SURVEI STRUKTUR BAWAH PERMUKAAN DENGAN METODE SELF POTENTIAL UNTUK MENGETAHUI POTENSI PANAS BUMI (STUDI KASUS OBYEK WISATA GUCI, JAWA TENGAH)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

LAPORAN PRAKTIKUM SELF POTENSIAL. (Laporan ini dibuat untuk memenuhi tugas matakuliah Metode Survei Geofisik)

Unnes Physics Journal

Identifikasi Keretakan Beton Menggunakan Metode Geolistrik Resistivitas Timotius 1*), Yoga Satria Putra 1), Boni P. Lapanporo 1)

III. METODE PENELITIAN

8.4 Self-potential (SP) method Introduction

Youngster Physics Journal ISSN : Vol. 4, No. 1, Januari 2015, Hal 41-48

Pemodelan Inversi Data Geolistrik untuk Menentukan Struktur Perlapisan Bawah Permukaan Daerah Panasbumi Mataloko

PEMODELAN INVERSI DATA GEOLISTRIK UNTUK MENENTUKAN STRUKTUR PERLAPISAN BAWAH PERMUKAAN DAERAH PANASBUMI MATALOKO. Abstrak

Pendugaan Zona Endapan Mineral Logam (Emas) di Gunung Bujang, Jambi Berdasarkan Data Induced Polarization (IP)

Sehah dan Sukmaji Anom Raharjo. Keywords: self potential, porous pot electrode, subsurface hot fluid, Pancuran Tujuh Baturaden

PENENTUAN TAHANAN JENIS BATUAN ANDESIT MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI SCHLUMBERGER (STUDI KASUS DESA POLOSIRI)

Survei Polarisasi Terimbas (IP) Dan Geomagnet Daerah Parit Tebu Kabupaten Belitung Timur, Provinsi Bangka-Belitung

Jurnal Sains dan Teknologi Lingkungan Volume 2, Nomor 2, Juni 2010, Halaman ISSN:

ρ i = f(z i ) (1) V r = ρ ii 2π ρ a = K V AB 2

e-issn : Jurnal Pemikiran Penelitian Pendidikan dan Sains Didaktika

AKUISISI DATA SELF POTENTIALS (SP) UNTUK MENENTUKAN KEDALAMAN POTENSI MASSIVE SULFIDA DI DESA BABAN KECAMATAN SILO KABUPATEN JEMBER SKRIPSI.

GEOFISIKA EKSPLORASI. [Metode Geolistrik] Anggota kelompok : Maya Vergentina Budi Atmadhi Andi Sutriawan Wiranata

Rustan Efendi 1, Hartito Panggoe 1, Sandra 1 1 Program Studi Fisika Jurusan Fisika FMIPA, Universitas Tadulako, Palu, Indonesia

Bab III Akuisisi dan Pengolahan Data

PENYELIDIKAN BIJIH BESI DENGAN METODE GEOMAGNET DAN GEOLISTRIK

APLIKASI METODE GEOLISTRIK RESISTIVITAS KONFIGURASI SCHLUMBERGER UNTUK IDENTIFIKASI AKUIFER DI KECAMATAN PLUPUH, KABUPATEN SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Abstrak

STUDI BIDANG GELINCIR SEBAGAI LANGKAH AWAL MITIGASI BENCANA LONGSOR

MENENTUKAN LITOLOGI DAN AKUIFER MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI WENNER DAN SCHLUMBERGER DI PERUMAHAN WADYA GRAHA I PEKANBARU

Penyelidikan Head On di Daerah Panas Bumi Jaboi Wilayah Kota Sabang - Provinsi Nangroe Aceh Darussalam

Optimalisasi Desain Parameter Lapangan Untuk Data Resistivitas Pseudo 3D

IDENTIFIKASI BATUAN GRANIT KECAMATAN SENDANA KOTA PALOPO MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK TAHANAN JENIS (RESISTIVITY)

