BAB I PENDAHULUAN. potensi anak yang dibawa waktu dilahirkan di dunia. Bangsa ini telah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. kearah suatu tujuan yang dicita-citakan dan diharapkan perubahan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. Nur Syarifah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. karena belajar merupakan kunci untuk memperoleh ilmu pengetahuan. Tanpa

BAB I PENDAHULUAN. generasi muda untuk mengembangkan generasi muda yang berkualitas sehingga

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendorong kemajuannya dengan kekreatifan guru dan murid. Selain itu,

BAB I PENDAHULUAN. Undang No.20 tahun 2003). Pendidikan memegang peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. untuk memajukan kesejahteraan bangsa. Pendidikan adalah proses pembinaan

BAB I PENDAHULUAN. kuantitas hal tersebut dapat tercapai apabila peserta didik dapat. manusia indonesia seutuhnya melalui proses pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana tujuan Pendidikan Nasional dalam Undang-Undang No.

BAB I PENDAHULUAN. perwujudan diri individu terutama bagi pembangunan bangsa dan negara. Fungsi pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi

BAB I PENDAHULUAN. ini berarti bahwa pembangunan itu tidak hanya mengejar lahiriah seperti

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu kebutuhan yang penting bagi setiap bangsa.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-

BAB I PENDAHULUAN. belajar kepada siswa melalui proses pembelajaran yang baik.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. individu. Pendidikan merupakan investasi bagi pembangunan sumber daya. aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

SANTI BBERLIANA SIMATUPANG,

BAB I PENDAHULUAN. bidang kehidupan salah satunya adalah bidang pendidikan. proses pembelajaran agar siswa secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas adalah melalui pendidikan. Salah satu upaya membina dan membangun Sumber Daya Manusia (SDM)

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikian pada hakikatnya adalah usaha sadar yang dilakukuan oleh. manusia untuk mengembangkan pengetahuan dan kepribadiannya.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi hal yang sangat penting bagi suatu bangsa, dikatakan

BAB I PENDAHULUAN. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. nasional yang telah dituangkan dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional

2014 PEMBELAJARAN TARI YUYU KANGKANG DALAM PROGRAM LIFE SKILL DI SMK KESENIAN PUTERA NUSANTARA MAJALENGKA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai usaha telah dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Undang Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003 Bab 2 Pasal

A. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

tentang Standar Nasional Pendidikan.

Judul BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. menjadi lebih baik. Oleh Karena itu, pendidikan secara terus-menerus. dipandang sebagai kebutuhan yang mendesak.

BAB I PENDAHULUAN. manusia, pendidikan dapat mempengaruhi manusia dalam semua aspek

BAB I PENDAHULUAN. manusia untuk mengembangkan pengetahuan dan kepribadiannya. merupakan satu usaha yang sangat penting dan dianggap pokok dalam

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan individu dan perkembangan masyarakat, selain itu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. sebelumnya. Pengetahuan ini dapat juga disebut sebagai pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. pokok dalam memajukan suatu bangsa khususnya generasi muda untuk

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dalam masyarakat tentang matematika sebagai pelajaran yang

BAB 1 PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia. Menurut Djamarah (2000: 22) Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. kembangkan potensi-potensi siswa dalam kegiatan pengajaran. Pendidikan

PEMBELAJARAN SENI TARI BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI STIMULUS ALAM SEKITAR DI SDN TERSANA BARU KABUPATEN CIREBON

BAB I PENDAHULUAN. di tengah-tengah pergaulan masyarakat, warga bangsa, serta warga dunia. Melalui

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian prasyarat Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Kewarganegaraan ROSY HANDAYANI A.

BAB I PENDAHULUAN. dipenuhi. Mutu pendidikan yang baik dapat menghasilkan sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Undang-Undang RI No. 20 tahun 2003 tentang Sistem

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Diera modern sekarang, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai posisi yang sangat penting dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. memiliki penetahuan dan keterampilan, serta manusia-manusia yang memiliki. latihan bagi peranannya di masa mendatang.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional, pasal 1 ayat (1): Pendidikan adalah usaha sadar dan. akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS dan PKn

BAB I PENDAHULUAN. baru agar pendidikan di Indonesia bisa berkembang dan mampu

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu proses untuk membantu manusia dalam mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah salah satu aspek kehidupan yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tingkah laku yang baik. Pada dasarnya pendidikan merupakan proses untuk

BAB I PENDAHULUAN. akan berusaha untuk mengaktualisasi pengetahuannya tersebut di dalam. latihan, bagi pemerannya dimasa yang akan datang.

