NASKAH PUBLIKASI KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA GEMPABUMI DI DESA KRAGILAN KECAMATAN GANTIWARNO KABUPATEN KLATEN

dokumen-dokumen yang mirip
KESIAPSIAGAAN SISWA DALAM MENGHADAPI BENCANA GEMPABUMI DI SMP N 1 GANTIWARNO KECAMATAN GANTIWARNO KABUPATEN KLATEN ARTIKEL PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. dan 10 Kelurahan, dengan luas ha. Kabupaten Klaten merupakan BT dan LS LS.

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP KESIAPSIAGAAN SISWA DALAM MENGHADAPI BENCANA GEMPA BUMI DI SMA NEGERI 1 GANTIWARNO

PENGETAHUAN GEOGRAFIS DAN KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DI KECAMATAN BULU KABUPATEN SUKOHARJO DALAM MENGHADAPI BENCANA GEMPA BUMI

TINGKAT KESIAPSIAGAAN SISWA KELAS XI DALAM MENGHADAPI BENCANA GEMPA BUMI DI SMA MUHAMMADIYAH 1 KLATEN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

KESIAPSIAGAAN SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 8 SURAKARTA TERHADAP BENCANA GEMPA BUMI ARTIKEL PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan

Naskah Publikasi Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Geografi

KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT MENGHADAPI BENCANA GEMPA BUMI DI DESA BERO KECAMATAN TRUCUK KABUPATEN KLATEN DITINJAU DARI TINGKAT PENDIDIKAN MASYARAKAT

TINGKAT KESIAPSIAGAAN SISWA KELAS VII DALAM MENGHADAPI BENCANA GEMPA BUMI DI SMP MUHAMMADIYAH 5 NGUPIT KECAMATAN NGAWEN KABUPATEN KLATEN

KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI KELURAHAN JOYOSURAN KECAMATAN PASAR KLIWON KOTA SURAKARTA

HUBUNGAN KESIAPSIAGAAN BENCANA GEMPABUMI DENGAN PROSES PEMBELAJARAN SISWA KELAS VII A B, DAN E DI SMP NEGERI 1 TULUNG DI KECAMATAN TULUNG KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. daerah yang terdapat zona subduksi atau zona pertemuan antara 2 lempeng

TINGKAT KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT TERHADAP BENCANA BANJIR DI DUSUN NUSUPAN DESA KADOKAN KECAMATAN GROGOL KABUPATEN SUKOHARJO

KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA GEMPABUMI DI DESA SUMBER KECAMATAN TRUCUK KABUPATEN KLATEN NASKAH PUBLIKASI

TINGKAT KESIAPSIAGAAN GABUNGAN KELOMPOKTANI (GAPOKTAN) DALAM MENGHADAPI BENCANA KEKERINGAN DI DESA BULU KECAMATAN BULU KABUPATEN SUKOHARJO

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013

PENGETAHUAN SISWA MTS MUHAMMADIYAH TAWANGSARI DALAM KESIAPSIAGAAN BENCANA GEMPA BUMI DI KABUPATEN SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan korban jiwa, kerugian harta benda kerusakan lingkungan,

BAB I PENDAHULUAN. dan dikepung oleh tiga lempeng utama (Eurasia, Indo-Australia dan Pasifik),

PENGETAHUAN SISWA TENTANG MITIGASI NON STRUKTURAL BENCANA GEMPABUMI SMK MUHAMMADIYAH 01 WEDI KABUPATEN KLATEN ARTIKEL PUBLIKASI. GunaMencapai Derajat

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh. Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Geografi

KESIAPSIAGAAN SISWA KELAS X DI SMA BERBUDI KECAMATAN GANTIWARNO KABUPATEN KLATEN DALAM MENGHADAPI BENCANA GEMPA BUMI ARTIKEL PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. terhadap tata kehidupan dan penghidupan masyarakat (Sudibyakto, 2011).

