BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan Negara kepulauan yang meliputi kepulauan dan daratan yang memiliki struktur geografi yang berbeda-beda antara daerah satu dengan daerah yang lain. Keberadaan itu menyebabkan diperlukannya penataan kota yang baik meliputi penataan ruang, pengelolahan sumber daya air, pengembangan pemukiman, pembuatan jalan dan jembatan yang menghubungkan kota satu dengan kota yang lain agar aktivitas perekonomian dapat berjalan dengan baik. Indonesia telah memiliki suatu depertemen yang dibuat sejak jaman Hindia Belanda yang bernama Openbare Werken, karena fungsi dan manfaatnya masih sangat berguna untuk Indonesia maka sejak kemerdekaan tahun 1945 depertemen ini diubah nama menjadi Dinas Pekerjaan Umum. Dinas Pekerjaan Umum (PU) bukan hanya sebagai sarana pembuat jalan penghubung antara daerah satu dengan daerah yang lain tetapi juga diperuntukkan agar setiap kota dapat berkembang dengan baik sehingga kesejahteraan dapat dirasakan oleh seluruh rakyat Indonesia. Dalam menghadapi era globalisasi, di mana persaingan semakin ketat dan pelaku ekonomi bergerak semakin dinamis, terutama Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang maka penciptaan kota yang baik dan sarana perhubungan menjadi semakin penting perannya. Dinas Pekerjaan Umum sebagai
dinas yang bergerak dalam bidang tersebut mempunyai peran yang vital dalam pembangunan nasional dimana lingkup dan jenjang pengawasan semakin rumit, sehingga dituntut untuk meningkatkan operasi dan pelayanan yang maksimal. Untuk dapat memaksimalkan kinerja maka diperlukannya penyusunan anggaran biaya oprasional, dimulai dengan sebuah perencanaan awal berlanjut pada pemprosesan dengan pengendalian dan pengawasan untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Rencana kerja berfungsi sebagai pedoman dalam penyusunan Rancangan Anggaran Pembangunan Belanja Daerah (RAPBD). Penyusunan rencana kerja dimaksud mengandung konsekuensi bahwa anggaran kerja, program dan kegiatan yang dilaksanakan pada suatu dinas harus bersifat terukur dan menghitungkan ketersediaan anggaran. Indikator yang mempengaruhi pembuatan anggaran pada suatu Provinsi yaitu Undang-undang Nomor 25 tahun 2004 tentang sistem perencanaan pembangunan nasional mengamatan bahwa Pemerintah Daerah wajib menyusun Rencana Kerja Satuan Daerah (RENJA SKPD) yang berfungsi sebagai dokumen perencanaan daerah untuk periode 1 (satu) daerah. Berdasarkan indikator tersebut, penyusunan anggaran belanja yang meliputi pelaksanaan program dan kegiatan diarahkan untuk menunjang tugas pokok dan fungsi pada dinas yang terkait sebagaimana ditetapkan dalam Keputusan Gubernur Provinsi Bengkulu Nomor 19 tahun 2008 tentang tugas pokok dan rincian tugas pada dinas yang terkait.
Keberhasilan pencapaian kinerja berdasarkan hasil analisis akuntabilitas kinerja diperoleh penilaian terhadap rencana kerja dengan realisasi pelaksanaan. Penyusunan anggaran dilakukan secara paralel dengan pembagian wewenang dan tanggung jawab operasional di dalam bagan organisasi dinas. Anggaran memerlukan standar prestasi atau target yang bisa dibandingkan dengan realisasi pelaksanaan dari setiap aktivitas sehingga dapat di nilai pencapaian kinerja yang diperoleh. Pelaksanaan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) didominasi pada pembangunan, pengembangan dan penerapan serta pelayanan kepada SKPD pemerintah provinsi yang terkait. Upaya pemecahan masalah yang dihadapi dalam melaksanakan kegiatan yang ditunjang baik oleh belanja langsung maupun belanja tidak langsung adalah dengan menerapkan strategi disiplin anggaran operasional sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan dengan membagi pekerjaan yang dapat dilaksanakan dan dimanfaatkan pada tahun anggaran dan program kerja yang belum dapat dilaksanakan, dapat diarahkan pada pelaksanaan kegiatan pada tahun anggaran tahun berikutnya. Berdasarkan hal tersebut di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai biaya operasional dan hasil penelitian ini akan dituangkan dalam Laporan Tugas Akhir yang berjudul : TINJAUAN ATAS PENYUSUNAN ANGGARAN BIAYA OPERASIONAL PADA DINAS PEKERJAAN UMUM PROVINSI BENGKULU.