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan suatu proses yang kompleks dan. melibatkan berbagai aspek yang saling berkaitan. Oleh karena itu untuk

BAB I PENDAHULUAN. Kedudukan guru sebagai tenaga profesional berfungsi untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. serta ketrampilan yang diperlukan oleh setiap orang. Dirumuskan dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan penting dalam kehidupan, karena pendidikan

I. PENDAHULUAN. beradaptasi dengan lingkungan dan mengantisipasi berbagai kemungkinan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan proses untuk membantu manusia dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu hal yang penting untuk kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu hal yang mutlak dibutuhkan oleh seluruh

BAB I PENDAHULUAN. masa depan dengan segala potensi yang ada. Oleh karena itu hendaknya dikelola baik

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Pendidikan menurut bentuknya dibedakan menjadi dua, yaitu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dengan peserta didik dalam situasi intruksional edukatif. Melalui proses belajar

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kontes pendidikan seni untuk sekolah dasar tidak menuntut siswa

1. PENDAHULUAN. menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

BAB I PENDAHULUAN. yang diharapkan itulah cermin bangsa nantinya. Generasi muda tidak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dengan orang lain. Negara kesatuan Republik Indonesia memiliki

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi, politik, budaya, sosial dan pendidikan. Kondisi seperti ini menuntut

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. inovatif oleh pihak-pihak terkait, mulai dari tingkat pusat, daerah, maupun

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi.

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini, maka dari itu tidaklah heran jika pendidikan saat ini adalah sebuah

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses pengubahan sikap dan tata laku seorang atau. kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang. Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 berfungsi untuk:

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya fenomena globalisasi, pendidikan di

BAB I PENDAHULUAN. dan norma-norma yang diakui. Dalam pernyataan tadi tersurat dan

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana digariskan dalam Pasal 3 Undang-Undang Republik. RI No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan menurut pengertian bahasa Yunani adalah paedagogik yaitu ilmu untuk menuntut anak. Bangsa Romawi melihat pendidikan sebagai educare, yaitu ilmu untuk mengeluarkan dan menuntut tindakan merealisasikan potensi anak yang dibawa waktu dilahirkan di dunia. Bangsa ini telah menetapkan bahwa : Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengeendalian diri, kepribadian, kecerdasan akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. Undang undang system pendidikan RI Nomor 20 tahun 2003 bertujuan bahwa semua peserta didik diharap menjadi manusia beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratif serta bertanggung jawab. Untuk mewujudkan tujuan pendidikan itu, di sekolah perlu dilaksanakan pembelajaran yang komprehensif yang mengarah pada bagaimana kehidupan manusia pada masa kini maupun masa depan ada dalam semua mata pelajaran. Untuk menciptakan manusia yang berkualitas tentu tidak terlepas dari dunia pendidikan. Karena pendidikan merupakan salah satu 1

2 wadah untuk melahirkan generasi yang berkualitas dan mandiri. Oleh karena itu pendidikan juga dituntut memiliki kualitas yang baik. Eksistensi pendidikan tidak dapat terlepas dari adanyan lembagalembaga pendidikan di Indonesia salah satunya adalah dengan berdirinya sekolah-sekolah yang dapat memberikan pendidikan yang bermutu bagi para generasi penerus bangsa. Untuk mendukung itu semua maka pemerintah menetapkan adanya mata pelajaran yang harus di ikuti oleh setiap siswa yang ada di sekolah, agar terwujudnya siswa siswi yang cerdas serta aktif dan juga kreatif. Salah satu mata pelajaran yang dapat menjadikan siswa yang aktif dan kreatif adalah mata pelajaran seni budaya. Menurut PERMEN No.22, 23 dan 24:2006 yang menyatakan bahwa: Pendidikan Seni Budaya dan Keterampilan diberikan disekolah karena keunikan,kebermaknaan dan kebermanfaatan terhadap kebutuhan perkembangan peserta didik, yang terletakpada pemberian pengalaman estetik dalam bentuk kegiatan berekspresi/berkreasi dan berapresiasi melalui pendekatan: belajar denganseni, belajar melalui seni, dan belajar tentang seni. Peranan ini tidak bias diberikan oleh mata pelajaran lain. Pendidikan kesenian berperan untuk menumbuh kembangkan daya apresiasi seni, kreatifitas, serta kepekaan indrawi dan emosi serta memelihara keseimbangan mental peserta didik. Dengan demikian pendidikan kesenian merupakan pendidikan yang dapat mengembangkan kreativitas, kepekaan apresiasi, dan membentuk kepribadiaan manusia seutuhnya, dan salah satunya adalah seni tari. Pendidikan seni tari merupakan salah satu cabang seni yang mempunyai pengaruh terhadap pengembangan emosi, karena pendidikan seni

