BAB I PENDAHULUAN. rumusan masalah, (3) tujuan penelitian, (4) ruang lingkup penelitian, dan (5)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dengan baik. Keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak (listening

BAB I PENDAHULUAN. intelektual, sosial, dan emosional peserta didik. Belajar bahasa pada

BAB I PENDAHULUAN. lain-lain. Ketrampilan berbahasa (atau language atrs, language skills) dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bahasa adalah sarana yang digunakan untuk berkomunikasi dengan

I. PENDAHULUAN. komunikasi, baik komunikasi secara lisan, maupun komunikasi secara tertulis.

BAB 1 PENDAHULUAN. sekali bagi kita semua untuk mempelajarinya. Setiap orang sering berbahasa, baik

BAB I PENDAHULUAN. Menurut BSNP 2006a (dalam Sufanti, 2010: 7) mata pelajaran bahasa

BAB I PENDAHULUAN. global. Salah satu komponen penting dari sistem pendidikan tersebut adalah kurikulum,

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional. Keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen yang

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi manusia membutuhkan bahasa. Dalam Kamus Besar Bahasa. tepat bila antara penutur dan mitra tutur saling memahami.

PENDAHULUAN. ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan pendidikan. Bahasa Inggris memiliki peran

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. seseorang dalam berbahasa. Terdapat empat keterampilan berbahasa yaitu membaca,

I. PENDAHULUAN. analitis dan imaginatif yang ada dalam dirinya. Pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan

PENERAPAN MODEL EXPERIENTIAL LEARNING DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tia Setiawati, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bagi manusia sangat begitu penting karena dapat meningkatkan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. mengupayakan pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia secara terarah.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan alat komunikasi yang penting bagi manusia. Tanpa

BAB I PENDAHULUAN. nasional. Hal ini dikarenakan melalui sektor pendidikan dapat dibentuk

sendiri dari hasil pengalaman belajarnya.

BAB I PENDAHULUAN. garis besar kegiatan belajar-mengajar dikatakan berhasil dan sukses dilihat dari

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan itu sendiri merupakan suatu usaha yang dilakukan dengan sengaja dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Penerapan Metode Shatred Reading Dalam Pembelajaran Membaca Teks Cerita Anak

I. PENDAHULUAN. atau berita, fakta, dan pendapat dari seorang penutur kepada pendengar.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan dasar, pemerintah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sarana untuk berkomunikasi. Setiap anggota masyarakat dan komunitas tertentu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Oleh: Prihatini Mualifah Program Studi Pendidikan dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI MELALUI MODEL STAD SISWA KELAS VII SMP NEGERI 15 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013

BAB I PENDAHULUAN. ketrampilan menyimak (listening skills), keterampilan berbicara (speaking

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kurikulum sekolah keterampilan berbahasa biasanya mencakup empat segi,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Oleh: Nurwahidah program studi pendidikan bahasa dan sastrajawa

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kemampuan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. yang lainnya. Melalui bahasa seseorang dapat menyampaikan pesan,

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan manusia yang berkualitas dan berpotensi dalam arti yang seluas-luasnya.

2013 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI METODE MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan dalam hal pemerolehan bahasa.

BAB I PENDAHULUAN. setiap warga negara dalam mengenyam pendidikan. Mulai dari sekolah dasar,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang akan menghasilkan produk-produk unggulan yang memiliki daya saing pada. merupakan kunci keberhasilan pembangunan suatu bangsa.

2015 PENERAPAN TEKNIK MENULIS BERANTAI DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS ULASAN FILM ATAU DRAMA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa seseorang dapat mencerminkan pikirannya. Semakin terampil

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat yang gemar membaca memperoleh pengetahuan dan wawasan baru. menjawab tantangan hidup pada masa-masa mendatang.

BAB I PENDAHULUAN. Kriteria untuk mengetahui apakah kegiatan belajar mengajar itu berhasil atau

BAB I PENDAHULUAN. suatu masyarakat untuk bekerja sama, berkomunikasi dan mengidentifikasi diri.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menyimak (listening skills), keterampilan berbicara (speaking skill), keterampilan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keterampilan berbahasa merupakan keterampilan yang memiliki peranan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi sosial yang bersifat konvensional dan arbitreir.