TINGKAT KESIAPSIAGAAN GURU TERHADAP BENCANA GEMPABUMI DI SMK MUHAMMADIYAH 1 PRAMBANAN TAHUN 2014

KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI ANCAMAN BENCANA KEBAKARAN DI KELURAHAN KAUMAN KECAMATAN PASAR KLIWON KOTA SURAKATA ARTIKEL PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. (Undang-undang nomor 24 tahun 2007). Australia yang bergerak relative ke Utara dengan lempeng Euro-Asia yang

BAB I PENDAHULUAN. empat lempeng raksasa, yaitu lempeng Eurasia, lempeng Hindia-Australia,

ARTIKEL PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarana S-1 Pendidikan Geografi. Diajukan Oleh: TEGUH SUBROTO

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

IDENTIFIKASI KESIAPSIAGAAN BENCANA BANJIR PADA SISWA SMP N 2 KARTASURA KABUPATEN SUKOHARJO.

BAB I PENDAHULUAN. lempeng raksasa, yaitu Lempeng Eurasia, Lempeng Indo-Australia, dan

KERENTANAN DAN KESIAPSIAGAAN DI DESA BAWAK KECAMATAN CAWAS KABUPATEN KLATEN TERHADAP BENCANA BANJIR NASKAH PUBLIKASI

ARTIKEL PUBLIKASI. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Geografi. Disusun Oleh: NIA PARAMITHA SARI A Kepada:

PENGETAHUAN SISWA SMA MTA SURAKARTA KELAS X DAN KELAS XI TERHADAP KESIAPSIAGAAN BENCANA GEMPABUMI ARTIKEL PUBLIKASI. Guna Mencapai Derajat S-1

BAB I PENDAHULUAN. pada episentrum LU BT (

BAB 1 : PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. terletakm pada 3 pertemuan lempeng tektonik dunia, yaitu lempeng Euro-Asia

BAB 1 PENDAHULUAN. bencana disebabkan oleh faktor alam, non alam, dan manusia. Undang- bencana alam, bencana nonalam, dan bencana sosial.

KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI DESA LANGENHARJO KECAMATAN GROGOL KABUPATEN SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. yaitu Lempeng Euro-Asia dibagian Utara, Lempeng Indo-Australia. dibagian Selatan dan Lempeng Samudera Pasifik dibagian Timur.

ANGGI PRATIWI A

TINGKAT KESIAPSIAGAAN GURU TERHADAP BENCANA GEMPABUMI DI SMK MUHAMMADIYAH 1 PRAMBANAN TAHUN 2014

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014

BAB 1 PENDAHULUAN. mengenai bencana alam, bencana non alam, dan bencana sosial.

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 mendefinisikan Bencana. kerugian harta benda, dan dampak psikologis.

TINGKAT PENGETAHUAN SISWA KELAS VIII TERHADAP KESIAPSIAGAAN BENCANA GEMPABUMI DI SMP N 2 BAKI KABUPATEN SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Geografi

KESIAPSIAGAAN SEKOLAH DALAM MENGHADAPI BENCANA GEMPABUMI DI SMA NEGERI 1 WEDI KABUPATEN KLATEN NASKAH PUBLIKASI

KESIAPSIAGAAN GURU SMAN 1 PRAMBANAN DALAM MENGHADAPI BENCANA GEMPA BUMI. Agustian Deny Ardiansyah 1.

KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA GEMPABUMI DI DESA MURUH KECAMATAN GANTIWARNO KABUPATEN KLATEN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. Pasung, Kecamatan Wedi, Kabupaten Klaten. jadwal penelitian sebagai berikut:

BAB 1 PENDAHULUAN. lempeng Indo-Australia, lempeng Eurasia dan Lempeng Pasifik. Gerakan ketiga

PENGETAHUAN DAN KESIAPSIAGAAN GURU DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI SMP NEGERI 6 SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Klaten merupakan bagian dariprovinsi Jawa Tengah, yang

TINGKAT PENGETAHUAN SISWA KELAS X TERHADAP KESIAPSIAGAAN BENCANA GEMPA BUMI DI SMK TUNAS BANGSA KABUPATEN SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia menempati wilayah zona tektonik tempat pertemuan tiga

