BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah Kabupaten atau Kota di seluruh Indonesia wajib

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KOTA SURAKARTA

PENGARUH JAMINAN SOSIAL, K3 DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PENINGKATAN SEMANGAT KERJA KARYAWAN PADA DINAS PEKERJAAN UMUM DI BOYOLALI

SKRIPSI. Oleh : SANDRA DODY TRISNA B

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. SAFARI JUNI TEXTINDO INDUSTRI BOYOLALI

PENGARUH UPAH DAN INSENTIF TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. TRI MANUNGGAL TEKSTILE SALATIGA

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan dan pengayoman pada masyarakat serta kemampuan professional dan

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 49 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN MUSI RAWAS

BAB I PENDAHULUAN. organisasi, mereka sebagai tenaga penggerak jalannya organisasi dengan tujuan

BERITA DAERAH KOTA JAMBI

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Pesawaran

I. PENDAHULUAN. daerah (dioscretionary power) untuk menyelenggarakan pemerintahan sendiri

PENATAAN PERANGKAT DAERAH (Surat Edaran Menteri Dalam Negeri R.I No.061/729/TJ tgl.21 Maret 2000) Kepada;

Rencana Induk Pengembangan E Government Kabupaten Barito Kuala Sistem pemerintahan daerah disarikan dari UU 32/2004 tentang

WALIKOTA DENPASAR PERATURAN WALIKOTA DENPASAR NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Galih Septian, 2014

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG

- 1 - WALIKOTA PONTIANAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR 82 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Pasal 18 ayat (2) menegaskan bahwa Pemerintah daerah mengatur dan mengurus

d) mengkoordinasikan pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum; dan e) membina pemerintahan kelurahan di wilayah kerjanya.

BERITA DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 60 TAHUN 2011 PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 60 TAHUN 2011 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah Negara kesatuan, seperti yang terdapat dalam Undang-Undang

I. PENDAHULUAN. terselenggaranya tata pemerintahan yang baik (good governance). Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 yang direvisi dengan Undang-Undang

BAB I P E N D A H U L U A N

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BAB I PENDAHULUAN. dalam segala bidang kehidupan, termasuk perubahan di dalam sistem

PELAKSANAAN UU. NO. 23 TAHUN 2014 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH

BAB IV DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN. 23 Juni 2007 oleh Bupati Sikka. Organisasi Pemerintah Kecamatan Alok Timur

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG,

PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG PELIMPAHAN SEBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN DARI BUPATI KEPADA CAMAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA DAERAH KABUPATEN BIMA

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 57 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENATAAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 57 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENATAAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB 1 PENDAHULUAN. sesuai dengan UU No.22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah selanjutnya

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KAWASAN PERKOTAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Mata Kuliah Kewarganegaraan OTONOMI DAERAH. Modul ke: Panti Rahayu, SH, MH. Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi MANAJEMEN.

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN LANDAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi baik bersifat non profit oriented, maupun profit oriented

BAB I PENDAHULUAN. optimal dari bagian organisasi demi optimalisasi bidang tugas yang di

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

FUNGSI DAN TUGAS KECAMATAN BOJONGLOA KIDUL KOTA BANDUNG

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 64 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KELURAHAN DI KABUPATEN BANYUMAS

WALIKOTA TASIKMALAYA

I. PENDAHULUAN. Pemberlakuan otonomi daerah pada dasarnya menuntut Pemerintah Daerah untuk

BUPATI PACITAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR : 47 TAHUN 2008 TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL BUPATI KUNINGAN,

DAFTAR ISI PENGANTAR... I DAFTAR ISI... II DAFTAR TABEL... V DAFTAR GAMBAR... VI BAB I PENDAHULUAN... I-1

BUPATI LOMBOK UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 15 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SIGI PROVINSI SULAWESI TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIGI NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 51 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS STAF AHLI BUPATI TASIKMALAYA

