BAB II TINJAUAN UMUM

dokumen-dokumen yang mirip
FASILITAS PENDIDIKAN ANAK USIA DINI & SEKOLAH DASAR TERPADU!!!"#$%&'(&)#*+'#%,"()-*!!!! BAB II TINJAUAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia tersebut adalah pendidikan. 31 ayat (1) menyebutkan bahwa Setiap warga Negara berhak mendapat

BAB I PENDAHULUAN. yang berkualitas dan diharapkan akan menjadi pelaku dalam pembangunan suatu

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam UU RI NO.20 TH 2003 adalah:

BAB I PENDAHULUAN. atau usia dini dimana pada masa ini adalah masa penentuan. karakter usia dini yang salah satunya adalah masa berkelompok anakanak

BAB I PENDAHULUAN. Hakikat pembangunan nasional adalah pembangunan manusia Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang

BAB I PENDAHULUAN. kecerdasan anak. Dalam usia 0-5 tahun, anak diajarkan berbagai macam

BAB I PENDAHULUAN. komponen dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan. Indonesia telah mencanangkan pendidikan wajib belajar yang semula 6 tahun

BAB I PENDAHULUAN. fisik dan psikis yang siap merespon stimulasi yang diberikan oleh. anak perlu diberi stimulasi yang optimal melalui pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. cepat di berbagai aspek perkembangannya dalam rentang perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. tumbuh kembang anak pada usia dini akan berpengaruh secara nyata pada

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini. formal, non-formal dan informal. Pendidikan anak usia dini jalur pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik secara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Neuneu Nur Alam, 2014

I. PENDAHULUAN. Anak usia dini berada pada rentang usia 0-8 tahun (NAEYC, 1992). Anak usia

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan harkat martabat manusia. Pendidikan akan menciptakan

PENDIDIKAN TPA & KB. Martha Christianti

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan TPA/ KB. Eka Sapti C

BAB I PENDAHULUAN. Anak Usia Dini menurut NAEYC (National Association Educational

BAB V KONSEP RANCANGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk. pada jalur formal, nonformal, dan informal.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pendidikan anak usia dini (PAUD) menurut Hasan (2011: 15), adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. mengatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

Undang-undang No. 20 Tahun 2003 sebagai Bibit Perkembangan PAUD di Indonesia. Mela Nugradini

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. Sisdiknas tahun 2003 pasal 1 ayat 1 menyatakan bahwa: kualitas peserta didik, maka harus ditingkatkan untuk menjembatani

Pengembangan Program Pembelajaran Di PAUD

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peranan penting dalam perkembangan dan

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kurikulum Taman Kanak-Kanak (TK) dan Raudatul Athfal (RA)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Helga Annisa, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pengertian Judul

I. PENDAHULUAN. berkualitas. Menurut Undang-undang Sisdiknas, Pendidikan adalah usaha

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya anak usia dini merupakan masa-masa keemasan yang harus

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dasar, pendidikan menengah maupun pendidikan tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Latar Belakang Eksistensi Proyek. Pusat Penitipan dan Pendidikan Anak Usia Dini di Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

PENDIDIKAN ANAK USIA DINI 1

BAB I PENDAHULUAN. sehingga kebutuhan anak usia dini terlayani sesuai dengan masa. perkembangannya. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

BAB I PENDAHULUAN. (Pasal 1 UU Sisdiknas No.20 Tahun 2003). Dari bagian-bagian itu tidak

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

I. PENDAHULUAN. Setiap anak diberikan berbagai bekal sejak lahir seperti berbagai aspek

BAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul merupakan aset yang paling berharga

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU - PAUD JURUSAN PEDAGOGIK FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2009

BAB 1 PENDAHULUAN. pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. dalam perwujudan diri individu terutama bagi pembangunan bangsa dan Negara.

BAB I PENDAHULUAN. khususnya orang tua juga merupakan faktor terpenting dalam mempengaruhi

BAB 1 PENDAHULUAN A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. oleh pemerintah. Utamanya untuk Pendidikan anak Usia Dini. Menurut UU

PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 27 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) DI KABUPATEN ACEH TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan di Indonesia sangat berkembang pesat. Pemerintah

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi sesuai dengan keunikan dan tahap tahap perkembangan yang. dilalui oleh anak usia dini (Saputra, 2005: 11)

BAB I PENDAHULUAN. hal yang penting untuk diberikan sejak usia dini. Pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Nomor 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 14.

