BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan kehidupan bangsa yang berdaulat, mandiri, berkeadilan, sejahtera,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau kecil dan besar, perairan yang terdiri dari

BAB I PENDAHULUAN. membawa dampak cukup pesat bagi perkembangan pertumbuhan dan perekonomian dunia usaha

BAB I PENDAHULUAN. kemudian diiringi juga dengan penyediaan produk-produk inovatif serta. pertumbuhan ekonomi nasional bangsa Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Kecamatan Kototangah Kota Padang Provinsi Sumatera Barat, pada Pasal 1

BAB I PENDAHULUAN. pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,

BAB I PENDAHULUAN. menyendiri tetapi manusia sebagai makhluk sosial tidak dapat hidup menyendiri.

BAB I PENDAHULUAN. perindustrian dan perdagangan nasional telah menghasilkan berbagai variasi

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan tekhnologi dan peningkatan taraf hidup manusia yang. semakin lama semakin berkembang. Manusia cenderung untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. ataupun pekerjaan. Baik pekerjaan yang diusahakan sendiri maupun bekerja pada orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. betapa besar potensi laut sebagai sumber daya alam. Laut tidak saja

BAB I PENDAHULUAN. Secara konstitusional hak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat adalah sebagian

BAB I PENDAHULUAN. keduanya diperlukan intermediary yang akan bertindak selaku kreditur yang

BAB I PENDAHULUAN. Amandemen Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang telah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha yang memiliki persaingan usaha yang sangat ketat

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kebudayaan atau pun kebiasaan masyarakat di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. dinegara Indonesia. Semakin meningkat dan bervariasinya kebutuhan masyarakat menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. adil, sejahtera dan makmur. Keadilan dan kesejahteraan serta kemakmuran merupakan citacita

BAB I PENDAHULUAN. ini guna menunjang transportasi yang dibutuhkan masyarakat Jakarta. Selain

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya ilmu pengetahuan dan teknologi.

BAB I PENDAHULUAN. barter merupakan suatu sistem pertukaran antara barang dengan barang atau

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa..., dalam rangka mencapai tujuan negara. dalam bentuk pemberian pendidikan bagi anak-anak Indonesia yang akan

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah No. 69 Tahun 2001 tentang Kepelabuhanan, pelabuhan adalah

BAB I PENDAHULUAN. yang berdasarkan atas hukum (Rechstaat) dalam arti negara pengurus. 1 Selain itu,

BAB I PENDAHULUAN. rangka peningkatan dan pemerataan kesejahteraan rakyat. 1 Bidang perumahan

BAB I PENDAHULUAN. perubahan yang terjadi dalam masyarakat, sebagai akibat dari berkembangnya

BAB I PENDAHULUAN. konsumen di Indonesia. Menurut pasal 1 ayat (2) Undang-Undang No 8 tahun

BAB 1 PENDAHULUAN. Di era globalisasi saat ini kebutuhan masyarakat untuk kehidupan sehari-hari semakin

PELAKSANAAN PERJANJIAN PENGANGKUTAN BARANG MENGGUNAKAN KAPAL PETI KEMAS MELALUI LAUT (STUDI KASUS PT. MERATUS LINE CABANG PADANG)

BAB I PENDAHULUAN. menanggulangi terjadinya peredaran rokok ilegal dan pita cukai palsu.