BAB II TEORI DASAR 2.1. Metode Geologi

PENENTUAN ZONA PENGENDAPAN TIMAH PLASER DAERAH LAUT LUBUK BUNDAR DENGAN MARINE RESISTIVITY Muhammad Irpan Kusuma 1), Muhammad Hamzah 2), Makhrani 2)

PENENTUAN ARAH FLUIDA PANAS BAWAH PERMUKAAN DI OBYEK WISATA GUCI MENGGUNAKAN METODE SELF POTENTIAL

IDENTIFIKASI SEBARAN BIJI BESI DENGAN MENGGUNAKAN METODE GEOMAGNET DI DAERAH GUNUNG MELATI KABUPATEN TANAH LAUT

IDENTIFIKASI STRUKTUR BAWAH PERMUKAAN BERDASARKAN DATA GAYABERAT DI DAERAH KOTO TANGAH, KOTA PADANG, SUMATERA BARAT

BAB IV PENGOLAHAN DAN INTERPRETASI DATA GEOFISIKA

Analisis Reservoar Daerah Potensi Panasbumi Gunung Rajabasa Kalianda dengan Metode Tahanan Jenis dan Geotermometer

PEMODELAN 2D RESERVOAR GEOTERMAL MENGGUNAKAN METODE GEOMAGNET DI DESA KASIMBAR BARAT ABSTRAK ABSTRACT

METODE EKSPERIMEN Tujuan

Penyelidikan Geolistrik Schlumberger di Daerah Panas Bumi Jaboi Kota Sabang, Provinsi Nangroe Aceh Darussalam

SURVEY GEOMAGNET DI DAERAH PANAS BUMI SONGA-WAYAUA, KABUPATEN HALMAHERA SELATAN, MALUKU UTARA. Eddy Sumardi, Timor Situmorang

ANALISIS KEBERADAAN BIJIH BESI MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK 2D DI LOKASI X KABUPATEN LAMANDAU KALIMANTAN TENGAH

Peta Geologi Porong-Sidoarjo

BAB II Perkembangan Geolistrik

PRISMA FISIKA, Vol. II, No. 3 (2014), Hal ISSN :

Gambar 11 Sistem kalibrasi dengan satu sensor.

Sari. Penyelidikan Geolistrik Tahanan Jenis di Daerah Panas Bumi Pincara, Kabupaten Masamba Sulawesi Selatan

BAB I PENDAHULUAN. utama, yaitu lempeng Indo-Australia di bagian Selatan, lempeng Eurasia di bagian

PEMANFAATAN METODE GEOLISTRIK RESISTIVITAS UNTUK MENGETAHUI STRUKTUR GEOLOGI SUMBER AIR PANAS DI DAERAH SONGGORITI KOTA BATU

senyawa alkali, pembasmi hama, industri kaca, bata silica, bahan tahan api dan penjernihan air. Berdasarkan cara terbentuknya batuan dapat dibedakan

PENYELIDIKAN MAGNET DAERAH PANAS BUMI AKESAHU PULAU TIDORE, PROVINSI MALUKU UTARA. Oleh Liliek Rihardiana Rosli

IDENTIFIKASI PENYEBARAN LIMBAH CAIR DENGAN MENGGUNAKAN METODE TAHANAN JENIS 3D (MODEL LABORATORIUM)

PENGOLAHAN DATA MANUAL DAN SOFTWARE GEOLISTRIK INDUKSI POLARISASI DENGAN MENGGUNAKAN KONFIGURASI DIPOLE-DIPOLE

PRISMA FISIKA, Vol. III, No. 2 (2015), Hal ISSN :

Studi Kasus Penyebaran Panas Bumi Non Vulkanik Sekitar Sumber Air Panas Hantakan, Kalimantan Selatan

SURVEI GEOLISTRIK METODE RESISTIVITAS UNTUK INTERPRETASI KEDALAMAN LAPISAN BEDROCK DI PULAU PAKAL, HALMAHERA TIMUR

Kajian Sebaran Limbah Cair Menggunakan Metode Resistivitas

APLIKASI METODE GEOLISTRIK RESISTIVITAS KONFIGURASI DIPOLE-DIPOLE UNTUK IDENTIVIKASI POTENSI SEBARAN GALENA (PBS) DAERAH-X, KABUPATEN WONOGIRI