BAB I PEDAHULUAN. yang disebabkan, baik oleh faktor alam atau faktor non alam maupun. Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007 ).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. baik oleh faktor alam, atau faktor non-alam maupun faktor manusia sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia terletak di antara tiga lempeng aktif dunia, yaitu Lempeng

PENGARUH PELATIHAN SIMULASI TERHADAP PENGETAHUAN SISWA KELAS X IPS TENTANG MITIGASI BENCANA GEMPA BUMI DI SMA MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA

KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI KELURAHAN NUSUKAN KECAMATAN BANJARSARI KOTA SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

Penyebab Tsunami BAB I PENDAHULUAN

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menggambarkan secara sistematis fakta dan ciri-ciri objek atau

BAB I PENDAHULUAN. Boyolali disebelah utara, Kabupaten Sukoharjo disebelah timur, Kabupaten Gunung Kidul (DI Yogyakarta) disebelah selatan, dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. permukaan air laut dan memiliki luas wilayah 158,856 ha. Desa Muruh

KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA GEMPABUMI DI DESA MURUH KECAMATAN GANTIWARNO KABUPATEN KLATEN ARTIKEL PUBLIKASI

PERAN PEMERINTAH DESA DAN KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA KEKERINGAN DI DESA LOROG KECAMATAN TAWANGSARI KABUPATEN SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. manusia, yang dapat terjadi secara tiba-tiba atau perlahan-lahan, yang. serta melampaui kemampuan dan sumber daya manusia untuk

KESIAPSIAGAAN SISWA SMP N 3 GANTIWARNO KABUPATEN KLATEN DALAM MENGHADAPI BENCANA GEMPA BUMI NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

PERAN PEMERINTAH DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI KELURAHAN NUSUKAN KECAMATAN BANJARSARI SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

menyatakan bahwa Kabupaten Klaten memiliki karakter wilayah yang rentan terhadap bencana, dan salah satu bencana yang terjadi adalah gempa bumi.

BAB I PENDAHULUAN. Lempeng Pasifik, Lempeng Eurasia, dan Lempeng Hindia-Australia yang lazim

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP KESIAPSIAGAAN SISWA DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DAN GEMPA BUMI DI SMP NEGERI 1 GATAK

: Lutfi Rahmawati Nurhadi, Ekosari Roektiningroem, dan Widodo Setiyo Wibowo. FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. satu bukti kerawanan gempa tersebut adalah gempa tektonik yang terjadi pada

BAB I PENDAHULUAN. pada tahun 2004 yang melanda Aceh dan sekitarnya. Menurut U.S. Geological

BAB I PENDAHULUAN. Kepulauan Indonesia secara geografis terletak di 6 LU - 11 LS dan

BAB I PENDAHULUAN. Kota Surakarta merupakan kota dengan wilayah yang berbatasan dengan

KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA GEMPA BUMI DI KECAMATAN WEDI KABUPATEN KLATEN

BAB I PENDAHULUAN pulau besar dan kecil dan diantaranya tidak berpenghuni.

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Sebaran episenter gempa di wilayah Indonesia (Irsyam dkk, 2010). P. Lombok

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi geologi Indonesia yang merupakan pertemuan lempeng tektonik

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang

PENGARUH PENDIDIKAN MITIGASI BENCANA BANJIR TERHADAP MINAT BELAJAR PRAMUKA SMP NEGERI 3 MOJOLABAN KABUPATEN SUKOHARJO

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. memberikan suatu penghidupan manusia, namun disisi lain. Alam dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pantai selatan Pulau Jawa merupakan wilayah yang paling besar berpotensi gempa bumi sampai kekuatan 9 skala

TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT TERHADAP BENCANA BANJIR, GEMPA BUMI, DAN TANAH LONGSOR DI KECAMATAN WONOGIRI