BAB I PENDAHULUAN. Pertanahan Nasional juga mengacu kepada Pasal 33 ayat (3) UUD 1945

BAB 1 PENDAHULUAN. itu ekonomi secara terus-menerus mengalami pertumbuhan dan perubahan. Manusia

BAB I PENDAHULUAN. untuk memenuhi berbagai kebutuhan. Dalam perkembangannya tidak hanya orang yang

TANGGUNG JAWAB PT. POS INDONESIA (PERSERO) TERHADAP PENGIRIMAN PAKET POS DI SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Transportasi atau pengangkutan merupakan kebutuhan manusia

BAB 1 PENDAHULUAN. Selain itu Indonesia juga merupakan welfare state. sesuai dengan amanat yang tersirat didalam alinea ke IV, Pembukaan

BAB I PENDAHULUAN. bangsa sepanjang masa dalam mencapai sebesar-besar kemakmuran rakyat yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam konsep kesejahteraan (welfare) dalam Pembukaan Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. Wakaf sebagai perbuatan hukum sudah lama melembaga dan dipraktikan

PENGANGKUTAN ORANG (Studi tentang perlindungan hukum terhadap barang bawaan penumpang di PO. Rosalia Indah)

BAB I PENDAHULUAN. tugas yang diemban perbankan nasional tidaklah ringan. 1. perbankan menyatakan bahwa bank adalah : badan usaha yang menghimpun

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak pernah terlepas dari bahaya, Beberapa

BAB I PENDAHULUAN. Istilah perjanjian baku berasal dari terjemahan bahasa Inggris, yaitu standard

BAB I PENDAHULUAN. hanya satu, yaitu PT. Pos Indonesia (Persero). Menurut Pasal 1 ayat (1) Undang-undang Nomor 38 Tahun 2009 tentang

BAB I PENDAHULUAN. tersebut tertuang dalam Undang-Undang Dasar 1945 pasal 28H. Pembangunan

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia Tahun 2004 Nomor 117, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4432, Penjelasan umum.

BAB 1 PENDAHULUAN. salah satu kebutuhan dasar manusia, sekaligus untuk meningkatkan mutu lingkungan

A. Kesimpulan BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. aktifitasnya yang berupa tanah. Tanah dapat berfungsi tidak saja sebagai lahan

SKRIPSI PENGAWASAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA PADANG PERIODE TERHADAP PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH NOMOR 4 TAHUN 2007 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dalam Alinea ke-iv Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara

TINJAUAN YURIDIS PERJANJIAN SEWA MENYEWA RUMAH DINAS ANTARA KARYAWAN PT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perjanjian kerjasama berawal dari perbedaan kepentingan yang dicoba

BAB I PENDAHULUAN. Wakaf merupakan bagian yang sangat penting dalam hukum Islam. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. implementasi dari pasal 18 Ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik

TINJAUAN TENTANG PENYELESAIAN KLAIM DALAM ASURANSI JIWA PADA PT. ASURANSI WANA ARTHA LIFE SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. musibah. Manusia dalam menjalankan kehidupannya selalu dihadapkan

BAB I PENDAHULUAN. memiliki tujuan sebagai badan yang dibentuk untuk melakukan upaya

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian hukum merupakan suatu kegiatan ilmiah yang didasarkan pada metode,

BAB I PENDAHULUAN. gamelan, maka dapat membeli dengan pengrajin atau penjual. gamelan tersebut dan kedua belah pihak sepakat untuk membuat surat

BAB I PENDAHULUAN. Ditengah-tengah perkembangan dunia usaha saat ini, tepatnya yang terjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. Negara adalah suatu organisasi yang memiliki tujuan. Pada negara Indonesia, tujuan

BAB I PENDAHULUAN. dengan tanah, dapat dikatakan hampir semua kegiatan hidup manusia baik secara

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, tujuan Negara Kesatuan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai usaha yang terus berkembang di segala bidang. Usaha yang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang giat-giatnya

III. METODE PENELITIAN. penelitian guna mendapatkan, mengolah, dan menyimpulkan data yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya salah satu kebutuhan manusia adalah perkawinan. Berdasarkan Pasal 28B ayat (1) Undang Undang Dasar 1945 (UUD 1945) yang

III. METODE PENELITIAN. Pendekatan masalah yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN PENGGUNA JASA LAUNDRY DI KELURAHAN KADIPIRO KECAMATAN BANJARSARI KOTA SURAKARTA

PERLINDUNGAN HUKUM UNTUK KONSUMEN PENGGUNA PARKIR KENDARAAN BERMOTOR (Studi Pasar Tavip Kota Binjai)

KONSEP Etika PRODUKSI DAN Lingkungan HIDUP ANDRI HELMI M, SE., MM.

