BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa. Pemerintah Indonesia merumuskan dalam Undang-

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Tujuan Pendidikan Nasional menurut Undang-Undang No.20 tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. mendorong berbagai upaya dan perhatian seluruh lapisan masyarakat terhadap

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu faktor yang menentukan kemajuan bangsa Indonesia

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu bagian terpenting dalam suatu pembangunan,

BAB I PENDAHULUAN. seutuhnya. Hal ini dijelaskan dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. Undang No.20 tahun 2003). Pendidikan memegang peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki fungsi yang sangat penting dalam pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia yang dimiliki oleh bangsa tersebut. UU No. 20 Tahun 2003 menjelaskan bahwa:

pengetahuan dan teknologi perlu adanya pembaharuan dalam sistem pendidikan secara terarah dan terencana maka Undang-Undang Republik Indonesia No 20

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kita adalah negara yang memperhatikan pendidikan bangsanya,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam. Indonesia. Di samping itu, pendidikan dapat mewujudkan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional Bab II Pasal 3 yang menyatakan bahwa : Proses pembelajaran pada umumnya memiliki komponen-komponen

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi hal yang sangat penting bagi suatu bangsa, dikatakan

BAB I PENDAHULUAN. Syamsuddin Abin (2007, h. 22) mengatakan bahwa pendidikan dapat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dikatakan berjalan baik apabila mampu berperan secara proporsif,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan penting karena pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. dan peluang yang memadai untuk belajar dan mempelajari hal hal yang di

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi yang diharapkan. Karena hal itu merupakan cerminan dari kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang diperolehnya seorang warga negara dapat mengabdikan diri

BAB I PENDAHULUAN. karena pada dasarnya setiap orang membutuhkan pendidikan. Pendidikan

memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi.

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana yang tertuang dalam Undang Undang Nomor 20 tahun negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. yang menyenangkan dan mudah dipahami oleh siswa. Pendidikan berfungsi

1. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan rekayasa mengendalikan belajar (learning) guna

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. aspirasi (cita-cita) untuk maju, sejahtera, dan bahagia menurut konsep

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini, maka dari itu tidaklah heran jika pendidikan saat ini adalah sebuah

BAB I PENDAHULUAN. tingkah laku pada diri pribadinya. Perubahan tingkah laku inilah yang

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi tersebut diperlukan sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam

BAB I PENDAHULUAN. lambatnya pembangunan bangsa sangat tergantung pada pendidikan. Oleh karena. sangat luas terhadap pembangunan di sektor lainnya.

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. sebelumnya. Pengetahuan ini dapat juga disebut sebagai pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. di masa depan, karena dengan pendidikan manusia dididik, dibina dan dikembangkan

BAB I PENDAHULUAN. kurang memperhatikan sektor pendidikannya. Pendidikan memiliki peran dalam

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan suatu negara, pendidikan memiliki peran strategis dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kemajuan suatu negara ditentukan oleh Sumber Daya Manusia (SDM)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional, pasal 1 ayat (1): Pendidikan adalah usaha sadar dan. akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu usaha yang bertujuan untuk mencerdaskan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan Di era saat ini, pendidikan sangatlah memiliki peranan yang penting.

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. dikarenakan melalui sektor pendidikan dapat dibentuk manusia yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi seperti sekarang ini, segala sesuatu berkembang secara pesat dan sangat cepat.

BAB I. Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan. kebiasaan sekelompok orang yang yang di turunkan dari satu generasi ke generasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan suatu bangsa dapat dilihat dari perkembangan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PEDAHULUAN. pendidikan nasional di Indonesia menyatakan bahwa: Pendidikan nasional

BAB I PENDAHULUAN. mandiri serta tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. pergaulan Pasar Bebas seperti GATT, WTO, AFTA dan pergaulan dunia yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. semua orang untuk memiliki pengetahuan agar tidak tertinggal.

