PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV-B DALAM PEMBELAJARAN IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PICTURE AND PICTURE DI SDN 05 SASAK PASAMAN BARAT

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI KELAS V SDN 09 GUNUNG TULEH

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE SCRIPT

PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR IPS SISWA KELAS V SDN 13 PASAMAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL PLANTED QUESTIONS DI SDN 01 KAMPUNG OLO NANGGALO PADANG

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh: CICILIA CIKITA ABSES NPM

Universitas Bung Hatta Abstract

PENINGKATAN AKTIVITAS BERTANYA DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING DI KELAS VA SD PERTIWI 3 PADANG

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL BERTUKAR PASANGAN DI SDN 09 BALAI SATU KECAMATAN LUBUK BASUNG

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN IPS DENGAN STRATEGI PREDICTION GUIDE

PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DI SDN 20 PASAMAN

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MEMBACA SISWA KELAS IV MELALUI MODEL COMPLETE SENTENCE DI SDN 46 KOTO PANJANG PADANG

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS V-A PADA PEMBELAJARAN PKn DENGAN MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE SCRIPT DI SDN 01 KOTO BALINGKA

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Abstract

MAKE-UP OF RESULT LEARN STUDENT AT STUDY OF IPA THROUGH METHOD OF QUESTIONS STUDENT HAVE IN CLASS OF V SDN 04 LEMBAH MELINTANG PASAMAN BARAT

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Abstract

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS V DENGAN MODEL EXAMPLES NON EXAMPLES DI SDN 02 TARUNG TARUNG KABUPATEN SOLOK

Noorhafizah dan Rahmiliya Apriyani

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SDN 34 KOTO RAWANG PESISIR SELATAN

PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MELALUI MODEL BERTUKAR PASANGAN DI SDN 02 ULAK KARANG SELATAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL INSIDE- OUTSIDE CIRCLE DI SDN 08 SELAYO KABUPATEN SOLOK

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VI PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI METODE PEMBELAJARAN INKUIRI DI SDN 30 KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PAKEM PADA PEMBELAJARAN

OLEH: RIANDA MUFIWAN NPM:

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh: RAHMA DONA NPM

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS II PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI PENDEKATAN TEMATIK DI SDN 16 SINTUK TOBOH GADANG PADANG PARIAMAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS II PADA TEMA LIMA PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING DI SDN 03 KOTO BALINGKA

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN METODE GENERATIVE LEARNING DI SD NEGERI 10 TALANG SOLOK

PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL WORD SQUARE DI SDN 26 PELANGAI KECIL KABUPATEN PESISIR SELATAN

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI MELALUI MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD)

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI MODEL COMPLETE SENTENCE

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IVA DI SDN 31 KUMPULAN BANANG KECAMATAN LINGGO SARI BAGANTI MELALUI MODEL PICTURE AND PICTURE

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI MODEL MODELLING THE WAY

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PREDICTION GUIDE

Keyword : activity, result of learning, activity reading directed ( DRA)

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V.E DENGAN MENGGUNAKAN MODEL WORD SQUARE DI SD KARTIKA I-10 PADANG

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh FITRIANI NPM

METODOLOGI PENELITIAN

ARIE WANGI CHANDRA NPM.

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Abstrak

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V MELALUI STRATEGI MASTERY LEARNING DI SD NEGERI 05 SURAU GADANG SITEBA PADANG

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA MELALUI MEDIA GAMBAR DI SDLB NEGERI LINGGO SARI BAGANTI

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV A PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL SCRAMBLE DI SDN 03 KOTO PULAI PESISIR SELATAN.

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN PKn DENGAN MODEL GROUP INVESTIGATION DI SDN 05 PADANG PASIR KOTA PADANG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMELAJARAN IPS MELALUI METODE PROBLEM SOLVING DI SD NEGERI 03 KOTO KACIAK MANINJAU

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS IV MELALUI MODEL THINK PAIR AND SHARE

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KEMAMPUAN MENALAR DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI MODEL PICTURE AND PICTURE

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE DI SD NEGERI 20 PESISIR SELATAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI METODE DISCOVERY

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta yenisusanti Abstract

METODOLOGI PENELITIAN

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN IPS DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GRAFIS KARTU DI SDN 20 PASAMAN

PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN PKn DENGAN METODE PREDICTION GUIDE DI SD NEGERI 13 BUKIT KACIAK

BAB II KAJIAN PUSTAKA

MENINGKATKAN PARTISIPASI BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL COOPERATIVE SCRIPT DI SDN 18 BUNGO PASANG PADANG

HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL PENELITIAN

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HOREY PADA SISWA KELAS IV DI SDN 17 SUNGAI GERINGGING PARIAMAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN MODEL PROJECT BASED LEARNING

ARTIKEL. PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN PKn MELALUI METODE LEARNING STARTS WITH A QUESTION DISDN 10 SANGKIR AGAM OLEH:

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI PRACTICE REHEARSAL PAIRS

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PEMBERIAN PUJIAN DAN HUKUMAN KEPADA SISWA KELAS I SDN 15 LUBUK ALUNG

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V-A DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 09 KAYU ARO KOTA PADANG

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL SCRAMBLE PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 04 KAMPUNG OLO PADANG

PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PICTURE AND PICTURE DI KELAS V SDN 27 KOTO BARU KABUPATEN PESISIR SELATAN

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADPEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL EVERYONE IS TEACHER HERE DI SDN 08 KINALI PASAMAN BARAT

Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta

PENINGKATAN PEMBELAJARAN DENGAN METODE EKSPERIMEN IPA DI KELAS IV SDN 20 GUNUNG TULEH PASAMAN BARAT

PENERAPAN METODE FUN LEARNING PADA PEMBELAJARAN PKn UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VI SDN 20 KUMANIS KABUPATEN SIJUNJUNG

Keyword: Creativity Student, learning IPA, Strategy of Lightening climate the learning.