SKRIPSI PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PEMAKAI LAYANAN OPERATOR SELULAR TELKOMSEL CABANG PADANG. Oleh : FADLI ZAINI DALIMUNTHE BP :

BAB I PENDAHULUAN. Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

BAB I PENDAHULUAN. dengan yang lain. Manusia selalu ingin bergaul bersama manusia lainnya dalam. tersebut manusia dikenal sebagai makhluk sosial.

BAB I PENDAHULUAN. menguntungkan, tetapi mungkin pula sebaliknya. Manusia mengharapkan

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini perbankan di Indonesia diatur dalam UU Nomor 10 tahun 1998

SKRIPSI PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENGGUNA JASA PENGIRIMAN SURAT DAN BARANG PADA PT. POS INDONESIA (PERSERO) CABANG PADANG

BAB I PENDAHULUAN. hubungan antara perusahaan dengan para pekerja ini saling membutuhkan, di. mengantarkan perusahaan mencapai tujuannya.

BAB I PENDAHULUAN. penerbangan yang diukur dari pertumbuhan penumpang udara.1

BAB I PENDAHULUAN. iklan. Saat ini iklan telah berkembang menjadi suatu sistem komunikasi yang

BAB I PENDAHULAUN. dinyatakan dalam Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat menyebabkan bertambahnya populasi kendaraan pribadi yang merupakan faktor penunjang

BAB I PENDAHULUAN. teknologi, dibidang pemerintah telah terjadi perubahan yang mendasar. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan disegala bidang yang dilaksanakan secara terpadu dan terencana

BAB I PENDAHULUAN. kehidupannya memiliki berbagai macam kebutuhan, apabila melihat dari

BAB I PENDAHULUAN. perlindungan hukum antara konsumen dengan produsen. 1 Hal ini dapat dilihat dari

III. METODE PENELITIAN. digunakan pendekatan secara yuridis normatif dan yuridis empiris.

BAB II TINJAUAN TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN. Bagi para ahli hukum pada umumnya sepakat bahwa arti konsumen

BAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupan masyarakat. Perubahan tersebut juga berpengaruh

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan satu macam

BAB I PENDAHULUAN. disebut e-commerce (electronic commerce) atau transaksi elektronik. E- serta tidak menggunakan tanda tangan asli (non-sign).

BAB I PENDAHULUAN. tertib, keamanan dan ketentraman dalam masyarakat, baik itu merupakan

BAB I PENDAHULUAN. akan mati, jadi wajar apapun yang terjadi di masa depan hanya dapat direka reka. itu tidak dapat diperkirakan kapan terjadinya.

BAB I PENDAHULUAN. 1. Pemerintahan berdasarkan peraturan perundang- undangan. 2. Adanya pemisahan atau pembagian kekuasaan.

BAB I PENDAHULUAN. yang kedaulatannya berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut

BAB I PENDAHULUAN. sosial, sebagai makhluk individual manusia memiliki kepentingan masing-masing

BAB I PENDAHULUAN. kas daerah, baik melalui sumber daya alam maupun dari sumber lainnya, dalam hal sumber

BAB IV ANALISIS HAK KEAMANAN PENGGUNA JALAN TOL DARI KABUT ASAP KEBAKARAN LAHAN DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG PERLINDUNGAN KONSUMEN DAN PP NO 15 TAHUN

Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (selanjutnya disebut sebagai UUPK). 2 Lembaga perbankan merupakan inti dari sistem keuangan da

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintahan memiliki fungsi perlindungan kepada masyarakat (protective function).