BAB I PENDAHULUAN. kecerdasan anak sebanyak-banyaknya. Di masa peka ini, kecepatan. pertumbuhan otak anak sangat tinggi hingga mencapai 50 persen dari

Visi : Menjadi lembaga unggul dalam mengembangkan seluruh potensi anak yang berakhlaq mulia, mandiri dan kreatif. Misi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kecerdasan (daya pikir, daya cipta), sosioal-emosional, bahasa dan komunikasi.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

mereka dalam masyarakat. Anak-anak juga dapat mendorong orang tua dan orang dewasa lainnya untuk memanfaatkannya.nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

BAB I PENDAHULUAN. ditangani, dan tidak akan pernah selesai untuk dikerjakan dari waktu ke

BAB I PENDAHULUAN. (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan agar pribadi anak berkembang secara optimal. Tertunda atau

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ada dijalur pendidikan formal. Pendidikan prasekolah adalah pendidikan untuk membantu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang mandiri. Begitu pentingnya pendidikan bagi diri sendiri, dan teknologi agar bangsa semakin maju dan berkembang.

BAB I PENDAHULUAN. kesiapan dalam memasuki pendidikan yang lebih tinggi. yang di selenggarakan di lingkungan keluarga.

BAB I PENDAHULUAN. (daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi dan kecerdasan. spiritual) dan sosial emosional (sikap dan perilaku serta agama).

BAB III DESKRIPSI PROYEK

II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Deskripsi Teoritis Tinjauan tentang Guru, Kompetensi, Kompetensi Pedagogik, dan PAUD

BAB I PENDAHULUAN. penyelenggaraan pendidikan yang menitik-beratkan pada peletakan dasar ke arah

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum seorang praktisi Public Relations memiliki tugas untuk

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dengan satu hal. Maka dari itu pada perancangan ini menerapkan konsep pelangi

PENDEKATAN PENGEMBANGAN KURIKULUM 1. Arah atau Sasaran Kurikulum PAUD Kurikulum diarahkan pada pencapaian perkembangan sesuai dengan tingkatan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan sebagai salah satu syarat tujuan pembangunan. Pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. dari berbagai pihak yaitu pemerintah, masyarakat, dan steakholder yang terdiri

BAB 1 PENDAHULUAN. di Indonesia. Hal ini sebagaimana diatur dalam UU Sisdiknas BAB VI Pasal 13

Berdasarkan UU Nomor 20/2003 tentang Sistem Pendidikan. Nasional (sisdiknas), disebutkan dalam pasal 1 ayat (14), Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. i Solo B ru

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yaitu TPA, Playgroup dan PAUD sejenis (Posyandu). Pendidikan formal yaitu. Taman Kanak-kanak (TK) maupun Raudhatul Athfal (RA).

BAB I PENDAHULUAN. terhadap apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan. Anak seolah-olah tidak

BAB I PENDAHULUAAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN UMUM 2.1. Gambaran Umum Proyek Deskripsi Proyek Judul : Pusat Pendidikan Anak Usia Dini Plus Tempat Penitipan Anak - Baby Class / Bayi (0-1 tahun) - Toddler Class/ Balita (2-3 tahun) - Preschool/ Playgroup (3-4 tahun) - Kindergarten/ TK (4-6 tahun) Tema : Arsitektur perilaku Sifat : Fiktif Lokasi : Cipondoh Makmur. Jl. H. Maulana Hasanuddin. Tangerang Luas Tapak : ± 3000 m Tinggi Bangunan : 3 lantai Fasilitas yang direncanakan : Ruang kelas, Ruang bermain, Ruang kreatifitas, taman bermain, klinik, Area Psikososial, Healing Garden,Tempat Penitipan Anak ( TPA ) R. Serbaguna, Cafetaria, Kantin, Musholla, Toilet, dan lain lain. 2 2.2. Tinjauan Teoritis Proyek 2.2.1. Pengertian Judul Proyek Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan 7

yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut, yang diselenggarakan pada jalur formal, nonformal, dan informal. Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitikberatkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan kasar), kecerdasan (daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual), sosio emosional (sikap dan perilaku serta agama) bahasa dan komunikasi, sesuai dengan keunikan dan tahap-tahap perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini. Pendidikan anak usia dini yang mencakup jenjang pendidikan pada Kelompok Bermain dan Taman Kanak-Kanak. Pendidikan sebelum memasuki Sekolah Dasar diharapkan dapat membantu anak mempersiapkan diri sebagai dasar/bekal masuk ke jenjang sekolah dasar. Sekolah dasar berada pada jalur pendidikan dasar formal dan taman kanakkanak berada pada jalur pendidikan anak usia dini formal sementara Kelompok bermain berada pada jalur pendidikan anak usia dini nonformal. Secara garis besar struktur kerangka pada jenjang Pendidikan Anak Usia Dini ini dapat dilihat pada gambar di bawah ini: 8

2.2.2. Teori tentang Pendidikan Pengertian Pendidikan Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara (UU No 20,2003). 2.2.3. Kurikulum Pendidikan Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran, serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan tertentu meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan, dan peserta didik. Oleh sebab itu, kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah. (KTSP SD dan MI,2007) 9

Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini Kurikulum yang digunakan untuk pendidikan anak usia dini harus mengacu pada standar pendidikan usia dini (Permendiknas no 58,2009) dan pengembangan kurikulumnya disesuaikan dengan tuntutan kebutuhan anak dan keadaan sekolahnya. Struktur program kegiatan PAUD mencakup bidang pengembangan pembentukan perilaku dan bidang pengembangan kemampuan dasar melalui kegiatan bermain dan pembiasaan. Ruang lingkup standar pendidikan anak usia dini meliputi aspek perkembangan: 1. Moral dan Nilai-nilai Agama. 2. Sosial, Emosional dan Kemandirian. 3. Kemampuan Berbahasa. 4. Kognitif. 5. Fisik/motorik, dan 6. Seni. Arah utama Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) menitikberatkan pada peletakan dasar-dasar ini: o Pertumbuhan dan perkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan kasar). o Kecerdasan (daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual). o Sosioemosional (sikap dan perilaku serta agama) bahasa dan komunikasi, yang disesuaikan dengan keunikan dan tahap-tahap perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini. 2.2.4. Sarana dan Prasarana Sekolah Untuk mewujudkan tercapainya tujuan standar pendidikan secara optimal dibutuhkan sarana dan prasarana pada sekolah untuk membantu menjalankan standar kurikulum yang ada. Sarana adalah perlengkapan 10

pembelajaran yang dapat dipindah-pindah. Sedangkan pengertian prasarana adalah fasilitas dasar untuk menjalankan fungsi sekolah. Ruang Bermain dan Bergaul Fasilitas-fasilitas yang kami sediakan di center-center kami diarahkan pada fasilitas yang benar-benar disukai dan dinikmati anak-anak. Kadangkadang sifatnya sangat sederhana, akan tetapi sangat dihargai anak-anak. Area dan perlengkapan permainan juga harus sangat mempertimbangkan kesesuaian dengan umur anak-anak. Anak-anak paling muda, dari bayi sampai batita sampai balita harus memiliki tempat bermain sendiri-sendiri. Ukuran tubuh saja bisa benar-benar beberapa kali lipat antara anak TK dengan anak toddler. Untuk Preschool, permainan harus lebih aman dan kalem daripada untuk anak TK. Ruang bermain juga harus dipisah agar anak-anak yang mungil tidak terdesak oleh anak-anak TK yang sudah sangat aktif dan trampil Salah Satu Arena Bermain Ruang Kolam Rendam Dangkal Di luar perlengkapan bermain seperti sistem, anak-anak juga memerlukan ruang-ruang kreatif dan ruang-ruang sosial. Di pekarangan dalam 11

sekolah, banyak ruang-ruang demikian. Selain itu, ada suatu kolam rendam dangkal yang sangat digemari anak-anak. Sedangkan di Permata Center, kolam yang tersedia malah berbagai kolam dengan berbagai kedalaman sehingga dapat dipakai anak-anak. Kolam Rendam Anak Ruang Sudut Bacaan Memanjakan anak-anak dengan menyediakan buku bacaan yang selalu tersedia dan dalam jumlah yang banyak. Sedikit kemewahan yang akan kami sediakan ini semoga dapat memupuk minat baca dan rasa ingin tahu anakanak. Saat membaca, anak-anak juga membangun rasa percaya diri dengan kegiatan yang dapat mereka alami secara mandiri dan pribadi. Demikian juga berbagai materi multimedia seperti musik, film, permainan interaktif dan sebagainya. Untuk guru dan orang tua juga ada buku rujukan atau koleksi informasi yang dapat menambah pengetahuan mengenai perkembangan anak secara fisik maupun mental. Ruang Membaca 12

