MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian dan

dokumen-dokumen yang mirip
I. BAHAN DAN METODE. Soebrantas KM. 15 Panam, Pekanbaru. Penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan

III. MATERI DAN METODE. HR. Soebrantas KM 15 Panam, Pekanbaru. Penelitian ini dilakukan mulai bulan Mei

BAHAN DAN METODE. Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, Kelurahan

BAHAN DAN METODE 1.1. Tempat dan Waktu 1.2. Bahan dan Alat 1.3. Metode Penelitian

MATERI DAN METODE. dilaksanakan di lahan percobaan dan Laboratorium. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih pakcoy (deskripsi

BAHAN DAN METODE. Alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: cangkul, parang, ajir,

III. MATERI DAN METODE

III. MATERI DAN METODE

III. MATERI DAN METODE

MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian dan

III. MATERI DAN METODE. Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, terletak dijalan

I. BAHAN DAN METODE. dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru,

I.MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2013 hingga Februari. Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

III. MATERI DAN METODE

III. MATERI DAN METODE

III. MATERI DAN METODE

MATERI DAN METODE. Jl. HR. Soebrantas KM 15 Panam, Pekanbaru. Penelitian ini dilaksanakan pada

III. MATERI DAN METODE

III. MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan dari bulan Juli sampai dengan Oktober 2013 di lahan

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Juni 2013 di lahan

MATERI DAN METODE. Perlakuan P 0 P 1 P 2 P 3 M 1 M 1 P 0 M 1 P 1 M 1 P 2 M 1 P 3 M 2 M 2 P 0 M 2 P 1 M 2 P 2 M 2 P 3

III. MATERI DAN METODE. Jl. HR. Soebrantas KM 15 Panam, Pekanbaru. Penelitian ini dilaksanakan pada

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan dilahan percobaan Fakultas Pertanian dan

III. MATERI DAN METODE. Agronomi Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan

III. MATERI DAN METODE. Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

III. MATERI DAN METODE. beralamat di Jl. H.R. Soebrantas No. 155 Km 18 Kelurahan Simpang Baru Panam,

III. BAHAN DAN MATODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2013 sampai Agustus 2013 di

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan dari bulan Januari sampai Mei. Baru Panam, Kecamatan Tampan, Kotamadya Pekanbaru.

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini bertempat dilahan percobaan Fakultas Pertanian dan

III. MATERI DAN METODE. Laboratorium Agronomi. Waktu penelitian dilakaukan selama ± 4 bulan dimulai

MATERI DAN METODE. Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, terletak di jalan

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dileksanakan dari bulan Juni sampai September 2013, lahan

III. MATERI DAN METODE

I. MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian

III. MATERI DAN METODE

III. MATERI DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE

III. MATERI DAN METODE. Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru, selama 3 bulan dimulai dari

III. BAHAN DAN METODE

III. MATERI DAN METODE. Genetika) Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan

III. BAHAN DAN METODE

MATERI DAN METODE Tempat dan Waktu

III. BAHAN DAN METODE

III. MATERI DAN METODE

MATERI DAN METODE. A 2 : 120 g/tanaman. A 3 : 180 g/tanaman

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian dan

III. MATERI DAN METODE. Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. Penelitian dilakukan

III. MATERI DAN METODE. Soebrantas KM 15,5 Pekenbaru. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Mai

III. MATERI DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Perternaka UIN Suska Riau. Pelaksanaan penelitian ini berlangsung dari tanggal

III. BAHAN DAN METODE. Sultan Syarif Kasim Riau, Jalan H. R. Soebrantas No. 115 km 18 Kelurahan. Simpang Baru, Kecamatan Tampan, Pekanbaru.

MATERI DAN METODE. Riau Jalan H.R Subrantas Km 15 Simpang Baru Panam. Penelitian ini berlangsung

III. MATERI DAN METODE

BAB III BAHAN DAN METODE. Medan Area yang berlokasi di Jalan Kolam No. 1 Medan Estate, Kecamatan

III. BAHAN DAN METODE

MATERI DAN METODE. = 0 minggu = 1 minggu = 2 minggu = 3 minggu = 4 minggu = 5 minggu = 6 minggu = 7 minggu = 8 minggu P 1 P 2 P 3 P 4 P 5 P 6 P 7 P 8

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan kampus Universitas Islam Negeri

