MENINGKATKAN INTERAKSI SOSIAL ANAK MELALUI METODE KERJA KELOMPOK DI KELOMPOK B TK NEGERI PEMBINA DOLO LISTIAWATI*) ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
MENINGKATKAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK B TK ALKHAIRAAT MAKU KEC. DOLO

MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK B TK AN-NISA KITA SINGGANI MAKU

MENINGKATKAN INTERAKSI SOSIAL ANAK MELALUI METODE KERJA KELOMPOK DI KELOMPOK A TK ALKHAIRAAT TOAYA

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK A TK ALKHAIRAAT SUMARI

MENINGKATKAN PERILAKU MORAL ANAK MELALUI METODE DEMONSTRASI DI KELOMPOK B TK AL-KHAIRAAT I KALEKE KECAMATAN DOLO KABUPATEN SIGI

MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANAK MENGENAL WARNA MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF (APE) DI KELOMPOK A TK PERTIWI DONGGALA

Meningkatkan Perilaku Sosial Anak melalui Metode Kerja Kelompok pada Kelompok A di TK Aisyiyah Bustanul Athfal Toboli

MENINGKATKAN MINAT BELAJAR ANAK MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF (APE) DI KELOMPOK A TK PERTIWI DONGGALA

MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PERCOBAAN SAINS SEDERHANA PADA ANAK KELOMPOK B2 TK GAMALIEL PALU

MENINGKATKAN KEMAMPUAN FISIK MOTORIK KASAR ANAK MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF PADA KELOMPOK B TK AL-HIDAYAH TALISE PALU UTARA

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA MELALUI SINGING GAME DI KELOMPOK B TK NEGERI PEMBINA DONGGALA

MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANAK MENGENAL HURUF HIJAIYAH MELALUI KARTU HURUF DI KELOMPOK B TK AL-KHAIRAAT BALAMOA

PENINGKATAN KREATIVITAS MEWARNAI GAMBAR MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK B1 TK NEGERI PEMBINA PALU UTARA

BAB III METODE PENELITIAN

MENINGKATKAN NILAI AGAMA PADA ANAK MELALUI METODE TANYA JAWAB DI KELOMPOK B TK PERTIWI DONGGALA

MENINGKATKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT MELALUI METODE DEMONSTRASI DI KELOMPOK A TK PUTRA BANGSA BERDIKARI KECAMATAN PALOLO

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas. Penelitian

MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANAK BERBICARA MELALUI METODE BERMAIN PERAN DI KELOMPOK B TK TERATAI SUNJU

MENINGKATKAN KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL ANAK MELALUI METODE KERJA KELOMPOK PADA KELOMPOK B TK ANATA PURA PETIMBE

MENINGKATKAN PEMAHAMAN ANAK MENGENAL KONSEP WAKTU MELALUI METODE TANYA JAWAB DI KELOMPOK B TK AL-HIDAYAH TALISE

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (action research)

MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANAK MENGENAL ANGKA MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK A TK GENERASI BANGSA PALOLO

MENINGKATKAN PERILAKU SOSIAL ANAK MELALUI METODE KERJA KELOMPOK PADA KELOMPOK A DI TK AISYIYAH BUSTANUL ATHFAL TOBOLI

BAB III METODE PENELITIAN. tanggal 12 Oktober Januari Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Palapa kecamatan

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MENCETAK DENGAN MEDIA GYPSUM PADA KELOMPOK B TK PERMATA PELANGI KECAMATAN PESANTREN KEDIRI

DAFTAR ISI. ABSTRAK. i. KATA PENGANTAR.. ii. UCAPAN TERIMA KASIH...iii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL...viii. DAFTAR DIAGRAM..ix. DAFTAR GAMBAR...

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kayu Batu Kecamatan Bunut Kabupaten Pelalawan. 2013/2014 yang berjumlah 14 siswa. Sedangkan Obyek penelitian ini adalah

MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANAK MENGENAL CIPTAAN TUHAN MELALUI METODE TANYA JAWAB DI KELOMPOK B TK NEGERI PEMBINA DONGGALA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Pesawahan kecamatan Teluk

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mancapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Anak Usia Dini SUNARSI NIM : A53H111029

ARTIKEL PENELITIAN. Diajukan Guna Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG-PAUD.

BAB I PENDAHULUAN. merupakan syarat utama terjadinya aktivitas-aktivitas sosial.

