1 BAB 1 PENDAHULUAN Pada bab ini peneliti akan membahas latar belakang pemilihan topik penelitian, rumusan masalah penelitian yang diangkat, pertanyaan penelitian dan juga motivasi peneliti melakukan penelitian serta penjelasan mengenai proses penelitian yang akan dilakukan. 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) merupakan jenjang pendidikan tambahan yang ditujukan bagi seorang lulusan sarjana ekonomi jurusan akuntansi yang ingin mendapatkan gelar Akuntan (Nurjanah, 2015). Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional (SK Mendiknas) No. 179/U/2001 menyatakan bahwa lulusan sarjana strata satu (S1) jurusan akuntansi berkesempatan menempuh Pendidikan Profesi Akuntansi di perguruan tinggi yang telah ditunjuk oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Mereka yang telah menempuh PPAk nantinya berhak memperoleh sebutan profesi Akuntan (Ak) dan juga berpeluang tinggi untuk dapat meniti karir sebagai auditor pemerintahan, auditor internal, akuntan sektor publik, akuntan manajemen, akuntan pendidik, akuntan perpajakan, akuntan keuangan, maupun akuntan sistem informasi. 1 Penyelenggaraan PPAk dilakukan dalam rangka peningkatan kualitas a- kuntan. Dalam hal ini Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) sebagai lembaga yang berwenang mengambil langkah tegas untuk meningkatkan kualitas akuntan di Indonesia. Dalam rangka memberikan perlindungan terhadap kepentingan publik,
2 pembinaan terhadap profesi akuntan dan guna mendorong perkembangan profesi akuntan di Indonesia untuk menghadapi tantangan profesi dalam perekonomian global, termasuk kesiapan menghadapi Masyarakat Ekonomi ASE- AN (ASEAN Economic Community) tahun 2015. Berhubungan dengan hal tersebut, Menteri Keuangan menetapkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 25/PMK.01/2014 tanggal 3 Februari 2014 tentang Akuntan Beregister Negara. PMK yang diundangkan pada tanggal 4 Februari 2014 ini mengganti ketentuan sebelumnya yaitu KMK Nomor 331/KMK.017/1999 tentang Penyelenggaraan Pendaftaran Akuntan Pada Register Negara. Peraturan tersebut menyatakan bahwa untuk terdaftar sebagai Register Negara Akuntan seseorang harus memenuhi persyaratan lulus pendidikan profesi akuntansi atau lulus ujian sertifikasi akuntan profesional. Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 25/PMK.01/2014 menimbulkan berbagai polemik karena dianggap bertentangan dengan undang-undang yang berkaitan lainnya. Menurut petisi yang diunggah dalam situs https://www.change.org menyebutkan bahwa undang-undang yang bertentangan dengan PMK nomor 25 yaitu UU No/ 34/1954 tentang Pemakaian Gelar Akuntan
3 dan UU No. 20/2003 tetang Sistem Pendidikan Nasional. UU No/ 34/1954 menyebutkan bahwa gelar Ak hanya diberikan pada mereka yang mempunyai ijazah akuntan. Ijazah yang dimaksud adalah ijazah yang diberikan oleh suatu universitas negeri atau suatu badan perguruan tinggi lain yang dibentuk menurut UU atau diakui pemerintah. UU No.20/2003 menyebutkan perguruan tinggi yang memenuhi persyaratan pendirian dan dinyatakan berhak menyelenggarakan program pendidikan tertentu dapat memberikan gelar akademik. Saat ini PPAk diatur penuh oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dalam pengaturan kurikulum beserta silabus. Sehingga ada standardisasi pembelajaran dari organisasi profesi secara rigid sampai dengan materi pembelajaran. Pengajuan petisi juga disertai silabus terbaru dari IAI. Berdasarkan silabus terbaru dari IAI, Forum Komunikasi Akuntan Indonesia berpendapat bahwa dalam silabus tersebut PPAk sama sekali tidak diberikan tempat untuk melakukan validasi keberhasilan anak didik, baik dalam bentuk ujian maupun kuis (dalam www.change.org). Kondisi ini menyebabkan fungsi pendidikan dalam PPAk sepertinya diturunkan seperti lembaga bimbingan belajar Chartered of Accountant (CA), karena kelulusan ujian sertifikasi tersebut menurut IAI merupakan exit exam untuk mahasiswa PPAk. Universitas Gadjah Mada (UGM) sebagai salah satu universitas yang menyelenggarakan program pendidikan profesi juga merasakan dampak dari adanya peraturan tersebut. Mahasiswa PPAk UGM yang merasakan peralihan peraturan tersebut yaitu mahasiswa angkatan 29. Angkatan 29 merupakan mahasiswa yang tergabung dalam PPAk UGM sejak bulan April untuk matrikulasi dan bulan
4 September untuk perkuliahan reguler. Berdasarkan hasil wawancara beberapa mahasiswa PPAk UGM angkatan 29, mayoritas dari mereka merasa sangat menyayangkan adanya pemberitahuan yang cukup terlambat dari pihak pengelola a- kan penerapan peraturan baru tersebut. Menanggapi fenomena tersebut sepertinya terdapat kesenjangan antara manajemen PPAk UGM dan mahasiswa. Meskipun dirasa hanya segelintir mahasiswa yaitu angkatan 29, namun pengakuan dari pihak manajemen tentu saja hal tersebut memiliki dampak yang signifikan bagi keberlangsungan PPAk UGM itu sendiri. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk menganalisis apa yang menjadi ekspektasi atau harapan pihak pengelola PPAk UGM untuk keberlanjutan proses belajar-mengajar (going concern) setelah diterapkannya peraturan menteri keuangan tersebut dan juga harapan pihak pengelola bagi mahasiswa angkatan 29. Serta menganalisis apa yang menjadi kebutuhan, keinginan dan ekspektasi dari pelanggan yaitu mahasiswa khususnya angkatan 29. Tujuan akhir dari penelitian ini yaitu sebagai alat penghubung (bridging) dan pengingat (reminder) manajemen PPAk UGM terhadap apa yang sebenanya pelanggan mereka butuhkan. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarakan pemaparan latar belakang di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini ialah ditengarai terdapat kesenjangan harapan (expectation gap) antara pengelola atau manajemen Pendidikan Profesi Akuntansi Universitas Gadjah Mada dengan pelanggan yaitu mahasiswa angkatan 29 yang menjadi mahasiswa di saat peralihan penerapan peraturan yang baru.
