BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan kejuruan adalah pendidikan menengah yang mempersiapkan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, dan fisik dalam kehidupan sosial; 3. Standar minimal pengetahuan dan keterampilan khusus dasar;

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas dan handal di bidangnya masing-masing. memandirikan siswa didik. Dengan beberapa acuan perundangan tersebut jelas

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan dari pembangunan nasional di bidang pendidikan, salah satunya adalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan kejuruan pada jenjang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu unsur yang memiliki peranan penting

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB. I PENDAHULUAN. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah salah satu wahana pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Hubungan Antara Minat Baca Dengan Prestasi Belajar Pada Mata Pelajaran Produktif Di Smk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha untuk mengembangkan potensi sumber daya

Oleh : Sri Handayani NIM K

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi yang semakin pesat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Hendri Risfandi, 2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan menengah kejuruan merupakan pendidikan vokasi yang

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional. Untuk itu diperlukan upaya untuk meningkatkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. untuk melanjutkan pendidikan tingkat yang lebih tinggi. Salah satu masalah

2015 ANALISIS HASIL BELAJAR MENGOLAH HIDANGAN SATE ATAU JENIS MAKANAN YANG DIPANGGANG PADA KESIAPAN MEMBUKA USAHA FOOD COURT

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah sarana utama dalam pembentukan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. zaman. Perkembangan zaman tersebut secara tidak langsung menuntut suatu

BAB I PENDAHULUAN. untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

BAB I PENDAHULUAN. langsung terhadap perkembangan manusia, terutama perkembangan seluruh aspek

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Agus Komar, 2013

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia

BAB I PENDAHULUAN. perilaku seseorang sebagai usaha mencerdaskan manusia melalui kegiatan. manusia dewasa, mandiri dan bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN. demi kelangsungan hidup dan kemajuan bangsa tersebut khususnya bagi negara

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu wujud kebudayaan manusia, dimana

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan bakat serta kepribadian mereka. Pendidikan membuat manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Remaja tingakat SMP termasuk dalam periode remaja awal. Pada masa ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan dapat diartikan sebagai proses kegiatan mengubah perilaku

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi yang terus berkembang dewasa ini, sangat membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi yang sangat cepat pada saat ini

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia dalam suatu Bangsa dan Negara. Sebagaimana

BAB I PENDAHULUAN. Di Era Globalisasi seperti sekarang ini setiap negara di seluruh dunia. semakin terbuka dalam segala bidang usaha seperti bidang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Ridwan Nopandi,2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menopang dan mengikuti laju perkembangan ilmu pengetahuan dan kemajuan. mengalami perubahan sejalan dengan tuntutan kebutuhan.

BAB I PENDAHULUAN. Analisis Hasil Belajar Pengetahuan Bahan Makanan Pada Praktik Mengolah Makanan Kontinental Siswa Kelas XI SMKN 2 Baleendah

RPJMD Kab. Temanggung Tahun I X 31

BAB I PENDAHULUAN. membekali diri dengan ilmu pengetahuan agar dapat bersaing dan

BAB I PENDAHULUAN. Ganda (PSG), sebagai perwujudan kebijaksanan dan Link and Match. Dalam. Dikmenjur (2008: 9) yang menciptakan siswa atau lulusan:

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Menengah Kejuruan merupakan bentuk pendidikan menengah

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan saat ini memegang peranan penting dalam kelangsungan

BAB I PENDAHULAN. bangsa dan negara. Pendidikan mempunyai peran yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pemerataan pendidikan merupakan salah satu sasaran pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. yang diembannya, manusia akan sulit menjalankan kehidupannya pada saat ia

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan potensi. sumber daya manusia (SDM) melalui kegiatan pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah di Bengkel Otomotif Roda 4

BAB I. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah lembaga pendidikan kejuruan. yang tujuan utamanya mempersiapkan siswa menjadi tenaga kerja andal dengan