BAB I PENDAHULUAN. ini berarti bahwa pembangunan itu tidak hanya mengejar lahiriah seperti

SANTI BBERLIANA SIMATUPANG,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Banyak negara mengakui bahwa persoalan pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat. Hal ini menuntut adanya sumber daya manusia yang. berkualitas, dengan begitu perkembangan yang ada dapat dikuasai,

BAB I PENDAHULUAN. akan berusaha untuk mengaktualisasi pengetahuannya tersebut di dalam. latihan, bagi pemerannya dimasa yang akan datang.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sarana yang penting dalam menyiapkan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. berpikir yang melibatkan berpikir konkret (faktual) hingga berpikir abstrak tingkat

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan suatu negara. Tanpa pendidikan suatu negara akan tertinggal jauh

BAB I PENDAHULUAN. akan dapat terangkat harkat dan derajadnya. pelaksanaan proses pendidikan tersebut diharapkan dapat menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk yang paling tinggi derajatnya, makhluk yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan bagian yang terintegrasi dengan pembangunan. peningkatan kualitas sumber daya manusia dalam sebuah negara.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai posisi yang sangat penting dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. menempuh pendidikan yang lebih tinggi dari sebelumnya. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. kebiasaan sekelompok orang yang di turunkan dari satu generasi ke generasi

BAB I PENDAHULUAN. bagaimana karakteristik dari negara tersebut. Pendidikan merupakan kunci untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Pendidikan memang sangatlah penting bagi kita, menurut UUD

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan sosial budaya dimana dia hidup.

BAB I PENDAHULUAN. dipasaran, tetapi bukan berarti masalah ini telah usai karena masalah-masalah

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia merupakan aspek penting terhadap kemajuan suatu negara.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu aspek kehidupan yang sangat mendasar bagi pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. hal tersebut, pembangunan nasional dalam bidang pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN. nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak. negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN. peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan. mengemban fungsi tersebut pemerintah menyelenggarakan Sistem

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Feni Maelani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peran penting dalam menghasilkan generasi muda yang berkualitas

BAB I PENDAHULUAN. manusia untuk mengembangkan pengetahuan dan kepribadiannya. merupakan satu usaha yang sangat penting dan dianggap pokok dalam

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengembangkan potensi peserta didik melalui kegiatan belajar (dalam

BAB I PENDAHULUAN. Cindy Noor Indah putri, 2014

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. sampai kapanpun, sepanjang ada kehidupan manusia di dunia ini.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Menurut UU SISDIKNAS No.20 tahun 2003 Pendidikan adalah usaha sadar

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. IPS adalah bidang studi yang mempelajari, menelaah, menganalisis gejala

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Pasal 31 ayat 2 Undang-Undang

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Ekonomi Akuntansi. Disusun Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. tingkat ASEAN sudah jauh tertinggal dari Singapura, Brunei, Malaysia, Thailand

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan yang amat penting dalam suatu negara

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan upaya mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia dalam mewujudkan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Pemerintah Indonesia merumuskan dalam Undang- Undang Republik Indonesia No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menjelaskan bahwa fungsi dan tujuan pendidikan sebagai berikut: Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Pasal 3 UU RI No 20/ 2003). Belajar merupakan unsur yang sangat penting dalam penyelenggaraan kegiatan pendidikan, ini selaras dengan pendapat Syah M (2010, h. 87) yang menyatakan Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan. Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan sangat bergantung pada proses belajar yang dialami siswa, baik ketika siswa berada di sekolah maupun ketika siswa 1

2 berada di lingkungan keluarga atau rumahnya dan hasilnya akan terlihat dari hasil belajar yang diperoleh siswa. Banyak kasus yang menunjukkan bahwa hasil belajar siswa banyak yang kurang memuaskan dan banyak nilai siswa dibawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang telah ditentukan, ini dikarenakan keberhasilan proses belajar mengajar terutama program pendidikan ekonomi/akuntansi dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti kurang bervariasinya metode pembelajaran yang di terapkan di dalam kelas atau masih menggunakan pembelajaran konvensional serta media pembelajaran atau sarana belum mendukung kegiatan belajar di dalam kelas. Dari hasil observasi, ternyata bahwa proses pembelajaran Ekonomi di kelas tersebut masih menghadapi masalah yang perlu diselesaikan, salah satunya adalah belum optimalnya proses belajar siswa dalam pembelajaran Ekonomi sehingga hasil belajar yang diperoleh tidak memuaskan. Adapun KKM dari pembelajaran ekonomi/akuntansi ini 75, maka dari hasil observasi tersebut, diperoleh data nilai rata-rata Ekonomi siswa-siswi SMA Pasundan 7 Bandung kelas XI IPS tahun pelajaran 2015/2016, 88,2% siswa dari 34 jumlah siswa KELAS XI IPS mendapatkan nilai di bawah KKM. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor tersebut dapat mempengaruhi keberhasilan siswa belajar serta guru dalam mengajar dan hal ini merupakan salah satu tuntutan dan tantangan dalam dunia pendidikan. Menurut Wasliman (dalam Susanto Ahmad. 2015, h. 12) hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi, baik faktor internal maupun eksternal.

