BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tata kelola suatu perusahaan menjadi hal yang sangat penting dalam mendukung kesuksesan pencapaian tujuan organisasi. Menurut Komite Nasional Kebijakan Governance (2006) untuk mewujudkan tata kelola yang baik, perusahaan harus menerapkan asas-asas good corporate governance. Asas-asas good corporate governance meliputi transparansi, akuntabilitas, responsbility, independensi, kewajaran dan kesetaraan. Tata kelola memiliki keterikatan yang erat dengan pengendalian internal. Untuk mewujudkan tata kelola yang baik suatu organisasi harus memiliki pengendalian internal yang efektif. Salah satu kunci keberhasilan tata kelola yang baik tersebut dipengaruhi oleh pengendalian internal yang diterapkan di perusahaan. Pengendalian internal dirancang sedemikian rupa agar dapat memperkecil risiko dan menghindari masalah masalah internal pada perusahaan. Menurut Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission (COSO 2013) pengendalian internal merupakan sistem, struktur atau proses yang diimplementasikan oleh Dewan Komisaris, manajemen, dan karyawan dalam perusahaan. Pengendalian tersebut dilakukan dengan tujuan untuk menyediakan jaminan yang memadai. Jaminan tersebut meliputi efektivitas 1
dan efisiensi operasi, keandalan laporan keuangan, serta kepatuhan pada peraturan perundang-undangan. Ratliff, et al (1998: 11) menjelaskan bahwa peningkatan kompleksitas dalam organisasi yang besar menimbulkan kebutuhan manajemen untuk memantau pengendalian internal tersebut. Manajemen berupaya memberikan jaminan bahwa pengendalian internal berfungsi dengan baik untuk meningkatkan efektivitas kinerja perusahaan tersebut. Mengingat pentingnya pengendalian internal tersebut manajemen sebagai pelaksana fungsi operasional perusahaan dituntut dapat mengimplementasikan pengendalian internal secara efektif agar tujuan perusahaan tercapai. Implementasi pengendalian internal secara efektif telah dikemukakan di dalam konsep COSO Integrated Framework 2013. COSO merupakan suatu komisi bidang manajemen organisasi yang mengembangkan konsep pengendalian internal dalam suatu organisasi. Konsep pengendalian internal ini diterbitkan oleh COSO pada tahun 1992. Seiring dengan berjalannya waktu dan kemajuan teknologi yang memengaruhi kemajuan sektor bisnis, COSO menerbitkan kerangka pengendalian internal terbaru pada tanggal 14 Mei 2013. Kerangka pengendalian internal terbaru itu disebut COSO Integrated Framework 2013. COSO Integrated Framework 2013 merupakan pembaruan dari COSO 1992. COSO Integrated Framework 2013 mengembangkan tujuh belas prinsip hasil pengembangan komponen pengendalian internal. Prinsip-prinsip tersebut dikembangkan dengan tujuan untuk meningkatkan akuntabilitas suatu organisasi. 2
Mengingat pentingnya pengendalian internal berbasis COSO Integrated Framework 2013 ini, pengendalian internal menjadi sangat penting bagi setiap perusahaan. Namun, pada penerapannya masih banyak ditemukan masalah kelemahan pengendalian internal, seperti pada PT Campang Tiga. PT Campang Tiga merupakan perusahaan grup di Sumatera Selatan yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit. Aktivitas PT Campang Tiga mengelola produksi crude palm oil (CPO) dan memproduksi palm kernel (PK). Pengelolaan produksi CPO sebanyak 90% dari total nilai penjualan perusahaan dan pengelolaan produksi palm kernel sebanyak 10% dari total nilai penjualan perusahaan. Selain itu, PT Campang Tiga juga membawahkan perusahaanperusahaan yang bergerak dibidang kontruksi jalan dan jembatan, seperti pengelolaan produksi aspal, jasa penjualan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), dan bidang properti. Melihat beragamnya aktivitas perusahaan menuntut PT Campang Tiga menerapkan pengendalian internal yang memadai dalam menghadapi masalahmasalah internal perusahaan. Namun, dalam penerapannya masih banyak ditemukan permasalahan internal akibat lemahnya sistem pengendalian internal di PT Campang Tiga. Berdasarkan wawancara awal penulis dengan pimpinan PT Campang Tiga ditemukan permasalahan pada aktivitas pemeliharaan perkebunan, seperti masalah tidak efektifnya pelaksanaan pemupukan. Pemupukan merupakan salah satu kegiatan dalam aktivitas pemeliharaan perkebunan di PT Campang Tiga. Beban pemeliharaan yang tinggi berasal dari 3