III. MATERI DAN METODE. No. 155 KM. 15 Simpang Baru Panam Kecamatan Tampan Pekanbaru, dari bulan

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Universitas Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No. 1 Medan Estate,

BAB III METODOLOGI. Penelitian ini dilakukan dari bulan Oktober 2014 sampai bulan Januari 2015

III. BAHAN DAN METODE. Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru, pada

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

TATA CARA PENELITIAN. A. Rencana Waktu dan Tempat. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni - Juli 2017 bertempat di

III. MATERI DAN METODE

MATERI DAN METODE. Urea, TSP, KCl dan pestisida. Alat-alat yang digunakan adalah meteran, parang,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di kebun percobaan Fakultas Pertanian

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2016 sampai dengan Juli 2016

I. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung, Bandar Lampung.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Februari sampai dengan bulan Mei

III. MATERI DAN WAKTU

BAHAN DAN METODE. Waktu dan Tempat. Bahan dan Alat

III. BAHAN DAN METODE. Universitas Lampung pada titik koordinat LS dan BT

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian. Bahan dan Alat

MATERI DAN METODE Tempat dan Waktu

Dari kedua faktor tersebut diperoleh 9 kombinasi, adapun kombinasi perlakuannya sebagai berikut:

III. BAHAN DAN METODE. laut, dengan topografi datar. Penelitian dilakukan mulai bulan Mei 2015 sampai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan bulan

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung (POLINELA). Waktu

MATERI DAN METODE. Pekanbaru. Penelitian ini dilaksanakan selama 5 bulan dimulai dari bulan Juni sampai

III. MATERI DAN METODE

III. MATERI DAN METODE

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2015 sampai Mei 2016

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan dikebun percobaan Politeknik Negeri Lampung,

m. BAHAN DAN METODE Penelitian ini telah dilaksanakan di kebun percobaan Fakuteis Pertanian

I. TATA CARA PENELITIAN. Muhammadiyah Yogyakarta di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten

I. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat Dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni 2016 Agustus 2016 yang

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Penelitian

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan November Februari 2017, di

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada di lahan sawah milik warga di Desa Candimas

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan gambut Desa Rimbo Panjang

III. METODE PENELITIAN

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Muhammadiyah Yogyakarta di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten

BAB III MATERI DAN METODE. sampai panen okra pada Januari 2017 Mei 2017 di lahan percobaan dan

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE

BAHAN DAN METODE. Faktor kedua adalah jumlah bibit per lubang yang terdiri atas 3 taraf yaitu : 1. 1 bibit (B 1 ) 2. 2 bibit (B 2 ) 3.

Transkripsi:

III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempatdan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, JalanH.R. Soebrantas No.155 Km.15 Kelurahan Simpang Baru, Kecamatan Tampan, Kota Pekanbaru.Kota Pekanbaru terletak antara 101 14' - 101 34' Bujur Timur dan 0 25' - 0 45' Lintang Utara. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan November2013 sampai Januari 2014. 3.2. Bahan dan Alat Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih tomat varietas Karina untuk dataran rendah, kapur,pupuk kandang, limbah cair rumah tangga yaitu air cucian beras, air cucian ikan, dan air cucian ayam. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah polybag, selter, timbangan digital, oven, alat-alat pertaniandan alat dokumentasi serta alat tulis. 3.3. Metodologi Percobaan Penelitian ini dilaksanakan secara eksperimen dalam polybag yang menggunakan Rancangan Acak Lengkap(RAL) dengan dua faktor. Faktor pertama adalah 4 jenis limbah cair rumah tangga dan faktor kedua adalah 2 frekuensi pemberian limbah cair rumah tangga dengan ulangan dilakukan sebanyak 4 kali 13

