BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
Prarancangan Pabrik Trisodium Fosfat dari Asam Fosfat, Sodium Karbonat, dan Sodium Hidroksida dengan Kapasitas Ton/Tahun BAB 1 PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Disodium Phosphate Heptahydrate Dari Sodium Carbonate dan Phosphoric Acid Kapasitas Ton/ Tahun BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Amonium Klorida dengan Proses Amonium Sulfat - Natrium Klorida Kapasitas Ton/ Tahun BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Disodium Phosphate Heptahydrate Dari Sodium Carbonate dan Phosphoric Acid Kapasitas Ton per Tahun BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Natrium Difosfat Heptahidrat Dari Natrium Klorida dan Asam Fosfat Kapasitas Ton / Tahun BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Sodium Silikat Dari Natrium Hidroksida Dan Pasir Silika Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Amonium Klorida dengan Proses Amonium Sulfat-Sodium Klorida Kapasitas Ton/ Tahun BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Sodium Tetra Silikat (Waterglass) dari Sodium Karbonat dan Pasir Silika Kapasitas Ton per Tahun BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Kalsium Klorida dari Kalsium Karbonat dan Asam Klorida Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

II. DESKRIPSI PROSES. Pembuatan kalsium klorida dihidrat dapat dilakukan dengan beberapa macam proses:

1.2 Kapasitas Pabrik Untuk merancang kapasitas produksi pabrik sodium silikat yang direncanakan harus mempertimbangkan beberapa faktor, yaitu:

II. DESKRIPSI PROSES. Precipitated Calcium Carbonate (PCC) dapat dihasilkan melalui beberapa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

NAMA : CRISTOPEL L TOBING NIM : UNIVERSITAS SUMATERA UTARA. Universitas Sumatera Utara

Prarancangan Pabrik Alumunium Sulfat dari Asam Sulfat dan Kaolin Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

PRARANCANGAN PABRIK GIPSUM DARI KALSIUM HIDROKSIDA DAN ASAM SULFAT KAPASITAS TON PER TAHUN

Prarancangan Pabrik Gipsum dengan Proses Desulfurisasi Gas Buang PLTU dengan Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdirinya Pabrik

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Asam Laktat dari Molases dengan Proses Fermentasi Kapasitas ton/tahun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Prarancangan Pabrik Asam Nitrat Dari Asam Sulfat Dan Natrium Nitrat Kapasitas Ton Per Tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Pendirian Pabrik

PRARANCANGAN PABRIK DIBUTYL PHTHALATE DARI PHTHALIC ANHYDRIDE DAN N-BUTANOL KAPASITAS TON/TAHUN BAB I PENDAHULUAN

PABRIK CAUSTIC SODA DARI LIMESTONE DAN SODA ASH DENGAN PROSES CONTINUOUS DORR CAUSTICIZING PRA RENCANA PABRIK

II. DESKRIPSI PROSES. Precipitated Calcium Carbonate (PCC) dapat dihasilkan melalui beberapa proses

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Asam Nitrat Dari Natrium Nitrat dan Asam Sulfat Kapasitas Ton/tahun

BAB I PENGANTAR. Prarancangan Pabrik Sodium Tripolyphosphate dari Asam Fosfat dan Natrium Karbonat dengan Kapasitas 70.

Prarancangan Pabrik Asam Borat dari Boraks dan Asam Sulfat dengan Proses Asidifikasi Kapasitas Ton / Tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN I-1

Prarancangan Pabrik Asam Nitrat Dari Natrium Nitrat dan Asam Sulfat Kapasitas Ton/tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENGANTAR. Prarancangan Pabrik Amonium Sulfat dari Amonia dan Asam Sulfat Kapasitas Ton/Tahun

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Prarancangan Pabrik Magnesium Oksid dari Bittern dan Batu Kapur dengan Kapasitas 40.

Laporan Tugas Akhir PRARANCANGAN PABRIK NATRIUM NITRAT DARI NATRIUM KLORIDA DAN ASAM NITRAT KAPASITAS TON/TAHUN

BAB I PENDAHULUAN D

LAPORAN PERANCANGAN PABRIK NATRIUM KARBONAT DENGAN PROSES SOLVAY DARI AMONIA, GARAM DAN BATU KAPUR DENGAN KAPASITAS TON/TH.