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO

BERITA DAERAH KABUPATEN BIMA

BUPATI SUKAMARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 71 TAHUN 2016

B U P A T I S R A G E N

BERITA DAERAH KABUPATEN BEKASI

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. LKjIP BAPPEDA Tahun 2015 I / LATAR BELAKANG

TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI KECAMATAN KOTA SURABAYA WALIKOTA SURABAYA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN POLEWALI MANDAR NOMOR 8 TAHUN 2009

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembangunan daerah merupakan salah satu rangkaian dasar

PEMERINTAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN

BUPATI TANAH BUMBU PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 20 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KAWASAN PERKOTAAN

GUBERNUR KEPULAUAN RIAU

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN. Modul ke: Otonomi Daerah. Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Hubungan Masyarakat. Ramdhan Muhaimin, M.Soc.

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN MUSI RAWAS. Mesin Pemotong Rumput. iii RENCANA KERJA 2015

BAB I PENDAHULUAN. diamati dan dikaji. Otonomi acap kali menjadi bahan perbincangan baik di

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PELALAWAN,

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 92 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. perubahan dalam ilmu pengetahuan, sosial budaya, ekonomi, dan politik.

I. PENDAHULUAN. Mewujudkan Pemerintahan yang baik ( Good Governance) diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. yang tinggi dari masing-masing pegawainya. Kinerja tinggi yang diharapkan

NOMOR SERI : D TENTANG BEKASI DENGAN RAHMAT WALIKOTA BEKASI, hasil. dalam. kembali daerah; kebijakan. segera. dalam Dinas

BERITA DAERAH KABUPATEN SERANG

BAB I PENDAHULUAN. diserahkan kepadanya. Dengan demikian, pemerintah daerah tidak sekedar

efektivitas dan efisiensi. Dengan modal tersebut diharapkan pemerintahan

BAB I PE NDAH ULUAN 1.1 Latar Belakang

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 63 TAHUN 2016

BUPATI TIMOR TENGAH UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN TIMOR TENGAH UTARA NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu di era globalisasi saat ini sangat maju, hal ini

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA

BAB IV BENTUK LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEPALA DESA

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 80 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI LUWU TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 72 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 30.Q Tahun 2006

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA NOMOR 11 TAHUN 2005 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA SURAKARTA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BONDOWOSO PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONDOWOSO NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 2 TAHUN 2005 TENTANG ORGANISASI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG,

TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemerintah Kabupaten atau Kota di seluruh Indonesia wajib melaksanakan Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah dan Undang-undang Nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pusat dan Pemerintah Daerah. Kebijakan Pemerintah Pusat tersebut bermula dari suatu keinginan untuk memperbaiki proses partisipasi pembangunan daerah, dari yang bersifat Top-Down menjadi Bottom-Up. Daerah Kabupaten atau Kota dituntut untuk dapat menggali dan mengembangkan potensi sumber daya alam maupun sumber daya manusianya guna dapat melaksanakan pembangunan di daerahnya. Dalam UU Nomor 32 Tahun 2004 pasal 14 ayat 1 dijelaskan bahwa urusan wajib yang menjadi kewenangan pemerintahan daerah untuk kabupaten/ kota merupakan urusan yang berskala kabupaten/kota meliputi: 1) perencanaan dan pengendalian pembangunan; 2) perencanaan, pemanfaatan, dan pengawasan tata ruang; 3) penyelenggaraan ketertiban umum dam ketentraman masyarakat; 4) penyediaan sarana dan prasarana umum; 5) penanganan bidang kesehatan; 6) penyelenggaraan pendidikan; 7) penanggulangan masalah sosial; 8) pelayanan bidang ketenagakerjaan; 8) fasilitas pengembangan koperasi, usaha kecil, dan menengah; 9) lingkungan hidup, pertanahan, kependudukan dan catatan sipil; 1

