IMPLEMENTASI PENDEKATAN PROBLEM POSING DALAM MEWUJUDKAN ACTIVE JOYFULL EFFECTIVE LEARNING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

dokumen-dokumen yang mirip
UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 2, Juni 2014

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN TWO STAY TWO STRAY SISWA KELAS X-AK SMK BHUMI PAHALA PARAKAN TEMANGGUNG

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN NUMBERED HEADS TOGETHER SISWA KELAS VIIB SMP NEGERI 1 POLANHARJO KLATEN

UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE COOPERATIVE SCRIPT PADA SISWA KELAS VIIIA SMP N 1 BINANGUN CILACAP

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika, Vol 1 No 1, November 2013

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALISATION

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PERKEMBANGAN NEGARA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION SISWA KELAS VII B SMP NEGERI 2 KOKAP

PENINGKATAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI TEAMS GAMES TOURNAMENTS SISWA KELAS VIID SMP NEGERI 2 DUKUN, MAGELANG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 4 WONOSARI MELALUI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISONS

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI UPW SMK NEGERI 1 JEMBER MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 2, Juli 2015

LINDA ROSETA RISTIYANI K

PENERAPAN PROBLEM SOLVING DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII SMP N 1 BANGUNTAPAN

Oleh. Ni Wayan Purni Lestari,

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA TENTANG PERTUMBUHAN TUMBUHAN MELALUI METODE EKSPERIMEN

Improved Math Student Learning Outcomes VII Class D SMP I Payung Sekaki through Active Learning Strategies Matching Card Type index

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENERAPAN METODE BAMBOO DANCING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAUR AIR

PENERAPAN MODEL IMPROVING LEARNING DENGAN TEKNIK INKUIRI PADA POKOK BAHASAN TEOREMA PYTHAGORAS

Fajar Suryanto 1) dan Istiqomah 2) Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta 1)

INTEGRASI GALERI BELAJAR DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING DI SDN 20 KURAO PAGANG

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE SISWA KELAS VIID SMP N 1 SRUMBUNG KABUPATEN MAGELANG

PENERAPAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh NI KOMANG MEGASARI SARENGAT MUNCARNO

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol. 2 No 2, Juni Darmiyanto 1) dan A.A. Sujadi 2) 1), 2) Program Program Studi Pendidikan Matematika, FKIP

BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI PENDEKATAN GUIDED DISCOVERY LEARNING SISWA KELAS XE SMA NEGERI1 TANJUNGSARI, GUNUNG KIDUL TAHUN AJARAN 2012/2013

UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN METODE PERMAINAN PADA SISWA KELAS V SD N 1 KAYUMAS KECAMATAN JATINOM

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD NEGERI PUCANGAN

Muhammad Iqbal Baihaqi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Balitar

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKN

Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Game Tournament Dengan Alat Bantu Game Puzzle

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN DAN HASIL BELAJAR MERAKIT PERSONAL KOMPUTER MENGGUNAKAN STRUCTURED DYADIC METHODS (SDM)

Sulastri 1) dan Benedictus Kusmanto 2) 1), 2) Program Program Studi Pendidikan Matematika, FKIP

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP STRUKTUR BUMI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BLENDED LEARNING

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING

Reny Tri Setia Ningsih. Universitas PGRI Yogyakarta.

Jurusan Pedidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi Tasikmalaya Jl. Siliwangi No. 24 Kota Tasikmalaya )

PENGGUNAAN METODE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PETA

Tjiptaning Suprihati, Mirisa Izzatun Haniyah. Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI ROTATING TRIO EXCHANGE JURNAL. Oleh ALDONA MEYLINA MANALU MUNCARNO DARSONO

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 2, Juli 2015

PENERAPAN MODEL MEANS ENDS ANALYSIS (MEA) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITAMATA PELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA SEKOLAH DASAR

Key Words: Student Teams Achievement Division, mind mapping, students test result, students activities.