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING DI SDN 20 KURAO PAGANG

,, Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas BungHatta

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI STRATEGI INFORMATION SEARCH

PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V.A SD KARTIKA 1-10 PADANG DALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL DELIKAN (DENGAR-LIHAT-KERJAKAN)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MEMBACA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN EVERYONE IS A TEACHER HERE SISWA KELAS IV SDN 10 PADANG DAREK KABUPATEN SOLOK SELATAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS V DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE KUMON

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENDEKATAN INKUIRI PADA PEMBELAJARAN IPA KELAS V SDN 07 TUIK BATANG KAPAS

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 03 SUAYAN TINGGI

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA NYARING DENGAN MENGGUNAKAN MODEL ARTIKULASI PADA SISWA KELAS 1V SDN 21 PURUS KECAMATAN PADANG BARAT

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MELALUI STRATEGI ICE BREAKER

BAB I PENDAHULUAN. ketekunan dan keteladanan baik dari pendidik maupun peserta didik.

Keywords: Teams Games Tournament (TGT), visual media, social science

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. perundang-undangan di Indonesia juga sudah tercantum dalam pembukaan. kehidupan berbangsa dan bernegara adalah dengan pendidikan.

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN VISUAL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED TEACHING

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V DENGAN MODEL GUIDED TEACHING DI SD NEGERI 23 TAMPUNIK PESISIR SELATAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN STRATEGI ACTIVE KNOWLEDGE SHARING DI KELAS V SD NEGERI 50 PADANG TONGGA

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Abstract

PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN PKn DENGAN PENDEKATAN QUANTUM TEACHING DI SDN 02 V KOTO KAMPUNG DALAM PADANG PARIAMAN

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh: FEBRI MAYENTI NPM

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN MODEL INKUIRI DI SDN 04 KAMPUNG OLO PADANG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI THE POWER OF TWO PADA PEMBELAJARAN PKn DI KELAS VSDN 04 KINALI PASAMAN BARAT

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI STRATEGI GUIDED TEACHING DI SDN 09 AIR PACAH PADANG

INCREASED INTEREST IN STUDYING GRADE IIIA IN LEARNING SOCIAL STUDIES THROUGH THE TECHNIQUES OF ICE BREAKER IN SD KARTIKA 1-10 PADANG

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA PETA DI KELAS V SDN 002 BAGAN BESAR DUMAI

Transkripsi:

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV-B DALAM PEMBELAJARAN IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PICTURE AND PICTURE DI SDN 05 SASAK PASAMAN BARAT Noviana Sani¹, Pebriyenni², Niniwati³ ¹Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar ²Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan ³Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta. E-mail: noviana-sani@gmail.com Abstrak Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya hasil belajar siswa kelas IV-B dalam pembelajaran IPS di SDN 05 Sasak Pasaman Barat. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menggunakan Model Picture and Picture. Tujuannya adalah mendeskripsikan peningkatan hasil belajar siswa kelas IV-B pada pembelajaran IPS melalui Model Picture and Picture di SDN 05 Sasak Pasaman Barat. Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas IV-B SDN 05 Sasak Pasaman Barat, yang berjumlah 25 orang. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi penilaian afektif belajar siswa, lembar observasi aktivitas guru dan tes hasil belajar. Kemampuan siswa menjelaskan pelajaran pada siklus I dengan nilai rata-rata 66, meningkat pada siklus II dengan nilai rata-rata 84,40. Dan hasil membuat rangkuman siswa pada siklus I dengan nilai rata-rata 70,1, meningkat pada siklus II dengan nilai rata-rata 81,4. Sedangkan hasil analisis lembar observasi ranah afektif siswa selama proses pembelajaran IPS diperoleh hasil pada siklus I dengan nilai rata-rata 66,28, meningkat pada siklus II dengan nilai rata-rata 80,28. Jadi dapat disimpulkan dengan menggunakan Model Picture and Picture pada pembelajaran IPS dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Kata Kunci: Hasil Belajar, Model Picture and Picture, IPS

