BUPATI ALOR PERATURAN BUPATI ALOR NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH PADA JENJANG PENDIDIKAN DASAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI ALOR, Menimbang : a. bahwa sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota serta Peraturan Daerah Kabupaten Alor Nomor 4 Tahun 2007 tentang Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Pemerintahan Kabupaten Alor, maka Pemerintah Daerah Kabupaten Alor diberikan kewenangan untuk mengelola urusan Pemerintahan Bidang Pendidikan; b. bahwa untuk meningkatkan mutu pendidikan di daerah khususnya pada jenjang pendidikan dasar, Pemerintah Daerah Kabupaten Alor menerapkan kurikulum Manajemen Berbasis Sekolah (MBS); c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Penyelenggaraan Manajemen Berbasis Sekolah Pada Jenjang Pendidikan Dasar; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-daerah Tingkat II Dalam Wilayah Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1655); 2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 109, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4235); 3. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389); 4. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389);
5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 128, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 7. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4586); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4496); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 91, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4864); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Standar Proses dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5105)); 12. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 58 Tahun 2009 Tentang Standar pendidikan Anak Usia Dini. 13. Peraturan Daerah Kabupaten Alor Nomor 4 Tahun 2007 tentang Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Pemerintah Kabupaten Alor (Lembaran Daerah Kabupaten Alor Tahun 2007 Nomor 4, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Alor Nomor 409); 14. Peraturan Daerah Kabupaten Alor Nomor 6 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Alor 2005-2025 (Lembaran Daerah Kabupaten Alor Tahun 2009 Nomor 45, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Alor Nomor 468); 15. Peraturan Daerah Kabupaten Alor Nomor 1 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Alor Tahun 2010-2014 (Lembaran Daerah Kabupaten Alor Tahun 2010 Nomor 37, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Alor Nomor 470);
MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI ALOR TENTANG PELAKSANAAN MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH PADA JENJANG PENDIDIKAN DASAR. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan : 1) Daerah adalah Kabupaten Alor. 2) Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Alor. 3) Bupati adalah Bupati Alor. 4) Dinas Pendidikan adalah Dinas Pendidikan Kabupaten Alor. 5) Jenjang Pendidikan Dasar adalah tahapan pendidikan yang meliputi Sekolah Dasar /Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI) dan Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs) Negeri/Swasta di Wilayah Kabupaten Alor. 6) Satuan Pendidikan adalah kelompok layanan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan pada setiap jenjang dan jenis pendidikan. 7) Tenaga Kependidikan adalah orang yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaisuara, tutor, instruktur, fasilitator dan/atau sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya serta berpartipasi dalam penyelenggaraan pendidikan. 8) Peserta didik adalah anak-anak usia sekolah yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui jenjang dan jenis pendidikan tertentu. 9) Dewan Pendidikan adalah lembaga mandiri yang beranggotakan berbagai unsur masyarakat yang peduli terhadap pendidikan. 10) Komite sekolah adalah lembaga mandiri yang beranggotakan orang tua/wali peserta didik, komunitas sekolah serta tokoh masyarakat yang peduli terhadap pendidikan. 11) Manajemen Berbasis Sekolah yang selanjutnya disebut MBS adalah model manajemen yang memberikan otonomi lebih besar kepada sekolah, memberikan keluwesan kepada sekolah dan mendorong partisipasi secara langsung dari seluruh komponen pendidikan untuk meningkatkan mutu sekolah berdasarkan kebijakan pendidikan nasional serta peraturan perundang-undangan yang berlaku. BAB II FUNGSI DAN TUJUAN Pasal 2 Pelaksanaan MBS berfungsi mengintegrasikan Kebijakan Pemerintah dengan Kebijakan Pemerintah Daerah tentang Program Peningkatan Mutu Pendidikan Dasar untuk menjamin pemerataan kesempatan pendidikan dalam rangka menyukseskan wajib belajar Pendidikan Dasar 9 tahun. Pasal 3 Tujuan MBS: a. meningkatkan mutu pendidikan melalui peningkatan kemandirian, fleksibilitas, kerja sama, prakarsa dan inisiatif warga sekolah dalam mengelola, memanfaatkan, dan memberdayakan sumber daya lokal yang tersedia; b. meningkatkan kepedulian dan tanggung jawab warga sekolah, masyarakat dan pemerintah dalam penyelenggaraan pendidikan melalui keterbukaan, pengambilan keputusan bersama, monitoring evaluasi dan pertanggungjawaban bersama ; c. meningkatkan kualitas Paikem.(penjelasan pasl). d. meningkatkan efisiensi, efektifitas dan pemerataan layanan pendidikan di Daerah.