Ruang Komputer Pendidikan Mengantisipasi perkembangan teknologi, kami juga membiasakan anak-anak untuk mengenal komputer dari dekat dan langsung. Pada setiap kelas Preschool dan Kindergarten, kami menyediakan komputer dengan spesifikasi yang memadai dan cukup muktahir. Sistem tersebut dilengkapi dengan sejumlah paket piranti lunak yang dipersiapkan khusus untuk pendidikan anak-anak dari berbagai usia, seperti GCompris, dsb. Pada setiap komputer juga, kami isi dengan berbagai multimedia berupa gambar, video dan audio yang menarik dan edukatif, dengan tema menarik dan edukatif seperti flora dan fauna, alam semesta, keluarga dan teman, dsb. Fasilitas Komputer Tempat Penitipan Anak Jaman sekarang terlalu sibuknya orang tua dalam bekerja, sehingga suka melalaikan anak meraka sehingga mereka lebih memilih baby siter dari pada untuk merawatnya sendiri.tapi belakangan ini sangat sulit untuk mencari orang yang dapat dipercaya untuk menjaga dan mengawasi anak anak, oleh karena itu saya akan menyertakan tempat penitipan anak di Pusat Pensisikan Anak Usia Dini ini. 13

Sarana Untuk Penitipan Anak 14

2.3. Studi Banding 15

16

17

18

2.4. Kesimpulan Tinjauan Umum Dari pembahasan tinjauan teoritis proyek ini maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: Setiap jenjang pendidikan perlu dikelompokkkan sesuai dengan tingkat umurnya. Baby Class / Bayi (0-2 tahun), Toddler Class / Balita (2-3 tahun), Preschool/ Playgroup (3-4 tahun), Kindergarten/ TK(4-6 tahun) Untuk mendukung tercapainya hasil dari pembelajaran sesuai dengan kurikulum diperlukan adanya sarana dan prasarana sesuai kebutuhan untuk mencapai hasil pendidikan sesuai kurikulum. Perlu adanya fasilitas tempat penitipan anak sebagai penunjang dari PAUD ini sendiri, karena lebih efisien dan lebih efektif bagi perkembangan anak. Penempatan ruang bersama ini harus mudah diakses oleh semua anak dan membuat anak merasa nyaman. Perlu adanya ruang bersama agar anakanak bersosialisasi dengan sesamanya.serta ruang ruang penunjang lainnya yang dibutuhkan si anak. Penzoningan, agar memudahkan pencapaiannya bagi si anak. 19

2.3. Studi Banding 1 Tabel 2.1. Studi banding Shining Stars Preschool Bintaro DATA - DATA LOKASI JENJANG PENDIDIKAN Shining Stars PreSchool bintaro Jl. Elang Raya HF I/15 Bintaro Sektor 9, Tangerang Infant / Bayi (0-1 tahun) Toddler / Balita (2-3 tahun) Preschool/ Playgroup (3-6 tahun) FASILITAS ANALISA BANGUNAN Drop off Kantor R. Guru R. Kelas R. Laboratorium Komputer R. Bermain dan Bergaul R. Rendam R. Baca atau Perpustakaan R. Rapat Toilet Gudang Pantry Kantin R. Luar Playground Mushollah R. Serbaguna Prioritas pertama adalah ruang untuk Anak, baik dari segi ukuran maupun bentuk. Ruangan yang selapang mungkin, akan tetapi dirancang untuk skala fisik anak usia dini. Setiap ruang dirancang dengan mempertimbangkan pengalaman anak saat belajar, bermain maupun bergaul. Sebisa mungkin berupaya menyediakan ruangan yang alami buat anak-anak. Sinar matahari cukup menerangi kelas-kelas sehingga sering tidak perlu dibantu dengan lampu listrik. Kualitas pencahayaan di dalam kelas menjadi sangat menyenangkan, terang cerah tapi tidak silau. menemukan rancangan modern yang sesuai, tidak dipenuhi dengan berbagai elemen dekoratif dan artifisial, akan tetapi tetap ceria dan menyenangkan. Bangunan sekolah, ruang kelas maupun lapangan malah dirancang agar terlihat netral, bersih dan 'kosong' agar dapat menjadi latar atau pentas bagi alat-alat maupun bahan belajar anak-anak. Kami juga menghindari memakai citra-citra yang terlalu komersial maupun yang terlalu stereotipikal seperti jender warna seperti pink versus biru RIDZKY ADYTIA R_41206010027 15