MAKE UP OF RESULT LEARN STUDENT Class of IV-B STUDY OF IPS THROUGH MODEL OF PICTURE AND PICTURE SDN 05 SASAK PASAMAN WEST Noviana Sani¹, Pebriyenni², Niniwati² Program Study Education Of Elementary Schoolteacher Faculty Teachership and Science Education Of Bung Hatta University E-Mail: noviana-sani@gmail.com Abstract This Research background by lowering of result learn student class of IV-B in study of IPS SDN 05 Sasak West Pasaman. One of way of able to be used to overcome the the problem by executing Research Of Action Class ( PTK) by using Model of Picture and Picture. While its target descripsi of is make up of result learn class student of IV study of IPS Model of Picture and Picture SDN 05 Sasak Pasaman West. Subjek of this research class student of IV b SDN 05 Sasak West Pasaman, amounting to 25 people. Research instrument which used in this research observation sheet assessment of afektif learn student, activity observation sheet learn and tes result of study. While result learn student cycle of I with mean 66, mounting cycle of II with mean 84,40. And make to embrace result student cycle of I with mean 70,1, mounting cycle of II with mean 81,4. Pursuant to result of domain observation sheet analysis of afektif student during process study of IPS obtained result of cycle of I with mean 66,28, mounting cycle of II with mean 80,28. Becoming can be concluded by using Model of Picture and Picture study of IPS can improve result learn student. Keyword: Result of Study, Model of Picture and Picture, Study of IPS.. A. PENDAHULUAN Pendidikan merupakan hal utama yang harus dimiliki oleh setiap manusia. Dengan pendidikan dapat menentukan kemajuan suatu bangsa. Sebagaimana tertuang dalam Undang- Undang RI No. 20 Tahun 2003 Bab II pasal 3 yaitu: Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab. Mengacu pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tahun 2006, diketahui bahwa IPS

mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Pada jenjang Sekolah Dasar (SD), mata pelajaran IPS memuat materi goegrafi, sejarah, sosiologi, dan ekonomi. Oleh karena itu, mata pelajaran IPS dirancang untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis terhadap kondisi sosial masyarakat dalam memasuki kehidupan bermasyarakat yang dinamis, serta menjadikan manusia memiliki kualitas yang lebih baik, dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak mengerti menjadi mengerti dan sebagainya. IPS merupakan kajian tentang manusia dengan lingkungannya. Djahiri (dalam Solihatin dan Raharjo.,2009:15) mengemukakan bahwa, pendidikan IPS membantu siswa dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi sehingga akan menjadikannya semakin mengerti dan memahami lingkungan sosial masyarakatnya. Depdiknas (2006:575) menjelaskan tentang penjabaran Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) mengenai tujuan mata pelajaran IPS adalah sebagai berikut: 1) mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya, 2.) memiliki kemampuan dasar untuk berfikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, resitasi, memecahkan masalah dan keterampilan dalam kehidupan sosial, 3.) memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilainilai sosial dan kemanusian, 4.) memilki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, tingkat lokal, nasional dan global. Selanjutnya Wachidi (dalam Kunandar, 2008:266) menjelaskan tujuan pokok dari pembelajaran IPS, yaitu: (1) memberikan pengetahuan kepada manusia bagaimana bersikap terhadap benda-benda di sekitarnya, (2) memberikan pengetahuan kepada manusia bagaiman cara berhubungan dengan manusia yang lain, (3) memberikan pengetahuan

kepada manusia bagaimana cara berhubungan dengan masyrakat sekitarnya, (4) memberikan pengetahuan kepada manusia bagaimana cara berhubungan dengan alam sekitarnya, (5) memberikan pengetahuan kepada manusia bagaimana berhubungan dengan Tuhannya. Dengan memperhatikan tujuan pembelajaran IPS di atas jelaslah dan kemampuan serta keterampilan guru dalam memilih metode, media dan model pembelajaran yang cocok digunakan dalam penyampaian materi, sehingga siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Berdasarkan pengalaman peneliti selama mengajar di SDN 05 Sasak bahwa mata pelajaran IPS mempunyai dari tahun 2005-2015, pada nilai yang strategis dan penting dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang unggul, handal, dan bermoral semenjak dini. Untuk itu IPS merupakan salah satu mata pelajaran yang mulai diajarkan dari pendidikan Sekolah Dasar (SD) sampai jenjang pendidikan Tingkat Menengah (SMP). Agar terwujudnya tujuan pembelajaran IPS di kelas IV-B SDN 05 Sasak terlihat hasil pembelajaran IPS rendah. Hal ini disebabkan dalam proses pembelajaran IPS: 1) kurangnya perhatian siswa dalam pembelajaran karena guru masih dominan menggunakan metode ceramah dalam penyampaian materi, 2) pemahaman siswa terhadap materi pembelajarannya sebagaimana pembelajaran belum optimal sehingga diharapkan dalam kurikulum diperlukan iklim pembelajaran yang menyenangkan dan mudah dipahami siswa. Dalam menciptakan iklim pembelajaran yang menyenangkan siswa tidak dapat menjelaskan kembali materi pelajaran, 3) dalam pembagian kelompok guru jarang sekali memperhatikan keheterogenan (tingkat akademik, jenis kelamin, ras

