Merasakan Manisnya Keimanan

dokumen-dokumen yang mirip
Kedudukan Tauhid Bagi Seorang Muslim

Sifat-Sifat Ibadah Yang Benar

Nasehat Bagi Orang Yang Melalaikan Shalat

Persiapan Menuju Hari Akhir

Keutamaan Bulan Dzul Hijjah

Muhasabah dan Muraqabah, Jalan Menuju Takwa

Beribadah Kepada Allah Dengan Mentauhidkannya

Al-Wadud Yang Maha Mencintai Hamba-Hamba-Nya Yang Shaleh

Kedudukan Dua Kalimat Syahadat Dalam Syariat Islam

Keutamaan Bulan Ramadhan

Umrah dan Haji Sebagai Penebus Dosa

Ikutilah Sunnah dan Jauhilah Bid'ah

Melanggengkan Ketaatan Pasca Ramadhan

Adab dan Keutamaan Hari Jumat

Motivasi Agar Istiqomah

Engkau Bersama Orang Yang Kau Cintai

Dosa Memutuskan Hubungan Kekeluargaan

Kedudukan Tauhid Dalam Kehidupan Seorang Muslim

Aku telah meminta hujan dengan Majaadiihus Samaa yang dengannya hujan diturunkan.

Sifat Allah Al-Hayiyyu, Yang Maha Pemalu

Bukti Cinta Kepada Nabi

??????????????????????????????????????????????? :????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Sucikan Diri Benahi Hati

Isilah 10 Hari Awal Dzul Hijjah dengan Ketaatan

Agar Pohon Keimanan Tumbuh dan Berbuah

Kewajiban Menunaikan Amanah

Memperhatikan dan Menasihati Pemuda Untuk Shalat

Memacu Diri Agar Istiqomah Beribadah

Luasnya Rahmat (kasih sayang) Allah Subhanahu wa Ta ala

Takwa dan Keutamaannya

Allah Al-Ghalib (Maha Menang) dan An-Nashir (Maha Penolong)

Agar Nabi Muhammad Mencintai Kita

Mengenal Nama-Nama dan Sifat-Sifat Allah

Islam Adalah Agama Wahyu

Keutamaan Bulan Dzulhijjah

Khutbah Jumat: Hakikat Takwa Kepada Allah

Sifat Surga dan Penghuninya

Hikmah dan Pelajaran dari Ibadah Haji

3 Wasiat Agung Rasulullah

Istiqomah. Khutbah Pertama:

??????????????????????????????????:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Kedudukan Akal Dalam Islam

Islam Satu-Satunya Agama Yang Benar

Khutbah Jumat: Peringatan dari Bahaya Godaan Harta

Penetapan Awal Ramadhan dan Syawal

Allah Itu Maha Indah dan Mencintai Keindahan

Hukum Seputar Zakat Fitrah

Dunia Yang Membuat Lupa Mati

Pengaruh Shalat dan Maksiat Terhadap Rezeki

Berkawan dengan Orang Shalih

Jihad Palsu, Amalan Yang Menipu

Tanda-Tanda Cinta Nabi Shallallaahu 'Alaihi wa Sallam

Kemuliaan Seorang Hamba Terletak Pada Ibadahnya

Cahaya di Wajah Orang-Orang Yang Memahami Ilmu Agama

Jika Beragama Mengikuti Kebanyakan Orang

Bersama Orang Tua Menuju Surga

Motivasi Untuk Bertaubat

Menerima dan Mengamalkan Kebenaran

Kewajiban Seorang Muslim Terhadap Alquran

Mengimani Kehendak Allah

Tipu Daya Setan Terhadap Manusia

Macam-Macam Dosa dan Maksiat

Hari Kiamat, Hari Pembalasan

Berhati-Hati Dalam Menjawab Permasalahan Agama

Malu Kepada Allah. Khutbah Pertama:

Tegakkan Shalat Dengan Berjamaah

Jangan Kau Tunda Apalagi Sampai Kau Tinggalkan Shalat

Pentingnya Menyambung Silaturahmi

Nilai Harta Seorang Muslim

Tafsir Surat Al-Ashr: Meraih Sukses Dunia dan Akhirat

Dusta, Dosa Besar Yang Dianggap Biasa

Iman Itu Naik dan Turun

Menjadi Hakim Zhalim ????????????:

Renungan bagi Musafir

Tauhid Yang Pertama dan Utama

Hidayah Adalah Karunia Ilahi

Al-Matiin, Yang Maha Kokoh

Begitu Singkatnya Umur Manusia

Kenikmatan Surga dan Cara Memperolehnya

Keutamaan Puasa Ramadhan

Kedudukan Sahabat Nabi dan Hukum Mencela Mereka

Renungan Tentang Waktu

Urgensi (Pentingnya) Tauhid dan Pembagiannya. Urgensi (Pentingnya) Tauhid dan Pembagiannya

Bersegera Menuju Masjid di Hari Jumat dan Meninggalkan Aktivitas Duniawi

Ujian Dunia dan Ujian Akhirat

Pendidikan Anak Dimulai dari Rumah

Bahaya Zina dan Sebab Pengantarnya

Dan kemarahan itu sering menimbulkan perkara-perkara negatif, berupa perkataan maupun perbuatan yang haram.