MENINGKATKAN PERILAKU SOSIAL ANAK MELALUI METODE BERMAIN PERAN DI KELOMPOK A TK KARYA THAYYIBAH MATANA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. melakukan tindakan didalam kelas (Classroom Action research) atau biasa juga

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah TK Negeri Pembina Sipatana

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK B PAUD PERMATA HATI POMBEWE KABUPATEN SIGI ABSTRAK

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian Tindakan Kelas SD Negeri Mangunsari 01 Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2013/2014

BAB III METODE PENELITIAN. mengujicobakan suatu model pembelajaran, yaitu model pembelajaran Examples Non

UPAYA PENGEMBANGAN KOGNITIF MELALUI BERMAIN SAINS PADA KELOMPOK B TK MOJOREJO 3 KARANGMALANG SRAGEN TAHUN AJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut pendapat B.Uno, (2011:72), melaksanakan penelitian tindakan

BAB III METODOLOGI DAN PROSEDUR PENELITIAN

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK B TK NEGERI PEMBINA DONGGALA

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

SKRIPSI. DiajukanUntukMemenuhi Sebagian Syarat Guna MemperolehGelarSarjanaPendidikan (S.Pd) PadaProgram Studi PG-PAUD

UPAYA MENINGKATKAN DISIPLIN ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK B TK ALKHAIRAAT PAKULI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di kelas VI SD Perintis 2 Pematang Sawa pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini termasuk dalam jenis Penelitian Tindakan Kelas (Classroom

BAB III. Penelitian ini dilaksanakan di TK Berlian Kecamatan Sipatana Kota Gorontalo.

MENINGKATAKAN MORAL ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS PADA KELOMPOK A TK NEGERI PEMBINA SINDUE

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada siswa kelas VII A SMPN. 1 Waway Karya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pertimbangan sebagai berikut: tempat mengajar. b. Taman Kanak-Kanak tersebut sudah lama berdiri

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. tentang perilaku guru mengajar dan murid belajar.

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi PGPAUD. Oleh :

BAB III METODE PENELITIAN

MENINGKATKAN PEMAHAMAN ANAK MENGENAL MACAM- MACAM MAKANAN BERGIZI MELALUI MEDIA GAMBAR PADA KELOMPOK B2 TK BUNDA HATI KUDUS PALU

ARTIKEL PENELITIAN SKRIPSI. Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi PG PAUD OLEH :

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ANAK PADA TEMA PEKERJAAN MELALUI MEDIA GAMBAR DI TK AL AMIN WANI II

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. berada di Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang akan di gunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang. dikembangkan oleh Kemmis & Taggart 1988, menurutnya Perencanaan

MENINGKATKAN DISIPLIN ANAK DENGAN METODE DEMONSTRASI DI KELOMPOK B TK SION TATURA PALU

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di TK. Tut Wuri Handayani Jalan Pagar Alam Komplek

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V tahun pelajaran

METODE PENELITIAN. ini adalah model Kemmis & MC Taggart dengan pertimbangan model penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. (PTK). Dalam Wina Sanjaya (20011: 26) PTK adalah proses pengkajian

NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI

MENINGKATKAN KEDISIPLINAN ANAK MELALUI PEMBIASAAN DI KELOMPOK B PAUD NEGERI PEMBINA PALU

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action research),

MENINGKATKAN KEMANDIRIAN ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK A TK PKK KAVAYA MARANA KEC. SINDUE

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd) Pada program studi PG PAUD.

BAB III METODE PENELITIAN. tindakan kelas (classroom action research). Penelitian tindakan kelas merupakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian

ARTIKEL PENELITIAN Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG PAUD

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Kabupaten Purwakarta. Adapun subjek penelitian ini adalah anak Kelompok B

MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KEGIATAN MENGGAMBAR DI KELOMPOK B TK PGRI TARIPA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang ditetapkan sebelumnya. Hadi dan Haryono (Hatimah dkk, 2007:81).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini didesain dengan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

SKIRPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi PG-PAUD OLEH :

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Manggalai Dalam Pembelajaran IPA Khususnya Materi Gaya Melalui Pendekatan Inkuiri

BAB III METODE PENELITIAN. sebagai upaya untuk memperbaiki kegiatan belajar mengajar berdasarkan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas. Penelitian

ARTIKEL PENELITIAN. Disusun Oleh : INA SALAMAH NPM :