BAB I PENDAHULUAN. memahami dengan benar apa yang mereka baca. Salah satu kegiatan membaca adalah membaca pemahaman.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. orang lain, memengaruhi atau dipengaruhi orang lain. Melalui bahasa, orang dapat

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas. Menurut UU tentang Sisdiknas No. 20 tahun 2003: terhadap manusia menuju ke arah yang lebih baik.

BAB I PENDAHULUAN. cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa sangat berperan dalam kehidupan manusia sebagai alat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Ilham Zamzam Nurjaman, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan pendidik tentang karakteristik peserta didik tersebut hendaknya

sangat berpengaruh pada kemahiran berbahasa yang lain, yaitu mahir menyimak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia merupakan makhluk yang perlu berinteraksi dengan manusia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan merupakan hal paling utama dalam kehidupan. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. agar para siswa terampil berbahasa, yaitu terampil mendengarkan (listening skill),

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mempelajari semua bidang studi (BSNP, 2006). Untuk berbahasa dengan baik dan

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Indonesia bermanfaat untuk mencapai keterampilan

UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN DALAM MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI MEDIA CERITA BERGAMBAR DI SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Membaca merupakan salah satu aspek dari empat keterampilan berbahasa

BAB I PENDAHULUAN. perubahan yang terjadi. Melalui bahasa, setiap individu dapat meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Siswa Sekolah Dasar mulai mengembangkan keterampilan yang dimilikinya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. (listening skills); 2) keterampilan berbicara (speaking skills); 3) keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. mencerdaskan kehidupan bangsa. Manusia yang berkualitas diharapkan

BAB I PENDAHULUAN. 1..1Latar Belakang Masalah. Kehidupan manusia tidak terlepas dari kegiatan berbahasa. Bahasa adalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Membaca sangat berperan penting untuk mencapai kesuksesan dalam

BAB I PENDAHULUAN. lain. Untuk menjalin hubungan tersebut diperlukan suatu alat komunikasi. Alat

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. selalu diupayakan pemerintah dengan berbagai cara, seperti penataan guru-guru,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan kebutuhan primer bagi setiap manusia. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. sosial, dan emosional peserta didik dan menerapkan fungsi penunjang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya setiap orang yang belajar bahasa dituntut untuk menguasai

BAB I PENDAHULUAN. berkembang, oleh karena itu pendidikan perlu dikaji secara baik. Menurut

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini, akan dipaparkan lima subbab, yaitu: (1) latar belakang, (2) rumusan masalah, (3) tujuan penelitian, (4) ruang lingkup penelitian, dan (5) manfaat penelitian. Untuk lebih jelasnya diuraikan satu per satu sebagai berikut. 1.1 Latar Belakang Bahasa Bali merupakan bahasa ibu bagi masyarakat Bali.Pengajaran bahasa Bali diberikan mulai dari tingkat sekolah dasar sampai ke sekolah menengah atas. Keterampilan berbahasa mencakup empat segi, yaitu: keterampilan menyimak atau mendengarkan (listening skills), keterampilan berbicara (speaking skills), keterampilan membaca (reading skills), keterampilan menulis (writing skills). Setiap keterampilan tersebut memiliki hubungan yang erat antara yang satu dengan yang lainnya. Keterampilan berbahasa dapat diperoleh melalui suatu hubungan urutan yang teratur. Pada masa kecil mulai belajar menyimak bahasa, kemudian berbicara dipelajari sebelum memasuki sekolah, sedangkan membaca dan menulis dipelajari di sekolah (Tarigan, 1979: 1). Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut terciptanya masyarakat yang gemar belajar. Proses belajar yang efektif antara lain dilakukan melalui membaca. Masyarakat yang gemar membaca memperoleh pengetahuan dan wawasan baru yang akan semakin meningkatkan kecerdasannya sehingga mereka lebih mampu menjawab tantangan hidup pada masa mendatang. 1