Prarancangan Pabrik Isobutil palmitat dari Asam palmitat dan Isobutanol Kapasitas Ton / Tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Amar Ma ruf D

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Asam Borat Dengan Proses Asidifikasi Kapasitas Ton per Tahun

Prarancangan Pabrik Isopropanolamin dari Propilen Oksida dan Amonia Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan

1.2. Kapasitas Perancangan Penentuan kapasitas produksi pabrik hexamine, didasarkan pada beberapa pertimbangan, antara lain:

PRARANCANGAN PABRIK NATRIUM NITRAT DARI NATRIUM KLORIDA DAN ASAM NITRAT KAPASITAS TON/TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Perancangan Pabrik Mononitrotoluena dari Toluena dan Asam Campuran dengan Proses Kontinyu Kapasitas 25.

BAB I PENDAHULUAN. Kiswari Diah Puspita D

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN Kapasitas Pabrik Dalam pemilihan kapasitas pabrik acetophenone ada beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan yaitu:

Prarancangan Pabrik Sodium Dodekilbenzena Sulfonat dari Dodekilbenzena dan Oleum 20% Kapasitas Produksi ton/tahun BAB I PENDAHULUAN

PRARANCANGAN PABRIK N-BUTIL METAKRILAT DARI ASAM METAKRILAT DAN BUTANOL DENGAN PROSES ESTERIFIKASI KAPASITAS TON/TAHUN

Prarancangan Pabrik Asetanilida dari Anilin dan Asam asetat Kapasitas ton/tahun Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Sodium DodekilBenzena Sulfonat Dari DodekilBenzena Dan Oleum 20% dengan Kapasitas ton/tahun.

ASAM, BASA, DAN GARAM

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pendirian Pabrik

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Gliserol dari Epiklorohidrin dan NaOH Kapasitas Ton/Tahun Pendahuluan

Prarancangan Pabrik Asam Nitrat Dari Asam Sulfat Dan Natrium Nitrat Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Asam Fosfat dengan Proses Nissan, Kapasitas ton/tahun BAB I PENDAHULUAN

1 Prarancangan Pabrik Sodium Nitrat dari Sodium Klorida dan Asam Nitrat Kapasitas ton/tahun Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

II. PEMILIHAN DAN URAIAN PROSES

BAB I. PENDAHULUAN. adalah tricresyl phosphate yang merupakan senyawa organik ( ester) dengan

PABRIK PUPUK ZA (AMONIUM SULFAT) DARI AMONIAK DAN ASAM SULFAT DENGAN PROSES NETRALISASI

Asam Basa dan Garam. Asam Basa dan Garam

FOSFOR A. KELIMPAHAN FOSFOR

Perancangan Instalasi Unit Utilitas Kebutuhan Air pada Industri dengan Bahan Baku Air Sungai

ANION TIOSULFAT (S 2 O 3

BAB I PENDAHULUAN BAB I

PABRIK SODIUM HEXAMETAPHOSPHATE DARI ASAM PHOSPHATE DAN SODIUM CARBONATE DENGAN PROSES GRAHAM S PRA RENCANA PABRIK

Prarancangan Pabrik Amil Asetat dari Amil Alkohol dan Asam Asetat Kapasitas Ton / Tahun BAB I PENDAHULUAN

Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Mononitrotoluen dari Toluen dan Asam Campuran Dengan Proses Kontinyu Kapasitas 55.

Prarancangan Pabrik Kaprolaktam dari Asam Benzoat Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Aluminium Fluorida dari Asam Fluosilikat dan Aluminium Hidroksida Kapasitas ton/tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB II. DESKRIPSI PROSES

1 Prarancangan Pabrik n-butil Metakrilat dari Asam Metakrilat dan Butanol dengan Proses Esterifikasi Kapasitas ton/tahun Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Bromopropiopenon dari Propiopenon dan Bromida Kapasitas ton/tahun

Prarancangan Pabrik Dioctyl Phthalate dari Phthalic Anhydride dan 2-Ethyl Hexanol Kapasitas Ton per Tahun

Prarancangan Pabrik Aluminium Fluorida dari Asam Fluosilikat dan Aluminium Hidroksida Kapasitas ton/tahun BAB I PENDAHULUAN

PRARANCANGAN PABRIK ASAM LAKTAT DARI MOLASES DENGAN PROSES FERMENTASI KAPASITAS TON PER TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Natrium Hidroksida atau NaOH, atau terkadang disebut soda api. merupakan senyawa kimia dengan alkali tinggi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LAPORAN TUGAS PRARANCANGAN PABRIK PRA RANCANGAN PABRIK ASAM BENZOAT DENGAN PROSES HIDROLISIS BENZO TRIKLORIDA KAPASITAS 60.

