PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 36 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESENIAN KABUPATEN BELITUNG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

2013, No Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1918); 3. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (Lembaran Negara Republik

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 35 TAHUN 2013 STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KETENAGAKERJAAN KABUPATEN BELITUNG

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 31 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KETAHANAN PANGAN KABUPATEN BELITUNG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 85 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESENIAN

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 39 TAHUN 2013 STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PERUMAHAN RAKYAT KABUPATEN BELITUNG

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 32 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN BELITUNG

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASURUAN,

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESENIAN DI KOTA BANJAR

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 65/Permentan/OT.140/12/2010 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KETAHANAN PANGAN PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 10 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 37 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BELITUNG

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 22 TAHUN 2012

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 07 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 33 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PERHUBUNGAN KABUPATEN BELITUNG

2. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2OO4 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah pusat dan

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 14 /PRT/M/2010 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2012 NOMOR 11 SERI E

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PTRATURAN BUPATI PAMIKASAI{ NOMOR 16 TAHUN 2OL4 TENTANG PETUNJUK TEKNIS STANDAR PELAYANAN MIIUMAL BIDANG KESENIAIT

PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

BUPATI POLEWALI MANDAR

BERITA DAERAH KOTA BEKASI PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 53 TAHUN 2012 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

PERATURAN GUBERNUR BANTEN

BUPATI MALINAU PROVINSI KALIMANTAN UTARA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 31 TAHUN 2011 TENTANG BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Mengingat : 1. Pasal 18 Ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2007 NOMOR 4 SERI D PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 28 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN BUPATI TANAH LAUT NOMOR 70 TAHUN 2013 TENTANG PELIMPAHAN SEBAGIAN WEWENANG BUPATI KEPADA CAMAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

Pemerintah Kabupaten Pandeglang:

BUPATI MALINAU PROVINSI KALIMANTAN UTARA

Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan Pr

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PEMERINTAH KOTA TEBING TINGGI

SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 40 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PERHUBUNGAN KABUPATEN BANYUWANGI

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA DI KABUPATEN BANYUWANGI

GUBERNUR BANTEN PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH PROVINSI BANTEN TAHUN 2011

PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 23 TAHUN 2013

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA TAHUN ANGGARAN 2016

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 17 TAHUN 2014 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2006 NOMOR 16 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 32 TAHUN 2006

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 9 TAHUN 2009 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 9 TAHUN 2009 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN MALINAU

WALIKOTA TASIKMALAYA,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI STAF AHLI

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 6 Tahun : 2014

B U P A T I D E M A K PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN DEMAK TAHUN 2015

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2006 NOMOR 17 PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 33 TAHUN 2006 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 49 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 22 TAHUN 2011 TENTANG PEMBUKAAN DAN PENUTUPAN REKENING SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PADA BANK UMUM

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 25 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2013

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG PEDOMAN PELAKSANAAN PEMBANGUNAN KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN ANGGARAN 2012

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 34 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 859 TAHUN 2011 TENTANG

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

BUPATI SERAM BAGIAN BARAT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

PERATURAN MENTERI KESEHATAN RI NOMOR 741/MENKES/PER/VII/2008 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN/KOTA

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2012 NOMOR 90 SERI E

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PEMBINAAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DI DAERAH OTONOM BARU

BERITA DAERAH KABUPATEN NIAS

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG PERHUBUNGAN

Transkripsi:

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 43 TAHUN 2013 TENTANG PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESENIAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG, Menimbang : a. bahwa penyelenggaraan urusan wajib Bidang Kesenian merupakan pelayanan dasar kepada masyarakat yang harus memiliki tolok ukur dalam pelaksanaannya; b. bahwa Standar Pelayanan Minimal merupakan tolok ukur dan acuan bagi aparatur Pemerintah Daerah dalam melaksanakan pelayanan dasar kepada masyarakat; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b, perlu ditetapkan Peraturan Bupati tentang Pelaksanaan Penerapan dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesenian di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Pandeglang. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1990 tentang Serah Simpan Karya Cetak dan Rekaman (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1990 Nomor 44, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3418); 2. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 85, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4220);

3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi Banten (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4010); Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5168); Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4584); Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593); Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 80, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 6 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal;

11. 12. 13. Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor PM 106/HK/501/MKP/2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesenian; Peraturan Daerah Kabupaten Pandeglang Nomor 1 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Daerah Kabupaten Pandeglang (Lembaran Daerah Kabupaten Pandeglang Tahun 2008 Nomor 1); Peraturan Daerah Kabupaten Pandeglang Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Pandeglang (Lembaran Daerah Kabupaten Pandeglang Tahun 2008 Nomor 6) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Pandeglang Nomor 4 tahun 2010 tentang Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Pandeglang (Lembaran Daerah Kabupaten Pandeglang Tahun 2010 Nomor 4); MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI PANDEGLANG TENTANG PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESENIAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan : 1. 2. 3. 4. Daerah adalah Kabupaten Pandeglang. Pemerintah Daerah adalah Bupati beserta Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah. Bupati adalah Bupati Pandeglang. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan Pemerintahan oleh Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah selanjutnya disingkat DPRD, menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia;