3 Purwanto (2008, h. 44) mengatakan bahwa hasil belajar seringkali digunakan sebagai tolak ukur untuk mengetahui seberapa jauh seseorang menguasai bahan yang sudah diajarkan. Winkel (dalam Purwanto 2008, h. 45) mengatakan bahwa Hasil belajar adalah perubahan yang mengakibatkan manusia berubah dalam sikap dan tingkah lakunya. Hasil belajar setiap siswa dalam proses pembelajaran berbeda-beda, oleh karena itu guru sebagai fasilitator dituntut untuk meningkatkan kemampuannya dalam pembelajaran dengan menggunakan strategi atau metode pembelajaran yang mengasyikan, menyenangkan dan menarik minat siswa sehingga dalam kegiatan proses pembelajaran dikelas tidak membuat siswa jenuh dan malas belajar, serta untuk merangsang siswa untuk mengungkapkan gagasan-gagasan mengenai konsep ilmu ekonomi baik secara lisan ataupun secara tertulis agar siswa dapat dengan mudah memahami materi ajar yang diberikan oleh guru. Problem solving (pemecahan masalah) menurut Hanlie,Alwyn dan Piet (dalam Huda Miftahul, 2013, h. 273) merupakan salah satu dasar teoritis dari berbagai strategi pembelajaran yang menjadikan masalah (problem) sebagai isu utamanya. Penggunaan metode ini akan turut menentukan efektivitas dan efisiensi pembelajaran. Penggunaan metode yang bervariasi akan sangat membantu para siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran. Berdasarkan uraian di atas penulis mencoba meneliti dengan menggunakan metode pembelajaran problem solving, sebagai salah satu metode yang akan digunakan dalam kegiatan belajar mengajar pada mata pelajaran ekonomi untuk meningkatkan kemampuan pemahaman belajar

4 siswa. Alasan memilih pendekatan problem solving adalah karena dengan metode problem solving diharapkan proses belajar mengajar lebih variatif dalam hal penggunaan metode pembelajaran selain metode ceramah, latihan dan penugasan yang lazim digunakan oleh guru SMA. Dari uraian permasalahan di atas peneliti merasa tertarik mengkhususkan melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Penerapan Metode Problem solving Terhadap Hasil Belajar Siswa ( Studi Kasus Pada Mata Pelajaran Ekonomi Pokok Bahasan Pembayaran Internasional Kelas XI IPS Di SMA Pasundan 7 Bandung ). B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat di identifikasikan masalah sebagai berikut: 1. Guru belum maksimal menciptakan kelas dengan suasana belajar yang mengasyikkan, menyenangkan dan menarik minat siswa sehingga siswa merasa jenuh dan bosan serta belum dapat merangsang siswa untuk mengkomunikasikan gagasan-gagasan mengenai konsep materi ekonomi baik secara lisan maupun tertulis agar siswa dapat dengan mudah memahami materi yang diberikan oleh guru. 2. Siswa belum mengenal dengan baik proses pembelajaran denganmenggunakan metode cooperatif learning terutama problem solving. 3. Kurangnya ketersediaan media pembelajaran dalam kelas megakibatkan kurang variasi pada saat pembelajaran peserta didik.

5 C. Batasan dan Rumusan Masalah 1. Batasan Masalah Batasan masalah sangat diperlukan dalam penelitian, disebabkan adanya pertimbangan keterbatasan waktu, biaya, sumber, tenaga, dan lain sebagainya. Sehingga membatasi penelitian ini sebagai berikut: a. Siswa yang di teliti hanya kelas XI IPS SMA Pasundan 7 Bandung. b. Materi yang dijadikan penelitian yaitu pada mata pelajaran ekonomi pokok bahasan Pembayaran Internasional. 2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka peneliti merumuskan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Bagaimana penerapan metode problem solving pada pokok bahasan Pembayaran Internasional dalam mata pelajaran ekonomi di kelas XI IPS SMA Pasundan 7 Bandung? 2. Bagaimana hasil belajar siswa pada pokok bahasan Pembayaran Internasional dalam mata pelajaran ekonomi di kelas XI IPS SMA Pasundan 7 Bandung? 3. Seberapa besar pengaruh penerapan metode problem solving terhadap hasil belajar siswa pada pada pokok bahasan Pembayaran Internasional dalam mata pelajaran ekonomi di kelas XI IPS SMA Pasundan 7 Bandung?