Prarancangan Pabrik Karbon Aktif Grade Industri Dari Tempurung Kelapa dengan Kapasitas 4000 ton/tahun BAB I PENGANTAR

DESKRIPSI PROSES. Untuk pembuatan gipsum terdiri dari tiga jenis proses, yaitu: Penghancuran batu-batuan ini dengan menggunakan alat primary crusher

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pendirian Pabrik

Prarancangan Pabrik Kloroform dari Sodium hidroksida, Klorin, dan Aseton dengan Kapasitas ton/tahun BAB I PENDAHULUAN

PABRIK DISODIUM PHOSPHAT DIHYDRAT DARI SODA ASH DAN ASAM PHOSPHAT DENGAN PROSES KRISTALISASI PRA RENCANA PABRIK

PABRIK PUPUK KALIUM SULFAT DENGAN PROSES DEKOMPOSISI KALSIUM SULFAT DAN KALIUM KLORIDA DENGAN MENGGUNAKAN KRISTALIZER SINGLE STAGE Disusun oleh :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. adalah produksi asam akrilat berikut esternya. Etil akrilat, jenis ester

Prarancangan pabrik isopropil asetat dari asam asetat dan propilen kapasitas ton / tahun

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Perkloroetilen dari Propana dan Klorin Kapasitas ton/tahun BAB I

: Komposisi impurities air permukaan cenderung tidak konstan

I. PENDAHULUAN. Sebagai negara yang sedang berkembang, bangsa Indonesia memiliki

Tugas Akhir Prarancangan Pabrik Asam Fenil Asetat dari Benzil Sianida dan Asam Sulfat Kapasitas ton/tahun. Pendahuluan

PABRIK AMMONIUM SULFAT DENGAN PROSES NETRALISASI PRA RENCANA PABRIK

I. PENDAHULUAN. diolah menjadi produk antara berupa aluminium sulfat. Aluminium sulfat termasuk dalam heavy chemical industy yang memegang

SKL 2 RINGKASAN MATERI. 1. Konsep mol dan Bagan Stoikiometri ( kelas X )

BAB I PENDAHULUAN. sehingga mengakibatkan konsumsi minyak goreng meningkat. Selain itu konsumen

BAB I PENDAHULUAN. 1 Prarancangan Pabrik Dietil Eter dari Etanol dengan Proses Dehidrasi Kapasitas Ton/Tahun Pendahuluan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kebutuhan deterjen semakin meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah keluarga di Indonesia. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik, peningkatan jumlah kepala keluarga sejak 2010 hingga 2014 mencapai 24,5% dan diperkirakan jumlah ini akan terus meningkat hingga 2017. Peningkatan ini juga dipengaruhi oleh jumlah konsumen yang semakin banyak karena pendapatan yang membaik dan juga daya beli masyarakat yang tinggi. Salah satu bahan kimia anorganik utama yang digunakan dalam industri pembuatan deterjen dan sabun cuci rumah tangga lainnya adalah trisodium fosfat (Na 3 PO 4 ). Sifatnya yang dapat mempermudah pembentukan busa dan membersihkan kotoran serta mencegah kotoran melekat kembali pada permukaan yang telah dibersihkan. Indonesia sebagai negara berkembang dalam berbagai aspek juga harus meningkatkan pasokan bahan pembuatan bahan pembersih khususnya trisodium fosfat, agar dalam pemasokannya tidak selalu diimpor dari negara lain. Maka dari itu, pendirian pabrik Trisodium Fosfat di Indonesia memiliki peluang yang besar dalam berbagai aspek. Di samping dapat meningkatkan potensi industri kimia dan memenuhi kebutuhan trisodium fosfat dalam negeri, pendirian pabrik ini juga menciptakan lapangan kerja dan menghemat devisa negara. 1