2 10) pelayanan administrasi umum pemerintahan, penanaman modal; dan 11) penyeleng-garaan pelayanan dasar lainnya dan urusan wajib lainnya yang diamanatkan oleh peraturan perundang-undangan. Organisasi sebagai alat untuk mencapai tujuan. Agar dapat berhasil harus konsisten terhadap prinsip-prinsip organisasi. Prinsip-prinsip organisasi menurut Hardjito (1997: 78) ada dua macam yaitu survive atau bertahan hidup, dan develop atau berkembang. Organisasi tidak dapat bertahan hidup dan berkembang, maka akan mengalami kebangkrutan dan akhirnya gulung tikar. Menurut Thoha (2002: 20), kebutuhan melakukan pengembangan organisasi dapat diamati dari dua perspektif, yaitu perspektif organisasi dan perspektif individu. Perspektif organisasi dapat lebih efisien dalam situasi yang selalu berubah, sedangkan dari perspektif individu pelaksanaan tugas-tugas baik manajer/pimpinan maupun staf berjalan secara efektif. Keberadaan Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sragen sebagai lembaga pemerintahan wajib melaksanakan tugas di bidang pelayanan masyarakat yaitu: sebagai pembina, pengayom dan pemerhati masalah-masalah pekerjaan umum. Dalam melayani kepentingan masyarakat tersebut dibutuhkan tenaga kerja/karyawan yang mempunyai kompetensi yang tinggi. Kewenangan Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sragen dibentuk atas dasar Peraturan Daerah Nomor 09 Tahun 2001 yaitu untuk mengatur rumah tangga organisasi, serta melaksanakan tugas yang telah diberikan oleh bupati, yang membawahi empat sub dinas, antara lain: Sub Dinas Pengairan, Sub Dinas Bina Marga, Sub Dinas Cipta Karya, dan Sub Dinas Kebersihan dan Tata Kota.

3 Tenaga kerja atau sumber daya manusia merupakan faktor yang mutlak diperlukan dalam suatu organisasi, baik pada instansi pemerintah, perusahaanperusahaan atau usaha-usaha sosial untuk mendapatkan suatu balas jasa/imbalan tertentu. Tenaga kerja dapat diartikan sebagai buruh, karyawan, pekerja, pegawai, pada hakekatnya mempunyai maksud yang sama. Manajemen sumber daya manusia merupakan sarana untuk meningkatkan kualitas manusia, dengan memperbaiki sumber daya manusia, meningkatkan pula kinerja dan daya hasil organisasi, sehingga dapat mewujudkan karyawan yang memiliki disiplin dan kinerja yang tinggi diperlukan pula peran yang besar dari pimpinan organisasi. Oleh karena itu peranan aparat birokrasi atau pegawai negeri merupakan faktor penting dalam birokrasi pemerintah, karena pegawai negeri adalah unsur pelaksana dan fungsi dari kegiatan pemerintahan antara lain dalam kegiatan pelayanan. Hidayat dan Sucherly (1996: 89) mengatakan: peningkatan dan perbaikan efisiensi dan efektifitas pegawai adalah salah satu cara untuk meningkatkan kerja dari sektor pemerintah. Kurang efektifnya tenaga kerja atau pegawai di lingkungan Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sragen antara lain dapat terlihat dari rendahnya motivasi kerja yang ditunjukkan oleh banyak pegawai yang datang hanya untuk ngobrol, sementara ada pegawai yang beban kerjanya cukup tinggi misalnya pegawai yang harus menyelesaikan pekerjaannya dengan tepat waktu. Keadaan seperti ini menyebabkan yang melaksanakan pekerjaan kebanyakan orang tertentu saja yaitu pegawai yang berhadapan langsung dengan pekerjaan umum.