BAB I PENDAHULUAN. dirancang dan dilaksanakan selaras dengan kebutuhan pembangunan yang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dapat dilihat dari perkembangan pendidikannya (Sanjaya,2005).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. segala bidang khususnya di dunia usaha sangat begitu ketat dan diikuti dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan Nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting untuk menjamin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu usaha untuk menumbuhkan manusia yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan berperan sangat penting dalam kelangsungan hidup suatu

BAB I PENDAHULUAN. era globalisasi dan industrialisasi dewasa ini menimbulkan banyak permasalahan,

BAB I PENDAHULUAN. adalah pendidikan yang mampu mengembangkan potensi siswa, sehingga yang

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan mutu pendidikan merupakan suatu proses yang terintegrasi dengan

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan oleh kualitas pendidikannya. Suatu pendidikan yang berkualitas,

I. PENDAHULUAN. Bagian ini akan membahas beberapa hal yang berkaitan dengan latar belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah A. Rahmat Dimyati, 2014

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat penting dalam memajukan harkat dan martabat suatu bangsa yang

2014 MANFAAT HASIL BELAJAR TEKNOLOGI PENCAPAN SEBAGAI KESIAPAN UJI KOMPETENSI PENCAPAN SABLON

menyumbang calon tenaga kerja terdidik. Fenomena yang terjadi di masyarakat sekarang banyak pengangguran yang berasal dari orang terdidik.

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan praktek atau pengalaman tertentu. Menurut Witherington (Sudrajat,

PENGARUH KEMAMPUAN DASAR GURU DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH SURUH TAHUN AJARAN 2008/2009

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas sumber daya manusia ditentukan oleh tingkat pengetahuan dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu bentuk satuan

BAB I PENDAHULUAN. lulusannya kelak dapat memasuki dunia kerja dan menjadi tenaga kerja yang

BAB I PENDAHULUAN. yang menuntut manusia terus mengembangkan wawasan dan kemampuan di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia dalam suatu bangsa atau negara. Sebagaimana

BAB I PENDAHULUAN. suatu bangsa, karena dengan pendidikan suatu bangsa dapat mempersiapkan masa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. mencakup segala aspek kehidupan masyarakat. Seiring dengan perkembangan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sarana untuk pengembangan diri. Dalam Undang-Undang RI No. 20 tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (FPTK) UPI. Lulusan JPTM FPTK UPI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karyono, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah, mengajar dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan pendidikan nasional ditujukan untuk mewujudkan cita-cita

BAB I PENDAHULUAN. tersebut pemerintah memprogramkan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan yang berkualitas menuntut pendidikan yang mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dian Widiyanti, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan bidang pendidikan merupakan sarana yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menengah kejuruan sebagai bagian dari sub sistem

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peranan yang penting dalam upaya mengembangkan

I. PENDAHULUAN. Bagian pertama ini membahas beberapa hal mengenai latar belakang masalah,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu hak asasi manusia yang dijamin oleh

BAB I PENDAHULUAN. siap kerja. Karena lulusan SMK biasanya belum diakui oleh pihak dunia usaha/

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan kejuruan adalah pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu hal ini sesuai dengan Penjelasan UUSPN No. 20 Tahun 2003 Pasal 15 tentang pendidikan kejuruan. Pendidikan kejuruan sering disebut dengan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang merupakan salah satu bentuk satuan pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan kejuruan pada jenjang pendidikan menengah sebagai lanjutan dari SMP, MTs, atau bentuk lain yang sederajat atau lanjutan dari hasil belajar yang diakui sama/setara SLTA. Sistem pendidikan di SMK sangat mengupayakan peningkatan keterampilan dan keahlian sumber daya manusia yang dikembangkan berdasarkan kompetensi. Sistem pendidikan yang berdasarkan kompetensi tersebut mengupayakan agar keluaran dari suatu lembaga pendidikan kejuruan memiliki keterampilan dan keahlian yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja. Program pendidikan kejuruan menyiapkan peserta didik memasuki dunia kerja, dan juga menempatkan lulusannya pada pekerjaan tertentu. Tetapi pada kenyataannya banyak siswa SMK, setelah tamat dari Sekolah Menengah Kejuruan tidak bekerja pada bidang keahliannya masing-masing. Hal ini sesuai dengan pernyataan yang disampaikan oleh Kepala Bidang Pendidikan Menengah dan Pendidikan Tinggi (Dikmenti) Dinas Pendidikan Sumatra Utara (Disdiksu), Ilyas Sitorus (dalam Kompas, 2010) Selama ini lulusan SMK belum banyak memenuhi kebutuhan 1