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Action Research (CAR). Menurut Kemmis dalam Rochiati menjelaskan bahwa

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD PADA SISWA KELAS IV SD INPRES 2 PARIGIMPUU

Transkripsi:

1 MENINGKATKAN INTERAKSI SOSIAL ANAK MELALUI METODE KERJA KELOMPOK DI KELOMPOK B TK NEGERI PEMBINA DOLO LISTIAWATI*) ABSTRAK Permasalahan pokok dalam penelitian ini adalah masih kurangnya tingkat interaksi sosial anak. Tujuan penelitian ini untuk memperbaiki proses pembelajaran dengan menggunakan metode kerja kelompok untuk meningkatkan interaksi sosial anak di kelompok B TK Negeri Pembina Dolo. Setting penelitian ini yaitu anak kelompok B TK Negeri Pembina Dolo yang berjumlah 21 anak terdiri dari laki-laki 5 anak dan 16 anak perempuan. Rancangan penelitian yang digunakan adalah tindakan kelas yang dimulai dari perencanaan,pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi, yang dilakukan dengan 4 kali tindakan dalam 2 siklus. Data dikumpulkan dengan cara observasi, tanya jawab, pemberian tugas dan dokumentasi, serta alat yang digunakan adalah lembar observasi baik untuk aktifitas guru maupun murid.selanjutnya dianalisa secara persentasi untuk menarik kesimpulan. Kata Kunci : Interaksi sosial anak dan metode kerja kelompok *)Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Program Studi pendidikan Guru Pendidikan anak usia dini

2 PENDAHULUAN Anak usia dini adalah anak yang berada pada usia 0-8 tahun. Menurut Beichler dan Snowman (Dwi Yulianti, 2010: 7), anak usia dini adalah anak yang berusia antara 3-6 tahun. Sedangkan hakikat anak usia dini (Augusta, 2012) adalah individu yang unik dimana ia memiliki pola pertumbuhan dan perkembangan dalam aspek fisik, kognitif, sosioemosional, kreativitas, bahasa dan komunikasi yang khusus yang sesuai dengan tahapan yang sedang dilalui oleh anak tersebut. Dari berbagai definisi, peneliti menyimpulkan bahwa anak usia dini adalah anak yang berusia 0-8 tahun yang sedang dalam tahap pertumbuhan dan perkembangan, baik fisik maupun mental. Menurut Soerjono (1990 : 16) bahwa interaksi sosial adalah hubunganhubungan sosial yang dinamis. Hubungan sosial yang dimaksud dapat berupa hubungan antara individu yang satu dengan individu lainnya, antara kelompok yang satu dengan yang lainnya, maupun antara kelompok dengan individu. Sementara itu, proses interaksi sosial menurut Herbert Blumer (0nline 14 : 3 : 2007) adalah pada saat manusia bertindak terhadap sesuatu atas dasar makna yang dimiliki sesuatu tersebut bagi manusia. Kemudian makna yang dimiliki sesuatu itu berasal dari interaksi antara seseorang dengan sesamanya. Dan terakhir adalah makna tidak bersifat tetap namun dapat dirubah, perubahan terhadap makna dapat terjadi melalui proses penafsiran yang dilakukan orang melalui komunikasi atau interaksi sosial. Menurut Gillin dan Gillin (Soerjono Soekanto 1990 : 77), ada dua macam proses sosial yang timbul sebagai akibat adanya interaksi sosial, yaitu: 1) Proses yang asosiatif yang terbagi kedalam tiga bentuk khusus, yakni : akomodasi, asimilasi dan alkuturasi, 2) proses yang disosiatif, yang mencakup: persaingan. Persaingan yang meliputi kontravensi dan pertentangan atau pertikaian. Selanjutnya, menurut Kimbal Young (Soerjono Soekanto, 1990 : 78), mengemukakan sistematika yang lain mengenai bentuk-bentuk proses sosial