POTENSI KERUSAKAN GEMPA BUMI AKIBAT PERGERAKAN PATAHAN SUMATERA DI SUMATERA BARAT DAN SEKITARNYA. Oleh : Hendro Murtianto*)

BAB 1 PENDAHULUAN. Gempa bumi merupakan bencana alam yang relatif sering terjadi di

PEMETAAN SEKOLAH SMA/SMK BERDASARKAN KERAWANAN BENCANA UNTUK MENINGKATKAN PENGETAHUAN KEBENCANAAN SISWA DI KABUPATEN SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.. 10

BAB I PENDAHULUAN. bencana. Dalam Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan

TINGKAT PENGETAHUAN SISWA KELAS X SMK MUHAMMADIYAH 02 WEDI KABUPATEN KLATEN DALAM MITIGASI BENCANA GEMPA BUMI NASKAH PUBLIKASI

Transkripsi:

NASKAH PUBLIKASI KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA GEMPABUMI DI DESA KRAGILAN KECAMATAN GANTIWARNO KABUPATEN KLATEN Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Geografi Disusun Oleh: LINA GRADINA DEWI A 610 100 073 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN Jl. A Yani Tromol Pos I Pabelan, Kartasura Telp. (0271) 717417 Fax: 715448 Surakarta 57102 Surat Persetujuan Artikel Publikasi Ilmiah Yang bertanda tangan di bawah ini pembimbing skripsi/tugas akhir: Nama : R.Muh.Amin Sunarhadi, S.Si, M.P NIK : 800 Telah membaca dan mencermati naskah artikel publikasi ilmiah yang merupakan ringkasan skripsi (tugas akhir) dari mahasiswa: Nama NIM : Lina Gradina Dewi : A610100073 Program Studi: Pendidikan Geografi Judul Skripsi : KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA GEMPABUMI DI DESA KRAGILAN KECAMATAN GANTIWARNO KABUPATEN KLATEN Naskah artikel tersebut, layak dan dapat disetujui untuk dapat dipublikasikan. Demikian persetujuan dibuat, semoga dapat dipergunakan seperlunya. Surakarta, April 2014 Pembimbing R.Muh.Amin Sunarhadi, S.Si.M.P NIK : 800

KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA GEMPABUMI DI DESA KRAGILAN KECAMATAN GANTIWARNO KABUPATEN KLATEN Lina Gradina Dewi, A 610 100 073 Pendidikan Geografi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammdaiyah Surakarta, 2014. ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana gempabumi serta mengetahui tingkat ancaman bencana gempabumi di Desa Kragilan Kecamatan Gantiwarno Kabupaten Klaten. Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif. Sampel penelitian adalah 88 Kepala Keluarga dari populasi 765 Kepala Keluarga dengan responden penelitian adalah wakil keluarga. Teknik pengambilan sampel adalah teknik simple random sampling yaitu pengambilan sampel dengan cara undian. Data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh langsung dari lapangan dengan menggunakan kuesioner (angket) dan data sekunder diperoleh dari instansi-instansi terkait. Berdasarkan analisis data tingkat ancaman bencana gempabumi di Desa Kragilan Kecamatan Gantiwarno termasuk dalam kategori Tinggi. Analisis indeks kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana gempa bumi diperoleh hasil dari perhitungan dari empat parameter yang meliputi parameter pengetahuan, rencana tanggap darurat, sistim peringatan bencana, dan mobilisasi sumber daya adalah 41,7 yang berarti kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana gempabumi di Desa Kragilan adalah Kurang Siap. Kata kunci : Ancaman, Bencana Gempabumi, Kesiapsiagaan Masyarakat. 1