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan nasional merupakan usaha peningkatan kualitas manusia, dan masyarakat yang dilakukan secara berkelanjutan, berlandaskan kemampuan nasional, dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta memperhatikan tantangan perkembangan global. Dalam pelaksanaannya, mengacu pada kepribadian bangsa dan nilai luhur yang universal untuk mewujudkan kehidupan bangsa yang berdaulat, mandiri, berkeadilan, sejahtera, maju dan kukuh kekuatan moral dan etikanya. Bangsa yang seperti tersebut diatas harus tergambar dari kesejahteraan setiap konsumennya dalam berkiprah didunia perekonomian. Dalam kegiatan bisnis yang sehat terdapat keseimbangan perlindungan hukum antara konsumen dengan produsen. tidak adanya perlindungan yang seimbang menyebabkan konsumen berada pada posisi yang lemah. Terlebih jika produk yang dihasilkan oleh produsen merupakan jenis produk yang terbatas, produsen dapat menyalahgunakan posisinya yang monopolotis tersebut. Hal ini tentu saja akan merugikan konsumen. 1 Harus ada kesetaraan antara hak dan kewajiban baik itu konsumen maupun pelaku usaha. Hak dan perlindungan konsumen merupakan salah satu hal yang menarik untuk dibahas, karena perlindungan terhadap konsumen sampai sekarang ini masih banyak kasus yang timbul, banyak yang masih tidak terselesaikan dengan baik. Hal ini juga makin diperparah dengan tidak bijaknya pemerintah dalam menyikapi masalah perlindungan terhadap konsumen. 1 Ahmadi Miru, Prinsip-Prinsip Perlindungan Hokum Bagi Kosumen, Rajawali Pers, Jakarta, 2011, hlm. 1 1

Perlindungan konsumen ini adalah jaminan yang seharusnya didapatkan oleh para konsumen atas setiap produk bahan makanan yang dibeli dari produsen atau pelaku usaha. Namun selama ini banyak konsumen yang merasa dirugikan akibat tidak jelasnya perlindungan terhadap mereka, salah satu penyebab dikarenakan oleh lemahnya hukum dan perlindungan terhadap konsumen, selain itu juga pihak konsumen yang merasa dirugikan tidak pernah melapor kepada pihak yang terkait atau pihak yang berwenang terhadap kerugian yang telah di deritanya. Setiap orang baik secara individu maupun berkelompok pada suatu saat pasti menjadi konsumen dari suatu produk barang atau jasa tertentu. Namun demikian, hubungan perdata antara pelaku usaha dan konsumen tidak selamanya akan berlangsung harmonis dan saling menguntungkan. Karena konsumen sebagai pihak yang dilayani, biasanya berada pada posisi lemah, maka pelaku usaha sebagai salah satu badan usaha pelayanan jasa berpotensi atau berpeluang besar untuk wanprestasi atau merugikan konsumennya dengan mudah dalam kenyataannya saat ini konsumen seakan-akan dianaktirikan oleh para produsen atau pelaku usaha tersebut. Undang-undang tentang perlindungan konsumen ini memang telah di terbitkan namun dalam proses pelaksanaan atau aplikasi dari Undang-Undang itu sendiri belum maksimal atau dengan kata lain peraturan yang ada dalam Undang-Undang tidak sesuai dengan kenyataan. Dalam beberapa kasus banyak ditemukan pelanggaran-pelanggaran yang merugikan para konsumen yang tentunya berkaitan dengan tanggung jawab produsen (pelaku usaha) dalam tingkatan yang dianggap membahayakan kesehatan bahkan jiwa dari para konsumen. 2