5. 6. 7. 8. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang untuk selanjutnya disebut SKPD adalah satuan kerja perangkat daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Pandeglang yang terdiri dari Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, Inspektorat, Badan Pelayanan Perizinan Terpadu, Dinas Daerah, Lembaga Teknis Daerah, Satuan Polisi Pamong Praja, Kecamatan dan Kelurahan. Sekretariat Daerah adalah Sekretariat Daerah Kabupaten Pandeglang. Urusan Wajib adalah urusan Pemerintahan yang berkaitan dengan hak dan pelayanan dasar masyarakat yang penyelenggaraannya diwajibkan oleh Peraturan Perundang-Undangan kepada Daerah. Standar Pelayanan Minimal yang selanjutnya disingkat SPM adalah Ketentuan tentang jenis dan mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib Daerah yang berhak diperoleh setiap warga Negara secara minimal. 9. 10. 11. 12. 13. 14. Pelayanan dasar kepada masyarakat adalah fungsi Pemerintah dalam memberikan dan mengurus keperluan kebutuhan dasar masyarakat untuk meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakat. Indikator SPM adalah tolok ukur prestasi kuantitatif dan kualitatif yang digunakan untuk menggambarkan besaran sasaran yang hendak dipenuhi dalam pencapaian SPM di Kabupaten, dapat berupa masukan, proses, keluaran, hasil dan/atau manfaat pelayanan dasar. Target tahunan adalah capaian indikator kinerja setiap jenis pelayanan pada tahun yang bersangkutan. Batas waktu pencapaian adalah batas waktu untuk mencapai target jenis pelayanan secara bertahap sesuai indikator dan nilai yang ditetapkan. Pengembangan kapasitas adalah upaya meningkatkan kemampuan sistem atau sarana dan prasarana, pengembangan, personil dan keuangan untuk melaksanakan fungsi-fungsi Pemerintahan dalam rangka mencapai tujuan pelayanan dasar dan/atau SPM secara efektif dan efisien dengan menggunakan prinsip-prinsip tata Pemerintahan yang baik. Kesenian adalah hasil cipta rasa manusia yang memiliki nilai estetika dan keserasian antara pencipta, karya cipta dan lingkungan pencipta.

BAB II MAKSUD, TUJUAN DAN FUNGSI Bagian Kesatu Maksud Pasal 2 Maksud ditetapkannya Peraturan Bupati ini adalah sebagai pedoman bagi Pemerintah Daerah dalam percepatan pemberian akses dan pelayanan Bidang Kesenian sesuai SPM secara merata kepada masyarakat, sesuai urusan dan kewenangannya. Bagian Kedua Tujuan Pasal 3 Tujuan ditetapkannya Peraturan Bupati ini adalah : a. b. c. Mengusahakan percepatan pelaksanaan penerapan dan pencapaian proses pelayanan hak dasar kepada masyarakat oleh SKPD yang membidangi urusan Kesenian, termasuk penyelenggaraan administrasi kegiatan; Meningkatkan akses dan mutu pelayanan kepada masyarakat; Meningkatkan efektifitas dan efisiensi pelayanan kepada masyarakat dalam memperoleh hak-hak dasar. Fungsi SPM Bidang Kesenian adalah : Bagian Ketiga Fungsi Pasal 4 a. b. c. d. e. Sebagai alat Pemerintah Daerah dalam menjamin terwujudnya hak-hak masyarakat berupa akses dan mutu pelayanan secara merata; Sebagai acuan prioritas perencanaan Daerah dalam pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah sesuai kemampuan Keuangan; Sebagai tolok ukur (benchmark) Pemerintah Daerah dalam menentukan besaran biaya yang diperlukan untuk penyediaan pelayanan Bidang Kesenian; Menjadi acuan bagi masyarakat mengenai kualitas dan kuantitas pelayanan yang disediakan oleh Pemerintah Daerah; Menentukan perimbangan keuangan, sistem subsidi yang lebih adil dan transparan.

BAB III PENYELENGGARAAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESENIAN Pasal 5 Pemerintah Daerah menyelenggarakan pelayanan dasar Bidang Kesenian sesuai dengan SPM yang ditetapkan oleh Menteri Kebudayaan dan Pariwisata. SPM sebagaimana dimaksud pada ayat merupakan target pelayanan dasar Pemerintah Daerah yang meliputi : a. b. c. d. e. Jenis pelayanan dasar; Indikator kinerja; Rekapitulasi biaya; Nilai SPM; dan Batas waktu pencapaian. (3) (4) Indikator dan rekapitulasi biaya penyelenggaraan SPM sebagaimana dimaksud pada ayat, terinci sesuai dengan format indikator dan rekapitulasi biaya yang ditetapkan oleh Menteri Kebudayaan dan Pariwisata sebagaimana dimaksud pada ayat. Pelayanan pemberian hak-hak dasar bagi masyarakat dilaksanakan dengan memperhatikan batas waktu dan target capaian sesuai SPM. Pasal 6 SPM menjadi salah satu acuan bagi Pemerintah Daerah dalam menyusun perencanaan dan penganggaran untuk penyelenggaraan Pemerintahan Daerah. BAB IV PENGORGANISASIAN Pasal 7 Bupati membentuk Tim Teknis Percepatan Penerapan dan Pencapaian SPM Bidang Kesenian sesuai SPM dan bidang-bidang lain yang dilaksanakan Pemerintah Daerah. Pasal 8 Bupati bertanggungjawab dalam penyelenggaraan pelayanan Bidang Kesenian berdasarkan SPM yang dilaksanakan oleh SKPD. Penyelenggaraan pelayanan Bidang Kesenian berdasarkan SPM sebagaimana dimaksud pada ayat secara operasional dikoordinasikan oleh Sekretariat Daerah.