Faktor pertama adalah jenis limbah cair rumah tangga (L) yang terdiri atas: L 0 : air (sebagai kontrol) L 1 :air beras 100% L 2 : campuran air cucian beras dengan air cucian ikan dengan perbandingan 1:1 L 3 : campuran air cucian beras dengan air cucian ayam dengan perbandingan 1:1 Faktor kedua adalah frekuensipemberian limbah cair rumah tangga (P) yang terdiri atas: P 1 : frekuensi pemberian limbah cair 3 hari sekali P 2 : frekuensi pemberian limbah cair 7 hari sekali Adapun kombinasi perlakuan dapat dilihat pada tabel 3.1. Bagan percobaan penempatan tanaman di lapangan disajikan pada Lampiran 1. Tabel 3.1. Kombinasi Perlakuan Jenis Limbah Cair Rumah Tangga dan Frekuensi Pemberian Limbah Jenis Limbah Cair Rumah Tangga Frekuensi Pemberian (P) (L) P 1 P 2 L 0 L 0 P 1 L 0 P 2 L 1 L 1 P 1 L 1 P 2 L 2 L 2 P 1 L 2 P 2 L 3 L 3 P 1 L 3 P 2 Pada tahap persiapan air cucian beras diperoleh dari beras putih dengan kadar 1 kg beras dibilas sebanyak 3 kali bilasan, dengan masing-masing bilasan menggunakan 2 liter air, sehingga dari 1 kg beras akan diperoleh 6 liter air cucian beras. Penyiraman nantinya akan dilakukan 3 hari sekali dan 7 hari sekali setiap pagi 14

dan sore hari, dengan masing-masing pemberian 250 ml per tanaman. Selang waktu pemberian limbah cair rumah tangga dilakukan penyiraman dengan menggunakan air biasa. 3.4. Pelaksanaan Penelitian 3.4.1. Persiapan Lahan Penelitian Lahan penelitian memiliki luas sekitar 10 x 3 m. Lahan yang digunakan terlebih dahulu dibersihkan dari gulma dan sisa-sisa tanaman. Lahan yang telah bersih dipasangi selter dengan tinggi 2 m. Penggunaan selter bertujuan agar tanaman terhindar dari serangan hama seperti lalat buah yang banyak terdapat di lahan percobaan. 3.4.2. Persiapan Benih dan Media Semai Benih yang digunakan adalah benih tomat varietas Karina dengan kriteria benih yang cocok ditanam pada dataran rendah. Benih yang diperoleh berasal dari toko pertanian di Pekanbaru. Benih tomat yang digunakan sebelumnya disemai pada media semai menggunakan seedbag. Media semai yang digunakan adalah tanah gambut. Tanah yang dipergunakan sebelumnya tidak pernah mengalami perlakuan apapun.tanah gambut diperoleh dari lahan percobaan yang berada di samping Laboratorium Al Maidah Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. Tanah gambut terlebih dahulu diayak agar mendapatkan tanah dengantekstur yang baik.tanah yang telah diayak, selanjutnya diukur ph tanah di Laboratorium PEM Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. Hasil pengukuran ph tanah gambut yaitu 4,12, sehingga perlu dilakukan pengapuran dengan dosis 6 ton/ha dan 15

diperoleh 60 gram/polybag. Seminggu setelah pengapuran, kemudian tanah diberi pupuk kandang sebagai pupuk dasar dengan dosis yang sama. Tanah yang telah siap dimasukkan ke media persemaian, kemudian disiram dengan air sampai kapasitas lapang. 3.4.3. Penyemaian Benih Tomat Penyemaian benih tomat dilakukan pada seedbag berukuran 40 x 20 cm dengan media semai yang telah disiapkan. Selama penyemaian media harus selalu dijaga kelembabannya dengan memberikan air melalui penyiraman sampai benih tomat tumbuh menjadi bibit tomat. Penyemaian benih tomat ini dilakukan selama 2 minggu. 3.4.4. Penyediaan Media Pembibitan Media pembibitan yang digunakan adalah tanah yang sama untuk media semai. Selama di media semai dipersiapkanmedia pembibitan dengan memasukkan tanah yang telah diberi kapur dan pupuk kandang ke polybag kecil dengan ukuran 250 gram dan diletakkan di dalam selter. 3.4.5. Penanaman Bibit dari Media Semai ke Media Pembibitan Bibit tomat yang telah mencapai umur 2 minggu kemudian dipindahkan dari media semai ke media pembibitan. Pemindahan bibit dilakukan dengan membasahi terlebih dahulu media semai agar ketika pengambilan bibit lebih mudah dan akar tidak putus. Pada setiap media pembibitan ditanam sekitar 2-3 bibit tanaman tomat. Setelah 1 minggu bibit tomat dipindahkan ke media tanam menggunakan polybag besar. 3.4.6. Penyediaan Media Tanam 16

