Deskripsi Karawitan Tari Iringan Tari Blantek, Golek Ayun-Ayun, dan Padang Ulan Pada Oratorium Kala Kali Produksi ISI Dps DALAM RANGKA PELANTIKAN REKTOR ISI DENPASAR DI GEDUNG NATYAMANDALA 5 Juni 2004 Oleh: Saptono, S.Sen (NIP. 132006578) DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL INSTITUT SENI INDONESIA DENPASAR Pebruari 2004
Penataan Karawitan Tari Iringan Tari Blantek, Golek Ayun-Ayun, dan Padang Ulan Pada Oratorium Kala Kali Produksi ISI Dps DALAM RANGKA PELANTIKAN REKTOR ISI DENPASAR DI GEDUNG NATYAMANDALA 5 Juni 2004 1.Latar Belakang Penggunaan dan pemaknaan istilah karawitan memiliki cakupan bidang dan wilayah geografis atau wilayah budaya yang terus meluas. Dalam hal ini sudah biasa digunakan untuk menyebut berbagai jenis musik lainnya yang memiliki sifat, karakter, konsep, cara kerja, dan atau aturan yang mirip dengan musik karawitan (tradisi) Jawa, walau musik-musik tersebut bukan musik-musik dari Jawa (Supanggah, 2003:5). Mengingat materi pementasan Oratorium Tari yang di persembahkan dalam acara Pelantikan Rektor ISI Denpasar merupakan tari Nusantara, yaitu jenis tarian yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia, maka musik iringannya seperti penjelasan di atas. Musik dari masing-masing tarian mereka memiliki sifat, karakter, konsep, cara kerja, dan atau aturan yang mirip dengan musik karawitan Jawa. Oleh karena itu, musik mereka dapat dikatakan karawitan. Rahayu Supanggah (2003:6), menjelaskan, pada tahun 50-an ketika pemerintah RI membuka pertama kalinya membuka sekolah formal kesenian setingkat SLA di Surakarta dengan nama Konservatori Karawitan Indonesia (KOKAR), dan dalam pembelajarannya saat itu telah memasukan juga seni pedalangan dan tari. Begitu juga dengan dibukanya sekolah sejenis 1
(KOKAR) di beberapa daerah lain, seperti di Padang (yang memberikan penekanan pada budaya Minang/Sumatra Barat), di Bandung (yang memberikan penekanan pada budaya Sunda), di Gowa (yang memberikan penekanan pada seni budaya Bugis, Gowa, Makasar), di Jogjakarta dengan seni budaya Jogjanya, di Surabaya (yang memberikan penekanan pada seni budaya Jawa Timuran), dan di Banyumas (yang memberikan penekanan pada seni budaya Banyumasan. Dalam hubungannya dengan kebutuhan materi sajian tari, maka dalam hal ini peranan karawitan berkaitan dengan keperluan seni tari. Sedangkan penata karawitan diberikan tugas untuk menata iringan tari Blantek (Batawi), Golek Ayun-Ayun (Yogyakarta), dan Padang Ulan yang berasal dari seni budaya Bayuwangen 2. Konsep Garapan Ada perbedaan gaya dalam habitat karawitan Jawa, sebagai media ungkapnya yaitu gamelan ageng Jawa. Namun demikian dalam kultur budayanya masing-masing, antara Blantek, Golek Ayun-ayun, dan Padang Ulan dalam arti yang lebih luas, memiliki cara pandang yang berbeda, budaya yang berbeda termasuk bahasa musik mereka masing-masing. Di dalam tradisi karawitan Jawa, sebuah sajian lagu gending sangat luwes dalam penggunaannya. Artinya satu bentuk gending, misalnya dalam katawitan pada kasus ladrang Ayun-Ayun. Ladarang Ayun-Ayun bisa digunakan untuk keperluan apa saja, bisa untuk karawitan mandiri (konser), wayang, teater (kethoprak, drama, sandiwara), atau untuk berbagai keperluan iringan jenis tarian (gambyong, golek, fragmen). Oleh karena konsep yang dibutuhkan adalah cara kerja dan tapsir garap gending secara musikal disesuaikan dengan kebutuhan yang 2