2 dunia kerja. Banyak lulusan SMK setelah tamat dan bekerja tidak sesuai dengan jurusan dan disiplin ilmu yang diambilnya ketika sekolah. Lulusan SMK yang bekerja bukan pada bidang kejuruan yang diambil tentu saja harus belajar lagi dari awal agar memiliki kompetensi yang sesuai dengan pilihan pekerjaan yang akan atau telah diambil. Hal ini tentunya akan memakan banyak waktu dan tenaga. Jika siswa yang telah mempelajari bidang keahlian yang diambil ketika SMK dan bekerja pada bidang yang sama tentunya ini akan sangat mendukung untuk mengembangkan diri menjadi tenaga kerja yang benar-benar ahli. Untuk menjadi tenaga kerja yang ahli dan kompeten, semua itu didukung oleh keterampilan yang dimiliki oleh setiap siswa lulusan SMK agar dapat mengembangkan keahliannya dengan bekerja pada bidangnya. Sejalan dengan itu, keterampilan yang dimiliki oleh setiap siswa dapat dilihat dari prestasi belajar yang diraih oleh siswa itu sendiri yang memperoleh nilai yang sangat baik selama mengerjakan studinya di jenjang SMK. Prestasi belajar merupakan standar keberhasilan siswa dalam menyerap beban kurikulum atau hasil belajar yang dicapai siswa dari kegiatan pembelajaran di sekolah yang bersifat kognitif, psikomotor dan biasanya ditentukan melalui pengukuran dan penilaian. Siswa yang mengikuti proses belajar mengajar dengan baik dan tekun akan memiliki prestasi belajar yang baik, berkompeten dan terampil sesuai dengan bidang keahliannya yang telah dipelajari selama proses belajar mengajar berlangsung. Sehingga pada akhirnya siswa yang memiliki minat yang tinggi terhadap bidang keahliannya akan mengembangkan kompetensi dan keterampilan dirinya dengan mengambil pilihan pekerjaan yang sesuai

3 dengan bidangnya. Begitu juga dengan siswa-siswa yang kurang memiliki keahlian dan keterampilan akan menunjukkan prestasi belajar yang cukup atau bahkan kurang. Tentu akan ada suatu kekhawatiran dalam diri siswa untuk memilih pekerjaan, bila siswa tersebut tidak memiliki kemampuan di bidangnya Oleh karena itu, banyak siswa cenderung mengambil pilihan yang lain yang tidak sesuai dengan bidangnya karena merasa tidak mampu atau karena alasan lain yang membuat siswa mengambil keputusan untuk memilih pekerjaan lain. Salah satunya adalah faktor eksternal dari luar diri siswa seperti dukungan orang tua. Dukungan orang tua merupakan bagian dari dukungan sosial yaitu perilaku atau perhatian yang diberikan orang tua kepada anaknya yang dapat berupa saran, bantuan yang nyata atau tingkah laku yang diberikan oleh orangorang yang akrab dengan siswa di dalam lingkungan keluarga atau yang berupa kehadiran dan hal-hal yang dapat memberikan keuntungan emosional atau berpengaruh pada tingkahlaku siswa tersebut. Dukungan sosial yang diterima anak dari orang tua merupakan hal yang sangat penting. Orang tua sebagai bagian dalam keluarga merupakan individu dewasa yang paling dekat dengan anak dan salah satu sumber dukungan sosial bagi anak dari keluarga. Keluarga merupakan lembaga pendidikan pertama dan utama, dalam keluarga seorang anak pertama sekali mendapat pengajaran, orang tualah yang berperan sangat penting dalam keluarga. Sehingga dukungan orang tua akan menjadi faktor penting dalam memacu prestasi belajar anak dan mengarahkan tujuan hidup anaknya kelak. Termasuk didalamnya adalah bagaimana dukungan orang tua memberikan dampak terhadap pilihan pekerjaan anak. Orang tua yang