PENERAPAN FORWARD MODELING 2D UNTUK IDENTIFIKASI MODEL ANOMALI BAWAH PERMUKAAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB V INTERPRETASI HASIL PENGUKURAN RESISTIVITAS

KAJIAN PENYEBARAN LIMBAH CAIR BAWAH PERMUKAAN BERDASARKAN SIFAT KELISTRIKAN BATUAN DI LOKASI PEMBUANGAN AKHIR (LPA) BENOWO SURABAYA

Pengantar Praktikum Metode Gravitasi dan Magnetik

SURVEI GAYA BERAT DAN AUDIO MAGNETOTELURIK (AMT) DAERAH PANAS BUMI PERMIS, KABUPATEN BANGKA SELATAN PROVINSI BANGKA BELITUNG

POSITRON, Vol. VI, No. 2 (2016), Hal ISSN :

REVISI, PEMODELAN FISIKA APLIKASI METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI SCHLUMBERGER UNTUK INVESTIGASI KEBERADAAN AIR TANAH

Muhammad Kadri and Eko Banjarnahor Jurusan Fisika, FMIPA Universitas Negeri Medan ABSTRAK. Kata Kunci: metode resistivitas, XRD, dan batu kapur.

PROFIL RESISTIVITAS 2D PADA GUA BAWAH TANAH DENGAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI WENNER-SCHLUMBERGER (STUDI KASUS GUA DAGO PAKAR, BANDUNG)

PENERAPAN GEOLISTRIK RESISTIVTY 2D DAN BANTUAN PROGRAM GEOSOFT UNTUK ESTIMASI SUMBERDAYA ANDESIT DI PT. MDG KULONPROGO DIY

Metode Geolistrik (Tahanan Jenis)

PENENTUAN POLA SEBARAN INTRUSI AIR LAUT DI PESISIR PANTAI BATAKAN KALIMANTAN SELATAN DENGAN METODE GEOLISTRIK

PRISMA FISIKA, Vol. IV, No. 01 (2016), Hal ISSN :

Jurnal Einstein 3 (1) (2015): 1-8. Jurnal Einstein. Available online

INVESTIGASI BAWAH PERMUKAAN DAERAH RAWAN GERAKAN TANAH JALUR LINTAS BENGKULU-CURUP KEPAHIYANG. HENNY JOHAN, S.Si

Gambar 3.1 Lokasi lintasan pengukuran Sumber: Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

2 1 2 D. Berdasarkan penelitian di daerah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Bab IV Pemodelan dan Pembahasan

BAB I PENDAHULUAN. fosil, seperti minyak dan gas bumi, merupakan masalah bagi kita saat ini. Hal ini

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, ada beberapa tahapan yang ditempuh dalam

3. HASIL PENYELIDIKAN

Envilwan Berkat Harefa dan Pintor Simamora Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

Jurnal Einstein 3 (2) (2015): Jurnal Einstein. Available online

PENDUGAAN RESERVOIR DAERAH POTENSI PANAS BUMI PENCONG DENGAN MENGGUNAKAN METODE TAHANAN JENIS

IV. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai April 2012,

PRISMA FISIKA, Vol. III, No. 3 (2015), Hal ISSN :

BAB III METODE PENELITIAN

Cara arus mengalir di bumi Elektronik (Ohmik) Arus mengalir lewat media padat (logam, batuan, dll.)

PRISMA FISIKA, Vol. V, No. 2 (2017), Hal ISSN :

BAB 2 TEORI DASAR 2.1 Metode Geologi

APLIKASI METODE GEOLISTRIK DALAM SURVEY POTENSI HIDROTHERMAL (STUDI KASUS: SEKITAR SUMBER AIR PANAS KASINAN PESANGGRAHAN BATU)

Pemodelan Akuifer Air Tanah dengan Metode Geolistrik Tahanan Jenis Konfigurasi Dipole-dipole