Kapasitas Trisodium phosphate (ton) Prarancangan Pabrik Trisodium Fosfat dari Asam Fosfat, 1.2. Kapasitas Pabrik Kapasitas perancangan pabrik trisodium fosfat ini ditentukan melalui beberapa pertimbangan sebagai berikut: 1.2.1. Kebutuhan Produk di Indonesia Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik, kebutuhan impor trisodium fosfat dalam lima tahun terakhir mengalami peningkatan. Data impor trisodium fosfat di Indonesia dapat dilihat pada Tabel 1.1 dan hubungan antara kebutuhan impor trisodium fosfat terhadap tahun impor dapat dilihat pada Gambar 1.1. Tabel 1.1 Data impor trisodium fosfat di Indonesia (Badan Pusat Statistik, 2016) Tahun Jumlah (ton) 2012 2.127,27 2013 2.000,94 2014 1.750,73 2015 2.095,22 2016 3.165,30 3500 3000 2500 2000 1500 1000 500 0 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 Tahun Impor Gambar 1.1 Hubungan antara kapasitas impor trisodium fosfat dengan tahun impor (Badan Pusat Statistik, 2016) 2

Dari data impor tahun 2012 2016 pada Tabel 1.1 dapat dilihat bahwa kebutuhan impor trisodium fosfat semakin meningkat. Meskipun mengalami penurunan pada tahun 2014, bahwa trend kebutuhan impor kembali meningkat pada tahun 2015 dan 2016. Peningkatan ini menjadi salah satu pertimbangan dalam pendirian pabrik trisodium fosfat di Indonesia. 1.2.2. Pabrik yang Sudah Berdiri Selama ini kebutuhan trisodium fosfat di Indonesia dipenuhi melalui impor dari luar negeri. Adapun pabrik-pabrik yang memproduksi trisodium fosfat dapat dilihat pada Tabel 1.2. Tabel 1.2 Data pabrik dan kapasitas produksi trisodium fosfat di dunia (icis.com, 2016) Kapasitas No. Pabrik Negara (ton/tahun) 1. Aditya Bilra Chemicals Thailand 85.000 2. Indian Rare Earth Limited India 13.500 3. Office Cherifien des Phosphates Morocco 625.000 4. Technosuper Inginiera Ventanas, USA 210.000 Trisodium fosfat merupakan bahan baku pembuatan deterjen dan sabun pembersih lainnya. Melihat banyaknya pabrik deterjen dan pembersih di Indonesia, kebutuhan trisodium fosfat juga cukup besar. Sedangkan di Indonesia belum ada pabrik yang memproduksi trisodium fosfat dan hanya diperoleh melalui impor. Selain itu kebutuhan trisodium fosfat di luar negeri juga cukup besar, sehingga terdapat peluang ekspor. Berdasarkan pertimbangan di atas, maka pendirian pabrik trisodium fosfat akan sangat membantu dan bermanfaat bagi perekonomian di Indonesia. 1.2.3. Ketersediaan Bahan Baku Bahan baku pembuatan trisodium fosfat adalah asam fosfat, sodium karbonat, dan sodium hidroksida. Ketiga bahan baku ini tersedia di Indonesia. 3

Asam fosfat diproduksi oleh PT Petrokimia Gresik, sodium karbonat diperoleh dari PT AKR Corporindo Tbk, dan sodium hidroksida diperoleh dari PT Asahimas Chemical yang terletak di Cilegon, Banten. Berdasarkan ketersediaan bahan baku di Indonesia, cukup untuk mendirikan pabrik trisodium fosfat di dalam negeri. 1.2.4. Kapasitas Minimal Menurut Faith dan Keyes (1975) pabrik yang memproduksi trisodium fosfat memiliki kapasitas produksi 35.000 80.000 ton/tahun. Pada perancangan pabrik ini, akan didirikan pabrik trisodium fosfat dengan kapasitas produksi 45.000 ton/tahun. 1.3. Lokasi Pabrik Dalam menentukan pendirian suatu pabrik banyak aspek yang harus diperhatikan, salah satunya adalah lokasi pabrik. Pemilihan lokasi pabrik merupakan hal penting yang dapat menentukan keberlangsungan suatu industri. Dalam segi teknis maupun ekonomis harus dapat berjalan dengan baik agar pabrik tidak mengalami kerugian. Pada perancangan pabrik trisodium fosfat ini, daerah yang dipilih sebagai lokasi pendirian pabrik adalah Gresik, Jawa Timur. Faktor-faktor yang menjadi pertimbangan dalam pemilihan lokasi ini adalah: a. Ketersediaan bahan baku Pemilihan lokasi pendirian pabrik ini merujuk pada lokasi pabrik bahan baku yang dibutuhkan. Asam fosfat diperoleh dari PT Petrokimia Gresik, sodium karbonat dan sodium hidroksida diperoleh dari PT AKR Corporindo Tbk., yang berada di Surabaya. b. Transportasi dan Pemasaran Lokasi pendirian di Gresik sangat strategis karena dekat dengan pelabuhan dan terminal, sehingga mempermudah dalam hal transportasi dan akses pemasaran. 4