KELEBIHAN KEKURANGAN Fasilitas cukup lengkap dan sudah memenuhi kebutuhan anak Suasana alami, bersih, sehingga anak anak merasa nyaman Integrasi ruang luar dan ruang dalam cukup baik Ruang luar masih kurang Lahan terlalu sempit FOTO FOTO 2.3.1. Kesimpulan Studi Banding Kesimpulan yang dapat diambil dari pengamatan beberapa studi banding adalah: Penzoningan tiap massa bangunan sesuai dengan fungsi. Konsep pengolahan ruang dengan kebutuhan ruang yang beragam menjadi satu kesatuan yang harmonis Penempatan ruang-ruang bersama ditempatkan di tempat yang mudah dijangkau oleh semua anak dan orang tua. Pertimbangan sirkulasi dan space untuk kenyamanan anak belajar sambil bermain. RIDZKY ADYTIA R_41206010027 16

2.3. Studi Banding 2 Tabel 2.2. Studi banding TK. Negeri Pembina Nasional DATA - DATA LOKASI JENJANG PENDIDIKAN TK. NEGERI PEMBINA NASIONAL Jl. H. Muchtar Raya Petukangan Utara. Jakarta Selatan. Kelompok A (3-4 tahun) Kelompok A 2 (4 5 tahun) Kelompok B (5-6 tahun) FASILITAS ANALISA BANGUNAN KELEBIHAN Lobby R. Guru R. Kelas R. Laboratorium Komputer R. Bermain dan Bergaul R. Rapat Toilet Gudang Dapur Kantin R. Luar Playground Mushollah R. Serbaguna Prioritas pertama adalah ruang untuk Anak, baik dari segi ukuran maupun bentuk. Ruangan yang selapang mungkin, akan tetapi dirancang untuk skala fisik anak usia dini. Setiap ruang dirancang dengan mempertimbangkan pengalaman anak saat belajar, bermain maupun bergaul. Sebisa mungkin berupaya menyediakan ruangan yang alami buat anak-anak. Sinar matahari cukup menerangi kelas-kelas sehingga sering tidak perlu dibantu dengan lampu listrik. Kualitas pencahayaan di dalam kelas menjadi sangat menyenangkan, terang cerah tapi tidak silau. menemukan rancangan modern yang sesuai, tidak dipenuhi dengan berbagai elemen dekoratif dan artifisial, akan tetapi tetap ceria dan menyenangkan. Bangunan sekolah, ruang kelas maupun lapangan malah dirancang agar terlihat netral, bersih dan 'kosong' agar dapat menjadi latar atau pentas bagi alat-alat maupun bahan belajar anak-anak. Kami juga menghindari memakai citra-citra yang terlalu komersial maupun yang terlalu stereotipikal seperti jender warna seperti pink versus biru Fasilitas cukup lengkap dan sudah memenuhi kebutuhan anak Suasana alami, bersih, sehingga anak anak merasa nyaman Integrasi ruang luar dan ruang dalam cukup baik RIDZKY ADYTIA R_41206010027 17

KEKURANGAN Ruang luar masih kurang R. Tunggu Orang Tua tidak nyaman FOTO FOTO DATA - DATA TK. NEGERI PEMBINA NASIONAL 2.3.2. Kesimpulan Studi Banding Kesimpulan yang dapat diambil dari pengamatan beberapa studi banding adalah: Penzoningan tiap massa bangunan sesuai dengan fungsi. Konsep pengolahan ruang dengan kebutuhan ruang yang beragam menjadi satu kesatuan yang harmonis Penempatan ruang-ruang bersama ditempatkan di tempat yang mudah dijangkau oleh semua anak dan orang tua. Pertimbangan sirkulasi dan space untuk kenyamanan anak belajar sambil bermain. RIDZKY ADYTIA R_41206010027 18