PENDAHULUAN Gempabumi merupakan getaran atau guncangan yang terjadi dan dirasakan dipermukaanbumi yang berasal dari dalam struktur bumi. Pergeseran tersebut terjadi sebagai akibat adanya peristiwa pelepasan energi gelombang seismic secara tiba-tiba yang diakibatkan atas adanya deformasi lempeng tektonik yang terjadi pada kerak Bumi (Joko Christanto, 2011). Badan Nasional Penanggulangan Bencana, 2011 menjelaskan Ancaman merupakan suatu kejadian atau peristiwa yang mempunyai potensi dapat menimbulkan kerusakan, kehilangan jiwa manusia atau kerusakan lingkungan. Pada tanggal 27 Mei 2006 terjadi bencana gempabumi yang melanda daerah DIY dan Jawa Tengah tepatnya di pagi hari pukul 05.00 WIB dengan kekuatan 5,9 skala richter. Di Jawa Tengah kejadian gempabumi dapat dijelaskan lebih mikro dalam peristiwa subduksi lempeng Samudera Indo- Australia yang menyusup ke bawah lempeng Benua Eurasia. Pusat gempabumi tektonik terjadi sepanjang garis persinggungan antara dua lempeng yang saling bertumbukan. Di Jawa Tengah kerusakan terparah terjadi di Kabupaten Klaten (Henny Pratiwi Adi,S.Imam Wahyudi,Esti Santoso. 2009). Gempabumi berdampak pada tercatatnya 36 warga Desa Kragilan tewas akibat tertimpa reruntuhan bangunan yang roboh setelah diguncang gempa setidaknya kini 80 persen bangunan milik warga roboh diguncang gempa (Berita di ANTARA News 2

(http://www.antaranews.com/ print/34543/36-warga-desakragilan-tewas-akibat-gempa) Kesiapsiagaan merupakan salah satu bagian dari proses manajemen bencana dan didalam konsep pengelolaan bencana yang berkembang saat ini, peningkatan kesiapsiagaan merupakan salah satu elemen penting dari kegiatan pengurangan resiko yang bersifat pro-aktif, sebelum terjadinya bencana (Jan Sopaheluwakan. 2006). Berdasarkan latar belakang tersebut maka dilakukan penelitian di Desa Kragilan, Kecamatan Gantiwarno, Kabupaten Klaten. Tujuan dalam penelitian ini untuk mengkaji serta mendeskripsikan : 1. Tingkat ancaman bencana gempabumi di Desa Kragilan, Kecamatan Gantiwarmo, Kabupaten Klaten. 2. Tingkat kesiapsiagaan masyarakat Desa Kragilan, Kecamatan Gantiwarno, Kabupaten Klaten dalam menghadapi bencana gempabumi. LANDASAN TEORI Bencana menurut International Strategi For Disaster Reduction (ISDR) merupakan suatu gangguan serius terhadap keberfungsian suatu masyarakat, sehingga menyebabkan kerugian yang meluas pada kehidupan manusia dari segi materi, ekonomi atau lingkungan dan melampaui kemampuan masyarakat yang bersangkutan untuk 3

mengatasi dengan menggunakan sumber daya mereka sendiri (Joko Christanto, 2011). Djauhari Noor (2011) mendefinisikan gempabumi sebagai rambatan gelombang pada masa batuan / tanah yang berasal dari hasil pelepasan energi kinetik yang berasal dari dalam bumi. Sumber energi yang dilepaskan dapat berasal dari hasil tumbukan, lempeng, letusan gunung api, atau longsoran masa batuan / tanah. Kesiapsiagaan diartikan sebagai tindakan yang dilakukan dalam rangka mengantisipasi suatu bencana untuk memastikan bahwa tindakan yang dilakukan dapat dilaksanakan secara tepat dan efektif pada saat dan setelah terjadi bencana (Khrishna,dkk. 2008). METODE PENELITIAN Pelaksanaan penelitian ini dilakukan di di Desa Kragilan Kecamatan Gantiwarno Kabupaten Klaten. Penelitian ini mengambil populasi Kepala Keluarga Desa Kragilan dengan jumlah populasi 765. Pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah wakil keluarga yaitu dengan menggunakan rumus (Riduwan. (2009), dengan tingkat kesalahan 10% dengan penentuan jumlah sampe sebanyak 88 responden yang akan dijadikan sampel penelitian. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik simple random sampling. Pengambilan sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu dengan mengambil responden wakil keluarga untuk dijadikan sampel. Teknik simple random sampling pada penelitian ini adalah dengan menggunakan cara undian, yaitu peneliti menuliskan no urut 1-765 sejumlah populasi selanjutnya dibuat gulungan seperti arisan kemudian di 4