Jadilah Orang Yang Dekat Dengan Alquran

Janganlah Berlaku Zalim

Menggapai Ridha Allah

Jangan Taati Ulama Dalam Hal Dosa dan Maksiat

Meraih Kebahagiaan Hakiki dengan Syukur, Sabar, dan Istighfar

Berani Berdusta Atas Nama Nabi? Anda Memesan Sendiri Tempat di Neraka

Menjauhi Dosa Sihir dan Cara Terleas dari Pengaruhnya

Mendidik Anak dengan Teladan Shaleh

Kekeliruan Sebagian Umat Islam di Bulan Rajab

Kewajiban Pemerintah dan Rakyat

Perjalanan Meraih Ridha Ar-Rahman

*** Syarat Amal Diterima

Transkripsi:

Merasakan Manisnya Keimanan Khutbah Pertama:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????? (????????????????????????????????????????????). Beberapa hari silam, kaum muslimin berpisah dengan bulan yang penuh kebaikan dan penuh keberkahan. Mereka berpuasa di siang hari dan melaksanakan shalat di malam hari. Mereka mendekatkan diri kepada Rabb mereka dengan berbagai macam bentuk ibadah. Mereka berharap pahala dari-nya dan takut akan siksa-nya. Saat itulah manisnya iman begitu terasa. Mereka berbicara tentang keindahan Ramadhan, beribadah dengan giat namun tidak merasakan letih dan capek. Yang lain membicarakan alangkah indahnya hari raya Idul Fitri, berjumpa dengan sanak saudara, orang-orang dekat, dan sahabat-sahabat. Inilah kelezatan dari suatu ketaatan yang dirasakan oleh orang-orang yang merasakan manisnya keimanan di dalam hatinya. Inilah keadaan umat Islam di saat Ramadhan dan pada hari raya Idul Fitri. Kaum muslimin rahimakumullah, Kita selalu berusaha untuk merasakan kebahagiaan tersebut, dari situ pula kita mengetahui begitulah keadaan orang-orang yang beriman sepanjang hidup mereka. Mereka merasakan kelapangan, ketenangan, kesenangan, dan kebahagiaan. Demikianlah kehidupan yang baik yang Allah janjikan dalam firman-nya,?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????? Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan. (QS. An-Nahl: 97). Kehidupan yang baik yang meliputi segala sisi kehidupan dan seluruh fase kehidupan: (1) fase kehidupan dunia, (2) fase kehidupan di alam barzakh, dan (3) fase kehidupan abadi di akhirat. Di akhirat, Allah akan membahagiakan seseorang yang baik amalannya ketika di dunia. Allah Ta ala 1 / 6

berfirman,??????????????????????????????????????????????????????????????????????? Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini mendapat (pembalasan) yang baik. Dan sesungguhnya kampung akhirat adalah lebih baik.. (QS. An-Nahl: 30). Adapun keadaan orang-orang yang menyelisih peritah Allah dan apa yang Dia turunkan kepada Rasul-Nya, menentangnya, dan mengambil petunjuk dari selainnya, maka tidak ada ketenangan bagi mereka, tidak ada pula dada yang lapang. Bagi mereka adalah perasaan yang sempit menghimpit karena kesesatan yang mereka lakukan. Walaupun secara kasat mata mereka terlihat bahagia. Mereka bisa makan apa yang mereka inginkan, mengenakan pakaian apapun yang mereka suka, tinggal dimanapun yang mereka inginkan, namun di balik itu terdapat perasaan galau dan keragu-raguan. Dan mereka senantiasa dalam keraguan dan kesempitan dada baik di dunia, di alam barzakh, dan di akhirat kelak. Allah Ta ala berfirman,????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????? Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta". (QS. Thaha: 124). Orang-orang yang berbuat baik akan berbahagia di dunia dan akhirat, sedangkan orang-orang yang berbuat dosa berada di neraka dunia dan neraka akhirat. Ibnu Taimiyah rahimahullah mengatakan, Seorang yang ikhlas kepada Allah akan merasakan kelezatan dalam beribadah kepada-nya. Hal itulah yang akan menghalanginya untuk beribadah kepada selain-nya. Di antara tanda seseorang yang merasakan manisnya cinta kepada Allah, ia akan terhalangi lebih mencintai sesuatu selain-nya. Karena tidak ada sesuatu bagi hati yang lebih manis, lebih lezat, lebih baik, lebih memikat, dan lebih nikmat daripada manisnya keimanan yang mengandung ubudiyah kepada Allah, mencintai-nya, dan mengikhlaskan agama hanya kepada- Nya. Oleh karena itu, hati yang terikat kepada Allah akan membuatnya segera menuju Allah, takut, cinta, dan berharap keada-nya. Sebagaimana firman Allah Ta ala,?????????????????????????????????????????????????????? (Yaitu) orang yang takut kepada Tuhan Yang Maha Pemurah sedang Dia tidak kelihatan (olehnya) dan dia datang dengan hati yang bertaubat. (QS. Qaf: 33). (Kitab al-ubudiyah). Beliau juga mengatakan, 2 / 6