5 1.3 Pertanyaan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka peneliti mencoba mengidentifikasi masalah yang ditemukan ke dalam pertanyaan penelitian sebagai berikut: 1. Bagaimana ekspektasi pengelola PPAK FEB UGM dan mahasiswa angkatan 29 PPAK FEB UGM terhadap PMK Nomor 25/PMK.01/2014? 2. Mengapa terjadi kesenjangan harapan (expectation gap) antara pengelola PPAk FEB UGM dengan mahasiswa angkatan 29? 3. Bagaimakah strategi PPAk UGM mengelola kesenjangan harapan terkait PMK Nomor 25/PMK.01/2014 untuk tujuan perbaikan secara terusmenerus? 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini antara lain, sebagai berikut: 1. Untuk menganalisis ekspektasi pengelola dan mahasiswa angkatan 29 terhadap PMK Nomor 25/PMK.01/2014, 2. Untuk menganalisis penyebab terjadinya kesenjangan di antara pengelola PPAk FEB UGM dengan mahasiswa angkatan 29 3. Untuk mengevaluasi strategi PPAk UGM mengelola kesenjangan harapan terkait PMK Nomor 25/PMK.01/2014 untuk tujuan perbaikan secara terusmenerus. 1.5 Motivasi Penelitian Motivasi untuk melakukan penelitian ini adalah untuk memperkaya keilmuan dengan memberikan sumbangan pemikiran secara ilmiah dengan cara me-
6 lakukan analisis terhadap harapan pengelola PPAk UGM dan mahasiswa terkait PMK Nomor 25/PMK.01/2014, serta dapat menunjukkan kepada manajemen PPAk UGM jika terdapat kesenjangan harapan dan bagaimana mengelola kesenjangan tersebut untuk tujuan perbaikan secara terus-menerus (continuous improvement) 1.6 Kontribusi Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi praktis dan keilmuan antara lain, sebagai berikut: 1. Kontribusi Praktis Secara praktis kontribusi yang akan diberikan terhadap manajemen PPAk UGM, peneliti berharap penelitian ini dapat menjadi masukan bagi manajemen tentang gambaran riil harapan mahasiswa PPAk UGM terhadap pengelola terkait PMK Nomor 25/PMK.01/2014. Hasil dari analisis tersebut dapat dikomparasikan dengan harapan manajemen PPAk UGM. Dengan demikian diharapkan manajemen memiliki pengetahuan yang pasti apakah terdapat gap antara harapan manajemen PPAk UGM dan mahasiswa sebagai pelanggan langsung. Hal ini dapat membantu manajemen dalam mengambil keputusan terhadap perbaikan strategi untuk melakukan improvement secara terus- menerus. 2. Kontribusi Teoritis Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan referensi bagi peneliti lain yang tertarik untuk melakukan penelitian menge-
7 nai kesenjangan harapan antara manajemen dan pelanggan dan bagaimana mengelolanya dalam upaya perbaikan secara terus-menerus. 1.7 Proses Penelitian Penelitian ini terdiri atas lima bagian antara lain, sebagai berikut: Bab I: Pendahuluan Bab ini menjabarkan mengenai latar belakang penelitian, rumusan permasalahan studi kasus, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, motivasi penelititan, kontribusi penelitian, dan proses penelitian atas kesenjangan harapan (expectation gap) antara pengelola PPAk FEB UGM dengan mahasiswa angkatan 29. Bab II: Landasan Teori dan Tinjauan Literatur Pada bab ini merupakan bagian yang akan memaparkan teori yang mendukung penelitian dan nantinya akan digunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian yang diselraskan dengan hasil temuan dan diskusi pada bab berikutntya, selain itu pembahasan jurnal atau literatur lainnya yang berkaitan dengan analisis kesenjangan harapan (expectation gap) yang dijadikan acuan untuk penelitian ini. Bab III: Metode Penelitian Pada bab ini dijabarkan mengenai rasionalitas pemilihan objek penelitian, jenis penelitian pendekatan yang digunakan dalam penelitian, teknik pengambilan data dan teknik analisis data yang akan dilakukan. Bab IV: Analisis dan Diskusi Bab ini berisi tentang gambaran singkat profil objek penelitian, kemudian terdapat uraian hasil pengumpulan data yang dilakukan sesuai dengan metode pengumpulan data yaitu menggunakan wawancara dan telaah dokumen, diskusi
8 dan fakta-fakta yang dapat menjawab tujuan penelitian. Serta informasi-informasi lain yang mendukung pertanyaan penelitian. Bab V: Kesimpulan dan Saran Pada bab ini akan disajikan kesimpulan atas pembahasan yang telah dilakukan serta memberikan saran yang dianggap penting dan berguna bagi perbaikan secara terus-menerus (continuous improvement) bagi manajemen PPAk FEB UGM.