usia Lanjut Edisi Keempat. Jakarta: Balai Penerbit FKUI; 2009. p. 285. 126

13. Japardi, Iskandar. Gangguan Tidur. 2002. Sumatera Utara: Fakultas Kedokteran Bagian Bedah Universitas Sumatera Utara. 14. Pranaka H, Kris P. Buku Ajar Boedhi-Darmojo Geriatri: Ilmu Kesehatan Usia Lanjut Edisi Keempat. Jakarta: Balai Penerbit FKUI; 2009. p. 292, 298, 299. 15. Susilo, Y., & Wulandari, A.(2011). Cara Jitu Mengatasi Insomnia. Yogyakarta : Penerbit ANDI. 16. Arthur C. Guyton. 1991. Buku Teks Fisiologi Kedokteran. Alih Bahasa Adji Dharmadan P. Lukmanto. Jakarta : ECG. 17. Potter, P.A., & Perry, A.G. (2005). Buku ajar Fundamental Keperawatan, ed. 4. ECG : Jakarta. 18. Sohat, F, dkk. 2014. Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Insomnia Pada Lansia Di Balai Penyantunan Lanjut Usia Senja Cerah Paniki 127

Kecamatan Mapanget Manado. Manado : Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi. 19. Maryam, R. Siti, dkk, (2008) Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya, Jakarta : Salemba Medika. 20. Dahlan, Sopiyudin. Besar Sampel dan Cara Pengambilan Sampel dalam Penelitian Kedokteran dan Kesehatan. Edisi 3. Cetakan ke-2. Jakarta: Penerbit Salemba Medika; 2013. 21. Prayitno, A. 2002. Gangguan pola tidur pada kelompok usia lanjut dan penatalaksaannya. Jurnal Kedokteran Trisakti, p-21, p-23-30. Diunduh dari : http://www.univmed.org/wpcontent/uploads/2011/02/prayitno.pdf 22. Galimi, R. 2010. Insomnia in the eldery: an update and future. G GERONTOL, p-231-247. Diunduh dari : 128

http://www.sigg.it/public/doc/giornaleart/13 25.pdf?r=0,409039 23. Amir, N. 2007. Gangguan Tidur pada Lanjut Usia: Diagnosis dan Penatalaksaan. Cermin Dunia Kedokteran No. 157, p-196-206. Diunduh dari : http://www.itokindo.org/?wpfb_dl=185 24. https://www.researchgate.net/publication/1190331 9_Validation_of_the_Insomnia_Severity_Index_IS I_as_an_outcome_measure_for_insomnia_researc h diakses pada 31 mei 2016 25. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/pmc30 79939/ diakses pada 31 mei 2016 129