3 tari tidakhanya menuntut keterampilan gerak saja, melainkan penguasaan emosi dan pikiran. Keseimbangan unsur-unsur tersebut terlihat pada saat anak menari, karena dalam membawakan suatu gerak tari, diperlukan pula suatu penguasaan emosi sesuai dengan sifat-sifat geraknya disertai pemusatan daya pikir. Mengingat pentingnya pendidikan seni tari yang dapat mempengaruhi pembentukan kebribadian serta tingkah laku anak, maka diupayakan untuk memperkenalkan nilai-nilai seni tari sejak dini kepada anak. Secara khusus tujuan pembelajaran seni tari adalah: 1) siswa mampu menikmati, menghayati, memahami, menarik manfaat pembelajaran seni tari, 2) siswa memiliki sikap kebersamaan dan tenggang rasa, bertanggung jawab sehingga anak dapat membawa diri dalam pergaulan (Hidajat,2005:19). Seperti yang dikatakan oleh para pakar tari, bahwa tari sudah ada semenjak manusia lahir ke bumi ini, semua menandakan bahwa seni tari merupakan sebuah seni yang sudah memiliki perjalanan sejarah yang begitu panjang. Peranan seni tari ditekankan untuk memupuk dan mengembangkan bakat seni sehingga mereka dapat menghargai dan mencintai budaya sendiri. Seni Tari memiliki peran sebagai media pendidikan. Salah satunya sebagai media berfikir kreatif. Bersamaan dengan itu seni menjadi media pendidikan untuk mengembangkan media dasar fisik/tubuh, daya serap, sosial, emosi, cipta, estetika. Banyak cara yang dapat diterapkan dalam proses belajara mengajar agar kreativitas siswa dapat meningkat khususnya seni tari, salah satunya dengan diterapkannya metode eksperimen dimana siswa dituntut lebih aktif

4 dan kreatif. Namun dalam faktanya sebagaimana yang penulis amati selama mengajar di sekolah SMP Negeri 3 Kisaran, pembelajaran seni tari cenderung menggunakan model konvensional yaitu guru memberikan contoh ragam tari dengan demonstrasi, kemudian siswa diminta untuk menirukan, sehingga harapan menjadikan siswa yang memiliki kompetensi untuk menuju pengembangan yang kreatif belum tampak. Kreativitas terjadi didalam kesenian, tetapi bukan monopoli kesenian semata, artinya salah satu aspek kreativitas dapat dilihat pada karya-karya seni. Beberapa sifat yang dapat disebut dari orang-orang kreatif adalah peka terhadap hal-hal yang disukai, mampu melihat lebih cermat dari orang lain, bersifat terbuka dan sangat peka terhadap hal-hal yang menarik perhatiannya. Mengembangkan kreativitas siswa dalam pembelajaran berarti mengembangkan kompetensi siswa dalam memenuhi standart atau produk belajar yang selalu berkembang. Hal ini diperlukan strategi agar siswa mampu menghasilkan gagasan yang baru, cara yang baru, desain baru, model baru, atau sesuatu yang lebih baik dari pada yang sudah ada sebelumnya. Secara generik mengembangkan kreativitas siswa dapat dilakukan dengan menggunakn berbagai cara untuk membangun iklim yang memicu berkembangnya kemampuan berfikir dan berkarya. Langkah-langkah tersebut kiranya masih perlu diperkuat dengan strategi pembelajaran yang lebih tepat dan efektif, inovatif, agar siswa dapat memahami konsep dan pentingnya seni budaya. Salah satu srategi pembelajaran yang dapat digunakan dalam hal ini adalah Metode Eksperimen.