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL MELALUI METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDE OUTSIDE CIRCLE

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 1, Maret 2015

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014

MODEL SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS VII-A SMP KARTIKA XII-1

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMK PGRI 2 SIDOARJO MELALUI PENDEKATAN OPEN ENDED

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH PADA SISWA SEKOLAH DASAR

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN IPA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTU MEDIA GAMBAR PADA KELAS IV SDN LOMPIO. Oleh.

Didik Cahyono 1), Dwi Haryoto 2), dan Asim 3) Universitas Negeri Malang

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4 No 2, Juli 2016

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN MAKE A MATCH SISWA KELAS VIII A SMP N 2 TEMON

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) BERBASIS EKSPERIMEN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

Noorhafizah dan Rahmiliya Apriyani

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 1, Maret 2015

Purhandayani SMP Teuku Umar Semarang

Fatma Kumala 1, Sehatta Saragih 2, Nahor Murani Hutapea 3 No. Hp.

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XII, No. 1, Tahun 2014 Shinta Agustina Siregar & Sukanti 1-13

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING DI KELAS V SD NEGERI TERBAHSARI ARTIKEL SKRIPSI

THE APPLICATION OF ACTIVE LEARNING STRATEGY INSTANT ASSESSMENT

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL THINK-PAIR-SHARE. Erly Pujianingsih

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V MELALUI STRATEGI MASTERY LEARNING DI SD NEGERI 05 SURAU GADANG SITEBA PADANG

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TEAM GAME TOURNAMENT

PENINGKATAN HASIL BELAJAR K3LH MELALUI PEMBERIAN KUIS PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 MARE KABUPATEN BONE

Khoirun Nisa Nurul Fitri 1, Lilis Sugiyanti 2 PTE FT UNNES 1, SMA Negeri 2 Ungaran 2

PENERAPAN GROUP TO GROUP EXCHANGE UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XA SMA NEGERI I TANJUNGSARI GUNUNGKIDUL

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa

MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ATEMATIKA DENGAN METODE MULTIPLE INTELLIGENCE SISWA KELAS VIII A SMP NEGERI 2 SANDEN

Uni Harnika 1), Chumdari 2), Hasan Mahfud 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Selamet Riyadi 449 Surakarta 1)

PENERAPAN MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA DI SMP

MENINGKATKAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA MELALUI TEAM GAMES TOURNAMENT SISWA KELAS III MI MUHAMMADIYAH NGADIPURO I DUKUN MAGELANG

Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel :

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP LEMBAGA-LEMBAGA PEMERINTAHAN PUSAT MENGGUNAKAN METODE SNOWBALL DRILLING

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 BOCOR

ARTIKEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING SEPAKBOLA. Oleh Made Arya Sudita NIM

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI MELALUI MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD)

Rosyidatul Nur Laily Universitas Muhammadiyah Jember, Jl. Karimata No

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA MELALUI METODE PICTURE AND PICTURE PADA KONSEP DAUR HIDUP

Oleh. I Putu Budhi Sentosa, NIM

PENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS DENGAN MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IVA SDN DEMAKIJO 1

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MATERI GEOGRAFI POLITIK MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL DAN SMALL GROUP DISCUSSION DI KELAS A/B STKIP PGRI PADANG

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS DAN MIND MAPPING

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

ANALISIS KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DAN KEAKTIFAN SISWA SMA DENGAN PENDEKATAN PROBLEM POSING

PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VI Melalui Pemelajaran Kooperatif Model Problem Posing Pada Mata Pelajaran IPS di SDN I Dadakitan

PENERAPAN METODE INKUIRI TERBIMBING DENGAN BENDA NYATA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

RAHMAT FAUZI NIM. K

MENINGKATKAN KETERAMPILAN HITUNG PENJUMLAHAN PADA PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PERMAINAN BUJUR SANGKAR AJAIB KELAS II SD 1 PEDES ARTIKEL JURNAL