2 Seseorang mampu membaca bukan karena kebetulan saja, akan tetapi karena belajar dan berlatih membaca teks yang terdiri atas kumpulan huruf-huruf yang bermakna. Didalam kegiatan membaca, yang dibaca adalah lambang atau tanda atau tulisan yang bermakna.dalam hal ini, lambang atau tanda atau tulisan tersebut dapat berupa kumpulan huruf yang membentuk kata, kumpulan kata yang membentuk kelompok kata dan kalimat, kumpulan kalimat yang membentuk paragraf, dan kumpulan paragraf yang membentuk wacana yang utuh. Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata atau bahasa tulis. Suatu proses yang menuntut agar kelompok kata yang merupakan suatu kesatuan agar terlihat dalam suatu pandangan sekilas dan makna kata-kata secara individual akan dapat diketahui. Kalau hal ini tidak dipenuhi, pesan yang di dalamnya tersurat dan yang tersirat tidak akan diterima atau dipahami dan proses membaca tersebut tidak akan terlaksana dengan baik (Tarigan, 1990: 7). Pembinaan kemampuan membaca di lingkungan keluarga dan sekolahsekolah senantiasa perlu ditingkatkan kualitasnya. Sarana dan prasarana pendukung program pembinaan kemampuan membaca ini merupakan suatu keharusan untuk senantiasa ditingkatkan. Kebiasaan dan kegemaran membaca perlu ditanamkan sedini mungkin pada diri anak-anak.dalam hal ini peranan orang tua sangat penting. Orang tua harus mampu menciptakan suasana rumah yang mendukung bagi tumbuhnya kegemaran membaca pada anak.di rumah, orang tua sebaiknya harus terbiasa menyediakan bahan-bahan bacaan yang

3 memadai, serta sebagai orang tua seharusnya mampu menjadi teladan dalam membaca. Sekolah merupakan hal terpenting yang kedua dalam proses belajar khususnya membaca. Dalam proses belajar mengajar di sekolah terdapat dua jenis membaca yang dapat dilakukan yaitu membaca dengan menggunakan huruf Latin dan membaca dengan menggunakan aksara Bali. Membaca dengan menggunakan aksara Bali lebih sulit jika dibandingkan dengan huruf Latin, hal ini dikarenakan dalam membaca dengan menggunakan aksara Bali selain memahami aksara dengan baik juga dalam membaca tersebut harus memahami penggalan-penggalan kata serta ejaan yang digunakan dalam bacaan tersebut. Berdasarkan observasi awal dan wawancara penulis dengan guru bidang studi Bahasa Daerah Bali di SMP Negeri 3 Tegallalang Kecamatan Tegallalang Kabupaten Gianyar ditemukan beberapa permasalahan di Kelas VIII C, yaitu banyaknya siswa mengalami kesulitan didalam membaca teks wacana beraksara Bali, sehingga keterampilan dan prestasi siswa khususnya dalam membaca teks wacana beraksara Bali masih rendah. Respon siswa terhadap pembelajaran bahasa Bali juga rendah. Salah satu pelajaran membaca yang dapat dilakukan oleh siswa khususnya di SMP Negeri 3 Tegallalang yaitu membaca sebuah teks wacana berbahasa Bali yang beraksara Bali. Hal ini dilakukan sesuai dengan kurikulum 2013 yang berlaku pada sekolah jenjang pendidikan menengah pertama. Dalam kenyataannnya meskipun pelajaran membaca wacana beraksara Bali telah diajarkan di SMP Negeri 3 Tegallalang, tetapi nilai siswa dalam membaca wacana beraksara Bali masih kurang atau masih di bawah kriteria ketuntasan minimal