dan etnis) sehingga ada dalam satu 05 Sasak Pasaman Barat. Untuk kelompok yang tingkat akademiknya mengatasi masalah tersebut, guru tinggi, 4) siswa tidak mau membuat rangkuman pembelajaran, 5) penilaian yang diberikan dalam belajar kelompok seringkali berupa penilaian kemajuan individu. Hal ini dapat dapat menggunakan model yang bervariasi. Banyak model pembelajaran yang dapat dipilih dan digunakan oleh guru dalam pembelajaran IPS dalam dilihat dari rata- rata nilai ujian rangka meningkatkan hasil belajar semester IPS pada Semester I Tahun Pelajaran 2013-2014 kelas IV-B. siswa, dalam hal ini peneliti memilih salah satu model pembelajaran yaitu Semester I Tertinggi Nilai IPS Teren -dah Ratarata Banyak Siswa Nilai >70 Nilai <70 model Picture and Picture. Model Picture and Picture merupakan salah 1 80 50 60 12 13 Dari tabel 01 tersebut tampak satu cara bagi guru untuk menjalankan proses pembelajaran serta dapat bahwa hasil belajar siswa belum mengembangkan beberapa sesuai dengan yang diharapkan. Dari kemampuan dalam menjalankan 25 orang siswa, 12 orang yang proses pembelajaran dengan cara mencapai KKM. Berdasarkan KKG Kecamatan Sasak Pasaman Barat diputuskan nilai KKM siswa untuk mata pelajaran IPS adalah 70. Apabila kondisi pembelajaran dibiarkan terus berlanjut maka akan mempengaruhi terhadap hasil belajar IPS siswa di kelas IV-B SDN menggunakan gambar, seperti kemampuan menjelaskan jenis-jenis sumber daya alam, membuat rangkuman tentang jenis-jenis sumber daya alam, dan aspek afektif yaitu perhatian siswa dalam pembelajaran IPS dengan menggunakan model Pembelajaran IPS dengan

Picture and Picture di Kelas IV-B SDN 05 Sasak Pasaman Barat. Pada model Picture and Picture ini siswa diajak untuk lebih berpikir tentang alasan-alasan dasar yang diperbuat, melatih berpikir logis dan sistematis. Model pembelajaran ini menggunakan jenis gambargambar yang dipasang acak dan diurutkan menjadi urutan logis. Siswa melakukan secara sendiri-sendiri, sehingga guru mampu melihat kemampuan siswa dalam berpikir dalam menyelesaikan suatu permasalahan secara logis dan sistematis. Model Picture and Picture diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa khususnya pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Berdasarkan permasalahan di atas maka peneliti memperbaiki proses pembelajaran IPS dengan melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas dengan judul Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas IV-B dalam Menggunakan Model Picture and Picture di SDN 05 Sasak Pasaman Barat. B. KAJIAN TEORI 1. Tinjauan Tentang Pembelajaran IPS Pembelajaran merupakan salah satu tindakan edukatif yang dilakukan guru di kelas. Tindakan ini dikatakan bersifat edukatif bila berorientasi pada pengembangan diri atau pribadi siswa secara utuh, artinya pengembangan pengetahuan, mental dan sikap. Oleh karena itu guru harus berkompetensi dalam menciptakan aktivitas pembelajaran yang sesuai dengan ketiga aspek tersebut. Sapriya, dkk. (2006:3) menyatakan bahwa IPS adalah perpaduan dari pilihan konsep ilmu-ilmu sosial seperti sejarah, geografi, ekonomi, antropologi, budaya dan sebagainya yang diperuntukkan sebagai pembelajaran pada tingkat persekolahan 2. Tinjauan tentang Model Picture and Picture Adapun yang dimaksud

a. Pengertian Model Pembelajaran dengan model Picture And Picture Menurut Ferry (2010:2) Model pembelajaran adalah bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru di kelas. Sedangkan menurut Istarani (2011:1) model pembelajaran adalah seluruh rangkaian penyajian materi ajar yang meliputi segala aspek sebelum, sedang dan sesudah pembelajaran yang dilkakukan guru serta segala fasilitas yang terkait yang digunakan secara menurut Ahmadi (2011:58) adalah suatu model belajar yang menggunakan gambar dan dipasangkan/diurutkan menjadi urutan yang logis. Sedangkan menurut Taufik dan Muhammadi (2011:146) Picture And Picture adalah suatu model belajar yang menggunakan gambar dan dipasangkan atau diurutkan menjadi urutan yang logis. Jadi model Picture And Picture adalah model pembelajaran langsung dalam proses belajar yang menggunakan gambar dan mengajar b. Pengertian Model Picture And Picture Model Picture And Picture merupakan satu cara bagi guru untuk menjalankan proses pembelajaran serta dapat membantu siswa untuk mengembangkan beberapa kemampuan dalam menjalankan proses pembelajaran dengan cara menggunakan gambar. dipasangkan/diurutkan menjadi urutan yang logis. c. Keunggulan dan Kelemahan Model Picture And Picture Picture And Picture suatu model yang digunakan guru utuk membimbing siswa dalam proses pembelajaran. Menurut Istarani (2011:8), keunggulan model Picture And Picture adalah: langkah-langkah dari