pelaksanaan pemupukan. Menurut data PT Campang Tiga beban pemupukan mencapai 40% 50% dari beban pemeliharaan dan mencapai 30% 40% dari total biaya produksi kelapa sawit. Penyebab tidak efektifnya pelaksanaan pemupukan yaitu persiapan yang kurang memadai, pemberian pupuk yang tidak sesuai dengan standar, dan faktor sumber daya manusia yang kurang memadai. Pelaksanaan pemupukan yang tidak efektif akan sangat memengaruhi jumlah produksi. Hal itu memengaruhi volume buah sehingga secara otomatis akan memengaruhi total revenue perusahaan. Hal tersebut mengakibatkan kerugian besar bagi perusahaan. Mengingat persentase beban pemupukan yang tinggi, pelaksanaan aktivitas pemupukan memerlukan pengendalian internal yang memadai. Penerapan pengendalian internal yang memadai menjadi sangat penting karena berhubungan dengan jumlah aset yang dikelola oleh PT Campang Tiga. Penerapan pengendalian internal pada pelaksanaan pemupukan di PT Campang Tiga ini menjadi fokus penelitian ini. Evaluasi pengendalian internal dilakukan berdasarkan COSO Integrated Framework 2013. Penerapan pengendalian internal pada pelaksanaan pemupukan di PT Campang Tiga ini menjadi hal menarik bagi penulis. Oleh karena itu, penulis melakukan penelitian dengan judul Evaluasi Pengendalian Internal pada Pelaksanaan Pemupukan Berbasis COSO Integrated Framework 2013 (Studi Kasus PT Campang Tiga). 4
1.2 Rumusan Permasalahan Studi Kasus Masih terdapat permasalahan lemahnya pengendalian internal pada aktivitas pemeliharaan khususnya pada pelaksanaan pemupukan. Pelaksanaan pemupukan yang tidak efektif disebabkan oleh persiapan yang kurang memadai, pemberian pupuk yang tidak sesuai dengan standar, dan faktor sumber daya manusia yang kurang memadai. Permasalahan ini akan memengaruhi jumlah produksi karena berpengaruh juga pada volume buah. Dengan demikian, pemupukan yang tidak efektif secara otomatis akan memengaruhi total revenue perusahaan. 1.3 Pertanyaan Penelitian Berdasarkan uraian di atas, pertanyaan penelitian ini yaitu apakah pengendalian internal pada pelaksanaan pemupukan di PT Campang Tiga telah diterapkan secara memadai dan sesuai dengan COSO Integrated Framework 2013? 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini yaitu mengevaluasi penerapan pengendalian internal pada pelaksanaan pemupukan di PT Campang Tiga dengan menggunakan COSO Integrated Framework 2013. 1.5 Motivasi Penelitian Motivasi penelitian ini yaitu mendapatkan gambaran dan pemahaman mengenai penerapan pengendalian internal pada pelaksanaan pemupukan di PT Campang Tiga. Aktivitas pemeliharaan khususnya pada pelaksanaan pemupukan masih terdapat masalah yang disebabkan oleh masih lemahnya pengendalian internal. Mengingat beban pemupukan tergolong beban yang tinggi diperlukan pengendalian internal yang memadai. Hal tersebut memotivasi penulis untuk 5
mengevaluasi penerapan pengendalian internal pada pelaksanaan pemupukan di PT Campang Tiga. 1.6 Kontribusi Penelitian Penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi sebagai berikut. 1. Bagi PT Campang Tiga Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi perkembangan dan perbaikan pengendalian internal di PT Campang Tiga. 2. Bagi pembaca Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman mengenai pengendalian internal dan penerapan pengendalian internal pada pelaksanaan pemupukan di PT Campang Tiga. 1.7 Sistem Pembahasan Penelitian Proses penulisan dalam penelitian ini secara garis besar terdiri atas lima bab. BAB I PENDAHULUAN Bab ini mencakup latar belakang, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, motivasi penelitian, kontribusi penelitian, dan sistem pembahasan penelitian. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini memberikan pemahaman teori yang mencakup teori-teori yang relevan untuk mendukung penelitian ini. BAB III METODE PENELITIAN Bab ini membahas metode penelitian, profil objek penelitian, memberikan gambaran mengenai karakteristik objek penelitian, rasionalisasi pemilihan objek 6
penelitian, sumber data, teknik dan proses pengambilan data, serta pembahasan analisis data. BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS Bab ini menjelaskan hasil penelitian; memaparkan temuan di lapangan untuk dirumuskan, dianalisis sesuai dengan teori, dan dibahas secara komprehensif. Bab ini juga akan memaparkan jawaban pertanyaan penelitian dan merumuskannya untuk menarik simpulan. BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI Bab ini merupakan bagian akhir yang berisi simpulan dan pemberian rekomendasi. Rekomendasi tersebut diharapkan bermanfaat bagi objek penelitian dan peneliti selanjutnya. 7