diiringi atau melayani idiom-idiom gerak tari. Penekananya dalam kebutuhan tari golek lebih ke penataan bunyi sekaran kendangan mungkus (mengikuti idiom gerak tari). 1.Notasi Karawitan Tari Blantek Bagian 1 Intro:. 6 6 6. 6 6 6. 6 6 6. 6 6 6 PtPt PP.(G) Bagian 2..... 6. 5.. 6 1 6 1 5 6..... 2. 3 5. 3 2 1 2 3 2..... 6. 5.. 6 1 6 1 5 6..... 6. 5... 3. 6. 2... 3 5 2 6 1..... 6. 2... 3 5 2 6 1. 5 6 3 2 6 2 1. 1. 6 6 1 2 3 3 3 3. 6 1 2 3.. 6 6. 6. 1. 2. 6. 1. (5) Bagian 3 16161616 16161616..16..16 PtPtPP.(2) Bagian 4.611.611.611.611 61616161.22222.(2) Bagian 5. 1. 5. 1. 3. 1. 5. 1. (2) 3
Bagian 6 6 3 6 1 6 3 6 1 6 3 6 1. 3 6 1. 3 6 1. 3 6 1. 3 6 1. 6. (6) Bagian 7 16161616 16161616 16161616 PtPtPP.(2) Bagian 8..16..16..16..16..16..16..161532 2326.3.3 2326.3.3 2326.3.3 2326.3.3 2326.3.3 2326.3.3 2326.3.3..16 (6) Bagian 9..616361..616361..616361..61 (6) 2. Notasi Karawitan Tari Golek Ladrang Ayun-Ayun, laras slendro pathet sanga Buka:. 3 5 6. 5 3 2 1 1 2 3 2 1 2(6) 2 3 2 1 3 5 3 2 5 3 2 1 3 5 3 2 6 3 5 6 2 1 6 5 3 6 3 2 5 3 5(6) Ciblon 3 6 3 6 2 3 2 1 2 1 2 3 6 5 3 2 6 2 5 3 2 3 2 1 2 1 2 3 6 5 3 2 4
6 2 5 3 2 1 2 6 2 3 2 1 6 5 3 5 6 3 5 6 3 5 3 2 5 3 1 6 2 3 1(6) Gobyog 2 6 2 6 2 6 2 6. 2. 3. 2. (1) 5 1 5 1 5 1 2 3. 6. 5. 3. (2) 6 2 6 2 6 2 5 3 *. 1. 2. 1. 6. 2. 3. 2. 1. 6. 5. 3. 5. 6. 3. 5. 6. 3. 5. 3. 2. 5. 3. 1. 6. 2. 3. 1.(6) Notasi Gerongan bagian 1.... 2 3 2 1 1 2 6 5.. 3 2 Ayunayun gobyoggawe gumun. 2 2. 5 3 2 1.. 1 2 6 5 3 2 Dasar sarwa rukun akeh kangkayungyun.... 2 3 5 6 6 6.. 2 1 6 5 Kanggosrana iku datanjemu. 2 3 1 3 5 3 2. 1 2 3 2 1. 6 Nyawiji ingpanemu condonging kal bu Notasi Gerongan bagian 2..... 2 2 23 1. 2 3 3. 13 2 1 Mideringrat ange langut.... 3 3.3 5. 6 12 3. 35 3 2 5
Le la na nja jah Ne ga ri.... 6 6 6 6.. 1 2.3 1 21 6 Mubengtepu ning sa modra.... 3 3 32 1. 2 6.5. 3 56 5 Sumengkaang graning wu kir.. 56 3.5 5 36 6 1 2 16 5. 56 53 2 Ane la sak wana wa sa.. 56 3.2 1 21 6.. 123.2 1 21 6 Tumu ru ning jurang tre bis Jalannya Sajian Gending Lagu ini diawali dari buka bonang, diterima kendang pada gatra ke dua sebelum jatuh nada gong. Pada seleh gong buka di ikuti oleh semua instrument gamelan dan masuk pada bagian lagu pertama dengan irama tanggung (1/2). Dalam kebutuhannya dengan tari, bagian lagu ini secara musical disajikan tiga kali gongan, yang pertama kendangan trisik untuk keluarnya para penari, dan gongan ke dua dan tiga masuk motif kendangan kebaran. Pada akhir gatra ke enam gongan ke tiga terjadi perubahan irama diperpelan untuk menuju bagian kedua yaitu bagian ciblon irama wiled (1/8). Bagian ini disajikan dua kali gongan. Gongan pertama langsung masuk bagian ke tiga dengan garap gobyog sampai pertengahan kenong ke tiga, dan selanjutnya pada gatra ke tiga kenong ke tiga secara musical kembali ke irama wiled bagian ke dua. 6
Pada jatuh seleh nada gong bagian ke dua dari irama wiled berubah irama menjadi irama tanggung dan dilanjutkan kembali masuk sajian bagian lagu pertama dengan irama tanggung. Sajian bagian ini dibutuhkan dalam keperluan tari selama tiga gongan, dan gongan terakhir untuk autnya para penari. Notasi Karawitan Tari Padang Ulan Intro:... 2.2 3 5. 5 3 5 2.2 3 5.... 2.2 3 5. 5 3 5 2.23 2.... 2.2 3 5. 5 3 5 2.2 3 5.... 2.2 3 5. 5 3 5 2.23 2. Buka: instrument gambang 1 1 3 3 1 1 3 1235. 3.(2) Baguian 1. 5. 2. 1. 3. 1. 3. 5. 2. 5. 2. 1. 3. 1. 3. 5. 2. 5. 2. 5. 1. 5. 1. 5. 3. 5. 3. 5. 1. 5. 1. 2. 3. 1. 6. 5. 3. 6. 5. 3. 2 Bagian 2 3 2 3 1 3 2 3 1 2 3 1 2 5 3 5 2 5 3 5 2 3 1 2 3 2 5 3 2 1 3 2 1 3 2 3 1 5 3 2 1 3 5 2 3 5 3 5 3 6 5 3 2 3 1 2 3 2 5 3 2 1 3 2 1 7
Bagian 3 555 5 5 1 6 1 5 3 2 3 1 2 3 5 3. 1. 2. 3. 5. 3. 6. 5. 3. 2. 5. 3. 2. 1. 3. 2. 1 8