Tanah yang digunakan untuk media tanam adalah tanah yang sama untuk media semai dan media pembibitan. Persiapan media tanam dilakukan selama pembenihan tomat dan polybag diletakkan di dalam selter. Polybag yang digunakan berukuran 10 kg. Polybag yang digunakan telah memiliki lubang ferporasi sebanyak 24 buah. Lubang ini bertujuan untuk mencegah air menggenang dalam polybag sehingga membuat akar tidak busuk. Polybag yang digunakan memiliki kualitas yang baik sehingga polybag tidak cepat koyak atau rapuh selama dilakukannya penelitian. 3.4.7. Penanaman Bibit dari Media Pembibitan ke Media Tanam Bibit tomat yang telah berumur 1 minggudi media pembibitan dengan pertumbuhan baik dan seragam, kemudian dipindahkan ke media tanam dengan jarak tanam 50 x 50 cm antar polybag. Bibit ditanam sebatas leher batang dan ditutup dengan selapis media tanam serta sedikit ditekan agar tanaman tomat dapat berdiri tegak. Pemindahan bibit dari media pembibitan dilakukan dengan terlebih dahulu dengan member air hingga kapasitas lapang, kemudian plastik polybag dikoyak lalu dipindahkan ke media tanam. Hal ini dilakukan agar lebih memudahkan pemindahan bibit dan bibit tomat dapat beradaptasi dengan media baru. Polybag yang sudah ditanami bibit tomat, diberi label sesuai dengan masing-masing perlakuan agar mempermudah proses pengamatan data dan tidak tertukar antar masing-masing perlakuan. 3.4.8. Penyediaan Bahan Perlakuan Bahan perlakuan yang digunakan adalah jenis limbah cair rumah tangga yaitu air cucian beras, air cucian ikan dan air cucian ayam. Beras yang digunakan untuk 17

diambil air cuciannya adalah beras Anak Daro, sedangkan ikan yang digunakan berasal dari ikan laut dan ayam yang digunakan adalah ayam potong yang biasa dijual di pasar. Limbah cair rumah tangga tersebut berasal dari salah satu warung makan yang bertempat di Jalan Buluh Cina, Pekanbaru. 3.4.9. Pemberian Perlakuan Pemberian perlakuan dilakukan dengan menyiram tanaman tomat menggunakan jenis limbah cair rumah tangga yaitu air cucian beras, ikan dan ayam sesuai dengan frekuensi penyiraman dan jenis limbah cair rumah tangga yang diberikan pada tanaman tomat.penyiraman dilakukan 3 hari sekali dan 7 hari sekali setiap pagi dan sore hari, dengan masing-masing pemberian 250 ml per tanaman. Selang waktu pemberian perlakuan dilakukan penyiraman dengan menggunakan air biasa. 3.4.10. Pemasangan Ajir Pemasangan ajir dilakukan saat tanaman tomat berumur 2 minggu setelah dpindahkan ke media tanam agar tanaman tidak roboh. Ajir yang digunakan berupa kayu yang ditancapkan pada tanah dengan jarak 5 cm dari tanaman tomat dan kedalaman minimum 20 cm dan diperkuat dengan tali rapia yang diikat ke tanaman. 3.4.11. Pemeliharaan tanaman tomat Pemeliharaan tanaman tomat meliputi penyiraman, penyulaman, penyiangan, perempelan cabang sekunder dan melakukan pengendalian hama dan penyakit.penyiangan terhadap gulma dilakukan dengan mencabut gulma-gulma yang tumbuh disekitar tanaman tomat. Hama yang didapati menyerang tanaman tomat 18