SURVEI MEGNETOTELLURIK DAERAH PANAS BUMI LILI-SEPPORAKI, KABU- PATEN POLEWALI MANDAR, PROVINSI SULAWESI BARAT. Muhammad Kholid, Harapan Marpaung

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A ALISIS KELEMBABA UDARA DA TEMPERATUR PERMUKAA DA GKAL DE GA ME GGU AKA HYGROMETER

Distribusi Sumber Panas Bumi Berdasarkan Survai Gradien Suhu Dekat Permukaan Gunungapi Hulu Lais

Identifikasi Pola Persebaran Sumber Lumpur Bawah Tanah Pada Mud Volcano Gunung Anyar Rungkut Surabaya Menggunakan Metode Geolistrik

3. HASIL PENYELIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

Pengaruh Pola Kontur Hasil Kontinuasi Atas Pada Data Geomagnetik Intepretasi Reduksi Kutub

Transkripsi:

SURVEI STRUKTUR BAWAH PERMUKAAN DENGAN METODE SELF POTENTIAL UNTUK MENGETAHUI POTENSI PANAS BUMI (STUDI KASUS OBYEK WISATA GUCI, JAWA TENGAH) Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang Abstrak. Telah dilakukan penelitian menggunakan metode Self Potential (SP) di daerah Obyek Wisata Guci, khususnya di Pancuran 7 (tujuh) pada tanggal 20-25 Juli 2014. Metode SP ini merupakan metode yang pasif, karena pengukurannya dilakukan tanpa menginjeksikan arus listrik lewat permukaan tanah, perbedaan potensial alami tanah diukur melalui dua titik dipermukaan tanah. Pada metode SP ini menggunakan larutan CuSO 4 yang dimasukkan kedalam porous pot dan didalamnya terpasang kawat tembaga untuk memunculkan nilai potensialnya menggunakan digital milivoltmeter. Selanjutnya pengukuran tersebut dilanjutkan ke titik berikutnya dengan jarak 2 meter. Pengukuran ini dilakukan pada 100 titik di kawasan pancuran 7 (tujuh). Pemodelan didapatkan dengan cara akuisisi data menggunakan metode SP kemudian data tersebut diolah menggunakan software Surfer. Data yang didapatkan pada penelitian ini yaitu berupa nilai potensial pada titik pengukuran. Nilai potensial yang tertinggi pada pengukuran ini adalah 47,3 mv dan nilai potensial yang terendah adalah -32,7 mv. Kata kunci : Self Potential, porous pot, CuSO 4 PENDAHULUAN Pada dasarnya sistim panas bumi jenis hidrothermal terbentuk sebagai hasil perpindahan panas dari suatu sumber panas ke sekelilingnya yang terjadi secara konduksi dan secara konveksi. Perpindahan panas secara konduksi terjadi melalui batuan, sedangkan perpindahan panas secara konveksi terjadi karena adanya kontak antara air dengan suatu sumber panas. Perpindahan panas secara konveksi pada dasarnya terjadi karena gaya apung (bouyancy). Air karena gaya gravitasi selalu mempunyai kecenderungan untuk bergerak kebawah, akan tetapi apabila air tersebut kontak dengan suatu sumber panas maka akan terjadi perpindahan panas sehingga temperatur air menjadi lebih tinggi dan air menjadi lebih ringan. Keadaan ini menyebabkan air yang lebih panas bergerak ke atas dan air yang lebih dingin bergerak turun ke bawah, sehingga terjadi sirkulasi air atau arus konveksi. Potensi energi panas bumi di Indonesia yang mencapai 27 GWe sangat erat kaitannya dengan posisi Indonesia dalam kerangka tektonik dunia (Wahyuningsih, 2005). Ditinjau dari 135