1) Materi yang diajarkan lebih terarah karena pada awal pembelajaran guru menjelaskan kompetensi yang harus dicapai dan materi secara singkat terlebih dahulu, 2) siswa lebih cepat menangkap materi ajar karena guru menunjukkan gambargambar mengenai materi yang telah dipelajari, 3) dapat meningkat daya nalar atau daya pikir siswa karena siswa disuruh guru untuk menganalisa gambar yang ada, 4) dapat meningkatkan tanggung jawab siswa, sebab guru menanyakan alasan siswa mengurutkan gambar, 5) pembelajaran lebih berkesan, sebab siswa dapat mengamati langsung gambar yang telah dipersiapkan guru. Kelemahan Model Pembelajaran Picture And Picture: 1) Sulit menemukan gambargambar yang bagus dan berkulitas serta sesuai dengan materi pelajaran, 2) Sulit menemukan gambar-gambar yang sesuai dengan daya nalar atau kompetensi siswa yang dimiliki, 3) Baik guru ataupun siswa kurang terbiasa dalam menggunakan gambar sebagai bahan utama dalam membahas suatu materi pelajaran, 4) Tidak tersedianya dana khusus untuk menemukan atau mengadakan gambar-gambar yang diinginkan. d. Langkah-langkah model Picture And Picture Menurut Istarani (2011:7), pelaksanaan picture and picture yaitu: 1) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang ingin dicapai, 2) memberikan materi pengantar sebelum kegiatan, 3) guru menyediakan gambar-gambar yang akan digunakan (berkaitan dengan materi), 4) guru menunjuk siswa secara bergilir untuk mengurutkan atau memasangkan gambargambar yang ada, 5) guru memberikan pertanyaan mengenai alasan siswa dalam menentukan urutan gambar, 6) dari alasan tersebut guru akan mengembangkan materi dan menanamkan konsep materi yang sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai, 7) guru menyampaikan kesimpulan. Sedangkan menurut Suprijono (2010:125) langkah-langkah model Picture And Picture adalah: 1) Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai. 2) Menyajikan materi sebagai pengantar 3)Guru menunjukkan/memperlihatkan gambar-gambar yang berkaitan dengan materi 4) Guru menunjukkan/mengurutkan gambargambar menjadi urutan yang logis. 5) Guru menanyakan alasan/dasar pemikiran urutan gambar tersebut 6) Dari alasan/urutan gambar tersebut guru memulai menanamkan konsep/materi sesuai dengan kompetensi diinginkan tercapai, guru hendaknya

7) Kesimpulan/rangkuman Dari pendapat di atas dapat mampu memilih bahan yang cocok untuk diajarkan kepada siswa. Adapun disimpulkan bahwa model Picture kriteria pemilihan bahan pelajaran And Picture adalah suatu model guru terlebih dahulu menyampaikan materi, dalam pembelajaran model Picture And Picture menurut Istarani memperlihatkan gambar, (2011:7) adalah: 1. Guru menyampaikan tujuan atau kompentensi yang ingin dicapai. Di langkah ini guru diharapkan untuk menyampaikan apakah mengurutkan gambar, dasar pemikiran siswa, menanamkan konsep dan membuat kesimpulan. Berdasarkan pendapat yang telah diuraikan di atas, langkahlangkah model Picture And Picture yang menjadi Kompetensi yang peneliti ambil untuk melakukan Dasar mata pelajaran yang penelitian ini adalah menurut Istarani bersangkutan. Dengan karena langkah-langkah model Picture And Picture yang dikemukakan Istarani mudah dipahami oleh guru dan sesuai untuk siswa Sekolah Dasar (SD). e. Langkah-langkah Model Picture And Picture dalam Pembelajaran IPS demikian maka siswa dapat mengukur sampai sejauh mana yang harus dikuasainya. 2. Memberikan materi pengantar sebelum kegiatan. Penyajian materi sebagai pengantar sesuatu yang sangat penting, dari sini guru Model Picture and Picture memberikan momentum dipergunakan untuk mengkaji materi dalam mata pelajaran IPS permulaan pembelajaran. 5. Guru memberikan mengenai

Dengan memotivasi dan teknik yang baik dalam pemberian materi menarik minat siswa untuk belajar lebih jauh tentang materi yang dipelajari. 3. Guru menyediakan gambargambar yang akan digunakan (berkaitan dengan materi). Dalam proses penyajian materi, guru mengajar siswa ikut terlibat aktif dalam proses alasan siswa dalam menentukan urutan gambar. Setelah itu ajaklah siswa menemukan rumus, tinggi, jalan cerita, atau tuntutan KD dengan indikator yang akan dicapai. 6. Dari alasan tersebut guru akan mengembangkan materi dan menanamkan konsep materi yang sesuai dengan pembelajaran dengan kompentesi yang ingin dicapai. mengamati setiap gambar yang ditunjukan oleh guru atau oleh temannya. 4. Guru menunjuk siswa secara bergilir untuk mengurutkan atau memasangkan gambargambar yang ada Di langkah ini guru harus dapat melakukan inovasi. Gambargambar yang sudah ada diminta oleh siswa untuk diurutkan, Dalam proses diskusi dan pembacaan gambar ini guru harus memberikan penekananpenekanan. Pada hal ini dicapai dengan meminta siswa lain untuk mengulangi, menuliskan atau bentuk lain dengan tujuan siswa mengetahui bahwa hal tersebut penting dalam pencapaian KD dan indikator yang telah ditetapkan. dibuat, atau dimodifikasi. Menurut Sudjana (2009 :23), jenis-