4 (KKM). Oleh sebab itu, perlu digunakan metode yang tepat dengan harapan dapat meningkatkan perhatian siswa. Salah satu metode pembelajaran yang dapat digunakan dalam hal ini yaitu metode drill. Berdasarkan paparan tersebut diatas penulis tertarik menulis sebuah penelitian tentang dalam penerapan metode drill untuk meningkatkan kemampuan membaca teks wacana beraksara Bali, khususnya pada siswa Kelas VIII C SMP Negeri 3 Tegallalang Kecamatan Tegallalang Kabupaten Gianyar Tahun Pelajaran 2016/2017. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka permasalahan yang dibahas pada penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Apakah penerapan metode Drill dapat meningkatkan kemampuan membaca teks wacana beraksara Bali siswa Kelas VIII C SMP Negeri 3 Tegallalang Kecamatan Tegallalang Kabupaten Gianyar Tahun Pelajaran 2016/2017? 2. Bagaimanakah respon siswa tehadadap penerapan metode Drill dapat meningkatkan kemampuan membaca teks wacana beraksara Bali siswa Kelas VIII C SMP Negeri 3 Tegallalang Kecamatan Tegallalang Kabupaten Gianyar Tahun Pelajaran 2016/2017? 1.3 Tujuan Penelitian Setiap kegiatan penelitian pasti memiliki tujuan. Tujuan di dalam suatu kegiatan merupakan hal yang sangat penting sebagai tumpuan untuk mencapai arah yang diinginkan. Adapun tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini ada dua, yaitu: tujuan umum dan tujuan khusus.

5 1.3.1 Tujuan Umum Secara umum penelitian ini bertujuan sebagaiberikut. 1) Untuk meningkatkan kemampuan dan respon siswa Kelas VIII C SMP Negeri 3 Tegallalang dalam membaca wacana beraksara Bali melalui penerapan metode drill. 2) Memberikan alternatif kepada guru bidang studi bahasa Bali mengenai metode pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan kemampuan dan respon siswa dalam membaca wacana beraksara Bali. 3) Memotivasi peserta didik untuk berperan aktif dalam proses pembelajaran sehingga menumbuhkan sikap melestarikan budaya melalui pembelajaran membaca wacana beraksara Bali. 1.3.1 Tujuan Khusus Disamping tujuan umum di atas, tujuan khusus penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Untuk mengetahui efektivitas penerapan metode Drill dalam meningkatkan kemampuan membaca wacana beraksara Bali pada siswa Kelas VIII C SMP Negeri 3 Tegallalang Kecamatan Tegallalang Kabupaten Gianyar Tahun Pelajaran 2016/2017. 2. Untuk mengetahui efektivitas penerapan metode Drill dalam meningkatkan respon siswa Kelas VIII C SMP Negeri 3 Tegallalang Kecamatan Tegallalang Kabupaten Gianyar tahun pelajaran 2016/2017.

6 1.4 Ruang Lingkup Penelitian Untuk menghindari meluasnya dan terjadinya suatu kesalahan pemahaman pembaca terhadap materi serta untuk menghindari terjadinya kerancuan pada pembahasan penelitian ini, maka ruang lingkup penelitian yang berjudul Penerapan Metode Drill Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Wacana Beraksara Bali terbatas pada membaca nyaring wacana beraksara Bali 1.5 Manfaat Penelitian Secara umum manfaat penelitian ini dapat dibedakan menjadi dua, yaitu manfaat teoretis dan manfaat praktis. Adapun kedua manfaat tersebut akan diuraikan secara rinci sebagai berikut. 1.5.1 Manfaat Teoretis Secara teoretis hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dan dijadikan pertimbangan dalam usaha meningkatkan pembelajaran bahasa Bali, khususnya dalam membaca wacana beraksara Bali serta mampu memperkuat dasar-dasar pengajaran bahasa Bali kedepannya dan penelitian ini juga diharapkan mampu menjadi bahan acuan dalam penelitian penelitian yang hendak dilakukan selanjutnya. 1.5.2 Manfaat Praktis Selain manfaat teoretis, penelitian tindakan kelas (PTK) ini juga mempunyai manfaat praktis. Secara praktis penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai berikut.

7 1. Bagi siswa, hasil penelitian inidapat meningkatkan kemampuan dan minat siswa sehingga semakin terlatih dan tertarik dalam membaca teks wacana beraksara Bali. 2. Bagi guru, hasil penelitian ini dapat menambah wawasan guru khususnya guru bidang studi bahasa Bali dalam pemelihan metode yang tepat dalam meningkatkan kemampuan membaca wacana beraksara Bali di sekolah. 3. Bagi sekolah, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai pedoman serta acuan dalam upaya meningkatkan prestasi khususnya di bidang membaca wacana beraksara Bali.