munculnya panas bumi di permukaan per satuan luas, Indonesia menempati urutan keempat dunia, bahkan dari segi temperatur yang tinggi, merupakan kedua terbesar. Metode Self Potential (Potensial Diri) pertama kali ditemukan pada tahun 1830 oleh Robert Fox dengan menggunakan elektroda tembaga yang dihubungkan ke sebuah galvanometer untuk mendeteksi lapisan coppere sulfida di Carnwall (Inggris). Metode ini merupakan metode pasif, karena pengukurannya dilakukan tanpa menginjeksikan arus listrik lewat permukaan tanah, perbedaan potensial alami tanah diukur melalui dua titik dipermukaan tanah. Potensial yang dapat diukur berkisar antar beberapa millivolt (mv) hingga 1 volt. Metode Self Potential selama ini dimanfaatkan sebagai secondary tool dalam eksplorasi logam dasar khususnya untuk mendeteksi adanya bijih sulfida dan pada dekade terakhir metode Self Potential banyak digunakan untuk meneliti air tanah, panas bumi, dan untuk membantu pendeteksian patahan dekat permukaan. Self Potential umumnya berhubungan dengan perlapisan tubuh mineral sulfide (weathering of sulphide mineral body). Aktivitas elektrokimia dan mekanik adalah penyebab dari Self Potential di permukaan bumi. Salah satu faktor pengontrol dalam proses ini adalah air tanah. Potensial ini juga berhubungan erat dengan pelapukan yang terjadi pada mineral, variasi sifat batuan, aktivitas biolistrik dari material organik, korosi, perbedaan suhu dan tekanan dalam fluida di bawah permukaan dan fenomena- fenomena alam lainnya (Telford,1990). Perbedaan potensial dihasilkan di dalam bumi atau di dalam batuan yang teralterasi oleh kegiatan manusia maupun alam. Potensial alami terjadi akibat ketidaksamaan atau perbedaan material- material, dekat larutan elektrolit dengan perbedaan konsentrasi dan karena aliran fluida di bawah permukaan. Hal lain yang mengakibatkan terjadinya Self Potential di bawah permukaan bumi yang mana dipetakan untuk mengetahui informasi di bawah permukaan, Self Potential dapat dihasilkan oleh perbedaan mineralisasi, reaksi (kegiatan) elektromkimia, aktivitas geothermal dan bioelektrik oleh tumbuh- tumbuhan (vegetasi). (Suhanto,2005) Tujuan dari penelitian ini yaitu diharapkan mendapat data potensial yang maksimal sehingga dapat diketahui pola sebaran potensi panas bumi yang ada di Obyek Wisata Guci khususnya di sekitar pancuran 7 (tujuh). Manfaat dari penelitian ini yaitu menambah wawasan tentang potensi panas bumi yang ada di Obyek Wisata Guci serta mengetahui pola sebaran potensi panas bumi didaerah tersebut sehingga dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar. METODE Penelitian dilaksanakan dari tanggal 20-24 Juli 2014. Hal yang diperlukan dalam penelitian ini meliputi desain survei penelitian, kalibrasi alat, pengukuran data lapangan dilakukan di kawasan prospek panas bumi Pancuran Tujuh Obyek Wisata Guci Kabupaten Tegal. Adapun pengolahan dan interpretasi dilakukan di Laboratorium Fisika Bumi Universitas Negeri Semarang. Desai survei yang kita gambarkan sebagai berikut. 136 Vol. 13 No.2 Desember 2015

Gambar 1. Desain survei penelitian Pada pelaksanaan penelitian, kegiatan yang dilakukan adalah: kalibrasi alat, pengukuran data di lapangan, pengolahan, dan interpretasi. Secara lengkap uraian kegiatan dalam tahap pelaksanaan adalah sebagai berikut: Kalibrasi Alat Tujuan kalibrasi alat adalah untuk memperoleh data lapangan yang akurat. Kalibrasi elektroda non polarisasi dilakukan dengan cara menanam kedua elektroda ke tanah dengan jarak yang relatif dekat (10 cm). Kemudian nilai potensial diukur dengan hasil yang diperoleh harus 2 millivolt. Apabila nilai potensial 2 millivolt, maka kedua elektroda pot berpori harus dibersihkan, kemudian diisi kembali dengan larutan CuSO4 dengan konsentrasi yang sama di antara kedua elektroda tersebut. Hal ini akibat elektroda pot berpori tidak bersih atau larutan bocor. 137