Transkripsi:

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4 No 2, Juli 2016 IMPLEMENTASI PENDEKATAN PROBLEM POSING DALAM MEWUJUDKAN ACTIVE JOYFULL EFFECTIVE LEARNING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA Mariyoto Pendidikan Matematika Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa mailoposaidon@yahoo.com Abstract: The problem of the research is whether the effort of learning using AJEL (Active Joyfull Effective Learning) method can improve the student activity and achievement in class VII SMP N 3 Jatinom Klaten. The aim of the research is to design and apply the AJEL (Active Joyfull Effective Learning) in class VII SMP N 3 Jatinom Klaten to improve the student activity and achievement in math. The researcher did an action research through two cycles. Each cycles consist of: planning, action, observation and reflection. The technique of the data collection is through observation, questioner and test. The researcher analyze the data using test validity and reliability. The result of the research is that there is an improvement of the student activity and achievement to applying the AJEL (Active Joyfull Effective Learning) method in math. Keyword : AJEL (Active Joyfull Effective Learning), Activity, achievement PENDAHULUAN Matematika adalah ilmu yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi (IPTEK). Pada saat ini matematika merupakan pelajaran yang dianggap sullit untuk dipahami oleh para siswa, karena mempelajari objek yang abstrak berupa fakta dan konsep matematika. Sehingga saat mata pelajaran matematika berlangsung sering terjadi penurunan tingkat keaktifan siswa. Dalam pembelajaran di kelas terdapat beberapa siswa dengan tingkat pemahaman dan kemapuan berfikir berbeda. Siswa diharapkan mampu menguasai konsep maupun memahami materi yang disampaikan oleh guru. Sehingga guru dituntut untuk memilih serta menggunakan metode-metode pembelajaran yang sesuai dengan keadaan kelas. Selain itu dari metode-metode yang diterapkan, guru diharapkan dapat mengetahui kesulitan belajar yang dialami oleh siswa dan kemudian memberikan pemecahan yang sesuai dengan tingkat kesulitan belajar siswa tersebut. Pada saat proses pembelajaran diharapkan para siswa untuk aktif terlibat secara intelektual dan emosional yang disertai keaktifan belajar siswa secara fisik sehingga siswa dapat aktif pada saat proses pembelajaran. Keaktifan siswa secara intelektual dan emosional dalam hal ini adalah ketika pembelajaran, pikiran, dan perhatian siswa terfokus pada materi yang sedang diajarkan. Sehingga perlu dikembangkan metode pembelajaran yang tepat. 303