3 yaitu : 1) oposisi yang mencakup persaingan dan pertentangan atau Kimbaall pertikaian, 2) kerjasama yang menghasilkan akomodasi, dan 3) diferensasi yang merupakan suatu proses dimana orang perorangan didalam masyarakat memperoleh hak hak dan kewajiban yang berbeda dengan orang-orang lain dalam masyarakat atas dasar perbedaan usia. Demikian pula menurut Tamotso Shibutani (Soerjono Soekanto, 1990 : 79), mengedepankan pula beberapa proses interaksi, yaitu: 1) akomodasi dalam situasi-situasi rutin, 2) ekspresi pertemuan dan anjuran, 3) interaksi strategis dalam pertentangan-pertentangan, 4) pengembangan perilaku masa. Salah satu metode yang dianggap tepat untuk meningkatkan interaksi sosial anak adalah melalui penggunaan metode kerja kelompok. Menurut Mulyani Sumantri dan Johan Permana (1998 : 148) bahwa metode metode kerja kelompok adalah metode mengajar dengan mengkondisikan peserta didik dalam suatu grup atau kelompok sebagai suatu kesatuan dan diberikan tugas untuk dibahas dalam kelompok tersebut. Lebih lanjut Slameto (2003 : 20) mengemukakan bahwa kerjasama anak terjalin melalui kegiatan kelompok, karena dalam kegiatan kelompok akan muncul saling ketergantungan antara anak, dan hubungan antara pribadi anak. METODE PENELITIAN Setting dan Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada kelompok B TK Negeri Pembina Dolo pada bulan Oktober 2015 dengan jumlah anak didik sebanyak 21 orang yang terdiri dari 5 orang laki-laki dan 16 orang perempuan. Desain Penelitian Desain penelitian ini mengacu pada model yang dikembangkan oleh Stephen Kemmis dan Robbin Mc. Taggart (Depdiknas, 2003 :18-19) yang terdiri dari 4

4 komponen yaitu perencanaan (planning), pelaksanaan tindakan/aksi (action), observasi/penilaian (observing) dan refleksi (reflecting). Rencana Tindakan a. Memilih materi yang akan diajarkan b. Menyusun Rencana Kegiatan Harian (RKH) c. Menyiapkan metode pembelajaran yang akan digunakan d. Menyiapkan lembar/pedoman observasi bagi guru dan anak didik e. Membuat proposal f. Melaksanakan seminar, Mengurus surat izin penelitian g. Mencari teman sejawat h. Menentukan jadwal penelitian Data yang dikumpulkan selanjutnya dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Selanjutnya dinarasikan untuk mengambil kesimpulan tentang ada tidaknya peningkatan interaksi sosial anak melalui metode kerja kelompok dengan ditandai berdasarkan simbol **** (berkembang sangat baik), *** (berkembang sesuai harapan), **(mulai berkembang) dan * (belum berkembang). Selanjutnya, untuk melihat peningkatan yang dicapai, hasil penilaian tindakan pada siklus I dibandingkan dengan hasil penilaian pra tindakan. Demikian pula untuk melihat keberhasilan siklus II, maka hasilnya dibandingkan dengan hasil yang diperoleh pada siklus I. Hasil perbandingan tersebut selanjutnya dipersentasikan dengan menggunakan rumus sebagai berikut : P = x 100 (Anas Sudijono, 1991:40) Keterangan : P F N = Persentase yang dicapai = Jumlah frekuensi = Jumlah sampel Prosedur Penelitian a. Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan penelitian tindakan akan dilakukan dua siklus, setiap siklus dilakukan dua kali tindakan dengan demikian selama penelitian ini ada

5 empat kali tindakan atau perlakuan yang di awali dengan perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. b. Siklus I Perencanaan Pelaksanaan Observasi Refleksi c. Siklus II Pada tahap siklus kedua ini merupakan perbaikan dari hasil analisis tindakan siklus pertama dengan tujuan penelitian ini untuk memperbaiki proses pembelajaran terutama dalam meningkatkan interaksi sosial anak. Siklus kedua ini pada prinsipnya sama dengan siklus pertama. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Saling Menghormati Pada penilaian interaksi sosial anak khususnya dalam aspek saling menghormati, diperoleh data sebagai berikut : Pra Tindakan Siklus I Siklus II **** *** ** * **** *** ** * **** *** ** * 4 6 4 7 5 8 3 5 7 9 3 2 Data di atas merupakan perolehan hasil penilaian yang dikumpulkan oleh peneliti selama kegiatan penelitian yang meliputi Pra Tindakan, Siklus I dan Siklus II. Pada Pra Tindakan, dari 21 orang anak didik yang menjadi obyek penelitian terdapat 4 orang anak yang masuk dalam kategori berkembang sangat baik, 6 orang anak yang masuk dalam kategori berkembang sesuai harapan, 4 orang yang masuk dalam kategori mulai berkembang dan 7 orang anak yang masuk dalam kategori belum berkembang. Rendahnya perolehan nilai pada kategori berkembang sangat baik dan berkembang sesuai harapan, kemungkinan disebabkan oleh masih belum terbiasanya anak dengan metode yang baru diterapkan oleh guru, dan juga peneliti masih belum dapat menguasai secara total aplikasi dari metode kerja kelompok ini.