(3) (4) (3) Penyelenggaran pelayanan Bidang Kesenian berdasarkan SPM sebagaimana dimaksud pada ayat dan ayat dilakukan oleh aparatur Pemerintah Daerah sesuai dengan kualifikasi dan kompetensi yang dibutuhkan. SKPD yang membidangi urusan Bidang Kesenian setiap tahun menghimpun data dasar, merencanakan program kegiatan, menentukan target capaian, sesuai dengan target yang ditentukan dalam SPM. BAB V PELAKSANAAN Pasal 9 SPM yang ditetapkan, merupakan acuan dalam perencanaan penyelenggaraan program pencapaian target Pemerintah Daerah. SPM sebagaimana dimaksud pada ayat dilaksanakan sesuai Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor PM 106/HK/501/MKP/2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesenian. Sumber pembiayaan untuk mencapai target pelaksanaan SPM dibebankan pada APBD dan/atau sumber pendapatan lainnya yang sah. BAB VI MONITORING DAN EVALUASI Pasal 10 SKPD yang melaksanakan pelayanan Bidang Kesenian menyampaikan laporan tahunan kinerja penerapan dan pencapaian SPM kepada Bupati melalui Sekretariat Daerah. Laporan tahunan kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat sebagai bahan Bupati dalam melaksanakan Monitoring dan evaluasi penerapan dan pencapaian SPM. BAB VII PENGEMBANGAN KAPASITAS Pasal 11 (3) Hasil monitoring dan evaluasi terhadap percepatan dan pencapaian SPM sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat oleh Bupati dipakai sebagai bahan pengembangan kapasitas Daerah. Pengembangan kapasitas daerah sebagaimana dimaksud pada ayat, difasilitasi oleh Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata melalui kegiatan peningkatan kemampuan sistem, kelembagaan dan personil. Fasilitasi pengembangan kapasitas sebagaimana dimaksud pada ayat, dapat berupa pemberian orientasi umum, petunjuk teknis, bimbingan teknis sesuai Peraturan Perundang-Undangan.

(4) Pengembangan kapasitas sebagaimana dimaksud pada ayat dan ayat, mempertimbangkan kemampuan kelembagaan, personil dan keuangan Negara/Daerah. BAB VIII PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Pasal 12 Bupati melakukan pembinaan dan pengawasan atas pelaksanaan pelayanan dasar Bidang Kesenian sesuai SPM sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat. SPM sebagaimana dimaksud pada ayat, meliputi: a. Perhitungan kebutuhan pelayanan Bidang Kesenian; b. Penyusunan rencana dan standar kinerja pencapaian target SPM; c. Penilaian pengukuran kinerja; d. Penyusunan laporan kinerja dalam menyelenggarakan pelayanan dasar Bidang Kesenian sesuai SPM. Pasal 13 Bupati melakukan pengawasan dalam penyelenggaraan pelayanan Bidang Kesenian yang dilakukan SKPD berdasarkan SPM. BAB IX PEMBIAYAAN Pasal 14 Biaya yang diperlukan dalam penyelenggaraan pelayanan dasar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat, pencapaian kinerja/pelaporan, monitoring dan evaluasi, pembinaan dan pengawasan, pembangunan sistem informasi manajemen serta pengembangan kapasitas dibebankan pada APBD dan/atau sumber pendapatan lainnya yang sah. BAB X PELAPORAN Pasal 15 SKPD yang membidangi urusan Bidang Kesenian menyusun dan menyampaikan laporan pelaksanaan SPM kepada Bupati melalui Sekretariat Daerah. Berdasarkan laporan SKPD sebagaimana dimaksud pada ayat, Bupati menyampaikan laporan hasil pencapaian kinerja penerapan SPM Bidang Kesenian kepada Gubernur.

(3) (4) Bupati menyusun dan menyampaikan laporan hasil pencapaian kinerja penerapan SPM kepada Menteri Kebudayaan dan Pariwisata melalui Gubernur. Pengelolaan laporan pelaksanaan SPM dilakukan oleh Sekretariat Daerah. BAB XI PENUTUP Pasal 16 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Pandeglang. Ditetapkan di Pandeglang pada tanggal 23 Desember 2013 BUPATI PANDEGLANG, Cap/ttd Diundangkan di Pandeglang pada tanggal 23 Desember 2013 ERWAN KURTUBI SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG, Cap/ttd DODO DJUANDA BERITA DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2013 NOMOR 43