Dalam kondisi yang seperti ini biasanya hak-hak konsumen mendapat tekanan baik secara lansung maupun tidak lansung dari pelaku usaha. Dalam Undang Undang no 8 tahun 1999 tentang perlindungn konsumen yang dimaksud dengan perlindungan konsumen adalah: segala upaya yang menjamin adanya kepastian hukum untuk memberi perlindungan kepada konsumen. Hak-hak konsumen sebagaimana disebutkan dalam Pasal 4 UUPK yaitu: a) Hak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam mengkonsumsi barang dan/atau jasa b) Hak untuk memilih barang dan/atau jasa serta mendapatkan barang dan/atau jasa tersebut sesuai dengan nilai tukar dan kondisi serta jaminan yang dijanjikan c) Hak atas informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang dan/atau jasa d) Hak untuk didengar pendapat dan keluhannya atas barang dan/atau jasa yang digunakan e) Hak untuk mendapatkan advokasi, perlindungan, dan upaya penyelasaian sengketa perlindungan konsumen secara patut f) Hak untuk mendapat pembinaan dan pendidikan konsumen g) Hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur serta tidak diskriminatif Hak untuk mendapatkan kompensasi, ganti rugi dan atau penggantian apabila barang dan/atau jasa yang diterima tidak sesuai dengan perjanjian atau tidak sebagaimana mestinya. Melihat adanya hak-hak konsumen sebagaimana disebutkan dalam Pasal 4 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, sebaiknya membuat para pelaku usaha tidak bertindak sewenang-wenang terhadap konsumen yang selama ini dinilai lemah. Dalam pelaksanaan penyelenggaraan perparkiran yang diatur oleh Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 12 Tahun 2001 Tentang Penyelenggaraan Perparkiran. Untuk meningkatkan ketertiban, keamanan, kelancaran lalu lintas, 3

dan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah, maka perlu diatur Penyelenggaraan perparkiran. Penyelenggaraan tempat parkir adalah pembangunan, pengoperasian, dan pemeliharaan tempat parkir. Sesuai dengan kajian penyelenggaraan perparkiran maka tempat disediakan atau dikelola oleh orang perorangan warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia yang meliputi pelataran, taman parkir, gedung parkir, tempat penitipan kendaraan, sesuai dengan yang dilakukan oleh Rumah Sakit Umum Daerah dr. Rasidin di Kota Padang. Yang disebut sebagai penyedia jasa parkir atau pengelola perparkiran bagi pengguna jasa parkir. Salah satu fakta yang ditemukan di lapangan dalam wawancara awal dengan pihak pelaku usaha tersebut yaitu adanya kehilangan kendaraan, hilangnya barang-barang yang ada didalam kendaraan. Juga ditemukan kerusakan kendaraan seperti tergoresnya badan mobil, yang membuat pengguna jasa parkir merasa dirugikan oleh akibat dari kelalaian pengelola jasa parkir Rumah Sakit Umum Daerah dr. Rasidin di kota Padang. Kejadian ini terjadi pada tahun 2012 dan pada tahun 2013. Hal ini masih merugikan konsumen dimana dalam Peraturan Daerah dikatakan bahwa konsumen berhak mendapatkan keamanan, dan kenyamanan dalam menggunankan jasa parkir dari Rumah Sakit Umum Daerah di Kota Padang. Dalam untuk mencegah terjadinya kejadian tersebut pihak dari pengelola jasa parkir Rumah Sakit Umum Daerah dr. Rasidin melakukan tindakan pencegahan seperti menempatkan beberapa petugas parkir di titik rawan terjadinya kejadian tersebut dan juga menempatkan atau memasang CCTV di 4