6 Pada siklus I, jumlah anak yang masuk dalam kategori berkembang sangat baik 5 orang anak, 8 orang anak yang masuk dalam kategori berkembang sesuai harapan, 3 orang anak yang masuk dalam kategori mulai berkembang, dan 5 orang anak yang masuk ke dalam kategori belum berkembang. Apabila dibandingkan perolehan nilai yang dicapai antara pra tindakan dan siklus I tentunya lebih meningkat. namun hal ini masih dibawah dari target peneliti, sehingga peneliti kembali melaksanakan kegiatan pada siklus II. Hasil perolehan nilai yang dicapai pada siklus II cukup menggembirakan peneliti. Dimana dari 21 orang anak didik, yang masuk dalam kategori berkembang sangat baik yaitu 7 orang anak, 9 orang anak masuk dalam kategori berkembang sesuai harapan, 3 orang anak masuk dalam kategori mulai berkembang dan 2 orang anak masuk dalam kategori belum berkembang terhadap aspek yang diamati. Bekerja Sama Pada penilaian kreativitas anak khususnya dalam aspek bekerja sama, diperoleh data sebagai berikut : Pra Tindakan Siklus I Siklus II **** *** ** * **** *** ** * **** *** ** * 4 6 3 8 6 8 3 4 7 10 2 2 Data di atas merupakan perolehan hasil penilaian yang dikumpulkan oleh peneliti selama kegiatan penelitian yang meliputi Pra Tindakan, Siklus I dan Siklus II. Pada Pra Tindakan, dari 21 orang anak didik yang menjadi obyek penelitian terdapat 4 orang anak yang masuk dalam kategori berkembang sangat baik, 6 orang anak yang masuk dalam kategori berkembang sesuai harapan, 3 orang yang masuk dalam kategori mulai berkembang dan 8 orang anak yang masuk dalam kategori belum berkembang. Rendahnya perolehan nilai pada kategori berkembang sangat baik dan berkembang sesuai harapan, kemungkinan disebabkan oleh masih belum terbiasanya anak dengan metode yang baru diterapkan oleh guru, dan juga peneliti masih belum dapat menguasai secara total aplikasi dari metode kerja kelompok ini.

7 Pada siklus I, jumlah anak yang masuk dalam kategori berkembang sangat baik 6 orang anak, 8 orang anak yang masuk dalam kategori berkembang sesuai harapan, 3 orang anak yang masuk dalam kategori mulai berkembang, dan 4 orang anak yang masuk ke dalam kategori belum berkembang. Apabila dibandingkan perolehan nilai yang dicapai antara pra tindakan dan siklus I tentunya lebih meningkat. namun hal ini masih dibawah dari target peneliti, sehingga peneliti kembali melaksanakan kegiatan pada siklus II. Hasil perolehan nilai yang dicapai pada siklus II cukup menggembirakan peneliti. Dimana dari 21 orang anak didik, yang masuk dalam kategori berkembang sangat baik yaitu 7 orang anak, 10 orang anak masuk dalam kategori berkembang sesuai harapan, 2 orang anak masuk dalam kategori mulai berkembang dan 2 orang anak masuk dalam kategori belum berkembang terhadap aspek yang diamati. Saling Menghargai Pada penilaian interaksi sosial anak khususnya dalam aspek saling menghargai, diperoleh data sebagai berikut : Pra Tindakan Siklus I Siklus II **** *** ** * **** *** ** * **** *** ** * 4 7 3 7 6 7 3 5 7 11 2 1 Data di atas merupakan perolehan hasil penilaian yang dikumpulkan oleh peneliti selama kegiatan penelitian yang meliputi Pra Tindakan, Siklus I dan Siklus II. Pada Pra Tindakan, dari 21 orang anak didik yang menjadi obyek penelitian terdapat 4 orang anak yang masuk dalam kategori berkembang sangat baik, 7 orang anak yang masuk dalam kategori berkembang sesuai harapan, 3 orang yang masuk dalam kategori mulai berkembang dan 7 orang anak yang masuk dalam kategori belum berkembang. Rendahnya perolehan nilai pada kategori berkembang sangat baik dan berkembang sesuai harapan, kemungkinan disebabkan oleh masih belum terbiasanya anak dengan metode