4 dekat dan akrab dengan anaknya akan memberikan pandangan-pandangan kepada anaknya tentang pilihannya dalam memutuskan masa depannya. Untuk itu, ketika orangtua dan anak sepakat dalam menentukan pilihannya, terlebih kepada siswa yang mengambil jurusan di SMK telah memikirkan sebelumnya dan mendukung anaknya untuk memiliki keahlian tersendiri sehingga pada akhirnya orang tua akan mengarahkan anaknya dan mengembangkan bakat anaknya kelak sesuai dengan bidang keahlian yang diambil. Untuk melihat kecenderungan pilihan pekerjaan siswa SMK, penulis telah melakukan observasi di SMK Negeri 1 Merdeka di kabupaten Karo dan melakukan wawancara dengan siswa dan guru yang mengajar mata pelajaran produktif yang memperlihatkan bahwa sebagian besar dari siswa tidak memilih untuk bekerja pada bidang yang sesuai dengan jurusan yang telah diambil. Hal ini terlihat dari pendapat-pendapat siswa yang menyatakan bahwa mereka bingung menentukan ke mana dan apa yang akan dilakukan setelah tamat dari SMK, ada juga yang menyatakan ingin melanjutkan kuliah dan ada yang menyatakan ingin menjadi polisi, dari hasil wawancara ini hanya sedikit siswa yang menyatakan ingin bekerja sebagai mekanik otomotif. Demikian halnya dengan hasil wawancara yang dilakukan kepada guru menyatakan bahwa siswa mereka belum memiliki pilihan yang jelas terhadap pekerjaan mereka setelah tamat dari SMK. Dari uraian di atas muncul keinginan penulis untuk meneliti aspek-aspek yang berhubungan dengan pilihan pekerjaan siswa SMK yakni bagaimana hubungan aspek-aspek tersebut saling mendukung untuk menciptakan suatu pengaruh dengan pilihan pekerjaan siswa, dan untuk mengetahui apakah

5 sebenarnya pilihan pekerjaan siswa-siswa SMK pada khususnya di tempat penelitian yang akan diadakan penulis, penulis tertarik mengadakan penelitian dengan judul Hubungan Prestasi Belajar Kompetensi Kejuruan dan Dukungan Pekerjaan Orang Tua dengan Pilihan Pekerjaan Siswa SMK Negeri 1 Merdeka Kab. Karo Tahun Ajaran 2011/2012. 1.2 Identifikasi Masalah Dari uraian latar belakang masalah diatas maka identifikasi masalah penelitian ini adalah : 1. Bagaimana Prestasi belajar kompetensi kejuruan siswa SMK Negeri 1 Merdeka T.A 2011/2012? 2. Bagiamana dukungan orang tua siswa SMK Negeri 1 Merdeka T.A 2011/2012? 3. Bagaimana cara meningkatkan lulusan SMK sehingga bekerja sesuai dengan bidang keahliannya masing-masing? 4. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pilihan pekerjaan siswa SMK Negeri 1 Merdeka T.A 2011/2012? 5. Apakah siswa SMK setelah menyelesaikan pendidikan dari SMK, siswa SMK Negeri 1 Merdeka Kab. Karo T.A 2011/2012 akan bekerja sesuai dengan bidangnya? 6. Apakah Prestasi Belajar Kompetensi Kejuruan memiliki hubungan dengan Pilihan Pekerjaan Siswa SMK Negeri 1 Merdeka Kab.Karo T.A 2011/2012?