undi dengan mengambil satu gulungan di tetapkan sebagai responden pertama dan seterusnya sampai pada pengambilan ke 88 sejumlah sampel. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data menggunakan metode berikut. 1. Metode Angket Metode Angket adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Pengumpulan data primer dilakukan dengan menggunakan angket yang diberikan pada masyarakat di Desa Kragilan berdasarkan KK. Angket pada penelitian ini berisi pertanyaan yang harus dijawab oleh responden tentang kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana gempabumi. 2. Observasi Observasi adalah pengamatan dan pencatatan sesuatu obyek dengan sistematika fenomena yang diselidiki (Sukandarrumidi, 2006). Hasil dari kegiatan observasi dalam penelitian ini di dokumentasikan. Dalam observasi ini peneliti melakukan kegiatan pengamatan terhadap keadaan fisik di Desa Kragilan, Kecamatan Gantiwarno, Kabupaten Klaten. Data yang diperoleh dari hasil observasi ialah dapat mengetahui keadaan fisik di Desa Kragilan sehubungan dengan terjadinya bencana gempa tahun 2007. 5

HASIL DAN PEMBAHASAN Daerah penelitian berada di Desa Kragilan Kecamatan Gantiwarno Kabupaten Klaten Jawa Tengah. Berdasarkan letak geografis desa ini terletak pada titik koordinat 110 33 24,7-110 34 55,0 BT dan 7 46 11,7-7 47 22,2 LS. 1. Analisis dan Pembahasan Tingkat Ancaman Bencana GempaBumi di Desa Kragilan Analisis tingkat ancaman bencana gempabumi dalam penelitian ini menggunakan matriks tingkat ancaman gempabumi berupa dengan peta zonasi bencana gempabumi di Indonesia dan indeks penduduk terpapar. Indeks Ancaman Bencana disusun berdasarkan dua komponen utama, yaitu kemungkinan terjadi suatu ancaman dan besaran dampak yang pernah tercatat untuk bencana yang terjadi tersebut. N o Dilihat pada peta zonasi bencana gempabumi di Indonesia daerah penelitian merupakan daerah yang memiliki kelas indeks sedang yaitu percepatan gempabumi antara 0.41-0.50. Kategorinya sedang karena PGA value yang tertera pada tabel 1.1 menunjukan kelas indeks ancaman yaitu 0,25 sampai dengan 0,70. Tabel 1.1 Indeks Ancaman Bencana Gempabumi Indikat or 1 1. Peta Bahaya Gempa Bumi. 2. Peta Zonasi Gempa Bumi 2010 (divali dasi dengan data kejadia n Kelas Indeks Rend ah Seda ng Seda ng (pga value 0,25 01-0,70 Ting gi Indeks penduduk terpapar daerah penelitian ini diperoleh hasil di bawah ini: 1. Kepadatan penduduk : 1.399 jiwa/km2 6

2. Rasio Jenis Kelamin : 94,27% 3. Rasio Kemiskinan : 46,2% 4. Rasio Orang Cacat : 1,61% 5. Rasio Kelompok Umur : 48,91 % Perhitungan indeks penduduk terpapar diperoleh indeks penduduk terpapar tinggi yaitu 0.896. Bentuk matrik tingkat ancaman gempa bumi di Desa Kragilan seperti di bawah ini: Titik Temu Gambar 1.1 matrik tingkat ancaman gempabumi. Tingkat ancaman bencana gempabumi di Desa Kragilan Kecamatan Gantiwarno Kabupaten Klaten tergolong dalam kategori tingkat ancaman yang tinggi.dikategorikan tinggi dikarenakan dilihat dari kepadatan penduduk Desa Kragilan mencapai >1000 jiwa/km² yang mengacu pada panduan PERKA BNPB NOMOR 2 TAHUN 2012 dan dilihat dari indeks penduduk terpapar yang meliputi kepadatan penduduk dan kerentanan sosial yang meliputi rasio jenis kelamin, rasio kemiskinan, rasio orang cacat serta rasio kelompok umur berdasar perhitungan yang dilakukan peneliti bahwa indeks penduduk terpapar diatas termasuk dalam kategori tinggi. Sehingga digabungkan antara indeks ancaman bencana gempabumi yang termasuk dalam kategori sedang dan indeks penduduk terpapar yang termasuk dalam kategori tinggi maka dapat ditarik matrik penentuan tingkat ancaman dengan titik temu tingkat ancaman bencana gempa yang tinggi. 7