Pengukuran Data Lapangan Pengukuran data lapangan pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan digital milivoltmeter yang memiliki impedansi masukan tinggi untuk mengabaikan arus dari bumi selama proses pengukuran. Jumlah titik pengukuran dalam daerah penelitian adalah 100.dengan jarak rata-rata antar titik adalah 2 meter. Titik referensi diletakkan di luar daerah penelitian pada jarak kira-kira 10 meter. Konfigurasi elektroda yang dipergunakan adalah model konfigurasi elektroda tetap yaitu dengan menjaga satu elektroda tetap di titik referensi, sedangkan elektroda lainnya bergerak setiap interval tertentu sesuai arah lintasan seperti gambar dibawah ini. Gambar 2. Teknis pengukuran data metode SP dengan konfigurasi elektroda tetap. Pengolahan Data Pada setiap titik ukur di lapangan, data yang diperoleh adalah nilai potensial atau tegangan Antara dua buah elektroda yang terbaca pada digital milivoltmeter. Data potensial ini belum menunjukkan nilai potensial diri pada titik ukur tersebut, karena ada perbedaan nilai di suatu titik ukur jika pengukuran diulang-ulang pada waktu yang berlainan. Oleh karena itu, data-data potensial hasil pengukuran harus dikoreksi, yang meliputi: koreksi pembacaan awal, koreksi topografi, koreksi harian, dan koreksi gangguan (noise). Data potensial yang telah terkoreksi diasumsikan sebagai data potensial diri benda anomali, dalam hal ini reservoir panas bumi yang menjadi target penelitian ini. 138 Vol. 13 No.2 Desember 2015

Interpretasi Data Data potensial diri yang telah terkoreksi diinterpretasikan secara kualitatif dan kuantitatif. Interpretasi kualitatif dilakukan menggunakan software Surfer versi 8 untuk mendapatkan peta kontur isopotensial. Berdasarkan peta kontur ini, maka dapat diinterpretasi sebaran panas bumi di daerah penelitian. Peralatan yang diperlukan dalam penelitian ini cukup sederhana, relatif murah dan terjangkau. Adapun peralatan penelitian yang digunakan di lapangan maupun di laboratorium pada tabel 1 dibawah ini. Tabel 1. Alat dan Bahan Penelitian No. Nama Alat dan Bahan Jumlah 1 Elektroda pot berpori, dari kawat tembaga yang dibungkus dalam keramik gerabah dengan ukuran diameter dalam 5 cm dan panjang 10 cm 30 buah 2 Kabel Konektor, panjang 50 cm 30 buah 3 Kabel Gulung, panjang 200 m 2 buah 4 Capit Buaya 30 buah 5 Kristal CuSO4 5 kilogram 6 Akuades 2 galon 7 Peta Geologi 1 set 8 Digital milivoltmeter (impedansi tinggi) 2 buah 9 Rol meter, panjang 100 m 1 buah 10 Global Positioning System (GPS) 1 buah 11 Laptop atau Personal Computer (PC) 1 set 12 Software Ms.Excel 1 paket 13 Software Surfer versi 8 1 paket 14 Alat Tulis 1 set HASIL DAN PEMBAHASAN Pengukuran dengan menggunakan metode Self Potential telah dilakukan di daerah kaki Gunung Slamet. Lokasi yang dipilih adalah kawasan sekitar mata air panas Pancuran Tujuh Obyek Wisata Guci Kabupaten Tegal. Jumlah titik pengukuran dalam daerah penelitian ini adalah 100 titik, dengan jarak rata-rata antar titik adalah 2 meter. Titik referensi diletakkan di luar daerah penelitian pada jarak kira- kira 10 meter. Penelitian difokuskan untuk mendeteksi potensi panas bumi di bawah permukaan daerah penelitian. Data yang telah didapatkan selanjutnya dimasukan kedalam Ms.Excel kemudian selanjutnya diolah menggunakan software Surfer. Hasil dari pengolahan data pada pengukuran base yaitu sebagai berikut. Pada hasil pengukuran potensial diri dari titik base dapat dilihat bahwa di peta konturnya terdapat titik pengukuran yang terpisah.hal ini kemungkinan disebabkan kurang teliti pembacaan pada digital milivoltmeter serta kondisi tanah yang tidak stabil. Posisi lintasan pengukuran yaitu dari jauh sumber air panas sampai mendekati sumber air panas. 139