4 Kurangnya kemampuan pegawai ditunjukkan diantaranya dengan kurangnya pengetahuan isi substansi mereka, dan tidak punya pengetahuan mengenai manfaat dari pekerjaan yang dilakukan sehingga sering menimbulkan kendala tersendiri bagi upaya penyelesaian pekerjaan sesuai dengan tuntutan kebutuhan tentang pekerjaan umum. Permasalahan kurangnya kemampuan pegawai juga disebabkan oleh banyaknya pegawai baru yang tidak menguasai pengetahuan akan pekerjaannya. Permasalahan lain yang ada di Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sragen adalah rendahnya budaya organisasi, yaitu ditunjukkan oleh adanya pegawai yang tidak mengetahui misi yang diemban organisasi, sehingga kurang komunikatif terhadap sesama pegawai, atasan dan terhadap orang lain di luar dinas dalam pelaksanaan tugas pekerjaannya maupun adanya pegawai yang meninggalkan kantor tanpa mempunyai tujuan yang jelas, sering terlambat datang, dan pulang lebih awal dari jam yang ditetapkan, sehingga dari permasalahan tersebut mencerminkan bahwa masih diperlukan upaya untuk mengefektifitaskan setiap pekerjaan yang dilakukan oleh pegawai yang bersangkutan. Berdasarkan keterangan-keterangan yang telah dikemukakan tersebut, maka dalam penelitian ini penulis menentukan judul : PENGARUH MOTIVASI, KEMAMPUAN PEGAWAI, BUDAYA ORGANISASI TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI DI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN SRAGEN.

5 B. Perumusan Masalah Berdasarkan ruang lingkup permasalahan yang sudah ada, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut: 1. Apakah ada pengaruh antara motivasi, kemampuan pegawai dan budaya organisasi terhadap efektifitas pegawai di Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sragen? 2. Faktor mana yang paling dominan pengaruhnya terhadap efektifitas pegawai di Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sragen? C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Setiap penelitian perlu diketahui maksud dan tujuan penelitian, ada beberapa ahli yang mengemukakan teori tentang tujuan penelitian. Menurut Sutrisno Hadi (1997: 4), tujuan penelitian adalah untuk menemukan dan mengembangkan atau menguji kebenaran dari suatu pengetahuan. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: a. Untuk mengetahui pengaruh antara motivasi, kemampuan pegawai dan budaya organisasi terhadap efektifitas pegawai di Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sragen. b. Untuk mengetahui faktor yang paling dominan pengaruhnya terhadap efektifitas pegawai di Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sragen.

6 2. Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini adalah: a. Manfaat Teoritis 1) Untuk memahami pengaruh antara motivasi, kemampuan pegawai dan budaya organisasi terhadap efektivitas pegawai di Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sragen. 2) Untuk mengetahui faktor yang lebih dominan pengaruhnya terhadap efektivitas pegawai di Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sragen. b. Manfaat Praktis Manfaat praktis yang dapat diambil dari hasil penelitian ini adalah bagi Pemerintah Kabupaten Sragen diharapkan dapat berguna sebagai input atau rekomendasi menyusun strategi peningkatan efektivitas kerja pada Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sragen. D. Sistematika Penulisan Skripsi ini disusun dengan menggunakan sistematika sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Berisikan latar belakang dan perumusan masalah, tujuan yang ingin dicapai, manfaat dari hasil penelitian, serta sistematika penulisan skripsi yang digunakan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Berisi teori yang meliputi penelitian terdahulu, pengertian manajemen personalia, motivasi kerja, kemampuan kerja, budaya organisasi,

7 efektivitas kerja serta referensi yang mendukung dan berhubungan dengan permasalahan yang dikemukakan. BAB III METODE PENELITIAN Disini dikemukakan tentang kerangka pemikiran, metode analisa data, sumber dan jenis data serta teknik pengumpulan data yang penulis lakukan. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini berisikan latar belakang masalah, sejarah berdirinya perusahaan, struktur organisasi, serta proses analisa terhadap data yang ada. BAB V PENUTUP Penulisan akan menyimpulkan permasalahan yang dibahas berdasarkan analisa yang telah dilakukan, disertai saran-saran sebagai masukan demi kelanjutan dan perkembangan perusahaan.