5 Metode Eksperimen terdiri dari dua kata yang masing-masing memiliki makna yang berbeda atau tersendiri. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002:740) mendefinisikan: Metode adalah cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang dikehendaki. Eksperimen adalah percobaan yang bersistem dan berencana untuk membuktikan kebenaran suatu teori dan sebagainya. Menurut Roestiyah (2001:80) Metode Eksperimen adalah suatu cara mengajar, dimana siswa mampu melakukan suatu percobaan tentang suatu hal,mengamati prosesnya serta menuliskan hasil percobaannya. Didalam Metode Eksperimen ini siswa dituntut untuk lebih aktif dan kreatif. Dalam kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat segala sesuatau memerlukan eksperimen, begitu juga dalam cara mengajar guru dikelas dengan mengunakan metode eksperimen. Maka yang dimaksud metode eksperimen adalah apabila seorang siswa melakukan suatu percobaan, setiap proses dan hasil percobaan itu diamati oleh setiap siswa. Metode eksperimen ini banyak digunakan orang jaman dulu. Semua hasil- hasil penemuan baru, banyak yang didapat dengan jalan eksperimen. Selain itu metode eksperimen adalah pembelajaran dimana guru dan murid (siswa) bersama-sama mengerjakan sesuatu sebagai latihan praktis dari apa yang diketahui. Metode eksperimen disini merupakan upaya praktik dengan menggunakan peragaan yang ditujukan pada siswa dengan tujuan agar semua siswa lebih mudah memahami dan mempraktikkan apa yang telah diperolehnya. Disamping itu juga dapat belajar mengalami suatu proses serta

6 dapat menjelaskan proses tersebut. Penerapan metode eksperimen boleh jadi merupakan suatu metode yang menjanjikan dalam pembelajaran mata pelajaran kesenian, terutama pada seni tari. Diharapkan dengan penerapan metode ini siswa dan guru dalam suatu kegiatan, dan secara berkelanjutan menjadikan siswa sebagai seorang penanya, sebagai orang yang selalu ingin mencari tahu, sebab dalam pikirannya terdapat pertanyaan dan keingintahuan. Metode eksperimen biasanya digunakan untuk mata pelajaran yang berkaitan dengan alam dan tekhnologi. Namun didalam penelitian ini penulis mencoba menerapkan metode eksperimen ini kedalam pembelajaran tari. Untuk mendukung metode eksperimen ini penulis mengambil sample dengan pemanfaatan properti, ini sesuai dengan materi pelajaran yang ada pada buku siswa yaitu tentang kreasi tari daerah. Dalam hasil wawancara dengan Menna Silaen, S.Pd selaku guru mata pelajaran kesenian kelas VIII di SMP NEGERI 3 KiSARAN, selama ini proses pembelajaran mata pelajaran kesenian belum memanfaatkan kemampuan siswa secara maksimal dan masih didominasi oleh guru. Berdasarkan uraian diatas, penulis mencoba untuk menerapkan metode eksperimen yang efektif untuk mempermudah proses pembelajaran mata pelajaran kesenian kelas VIII SMP NEGERI 3 KISARAN untuk meningkatkan kreativitas gerak tari siswa. Alasan dipilihnya metode eksperimen, karena metode pembelajaran ini belum pernah diterapkan dan menarik jika diterapkan pada siswa. Siswa akan lebih aktif untuk belajar sendiri dan mencari tahu bagian-bagian yang ditugaskan kepada mereka. Sehingga dapat memberikan motivasi belajar kepada siswa juga