beberapa sudut wilayah parkir. Dan untuk menindaklanjuti kejadian kehilangan kendaraan, hilangnya barang-barang yang ada didalam kendaraan dan juga kerusakan kendaraan seperti tergoresnya bodi mobil. Pihak dari pengelola jasa parkir Rumah Sakit Umum Daerah dr. Rasidin menerima setiap pengaduan dari konsumen yang merasa dirugikan dari kejadian tersebut. Akan tetapi dalam hal pelaksanaan prosedurnya Rumah Sakit Umum Daerah dr. Rasidin tidak sepenuhnya melaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Sehingga membuat pengguna jasa parkir Rumah Sakit Umum Daerah dr. Rasidin merasa masih dirugikan sebagai konsumen. Berdasarkan hal diatas jelas bahwa terjadinya pelanggaran terhadap hakhak konsumen sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 4 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen. Dalam hal ini konsumen berhak untuk mendapatkan perlindungan hukum akibat permasalahan tersebut. Namun dalam memberikan perlindungan hukum kepada pengguna jasa parkir tersebut tidak berjalan lancar dalam artian banyak juga terdapat kendala-kendala yang dihadapi. Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk meneliti dan menulis bagaimanakah perlindungan hukum terhadap konsumen atas tindakan Rumah Sakit Umum Daerah dr. Rasidin yang merugikan konsumen. Maka judul yang akan diangkat oleh penulis adalah TANGGUNG JAWAB PENGELOLA PERPARKIRAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. Rasidin DI KOTA PADANG TERHADAP PENGGUNA JASA PARKIR 5

B. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang permasalahan yang telah diuraikan diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan yang akan menjadi pokok pembahasan adalah : 1. Bagaimana bentuk tanggung jawab yang dilakukan oleh Pengelola Perparkiran Rumah Sakit Umum Daerah dr. Rasidin terhadap pengguna jasa parkir di kota Padang? 2. Hambatan-hambatan dalam penyelesaian ganti kerugian kehilangan dan kerusakan kendaraan yang dititipkan di Area Parkir Rumah Sakit Umum Daerah dr. Rasidin? C. Tujuan Penelitian Penulisan suatu skripsi sudah merupakan suatu keharusan bagi setiap mahasiswa yang menyelesaikan studinya. Adapun tujuan penelitian dan penulisan ini adalah: 1. Untuk mengetahui bentuk tanggung jawab yang di lakukan Pengelola Perparkiran Rumah Sakit Umum Daerah dr. Rasidin di kota Padang terhadap pengguna jasa parkir. 2. Untuk mengetahui hambatan-hambatan dalam penyelesaian ganti kerugian kehilangan dan kerusakan kendaraan di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Rasidin. 6

D. Manfaat Penelitian Dalam melakukan penelitian ini,diharapkan ada manfaat yang diperoleh.adapun manfaat diadakanya penelitian ini adalah : 1. Manfaat Teoritis a. Melatih dan menambah wawasan dan pengetahuan serta penerapan ilmu hukum khususnya di bidang hukum perdata bisnis. b. Bagi penulis, penelitian ini dapat memperluas khasanah ilmu pengetahuan di bidang hukum khususnya mengenai perlindungan konsumen. c. Dapat melatih penulis dalam mengasah dan mengimplemenatsikan ilmu yang diperoleh selama perkuliahan yang merupakan hukum positif di berbagai bidang. 2. Manfaat Praktis a. Memberikan kontribusi dan manfaat bagi para pihak terutama Rumah Sakit Umum Daerah dr. Rasidin sebagai pelaku usaha. b. Memberikan tambahan pengetahuan khususnya bagi kalangan akademisi yang mempunyai jiwa intelektualitas. c. Diharapkan agar hasil penelitian ini akan bermanfaat bagi masyarakat umum dan diharapkan dapat digunakan dan dijadikan pedoman dalam perlindungan hukum terhadap konsumen khususnya konsumen jasa parkir Rumah Sakit Umum Daerah dr. rasidin di kota Padang. 7