Implementasi Pendekatan Problem... (Mariyoto) Dalam pembelajaran metode konvesional guru ditempatkan sebagai pusat kegiatan dan sebagai sumber ilmu sehingga guru memegang peranan penting dan berkuasa penuh dalam kegiatan belajar mengajar. Dalam pembelajaran guru langsung mengajar dan menyampaikan materi matematika, membuktikan dalil-dalil memberikan contoh-contoh, mengerjakan dan sebagainya. Teknik pembelajaran yang dilaksanakan kurang melibatkan peran aktif siswa dalam belajar, hal itu dapat mengakibatkan rendahnya prestasi belajar siswa. Matematika memang dianggap sulit oleh siswa sehingga mereka enggan mengikuti pembelajaran matematika dengan serius disamping guru juga memberikan kondisi belajar yang monoton sehingga siswa merasa kurang percaya diri dan malas dalam mengikuti pembelajaran. Kondisi kelas yang monoton juga membuat siswa mudah bosan dalam pembelajaran, disini model pembelajaran problem posing diharapkan meningkatkan keinginan siswa untuk mengikuti pembelajaran dengan antusias sehingga sisiwa tidak mudah bosan dalam mengikuti pembelajaran matematika. Siswa malas bertanya dan berpendapat karena mereka tidak tahu apa yang telah disampaikan oleh guru aktivitas siswa yang tidak dimunculkan oleh guru menjadikan siswa pasif dalam pembelajaran. Ketidaktahuan mereka menjadikan prestasi belajar mereka kurang. Faktor-faktor tersebut di atas adalah sebagian dari penyebab rendahnya prestasi belajar matematika sehingga untuk meningkatkan prestasi belajar siswa dapat dimulai dari penggunaan model pembelajaran yang membuat siswa menjadi aktif, kritis, kreatif dan senang dalam mengikuti pembelajaran, konsentrasi dan tidak malas. Dalam penelitian ini dipilih model pembelajaran problem posing, model pembelajaran ini diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar matematika siswa. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan salah satu guru matematika yang mengajar kelas VII SMP N 3 Jatinom, Klaten Bpk.Sukimo,S.Pd, peneliti mendapat informasi bahwa nilai rata-rata hasil ujian Mid Semester pelajaran matematika di kelas VII SMP N 3 Jatinom Klaten masih dibawah nilai KKM yang ditentukan yaitu 65. Ini merupakan gejala permukaan atau ada indikasi bahwa penguasaan materi yang diserap siswa masih rendah. Banyak faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa, contoh, sebagian besar sekolah termasuk di SMP N 3 Jatinom Klaten kelas VII masih banyak guru menggunakan pembelajaran konvensional (ceramah). Peneliti memilih kelas VII karena siswa kelas VII mempunyai kemampuan yang setara. Kemudian permasalahan di kelas VII yaitu rendahnya keaktifan dan prestasi belajar siswa 304

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4 No 2, Juli 2016 dalam pembelajaran Matematika. Peneliti akan menggunakan pendekatan problem posing untuk mewujudkan active, joyfull, effective learning (AJEL) di kelas VII SMP N 3 Jatinom Klaten. Metode pembelajaran ini lebih mengutamakan aktivitas belajar siswa secara bersama-sama dalam kelompok sehingga mengembangkan hubungan sosial dalam pemecahan masalah belajar. Rumusan masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah Bagaimana proses pembelajaran problem posing matematika agar siswa aktif (active), menyenangkan (joyfull), dan efektif (effective) pada pokok bahasan Geometri di kelas VII SMP N 3 Jatinom. Tujuan penelitian ini adalah Menerapkan proses pembelajaran problem posing matematika dalam mewujudkan pembelajaran yang aktif (active), menyenangkan (joyfull), dan efektif (effective) pada pokok bahasan Geometri di kelas VII SMP N 3 Jatinom. Pembelajaran Active, Joyfull, Effective Learning (AJEL) adalah pembelajaran yang menekankan keaktifan pada siswa, suasana pembelajaran yang menyenangkan dan pembelajaran yang efektif sesuai dalam kurikulum. (Solichan Abdullah, 2004 : 33) Problem berarti masalah, soal dan posing berasal dari to pose yang berarti mengajukan. Problem Posing (pembentukan soal) merupakan salah satu pendekatan dalam mempelajari matematika dengan cara membentuk permasalahan. Suatu pertanyaan akan merupakan suatu masalah jika peserta didik tidak mempunyai konsep yang segera dapat dipergunakan untuk menemukan jawaban pertanyaan tersebut. Pemberian tugas dengan menggunakan pendekatan problem posing dapat dilakukan secara individu atau kelompok. Pembelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan ini merupakan pendekatan yang efektif karena pendekatan ini sesuai dengan pola pikir matematis dalam arti: pengembangan matematika sering terjadi dari problem posing dan problem posing merupakan salah satu tahap dalam berpikir matematis. Penelitian hasil pembelajaran matematika menunjukkan adanya korelasi yang positif antara pembentukan soal dengan kemampuan memecahkan masalah (John M. Echol, 1995 : 210). Pembelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan problem posing merupakan sebuah cara yang efektif karena membentuk soal itu sesuai dengan pola pikir matematika, dalam arti pengembangan matematika sering terjadi dari kegiatan membentuk soal dan membentuk soal merupakan salah satu tahap dalam berpikir matematis. Problem posing atau pendekatan pengajuan masalah merupakan salah satu proses pembelajaran yang berbasiskan konstruktivisme yaitu siswa sebagai pelajar tidak hanya menerima pengetahuan tetapi secara aktif mengkonstruknya. Inti dari pendekatan ini adalah siswa 305