7 memudahkan untuk penyampaian terkait dengan mata palajaran kesenian di kelas VIII SMP NEGERI 3 KISARAN di atas maka penulis mencoba mengambil suatu penelitian tindakan kelas dengan judul PENGARUH METODE EKSPERIMEN TERHADAP KREATIVITAS GERAK TARI SISWA SMP NEGERI 3 KISARAN untuk membuktikan bahwa dengan metode eksperimen dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menari. B. Identifikasi Masalah Identifikasi masalah adalah salah satu proses penelitian yang dapat di katakan paling penting dari proses lainnya. Tujuan dari identifakasi masalah adalah agar penelitian yang dilakukan menjadi terarah serta cakupan masalah yang dibahas tidak terlalu luas. Hal ini sejalan dengan pendapat Ali Moh.Nazir (1983:49) mengatakan bahwa: Untuk kepentingan karya ilmiah, sesuatu yang perlu di perhatikan adalah masalah penelitian sedapat mungkin diusahakan tidak terlalu luas. Masalah yang luas akan menghasilkan analisis yang sempit dan sebaliknya bila ruang lingkup masalah dipersempit, maka dapat di harapkan analisis secara luas dan mendalam. Dari uraian latar belakang masalah, maka permasalahan penelitian dapat di identifakasikan menjadi beberapa bagian, diantaranya: 1. Bagaimana kreativitas gerak tari siswa sebelum diterapkannya metode eksperimen di SMP Negeri 3 Kisaran 2. Berapa besar pengaruh metode eksperimen terhadap kreativitas gerak tari siswa di SMP Negeri 3 Kisaran 3. Apakah kreativitas siswa dipengaruhi oleh guru

8 4. Bagaimana penerapan metode eksperimen pada mata pelajaran seni tari terhadap kreativitas gerak tarisiswa SMP Negeri 3 Kisaran 5. Bagaimana peningkatan kreativitas siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen di SMP Negeri 3 Kisaran C. Pembatasan masalah Mengingat luasnya cakupan masalah, maka perlu dilakukan pembatasan masalah untuk memudahkan masalah yang dihadapi dalam penelitian ini. Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana kreativitas gerak tari siswa sebelum diterapkannya metode eksperimen? 2. Bagaimana penerapan metode eksperimen pada mata pelajaran Seni Tari terhadap kreativitas gerak tari siswa di SMP Negeri 3 Kisaran? 3. Berapa besarpengaruh metode eksperimen terhadap kreativitas gerak tari siswa di SMP Negeri 3 Kisaran? D. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, indentifikasi masalah, dan pembatsan masalah, maka permasalahan dapat dirumuskan sebagai berikut: Bagaimana kreativitas gerak tari siswa sebelum diterapkannya metode eksperimen, Bagaimana penerapan metode eksperimen pada mata pelajaran seni tari terhadap kreativitas gerak tari siswa dan berapa besar pengaruh

9 metode eksperimen terhadap kreativitas gerak tari siswa di SMP Negeri 3 Kisaran. E. Tujuan Penelitian Setiap kegiatan selalu mengarah pada tujuan, yang merupakan suatu keberhasilan penelitian, dan tujuan penelitian merupakan jawaban atas pertanyaan dalam penelitian. Maka tujuan yang hendak dicapai oleh penulis adalah: 1. Untuk mendeskripsikan kreativitas gerak tari siswa sebelum diterapkannya metode metode eksperimen. 2. Untuk mendeskripsikan penerapan metode eksperimen pada mata pelajaran seni tari terhadap peningkatan kreatifitas gerak tari siswa. 3. Untuk mendiskripsikan pengaruh metode eksperimen terhadap kreativitas gerak tari siswa. F. Manfaat penelitian Temuan penelitian ini dapat bermanfaat sebagai: 1. Sebagai acuan dalam menyusun progam pembelajaran sekolah 2. Sebagai motivasi untuk menyediakan sarana dan prasarana sekolah untuk terciptanya pembelajaran yang optimal. 3. Memberikan kemudahan bagi siswa untuk meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran seni tari. 4. Sebagai bahan referensi juga menambah literatur dibidang pendidikan sehingga dapat digunakan sebagai sumber belajar atau bacaan untuk mahasiswa lainnya.

10 G. Hipotesis Hipotesis penelitian ini merupakan suatu penjelasan sementara mengenai prilaku, fenomena ataupun keadaan tertentu yang telah terjadi ataupun yang akan terjadi. Hipotesis pada penelitian ini yakni: H a : Terdapat pengaruh metode eksperimen terhadap kreativitas gerak tari siswa.