E. Metode Penelitian Dalam melaksanakan penelitian,digunakan berbagai metode penelitian agar informasi dan data yang dibutuhkan akan lebih mudah diperoleh. Adapun metode-metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Pendekatan Masalah Untuk menjawab permasalahan yang telah disebutkan diatas, maka diperlukan suatu metode pendekatan atau pendekatan masalah. Adapun Pendekatan masalah yang digunakan dalam penelitian ini adalah Yuridis Sosiologis yaitu pendekatan masalah dengan melihat dan mengkaji norma hukum terhadap fakta-fakta dan kejadian yang terjadi dilapangan dan masyarakat untuk memperoleh informasi dan data 2. Dalam hal ini, penelitian dilakukan terhadap gajala-gejala hukum yang ada pada permasalahan pengguna jasa parkir dan penyelesaian permasalahan yang di hadapi Rumah Sakit Umum Daerah dr. Rasidin di kota Padang dalam perlindungan hukum terhadap konsumen. 2. Sifat Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif analitis, yaitu penelitian yang sifatnya berusaha menggambarkan dan menganalisis data seteliti mungkin objek penelitian 3. Objek penelitian ini yaitu mengenai perlindungan hukum terhadap pengguna jasa parkir Rumah Sakit Umum Daerah dr. Rasidin di kota Padang. 2 Amirudin dan Zainal Asikin,Pengantar Metode Penelitian Hukum,Jakarta,PT.Raja grafindo Persada,2006,hlm. 133 3 Ibid,hlm. 135 8

3. Sumber dan Jenis Data a. Sumber Data Sumber data dalam penelitian ini diperoleh melalui : 1) Penelitian Kepustakaan (Library Research) Artinya data yang diperoleh dalam penelitian ini diperoleh dengan membaca karya-karya ilmiah, buku-buku, maupun bahan lainya yang terkait dengan permasalahan yang dikaji 4, kemudian penulis mencatat bagian-bagian yang erat kaitanya dengan permasalahan yang dikaji dalam makalah ini. Adapun Penelitian kepustakaan ini dilakukan di Perpustakaan Fakultas Hukum Universitas Andalas dan Fakultas Universitas Andalas Pusat. 2) Penelitian Lapangan (Field Research) Pada penelitian ini, diperoleh data dengan melihat faktafakta yang terdapat dilapangan atau instansi yaitu penulis melihat dan mengumpulkan data tentang perlindungan hukum terhadap pengguna jasa parkir. Penelitian lapangan ini dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Rasidin di Kota Padang serta tempattempat lain yang terkait dengan objek penelitian ini. b. Jenis Data Jenis data dalam penelitian ini adalah : 1) Data Primer 4 Bambang Sunggono,Metodologi Penelitian Hukum,Jakarta,PT.Raja grafindo Persada,1996,hlm. 113 9

Data primer merupakan data yang diperoleh dari hasil penelitian lapangan 5. Data ini lansung berhubungan dengan data yang diperoleh dari Rumah Sakit Umum Daerah dr. Rasidin berupa hasil wawancara, pengamatan dan berbagai dokumendokumen yang berhubungan dengan permasalahan. 2) Data sekunder Data Sekunder merupakan data yang diperoleh dari hasil penelitian kepustakaan (Library Research) berupa peraturan perundang-undangan, buku-buku literatur serta karya-karya ilmiah lainya. Adapun dalam data sekunder ini,terdapat bahan-bahan hukum yang terdiri atas : a) Bahan Hukum primer Bahan hukum primer adalah bahan-bahan hukum yang yang berasal dari ketentuan peraturan perundang-undangan yang terkait dengan objek penelitian yang dibahas 6. Dalam hal ini bahan hukum primernya berupa peraturan perundang-undangan seperti : (1) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen. (2) Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan jalan. 5 Rianto Adi,Metodologi Penelitian Sosial dan Hukum,Granit,Jakarta,2005,hlm.72. 6 Ibid,hlm.73. 10