8 yang baru diterapkan oleh guru, dan juga peneliti masih belum dapat menguasai secara total aplikasi dari metode ini. Pada siklus I, jumlah anak yang masuk dalam kategori berkembang sangat baik 6 orang anak, 7 orang anak yang masuk dalam kategori berkembang sesuai harapan, 3 orang anak yang masuk dalam kategori mulai berkembang, dan 5 orang anak yang masuk ke dalam kategori belum berkembang. Apabila dibandingkan perolehan nilai yang dicapai antara pra tindakan dan siklus I tentunya lebih meningkat. namun hal ini masih dibawah dari target peneliti, sehingga peneliti kembali melaksanakan kegiatan pada siklus II. Hasil perolehan nilai yang dicapai pada siklus II cukup menggembirakan peneliti. Dimana dari 21 orang anak didik, yang masuk dalam kategori berkembang sangat baik yaitu 7 orang anak, 11 orang anak masuk dalam kategori berkembang sesuai harapan, 2 orang anak masuk dalam kategori mulai berkembang dan 1 orang anak masuk dalam kategori belum berkembang terhadap aspek yang diamati. KESIMPULAN Disimpulkan bahwa penggunaan metode kerja kelompok dapat meningkatkan interaksi sosial anak di kelompok B TK Negeri Pembina Dolo. Kesimpulan tersebut terbukti dengan adanya peningkatan interaksi sosial anak pada siklus pertama dalam aspek saling menghormati meningkat menjadi 39,09% dari 28,57% pada kategori BSH, bekerja sama meningkat menjadi 39,09% dari 28,57% pada kategori BSH, dan saling menghargai menjadi 33,33% dari 33,33% pada ketagori BSH. Siklus dua interaksi sosial anak dalam aspek saling menghormati meningkat 42,85% pada kategori BSH, bekerja sama meningkat menjadi 47,61% pada kategori BSH, dan saling menghargai meningkat menjadi 52,38% pada kategori BSH. Meningkatnya perolehan hasil dari siklus satu dan siklus dua merupakan pengaruh dari penggunaan metode kerja kelompok pada anak di B TK Negeri Pembina Dolo.

9 SARAN Dari hasil penelitian di atas, ada beberapa saran yang dapat dikemukakan oleh peneliti sebagai bahan masukan terutama bagi guru sebagai tenaga pengajar dan anak-anak TK Negeri Pembina Dolo untuk memperbaiki proses pembelajaran serta peningkatan mutu dan kualitas pendidikan khususnya dalam meningkatkan interaksi sosial anak melalui metode kerja kelompok sebagai berikut : 1. Dalam proses kegiatan pembelajaran di kelas maupun di luar kelas, hendaknya guru TK dapat memberikan metode pembelajaran yang sesuai untuk meningkatkan interaksi sosial anak, salah satunya adalah penggunaan metode kerja kelompok. 2. Hendaknya diharapkan kepada orang tua agar dapat mendidik anak lebih giat lagi dalam meningkatkan interaksi sosial anak di rumah dengan banyak menggunakan metode kerja kelompok kepada anak selama mereka berada di lingkungan rumah sehingga anak dapat melihat langsung serta mempraktekkannya.

10 DAFTAR PUSTAKA Anas Sudijono, 2007. Pengantar Statistik Pendidikan. Rajawali Press. Jakarta Augusta. (2012). Pengertian Anak Usia Dini. Diambil dari http://infoini.com/pengertian anak usia dini diakses tanggal 17 Februari 2012. Depdiknas, 2003. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta. Dwi Yulianti. (2010). Bermain sambil Belajar Sains di Taman Kanakkanak.Jakarta: PT Indeks. Http://d-tarsidi.blogspot.com/2007/12. Peranan Kegiatan Bermain Dalam Interaksi Sosial Anak. Mulyani Sumantri dan Johar Permana, 1998. Strategi Belajar Mengajar. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Proyek Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Jakarta Slameto Hadi, 2003. Metodologi Research. Yogyakarta. Andi Offset.