c. Penyediaan air Air merupakan komponen terpenting dalam menjalankan suatu pabrik. Karena pada pabrik kimia air berfungsi sebagai air proses, air pendingin, dan air umpan boiler. Selain itu air juga digunakan untuk memenuhi kebutuhan domestik seperti kebutuhan air sanitasi, keperluan laboratorium, bengkel, pemadam kebakaran, dan kebutuhan lainnya. Ketersediaan air ini dipenuhi dari sumber air sungai yang dekat dengan lokasi pendirian, yaitu Sungai Bengawan Solo. d. Tenaga Kerja Di Indonesia sudah banyak tersedia lembaga pendidikan formal maupun non formal, sehingga banyak dihasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian pada berbagai bidang. Selain itu dengan tingkat penduduk di pulau Jawa yang sangat tinggi, dapat memberikan peluang yang besar untuk mendapatkan tenaga kerja. e. Kawasan Industri Gresik merupakan daerah yang telah ditetapkan sebagai kawasan industri oleh pemerintah setempat. Hal-hal yang menyangkut kebutuhan industri seperti kebutuhan listrik, gas, dan lainnya dapat diperoleh dengan mudah. Selain itu banyak industri deterjen yang berdiri di daerah ini, sehingga lebih mempermudah akses pemasaran. f. Iklim dan Geografis Indonesia merupakan negara tropis yang dinilai tepat untuk mendirikan pabrik kimia. Secara geografis, letak pendirian pabrik Trisodium Fosfat di gresik ini sangat cocok karena lokasi ini jarang sekali terjadi bancana alam seperti gempa bumi, banjir, dan gunung meletus yang akan memberikan dampak buruk pada keberlangsungan pabrik. 5

1.4 Tinjauan Pustaka Trisodium fosfat adalah komponen anorganik dengan rumus kimia Na 3 PO 4. Berwarna putih, berbentuk granular atau padatan kristal, sangat larut dalam air yang akan menghasilkan larutan basa. Trisodium fosfat biasanya dipasarkan dengan kondisi terhidrasi sebagian. Dari trisodium fosfat anhydrous, Na 3 PO 4 sampai dodecahydrate, Na 3 PO 4. 12H 2 O. Biasanya ditemukan dalam bentuk bubuk putih. Trisodium fosfat dapat disebut trisodium orthophosphate atau sodium fosfat (Wikipedia, 2016). 1.4.1. Macam-macam Proses Pembuatan kristal trisodium fosfat dikenal dengan dua macam metode pembuatan berdasarkan perbedaan bahan bakunya, yaitu: 1. Pembuatan trisodium fosfat dengan menggunakan bahan baku asam fosfat, sodium karbonat, dan sodium hidroksida (Faith and Keyes, 1975) Asam fosfat dan sodium karbonat direaksikan pada suhu 85 100 o C. yang akan menghasilkan disodium fosfat. Kemudian disodium fosfat panas dimasukkan ke dalam tangki untuk direaksikan dengan sodium hidroksida, sehingga menghasilkan trisodium fosfat. Larutan dipertahankan pada kondisi 90 o C. Larutan panas kemudian disaring untuk menghilangkan white mud dan dilanjutkan menuju crystallizer. Larutan trisodium fosfat yang masih bercampur dengan mother liquor dilewatkan ke dalam pemisah. Kemudian padatan dilewatkan ke dalam rotary dryer. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut: Na 2 CO 3 + H 3 PO 4 Na 2 HPO 4 + CO 2 + H 2 O (1.1) Na 2 HPO 4 + NaOH Na 3 PO 4 + H 2 O (1.2) 2. Pembuatan trisodium fosfat dengan menggunakan bahan baku asam fosfat, sodium klorida, dan sodium hipoklorida (Kirk and Othmer, 1982) Proses ini menggunakan bahan baku asam fosfat dan sodium klorida. Produk ini bereaksi pada suhu 40 o C. untuk menghasilkan trisodium fosfat dilakukan penambahan sodium hypochloride pada larutan sodium fosfat. 6