??????????????????????????????????????????????????????????????????????? Sesungguhnya di dunia itu ada sebuah surga, barangsiapa yang belum memasukinya, maka ia tidak akan memasuki surga di akhirat. (Madarijus Salikin) Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, Kelezatan iman tidak bisa ditangkap dengan indra dan tidak dapat direbut oleh seorang pun. Orang yang merasakan manisnya keimanan mengatakan sesuatu yang menunjukkan betapa bahagianya mereka atas nikmat tersebut, Seandainya para raja dan para putra mahkota mengetahui apa yang kami rasakan, niscaya mereka akan mencambuk kami dengan pedang-pedang mereka (untuk merebut kenikmatan itu).??????????????????????????:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????.??????:?????????????????????????????:??????????????????????????????????????????????)?.??.???????????. Orang-orang yang berpengatahuan mengatakan, Kasihan sekali para pencinta dunia, mereka meninggalkan dunia (wafat), tetapi tidak merasakan sesuatu yang paling baik yang ada di dunia. Ditanyakan kepadanya, Apa itu sesuatu yang paling baik di dunia? Ia menjawab, Mencinta Allah Ta ala, mengenal-nya, dan berdzikir mengingat-nya. (al-wabil ash-shayyib).????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????. Khutbah Kedua:???????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????..????????????: Sesungguhnya iman itu memiliki rasa kenikmatan dan rasa manis dan tidak adakan merasakannya kecuali orang yang ridha Allah sebagai Rabbnya, Islam sebagai agamanya, dan Muhammad shallallahu alaihi wa sallam sebagai Nabi dan Rasulnya. Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda,???????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????? Akan merasakan nikmatnya iman, orang yang ridha Allah sebagai Rabnya, Islam sebagai agamanya, dan Muhammad shallallahu alaihi wa sallam, sebagai rasulnya. (HR. Muslim, Turmudzi dan yang lainnya). 3 / 6

Beliau shallallahu alaihi wa sallam juga bersabda,???????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????? Tiga hal, siapa yang memilikinya maka dia akan merasakan lezatnya iman: Allah dan Rasul-Nya lebih dia cintai dari pada selainnya, dia mencintai seseorang hanya karena Allah, dan dia sangat benci untuk kembali kepada kekufuran, sebagaimana dia benci untuk dilempar ke neraka. (HR. Bukhari, Muslim dan yang lainnya). Ibadallah, Bersungguh-sungguhlah dalam menaati Allah dan Rasul-Nya. Bersegeralah beramal shaleh. Kedepankan cinta kepada Allah dan Rasul-Nya melebihi cinta kepada diri sendiri, anak-anak, harta, dan manusia lainnya. Waspadailah kekufuran, kebid ahan, dan kemaksiatan. Barangsiapa yang bersungguh-sungguh melawan hawa nafsunya pada yang demikian, Allah akan memberinya taufik kepada jalan yang akan menyampaikannya kepada Allah Azza wa Jala. Allah Ta ala berfirman,?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????? Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orangorang yang berbuat baik. (QS. Al-Ankabut: 69). Barangsiapa yang mengerjakan amalan shaleh pada bulan Ramadhan, hendaklah ia meneruskan amalan tersebut. Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda,?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????? Wahai manusia! Kerjakanlah amalan yang kalian mampu untuk menjalankannya dengan terusmenerus, karena Allah tidak akan pernah merasa bosan, walaupun kalian telah dihinggapi rasa bosan untuk beribadah. Dan sesungguhnya amalan yang paling Allah cintai ialah amalan yang diamalkan dengan kontinyu walaupun hanya sedikit. (Muttafaqun alaih).????????? -????????-: "????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????? 4 / 6

??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????". Imam an-nawawi rahimahullah mengatakan, Amalan sedikit tapi kontinyu, lebih baik daripada amalan banyak/besar tapi terputus. Yang sedikit tapi terus-menerus lebih baik daripada besar tapi terputus karena dengan kotinuitas yang sedikit itu menjadikan (kita) senantiasa dalam ketaatan, dzikir, mendekatkan diri (kepada Allah), niat, ikhlas, dan merealisasikan perintah sang pencipta. Amalan sedikit tapi kontinyu memiliki dampak yang berlipat-lipa lebih banyak dibandingkan dengan amalan besar tapi terputus.?????????????????????????????????(????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????).???????????? 9/262. Abu Sulaiman ad-darini mengatakan, Bukanlah sesuatu yang mengherankan orang yang belum mendapatkan kelezatan ketaatan. Yang mengherankan adalah mereka yang sudah mendapatkannya lalu meninggalkannya, bagaimana mereka bisa bersabar atas hal itu? (Hilyatul Auliya, 9: 262).???????? :????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????? (90)?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????? 5 / 6

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) Khotbah Jumat?????????????????????????????? [?????: 90-91]??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????? [????????: 45] Diterjemahkan dari khotbah Jumat Syaikh Fayiz Harbi Oleh tim khotbahjumat.com Artikel www.khotbahjumat.com 6 / 6