(3) Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2001 Tentang Penyelenggaraan Perperkiran. (4) Kitab Undang-Undang Hukum Perdata. b) Bahan Hukum Sekunder Bahan hukum sekunder adalah bahan-bahan hukum yang erat kaitanya dengan bahan hukum primer serta memberikan penjelasan terhadap bahan hukum primer 7. Adapun bahan hukum sekunder yang digunakan adalah buku-buku, jurnal, makalah-makalah serta karya ilmiah lainya yang berkaitan dengan perlindungan konsumen. c) Bahan Hukum tersier Bahan hukum tersier adalah bahan-bahan hukum yang memberikan informasi dan petunjuk terhadap bahan hukum primer dan sekunder 8. Dalam penelitian ini, bahan hukum tersiernya berupa Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kamus Indonesia-Belanda serta Ensiklopedia. 4. Teknik Pengumpulan Data Mengenai teknik pengumpulan data dalam metode penelitian ini, metode yang digunakan penulis adalah : a. Studi Dokumen Dalam hal ini, penulis mempelajari setiap bahan-bahan hukum baik dari penelitian kepustakaan maupun penelitian lapangan. Bahan hukum 7 Ibid. 8 Soerjono Soekanto,Penelitian Hukum Normatif,PT.Raja Grafindo,Jakarta,2006,hlm. 33 11

yang dibahas adalah bahan-bahan hukum primer, sekunder maupun tersier. b. Wawancara Teknik pengumpulan data melalui wawancara maksudnya adalah suatu cara memperoleh data dengan mengajukan beberapa pertanyaan kepada koresponden dan narasumber mengenai permasalahan yang dibahas. 9 Dalam hal ini data diperoleh dengan melakukan tanya jawab kepada narasumber berkaitan dengan permasalahan. Penelitian dilakukan dengan menyiapkan pertanyaan-pertanyaan terlebih dahulu secara tertulis yang telah semi terstruktur kemudian narasumber. Kadang kalanya dapat diajukan pertanyaan-pertanyaan diluar daftar pertanyaan, tapi tidak menyimpang dari koridor pembahasan. 5. Pengolahan Data Pengolahan data dalam penelitian ini yaitu merapikan (editing) hasil pengumpulan data yang telah didapat, kemudian dilakukan pemilahan atau klarifikasi data-data yang sesuai dengan yang ditetapkan. Proses ini diperlukan untuk mengetahui bahwa apakah data-data yang diperoleh sebelumnya sudah layak untuk ke proses berikutnya. Proses untuk mengklarifikasi jawaban-jawaban menurut kriteria yang diterapkan. 6. Analisis Data Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis kualitatif yaitu analisis data dengan menggambarkan data yang telah 9 Soerjono Soekanto,Op.Cit,hlm.41. 12

diperolah dengan menjawab dan memecahkan setiap masalah-masalah atau pertanyaan berdasarkan teori-teori baik yang ada dalam buku,peraturan perundang-undangan maupun data-data yang diperoleh dari studi lapangan 10. 10 Ibid. 13

F. Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini, penulis menguraikan gambaran umum dan menyeluruh secara sistematis yang terdiri dari latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, mamfat penelitian, metode penelitian dan diakhiri dengan sistimatika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini berisi uraian mengenai tinjauan umum tentang Perlindungan Konsumen, yaitu berupa pengertian konsumen, asas-asas perlindungan konsumen, hak dan kewajiban konsumen, Kemudian tinjauan tentang Perparkiran, yaitu Pengertian Perparkiran, usaha Perparkiran. BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini penulis akan membahas tentang tanggung jawab pelaku usaha, berupa tanggung jawab petugas parkir Rumah Sakit Umum Daerah dr. Rasidin dalam pelaksanaan perlindunagan terhadap hak-hak konsumen dikaitkan dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen. BAB IV PENUTUP 14

Pada bab ini berisi kesimpulan dan saran dari uraian yang telah disampaikan pada bab-bab sebelumnya yang merupakan jawaban dari perumusan masalah. Saran merupakan usulan yang menyangkut aspek-aspek operasional, kebijakan maupun konseptual yang bersifat kongkrit, realistis, bernilai praktis dan terarah. 15