Larutan yang terbentuk dikontakkan dengan sodium silica 0,5% sebagai katalisator. Selanjutnya diikuti dengan proses pendinginan, kristalisasi, dan granulasi. Kemudian dengan suhu rendah dilakukan air-cooling dan drying. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut: NaCl + H 3 PO 4 NaH 2 PO 4 + HCl (1.3) NaH 2 PO 4 + NaCl Na 2 HPO 4 + HCl (1.4) Na 2 HPO 4 + NaOCl Na 3 PO 4 + HOCl (1.5) Berdasarkan macam-macam proses tersebut, dipilih proses pembuatan trisodium fosfat dengan menggunakan bahan baku asam fosfat, sodium karbonat, dan sodium hidroksida dengan pertimbangan sebagai berikut: 1. Alat yang digunakan sederhana 2. Produk yang dihasilkan memiliki kemurnian tinggi 3. Tidak menggunakan katalis 1.4.2. Sifat-sifat Fisika dan Kimia Bahan Baku dan Produk A. Bahan Baku 1. Asam fosfat (Patnaik, 2003) Nama : Orthofosfat Acid Rumus kimia : H 3 PO 4 Berat molekul : 98 kg/kmol Sifat Fisika : a. Wujud cair, tidak berwarna, higroskopis b. Larut dalam air dan alcohol c. Titik leleh : 42,35 o C d. Titik didih : 213 o C e. Specific gravity : 1,834 f. Densitas : 1,834 g/cm 3 7

Sifat Kimia a. Asam fosfat technical grade dengan kemurnian rendah yang digunakan dalam pupuk diproduksi dari batu-batuan fosfat dengan penghancuran menggunakan asam sulfur pekat. Ca 3 (PO 4 ) 2 + 3H 2 SO 4 + 6H 2 O 2H 3 PO 4 + 3(CaSO 4.2H 2 O).. (1.6) b. Saat asam fosfat dititrasi dengan NaOH, akan membentuk garam asam dan garam basa. H 3 PO 4 + NaOH NaH 2 PO 4 + H 2 O (1.7) H 3 PO 4 + 2NaOH Na 2 HPO 4 + 2H 2 O (1.8) H 3 PO 4 + 3NaOH Na 3 PO 4 + 3H 2 O (1.9) 2. Sodium karbonat (Patnaik, 2003) Nama : Soda ash atau soda abu Rumus kimia : Na 2 CO 3 Berat molekul : 106 kg/kmol Sifat Fisika : a. Wujud padatan, berwarna putih, tidak berbau, higroskopis b. Larut dalam air, tidak larut dalam etanol c. Titik leleh : 851 o C d. Specific gravity : 2,5333 e. Densitas : 2,25 g/cm 3 Sifat Kimia a. Proses pembentukkan Sodium karbonat - Kalsinasi kalsium karbonat membentuk lime dan CO 2. CaCO 3 CaO + CO 2 (1.10) - Lime dikonversi menjadi kalsium hidroksida. CaO + H 2 O Ca(OH) 2 (1.11) - Reaksi air garam dengan CO 2 dan NH 3 untuk menghasilkan sodium bikarbonat dan ammonium klorida. 2NaCl + 2CO 2 + 2NH 3 + 2H 2 O 2NaHCO 3 + 2NH 4 Cl...(1.12) 8