7. Guru menyampaikan kesimpulan. Di akhir pembelajaran, guru bersama siswa membuat kesimpulan sebagai penguatan materi pelajaran. 3. Tinjauan tentang Hasil Belajar Siswa a. Pengertian Hasil Belajar Siswa Hasil belajar siswa dapat dilihat dari kemampuannya mengingat pelajaran yang telah di sampaikan selama pembelajaran dan bagaimana siswa tersebut bisa menerapkannya dan mampu memecahkan masalah yang timbul sesuai dengan apa yang telah dipelajarinya. Menurut Slameto (dalam Hamdani, 2011:20), hasil belajar adalah suatu proses yang dilakukan seseorang untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dalam lingkungannya. b. Jenis-jenis Hasil Belajar Siswa jenis hasil belajar siswa dibagi menjadi tiga aspek yaitu: 1. Kognitif a) Hasil belajar pengetahuan hafalan b) Hasil belajar pemahaman c) Hasil belajar penerapan d) Hasil belajar analisis e) Hasil belajar sintesis f) Hasil belajar evaluasi 2. Afektif a) Reciving/attending, b) Responding atau jawaban, c) Valuing (penilaian), d) Organisasi, e) Karakteristik nilai atau internalisasi nilai, 3. Psikomotor a) Gerakan reflex b) Keterampilan pada gerakan-gerakan dasas c) Kemampuan perseptual d) Kemampuan di bidang fisik e) Gerakan-gerakan skill f) Kemampuan yang berkenaan dengan non decursive komunikasi. Ketiga aspek tersebut menjadi objek penilaian hasil belajar. Di antara tiga aspek tersebut, yang peneliti teliti adalah aspek kognitif dan afektif, tepatnya kemampuan menjelaskan, kemampuan membuat rangkuman, dan kemampuan Jalan Pasa Lamo-Pondok Sasak,

perhatian terhadap pelajaran. c. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Siswa Menurut Soemanto (2006:113), faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar dapat digolongkan menjadi 3 macam, yaitu: a). Faktor-faktor stimuli belajar b). Faktor-faktor metode belajar c). Faktor-faktor individual C. METODOLOGI PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Classroom Action Research (CAR) atau PTK adalah action research yang dilaksanakan oleh guru dalam kelas. Menurut Arikunto, dkk. (2010:17), Dalam penelitian yang berbentuk kolaborasi, pihak yang melakukan tindakan adalah guru itu sendiri, sedangkan yang diminta melakukan pengamatan terhadap proses berlangsungnya proses tindakan adalah peneliti, bukan guru yang sedang melakukan tindakan. Kolaborasi juga dapat dilakukan oleh dua orang guru, yang dengan cara berganti mengamati. Ketika sedang mengajar, dia adalah seorang guru, ketika sedang mengamati, dia adalah seorang peneliti. Penelitian ini dilaksanakan di SDN 05 Sasak Pasaman Barat pada kelas IV. Lokasi penelitian terletak di Kecamatan Sasak Ranah Pasisie, Kabupaten Pasaman Barat. Penelitian ini dilakukan pada siswa Kelas IV-B SDN 05 Sasak Pasaman Barat yang berjumlah 25 orang, terdiri dari 14 orang laki-laki dan 11 orang perempuan, dengan 1 orang guru mencakup semua mata pelajaran, kecuali mata pelajaran agama dan olahraga. Penelitian ini dilaksanakan pada Semester II tahun ajaran 2013/2014 dari bulan Februari sampai Maret 2014 terhitung dari waktu perencanaan sampai penulisan laporan hasil penelitian. PTK yang dilaksanakan menggunakan model siklus yang dikembangkan oleh Arikunto, dkk. (2010:16), model siklus ini mempunyai empat komponen yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi/pengamatan, dan refleksi. Jenis data yang peneliti teliti adalah data kualitatif dan data kuantitatif. Sumber data dalam penelitian ini berupa data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh langsung dari subjek penelitian, misalnya, hasil observasi, dan hasil

tes. Data sekunder diperoleh dari arsip nilai ujian semester 1 tahun ajaran 2013/2014 dalam pembelajaran IPS kelas IV-B SDN 05 Sasak Pasaman Barat. Teknik analisis data digunakan dalam 3 hal yaitu: 1. Teknik analisis data aktivitas guru 2. Teknik analisis data aktivitas siswa 3. Teknik analisis data hasil belajar siswa D. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Deskripsi Kegiatan Pembelajaran Siklus I a. Data Hasil Observasi Kegiatan Guru Tabel 02: Persentase Kegiatan Guru dalam Pembelajaran IPS melalui Model Picture and Picture Pertemuan Jumlah Skor Persentase Kategori I 24 66,67% Cukup II 25 69,44% Cukup mengelola pembelajaran oleh observer pada siklus I diperoleh skor 68,05%. Artinya berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan skor tersebut berada pada rentangan 60% - 69%, sehingga penerapan model picture and picture pada siklus I termasuk dalam kategori cukup. 2. Hasil Belajar Kognitif (a) Kemampuan menjelaskan jenisjenis sumber daya alam. Data hasil observasi ini didapatkan melalui lembar observasi hasil belajar siswa, dan digunakan untuk melihat proses dan perkembangan hasil belajar siswa pada saat tes akhir pada setiap siklus. Persentase analisa hasil belajar siswa dapat dilihat pada tabel berikut: pada Siklus I Rata-rata 68,05% Cukup Target 70% Dari Tabel 02 di atas, dapat Ketuntasan Belajar Jumlah Siswa Jumlah Nilai Persentase Ratarata dilihat persentase guru dalam Tuntas 17 68% Tidak Tuntas 8 32% 165 0 66