BAB III PRINSIP MBS Pasal 4 Prinsip MBS meliputi: 1) Transparansi; warga sekolah dan masyarakat dapat dengan mudah memperoleh informasi mengenai penyelenggaraan sekolah sehingga terdorong untuk mengambil prakarsa (berinisiatif) dalam upaya mengelola, memanfaatkan, dan memberdayakan sumber daya lokal yang tersedia dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan. 2) Partisipatif; warga sekolah dan masyarakat dilibatkan dalam pengambilan keputusan dalam penyelenggaraan sekolah mulai dari pembuatan perencanaan, pelaksanaan, monitoring evaluasi dan melakukan pertanggungjawaban dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan. 3) Akuntabel; sekolah dan/atau komite sekolah pada waktu-waktu yang ditentukan melakukan pertanggungjawaban kinerja, tingkat capaian program dan pelaksanaan setiap kegiatan yang dilakukan, melalui pendokumentasian, publikasi dan forumforum pengambilan keputusan yang ada di sekolah maupun komite sekolah. BAB IV KINERJA MBS Pasal 5 (1) Manajemen Kepala Sekolah adalah pengelolaan sekolah yang dilakukan dengan prinsip kemandirian, kemitraan, partisipasi, keterbukaan, dan akuntabilitas. (2) Pembelajaran dilaksanakan menggunakan pendekatan PAIKEM.(penjelasan pasl). (3) Peran serta masyarakat meliputi segala bentuk dukungan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan. (4) Indikator kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2) dan ayat (3) ditetapkan dengan keputusan Bupati. BAB V IMPLEMENTASI MBS Pasal 6 1) Implementasi MBS meliputi a. advokasi dan/atau sosialisasi program MBS; b. pelatihan modul awal dan lanjutan; c. magang, On the Job Training (OJT) dan studi banding; d. implementasi di sekolah dan lingkungan sekolah; e. monitoring dan supervisi reguler; f. review tahunan pelaksanaan MBS; g. pendampingan dan revitalisasi Kelompok Kerja Guru (KKG) dan Kelompok Kerja Kepala Sekolah (KKKS); h. pendampingan dan revitalisasi Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP)/ Musyawarah Guru Pembimbing (MGP) dan Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS); i. Peningkatan peran serta masyarakat; j. Peningkatan kapasitas dan kemandirian sekolah. 2) Dalam rangka mengimplemetasikan Program MBS dibentuk Kelompok Kerja. 3) Ketentuan mengenai kriteria keanggotaan, peran, kewenangan dan fungsi Kelompok Kerja sebagaiman dimaksud pada ayat (2) diatur lebih lanjut dalam petunjuk pelaksanaan MBS oleh Dinas Pendidikan.
BAB VI PEMBIAYAAN Pasal 7 1) Pembiayaan pelaksanaan MBS berasal dari: a. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara; b. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah; c. Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah; d. sumber dana lain yang sah dan tidak mengikat. 2) ketentuan mengenai sumber dan besaran biaya sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan Bupati. BAB VII EVALUASI DAN PELAPORAN Pasal 8 Evaluasi MBS dilakukan oleh Tim Pembina MBS pada setiap semester dan hasil evaluasi dilaporkan kepada Bupati. Pasal 9 Petunjuk lebih lanjut mengenai evaluasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 diatur oleh Dinas Pendidikan. BAB VIII KETENTUAN PENUTUP Pasal 10 Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Bupati ini, sepanjang mengenai pelaksanaannya diatur lebih lanjut oleh Dinas Pendidikan. Pasal 12 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Alor. Ditetapkan di Kalabahi pada tanggal 6 Desember 2010 Diundangkan di Kalabahi pada tanggal 6 Desember 2010 BERITA DAERAH KABUPATEN ALOR TAHUN 2010 NOMOR 374