adalah siput, semut hitam, ulat tanah dan kutu daun, sedangkan penyakit yang biasa menyerang adalah layu fusarium, rebah semai dan layu bakteri. Pengendalian hama dan penyakit yang dilakukan yaitu dengan cara fisik dan kimiawi. Pengendalian fisik yang dilakukan yaitu dengan membuang hama seperti siput dan dikeluarkan dari dalam selter. Pengendalian secara kimiawi yaitu dengan menggunakan insektisida dan bakterisida.insektisida yang digunakan adalah Furadan yaitu dengan menyebarkannya ke atas permukaan tanah pada tiap polybag tanaman. Insektisida berfungsi untuk mengendalikan hama berupa serangga. Penggunaan bakterisida untuk hama berupa bakteri menggunakan Agrept yaitu dengan menyemprotkannya ke tanaman tomat menggunakan alat semprot. Perempelan pada tanaman tomat dilakukan dengan membuang tunas samping yang tidak produktif dan dilakukan secara rutin dengan meninggalkan dua cabang utama. Fungsi dilakukannya perempelan yaitu untuk membentuk kerangka dasar tanaman dan memperlancar masuknya sinar matahari sehingga mengurangi resiko menularnya hama dan penyakit. 3.5. Pengamatan dan Pengambilan Data Variabel yang diamati yaitu pada pertumbuhan dan hasil tanaman tomat. Pengamatan untuk pertumbuhan tanaman tomat meliputi : 1. Tinggi Tanaman (cm) Pengukuran tinggi tanaman dilakukan pada hari ke 35 setelah tanaman tomat dipindahkan ke polybag besar. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan meteran dan diukur dari pangkal batang sampai ke titik tumbuh. 2. Jumlah Daun (helai) 19

Jumlah daun diperoleh dengan cara menghitung total keseluruhan jumlah daun pertanaman. Pengamatan jumlah daun tanaman dilakukan diakhir penelitian. 3. Diameter Batang (cm) Diameter batang diperoleh dengan cara mengukur batang tanaman menggunakan jangka sorong. Pengukuran diameter batang tanaman dilakukan diakhir penelitian. 4. Jumlah Cabang Produktif (buah) Jumlah cabang produktif diperoleh dengan cara menghitung total cabang produktif yang tumbuh pada tanaman. Pengamatan jumlah cabang produktif dilakukan diakhir penelitian. 5. Jumlah Tangkai Bunga (buah) Jumlah tangkai bunga diperoleh dengan cara menghitung total tangkai bunga yang tumbuh pada tanaman. Pengamatan jumlah tangkai bunga dilakukan diakhir penelitian. 6. Umur Berbunga (hari) Pengamatan umur berbunga dilakukan pada saat 50% populasi menunjukkan pembentukan bunga dengan sempurna. 7. Bobot Basah Tanaman (gram) Bobot basah tanaman diperoleh dengan menimbang tanaman menggunakan timbangan digital. Penimbangan dilakukan diakhir penelitian. 8. Bobot Kering Tanaman (gram) 20

Penimbangan berat kering pada tanaman diperoleh setelah mendapatkan kadar air yang konstan. Tanaman yang meliputi akar, batang, dan daun dimasukkan ke dalam amplop dan diberi label sesuai dengan masing-masing perlakuan. Amplop yang berisi tanaman dimasukkan ke dalam oven dengan suhu 80ºC selama 2 x 24 jam. Pengamatan untuk hasil tanaman tomat meliputi: 1. Total Jumlah Buah Per Tanaman Total jumlah buah per tanaman diperoleh dengan menghitung jumlah buah yang dihasilkan per tanaman. 2. Total Bobot Buah Per Tanaman Total bobot buah per tanaman diperoleh dengan menimbang bobot buah yang dihasilkan per tanaman. 3.6. Analisis Data Model RAL faktorial menurut Mattjik & Sumertajaya (2006) yang digunakan adalah: Keterangan : Y ijk = μ + α i + β j + (αβ) ij + ε ijk Y ijk = Nilai pengamatan unit percobaan dari faktor L pada taraf ke- i dan faktor P pada taraf ke- j pada ulangan k μ α i = Nilai tengah umum = Pengaruh faktor L ke-i β j = Pengaruh faktor P ke j 21

(αβ) ij ε ijk = Pengaruh interaksi antara faktor L ke-i dan faktor P ke-j = Galat percobaan i = 1, 2, 3, 4 j = 1, 2 k = 1, 2, 3, 4 Data hasil pengamatan dari masing-masing perlakuan diolah secara statistik dengan menggunakan analisis sidik ragam rancangan acak lengkap faktorial. Uji lanjut menggunakan Uji Jarak Duncan (Duncan Multiple Range Test) pada taraf 5 %. Tabel 3.2. Sidik Ragam RAL Sumber Keragaman Derajat bebas Jumlah Kuadrat Kuadrat tengah F hitung F tabel 5% 1% Perlakuan Galat t 1 (tr-1) (t-1) JKP JKG JKP/DBP JKG/DBG (KTH) / (KTG) F Total tr - 1 JKT 22