Pertemuan Ranah Hasil Belajar I II Rata rata Kate gori Jml Ratarata Jml Rata -rata Dari Tabel 03 di atas, terlihat bahwa pada siklus I jumlah nilai 1650, Membuat Rangkuman 1745 69,8 1760 70,4 70,1 Cukup dengan nilai rata-rata 66. Hanya 17 orang siswa yang mencapai KKM, dan 8 orang siswa lainnya masih memperoleh nilai kurang memuaskan atau masih di bawah KKM 70. (b) Kemampuan membuat rangkuman Data hasil observasi ini didapatkan melalui rangkuman hasil belajar siswa, dan digunakan untuk melihat perkembangan hasil belajar siswa yang terjadi selama pembelajaran berlangsung. Indikator hasil belajarnya adalah hasil belajar siswa membuat rangkuman. Persentase membuat rangkuman siswa pada siklus I dapat dilihat pada tabel berikut: Dari tabel 04 di atas, dapat dilihat bahwa rata-rata hasil belajar siswa dalam membuat rangkuman pada siklus I pertemuan I adalah 69,8 dengan persentase ketuntasan 64% dan pada pertemuan II adalah 70,4 dengan persentase ketuntasan 68%. Rata-rata nilai hasil belajar siswa membuat rangkuman pada siklus I adalah 70,1, sehingga dapat dikatakan hasil belajar siswa dalam membuat rangkuman termasuk dalam kategori cukup. 3. Hasil Belajar Siswa Aspek Afektif (Perhatian Siswa terhadap Pelajaran) Tabel 04: Persentase Membuat Rangkuman Siswa pada Siklus I

Data hasil observasi ini didapatkan melalui lembar observasi hasil belajar siswa, dan digunakan untuk melihat proses dan perkembangan hasil belajar siswa yang terjadi selama pembelajaran berlangsung. Indikator hasil belajarnya adalah perhatian siswa terhadap pelajaran. Persentase hasil belajar siswa pada siklus I berdasarkan ranah afektif dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 05: Persentase Hasil Belajar Siswa pada Siklus I Berdasarkan Ranah Afektif rata nilai hasil belajar siswa pada siklus I adalah 66,28, sehingga dapat dikatakan hasil belajar siswa dalam ranah afektif termasuk dalam kategori cukup. Tabel 06: Persentase Aktivitas Guru dalam Pembelajaran IPS melalui Model Picture and Picture pada Siklus II Pertemuan Jumlah Persentase Kategori Skor I 29 80,55% Baik II 34 94,44% Sangat Baik Rata-rata 87,49% Sangat Baik Dari tabel 06 di atas, dapat dilihat bahwa persentase guru dalam Ranah Hasil Belajar Pertemuan I Juml ah Rata -rata II Jum lah Rata -rata Ratarata Siklus I Afektif 1548 61,92 1766 70,64 66,28 Kate gori Cukup mengelola pembelajaran memiliki rata-rata 87,49%. Dengan melihat persentase kegiatan pembelajaran, dapat disimpulkan bahwa kegiatan Dari tabel 05 di atas, dapat dilihat bahwa nilai rata-rata hasil belajar siswa dalam ranah afektif pada siklus I pertemuan I adalah 61,92 dan pada pertemuan II adalah 70,64. Rata- pembelajaran yang dilakukan oleh guru tergolong sangat baik. 2. Hasil Belajar Kognitif (a) Kemampuan menjelaskan manfaat potensi sumber daya alam.

Data hasil observasi ini didapatkan melalui lembar observasi hasil belajar siswa, dan digunakan untuk melihat proses dan perkembangan hasil belajar siswa pada saat tes akhir pada setiap siklus. Persentase analisa hasil belajar siswa dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 07: Kemampuan Menjelaskan pada Siklus II Ketuntasan Belajar Jumlah Siswa Persentase Tuntas 22 88% Tidak Tuntas 3 12% Jmlh Nilai 2.110 84,40 Dari Tabel 07 di atas, terlihat Data hasil observasi ini didapatkan melalui rangkuman hasil belajar siswa, dan digunakan untuk melihat perkembangan hasil belajar siswa yang terjadi selama pembelajaran berlangsung. Indikator hasil belajarnya adalah hasil belajar siswa membuat rangkuman. Persentase membuat rangkuman siswa pada siklus II dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 08: Persentase Membuat Rangkuman Siswa pada Siklus II Ranah Hasil Belajar Pertemuan I Jmlh Rata -rata II Jmlh Kategori Ratarata Ra ta rata sik lus II Ratarata bahwa pada siklus II jumlah nilai 2.110, dengan nilai rata-rata 84,40. Membuat Rangkum an 1980 79,2 2090 83,6 81,4 Baik Hanya 22 orang siswa (88%) yang mencapai KKM, dan 3 orang siswa (12%) masih memperoleh nilai kurang memuaskan atau masih di bawah KKM 70. (b) Kemampuan membuat rangkuman Dari tabel 08 di atas, dapat dilihat bahwa rata-rata hasil belajar siswa dalam membuat rangkuman pada siklus II pertemuan I adalah 79,2 dengan persentase ketuntasan 76% dan pada pertemuan II adalah 83,6