Implementasi Pendekatan Problem... (Mariyoto) membuat persoalan sendiri sebagai hasil pembelajaran kemudian persoalan tadi dicari pemecahannya (Abdur Rahman As ari, 2000 : 23) Hasil belajar siswa pada hakekatnya adalah perubahan tingkah laku siswa setelah melalui proses belajar. Tingkah laku siswa sebagai hasil belajar mencakup bidang kognitif, afektif dan psikomotor. Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertianpengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan (Suprijono, A., 2010 : 5). Gagne menyebutkan bahwa hasil belajar merupakan kapasitas terukur dari perubahan individu yang diinginkan berdasarkan ciri-ciri atau variabel bawaannya melalui perlakuan pengajaran tertentu (Uno, H, B, 2009 : 137). Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah siswa menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, N, 2011 : 22). Berdasarkan hasil penelitian (Nur Ismah, 2008 : 76) melalui pendekatan Problem posing ternyata dapat mewujudkan pembelajaran aktif sebesar 71.09 %, menyenangkan sebesar 69.35 %, dan efektif sebesar 71.09 % dalam pembelajaran matematika. Demikian pula hasil penelitian Abdur Rahman As ari problem posing ternyata membuat siswa aktif sebesar 78.15%, juga mampu meningkatkan prestasi siswa sebesar 66.52% terhadap pelajaran Matematika Hipotesis penelitian ini adalah dengan menggunakan metode pembelajaran problem posing dalam proses belajar mengajar matematika, maka keaktifan siswa dan prestasi belajar siswa dapat ditingkatkan. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilakukan secara kalobaratif dan partsipatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pembelajaran active, joyfull, effective learning (AJEL) untuk meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa kelas VII SMP N 3 Jatinom Klaten. Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 3 Jatinom Klaten Tahun Ajaran 2013/2014. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari sampai Maret 2014. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII B SMP N 3 Jatinom Klaten yang berjumlah 25 siswa. Prosedur Penelitian ini peneliti menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dikembangkan oleh Kemmis & Mc Taggart bahwa ada 4 tahap dalam PTK yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Adapun siklus yang peneliti rencanakan dalam penelitian dengan metode pembelajaran tipe TPS minimal dua siklus (Suharsimi Arikunto dkk, 2008:16). 306