6 7. Apakah dukungan orang tua memiliki hubungan dengan pilihan pekerjaan siswa SMK Negeri 1 Merdeka Kab. Karo T.A 2011/2012? 8. Apakah prestasi belajar kompetensi kejuruan dan dukungan orang tua memiliki hubungan dengan pilihan belajar siswa SMK Negeri 1 Merdeka Kab. Karo T.A 2011/2012? 1.3 Pembatasan Masalah Karena keterbatasan dari penulis dalam hal waktu, dana dan kemampuan serta dalam mempermudah dan menghindari kemungkinan terjadinya kesalahan dalam penafsiran judul, maka masalah-masalah dalam penelitian ini dibatasi pada: 1. Prestasi belajar kompetensi kejuruan siswa tingkat 3 Program keahlian Teknik Otomotif SMK Negeri 1 Merdeka pada mata pelajaran produktif yaitu Chasis dan sistem pemindah tenaga, Engine otomotif dan Kelistrikan otomotif pada semester V dan Uji Kompetensi. 2. Dukungan orang tua. 3. Pilihan pekerjaan. 4. Penelitian dilaksanakan pada siswa tingkat 3 Program Keahlian Teknik Otomotif SMK Negeri 1 Merdeka Kab: Karo. 1.4 Rumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah yang telah dikemukakan diatas, maka masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

7 1. Apakah Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara Prestasi Belajar Kompetensi Kejuruan dengan Pilihan Pekerjaan Siswa Tingkat 3 Program Keahlian Teknik Otomotif SMK Negeri 1 Merdeka Kab. Karo T.A 2011/2012? 2. Apakah terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara Dukungan Orang Tua dengan Pilihan Pekerjaan Siswa Tingkat 3 Program Keahlian Teknik Otomotif SMK Negeri 1 Merdeka Kab. Karo T.A 2011/2012? 3. Apakah terdapat hubungan yang positif dan signifikan secara bersamasama antara Prestasi Belajar Kompetensi Kejuruan dan Dukungan Orang Tua dengan Pilihan Pekerjaan Siswa Tingkat 3 Program Keahlian Teknik Otomotif SMK Negeri 1 Merdeka Kab. Karo T.A 2011/2012? 1.5 Tujuan Penelitian Sesuai dengan perumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah: 1. Mengetahui apakah terdapat hubungan yang positif dan Signifikan antara Prestasi Belajar Kompetensi Kejuruan dengan Pilihan Pekerjaan Siswa Tingkat 3 Program Keahlian Teknik Otomotif SMK Negeri 1 Merdeka Kab. Karo T.A 2011/2012. 2. Mengetahui apakah terdapat hubungan yang positif dan Signifikan antara Dukungan Orang Tua dengan Pilihan Pekerjaan Siswa Tingkat 3 Program Keahlian Teknik Otomotif SMK Negeri 1 Merdeka Kab. Karo T.A 2011/2012.

8 3. Mengetahui terdapat hubungan yang positif dan Signifikan secara bersama-sama antara Prestasi Belajar Kompetensi Kejuruan dan Dukungan Orang Tua dengan Pilihan Pekerjaan Siswa Tingkat 3 Program Keahlian Teknik Otomotif SMK Negeri 1 Merdeka Kab. Karo T.A 2011/2012. 1.6 Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian adalah : 1. Bagi penulis, menambah wawasan dan pengetahuan dalam karya tulis ilmiah dalam penelitian. 2. Sebagai bahan masukan bagi guru dan pihak sekolah dalam mempersiapkan peserta didiknya menjadi siswa siswa-siswa yang kompeten dan mampu besaing dalam dunia kerja sesuai dengan disiplin ilmunya masing dan jug masukan bagi orang tua agar dapat memperhatikan dan mempehatikan serta mempersiapkan anak-anak mereka dalam memasuki dunia kerja nantinya. 3. Sebagai tambahan literatur ke perpustakaan di bidang penelitian dan bahan pertimbangan dan perbandingan dalam melakukan penelitian mengenai Hubungan Prestasi Belajar Kejuruan dan Dukungan Orang Tua dengan Pilihan Pekerjaan Siswa.