Gambar 3. Peta kontur isopotensial (base) Peta kontur hasil pengukuran potensial diri dari rover dapat dilihat pada gambar berikut ini. Gambar 4. Peta kontur isopotensial (rover) 140 Vol. 13 No.2 Desember 2015

Pada peta kontur isopotensial rover hasilnya hampir menyerupai peta kontur pada base, hal ini dikarenakan titik pengukuran yang sama hanya saja mulai pengukurannya dari titik rover. Kendala dari penelitian ini yaitu cuaca yang kurang menentu, kondisi tanah yang tidak stabil, waktu pengukuran yang berbeda. Pada pengolahan data seharusnya sudah mahir menggunakan software Surfer. Karena pengolahan datanya harus teliti untuk menentukan peta konturnya. Nilai potensial yang tinggi yaitu pada lintasan kelima karena posisi lintasan yang mendekati sumber air panas dan yang rendah yaitu pada lintasan pertama karena posisi lintasan pengukuran yang jauh dari sumber air panas. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian potensi panas bumi menggunakan metode potensial diri (self potential) dengan elektroda pot berpori untuk mendeteksi aliran fluida panas bawah permukaan di kawasan Obyek Wisata Guci khususnya pancuran tujuh, dapat disimpulkan bahwa diperoleh sebaran data potensial di daerah penelitian dengan nilai tertinggi yang diperoleh adalah 47,3 mv, nilai terendah adalah -32,7 mv. Dari peta kontur isopotensial yang diperoleh dapat diinterpretasi bahwa daerah penelitian merupakan zona konduktif, yang diduga berasal dari mineral sulfida dalam fluida panas. Hal ini terindikasi dengan rendahnya nilai potensial yang terukur, yang secara numeric kebanyakan bernilai negatif. Saran Saran yang diberikan dari penulis untuk penelitian selanjutnya yaitu : Survei Potensial Diri merupakan survei pendahuluan untuk mengetahui pola penyebaran potensi panas bumi di pancuran tujuh Obyek Wisata Guci, maka sebaiknya dilakukan survei lebih lanjut dengan metode lain untuk melengkapi hasilnya; Ketika melakukan akuisisi data di lokasi penelitian diperlukannya pemahaman dalam cara pemakaian dan kesabaran dalam mengoperasikan peralatan yang digunakan untuk mendapatkan data yang akurat dan tepat. DAFTAR PUSTAKA Reynolds, John M. 1998. An Introduction to Applied and Environmental Geophysics. New York: John Wiley & Sons. 8: 493-494. Hendrajaya, L., dan Arif, I. 1988. Geolistrik Tahanan Jenis. Laboratorium Fisika Bumi. Jurusan FMIPA. ITB. Bandung. Suhanto, E., dan Bakrun. 2005. Penyelidikan Geolistrik Tahanan Jenis di Daerah Panasbumi Pincara Kabupaten Masamba Sulawesi Utara. Pemaparan Hasil Kegiatan Lapangan Subdit Panasbumi. Telford, W, M, Geldart, L, P, Sheriff, R, E, & Keys, D, A. 1990. Applied Geophysics. Cambridge University Press. New York. London. Melbourne. 141

Saptadji, Nenny. 2008. Sekilas tentang Panas Bumi. Bandung : Institut Teknik Bandung Wayunungsih, Rina. 2005. Potensi Wilayah Kerja Pertambangan Panas Bumi di Indonesia. Raharjo, S. A., Sehah. 2011. Survei Metode Self Potential Menggunakan Elektroda Pot Berpori untuk Mendeteksi Aliran Fluida Panas Bawah Permukaan di Kawasan Baturaden Kabupaten Banyumas Jawa Tengah. FMIPA: UNSOED. 142 Vol. 13 No.2 Desember 2015