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4 No 2, Juli 2016 Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap perencanaan adalah: 1) peneliti membuat RPP 2) mempersiapkan angket dan lembar observasi keaktifan siswa 3) membuat LKS 4) membentuk kelompok 5) mempersiapkan soal tes untuk siswa, dimana tes diberikan pada akhir pembelajaran dan tes diberikan setiap akhir siklus. Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap pelaksanaan tindakan dan observasi adalah melaksanakan semua pada perencanaan, sekaligus dilakukan observasi. Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap refleksi adalah mengkaji apa yang telah terjadi, memperhatikan keterkaitan antara pelaksanaan dengan perencanaan, apa yang telah dihasilkan, apa kekurangan dan kelebihan, serta apa yang perlu dilakukan selanjutnya, dan sebagainya. Hasil refleksi ini akan digunakan dalam perencanaan siklus berikutnya. Instrumen pokok dalam penelitian ini adalah angket dan tes. Angket untuk mengungkapkan data tentang peningkatan keaktifan dan tes untuk prestasi belajar. disamping itu juga ada lembar observasi. Analisis uji coba instrumen tes dan angket meliputi uji validitas item dan uji reliabilitas. HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilakukan hanya dua siklus, karena hasil dari dua siklus tersebut sudah nampak adanya peningkatan keaktifan dan prestasi belajar siswa. Siklus II sebenarnya hanya pemantapan dari siklus I, karena hasil siklus I sudah nampak adanya peningkatan. Keaktifan Siswa Untuk mengetahui peningkatan keaktifan siswa peneliti menggunakan angket dan lembar observasi. Angket diberikan kepada siswa dan lembar observasi ini untuk mengetahui keaktifan siswa secara objektif yang dibantu oleh pengamat yaitu Bpk.Sukimo,S.Pd selaku guru matematika. a. Hasil keaktifan siswa berdasarkan lembar observasi Pada siklus I persentase indikator paling rendah yaitu indikator 2 dan 4 yaitu mencatat materi/soal/hasil pembahasan dan berdiskusi/berpartisipasi aktif dalam kelompok, lalu persentase indikator paling tinggi adalah indikator menyimak hasil analisis peneliti. Pada siklus II indikator persentase yang paling rendah yaitu memperhatikan penjelasan guru, lalu indikator persentase paling tinggi yaitu indikator 3 dan 5 yaitu menanggapi, mengajukan pertanyaan dan pendapat kepada peneliti/siswa dan mengerjakan LKS 307

Implementasi Pendekatan Problem... (Mariyoto) Tabel 1 : Persentase Lembar Observasi Keaktifan Siswa No Indikator keaktifan Persentase Pra siklus Siklus I Siklus II 1. Memperhatikan penjelasan guru 32% 76% 2. Mencatat materi/soal/hasil pembahasan 48% 52% 3. Menanggapi, mengajukan pertanyaan 36% 68% dan pendapat kepada peneliti/siswa 4. Berdiskusi/berpartisipasi aktif dalam 48% 52% kelompok 5. Mengerjakan LKS 64% 72% 6. Menyimak hasil analisis peneliti 72% 88% Rata-rata 50% 68% 89,33% b. Hasil keaktifan siswa berdasarkan angket Pada siklus I indikator yang paling rendah persentasenya adalah indikator 4 yaitu Motivasi dalam mengikuti pembelajaran, lalu indikator persentasenya yang paling tinggi adalah Mengerjakan soal dan tugas. Kemudian pada siklus II persentase indikator keaktifan paling rendah yaitu indikator 2 yaitu Kerjasama dengan teman sekelompok, indikator persentase yang paling tinggi yaitu indikator Mengerjakan soal dan tugas. Tabel 2: Persentase Angket Keaktifan Siswa No Indikator Persentase Pra siklus Siklus I Siklus II 1. Interaksi dengan peneliti dan teman 57,40% 70,00% 82,20% 2. Kerjasama dengan teman sekelompok 61,50% 71,00% 78,50% 3. Mengerjakan soal dan tugas 58,67% 72,67% 82,67% 4. Motivasi dalam mengikuti pembelajaran 54,29% 69,57% 81,00% Rata-rata 57, 96% 70,81% 81,09% Prestasi Belajar Penilaian nilai tes berdasarkan skor perkembangan, dari hasil tes pra siklus diperoleh nilai rata-rata sebesar 52,24, siklus I diperoleh nilai rata-rata sebesar 55,12. Hasil itu masih relatif rendah karena belum tuntas secara klasikal. Sementara untuk ratarata siklus II diperoleh nilai 75,56. Hasil ini sudah menunjukkan adanya peningkatan. Penilaian tes berdasarkan nilai hasil nilai rata-rata tes mengalami peningkatan yang menggembirakan dari kondisi awal ke akhir siklus I sebesar 2,88 dari 52,24 menjadi 55,12. Kemudian pada akhir siklus II nilai rata-rata ulangan harian sebesar 20,44 dari 55,12 menjadi 75,56. 308