6 D. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah diungkapkan di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui manfaat penerapan metode problem solving pada pokok bahasan Pembayaran Internasional dalam mata pelajaran ekonomi pokok bahasan di kelas XI IPS SMA Pasundan 7 Bandung. 2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa pada pokok bahasan Pembayaran Internasional dalam mata pelajaran ekonomi di kelas XI IPS SMA Pasundan 7 Bandung. 3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penerapan metode problem solving terhadap hasil belajar siswa pada pada pokok bahasan pembayaran internasional dalam mata pelajaran ekonomi di kelas XI IPS SMA Pasundan 7 Bandung. E. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Dengan diadakannya penelitian ini maka diharapkan dapat memberi masukan positif dan menambah sumbangan bagi ilmu pengetahuan untuk kajian lebih lanjut mengenai pengaruh metode problem solving terhadap hasil belajar siswa mata pelajaran ekonomi. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Sekolah 1) Mendorong sekolah untuk dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran ekonomi.

7 2) Diharapkan dapat memberikan suatu masukan bagi sekolah dalam mengembangkan metode pembelajaran yang bervariasi untuk digunakan meningkatkan standar mutu pembelajaran ekonomi khususnya dan disekolah pada umumnya. b. Bagi Guru 1) Melalui penelitian ini guru dapat memilih metode pembelajaran yang tepat untuk siswanya dalam meningkatkan kemampuan berpikir kreatif serta dapat memberikan variasi dalam teknik pengajaran ekonomi. 2) Dengan penelitian ini pula dapat memberikan gambaran mengenai penerapan kontekstual dalam kegiatan pembelajaran mata pelajaran ekonomi di sekolah. 3) Dengan membiasakan siswa belajar menggunakan metode problem solving, maka akan melatih kemampuan siswa dalam memecahkan masalah serta dapat meningkatkan hasil belajar siswa tersebut semaksimal mungkin. c. Bagi Siswa Dengan menggunaan metode problem solving diharapkan siswa dapat meningkatkan kemampuan pemahaman belajar, meningkatkan keaktifan dan kemampuan berpikir kreatif serta berpotensi mengembangkan hasil belajar. Siswa pun semakin termotivasi untuk belajar karena partisipasi aktif dalam proses pembelajaran dan suasana pembelajaran semakin variatif dan tidak membosankan.

8 F. Definisi Operasional Supaya tidak terjadi pemahaman yang berbeda tentang variabelvariabel yang digunakan dan juga untuk memudahkan peneliti dalam menjelaskan apa yang sedang diteliti, sehingga dapat bekerja lebih terarah, maka beberapa variabel-variabel perlu didefinisikan secara operasional. Variabel-variabel tersebut adalah: a. Pengaruh, Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online Pengaruh merupakan daya yang ada dan timbul dari sesuatu ( orang atau benda ) yang ikut membentuk watak, perbuatan atau kepercayaan orang (http://kbbi.web.id/pengaruh). b. Metode Problem solving (Pemecahan masalah), Menurut Heriawan, Adang, dkk (2012, h. 93), Metode Problem solving (Pemecahan masalah) merupakan cara penyajian bahan pembelajaran dengan menjadikan masalah sebagai titik tolak pembahasan untuk dianalisis dan disintetis dalam usaha mencari pemecahan atau jawaban oleh siswa. c. Hasil Belajar, Menurut Purwanto (2008, h. 46) hasil belajar merupakan pencapaian tujuan pendidikan pada siswa yang mengikuti proses belajar. Memperhatikan definisi para ahli di atas maka yang dimaksud dengan Pengaruh Penerapan Metode Problem Solving Terhadap Hasil Belajar Siswa (Studi kasus Pada Mata Pelajaran Ekonomi pokok bahasan pembayaran internasional Kelas XI IPS Di SMA Pasundan Bandung) pada penelitian ini

9 adalah bagaimana membangkitkan daya yang timbul dari metode problem solving untuk menemukan kombinasi dari sejumlah aturan yang diterapkan dalam upaya mengatasi kesulitan belajar untuk mendapatkan kecakapankecakapan potensial.