Afektif dengan persentase ketuntasan 88%. Rata-rata nilai hasil belajar siswa membuat rangkuman pada siklus II Ranah Hasil Belajar Pertemuan I Jum lah Rata -rata II Jum lah Rata -rata Ratarata Siklus II Kate gori adalah 81,4, sehingga dapat dikatakan hasil belajar siswa dalam membuat rangkuman termasuk dalam kategori baik. 3. Hasil Belajar Siswa Aspek Afektif (Perhatian Siswa terhadap Pelajaran) Data hasil observasi ini didapatkan melalui lembar observasi hasil belajar siswa, dan digunakan untuk melihat proses dan perkembangan hasil belajar siswa yang terjadi selama pembelajaran berlangsung. Indikator hasil belajarnya adalah perhatian siswa terhadap pelajaran. Persentase hasil belajar siswa pada siklus II berdasarkan ranah afektif dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 09: Persentase Hasil Belajar Siswa pada Siklus II Berdasarkan Ranah Afektif 1890 75,6 2124 84,9 80,28 Baik Dari tabel 09 di atas, dapat dilihat bahwa nilai rata-rata hasil belajar siswa dalam ranah afektif pada siklus II pertemuan I adalah 75,60 dan pada pertemuan II adalah 84,96. Rata-rata nilai hasil belajar siswa pada siklus II adalah 80,28, sehingga dapat dikatakan hasil belajar siswa dalam ranah afektif termasuk dalam kategori baik. E. KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dibahas pada bagian sebelumnya, maka peneliti dapat menyimpulkan sebagai berikut: 1. Kemampuan siswa menjelaskan materi pelajaran tentang jenis-jenis sumber daya alam dalam proses pembelajaran dapat ditingkatkan

dengan menggunakan model Picture and Picture, hal ini dibuktikan dengan tes hasil belajar pada siklus I dengan nilai rata-rata 66,00 (persentase ketuntasan 68%), sedangkan pada siklus II dengan nilai rata-rata 84,40 (persentase ketuntasan 88%). Dengan demikian terdapat peningkatan persentase hasil belajar siswa sebanyak 20% 2. Kemampuan siswa membuat rangkuman tentang jenis-jenis sumber daya alam dapat ditingkatkan dengan menggunakan model Picture and Picture, hal ini dibuktikan dengan hasil belajar pada siklus I dengan nilai rata-rata 70,1 (66%), sedangkan pada siklus II dengan nilai rata-rata 81,4 (82%). Dengan demikian terdapat peningkatan hasil belajar siswa sebanyak 16%. 3. Perhatian siswa dalam proses pembelajaran IPS ternyata dapat ditingkatkan dengan menggunakan model Picture and Picture, hal ini dibuktikan dengan observasi kegiatan siswa selama proses pembelajaran IPS pada siklus I dengan nilai rata-rata 66,28 sedangkan pada siklus II dengan rata-rata 80,28. Dengan demikian terdapat peningkatan hasil belajar siswa sebanyak 14,00 B. Saran Sehubungan dengan hasil penelitian yang diperoleh, peneliti mengemukakan beberapa saran yang sekiranya dapat memberikan masukan untuk dapat meningkatkan hasil belajar siswa yaitu: 1. Bagi kepala sekolah, hendaknya senantiasa memotivasi dan mengarahkan guru kelas agar mampu menggunakan model Picture and Picture dalam pembelajaran di sekolah dan memantau proses pelaksanaannya. 2. Bagi guru, hendaknya model Picture and Picture dapat dijadikan

sebagai salah satu alternatif dalam pembelajaran IPS karena Picture and Picture merupakan suatu teknik atau pendekatan pembelajaran yang mampu meningkatkan hasil belajar siswa. 3. Hendaknya sekolah melengkapi sarana dan prasarana pembelajaran yang memadai, karena hal tersebut dapat membantu proses pembelajaran dengan baik, terutama penggunaan model Picture and Picture dalam pembelajaran IPS sehingga dapat meningkatkan hasil belajar IPS. DAFTAR PUSTAKA Hamalik, Oemar. 2008. Kurikulum Dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.. 2010. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Kunandar. 2007. Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Soemanto, Wasty. 2006. Psikologi Pendidikan Landasan Kerja Pemimpin Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Solihatin, Etin dan Raharjo. 2009. Analisis Model Pembelajaran IPS. Jakarta: Bumi Aksara. Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya. Taufina, Dkk. 2011. Mozaik Pembelajaran Inovatif. Padang. SUKABINA Press. Arikunto, Suharsimi, dkk. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Rineka Cipta. Depdiknas. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: BNSP. Ferry. 2010. Model Pembelajaran. Semarang: Puspa Inti Mandiri. Istarani, 2011. Model Pembelajaran Inovatif. Medan. Media Persada