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4 No 2, Juli 2016 Tabel 3 : Data Prestasi Nilai Rata-rata Siswa Aspek Nilai Pra siklus Siklus I Siklus II Nilai Ratarata 52,24 55,12 75,56 Dengan demikian dapat dikatakan bahwa tindakan kelas dari siklus I ke siklus II sudah melampaui indikator kinerja dan ketuntasan klasikal maka penelitan ini sudah tercapai keberhasilannya dan penelitian ini hanya sampai siklus II. SIMPULAN DAN SARAN Dengan menggunakan model pembelajaran problem posing dalam proses belajar mengajar matematika, maka keaktifan siswa dan prestasi belajar siswa dapat ditingkatkan. Sehingga meningkatkan keaktifan belajar matematika siswa yang pada akhirnya dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Terbukti dengan keterlibatan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran, mengemukakan pendapat ataupun menanyakan materi baik kepada teman satu kelompok, antar kelompok bahkan bertanya kepada guru. Peningkatan keaktifan siswa dari siklus I ke siklus II meningkat luar biasa.kepercayaan diri dan tanggung jawab siswa juga muncul dengan adanya tuntutan untuk saling melengkapi materi-materi pembelajaran dalam satu kelompok, proses pembelajaran yang lebih bervariasi dengan menggunakan pembelajaran kooperatif. Hal ini dapat ditunjukkan dari rata-rata persentase tiap indikator keaktifan belajar siswa yang diambil dari angket keaktifan siswa dan lembar observasi. Pada siklus I melalui angket keaktifan siswa didapatkan persentase rata-rata sebesar 70,81 % meningkat menjadi 81,09 % pada siklus II. Sedangkan dilihat dari lembar observasi siswa juga mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II yaitu sebesar 68,00 % menjadi 89,33%. Dan nilai rata-rata kelas mengalami peningkatan dengan hasil sebagai berikut, pra siklus adalah 52,24; siklus I adalah 55,12 sedangkan pada siklus II adalah 75,56. Pembelajaran kooperatif sebaiknya digunakan dalam pembelajaran matematika pada khususnya dan juga pelajaran yang lain. Agar proses pembelajaran kooperatif dapat berjalan maksimal, guru harus terus memotivasi siswa dan perlu menyediakan Lembar Kerja Siswa (LKS) yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan. Guru perlu mengetahui kemampuan individu dalam 1 kelompok supaya lebih mudah dalam penyebaran materi. Sebelum dilakukan pembahasan materi dalam kelompok, guru 309

Implementasi Pendekatan Problem... (Mariyoto) sebaiknya menekankan indikator yang akan dicapai selama proses pembelajaran. Sedangkan pada bagian akhir pembelajaran agar diperoleh pemahaman secara klasikal tiap kelompok sebaiknya menyampaikan hasil pembahasannya, dan guru memberikan masukan materi yang lepas dari pembahasan siswa. DAFTAR PUSTAKA Abdur Rahman As ari, 2000, Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Problem Posing, Buletin Pelangi Pendidikan, Volume 2 No. 2 Tahun 1999/2000 Echols. John, M. dkk, 1995, Kamus Inggris Indonesia, Jakarta. PT. Gramedia Nur Ismah, 2008, Implementasi Pendekatan Problem Posing Dalam Mewujudkan Active, Joyfull, Effective Learning (Ajel) Pada Pembelajaran Matematika Siswa Kelas X Man Wonokromo Bantul (Penelitian Tindakan Kelas), Yogyakarta : Skripsi FSTI UIN. Solichan Abdullah, 2004, PAKEM itu apa? dalam Median Edisi 6 Tahun II, Desember 2004. Sudjana, N, 2011, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengejar, Bandung: Remaja Rosdakarya. Suharsimi Arikunto. 2008, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta, Bina Aksara. Suprijono, A. 2010. Cooperative Learning Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Uno, Hamzah B.2009. Teori Motivasi dan Pengukurannya Analisis di Bidang Pendidikan.Jakarta:Bumi Aksara. 310