1. Analisis dan Pembahasan Kesiapsiagaan Masyarakat dalam Menghadapi Bencana Gempabumi di Desa Kragilan Analisis indeks dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui tingkat kesiapsiagaan masyarakat menghadapi bencana, terutama bencana gempa bumi. Semakin tinggi angka indeks berarti semakin tinggi tingkat preparedness dari subyek yang diteliti. Dalam kajian ini menggunakan angka indeks gabungan tidak ditimbang yang berarti setiap butir pertanyaan dalam setiap parameter memiliki boobt yang sama. Penentuan nilai indeks untuk setiap parameter dihitung berdasarkan rumus sebagai berikut: dari menjumlahkan skor riil seluruh pertanyaan dalam parameter yang bersangkutan dapat dilihat pada tabel 1.2 berikut. No Parameter Tabel 1.2 Analisis Data Kesiapsiagaan Menghadapi Gempabumi 1 Pengetahuan dan Sikap 2 Rencana Tanggap Darurat 3 Sistem Peringatan Bencana 4 Mobilitas Sumber Daya Kesiapsiagaan dalam Menghadapi Bencana Gempabumi Klasifikasi dalam Bencana Masyarakat 30,11 42,13 25,56 37,50 41,7 Kurang Siap Sumber : Hasil Peneliti Skor maksimum parameter diperoleh dari jumlah pertanyaan dalam parameter diindeks (masing-masing pertanyaan bernilai satu). Jumlah soal berjumlah 27 butir pertanyaan. Total riil parameter diperoleh Berdasarkan data hasil kuesioner telah diketahui bahwa sebagian besar tingkat kesiapsiagaan bencana gempa bumi masyarakat Desa Kragilan adalah kurang siap dari total responden sejumlah 88 diperoleh nilai indeks 8

41,7 dari nilai maksimum 100. Perhitungan nilai indeks kesiapsiagaan menggunakan rumus: = 41,7 Data kesiapsiagaan diperoleh dari teknik angket dengan jumlah butir soal sebanyak 27 pertanyaan yang terdiri dari parameter pengetahuan, rencana tanggap darurat, sistim peringatan bencana, dan mobilisasi sumber daya. Tabel IndekKesiapsiagaan No Nilai indeks Katagori 1 80-100 Sangat siap 2 65-79 Siap 3 55-64 Hampir siap 4 40-54 Kurang siap 5 Kurang dari 40 (0-39) Belum siap Sumber: Jan Sopaheluwakan, dkk, 2006. Hasil analisis data kesiapsiagaan masyarakat di Desa Kragilan dalam menghadapi bencana gempabumi menunjukan bahwa masyarakat Desa Kragilan termasuk dalam kategori kurang siap. Masyarakat di Desa Kragilan kurang siap dalam menghadapi bencana gempa bumi dikarenakan masyarakat belum memiliki pengetahuan yang luas mengenai kesiapsiagaan dalam mengahadapi bencana gempabumi, belum maksimalnya rencana tanggap darurat yang dimiliki oleh masyarakat dengan masih rendahnya partisipasi atau keikutsertaan masyarakat dalam pelatihan evakuasi maupun penyelamatan diri ketika bencana gempa bumi terjadi, sehingga, menimbulkan kepanikan pada saat terjadi gempa. Pengalaman masyarakat terhadap bencana gempabumi belum didukung oleh pemerintah daerah setempat. Belum ada rambu-rambu evakuasi atau jalur untuk penyelamatan jika bencana gempabumi. Pemberian sosialisasi mengenai bencana gempabumi masih belum optimal, pemerintah daerah 9