- sodium bikarbonat dikonversi menjadi sodium karbonat. 2NaHCO 3 Na 2 CO 3 + H 2 O + CO 2 (1.13) b. Sodium karbonat dibuat dengan Leblanc Process. Dalam proses, sodium klorida direaksikan dengan asam sulfur untuk memproduksi sodium sulfat dan hydrochloric. Memanaskan sodium sulfat dengan batu bara dan batu gamping menghasilkan abu hitam yang mengandung sodium karbonat, kalsium sulfide, batu bara tak bereaksi, dan kalsium karbonat. Sodium karbonat dipisahkan dari abu hitam dengan menyaringnya dengan air. Na 2 SO 4 + 2C + CaCO 3 Na 2 CO 3 + CaS + 2CO 2 (1.14) 3. Sodium Hidroksida (Patnaik, 2003) Nama : soda kaustik Rumus kimia : NaOH Berat molekul : 40 kg/kmol Sifat Fisika : a. Wujud padatan, berwarna putih b. Larut dalam metanol, etanol, dan gliserol c. Titik leleh : 323 o C d. Titik didih : 1.388 o C e. Densitas : 2,13 g/cm 3 Sifat Kimia a. Logam berat hidroksida yang tak larut dapat diendapkan dengan NaOH dan garam logam terlarut. PbCl 2 + 2NaOH Pb(OH) 2 + 2NaCl (1.15) b. Sodium hidroksida bereaksi dengan gas asam lemah membentuk garam. SO 2 + NaOH Na 2 SO 3 + H 2 O (1.16) H 2 S + NaOH Na 2 S + H 2 O (1.17) 9

B. Produk Trisodium fosfat (Patnaik, 2003) Nama : sodium fosfat tribasic, TSP Rumus kimia : Na 3 PO 4 Berat molekul : 164 kg/kmol Sifat Fisika : a. Wujud kristal berwarna putih b. Bersifat alkalin c. Tidak larut dalam alkohol d. Titik leleh : 75 o C e. Densitas : 1,62 g/cm 2 Sifat Kimia a. Trisodium fosfat dapat dibuat dengan dua langkah: - Penambahan sedikit kelebihan sodium karbonat pada asam fosfat Na 2 CO 3 + H 3 PO 4 Na 2 HPO 4 + CO 2 + H 2 O (1.18) - Mendidihkan larutan untuk menghilangkan CO 2 Na 2 HPO 4 + NaOH Na 3 PO 4 + H 2 O (1.19) b. Trisodium fosfat dapat dibuat dengan netralisasi lengkap asam fosfat dengan sodium hidroksida, diikuti dengan penguapan dan kristalisasi. H 3 PO 4 + NaOH Na 3 PO 4 + 3H 2 O (1.20) 1.4.3. Kegunaan Produk Pembersih heavy-duty mengandung trisodium fosfat sebagai sumber utama alkalinitas. Kristal trisodium fosfat dodecahyrate dijual sebagai bahan pembersih dan penghilang cat (Kirk dan Othmer, 1982). Trisodium fosfat juga digunakan sebagai bahan baku deterjen; larutan pembersih dalam industri; formulasi pada pembersih logam; sebagai water softener; untuk pengolahan boiler water; sebagai pembersih cat; pada pengembangan photograpic; untuk menyamak bahan kulit; bahan dalam industri kertas. Juga, biasanya digunakan sebagai reagent (Patnaik, 2003). 10

1.4.4. Tinjauan Proses Trisodium fosfat dapat dibuat dengan dua langkah, pertama dengan menambahkan sedikit kelebihan sodium karbonat pada asam fosfat dan kemudian mendidihkan larutan untuk menghilangkan karbon dioksida. Sodium hidroksida selanjutnya ditambahkan ke dalam larutan (Patnaik, 2003): Na 2 CO 3(aq) + H 3 PO 4(l) Na 2 HPO 4(l) + CO 2(g) + H 2 O (l) (1.21) Na 2 HPO 4(l) + NaOH (aq) Na 3 PO 4(l) + H 2 O (l) (1.22) Pencampuran dilakukan pada suhu operasi 90 o C. Larutan panas selanjutnya disaring untuk menghilangkan bahan-bahan tak larut atau white mud dan diteruskan menuju crystallizer. Kristal trisodium fosfat yang terbentuk dipisahkan dari mother liquor dan kemudian dikeringkan di dalam rotary dryer dengan suhu di bawah 70 o C (Faith and Keyes, 1975). 11