1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut dan mengacu kepada topik pembahasan tentang anggaran biaya operasional pada Dinas Pekerjaan Umum, maka penulis mengidentifikasikan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana kebijakan dan prosedur penyusunan anggaran biaya operasional yang dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Bengkulu? 2. Bagaimana pelaporan dan realisasi anggaran biaya operasional yang dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Bengkulu? 3. Bagaimana hambatan dan solusi anggaran biaya operasional pada Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Bengkulu? 1.3 Tujuan Penulisan Laporan Tugas Akhir Tujuan dilaksanakannya penulisan Laporan Tugas Akhir ini adalah : 1. Untuk mengetahui kebijakan dan prosedur penyusunan anggaran biaya operasional yang dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Bengkulu. 2. Untuk mengetahui pelaporan dan realisasi anggaran biaya operasional yang dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Bengkulu. 3. Untuk mengetahui hambatan dan solusi anggaran biaya operasional pada Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Bengkulu.
1.4 Kegunaan Laporan Tugas Akhir Dengan mempertimbangkan penelitian tersebut maka penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan bagi berbagai pihak sebagai berikut : 1. Bagi Pihak Dinas Perkerjaan Umum Bagi pihak Dinas Perkerjaan Umum sebagai objek yang diteliti, diharapkan dapat membantu Dinas Perkerjaan Umum dalam menjalankan kegiatan operasinya khususnya mengenai penyusunan dan penyajian anggaran biaya operasional, serta sebagai bahan masukan untuk mengetahui informasi tentang penyusunan anggaran biaya operasional. 2. Bagi Penulis Bagi penulis semoga dengan kerja praktik ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan yang baru dengan cara praktik langsung pada perusahaan khususnya mengenai penyusunan dan penyajian anggaran biaya operasional. 3. Bagi Pihak Lain dan Akademisi Laporan Tugas Akhir ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan pemahaman serta menambah referensi bagi mahasiswa lain yang akan menyusun Laporan Tugas Akhir khususnya bagi pengkajian topik yang berkaitan dengan anggaran biaya operasional.
1.5 Metodologi Laporan Tugas Akhir Metode yang diterapkan dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir ini yaitu metode deskriptif yang menggambarkan mengenai masalah yang sedang berlangsung berdasarkan data yang diperoleh, kemudian ditarik kesimpulan serta saran-saran bila mana diperlukan, penulis menggunakan teknik pengumpulan data diantaranya Study Kepustakaan (Library Research) dan Studi Lapangan (Field Research). Studi Lapangan terdiri dari : 1. Wawancara (interview), yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan wawancara secara langsung dengan pihak-pihak yang berwenang dan bertanggung jawab untuk memberikan data dan keteraran lainnya. 2. Observasi, yaitu dengan cara mengadakan pengamatan langsung dilokasi penelitian yang berhubungan dengan data yang diperlukan. 1.6 Waktu dan Lokasi Kerja Praktik Untuk memperoleh data dan informasi yang diperlukan dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir ini, penulis melakukan kerja praktik pada Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Bengkulu Berlokasi di Jalan Prof. DR. Hazarin, SH. No. 901. Waktu pelaksanaan kerja praktik ini dilakukan pada tanggal 14 Juni 2010 sampai dengan 25 Juni 2010.