juga kurang tanggap memberikan informasi atau peringatan dini terhadap bencana gempabumi yang terjadi, sehingga hal tersebut dapat menyebabkan ketidaktahuan masyarakat terhadap terjadinya bencana gempabumi dan hal tersebut bisa menyebabkan dampak kerusakan yang ditimbulkan oleh bencana gempabumi. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang tingkat ancaman bencana gempabumi dan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana gempabumi di Desa Kragilan, Kecamatan Gantiwarno, Kabupaten Klaten maka kesimpulan dalam penelitian ini, antara lain; 1. Tingkat ancaman bencana gempabumi di Desa Kragilan Kecamatan Gantiwarno Kabupaten Klaten tergolong tinggi dengan indeks ancaman sedang yaitu percepatan gempabumi antara 0.41-0.50 dan indeks penduduk penduduk terpapar tinggi yaitu dengan skor 0,896. 2. Kesiapsiagaan masyarakat di Desa Kragilan Kecamatan Gantiwarno Kabupaten Klaten dalam menghadapi bencana gempabumi dikategorikan kurang siap dikarenakan kesiapsiagaan masyarakat Desa Kragilan mempunyai nilai rata-rata 41,7 dari nilai maksimum 100. SARAN 1. Bagi masyarakat Diharapkan masyarakat Desa Kragilan lebih meningkatkan kesiapsiagaan terhadap bencana gempabumi dengan mengikuti penyuluhan atau pelatihan yang di adakan oleh pemerintah desa setempat sehingga dapat menambah pengetahuan mengenai kesiapsiagaan dengan tujuan 10

meminimalisir dampak buruk yang terjadi ketika bencana terjadi. gempabumi Daftar Pustaka Anonim. 2011. Indeks Rawan Bencana Indonesia. Badan Nasional Penanggulangan Bencana. Jakarta: BNPB. Christanto, Joko. 2011. Gempa Bumi Kerusakan Lingkungan Kebijakan dan Strategi Pengelolaan. Yogyakarta : Liberty. Noor, Djuhari 2011. Geologi Untuk Perencanaan. Bogor : Graha ilmu Pratiwi Adi Henny, S. Imam Wahyudi, Esti Santoso. 2009. Studi Tentang Kerusakan Infrastruktur Keairan Akibat Gempa Tektonik di Kabupaten Klaten. Semarang: Universitas Islam Sultan Agung. Pribadi, Krishna S, Engkon K Kertapati, Diah Kusumaastuti, Hamzah Latief, Hendra Grandis, Imam A. Sadinun, Soebagiyo Soekarnen, Herman Aji Wibowo, Retno Dewi, Ayu Krishna Juliawati, Novya Ekawati, Bayu Novianto. 2008. Buku Pegangan Guru Pendidikan Siaga Bencana. Bandung: Pusat Mitigasi Bencana- Institut Teknologi Bandung Sopaheluwakan Jan, Deny Hidayati, Haryadi Permana, Krisna Pribadi, Febrin Ismail, Koen Mayers, Widayatun, Titik Handayani, Del Alfriadi Bustami, Daliyo, Fitranita, Laila Nagib, Ngadi, Yugo Kumoro, Irana Rafliana, Teti Argo, Deny dkk. 2006. Kajian Kesiapsiagaan Masyarakat dalam Mengantisipasi Bencana Gempa Bumi & Tsunami. Jakarta: LIPI UNESCO. 11

Riduwan. 2009. Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru Karyawan Dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta. Sukandarrumidi. 2006. Metodologi Penelitian : Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. http://www.antaranews.com/print/34 543/36-warga-desakragilan-tewas-akibatgempa diakses tanggal 29 September 2013 12